Anda di halaman 1dari 26

KEJAHATAN SEKSUAL

ABDUL MALIK FAJRI 201410401011012


MARTHA DEWI CAESA PUTRI 201410401011050
YUSRIN AULIA 201410401011040
Definisi
• Segala jenis kegiatan atau hubungan seksual
yang dipaksakan dan/atau tanpa persetujuan
(consent) dari korban
• Definisi yang lebih sempit menyamakan
dengan perkosaan (rape), dan mengharuskan
adanya persetubuhan, yaitu penetrasi penis ke
dalam vagina
Visum et repertum  dapat memperjelas perkara dengan
pemaparan dan interpretasi bukti bukti fisik kejahatan seksual.

Upaya kedokteran forensik dalam pembuktian kasus kejahatan


seksual: ada tidaknya persetubuhan, ada tidaknya tanda
kejahatan, perkiraan umur, dan sudah pantas atau sudah
mampu untuk dikawin atau tidak.

Ada tidaknya persetubuhan  ditemukannya sperma atau


ejakulatnya pada vagina, buccal, atau anal korban

Sampelnya diambil dengan swab vaginal, swab buccal, dan swab


anal
PEMERIKSAAN SWAB VAGINA
Mengumpulkan bukti-bukti persetubuhan

• Robekan selaput dara


• Adanya cairan mani dan atau sel mani

Mencari tanda-tanda kekerasan

• Riwayat kehilangan kesadaran


• Luka-luka
INSPEKSI
INSPEKSI
INSPEKSI
• Adakah perlukaan pada jaringan lunak atau bercak cairan
Daerah Pubis
mani

• Adakah rambut pubis yang terlepas yang mungkin


berasal dari pelaku, penggumpalan atau perlengketan
Rambut pubis rambut pubis akibat cairan mani

• Adakah perlukaan pada jaringan lunak, bercak cairan


Paha bagian dalam
mani

• Apakah ada perlukaan pada jaringan lunak atau bercak


Labia mayora dan minora
cairan mani

• Apakah ada perlukaan


Vestibulum dan fourchette posterior
• Catat bentuk, diameter ostium, elastisitas atau ketebalan,
adanya perlukaan seperti robekan, memar, lecet, atau
Hymen hiperemi

• Cari perlukaan dan adanya cairan atau lendir


Introitus vagina

• Cari tanda-tanda pernah melahirkan dan adanya cairan


atau lendir
Serviks dan portio
• Indikasi berdasarkan anamnesis
Anus dan daerah perianal

• Untuk mencari bercak mani atau air liur dari pelaku


Daerah-daerah erogen (leher,
payudara, paha)

• Tanda-tanda kehamilan pada payudara dan perut.


Jika ada rambut pubis yang menggumpal,
gunting dan masukkan dalam amplop

cabut 3-10 lembar rambut dan masukkan


dalam amplop lain

Periksa selaput dara, besarnya orifisium

Swab daerah vestibulum, buat sediaan hapus


SPEKULUM
• Spekulum di lubrikasi
dengan air hangat
• Memasukkan spekulum
– masukkan 2 jari ke
dalam vagina secara
obliq sudut 45 derajat
– Diputar sampai
spekulum tegak lurus
– Mulut soekulum dan
dikunci
• Cairan / sekret vagina
– Ambil cairan dari forniks posterior Atau swab vagina
dengan kapas lidi (spesimen tambahan dapat
diperiksa dari serviks dan dinding vagina di belakang
serviks)
– Buat sediaan hapus, untuk pemeriksaan sperma & GO
– Pemeriksaan darah & urin (bila dicurigai pemberian
obat-obatan)
– Tes kehamilan (bila dicurigai)
Pemeriksaan swab buccal
Penggunaan bukti DNA adalah teknologi terbaru yang
digunakan terutama dalam sistem peradilan pidana untuk
mengidentifikasi pelaku kejahatan seksual.

Kerokan sel dapat dikumpulkan dari sisi mulut korban


(menggunakan swab buccal) untuk membedakan DNA-nya dari
yang penyerangnya
Swab Buccal untuk Pengambilan Sampel Sperma
Jika spesimen oral sudah diperoleh, korban harus
berkumur dan menunggu 15 menit untuk pengambilan
swab bukal.

Jika serangan oral terjadi, DNA selain pasien juga dapat


hadir dalam rongga mulut.

Sampel darah pasien harus diambil untuk


mengidentifikasi DNA pasien secara definitif.
Prosedur Pengambilan Swab Buccal
• Alat yang dibutuhkan:
– 4 kapas tip aplikator steril
– 1 amplop manila dengan label informasi putih
terpasang
– 1 amplop manila sedikit lebih kecil
– 1 segel
– Satu pasang sarung tangan lateks bebas bubuk
• Pengambilan Sampel
– Pakai sepasang sarung tangan lateks bebas bubuk.
– Buka kertas steril pembungkus salah satu dari
empat kapas tip aplikator
– Gosok ujung kapas tip pada bagian dalam pipi
mulut sambil perlahan diputar. Lakukan selama
sekitar 30 detik
– Tempatkan kapas tip aplikator dalam amplop
yang lebih kecil. Kertas pembungkus kapas swab
dapat dibuang.
– Ulangi proses untuk sisa tiga kapas lalu masukkan
dalam amplop yang lebih kecil. Lepaskan sarung
tangan karet dan buang
– Tempatkan amplop yang lebih kecil berisi empat
kapas tip aplikator dalam amplop yang lebih besar
dengan label terpasang
– Isi semua informasi pada label putih
– Tempatkan amplop dengan label putih dalam
amplop yang berlabel Referensi Swab Mulut
Collection Kit
– Segel amplop yang berlabel Referensi Mulut Swab
Collection Kit dengan segel bukti dan tandai segel
– Tempatkan amplop ke Ruang Properti dan simpan
di lemari pendingin
Perhatian
• Jangan memegang atau mencemari ujung kapas
swab.
• Kapas swab tidak untuk mengumpulkan air liur tetapi
untuk mendapatkan sel dari lapisan pipi mulut.
• Pastikan untuk memutar kapas swab di mulut subjek.
Pemeriksaan Swab Anal
• Swab anal ditujukan untuk pengumpulan sampel jika dari
keterangan korban dipercaya bahwa telah terjadi
penetrasi penis ke anus atau korban tidak dapat
mengingat kejadiannya

• Dalam hal ini korban tidak dapat menjelaskan secara


detail kejadian yang dialaminya dan hanya mengeluhkan
nyeri di daerah tersebut.

• Swab anal dilakukan sebelum pemeriksaan anal


Cara pemeriksan swab anal
1. Gunakan lampu wood untuk inspeksi anal,
korban dalam posisi knee-chest.
2. Gunakan 2 buah swab secara simultan pada
swab anal
3. Gunakan 2 swab tambahan untuk mengulangi
prosedur swab anal.
4. Biarkan kering, dan kemudian masukkan ke
dalam amplop
5. Segel dan isikan informasi yang dibutuhkan pada
amplop kemudian beri tanda pada Anal Swab
pada amplop
Anoskopi untuk inspeksi anal

Anda mungkin juga menyukai