BEDAH
HEMATOTORAKS
Oleh :
Ade Friskilla Harianja
201610330311117
PENDAHULUAN
sebagai cairan pleura dengan hematokrit lebih besar dari 50% darah pasien,
dapat lebih rendah meniru eksudasi hemoragik. Oleh karena itu hematokrit 25-
diantaranya: Nyeri dada yang berkaitan dengan trauma dinding dada, tanda-tanda
syok seperti hipotensi, dan nadi cepat, pucat, akral dingin, tachycardia, dyspnea,
hypoxemia, anxiety (gelisah), cyanosis, anemia, deviasi trakea ke sisi yang tidak
penurunan suara napas atau menghilang pada sisi yang terkena, dullness pada
adalah dengan resusitasi seperti diberikan oksigenasi, cairan infus, transfusi darah,
Definisi
perdarahan dapat berasal dari dinding dada, parenkim paru-paru, jantung atau
masif.
Epidemiologi
Sekitar 150.000 kematian terjadi dari trauma setiap tahun. Cedera dada
terjadi pada sekitar 60% kasus multiple-trauma. Oleh karena itu, perkiraan kasar
300.000 kasus per tahun. Sekitar 2.086 anak-anak muda Amerika Serikat,
berumur 15 tahun dirawat dnegan trauma tumpul atau penetrasi, 104 (4,4%)
kematian).
Patofisiologi
Pendarahan ke hemithorax mungkin timbul dari diafragma, mediastinal,
paru, pleura, dinding dada, dan cedera perut. Setiap hemithorax dapat
disfungsi ventrikel kiri, dan penurunan curah jantung. Darah di ruang pleura
pada vena cava dan parenkim paru yang menyebabkan penurunan preload
Etiologi
atau tembus) ke struktur toraks. Sebagian besar kasus hematotoraks timbul dari
Gejala klinis
Gejala awal dari cedera abdomen meliputi mual, muntah, dan demam. Darah
dalam urine juga sebagai tanda yang lainnya. Cedera pada abdomen bisa
didapatkan nyeri abdomen, distensi, atau kaku pada palpasi, dan suara usus bisa
menurun atau tidak ada. Perlindungan abdomen yaitu dengan penegangan dari
abdomen, bisa menjadi suatu indikasi adanya ruptur dari organ berongga. Pada
trauma intraabdomen meliputi fraktur costa, fraktur vertebra, fraktur pelvis, dan
darah atau cairan usus akan menimbulkan rangsangan peritoneum berupa nyeri
tekan, nyeri ketok, nyeri lepas dan kekakuan dinding perut. Adanya darah dapat
pula ditentukan dengan shifting dullness, sedangkan adanya udara bebas dapat
diketahui dengan hilang dan beranjaknya pekak hati. Bising usus biasanya
melemah dan menghilang. Rangsangan peritoneum dapat pula berupa nyeri alih di
timbul sesuai dengan isi dari organ yang berongga tersebut, mulai dari gaster yang
bersifat kimia sampai dengan kolon yang berisi feses. Rangsangan kimia onsetnya
paling cepat dan feses paling lambat. Bila perforasi terjadi di bagian atas,
trauma dan akan terjadi gejala peritonitis hebat sedangkan bila bagian bawah,
Klasifikasi
Pada orang dewasa secara teoritis hematotoraks dibagi dalam 3 golongan yaotu :
a. Hematotoraks ringan
b. Hematotoraks sedang
c. Hematotoraks berat
Gejala Klinis
hipovolemik merupakan keluhan dan gejala yang pertama muncul. Secara klinis
takikardia dan peningkatan awal tekanan darah, diikuti dengan hipotensi sesuai
a. Respon hemodinamik
terjadi. Tanda-tanda syok seperti takikardi, takipneu, dan nadi yang lemah
dapat muncul pada pasien yang kehilangan 30% atau lebih volume darah
b. Respon respiratori
jika terdapat injuri pada dinding dada. Akumulasi darah dalam jumlah
- Tanda-tanda syok, seperti hipotensi, nadi cepat dan lemah, pucat, dan
akral dingin
- Takikardia
- Dispneu
- Hipoksemia
- Takipneu
- Anemia
Suara napas adalah suara yang terdengar akibat udara yang keluar dan
perkusi
Diagnosis
didapatkan penderita hematotoraks mengeluh nyeri dada dan sesak napas. Juga
pada dada. Pada pemeriksaan fisik dari inspeksi biasnaya tidak tampak kelainan,
mungkin didapatkan pekak dengan batas tidak jelas, sedangkan pada auskultasi
Pemeriksaan penunjang :
cairan) pada rongga pleura di sisi yang terkena dan adanya mediastinum
x-ray sebagai penegak diagnostik yang paling utama dan lebih sensitif
c. USG : USG yang digunakan adalah jenis FAST yang diindikasikan untuk
pasien tidak stabil dengan hematotoraks minimal.
pada hematotoraks.
Diagnosis banding
▪ Cardiac tamponade : distensi vena leher, bunyi jantung jauh dan lemah,
EKG abnormal
Tatalaksana
udara dari rongga pleura. Langkah pertama adalah resusitasi seperti berikan
antibiotik.
dengan cara :
merupakan terapi utama untuk pasien dengan hematotoraks. Insersi chest tube
melalui dinding dada untuk drainase darah dan udara. Pemasangannya selama
hematothorax)
Thoracotomy juga dilakukan ketika hematothoraks parah dan chest tube sendiri
hemodinamik
pada chest tube atau ketika bekuan telah membentuk massa di rongga pleura, tetapi
hal ini sangat berisiko karena dapat memicu terjadinya perdarahan dan perlu
Komplikasi
(karena paru kolaps), fibrosis atau skar pada membran pleura, pneumotoraks,
kontak. Jika tekanan dalam rongga dada berubah tiba-tiba, paru-paru bisa kolaps.
Setiap cairan yang mengumpul di rongga menempatkan pasien pada risiko infeksi
Prognosis
tumpul atau tembus pada dada. Hematotoraks biasanya terjadi karena cedera di
dada. Penyebab lainnya adalah pecahnya sebuah pembuluh darah atau kebocoran
dari derajat keparahannya. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui penyebab
serta menangani dengan cepat kasus ini karena dapat sangat menentukan
http://scalpel.stanford.edu/ICU/Stanford%20Trauma%20Service%20rev%2
04-05.pdf
Syamsu Hidayat,R Dan Wim De Jong, Buku Ajar Bedah, Penerbit Buku