Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN ANALISA SINTESA

Nama Mhs : Nabila Puspaningrum Ruang : IGD Rumah Sakit Bhakti WiraTamtama

NIM : G3A020105 Tgl : 11 Juni 2021

1. Identitas Klien
Nama : : An.D
Umur : : 2 Tahun, 8 bulan
Alamat : Semarang
Jenis kelamin : laki-laki
2. Diagnosa Medis
Diare Akut
3. Dasar Pemikiran
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa
air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari
(Depkes RI 2011). Diare adalah buang air besar pada balita lebih dari 3 kali sehari
disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang
berlangsung kurang dari satu minggu (Juffrie dan Soenarto, 2012).
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES),
dan dapat terjadi karena kehilangan cairan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal,
perdarahan sehingga dapat menimbulkan syok hipovolemia (Tarwoto & Wartonah,
2015).
4. Analisa Sintesa
Infeksi, Virus/bakteri, Makanan

Diare akut

Frekuensi BAB meningkat

tubuh Kehilangan cairan dan elektrolit


Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Dehidrasi

Penurunan vol cairan ekstraseluler

Hipovolemia

Edukasi pemberian oralit

5. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Melakukan edukasi pemberian oralit
6. Diagnose keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
7. Data focus
An.D usia 2 tahun lebih 8 bulan dibawa ke ruang IGD rumah sakit bhakti wira tamtama
dengan diagnose medis diare akut, dibawa oleh ibunya dikarenakan mengalami diare, ibu
klien mengatakan jika hari ini anaknya sudah BAB cair > 5kali, anak rewel minta
digendong, menangis, lemas. BB 10kg, suhu 37oC, Nadi 100x/menit, RR 26x/menit.
8. Prinsip tindakan dan rasional
Tahap Orientasi :
a. Salam, memperkenalkan diri dan identifikasi pasien
b. Kontrak waktu, tempat, jam
c. Menjelaskan tujuan pemberian oralit
d. Menjelaskan prosedur pemberian oralit di rumah
e. Menanyakan kesiapan pasien, orang tua pasien sesuai dengan kontrak waktu

Tahap kerja :

a. Cuci tangan
b. Atur posisi pasien, dipangku orangtua atau duduk
c. Jelaskan prosedur kepada orangtua pasien
d. Sediakan air matang 1 gelas (200 cc) dan campurkan kemudian aduk sampai larut
e. Berikan sesendok teh tiap 1 -2 menit untuk anak < 2 tahun
f. Bila anak muntah tunggulah 10 menit kemudian berikan cairan lebih lama misalnya
sesendok 2 – 3 menit
g. Berikan oralit setelah BAB (anak < 1 tahun 50 – 100 ml)

Tahap terminasi :

a. Evaluasi pemahaman orang tua pasien mengenai edukasi pemberian oralit yang telah
dijelaskan
b. Memberikan kesempatan kepada orang tua pasien untuk bertanya
c. Akhiri dengan bacaan hamdallah
9. Tujuan Tindakan
Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pemberian oralit kepada orangtua pasien
dalam penanggulangan diare dan dehidrasi pada balita
10. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Kurangnya pemahaman dan ketidak kooperatifnya orangtua pasien dalam pemberian
edukasi.
11. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya)
a. Orangtua pasien kooperatif selama pemberian edukasi
b. Orangtua pasien paham dan aktif bertanya

Anda mungkin juga menyukai