Kelopak mata
Anatomi palpebra
1. Blefaritis
Definisi : infeksi subakut/kronik pada tepi margo palpebral yang dapat disertai terbentuknya
ulkus. Terjadi gangguan pada sistem pelumasannya (ggn pada kelenjar meibom) sehingga
kualitas air mata dan unsur minyak berkurang
Klasifikasi:
Blefaritis anterior
Seborrohoic atau skuamosa (e.c Pityrosporum ovale)
Berhubungan erat dengan dermatitis seboroik
- sisik halus berminyak (krusta di pangkal bulu mata)
- jika sisik dilepaskan —> timbul hiperemi (tidak ada ulkus)
Medikamentosa:
Salep mata (xitrol : mengandung polymicin, neomycin, dexamethasone)
Artificial tears (cendo lyteers) —> menggantikan unsur minyak
AB: tetrasiklin untuk meibom gland disorder karena dapat melunakkan sekret yang seperti
pasta gigi
o Blefaritis ulseratif
Kompres hangat
Salep antibiotik
Jaga kebersihan kelopak mata
Kortikosteroid
Apabila ulkus luas ditambah AB sistemik
o Blefaritis seboroik
Kompres hangat selama 5-10 menit
Bersihkan dengan shampoo bayi
Memperbaiki kebersihan
Dilakukan pembersihan kelopak dengann kapas lidi hangat
o Blefaritis meibom
Kompres hangat
Penekanan dan pengeluaran nanah secara vertikal dari dalam berulang kali
AB lokal
Konseling dan edukasi
pastikan pasien terus menerus melakukan hygiene kelopak mata karena akan
kambuh lagi bila tidak dibersihkan
Komplikasi
Komplikasi yang berat karena blefaritis jarang terjadi
Komplikasi yang mungkin terjadi:
DES
Konjungtivitis
Kista meibom
Prognosis
Meski bisa menyebabkan komplikasi dan terjadi kekambuhan namun blefaritis tidak
menyebabkan kerusakan pandangan dan penglihatan
2. Trikiasis
Definisi : tumbuhnya bulu mata ke arah dalam dengann posisi palpebra yang Normal;
tumbuhnya bulu mata ke arah dalam oleh karena palpebra yang entropion disebut sebagai
pseudotrichiasis
Etiologi: trachoma, blefaritis ulseratif, hordeolum eksternum
Tanda dan gejala: sensasi benda asing, fotofobi, nyeri, dan lakrimasi
Terapi : epilasi (belum tentu efektif, setelah epilasi bulu mata makin kasar dan besar), kalo
bulu matanya banyak teknik operasi lain
3. Distichiasis
Definisi: adanya barisan bulu mata tambahan pada kelopak mata, dimana satu atau
keduanya dapat menekuk ke arah bola mata
Etiologi: kongenital, atau riwayat trauma
Tanda dan gejala: sensasi benda asing, fotofobia, nyeri, dan lakrimasi
Terapi : epilasi
4. Entropion
Definisi: penggulungan margo palpebra ke arah dalam
Etiologi: kongenital, trakoma, degenerasi
Tanda dan gejala: sensasi benda asing, fotofobia, nyeri dan lakrimasi
Terapi : rekonstruksi palpebra
5. Ektropion
Penggulungan margo palpebra ke arah luar
Etiologi: degenerasi, trauma
Tanda dan gejala: sensasi benda asing, fotofobia, nyeri dan lakrimasi (efektifitas
pembuangan air mata terganggu karena tidak terserap ke punctum proksimum)
Terapi: rekonstruksi palpebra
6. Epikantus
Epikantus adalah keadaan di mana terdapat lipatan vertikal kulit pangkal hidung yang
mengakibatkan bagian nasal sklera tidak terlihat dengann jelas.
Sering terlihat pada sindrom down, sindrom fetal alkohol, sindrom turner, fenilketourea,
sindrom william, sindrom Nooan, sindrom rubenstein taybi, sindrom blefarofimosis
Klasifikasi:
a. Epicanthus tarsalis: jika lipatan lebih menonjol pada kelopak mata bawah
b. Epicanthus inversus jika lipatam lebih menonjol pada kelopak mata atas
c. Epicanthus palpebra jika lipatan sama-sama menonjol pada kelopak mata bawah
dan kelopak mata atas
d. Epicanthus supraciliaris jika lipatan muncul dari alis mata menuju ke sakus
lakrimalis
Tatalaksana: tindakan pembedahan (hanya permasalahan kosmetika asal tidak ekstrim sampai
menutupi pupil)
Pseudoesotropia: karena secara penampakan seolah mata lebih ke nasal —> pada
pemeriksaan hirschberg Normal
7. Hordeolum
Merupakan infeksi akut dan supuratif pada tepi kelopak mata yang mengenai kelenjar
zeiss, meibom dan maull, biasanya akut oleh kuman staphylococcus
Bila mengenai kelenjar zeiss dan moll disebut hordeolum eksternum
Adalah suatu abses akut dari folikel rambut dan berhubungan dengann kelenjar
zeiss dan moll
Bengkak, merah pada margo palpebra dan sakit, mengeras dan edema kemudian
diikuti perubahan warna kekuningan
Penonjolan keluar (kulit)
Lesi bisa lebih dari satu
Pseudoptosis akibat bertambah berat
Kelenjar preaurikular biasanya ikut membesar
Dijumpai pada semua usia (paling sering anak2 dewasa muda)
Sering berhubungan dengann blefaritis atau kondisi tubuh yang menurun seperti
anemia, DM yang tidak terkontrol
Terapi:
- tanpa pengobatan bisa sembuh spontan atau abses pecah sendiri
- kompres hangat dan epilasi bulu mata yang berhubungan
- bila sudah tambah fluktuasi dan bintik kuning nanah belum keluar —> insisi
horizontal
- AB lokal
- AB sistemik
Bila mengenai kelenjar meibom disebut hordeolum internum
Suatu abses yang disebabkan infeksi kuman staphylococcus akut dari kelenjar
meibom
Bisa berupa infeksi sekunder dari kalazion
Gambaran klinis: bengkak, merah, meradang, lesi dapat membesar dan keluar
nanah ke posterior menembuh konjungtiva tarsal
Terapi: insisi dan kuretasi dibutuhkan bila infeksi telah mereda tetapi tetap
terdapat Nodul
8. Kalazion
Peradangan kronik lipogranulomatosa kelenjar meibom yang berakibat terjadinya
sumbatan duaktus
Sering dijumpai pada orang dewasa
Bisa dijumpai beberapa buah pada waktu yang sama
Cenderung berulang, terutama pada penderita dermatitis seboroik dan acne rosacea
Gejala: proses lambat, tidak nyata (tanpa gejala), setelah beberapa minggu atau bulan
baru tampak benjolan sebesar kacang, keras, melekat pada tarsus
Bila kelopak mata dibalik tampak konjungtiva berwarna ungu atau merah
Kalazion kadang menghilang spontan, kadang timbul peradangan —> supurasi kalazion
—> pecahnya ke depan —> meninggalkan sikatriks pada palpebra
Terapi:
- kecil: kompres hangat + massage + AB salep
- Sedang: injeksi triamsinolon asetat
- Besar: operasi (insisi)
bila kalazion berulang, waspada : meibomian gland carsinoma dan basal cell ca
9. Lagoftalmus
Defek atau penutupan yang tidak lengkap dari kelopak mata
Sering pada pasien trauma kapitis, pasien morbus hansen
Gejala klinis:
- kelopak mata tidak mampu menutup dengan sempurna—> kekeringan pada kornea
- sensasi benda asing
- mata kabur
- peningkatan sekresi air mata
- mata merah
- bila bells’s phenomenon (+) prognosis baik karena mata bergulir ke atas sehingga pupil
dapat sedikit tertutupi
Diagnosis
- pemeriksaan luar: pasien menutup kelopak mata dengan lembut
- pemeriksaan nervus fasialis: memejamkan mata dengann kuat
- pemeriksaan nervus trigeminus: reflek kornea
Tatalaksana
Medikamentosa: artificial tears 4x sehari
Pembedahan: tarsorrhaphy
Komplikasi: xerosis konjungtiva dan kornea, keratitis eksposur
10. Ptosis
Definisi: merupakan keadaan jatuhnya kelopak mata (drooping eye lid)
Kelopak mata atas (palpebra superior) turun di bawah posisi Normal saat membuka mata
yang dapat terjadi unilateral atau bilateral
Posisi Normal palpebra superior adalah di tengah-tengah antara limbus superior dan
tepian atas pupil. Ini dapat bervariasi 2 mm jika kedua palpebra simetris
Derajat ptosis:
Ringan: menutupi kornea <2 mm
Sedang: menutupi kornea 3mm
Berat: menutupi kornea >4mm
*jika menutupi pupil dapat terjadi ambliopia
Gambaran klinis: keluhan utama jatuhnya kelopak mata atas, berkurangnya lapang
pandang, hiperekstensi kepala, pasien biasa menaikkan alis mata atau mengerutkan dahi
Pemeriksaan fisik:
1. Tes fungsi levator
2. Lebar fissura palpebra
3. Maretgin reflex distance
Tatalaksana
Ringan : dibiarkan dan observasi
Indikasi pembedahan : ggn axis penglihatan, ambliopia, strabismus, kosmetik
Kontraindikasi pembedahan: kelainan permukaan kornea, bell’s phenomenon negatif,
paralisa nervus okulomotoris, myasthenia gravis
Prognosis: Ptosis yang menyebabkan ambliopia membutuhkan terapi patching, ptosis
kongenital yang menyebabkan hambatan penglihatan sebaiknya segera ditangani dnegan
pembedahan.
Anatomi Lakrimal
Fisiologi
Air mata berfungsi untuk membasahi kornea dan konjungtiva, air mata merupakan cairan netral atau
agak alkalis (pH kurang lebih 7)
Sistem lakrimasi
Terdiri atas :
SIstem sekretorik
a. Kelenjar lakrimal utama memproduksi 95% dari total air mata. Terletak di fossa
grandulae lacrimalis os temporal, di lateral atas mata
b. Kelenjar lakrimal tambahan : kelenjar krause dan wolfring memproduksi 5% dari
total air mata. Kedua kelenjar ini terletak di konjungtiva terutama di forniks superior.
Sistem ekskresi/ pembuangan. Setelah air mata diproduksi, mata akan berkedip dan palpebra
meratakan air mata keseluruh bagian anterior mata. Saat berkedip, saccus lakrimalis akan
tergencet dan menimbulkan tekanan negatif di dalamnya. Waktu mata dibuka, dengan adanya
tekanan negatif ini air mata terserap melalui punctum lakrimal
Penyakit Apparatus Lakrimalis
1. Watering
a. Lacrimation (hyperlacrimation)
b. Epifora (tearing = hipersekresi) karena :
- Lacrimal pump failure
- Obstruction
- Malposition
2. Mata kering (dry eyes)
Dakriosistitis
Sekunder karena obstruksi ductus nasolacrimal (yang radang saccus lakrimalisnya)
Penumpukan air mata, bakteri, debris, epitel, cairan mukus sakus lakrimal pada duktus
nasolacrimal yang buntuk —> dakriosistitis
Acute-chronic
90% pasien usia bayi, anak dan pasien menopause >40 th
Et causa jamur sering terbentuk dacriolith dan membuntu duktus nasolacrimal
Tearing, sekret/discharge
Stadium
Stadium selulitis
Stadium abses lakrimalis
Stadium fistula
Dakriosistitis akut : tanda radang akut (pain, redness, swelling), tenderness (perlunakan) dan
sekret purulen
Tx : initial treatment : AB lokal dan sistemik, kompres hangat
Insisi dan drainase
Masase: untuk melancarkan alirannya
Dakriosistitis kronis : tanda radang akut mereda, sekret mukoid dan tearing, sering disertai
ulkus kornea, perforasi kulit sakus (fistula)
Tx : probing, dacryosistorhinostomi (dcr)
Congenital obstruction
Normal, ductus nasolakrimal 85% terbuka sebelum lahir —> kadang-kadang buntu salah
satu
Tearing, reflux purulent material
Terapi :
Ab tetes mata
Massage daerah ductus nasolakrimal dan sakus
Irigasi
Probing setelah 2bulan-2tahun —> 95% terbuka
DCR 3-4 th
Irigasi Probing
Canaliculitis
Kronik, unilateral
Biasanya et causa jamur actinomyces, candida aspergillus
Gejala : mirip konjungtivitis dengann sekret purulen
Tx :
kuret jaringan nekrotik
Irigasi
Antijamur, antibiotika
Gagal —> kanalikulektomi
Dacryoadenitis
Radang akut kelenjar lakrimal
Anak-anak : parotitis epidemika/mumps, influenza dan morbili
Dewasa : neisseria gonorrhoe
Akut : tanda radang akut kelenjar lakrimal
Tx : AB, K/P insisi
Kronis : manifestasi sarcoidosis, misculicz sindrom, tuberculose, lymphocytic
leukemia, lymphosarcoma