A. LATAR BELAKANG
Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan gangguan
yang kurang baik. Low back pain merupakan keluhan yang sering dijumpai di
juta USD atau setara dengan 200 milyar rupiah setiap tahunnya di Amerika.
Lebih dari 80 juta USD dihabiskan setiap tahunnya untuk mengatasi LBP di
nomor dua setelah influenza. Kira-kira 80% penduduk Indonesia pernah sekali
merasakan nyeri punggung bawah. Dalam penelitian multisenter di 14 rumah
pada bulan Mei 2002 menunjukkan jumlah penderita nyeri sebanyak 4456 (25%
dari total kunjungan), dimana 1598 orang (35,86%) merupakan penderita nyeri
kepala dan 819 orang (18,37%) adalah penderita nyeri punggung bawah.
menyebabkan timbulnya rasa tidak nyaman pada daerah lumbal dan sacrum.
Walaupun LBP jarang fatal, namun nyeri yang dirasakan menyebabkan pasien
dan banyak kehilangan jam kerja terutama pada usia produktif, sehingga
posisi tegak tubuh, dan beban ini akan lebih banyak terkonsentrasi di bagian
Etiologi low back pain dapat bervariasi dari yang paling ringan (misalnya
kelelahan otot) sampai yang paling berat (misalnya tumor ganas) tetapi sebagian
besar low back pain pada masyarakat adalah akibat adanya faktor mekanik hal
ini terjadi karena kekakuan dan spasme otot punggung akibat aktivitas tubuh
yang kurang baik serta tegangnya postur tubuh. Selain itu berbagai penyakit
dengan tujuan yaitu agar penderita dapat kembali kepada kondisi semula atau
pekerjaan semula atau pekerjaan baru, serta psikologi penderita menjadi lebih
baik.
B. PERMASALAHAN
Identitas Pasien
Nama : Ny. H
Usia : 61 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Calio
Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri punggung bagian bawah sebelah kiri
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan
keluhan nyeri punggung bagian bawah sebelah kiri yang dialami sejak 3 tahun
yang lalu, dan terasa memberat sejak 2 minggu yang lalu saat pasien
mengangkat beban berat saat berkerja. Nyeri tajam seperti ditusuk, muncul
hilang timbul, dipengaruhi posisi tubuh, nyeri menjalar dari punggung ke lutut,
betis dan kaki. Di daerah penjalaran terasa panas dan kaki terasa berat bila
diangkat. Dari punggung ke paha, lutut, betis lalu kaki. Terasa lebih pada sisi
bagian luar dari betis. Demam (-) sulit BAK (-) Sulit BAB (-) nyeri kencing (-)
gangguan siklus haid (-).Nyeri muncul hilang timbul. Setiap muncul durasi 5-
10 menit. Dapat muncul kapanpun (tidak dipengaruhi waktu) terutama saat
berubah posisi kaki dan saat mengangkat kaki kiri. Nyeri bertambah bila pasien
mengangkat benda berat dan membungkuk. Nyeri juga muncul pada saat pasien
berjalan jauh dan jalan menanjak. Duduk dalam jangka waktu lama juga
menambah nyeri. Bila batuk kadang terasa seperti ada yang menyetrum pada
bagian punggung bawah. Bila pasien istirahat (berbaring) nyeri berkurang.
Riwayat Pengobatan : Tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu :-
Riwayat trauma :-
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak diketahui
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sakit sedang/composmentis
Tanda Vital :
Kesadaran : CM, GCS E4V5M6
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36.5 C
BB : 60 kg
TB : 163 cm
Status gizi : BMI = 22,6 kg/m2 Kesan : Normoweight
VAS skor :5
Status Generalis :
Kepala / leher
- Mesosefal (+) Anemis (-/-) ikterik (-/-) sianosis (-) Pembengkakan KGB (-/-)
Trakea tepat di tengah (+)
Toraks
Jantung
• Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 linea midclavicula kiri
• Perkusi : Batas jantung kanan: ICS 4 linea parasternal kanan
Batas jantung kiri: ICS 5 linea midclavikula kiri
• Auskultasi : S1S2 reguler, bising jantung(-)
Paru
• Inspeksi : gerakan pernafasan simetris kiri = kanan
• Palpasi : stem fremitus kiri = kanan
• Perkusi : sonor kiri = kanan
• Auskultasi : suara pernafasan vesikuler, Ronki -/-, Wheezing -/-
Abdomen
• Inspeksi : Flat (+) distended (-)
• Palpasi : Soefl (+) Hepar dan lien tidak teraba. Nyeri tekan (-)
• Perkusi : Timpani (+) Asites (-)
• Auskultasi : Peristaltik usus (+) normal
Ekstremitas
• Akral hangat, sianosis (-), edema (-) pada kedua tungkai, CRT <2 detik
N.IX ( GLOSOPHARINGEUS )
N.XII ( HYPOGLOSSUS )
Pergerakan lidah : dalam batas normal
Tremor lidah : (-)
Artikulasi : jelas
Deviasi : (-)
Tonus : N N
Parestesi : (-)
Tonus : N N
Trofi : E E
Alat Vegetatif
Miksi : dalam batas normal
Defekasi : dalam batas normal
Tes Tambahan
Pemeriksaan Penunjang :
-
D. PELAKSANAAN
Non Farmakologi :
Waktu beraktivitas:
- Dianjurkan pada saat beraktivitas penderita jangan dulu mengangkat
barang terlalu berat.
- Dianjurkan untuk sementara waktu tidak menaiki tangga terlalu
sering atau jalan mendaki serta aktivitas lain yang membebani
punggung.
Waktu berdiri:
- Bila berdiri dalam waktu lama, selingilah dengan periode duduk
sebentar.
Waktu berjalan:
- Berjalanlah dengan posisi tegak, rileks dan jangan tergesa-gesa.
Waktu duduk:
- Kursi jangan terlalu tinggi sehingga bila duduk, lutut lebih rendah dari
paha.
- Bila duduk seluruh punggung sebanyak mungkin kontak dengan
punggung kursi.
Waktu tidur:
- Sebaiknya menggunakan alas yang padat.
- Saat akan bangun tidur, posisi tubuh menyamping dan angkat tubuh
anda dengan tangan, lutut ditekuk disamping tempat tidur sehingga
kaki menyentuh lantai, bangunlah dengan menggunakan kekuatan
kaki.
Farmakologi
- Natrium diclofenac 50 mg 2dd1
- Metil prednisolone 4 mg 3dd1
- Vit. B complex 1dd1