Anda di halaman 1dari 2

2.

5 Syarat Pemeriksaan KTG

Syarat pemeriksaan KTG adalah sebagai berikut:1,5

1. Usia kehamilan ≥ 28 minggu.

2. Ada persetujuan tindakan medik dari pasien secara lisan

3. Punktum maksimum denyut jantung janin (DJJ) diketahui

4. Prosedur pemasangan alat dan pengisian data pada komputer (KTG terkomputerisasi)
sesuai petunjuk dari pabrik.

2.6 Teknik Pemeriksaan


Teknik pemeriksaan KTG adalah sebagai berikut:6
1. Persetujuan tindak medik (informed consent): menjelaskan indikasi, cara pemeriksaan
dan kemungkinan hasil yang akan didapat. Persetujuan tindak medik ini dilakukan
oleh dokter penanggung jawab pasien.
2. Kosongkan kandung kencing.
3. Periksa kesadaran dan tanda vital ibu.
4. Ibu tidur terlentang, bila ada tanda-tanda insufisiensi utero-plasenter atau gawat janin,
ibu tidur miring ke kiri dan diberi oksigen 4 liter/menit.
5. Lakukan pemeriksaan Leopold untuk menentukan letak, presentasi dan punktum
maksimum DJJ.
6. Hitung DJJ selama satu menit; bila ada his, dihitung sebelum dan segera setelah
kontraksi berakhir.
7. Pasang transduser untuk tokometri di daerah fundus uteri dan DJJ di daerah punktum
maksimum.
8. Setelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila janin terasa bergerak, pencet bel
yang telah disediakan dan hitung berapa gerakan bayi yang dirasakan oleh ibu selama
perekaman KTG.
9. Hidupkan komputer dan alat KTG.
10. Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan janin dan hasil yang ingin
dicapai).
11. Lakukan pencetakkan hasil rekaman KTG.
12. Lakukan dokumentasi data pada komputer (data untuk rumah sakit).
13. Matikan komputer dan mesin KTG. Bersihkan dan rapikan kembali alat pada
tempatnya.
14. Beritahu pada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai.
15. Berikan hasil rekaman KTG kepada dokter penanggung jawab atau paramedik untuk
membantu membacakan hasil interpretasi komputer secara lengkap kepada dokter.
Paramedik (bidan) dilarang memberikan interpretasi hasil ctg kepada pasien.

DAFTAR PUSTAKA

1. Manuaba, Chandranita, Manuaba F. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Penerbit buku


kedokteran EGC, 2007;76 – 88.

5. Prawiroharjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka, 2010.

6. Fundal height measurement. Copyright 1999, 2004 Gerard M. DiLeo,


M.D.,F.A.C.O.G

Anda mungkin juga menyukai