STROKE NON
HEMORAGIK
Disusun Oleh :
Peni Illiyas
30101800139
Pembimbing :
dr. Fathul Yazid Izza, Sp.N
Identitas diri
● Nama : Ny. S
● Umur : 53 tahun
● Alamat : Mlati Norowito
03/06 Kota Kudus
● Status Pasien : Rawat Inap(Bougenvile 2)
● Tanggal masuk : 15 April 2023
Keluhan Utama:
Kelemahan pada
anggota gerak kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
1. Lokasi: Anggota gerak tubuh bagian kiri (ekstremitas atas dan bawah)
2. Onset: mendadak pada pagi hari (Jumat 15 April 2023)
3. Kualitas: Anggota gerak bagian kiri mengalamai kelemahan, sehingga aktivitas seperti
berjalan harus dibantu, tanpa adanya perbaikan kondisi.
4. Kuantitas: Setiap saat, pasien hanya bisa mengangkat sedikit lengan dan tungkai kiri
5. Faktor modifikasi
a. Faktor memperberat : -
Kronologi:Hari Sabtu(15/04), Pasien mengeluh mendadak lemah pada anggota gerak kiri
di pagi hari setelah bangun tidur. Anak pasien mengaku pasien tidak dapat berjalan.
Setelah itu pasien segera dibawa ke RS oleh anaknya .
6. Keluhan lain : demam (-), diare (-), nyeri kepala (-), pandangan kabur (-), telinga keluar
cairan (-), gangguan pendengaran (-), mual (-), muntah (-).
Riwayat
Kesadaran : Composmentis
GCS : E4M6V5
Mata : Pupil bulat isokor, diameter 3 mm/3 mm reflek cahaya (+/+)
STATUS NEUROLOGIS
STATUS NEUROLOGIS
STATUS NEUROLOGIS
STATUS NEUROLOGIS
N X. (VAGUS) Kanan Kiri
Arcus faring Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Bersuara dbn dbn
Menelan + +
Interpretasi:
- Tampak lesi hipodens pada corona radiata kanan
dan crus posterior capsula interna kanan
- Tampak kalsifikasi fisiologis pada glandula
pineal dan pleksus choroideus kiri
- Sulkus cortikalis dan fissura sylvii kanan kiri
tampak normal
- Ventrikel lateral-kiri, III dan IV tampak normal
- Tak tampak midline shifting
- Pons dan cerebellum baik
Kesan:
- Infark pada corona radiata dan crus posterior
capsula interna kanan
- Tak tampak perdarahan maupun tanda
peningkatan tekanan intrakranial
FOTO THORAX
Interpretasi:
- Cor: apeks jantung relative bergeser ke
laterocaudal
- Pulmo: Corakan vaskuler tampak
merapat
- Tak tampak bercak maupun nodul pada
kedua lapangan paru
1. Infus RL Fisioterapi
4. Aspilets 1x80mg
PROGNOSIS
5. Piracetam
6. Citicholin 500mg inj. Ad vitam : Dubia Ad bonam
7. Mecobalamin 500 inj. Ad sanam : Dubia Ad bonam
8. Ranitidin 25mg inj Ad fungsional : Dubia Ad bonam
9. Aqua Bidest 25ml
Edukasi
1. Edukasi mengenai penyakit stroke non hemoragik kepada keluarga baik penjelasan tentang
penyakit, prognosis, resiko serta komplikasi perawatan
2. Motivasi kepada pasien agar sabar, tawakal serta ikhlas dalam berobat, tidak boleh menyerah
dengan penyakit dan sifat suka marah nya dikurangi
3. Anjuran pada keluarga agar terus memotivasi pasien untuk sembuh dan membantu pasien dalam
melakukan activity daily life-nya
4. Penjelasan kepada pasien dan keluarga bahwa penyakit ini dapat berulang sehingga keluarga harus
rutin kontrol baik di poli saraf, poli penyakit dalam dan rehabilitasi medik
5. Penjelasan mengenai gejala stroke ulang dan bila terdapat gejala tersebut maka harus segera dibawa
ke IGD RS
Tinjauan Pustaka
DEFINISI STROKE
Kumpulan gejala defisit neurologis akibat gangguan fungsi otak akut baik
fokal maupun global yang mendadak, disebabkan oleh berkurangnya atau
hilangnya aliran darah pada parenkim otak, retina atau medulla spinalis,
yang dapat disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah
arteri maupun vena, yang dibuktikan dengan pemeriksaan imaging
dan/atau patologi
FAKTOR RESIKO
KLASIFIKASI STROKE
1. SNH Atherotrombotik
Etiologi 2. SNH Embolik
Iskemik /
Non hemoragik
Tahapan klinis 1. TIA
2. RIND
3. Stroke in evolution
4. Stroke complete
Stroke
Stroke 1. ICH
Hemoragik 2. SAH
3. IVH
KLASIFIKASI STROKE
a. Transient Ischemic Attack (TIA)
TIA atau serangan iskemia sementara merupakan stroke dengan gejala neurologis yang timbul akibat gangguan peredaran
darah pada otak akibat adanya emboli maupun thrombosis dan gejala neurologis akan menghilang dalam waktu kurang
dari 24 jam.
c. Stroke in Evolution
Stroke in evolution atau stroke progresif merupakan stroke yang sedang berjalan dan gejala neurologis yang timbul makin
lama makin berat.
d. Completed Stroke
Completed stroke atau stroke komplit memiliki gejala neurologis yang menetap dan tidak berkembang lagi.
KLASIFIKASI STROKE BERDASARKAN
PERJALANAN KLINIS
TROMBOSIS
EMBOLI
HIPOPERFUSI
SISTEMIK
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Faktor risiko:
• Kadar kolesterol dan trigliserida tinggi
• Zat beracun dalam rokok
• Kadar gula darah tinggi
Stroke Iskemik
• Hipertensi
Merusak
endothelium
Di arteri serebri
Atherosclerotic Menebalkan dinding Diameter arteri
Plaque endothelium menyempit
Dari arteri selain arteri
serebri
Emboli (atherosclerotic Menyumbat arteri Aliran darah
plaque yang terlepas) Defisit neurologis
di/menuju otak menurun
PATOFISIOLOGI
Plaque
atherosklerosis ↓ Aliran darah di otak
↓ ATP
Depolarisasi anoksik
Defisit neurologis
MANIFESTASI KLINIS
• Penurunan GCS
• Kelumpuhan saraf kranial
• Kelemahan motorik
• Defisit sensorik
• Gangguan otonom
• Gangguan neurobehavior
SKOR SIRIRAJ
SKOR GAJAH MADA
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI
LABORATORIUM
• Digunakan untuk eksklusi
kemungkinan penyakit dengan • MRI
gejala mirip stroke seperti • CT-Scan
hipoglikemia dan hiponatremia digunakan sebagai brain imaging untuk
mengetahui topis lesi secara pasti, penyebab dan
• Dapat pula menentukan apakah kerusakan sekunder akibat infark seperti edem
terdapat faktor penyulit seperti cerebri dan tanda peningkatan intrakranial.
DM dan gangguan ginjal.
Dilakukan
Dilakukan untuk
untuk mengetahui
mengetahui apakah
apakah terdapat
terdapat kelainan
kelainan
PEMERIKSAAN EKG jantung
jantung seperti
seperti atrial
atrial fibrilasi
fibrilasi yang
yang beresiko
beresiko
menimbulkan
menimbulkan emboli
emboli sebagai
sebagai sumbatan
sumbatan
TATALAKSANA
A. Terapi Umum
1. Hipertensi : TD diturunkan 15% dalam 24 jam pertama bila TD sistolik >220 mmHg atau TD
diastolik >120 mmHg. Dapat menggunakan antihipertensi seperti : Nikardipin, Labetalol,
nitrogliserin
2. Pencegahan stroke berulang : antiplatelet digunakan untuk mencegah sumbatan berulang
akibat agregasi platelet yang berlebih. Dapat menggunakan Aspirin, Clopidogrel
3. DM: dapat diberikan Antidiabetik oral atau insulin secara drip 100IU/100ml 0,9% NaCl. Atau
menggunakan insulin subkutan dengan target GDS 80-180 mg/dl
4. Neuroprotektor : Citikolin, Piracetam, Pentoxyfilin dapat digunakan untuk memperbaiki dan
mencegah kerusakan utamanya dalam fungsi kognitif akibat infark.
Terapi non Farmakologi
Komplikasi yang paling umum dan penting dari stroke iskemik meliputi edema serebral ,
transformasi hemoragik dan kejang.
1. Edema serebral yang signifikan setelah stroke iskemik bisa terjadi meskipun agak
jarang(10-20%)
2. Beberapa pasien mengalami transformasi hemoragik pada infark , hal ini diperkirakan
terjadi pada 5% dari stroke iskemik yang tidak rumit, tanpa adanya trombolitik.
Tergantung pada :
⮚ Tingkat keparahan stroke
⮚ Lokasi iskemik
⮚ Ukuran dari daerah iskemik
PENCEGAHAN
⦿ Mengatur pola makan
⦿ Melakukan olah raga
⦿ Menghentikan rokok
⦿ Menghindari minum alkohol dan penyalahgunaan obat
⦿ Memelihara berat badan yang layak
⦿ Perhatikan pemakaian kontrasepsi oral bagi yang beresiko tinggi
⦿ Penanganan stres dan beristirahat yang cukup
⦿ Pemeriksaan kesehatan teratur
⦿ Pemakaian antiplatelet
TERIMA
KASIH