STROKE ISKEMIK
Penulis :
Putri Fatwa Nabilla Yamin
030.12.215
Pembimbing :
dr. Budi Wahjono, SpS
PENDAHULUAN
Stroke masih merupakan penyebab utama invaliditas kecacatan sehingga
orang yangmengalaminya memiliki ketergantungan pada orang lain pada kelompok
usia 45 tahun ke atas
Dari data studi Framingham yang dilakukan setiap 2 tahun selama 36 tahun pada 5070
pria dan wanita yang tidak berpenyakit cardiovaskuler, berusia 30-62 tahun didapatkan
kasus stroke dan transient ischemic attack (TIA) sebanyak 693 orang.
Dua karakteristik demografik yang di kemukakan adalah usia dan gender. Usia rata-
rata stroke adalah 58,8 tahun kurang lebih 13,3 tahun, dengan kisaran 18-95 tahun. Usia
rata-rata wanita lebih tua dari pada pria 60,4 versus 57,5. Usia dari 45 tahun sebanyak
12,5% dan lebih dari 65 tahun sebanyak 35,8%. Dari data ini terlihat peningkatan
kejadian stroke yang berkorelasi dengan bertambahnya usia.
.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. H
Umur : 37 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : S1
Pekejaan : PNS
Alamat : Tanah Abang
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 10 Oktober 2017
Ruang Rawat : P. Numfor kelas II
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Kelemahan anggota gerak sebelah
kiri sejak 4 SMRS
N. V (Trigeminus)
N. VI ( Abducen)
Pergerakan Lidah Lidah deviasi ke arah sinistra Lidah deviasi ke arah sinistra
5555 4444
Kekuatan :
5555 4444
Klaudikasio Intermiten
6. Konstanta - 12 7
HASIL SSS -5
Pemeriksaan laboratorium
DARAH RUTIN
- Hemoglobin : 14,6 g/dL (14-16 g/dL)
- Hematokrit : 42% (42-48%)
- Leukosit : 8000/uL (5.000-10.000/uL)
- Trombosit : 323 ribu/uL (150.000-450.000/uL)
- Eritrosit : 5,04 juta/ uL (4,6-6,2 juta/uL)
KIMIA KLINIK
- GDS : 129 mg/dL (<200 mg/dL)
- Ureum :36 mg/dL (17-43 mg/dL )
- Kreatinin ;0,9 mg/ dL (0,7-1,3)
ELEKTROLIT
- Natrium :139 mmol/L (134-146)
- Kalium :4,21 mmol/L (3,4-4,5)
- Chlorida :108 (96-108)
Pemeriksaan darah rutin tanggal 11/10/17:
B -/+
C-?+
Follow Up 11 Oktober2017
Subyektif Obyektif Assesement Planning
B -/+
C-?+
Follow Up 12 Oktober2017
Subyektif Obyektif Assesement Planning
B -/+
C-?+
Follow Up 14 Oktober2017
Subyektif Obyektif Assesement Planning
B -/+
C-?+
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Stroke
Kumpulan gejala defisit neurologis akibat
gangguan fungsi otak akut baik fokal maupun
global yang mendadak, disebabkan oleh
berkurangnya atau hilangnya aliran darah pada
parenkim otak , retina atau medulla spinalis,
yang disebabkan oleh penyumbatan atau
pecahnya pembuluh darah arteri maupun vena
, yang dibuktikan denganpemeriksaan imaging
dab/atau patologi.
Menurut WHO stroke didefinisikan suatu gangguan
fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda
dan gejala klinik baik fokal maupun global yang
berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan
kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak
Epidemiologi Stroke
(3) Iskemia
Faktor Risiko Stroke Iskemik
Manifestasi Klinis
terjadi gejala
Kelumpuhan salah satu tungkai
Gangguan rasa
dan gangguan saraf perasa
Gangguan gerak dan kelumpuhan
Ngompol (inkontinensia urin
Gangguan untuk berbicara
Penurunan kesadaran
Gangguan pengelihatan
Afasia
Kesadaran menurun
Pada cabangnya yang menuju otak bagian belakang (a.serebri
posterior), dapat memberikan gejala :
1) Gangguan seluruh lapangan pandang satu sisi atau separuh
lapangan pandang pada satu sisi atau separuh lapangan pandang
pada kedua mata. Bila bilateral disebut cortical blindness
2) Rasa nyeri spontan
3) Kesulitan memahami barang yang dilihat, namun dapat mengerti
jika meraba atau mendengar suaranya.
Gangguan pada sistem vertebrobasilaris
Strok Hemoragik
Ensefalopati toksik/metabolic
Trauma kepala
Ensefalitis
Ensefalopati hipertensif
Lesi struktural intrakranial
Migren hemiplegic
(hematoma subdural, hematoma
epidural, tumor otak) Abses otak
mencegah cedera
neurologik lebih
lanjut
membalikkan
cedera saraf
sedapat mungkin
mencegah cedera
otak akut
a) Tatalaksana Umum :
Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan
Stabilisasi hemodinamik ( infus kristaloid)
Pengendalian tekanan intracranial ( mannitol jika diperlukan)
Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika diperlukan)
Analgetik dan antipiretik, jika diperlukan
Gastroprotektor, jika diperlukan
Menejemen nutisi
Pencegahan DVT dan emboli paru : heparin atau LMWH
a) Tatalaksana Khusus
Trombolisis intravena : alteplase dosis 0.6-0.9 mg/kgBB, pada stroke iskemik
onset <6jam
Terapi endovascular:trombektomi mekanik, pada stroke iskemik denganoklusi
karotis interna atau pembuluh darah intracranial, onset <8 jam
Manajemen hipertensi (nicardipin, ARB, ACE-Inhibitor, Calcium antagonis,
Beta blocker, deuretik)
Manajemen gula darah (insulin, antidiabetik oral)
Pencegahan stroke sekunder (antiplatelet: aspirin, clopidogrel,cilostazol, atau
antikoagulan :warfarin, dabigartran)
Neroprotektor (citicholin,piracetam,DLBS 1033)
Perawatan di unit stroke
Neurorestorasi/Neurorehabilitasi
a) Edukasi
Penjelasan sebelum masuk rumah sakit (rencana rawat,
biaya, pengobatan, prosedur dan tindakan pemulihan dan
latihan, manajemen nyeri, risiko dan komplikasi
Penjelasan mengenai stroke iskemik, risiko, dan
komplikasi selama perawatan.
Penjelasan mengenai faktor resiko dan pencegahan
rekurensi
Penjelasan program peulangan pasien
Penjelasan mengenai gejala stroke dana pa yang harus
dilakukan sebelum dibawa ke RS.
Seorang laki-laki 37 tahun datang diantar keluarganya ke IGD RSAL Dr. Mintohardjo
dengan keluhan kelemahan anggota gerak sebelah kiri, sejak 4 jam sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan timbul mendadak, disertai dengan rasa kesemutan pada anggota
gerak kiri dn bicara terdengar cadel. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah pasien
didapatkan tekanan darah 170/100 mmHg, HR 84 x/m, RR 18 x/m. pada status generalis
dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan kelainan pada pemeriksaan
motorik, dan refleks patologis.Yaitu pada pemeriksaan motorik didapatkan hasil tangan
dan tungkai kanan dengan kekuatan 4, ditemukan refleks patologis + (babinski dan
chaddok) pada ekstremitas bawah.Terdapat parese N.VII sentral sinistra dan parese N.XII
sentral sinistra.
pasien memiliki riwayat hipertensi dan hiperkolesterol, selain itu pasien memiliki
kebiasaan merokok dan makan makanan yang berlemak. Hal tersebut merupakan faktor
resiko stroke yang dapat dimodifikasi. Ibu pasien memiliki riwayat stroke, hipertensi,
hiperkolesterol, dan diabetes militus dimana hal tersebut dapat menjadi faktor resiko
yang tidak dapat dimodifikasi.
Pada pasien ini ditegakkan diagnosis Stroke karena adanya deficit neurologic berupa
kelemahan enggota gerak di sebelah kiri. Pasien diduga mengalami stroke Iskemik, karena
ditemukan pada pasien ini tidak didapatkannya penurunan kesadaran, sakit kepala, mual dan
muntah sehingga memenuhi kriteria siriraj dengan skor kurang dari 1.Selain itu yang
menjadi penunjang diagnosis yaitu ct scan kepala tanpa kontras didapatkan lesi hipodens
pada batang otak kanan yang dicurigai sebagai stroke iskemik..
Untuk terapi khusus diberikan Injeksi Citicoline 2x500 mg adalah obat noorotics dan
neurotonics yang berfungsi untuk mengurangi kerusakan sel otak.Obat oral Amlodipine
1x10 mg yaitu golongan antagonis kalsium yang berfungsi untuk mengatasi tekanan darah
tinggi, valsartan yang merupakan obat antihipertensi golongan antagonis angiotensin II yang
bekerja menghambat angiotensin II (memiliki efek vasokonstriksi) sehingga akan
menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah. Aspilet 1 x 80 mg tablet yang digunakan untuk
mengatasi thrombosis dan antitrombotik . Lalu pasien diiberikan Simvastatin untuk
menurunkan kadar kolesterol pasien, simvastatin adalah obat antikolesterol golongan statin
yang merupakan obat lini pertama dalam menurunkan kadar kolesterol