Nama Mhs : Nabila Puspaningrum Ruang : IGD Rumah Sakit Bhakti WiraTamtama
1. Identitas Klien
Nama : : An.A
Umur : : 14 tahun
Alamat : Semarang
Jenis kelamin : laki-laki
2. Diagnosa Medis
Gastroenteritis Akut
3. Dasar Pemikiran
Gastroenteritis akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi
tinja lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya, dan berlangsung dalam waktu
kurang dari 2 minggu (Suharyono, 2003). Gastroenteritis akut didefinisikan sebagai diare yang
berlangsung kurang dari 15 hari (Rani AA. dkk 2015).
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES),
dan dapat terjadi karena kehilangan cairan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal,
perdarahan sehingga dapat menimbulkan syok hipovolemia (Tarwoto & Wartonah,
2015).
4. Analisa Sintesa
Infeksi, Virus/bakteri, Makanan
Muntah 4x
tubuh Kehilangan cairan dan elektrolit
Hipovolemia
9. Tujuan Tindakan
Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit, sebagai tindakan pengobatan dan pemberian
nutrisi parenteral.
10. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Kurangnya pemahaman dan ketidak kooperatifnya orangtua pasien dalam pemberian
edukasi.
11. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya)
a. Resiko infeksi (plebitis) pada daerah yang dipasang infus
Antisipasi : ganti infus setelah tiga hari dengan infus yang baru
b. Udem pada jaringan sekitar pemasangan infus
Antisipasi : pastikan jarum masuk pada pembuluh darah vena