Hubungan Kepatuhan Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Minum Obat Dengan
Kadar Gula Darah Penderita DM Pada Bulan Ramadan
Di Poli Lansia Pusmkesmas Pandanaran Semarang
Disusun oleh:
Arij Fahmi Berliani
30101900031
Pembimbing :
dr. Ira Anggraini
Dr. Rita Kartika Sari, M.Kes
Hubungan Kepatuhan Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Minum Obat Dengan
Kadar Gula Darah Penderita DM Pada Bulan Ramadan
Di Poli Lansia Pusmkesmas Pandanaran Semarang
Oleh :
30101900031
Telah disahkan
Disahkan oleh:
Dr. Siti Thomas Zulaikha, SKM, M.Kes Dr. Rita Kartika Sari, M.Kes
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Laporan Kasus “Diagnosis Holistik dan Penatalaksanaan Komprehensif Terhadap
Kejadian DBD Pada Tn. O di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka menjalankan
kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat dan dapat diselesaikan berkat
kerjasama tim dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk ini kami mengucapkan
terima kasih sebesar- besarnya kepada yang terhormat :
1. Dr. Siti Thomas Zulaikhah, S.KM., M.Kes., selaku Kepala Bagian dan Dr.
Rita Kartika Sari, M.Kes selaku Pembimbing Klinik bagian IKM FK
Unissula Semarang.
2. dr. Samsudin selaku Kepala Puskesmas Pandanaran Kota Semarang yang
telah memberikan bimbingan selama kami menempuh Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang.
3. dr. Ira Anggraini selaku pembimbing Kepaniteraan IKM di Puskesmas
Pandanaran Kota Semarang yang telah memberikan bimbingan dan
pelatihan selama kami menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan
Masyarakat di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang.
4. Dokter, Paramedis, Staf, dan teman-teman coass Puskesmas Pandanaran
Kota Semarang atas bimbingan dan kerjasama yang telah diberikan.
Kami menyadari bahwa hasil penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
kata sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Oleh karena itu kami
sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan
dan perbaikan laporan kasus ini.
Akhir kata kami berharap semoga hasil laporan kasus Hubungan Kepatuhan Pola
Makan, Aktivitas Fisik dan Minum Obat Dengan Kadar Gula Darah Penderita
DM Pada Bulan Ramadan Di Poli Lansia Pusmkesmas Pandanaran Semarang
1.3. Tujuan.........................................................................................................13
1.3.1.Tujuan Umum........................................................................................13
1.3.2.Tujuan Khusus.......................................................................................13
BAB II....................................................................................................................15
ANALISA SITUASI..............................................................................................15
2.1. Cara dan Waktu Pengamatan......................................................................15
BAB III...................................................................................................................30
PEMBAHASAN....................................................................................................30
3.1. Daftar Masalah...........................................................................................32
BAB IV..................................................................................................................39
4.1. Kesimpulan.................................................................................................39
4.2. Saran...........................................................................................................40
BAB V....................................................................................................................41
PENUTUP..............................................................................................................41
DAFTAR GAMBAR
Lampiran 8 Dokumentasi.......................................................................................50
PENDAHULUAN
(Rizal et al., 2021). Penyakit Diabetes Melitus dikenal oleh masyakat sebagai
kencing manis atau kencing gula. Diabetes Melitus tergolong penyakit tidak
gula (Glukosa) insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah keoto-
insulin baik secara absolut maupun relatif. Terdapat dua tipe Diabetes Melitus,
yaitu Diabetes Melitus tipe 1 yang umumnya didapat sejak masa kanak-kanak
dan Diabetes Melitus tipe 2 (diabetes tipe 2) yang didapat setelah dewasa,
dengan sekitar 90% kasus terbanyak pada Diabetes Melitus tipe 2 (Riskesdas,
akan menyebabkan obesitas. Selain pola makan tidak seimbang, aktifitas fisik
darah. Glukosa akan diubah menjadi energi pada saat beraktivitas fisik.
dalam darah akan berkurang. Pada orang yang jarang berolahraga, zat
makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak dibakar tetapi ditimbun dalam
tubuh sebagai lemak dan gula. Jika 3 insulin tidak mencukupi untuk mengubah
berhubungan dengan kecepatan pemulihan gula darah otot. Saat aktivitas fisik,
otot menggunakan glukosa yang disimpannya sehingga glukosa yang
tersimpan akan berkurang. Pada saat itu untuk mengisi kekurangan tersebut
menurun yang mana hal tersebut dapat meningkatkan kontrol gula darah.
minum obat pada pasien diabetes dipengaruhi olrh beberapa faktor, yaitu
(hubungan pasien dengan petugas kesehatan dan dukungan social) dan faktor
Pandanaran.
Pandanaran.
Pandanaran.
1.3. Tujuan
minum obat dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di
Pandanaran.
1.4. Manfaat Penelitian
pusmkesmas pandanaran
masalah.
kepatuhan pola makan, aktivitas fisik dan kepatuhan minum obat terhadap
preventif.
BAB II
ANALISA SITUASI
mendalam) (Asrianti, 2021). Obyek penelitian adalah pasien pada poli lansia yang
penelitian ini yaitu variabel bebas yang terdiri dari kepatuhan pola makan,
aktifitas fisik dan minum obat serta untuk variabel terikat adalah kadar gula darah
melalui kuesioner secara langsung pada 3-5 April 2023. Kuesioner terdiri dari
aspek data responden, kepatuhan pola makan, aktivitas fisik dan kepatuhan minum
tentang usia dan status pekerjaan. Analisis data kuantitatif menggunakan uji
A. Geografis
penduduk ±38060 jiwa, total jumlah RT/RW 314/44 dan luas wilayah
323.41 km2.
1. Kelurahan Mugassari
2. Kelurahan Randusari
3. Kelurahan Barusari
4. Kelurahan Bulustalan
5. Kelurahan Pleburan
6. Kelurahan Wonodri
VISI
“Terwujudnya Kota Semarang yang Semakin Hebat berlandaskan
MISI
Sosial.”
MOTTO
“4 Anda 4 Kami”
antara lain:
a. Posyandu
Kematian Bayi).
b. Posbindu
Bentuk peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan
secara mandiri.
- Jumlah SD/MI = 21
- Jumlah SMP/MTs = 8
- Jumlah SMA/MA = 11
f. Pelayanan Gizi
g. Pelayanan Laboratorium
i. Pelayanan Fisioterapi
a. Essensial b. Pengembangan
- KIA/ KB - UKS
- Kesehatan lingkungan
- Promosi kesehatan
- Perkermas
responden terbanyak pada usia lansia (>60 tahun) dan sebagian besar
bekerja.
penyakit. Pola makan yang sehat selalu mengacu kepada gizi yang
kurang baik dengan skor 1-4 dan pola makan yang baik dengan skor
pola makan baik, dan 3 pasien dengan pola makan kurang baik.
2.3.4 Aktifitas Fisik Pada Pasien Diabetes Melitus
orang lain maupun dan hanya dengan bantuan alat. Aktivitas fisik
dalam tubuh yang akan disimpan sebagai lemak tubuh (Anggraini &
al., 2019)
pasien dalam menelan obat secara benar sesuai dosis, frekuensi, dan
menelan obat atau tidak, hal ini dilakukan untuk melatih kepatuhan
untuk sembuh
tidak meminum obat diabet karna merasa gula darahnya sudah stabil.
dalam darah yang berasal dari karbohidrat dalam makanan yang dapat
empat yaitu gula darah 2 jam PP, tes toleransi glukosa oral, gula darah
sewaktu dan gula darah puasa. Dalam penelitian ini, kadar gula darah
yang diperiksa adalah gula darah sewaktu. Hasil yang didapatkan akan
yang baik atau rendah sebanyak 3 pasien dan 5 lainnya memiliki kadar
Baik Buruk
70.00%
62.50% 62.50% 62.50% 62.50%
60.00%
50.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Pola Makan Aktifitas Fisik Kepatuhan Obat Kadar Gula Darah
memiliki Pola makan yang baik, 37,5% responden memiliki aktifitas fisik
yang baik, 37,5% responden memiliki kepatuhan obat yang baik dan
37,5% responden memiliki kadar gula darah yang baik atau normal.
pada penelitian ini disajikan dalam Tabel 2.3 di atas. Berdasarkan Tabel
2.3, terlihat bahwa responden dengan kadar gula darah tinggi lebih
Responden dengan kategori kadar gula darah tinggi juga lebih banyak
pada responden yang memiliki pola makan yang baik 2 responden, pola
hubungan yang bermakna dengan kadar gula darah pada pasien diabetes
ada hubungan pada variabel pola makan dengan kadar gula darah (p =
yang mengatakan faktor pola makan juga merupakan factor utama yang
bertanggung jawab sebagai penyebab diabetes mellitus melitus karna
fungsi sekresi insulin, jika insulin terhambat maka kadar gula dalam
responden dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus dengan
fisik dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus. Semakin
berat aktifitas yang dilakukan , maka semakin rendah kadar gula yang
yang lebih.
minum obat dengan kadar gula darah, nilai p value sebesar 0,022.
dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus. Pasien diabetes
melitus dengan kepatuhan minum obat yang baik dan benar akan
PEMBAHASAN
menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang menjadi
target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Jumlah kasus dan prevalensi
pada kualitas hidup karena sulit untuk mengikuti diet yang seimbang
(Prawitasari, 2019)
Pola makan merupakan salah satu pilar dari penatalaksanaan diabetes
mellitus sehingga pengaturan pola makan dengan kalori yang cukup sangat
dengan hal tersebut perlu dilakukan dalam pengendalian gula darah untuk
dengan menghindari asupan kalori yang berlebihan dan diet tinggi lemak
penggunaan glukosa kedalam sel otot sehingga kadar gula darah akan
teratur dapat menurunkan kadar gula darah, salah satu satu latihan fisik yang
disarankan adalah jalan kaki yang merupakan salah satu pilar dari
pengelolaan diabetes
Kepatuhan dalam minum obat adalah hal yang sangat penting dalam
sebagai berikut :
3 Kelompok kriteria :
Pertimbangan ini dari aspek waktu, masih dapat ditunda atau harus
TABEL SERIOUSNESS
NO PERMASALAHAN NILAI SKOR S
TABEL GROWTH
NO PERMASALAHAN NILAI SKOR G
Kurang
patuhnya dalam
minum obat
diabetes
terhadap kadar
gula darah
pasien diabetes
melitus
Rendahnya kesadaran untuk
kepedulian pasien mengenai
Tidak adanya yang mengantar penyakit diabetes
Jarak rumah yang
berobat ke puskesmas jauh dari puskesmas
Kebiasaan makan makanan Penyebaran informasi
Kurangnya pengawasan keluarga
terhadap kepatuhan minum obat manis, tinggi karbohidrat Keterbatasan untuk
dan kontrol kadar gula darah dan lemak melakukan aktifitas
MACHINE
38
Komponen Kekurangan
Input
Man -
Money -
Method -
Machine -
Material -
Market Jarak rumah yang jauh dari puskesmas
2. Kebiasaan pasien makan Penyuluhan ● Meningkatkan Diskusi tatap ● Pasien dapat Dokter Pasien,
dan minuman tinggi gula, mengenai kesadaran muka secara mengetahui muda dan
karbohidrat dan lemak. pola makan, pasien langsung dan merubah keluarga
jadwal mengenai pola pola makan pasien
makan, makan dan yang ideal dan
jumlah dan variasi variasi
variasi makanan. makanan yang
makanan aman untuk
yang baik. diabetes
Pembuatan melitus.
daftar menu
makanan baik
untuk
penderita
3. Kurangnya aktivitas Memberikan ● Pasien Diskusi ● Pasien Dokter Pasien
Diabetes
fisik/olahraga edukasi mengetahui tatap muka menjadi tahu muda
kepada pasien jenis, durasi, secara jenis, durasi,
mengenai dan frekuensi langsung dan frekuensi
jenis, durasi, olahraga yang olahraga yang
dan frekuensi dianjurkan baik dilakukan
olahraga yang untuk pasien untuk pasien
dianjurkan
untuk pasien. ● Pasien dapat
Memberikan melakukan
video senam olahraga
diabetes secara teratur
melitus dapat dan terukur
dilakukan sesuai dengan
oleh pasien di kondisi pasien
rumah.
41
BAB IV
4.1. Kesimpulan
fisik dengan kadar gula darah dimana responden, status pekerjaan tidak
makan yang baik, dan 3 pasien dengan pola makan yang kurang. Pada
kadar gula darah, dimana semakin baik pola makan responden semakin
dimana responden yang patuh minum obat lebih memiliki kadar gula
42
kurang.
4.1.4 Berdasarkan hasil uji hubungan, dapat dilihat bahwa semua variabel
yang bermakna dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus.
minum obat.
4.2. Saran
mellitus
43
BAB V
PENUTUP
kepatuhan pola makan, aktifitas fisik dan minum obat terhadap pasien diabetes
bahwa kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat bagi para calon dokter, karena
Akhir kata kami berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan masukan
DAFTAR PUSTAKA
Rizal, F., Mustaqim, M. H., Studi, P., Dokter, P., Kedokteran, F., Abulyatama, U.,
& Besar, K. A. (2021). Profil Pengendalian Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum. 11(November), 643–657.
Saeedi, P., Petersohn, I., Salpea, P., Malanda, B., Karuranga, S., Unwin, N.,
Colagiuri, S., Guariguata, L., Motala, A. A., Ogurtsova, K., Shaw, J. E.,
Bright, D., & Williams, R. (2019). Global and regional diabetes prevalence
estimates for 2019 and projections for 2030 and 2045: Results from the
International Diabetes Federation Diabetes Atlas, 9th edition. Diabetes
Research and Clinical Practice, 157.
https://doi.org/10.1016/j.diabres.2019.107843
Sarwar, N., Gao, P., Seshasai, S. R. K., Gobin, R., Kaptoge, S., Di Angelantonio,
E., Ingelsson, E., Lawlor, D. A., Selvin, E., Stampfer, M., Stehouwer, C. D.
A., Lewington, S., Pennells, L., Thompson, A., Sattar, N., White, I. R., Ray,
K. K., & Danesh, J. (2010). Diabetes mellitus, fasting blood glucose
concentration, and risk of vascular disease: a collaborative meta-analysis of
102 prospective studies. Lancet (London, England), 375(9733), 2215–2222.
https://doi.org/10.1016/S0140-6736(10)60484-9
Sherwani, S. I., Khan, H. A., Ekhzaimy, A., Masood, A., & Sakharkar, M. K.
(2016). Significance of HbA1c Test in Diagnosis and Prognosis of Diabetic
Patients. Biomarker Insights, 11, 95–104.
https://doi.org/10.4137/BMI.S38440
Tamimi, K., & Rimbawan. (2015). Tingkat Kecukupan Zat Gizi, Aktivitas Fisik,
dan Kebugaran Kardiorespiratori Pegawai PT. Indocement Bogor. Jurnal
Gizi Pangan, 10(1), 33–40.
Triastuti, N., Irawati, D. N., Levani, Y., & Lestari, R. D. (2020). Faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Konsumsi Obat Antidiabetes Oral pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kabupaten Jombang. Medica
Arteriana (Med-Art), 2(1), 27. https://doi.org/10.26714/medart.2.1.2020.27-
37
46
LAMPIRAN
Intepretasi :
- Baik : 5-6
- Buruk : 1-4
Lampiran 2 Kuesioner Aktifitas Fisik
No Pertanyaan YA TIDAK
7. Apakah bapak/ ibu sering duduk setiap harinya?
8. Apakah bapak /ibu sering selama berjalan setiap
harinya?
9. Apakah bapak/ ibu sering melakukan olahraga contoh
dalam seminggu 3 kali?
10. Apakah bapak/ ibu masih melakakukan aktifitas fisik
seperti bersih- bersih rumah, mencuci, nyapu, ngepel?
11. Apakah bapak/ ibu dalam melakukan aktifitas sehari hari
banyak mengangkat beban berat ?
12. Apakah bapak / ibu berjalan pada waktu luang
( berbelanja di pasar/ berangkat kerja) ?
Intepretasi :
- Baik : 5-6
- Buruk : 1-4
No Pertanyaan YA TIDAK
47
Intepretasi :
- Baik : 5-8
- Buruk : 1-4
48
Makanan Kalori
Nasi putih 87,5kal/50gr
Tempe goring 34kal/buah
Tahu goring 35kal/buah
Telur rebus 77kal/50gr
Telur dadar 153kal/100gr
Sayur asem 80kal/mangkok
Sayur lodeh 162kal/mangkok
Ikan goreng (bandeng) 233kal/100gr
Ayam goring 260kal/100gr
Sayur bening bayam 86kal/mangkok
Sup ayam 75kal/mangkok
Pisang 89kal/100gr
Apel 52kal/100gr
Jeruk 47kal/100gr
Manga 65kal/100gr
Kopi (cappuccino goodday) 110kal/sachet
Es teh manis 55kal/gelas
Getuk 61kal/potong
Klepon 110kal/buah
Onde-onde 101kal/buah
Bakwan 137kal/potong
Tempe mendoan 200kal/100gr
Source:www.fatsecret.co.id
52
Lampiran 8 Dokumentasi
53
54
aktivitas_fisik * kadar_guladar
Crosstabulation
Count
kadar_guladar
rendah tinggi Total
aktivitas_fisik baik 3 0 3
kurang 0 5 5
Total 3 5 8
kepatuhan_minumobat * kadar_guladar
Crosstabulation
Count
kadar_guladar
rendah tinggi Total
kepatuhan_minumobat baik 2 1 3
kurang 1 4 5
Total 3 5 8
56
Correlations
pola_makan kadar_guladar
Spearman's rho pola_makan Correlation Coefficient 1.000 .600
Sig. (2-tailed) . .048
N 8 8
kadar_guladar Correlation Coefficient .600 1.000
Sig. (2-tailed) .048 .
N 8 8
Correlations
aktivitas_fisik kadar_guladar
Spearman's rho aktivitas_fisik Correlation Coefficient 1.000 .753
Sig. (2-tailed) . .018
N 8 8
kadar_guladar Correlation Coefficient .753 1.000
Sig. (2-tailed) .018 .
N 8 8
Correlations
kepatuhan_minu
mobat kadar_guladar
Spearman's rho kepatuhan_minumobat Correlation Coefficient 1.000 .467
Sig. (2-tailed) . .022
N 8 8
kadar_guladar Correlation Coefficient .467 1.000
Sig. (2-tailed) .0.22 .
N 8 8
57