Anda di halaman 1dari 3

Komunikasi Antar Rumah dalam Satu RT (Rukun Tetangga)

Komunikasi adalah suatu penyampaian informasi kepada orang lain, baik dilakukan oleh 2
orang maupun banyak orang. Tentunya dalam bermasyarakat dan bernegara, seseorang pasti
butuh berkomunikasi dengan orang lain, sebab manusia adalah mahluk sosial bukan mahluk
individual. Dalam lingkup RT proses komunikasi terjadi antar keluarga, dan antar rumah.
Proses komunikasi berawal dari satu individu yang ingin menyampaikan sesuatu kepada
keluarganya, entah itu berita atau informasi tentang tetangganya. Setelah ia berbicara kepada
keluarganya, makai a berbicara kepada tetangganya. Proses komunikasi ini sesuai dengan
teori Hipotesis dua langkah Lazarsfeld. Pentingnya jaringan interpersonal dijelaskan oleh
penelitian awal pada pemungutan suara tahun 1940 yang dilakukan oleh Paul Lazarsfeld dan
rekan-rekannya di Elmira, New York. Lazarsfel merupakan awal penelitian pada bagaimana
informasi dan pengaruh disebarkan di masyarakat. Lazarsfeld menyatakan bahwa informasi
mengalir dari media massa ke masing-masing orang, dan seseorang tersebut akan
menyampaikannya kepada orang lain. Tetapi untuk penyampaian informasi kepada orang
lain tergantung dari Hasrat seseorang untuk menyampaikan atau tidak. Begitupun ketika
seseorang menyampaikan informasi kepada orang lain, belum tentu orang lain tersebut akan
menyebarkannya kepada yang lainnya, semua itu tergantung pada stimulus yang ia terima.

Dalam berkomunikasi antar RT, tentunya masing-masing orang dari tiap rumah harus sudah
paham akan Bahasa yang dipakai. Baik itu Bahasa sikap maupun Bahasa percakapan. Bahasa
sikap adalah Bahasa tubuh yang memperlihatkan bahwa dibalik gerakannya mengandung
suatu pesan, misal ada orang mengarahkan tangannya ke arah yang ia ingini dengan
mengangkat telujuknya untuk memberi pesan bahwa dari yang ia tunjuk ada sesuatu. Tatapi
dalam RT, Bahasa sikap bisa disampaikan tergantung tradisi dari tiap individual rumah.
Peristiwa ini dibahas dalam teori Basil Bernstein tentang kode-kode meluas dan terbatas.
Asumsi dasar dari teori ini adalah bahwa hubungan yang dijalin dalam sebuah kelompok
sosial memengaruhi tindak tutur yang digunakan oleh kelompok tersebut. kadang, susunan
tindak tutur yang digunakan oleh sebuah kelompok membuat banyak hal yang berbeda
menjadi relevan atau signifikan. Hal ini terjadi karna kelompok-kelompok yang berbeda
memiliki kepentingan yang berbeda dan Bahasa muncul dari apa yang diperlukan untuk
mempertahankan hubungan dalam kelompok tersebut. Teori Barnstein terfokus pada 2 kode
rumit dan terbatas. Kode-kode meluas (elaborated codes) memberikan cakupan yang luas
tentang cara-cara yang berbeda untuk mengatakan sesuatu. Kode kode yang diberikan
biasanya berdasarkan tradisi yang diterima oleh suatu komunitas keluarga. Bisa juga
dipengaruhi usia, ataupun latar belakang asal kota. Sebagai contoh ketika ada seorang murid
yang berbicara kepada gurunya, memang Bahasa yang digunakan sama, tetapi ketika murid
berbicara kepada gurunya harus menggunakan sikap Bahasa yang berbeda dari berbicara
kepada teman. Yakni harus sedikit membungkukkan badan dihadapan gurunya.
Demikianyang terjadi dalam satu RT ketika anak muda berbicara dengan orang yang lebih
tua (dalam usia 30 ke atas) harus menggunakan sikap dan tutur Bahasa yang sopa. Kecuali
jika orang tua tersebut tidak ingin dihargai atau tidak pernah mengargai orang lain.

Selain Bahasa sikap dalam berkomunikasi juga dipengaruhi oleh Bahasa. Bahasa yang
digunakan harus sesuai kesepakatan atau kebiasaan yang telah terbentuk dalam lingkungan
RT tersebut. kalo misalnya dalam RT tersebut terbiasa memakai Bahasa Indonesia maka
dalam berbicara ya memakai Bahasa Indonesia. Dan teruntuk orang pendatang yang datang
ke dalam RT tersebut harus menyesuaikan Bahasa yang ada.
Daftar Pustaka

Littlejhon, Stephen W., Karen A. Foss. 2018. Teori Komunikasi (Theories of Human Communication).
Jakarta: Salemba Humanika.
Putri, Niluh W.E . 2019. Peran Psikologi Komunikasi dalam Mengatasi Permasalahan
Peserta Didik: Studi Kasus Proses Bimbingan Konseling
di SMK Kesehatan Widya Dharma Bali. Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 1, No. 1

Pandjaitan, Nurmala k. 2019. STRUKTUR JARINGAN KOMUNIKASI DALAM


MEMBANGUN PERILAKU RAMAH LINGKUNGAN (KASUS SEBUAH KOMUNITAS
PADAT PENDUDUK DI KOTA BOGOR). Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 1 No. 1

Anda mungkin juga menyukai