Anda di halaman 1dari 34

Ca Paru + Efusi Pleura

+ TB Putus Obat
Dinda Puan Rizka W 1840312727
Vannisa Al Khalish 1840312742
Home

01
PENDAHULUAN
Latar Belakang
● Tuberkulosis (TB)  infeksi menular oleh Mycobacterium tuberculsosis.
Yang dapat menular melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi kuman
TB bersin, batuk, dan berbicara.

● TB Putus Obat  pasien yang tidak berobat 2 bulan berturut-turut


atau lebih sebelum masa pengobatannya selesai
Home
Hubungan PMO dengan TB putus obat

Tanpa
PMO
3.778 kali
berisiko putus
obat
Home
TB putus obat  Komplikasi

Lanjut
Dini
- SOPT (Sindrom Obstruksi
- Pleuritis Pasca Tuberkulosis)

- Efusi pleura - Fibrosis paru

- Laringitis - ARDS (Sindrom gagal


nafas dewasa)
- TB usus
- hemoptisis
Home

Tujuan Penulisan Batasan Masalah Metode Penulisan

Memahami dan menambah Meruuk pada berbagai


pengetahuan mengenai kasus Membahas TB putus obat literatur dan hasil
dan diskusi TB putus obat pemeriksaan pasien
Home

02
Laporan Kasus
Home

Identitas Pasien
●Nama : Tn. Alimnur
●Usia : 69 Tahun
●Jenis Kelamin : Laki-laki
●Pekerjaan : Petani

●Alamat : Labuh Lurus Air


Gadang Pasaman
●Negeri Asal : Indonesia
●Agama : Islam
Home
Anamnesis

Keluhan Utama
Sesak nafas yang meningkat
sejak 6 hari sebelum masuk
rumah sakit
Riwaat Penyakit Sekarang
 Sesak nafas meningkat sejak 6 hari yang lalu. Sesak meningkat dengan aktivitas dan batuk
 Pasien berobat ke RS Unand, dirawat selama 3 hari, dilakukan swab PCR 2x dengan hasil negatif pada
tanggal 27 dan 28 februari 2021
 Sesak napas sudah dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Karena sesaknya pasien pernah dirawat selama 3
hari, dilakukan rawatan di RS Ibnu Sina Pasaman, dilakukan Rontgen Thorax dan dikeluarkan cairan di
dinding dada sebelah kiri 1.5 liter warna kuning.
 Batuk (+), meningkat sejak 6 hari yang lalu, berdahak warna kuning. Batuk sudah dirasakan sejak 9 bulan
yang lalu.
 Batuk darah tidak ada, Riwayat batuk darah ada 9 bulan lalu
 Dilakukan pemeriksaan dahak, hasil tidak diketahui, kemudian pasien diberi obat OAT selama 5 bulan dan
dihentikan sendiri oleh pasien.
 Nyeri di bahu kanan atas tidak menjalar sejak 1 bulan yang lalu
 Benjolan di leher kanan sejak 3 bulan yang lalu
Riwaat Penyakit Sekarang
 Demam (-), Riwayat demam (-)
 Pilek (-), nyeri tenggorokan (-)
 Mual (-), muntah (-), mencret (-)
 Penurunan nafsu makan ada sejak 6 bulan yang laly
 Penurunan BB 12 kg dalam 6 bulan
 Nyeri dada (-), riwayat nyeri dada (-)
 Demam (-), riwayat demam hilang timbul sejak 1 minggu lalu, demam tidak tinggi dan tidak menggigil.
 Keringat malam tidak ada
 Penurunan nafsu makan (+), terdapat penurunan berat badan, tatapi pasien tidak mengetahui
penurunannya.
 Mual (-), muntah (-), dan nyeri ulu hati(-).
 BAK dan BAB tidak terdapat kelainan.
Home

Riw. Keluarga Riwayat kebiasaan,


RPD
sosial dan pribadi

 Riwayat TB (+) / minum OAT  Pasien seorang petani


selama 5 bulan
 Pasien merokok dari umur 19
 Riwayat TB dalam keluarga (-)
 Riwayat DM (-)
tahun, selama 50 tahun dengan
 Riwayat DM dalam keluarga (-)
 Riwayat Hipertensi (-) jumlah 12 batang per hari dan
 Riwayat HT dalam keluarga (-)
 Riwayat keganasan tempat lain sudah berhenti 9 bulan ini. Pasien
(-)  Riwayat keganasan dalam perokok dengan Indeks Brinkman
keluarga (-)
 Riwayat minum obat OAT berat.
selama 5 bulan  Pasien tidak minum alkohol
 Riwayat seks bebas disangkal
●TandaVital
PEMERIKSAAN FISIK
●Keadaan umum : Sakit sedang
●Kesadaran : CMC
●Frekuensi nadi : 96x/menit
●Frekuensi nafas : 26x/menit
●Tekanan darah :128/75 mmHg
●Suhu : 36,7°C
●Berat badan : 65 kg
●Tinggi badan : 155 cm
●IMT : 27,08 (normal)
Status Generalis
●Kepala : Normocephal, tidak ada kelainan
●Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
●Leher
●JVP : 5-2 cmH2O
●Trakea : Di tengah, tida ada deviasi
●KGB : Tidak ada pembesaran KGB
Jantung
● Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
● Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
● Perkusi : batas jantung normal
●Auskultasi : S1-S2 reguler, bising (-), gallop (-)

Paru Depan (Dada)


●Inspeksi : Dada kanan sama dengan dada kiri (statis)
Pergerakan dinding dada kanan sama dengan dada kiri (Dinamis)
●Palpasi : Fremitus kanan sama dengan kiri
● Perkusi : Kanan: redup dari dada kanan sampai RIC III, sonor dari RIC III – VI
Kiri: sonor dari RIC I – VII Redup sampai pekak dar RIC VII sampai bawah
●Auskultasi : Suara napas ekspirasi memanjang
Ronki (+/-), wheezing (-/-)
Paru Belakang (Punggung)
●Inspeksi : Dada kanan sama dengan dada kiri (statis)
Pergerakan dinding dada kanan sama dengan dada kiri (Dinamis)
●Palpasi : Fremitus kanan sama dengan kiri
●Perkusi : sonor dan redup pada kanan dan kiri
Auskultasi : Suara napas ekspirasi memanjang
Ronki (+/-), wheezing (-/-)
Abdomen
●Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit
●Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
●Perkusi : Timpani
●Auskultasi : Bising usus (+) normal
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : Edema (-/-), sianosis (-/-), clubbing finger (-/-)
Pemeriksaan Laboratorium

Laboratorium Darah Lengkap Pemeriksaan Bakteriologi dengan


●Hb : 10,9 g/dl specimen dahak:
●Ht : 32 % ●BTA I : negatif
●Leukosit : 28.750/mm3
●BTA II : negatif
●Trombosit : 275.000/mm
●Ureum : 29 mg/dl
Pemeriksaan TCM:
●Kreatinin : 0,7 mg/dl
●Na : 139 mmol/l ●Menunggu hasil
●K : 3,1 mmol/l
●Cl : 109mmol/l Kultur sputum: menunggu hasil

Kesan: Anemia, leukositosis 


Gambaran Rontgen Thorax
Identitas lengkap
Marker ada
Foto sentris, tidak simetris, densitas sedang, inspirasi cukup
Rontgen toraks proyeksi AP
Interpretasi:
• Tampak perselubungan homogen di paru kanan atas
• Corakan bronkovaskular kanan meningkat, kiri tidak
• Hilus kanan dam kirimenebal/melebar,
• Diafragma kanan dan kiri sulit di nilai
• Sudut costofrenikus kanan dan kiri sulit dinilai
• Jantung sulit dinilai
• Aorta sulit dinilai
• Mediastinum tidak melebar

Kesan: Tumor paru dekstra


Hasil USG (5/3/2021)

Kesan: Efusi pleura sinistra dan tumor paru kanan


Diagnosis Kerja
 Tumor paru kanan dengan efusi pleura
 Community Acquired Pneumonia
 Suspek PPOK eksaserbasi akut tipe I
 TB putus obat
Tatalaksana
 IVFD NaCl 0,9% 12 jam/kolf
 Drip aminofilin 15 cc + 35 cc NaCl
0.9%
 Injeksi moxifloxacin 1x400 mg (iv)
 Cefixim 3x2 gr
 N asetiksistein 2x200 mg
 Inj. Metipprednisolon 2x125 mg
 Nairet 3x0.3 cc
Follow Up Pasien
Tanggal S O A P
9/3/2021 -Pasien mengeluh sesak -KU: sdg - CAP -awasi TTV
nafas -Kes: CMC - Susp kanker paru dengan - posisi semifowler
-Demam (-) -TD: 110/80 hemaptoe - O2 nasal kanul 3L/m
-Batuk ada tidak -ND: 89 - Susp PPOK eksaserbasi akut  - IVFD NaCl 0,9% 12 jam/kolf
berdarah -NF: 20 perbaikan
 Drip aminofilin 15 cc + 35 cc NaCl 0.9%
-T: 36.7 TB paru putus obat
 Injeksi moxifloxacin 1x400 mg (iv)
-paru:
 Cefixim 3x2 gr
SN ekspirasi memanjang, Rh
+/+, wh-/-, SN kiri < kanan di  N asetiksistein 2x200 mg

basal paru  Inj. Metipprednisolon 2x125 mg


   Nairet 3x0.3 cc
 
10/3/2021 -Sesak berkurang -KU: sdg - CAP -Follow up hasil TCM, kultur
-batuk darah lengket di -Kes: CMC - Susp kanker paru dengan - O2 nasal kanul 3L/m
dahak -TD: 110/80 hemaptoe  - IVFD NaCl 0,9% 12 jam/kolf
-demam (-) -ND: 92 - Susp PPOK eksaserbasi akut
 Drip aminofilin 15 cc + 35 cc NaCl 0.9%
-NF: 22 perbaikan
 Injeksi moxifloxacin 1x400 mg (iv)
-T: 36.8 TB paru putus obat
 Cefixim 3x2 gr
-paru:
SN ekspirasi memanjang, Rh  N asetiksistein 2x200 mg

+/+, wh-/-, SN kiri < kanan di  Inj. Metipprednisolon 2x125 mg


basal paru   Nairet 3x0.3 cc
 
Home

03
Diskusi
● Anamnesis  sesak napas yang meningkat sejak 6 hari yang lalu.
Sesak napas menciut, meningkat dengan aktivitas dan batuk.
●Sesak
Penyebab penting sesak napas berasal dari
1. Obstruksi jalan napas atas
- Inhalasi benda asing, anafilaksis, epiglottitis
2. Penyakit saluran napas bawah
- bronkitis akut, asma, PPOK eksaserbasi akut, bronkiektasis,
- penyakit parenkim paru (pneumonia, kolaps lobus paru, ARDS),
- pneumothoraks, efusi pleura, emboli paru,
3. Penyebab kardiovaskular
- (Acute Lung Oedema, sindroma koroner akut, tamponade jantung, aritmia, penyakit katup
jantung), dan penyebab lainnya (asidosis metabolik)
● Pada pasien ini kemungkinan terjadinya sesak nafas yang tiba-
tiba disebabkan  pengurangan ekspansi paru akibat adanya
cairan di rongga pleura sehingga paru akan menjadi kolaps.

● Hal ini akan menurunkan elastisitas dan compliance paru dapat


pula menyebabkan ventilasi paru yang tidak maksimal sehingga
menyebabkan sesak napas.
● Penyebab sesak napas pada pasien  adanya massa di paru.

● Kebanyakan tumor paru pada

○ fase awal adalah asimptomatik,

○ bila sudah ada gejala maka pasien tersebut berada pada


stadium lanjut. Hubungan tumor paru dengan efusi
pleura ada pada kinerja paru itu sendiri. Complience
paru akan menjadi berkurang sehingga terjadi
hipoventilasi.
●Sesak napas menciut
 dapat disebabkan penyakit saluran napas bawah (bronkitis akut,
asma, PPOK eksaserbasi akut, bronkiektasis).

●Pada pasien pernah dikeluarkan cairan dari paru sebelah kiri


sebanyak 1.5 L berwarna kuning Pada pasien memiliki riwayat efusi
pleura masif dimana akumulasi cairan rongga pleura melebihi 1000 cc
atau 2/3 rongga thorax.
● Pasien ini mengalami batuk meningkat sejak 6 hari yang lalu
berdahak berwarna kuning. Dan batuk sudah dirasakan sejak 9
bulan yang lalu.

● Batuk
o  reflex pertahanan tubuh  timbul akibat iritasi
percabangan tracheobronkial.
o Refleks batuk merupakan mekanisme yang penting untuk
membersihkan saluran napas bawah.
o Rangsangan  rangsangan kimia, mekanik, dan
peradangan.
o Dahak  dari trachea, bronkus dan paru-paru atau bahan
yang berasal dari saluran pernapasan bagian bawah.
o Dahak warna kekuningan  adanya proses infeksi oleh
bakteri.8
● Batuk darah
Oleh karena batuk parah yang terjadi dalam waktu lama,
Penyebab  TB, pneumonia, kanker paru dan lain lain.
● Asal anatomis perdarahan dan patofisiologi hemoptisis berbeda tiap
proses patologik tertentu:
○ Bronkitis : pecahnya pembuluh darah superfisial di mukosa.

○ Tuberkulosis paru : robekan atau ruptur aneurisma arteri pulmoner (dinding kaviti
“aneurisma Rassmussen”) atau atau proses erosif pada arteri bronkialis.

○ Infeksi kronik akibat inflamasi sehingga terjadi pembesaran & proliferasi arteri
bronchial misal: bronkiektasis, aspergilosis atau fibrosis kistik.

○ Kanker paru  pembuluh darah yang terbentuk rapuh sehingga mudah berdarah.
●Pasien mengeluhkan nyeri di bahu kanan atas tidak menjalar sejak
1 bulan lalu. Nyeri di daerah bahu tersebut dapat diakibatkan karena
terlibatnya pleksus brakialis akibat invasi dari tumor paru.

●Benjolan di leher kanan sejak 3 bulan yang lalu menandakan telah


terjadi penyebaran tumor ke KGB. Pada pasien juga ditemukan
penurunan nafsu makan serta penurunan BB.
Hasil pemeriksaan fisik
● Ditemukan adanya ronki pada paru kanan, tidak ditemukan
wheezing pada kedua lapangan paru.

● Keadaan ini dapat menandakan terjadinya massa di paru


kanan atas, akumulasi cairan paru kiri, serta perdangan pada
saluran nafas bawah.
● Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan kesan anemia
dan leukositosis.

● Hasil rontgen thoraks pada tanggal 2 Maret 2021


didapatkan kesan tumor paru kanan.

● Hasil USG Thoraks 5 Maret 2021 didapatkan kesan efusi


pleura sinistra dan tumor paru kanan.

● Pemeriksaan bakeriologi dengan spesimen dahak yaitu


pemeriksaan BTA 1 dan II pada tanggal 4/3/21 dengan
hasil BTA I negatif, BTA II negative. Sedangkan hasil
pemeriksaan TCM masih menunggu hasil. Dan hasil
kultur masih menunggu hasil.
● Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, dan penunjang
didapatkan diagnosis kerja yaitu

“Tumor paru kanan dengan efusi pleura, Community Acquired


Pneumonia, Suspek PPOK eksaserbasi akut tipe I, dan TB putus obat”

●Tatalaksana awal
○NaCl 0,9%  menjaga hemodinamik dan nutrisi pasien.
Diberikan juga aminofilin, mooksifloksasin, sefiksim, n asetilsistein,
metilprednisolon serta naret.
●Untuk penanganan TB putus Obat pada pasien belum dilakukan.
Home

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai