Anda di halaman 1dari 6

Nama : Pascoela Maia De Araujo

Kelas : 2B

Nim : PO530324019484

LAPORAN PENDAHULUAN
PEMASANGAN INFUS

A. PEMASANGAN INFUS
I. PENGERTIAN
Pengertian pemasanagan infus menurut beberapa sumber yaitu :
a. Pemasangan infus adalah suatu tindakan memasukan cairan elektrolit, obat,
atau nutrisi ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu
menggunakan set infus. (Hidayati, et al.,2014)
b. Infus adalah tindakan yang dilakukan kepada pasien yang memerlukan cairan
melalui intravena(Infus). (Yuni Fitriana.Dkk. 2018)

II. TUJUAN
a. Mempertahankan atau menganti cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit,
vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak dapat di pertahankan oleh oral
b. Menperbaiki keseimbangan asam basa
c. Memberikan transfusi darah
( Hidayat, 2008)

III. INDIKASI
a. Pasien yang mendapatkan transfusi darah
b. Pasien Yang mendapat terapi obat dalam jumlah dosis besar secara terus-
menerus melalui pembuluh darah intravena
c. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil contohnya dehidrasi

IV. KONTRAINDIKASI
a. Terdapat inflamasi (bengkak, nyeri, demam)
b. Memasang infus di daerah lengan bawah pada pasien yang gagal ginjal
V. KOMPLIKASI
a. Plebitis
b. Hematoma
c. Ekstravasasi cairan, ditandai dengan :
- Aliran cairan melambat atau terhenti
- Pembengkakan, area yang mengalami pembengkakan berwarna lebih
pucat daripada area sekitarnya.
- Nyeri, nyeri tekan atau rasa terbakar disekitar pembengkakan
- Bila terjadi ekstravasasi cairan, pindahkan infus ke lokasi lain
c. Infeksi lokal atau sistemik
d. Melukai serabut syaraf
e. Emboli udara : gejalanya adalah nyeri dada dan sakit kepala

VI. HAL_HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMASANGAN


INFUS
a. Pemilihan abocath hars disesuaikan dengan pasien anak sampai dewasa
b. Hrs dijaga steilisasi alat-alat yang dignakan
c. Jangan lpa mempersiapkan pemasangan infus set dengan cairan infus karena
banyak yang lupa
d. Tandanya jika abcath tidak masuk pumbuluh darah yait ada darah yang keluar
e. Dan waktu abbcath dihubungkan dengan infus set cairan infus harus menetes
f. Plester jangan lupa

VII. ALAT DAN BAHAN


1. Cairan yang diperlukan, sesuaikan cairan dengan kebutuhan pasien.
2. Saluran infus (infus set) : infus set dilengkapi dengan saluran infus,
penjepit selang infus untuk mengatur kecepatan tetesan. Jenis infus set
berdasarkan penggunaannya :
a. Macro drip set
b. Micro drip set
c. Tranfusion Set
3. Kateter intravena (IV catheter) :
4. Desinfektan : kapas alkohol, larutan povidone iodine 10%
5. Kassa steril, plester, kassa pembalut
6. Torniket
7. Gunting
8. Bengkok
9. Tiang infus
10. Perlak kecil
11. Bidai, jika diperlukan (untuk pasien anak)
12. Sarung tangan steril yang tidak mengandung bedak
13. Masker
14. Tempat sampah medis

( Dian Ariningrum , Jarot Subandono. 2018. Buku Pedoman Keterampilan


Klinis PEMASANGAN INFUS. Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta )

VIII. PERSIAPAN PASIEN


1. Perkenalkan diri dan lakukan validasi nama pasien.
2. Beritahukan pada penderita (atau orang tua penderita) mengenai tujuan dan
prosedur tindakan, minta informed consent dari pasien atau keluarganya.
3. Pasien diminta berbaring dengan posisi senyaman mungkin.
4. Mengidentifikasi vena yang akan menjadi lokasi pemasangan infus :
- Pilih lengan yang jarang digunakan oleh pasien (tangan kiri bila pasien
tidak kidal, tangan kanan bila pasien kidal).
- Bebaskan tempat yang akan dipasang infus dari pakaian yang menutupi.
- Lakukan identifikasi vena yang akan ditusuk.

( Dian Ariningrum , Jarot Subandono. 2018. Buku Pedoman Keterampilan


Klinis PEMASANGAN INFUS. Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta )

IX. LANGKAH_LANGKAH
1. Periksa instruksi dokter terkait jenis cairan, jumlah yang diberikan,
kecepatan aliran, dll
2. Identifikasi pasien. Periksa tanda vital, turgor kulit, alergi terhadap plester
atau povidon-iodin, kecenderungan perdarahan, penyakit/cedera pada
ekstremitas, kondisi vena
3. Periksa apakah ada kontraindikasi penusukan vena atau tidak ( fistula
arterio-venosa, lengan pada sisi yang sama dengan sisi mastektomi,
plebitis, infiltrasi, sklerosis)
4. Persiapkan pasien
5. Mencuci tangan.
6. Buka dan siapkan set infus
7. Tusuk botol cairan
8. Tempel label obat pada wadah cairan jika ada penambahan obat.
Campurkan rata dengan cairan. Tempel label secara terbalik.
9. Tempelkan label pada wadah cairan yang bertuliskan waktu ketika infus
dimulai dan kecepatan alirannya.
10. Gantung wadah cairan pada tiang infus. Tiang harus diatur sedemikian rupa
agar wadah cairan berada 90 cm di atas kepala pasien.
11. Isi sebagian botol dengan memerasnya sampai terisi setengah penuh
12. Priming selang
13. Pilih lokasi penusukan vena
14. Lebarkan vena
15. Pakai sarung tangan.
16. Bersihkan lokasi penusukan vena
17. Tusukkan jarum
18. Rekatkan kateter dengan menggunakan 3 strip plester
19. Perban dan beri label lokasi penusukan vena sesuai peraturan institusi.
20. Pastikan aliran infus yang sesuai lewat pompa atau dengan mengatur klem
rol dan perhatikan respon pasien.
21. Buang semua peralatan sekali pakai pada tempatnya, bersihkan dan simpan
kembali alat yang dapat digunakan kembali.
22. Lepas sarung tangan dan cuci tangan.
23. Catat semua data yang relevan seperti tanggal dan waktu cairan infus
dimulai, jumlah dan jenis cairan yang digunakan termasuk obat, kecepatan
tetesan, jenis dan ukuran jarum serta respon pasien
24. Posisikan pasien dengan nyaman.
25. Periksa secara berkala apakah ada bengkak, nyeri, kepucatan, dingin pada
kulit sekitar, kebocoran atau perdarahan dari lokasi penusukan dan
perubahan kecepatan tetesan atau tidak.

X. CARA MENGHITUNG TETESAN INFUS


Untuk menghitung jumlah milliliter cairan yang masuk tiap jam dapat dihitung
dengan rumus :

mL per jam = tetesan per menit x faktor tetesan

faktor tetesan = 60/w


w = jumlah tetesan yang dikeluarkan oleh infus set untuk mengeluarkan 1 mL
cairan

Bila dalam infus set tidak disebutkan jumlah tetesan per mL berarti faktor
tetesannya=4.
Penghitungan jumlah tetesan per menit secara sederhana adalah :
Tetesan/menit (normal) = jumlah cairan yang akan diberikan (mL)
Lamanya infus akan diberikan (jam) x 3

Tetesan/menit (mikro) = jumlah cairan yang akan diberikan (mL)


Lamanya infus akan diberikan (jam)

Referensi
Yuni Fitriana, S.ST.,M.H.Kes,Dkk.2018.Keterampilan Dasar
Kebidanan.Yogyakarta. Medical

Daftar Tilik

Hidayat, Aziz Alimul.2014.Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa


Data. Jakarta: Salemba Medika

Dian Ariningrum , Jarot Subandono. 2018. Buku Pedoman Keterampilan


Klinis PEMASANGAN INFUS. Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta

Anda mungkin juga menyukai