Oleh :
Kelompok 4
Khairannisa (17010015)
T.A 2021
KATA PENGANTAR
Jika ada kesalahan dan kata yang kurang baik dalam penyusunan
makalah ini kami, selaku sebagai penyusun makalah mohon maaf dan
meminta saran dan kritik dari pembaca untuk dapat menyempurnakan
makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………..I
DAFTAR ISI……………………………………………………………....II
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….4
A. Latar Belakang………………………………………………………..4
B. Tujuan………………………………………………………………...5
C. Manfaat……………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..6
Teori 2 Faktor…...……………………………………………………...6-8
A. Kesimpulan…...………………………………………..……….…….9
DAFTAR PUSTAKA……………………………...……………………...10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual karena
setiap individu akan memilih tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai
dengan nilai-nilai yang berlaku dalam diri setiap individu. Semakin banyak
aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu, maka
semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan. Tujuan seseorang bekerja
adalah dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika perusahaan
memperhatikan dan menjaga karyawan sebagai aset perusahaan, maka hak
karyawan dapat terpenuhi dengan baik. Manusia berubah keinginan,
kebutuhan atau tuntutan apabila salah satu keinginan telah terpenuhi, maka
tidak mungkin akan terjadi keinginan dan kebutuhan lainnya. Teori Herzberg
melihat ada dua faktor yang mendorong karyawan termotivasi yaitu faktor
instrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsic yaitu daya dorong yang
timbul dari dalam diri masing-masing orang, faktor ekstrinsik yaitu daya
dorong yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi
tempatnya bekerja. Frederick Herzberg menyatakan bahwa ada faktor-faktor
tertentu ditempat kerja yang menyebabkan kepuasan kerja, sementara pada
bagian lain ada pula faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja. Dengan
kata lain kepuasan dan ketidakpuasan kerja berhubungan dengan satu sama
lain. Faktor-faktor tertentu ditempat kerja tersebut oleh Frederick Herzberg
diidentifikasi sebagai Hygiene factors dan motivation factors.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah manajemen keperawatan dan agar pembaca dapat mengetahui
mengenai lebih dalam Teori Dua Faktor Menurut F.Herzberg.
C. Manfaat
Dengan membaca pembahasan yang kami buat dalam makalah ini,
mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan mendalami lebih lanjut
mengenai Teori Dua Faktor Menurut F.Herzberg.
BAB II
PEMBAHASAN
motivator. Teori ini dikembangkan oleh Herzberg (1923-2000), seorang psikolog asal
Amerika Serikat. Ia dianggap sebagai salah satu pemikir besar dalam bidang manajemen dan
teori motivasi. Herzberg mengemukakan teori motivasi berdasarkan teori dua faktor yaitu
faktor hygiene dan motivator serta membagi kebutuhan Maslow menjadi dua bagian yaitu
kebutuhan tingkat rendah (fisik, rasa aman, dan sosial) dan kebutuhan tingkat tinggi (prestise
dan aktualisasi diri) serta mengemukakan bahwa cara terbaik untuk memotivasi individu
instrinsik dengan kepuasan kerja dan mengaitkan faktor-faktor ekstrinsik dengan kepuasan
kerja.
1) Upah
2) Jaminan pekerjaan
3) Kondisi kerja
4) Status
5) Prosedur pekerjaan
6) Kualitas pengawasan dan hubungan antar pribadi diantara rekan kerja, atasan dan
bawahan.
yaitu:
a. Hygiene Factors Hygiene factors (faktor kesehatan) adalah faktor pekerjaan yang
penting untuk adanya motivasi di tempat kerja. Faktor ini tidak mengarah pada
kepuasan positif untuk jangka panjang. Tetapi jika faktor-faktor ini tidak hadir, maka
muncul ketidakpuasan. Faktor ini adalah faktor ekstrinsik untuk bekerja. Faktor
higienis juga disebut sebagai dissatisfiers atau faktor pemeliharaan yang diperlukan
factors (faktor kesehatan) meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervisi, kondisi
perusahaan.
memotivasi karyawan untuk sebuah kinerja yang unggul disebut sebagai faktor
dengan aspek – aspek yang terkandung dalam pekerjaan itu sendiri. Jadi berhubungan
dengan job content atau disebut juga sebagai aspek intrinsik dalam pekerjaan.
Herzberg berpendapat bahwa, hadirnya faktor-faktor ini akan memberikan rasa puas
bagi para karyawan, akan tetapi pula tidak hadirnya faktor ini tidaklah selalu
Herzberg menyatakan ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam memotivasi
bawahan yaitu :
menikmati pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semua itu.
3) Pegawai/ karyawan, jika peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan menjadi
A. KESIMPULAN
Menurut Herzberg faktor hygienis/extrinsic factor tidak akan mendorong minat para
pegawai untuk berforma baik, akan tetapi jika faktor-faktor ini dianggap tidak dapat
memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak memadai, kondisi kerja tidak
menyenangkan, faktor-faktor itu dapat menjadi sumber ketidakpuasan potensial.
Sedangkan faktor motivation/intrinsic factor merupakan faktor yang mendorong
semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi. Jadi pemuasan terhadap kebutuhan
tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan seseorang untuk berforma tinggi
daripada pemuasan kebutuhan lebih rendah (hygienis).Dari teori Herzberg tersebut,
uang/gaji tidak dimasukkan sebagai faktor motivasi dan ini mendapat kritikan oleh para
ahli. Pekerjaan kerah biru sering kali dilakukan oleh mereka bukan karena faktor
intrinsik yang mereka peroleh dari pekerjaan itu, tetapi kerena pekerjaan itu dapat
memenuhi kebutuhan dasar mereka.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/USER/Downloads/FREDERICK_HERZBERG_TEORI_DUA_FA
KTOR.pdf
eprints.uny.ac.id/9579/2/bab%202%20-07104244063.pdf
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/f0cfd2daf856aab9a8c5a3e0d837ffc2.
pdf