Anda di halaman 1dari 37

Case Report Session

Stroke
Hemoragik
Oleh :
Intan Rahma Fitri

Preseptor :
Dr. dr. Yuliarni Syafrita, Sp.S (K)
Identitas Pasien

NAMA Tn. A

JENIS KELAMIN Laki-laki

USIA 52 tahun

PEKERJAAN Wiraswasta
Keluhan Utama
Pasien laki-laki 52 tahun dibawa ke IGD
setelah sebelumnya tidak sadar dan
muntah-muntah setelah bermain tenis 4
jam yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang

 Pasien laki-laki 52 tahun dibawa ke IGD setelah sebelumnya tidak


sadar dan muntah-muntah saat habis main tenis 4 jam yang lalu.
 Pasien tampak gelisah
 Pasien tampak memegang kepalanya
 Terdapat kelemahan pada anggota gerak kiri
 Kejang tidak ada.
 Demam tidak ada.
 Riwayat trauma tidak ada.
Riwayat Penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (+)


Riwayat DM (-)
Riwayat Stroke (-)
Riwayat Dislipidemia (-)
Riwayat Penyakit Keluarga

● Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan yang sama


● Riwayat stroke dalam keluarga tidak ada
Riwayat Kebiasaan

• Pasien seorang wiraswasta dengan aktivitas


ringan-sedang dan sudah menikah.
• Kebiasaan merokok (-), konsumsi alkohol (-)
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
KU : Sakit berat
Kesadaran : Delirium GCS 10 (E3M4V3)
Nadi/ irama : 56x/menit
Frekuensi nafas : 22x/menit
Suhu : 36,5ºC
Tekanan darah : 190/110 mmHg
Berat badan : 60 kg
Tinggi Badan : 175 cm
IMT : 19,5 kg/m2 (normoweight)
Pemeriksaan Fisik
Kulit : teraba hangat, turgor baik
Kelenjar Getah Bening : tidak ada pembesaran KGB
Kepala : normocephal
Mata : pupil bulat isokor dengan diameter
3mm/3mm, reflek cahaya +/+
Telinga : tidak ada kelainan
Hidung : tidak ada kelainan
Tenggorokan : tidak ada kelainan
Gigi dan Mulut : tidak ada kelainan
Pemeriksaan Fisik
Paru
Inspeksi : Kiri dan kanan simetris
Abdomen
Palpasi : Fremitus kiri = fremitus kanan
Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit
Perkusi : Sonor
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak
Auskultasi : Vesikuler, rhonki (-/-),
teraba, nyeri tekan (-)
wheezing (-/-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi: Bising usus (+), normal
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Genitalia : tidak diperiksa
Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial
Ekstremitas: akral hangat, CRT<2 detik
LMCS RIC V sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Irama teratur, bising (-)
Status Neurologikus

GCS 10 (E3 M4 V3)


Tanda Rangsangan Meningeal
• Kaku kuduk : (-)
• Brudzinski I : (-)
• Brudzinski II : (-)
• Tanda Kernig : (+)
Tanda Peningkatan Tekanan Intrakranial :
• Muntah (+)
• Nyeri kepala hebat (+)
• Penurunan kesadaran (+)
Pemeriksaan Nervus Kranialis
N. II (Optikus)

Penglihatan Kanan Kiri


Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
 Tajam penglihatan
Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
 Lapangan pandang
Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
 Melihat warna
Retinopati hipertensi
 Funduskopi
N. III (Okulomotorius)
  Kanan Kiri
Bola mata Bulat Bulat
Ptosis (-) (-)
Gerakan bulbus Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa

Strabismus Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa

Nistagmus Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa

Ekso / endopthalmus (-) (-)


Pupil    
 Bentuk Bulat Bulat
 Refleks cahaya (+) (+)
 Refleks akomodasi (+) (+)
Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
 Refleks konvergensi
N. IV
  (Trokhlearis)
Kanan Kiri
Gerakan mata ke bawah Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa

Sikap bulbus Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa

Diplopia Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa

N. VI
  (Abdusen)
Kanan Kiri
Gerakan mata ke lateral Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa

Sikap bulbus Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa

Diplopia Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa


  Kanan Kiri
Motorik  
Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
 Membuka mulut
N. V
Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
 Menggerakkan rahang
Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
(Trigeminus)
 Menggigit
Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
 Mengunyah
Sensorik  
 Divisi oftalmika  
Refleks kornea (+) (+)
Sensibilitas Sulit dinilai Sulit dinilai
 Divisi maksila    
Refleks masseter (-) (-)
Sensibilitas Sulit dinilai Sulit dinilai
 Divisi mandibula  
Sensibilitas Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
N VII (Fasialis)
Kanan Kiri
Kanan dan kiri tidak simetris (plica nasolabialis kiri lebih
Raut wajah
datar)
Sekresi air mata Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
Fissura palpebra Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
Menggerakkan dahi Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
Menutup mata Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
Mencibir/bersiul Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
Memperlihatkan gigi Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
Sensasi lidah 2/3 depan Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
Hiperakusis Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
N VIII (Vestibularis)

Kanan Kiri
Suara berbisik Tidak diperiksa
Detik arloji Tidak diperiksa
Rinne test Tidak diperiksa
Weber test Tidak diperiksa
Schwabach test Tidak diperiksa
Nistagmus:
Pendular
Tidak diperiksa
Vertikal
Siklikal
Pengaruh posisi kepala Tidak diperiksa
N. IX

  (Glossopharingeus)
Kanan Kiri
Sensasi lidah 1/3 belakang Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa

Refleks muntah /gag reflex (+) (+)

N. X

  (Vagus)
Kanan Kiri
Arkus faring Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa

Uvula Tidak dapat diperiksa

Menelan Tidak dapat diperiksa

Artikulasi Tidak dapat diperiksa

Suara Tidak dapat diperiksa

Nadi 56x/menit
Pemeriksaan Fungsi Motorik
Badan Respirasi Tidak dapat diperiksa
Duduk Tidak dapat diperiksa

Berdiri dan berjalan Gerakan spontan Tidak dapat diperiksa


Tremor Tidak dapat diperiksa
Atetosis Tidak dapat diperiksa
Mioklonik Tidak dapat diperiksa
Khorea Tidak dapat diperiksa
Postural instability Tidak dapat diperiksa

Superior Inferior
Ekstremitas
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan (+) (-) (+) (-)
Kekuatan 555 111 555 111
Tropi Eutropi Eutropi Eutropi Eutropi

Tonus Eutonus Hipertonus Eutonus Hipertonus


Pemeriksaan Sensibilitas
Sensibilitas taktil Tidak dapat diperiksa

Sensibilitas nyeri (+)

Sensibilitas termis Tidak dapat diperiksa

Sensibilitas sendi dan posisi Tidak dapat diperiksa

Sensibilitas getar Tidak dapat diperiksa

Sensibilitas kortikal Tidak dapat diperiksa

Stereognosis Tidak dapat diperiksa

Pengenalan titik Tidak dapat diperiksa

Pengenalan rabaan Tidak dapat diperiksa


1. Fisiologis
Kornea
Kanan
(+)
Kiri
(+)
 
Biseps
Kanan
(+)
Kiri
(+++)
Sistem
Bersin (+) Triseps (+) (+++) Refleks
Laring (+) APR (+) (+++)
Masseter (+) KPR (+) (+++)
Dinding perut  (+)
2. Patologis
Lengan:     Tungkai:    
Hoffman - Tromner (-) (-) Babinski (-) (+)
      Chaddoks (-) (+)
      Oppenheim (-) (+)
      Gordon (-) (+)
      Schuffner (-) (+)
      Klonus paha (-) (+)
      Klonus kaki (-) (+)
Fungsi Otonom
 Miksi : Tidak ada kelainan.
 Defekasi : Tidak ada kelainan.
 Sekresi keringat : Tidak ada kelainan

Fungsi Luhur
Kesadaran   Tanda Dementia  
Tidak dapat diperiksa
 Reaksi bicara Refleks glabela (-)
Tidak dapat diperiksa
 Fungsi intelek Refleks snout (-)
Tidak dapat diperiksa
 Reaksi emosi Refleks menghisap (-)
  Refleks memegang (-)
Refleks palmomental (-)
Komponen Skor Total

Kesadaran (GCS)
- 15 0
Skor Siriraj - 9-14
- 3-8
1
2
x 2,5 2,5

Total = 7 Vomitus:
- Tidak ada 0 x2 2
Interpretasi: - Ada 1

• 1 s/d -1 = meragukan Nyeri kepala


- Tidak ada 0 x2 2
• - Ada 1
< -1 = stroke iskemik
TD Diastolik 110 x 0,1 10
• >1 = stroke hemoragik
Ateroma
- Tidak ada 0
- Ada ( DM, angina, 1 x3 3
penyakit pembuluh
darah,dll)

- Konstanta -12 -12


Skor Gadjah Mada

Penurunan kesadaran (+)


Nyeri kepala (+)
Refleks Babinski (+)

Stroke perdarahan
Diagnosis

Diagnosis Klinis Penurunan Kesadaran + Hemiparese


Sinistra + Paresse nervus VII dextra

Diagnosis Topik Perdarahan intraserebral

Diagnosis Etiologi Hipertensi Emergency

Diagnosis Sekunder -

Diagnosis Banding Perdarahan Subarachnoid, Meningitis


Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin, kadar gula darah, elektrolit, kolesterol total, LDL,
HDL, dan Trigliserida
• Faal hemostasis
• CT scan kepala
• Rontgen Thorax
• MRI
• Angiografi
Tatalaksana
Terapi Umum Terapi Khusus
• Elevasi kepala 30 derajat • Manitol loading 300 cc
• Oksigen 2 l/menit • Nicardipin 5mg/jam (IV)
• IVFD NaCl 0,9% • Asam traneksamat 4x1 gram (iv)
• Ranitidin 2x50 mg (iv)
Prognosis

Dilihat dari 6 aspek:


• Death
• Disease
• Disability
• Discomfort
• Dissatifaction
• Destituation
Prognosis Angka mortalitas pasien PIS
tanpa membedakan pilihan
terapi berdasarkan skor ICH-
GS-nya ( range 5 - 12) adalah

● 5 0%
● 6  0%
● 7  20%
● 8 29%
● 9 33%
● 10 40%
● 11 86%
● 12 100%
DISKUSI
Tn. X 52 tahun, dibawa ke • Laki-Laki dan berusia 52 tahun  Risiko
IGD setelah sebelumnya meningkat untuk stroke hemoragik
• Tidak sadar, muntah, nyeri kepala 
tidak sadar dan muntah-
peningkatan TIK  peningkatan jumlah
muntah setelah bermain cairan  stroke hemoragik akut.
tenis 4 jam yang lalu. • Setelah bermain tenis  aktivitas fisik 
Pasien gelisah, sambal Pembuluh darah pecah
memegang kepala, terlihat • Anggota gerak kiri tidak bergerak
anggota gerak kiri tidak defisit neurologis (+)  terganggunya
jaras/traktus kortikospinal  PIS
bergerak
● Funduskopi  Retinopati Hipertensi KW II  Hipertensi kronis 
menyebabkan proses arteriole sklerosis dan dapat terjadi oklusi arteriol.
Apabila terjadi peningkatan tekanan darah yang kontinu dan ekstrem 
menimbulkan kegagalan mekanisme auto regulasi vaskular retina  memicu
gangguan pada sel endotel dan kerusakan sawar darah retina  iskemia
retina dan kebocoran cairan, darah, dan makro molekul ke dalam retina 
pertanda hipertensi lama
● Refleks babinsky dan Babinsky grup (+)  pemeriksaan untuk menilai
integritas traktus kortikospinal  bila terdapat lesi disepanjang traktus
kortikospinal (upper motor neuron) reflex positif

● Kernig sign  tanda rangsang meningeal  gangguan pada meningen 


Perdarahan intraserebral yang meluas  Masuk ke ventrikel  Tanda
rangsang meningeal
Skor Gajah Mada Skor Siriraj

Total = 7
Interpretasi:
• 1 s/d -1 = meragukan
• < -1 = stroke iskemik
• >1 = stroke hemoragik

● Skor Gajah Mada  3 Poin ( Penurunan Kesadaran, Nyeri Kepala, Reflex Babinski) 
Stroke Hemoragik.
● Skor Siriraj  Poin 7  Stroke Hemoragik.
Diagnosis Klinis Penurunan Kesadaran + Hemiparese
sinistra + parese nervus VII sinistra

Diagnosis Topik Perdarahan Intraserebral

Diagnosis Etiologi Hipertensi Emergency

Diagnosis Sekunder -

Diagnosis Banding Perdarahan Subarachnoid, Meningitis

Pemeriksaan lanjutan:
○ CT scan  melihat lokasi lesi
○ Angiografi
Tatalaksana
Terapi Umum Terapi Khusus
• Elevasi kepala 30 derajat • Manitol loading 300 cc
• Oksigen 2 l/menit • Nicardipin 5mg/jam
• IVFD NaCl 0,9% • Asam traneksamat 4x1 gram (iv)
• Ranitidin 2x50 mg (iv)
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai