Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISA SINTESA

Nama Mhs : Nabila Puspaningrum Ruang : IGD Rumah Sakit Bhakti WiraTamtama

NIM : G3A020105 Tgl : 21 Juni 2021

1. Identitas Klien
Nama : : Tn.A
Umur : : 48 tahun
Alamat : Semarang
Jenis kelamin : laki-laki
2. Diagnosa Medis
Vomitus frequent
3. Dasar Pemikiran
Gastroenteritis akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi
tinja lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya, dan berlangsung dalam waktu
kurang dari 2 minggu (Suharyono, 2003). Gastroenteritis akut didefinisikan sebagai diare yang
berlangsung kurang dari 15 hari (Rani AA. dkk 2015).
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES),
dan dapat terjadi karena kehilangan cairan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal,
perdarahan sehingga dapat menimbulkan syok hipovolemia (Tarwoto & Wartonah,
2015).

4. Analisa Sintesa
Infeksi, Virus/bakteri, Makanan

Diare selama 3 hari

Frekuensi BAB meningkat

Muntah 4x
tubuh Kehilangan cairan dan elektrolit

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit


Dehidrasi

Penurunan vol cairan ekstraseluler

Hipovolemia

Pemberian cairan melalui infus

5. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemberian cairan melalui infus
6. Diagnose keperawatan
Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif D.0023
7. Data focus
Tn.A usia 48 tahun dibawa ke ruang IGD rumah sakit bhakti wira tamtama dengan
diagnose medis vomitus frequent, dibawa oleh keluarga ke IGD dengan keluhan : muntah
sejak 4 hari sebelum masuk rumahsakit, mual dan muntah lebih dari 3x, diare 6x satu ahri
sebelum masuk rumahsakit. Konsistensi feses cair tidak ada ampas, KU lemah. Nadi 96
kali/menit, RR 22 kali/menit, Suhu 36,8oC. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh data : mata
cekung, mukosa bibir kering, konjunctiva anemis.
8. Prinsip tindakan dan rasional
a. Proteksi diri dengan masker dan handscoon steeril
Rasional : meminimalkan resiko kontaminasi, dan cegah masuknya kuman ke tubuh
pasien
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Rasional : pasien tidak bingung dengan tindakan yang akan dilakukan dan sebagai
informed consent
c. Menghubungkan cairan dan infus set dengan menusukkan kedalam botol infus
(cairan) dengan hati-hati
Rasional : agar lebih memudahkan dalam memasang infus
d. Isi cairan kedalam infus set dengan menekan bagian ruang tetesan hingga ruangan
tetesan terisi sebagian dan membuka tutup hingga selang terisi dan udara selang
keluar.
Rasional : selang yang masih terisi udara akan menimbukan emboli udara dan masuk
pada pembuluh darah, hal tersebut membahayakan pasien.
e. Periksa larutan, menggunakan lima benar pemberian obat. Pastikan aditif yang
diresepkan seperti kalium dan vitamin telah ditambahkan, periksa larutan terhadap
warna, kejernihan, dan tanggal kadaluwarsa.
Rasional : larutan IV adalah obat dan harus diperiksa dengan hati-hati untuk
mengurangi resiko kesalahan, kandungan partikel atau yang telah kadaluwarsa untuk
tidak digunakan.
f. Jika menggunakan larutan IV dalam botol, lepaskan penutup logam dan lempeng
karet dan logam dibawah penutup. Untuk kantung larutan IV plastik, lepaskan lapisan
plastik diatas port selang IV.
Rasional : memungkinkan masuknya slang infus kedalam larutan.
g. Pilih jarum IV yang tepat atau over the needle catheter (ONC)
Rasional : membantu fungsi vena dan memasukkan cairan IV
h. Pilih tempat distal vena yang digunakan
Rasional : jika terjadi kerusakan vena, tempat proksimal dari vena yang sama masih
bisa digunakan
i. Untuk pemberian cairan IV, atur kecepatan aliran sampai tetesan yang tepat permenit
sesuai program
Rasional : mempertahankan kecepatan tetesan aliran larutan IV yang tepat

9. Tujuan Tindakan
Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit, sebagai tindakan pengobatan dan pemberian
nutrisi parenteral.
10. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Kurangnya pemahaman dan ketidak kooperatifnya orangtua pasien dalam pemberian
edukasi.
11. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya)
a. Resiko infeksi (plebitis) pada daerah yang dipasang infus
Antisipasi : ganti infus setelah tiga hari dengan infus yang baru
b. Udem pada jaringan sekitar pemasangan infus
Antisipasi : pastikan jarum masuk pada pembuluh darah vena

Anda mungkin juga menyukai