PAROXISMAL POSITIONAL
VERTIGO
Oleh
dr. Febri Indra Kusuma
Pembimbing:
dr. Alfindra Tamin Sp. S, Msi.Med
PENDAHULUAN
• Vertigo berasal dari bahasa latin vertere yang
artinya memutar, merujuk pada sensasi
berputar, rasa oleng, tak stabil (giddiness,
unsteadiness) atau rasa pusing (dizziness)
sehingga mengganggu rasa keseimbangan
seseorang, umumnya disebabkan oleh gangguan
pada sistim keseimbangan.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Nn. I
Alamat : Km 26, Sengeti, Muaro Jambi
Pekerjaan : Swasta
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 tahun
No. MR :899605
Tanggal Masuk : 28 Juni 2019
ANAMNESIS
KU:
Pusing berputar yang
semakin memberat sejak 3
jam sebelum masuk rumah
sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
Pusing berputar (+) sejak 3 jam SMRS, Pasien
merasakan dirinya seperti berputar dan ruang
sekelilingnya berputar, keluhan pusing timbul
secara tiba-tiba, pusing dirasakan bertambah
berat jika pasien mengubah posisi kepala dari
tidur ke duduk, serta dari posisi tidur
menyamping ke posisi berbaring, pusing
berkurang ketika pasien tidur dengan mata
tertutup
• Mual (+), Muntah (+) sebanyak 1 kali berisi
makanan yang dimakan pasien
• Telinga berdengung (-)
• Telinga berair atau berbau (-)
• Nyeri kepala (-)
• Demam (-)
• Nyeri perut (+) di ulu hati, sejak 1 hari, tidak
menjalar ke punggung.
• Nafsu makan menurun (+) sejak 1 hari
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Hipertensi ( - ),
• Riwayat DM ( - )
• Riwayat Trauma Kepala (-)
• Riwayat Stroke (-)
• Riwayat Infeksi saluran telinga (-)
Riwayat Keluarga
• Tidak ada anggota keluarga yang pernah
menderita penyakit seperti ini sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
THORAX
KEPALA • Inspeksi :
• Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC simetris, sikatriks (-),
(+/+), pupil isokor, reflek massa (-)
cahaya (+/+) • Palpasi : krepitasi (-),
• Leher : JVP 5-2 cmH2O nyeri tekan (-) taktil
Pembesaran KGB (-) fremitus kiri=kanan
• Perkusi : sonor kiri dan
kanan
• Auskultasi:
ABDOMEN
• Cor : BJ I-II normo
Inspeksi : Soepel, sikatriks (-)
reguler, gallop (-),
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar
murmur (-)
dan lien tidak teraba
• Pulmo : Vesikuler
Perkusi : timpani
(+/+), wheezing (-/-
Auskultasi : BU (+) normal
), rhonki (-/-)
N.II. Optikus
Kanan Kiri
Bola Mata Normal Normal
Ptosis (-) (-)
Gerakan Bulbus Bebas Kesegala Arah Bebas Kesegala Arah
Strabismus (-) (-)
Nistagmus Horizontal Horizontal
Ekso/Endotalmus (-) (-)
Pupil
Bentuk Isokor Isokor
Reflek Cahaya (+) (+)
Reflek Akomodasi (+) (+)
Reflek Konvergen Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan
N.IV : Troklearis
Kanan Kiri
Gerakan Mata Kebawah (+) (+)
Sikap Bulbus Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Diplopia - -
•N.V Trigeminus
Kanan Kiri
Motorik
Membuka Mulut (+) (+)
Menggerakan Rahang (+) (+)
Menggigit (+) (+)
Mengunyah (+) (+)
Sensorik
Divisi Optalmika
Reflek Kornea (+) (+)
Sensibilitas Baik baik
Divisi Maksila
Reflek Masseter (-) (-)
Sensibilitas (-) (-)
Divisi Mandibula
Sensibilitas Baik Baik
•N.VI : Abdusen
Kanan Kiri
Gerakan Mata Lateral (+) (+)
Sikap Bulbus Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal
Diplopia (-) (-)
N.VII : Fasialis N.VIII : vestibularis
Kanan Kiri
Kanan Kiri
Suara Berbisik (+) (+)
Raut Wajah Simetris Simetris
Detik Arloji Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan
Sekresi Air Mata Normal Normal Rinne Test Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan
Kanan Kiri
•N.X Vagus
Kanan Kiri
•N.XI Asesorius
Kanan Kiri
Kanan Kiri
Kedudukan Lidah Dalam Simetris Simetris
Kedudukan Lidah Dijulurkan Simetris Simetris
Tremor - -
Fasikulasi - -
Atrofi Normal Normal
Pemeriksaan Koordinasi
Cara Berjalan Terganggu Disatria Normal
Romberg Test + tandem walking + Disfagia Normal
1. Patologis
Lengan Tungkai
Hoffman-Tromner (-) (-) Babinski (-) (-)
•Pemeriksaan Penunjang
•Darah Rutin
•Pemeriksaan THT: Otoskopi, Tes Kalori, Tes Audiometri
•Ct scan kepala
Diagnosis
• Vertigo topis • Idiopatik
Perifer et • Sistem
causa BPPV Vestibular
Diagnosis Diagnosis
klinis etiologis
Diagnosis Banding
Medikamentosa
Teori Cupulolithiasis
Anamnesis
• Dimenhidrinat (Dramamine)
Lama kerja obat ini ialah 4 – 6 jam. Dapat diberi per oral atau parenteral
(suntikan intramuscular dan intravena). Dapat diberikan dengan dosis 25 mg – 50
mg (1 tablet), 4 kali sehari. Efek samping ialah mengantuk.