Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Critical Care
Nursing dosen pengampu Nur Intan Hayati S.Kep., Ners., M.Kep
Disusun Oleh
BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmatNya
kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Asam Basa (Asidosis
Metabolik, Asidosis Respiratori, Alkalosis Metabolik, Alkalosis Respiratori,
Asidosis Dan Alkalosis Hipo Dan Hiperkloremik, Asidosis Dan Alkalosis Hipo
Dan Hiperalbuminemia)”
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Critical Care Nursing.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan para dosen, sehingga kendala
– kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Akhir kata semoga makalah ini berguna bagi yang membacanya dan
khususnya bagi kami, terimakasih atas perhatiannya.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
A. Proposal Unit Usaha...........................................................................1
1. Latar Belakang........................................................................1
2. Tujuan.....................................................................................3
3. Rumusan Masalah...................................................................3
4. Landasan Hukum....................................................................4
5. Nama dan Jenis Kegiatan........................................................4
6. Program Layanan....................................................................4
7. Sumber Daya Manusia............................................................5
8. Waktu dan Tempat..................................................................5
9. Sasaran....................................................................................5
10. Pelaksana.................................................................................5
11. Sumber dan estimasi anggaran................................................5
12. Rencana menjalin kemitraan...................................................5
13. Penutup....................................................................................6
14. Daftar Pustaka.........................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Asam adalah zat yang mampu membebaskan sebuah ion hidrogen. Suatu
asam dapat kuat atau lemah, tergantung pada derajat penguraianya untuk
membebaskan ion hidrogen dan ion klorda sehingga di anggap asam kuat.
Sebaliknya, hanya beberapa molekul asam laktat di anggap sebagai asam
lemah. Tanda keasamman diperlihatkan melalui penurunan pH. Jika
komponen molekul asam mengalami deficit akan mengalami peningkatan
pH atau menjadi basa (Barbara 2002).
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui konsep asam basa
Tujuan Khusus:
1. Mengidentifikasi asidosis metabolic dan respiratorik
2. Mengidentifikasi alkalosis metabolic dan respiratorik
3. Mengidentifikasi hipoalbuminemia dan hiperalbuminemia
4. Mengidentifikasi hipokloremia dan hiperkloremia
C. METODOLOGI PENULISAN
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mengggunakan metode study
literatur serta pengumpulan informasi dari berbagai media pengetahuan
(Buku dan internet ).
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian
1. Asam
Asam adalah substansi yang berisi ion hydrogen yang dapat
dibebaskan. Larutan yang bersifat asam memiliki pH kurang dari
7,0. (Black, 2014)
HCl ↔ H+ + Cl-
H2CO3 ↔ H+ + HC03-
Asam laktat ↔ H+ + Laktat
NH4+ ↔ H+ + NH3
Keterangan :
Suatu asam dapat kuat atau lemah, tergantung pada derajat
penguraianya untuk membebaskan ion hidrogen dan ion klorda
sehingga di anggap asam kuat. Sebaliknya, hanya beberapa
molekul asam laktat di anggab sebagai asam lemah. Tanda
panah rangkap yang dperlihatkan pada setiap persamaan
menandakan bahwa reaksi bersifat reversible (corwin, 2009).
2. Basa
Basa adalah substansi yang dapat menerima ion hydrogen. Larutan
alkalin memiliki pH lebih dari 7,0. (Black, 2014) Jumlah
bikarbonat yang tersedia dalam serum di atur oleh ginjal (proses
metabolic). Jika jumlah bikarbonat dalam serum terlalu sedikit,
akibatnya akan terjadi asidosis metabolic. Jika jumlah bikarbonat
didalam serum terlalu banyak dapat mengakibatkan alkalosis
metabolic. (Barbara 2002)
Cl- + H+ ↔HCl
HCO3- + H+ ↔ H2CO3
Laktat + H+ ↔ Asam laktat
NH3 + H+ ↔ NH4+
2. Alkalosis respiratorik
a. Pengertian
Alkalosis respiratorik adalah keadaan kelebihan basa relatif
dalam cairan tubuh akibat peningkatan eleminasi CO 2
melalui respirasi. (Black, 2014). Alkalosis respiratorik
terjadi apa bila kadar karbondioksida turun dibawah 38mhg
pada penurunan karbondioksida sehingga terjadi penurunan
ion hidrogen bebas dan penigkatan pH (Corwin, 2009).
b. Etiologi
Hipoksemia akibat kelainan paru-paru seperti pneumonia,
emboli paru, asma, sindroma distres penapasan dewasa
(ARDS), edema paru. (Black, 2014) maupun disebabkan
karena muntah terus menerus dan ingesti obat-obatan alkali
(Mubarak, 2008)
c. Kompensasi
Alkalosis yang disebabkan oleh gangguan pernafasan akan
merangsang kompensasi ginjal. Kompensasi ginjal
mengusahakan pemulihan pH ketingkat normal dengan
menurunkan sekresi ion hidrogen dan secara aktif
mengsekresikan ion bikarbonat kedalam urin. Kompensasi
ginjal memerlukan waktu 24 jam agar efektif.
d. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis utama adalah pernafasan yang cepat yang
menjadi penyebab alkalosis. Apatis, lemah, gangguan
mental (mis., gelisah, bingung, latergi), kram, pusing,
perubahan aliran darah, nyeri dada, mual, muntah, dan
diare, kejang (jika tidak ditangani). Dari hasil analisis GDA
ditemukan pH yang tinggi dan PaCO2 yang rendah, kadar
HCO3- turun dengan kompensasi pada alkalosis respiratorik
kronis, kadar laktat serum sering meningkat. (Black, 2014)
e. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan agresif penyebab hiposemia penting pada
kasus alkalosis respiratorik berat. Terapi oksigen dengan
menghirup kembali CO2 (seperti bernapas ke dalam kantong
kertas atau sistem tertutup lainnya) mampu mengatasi
ansietas berhubungan dengan alkalosis respiratorik, tetapi
untuk sementara waktu. (Black, 2014)
Kondisi demam, cemas,
keracunan aspirin
menyebabkan ekhalasi CO₂
yang berlebihan
Alkalosis
Respiratorik
3. Asidosis metabolik
4. Alkalosis metabolik
Alkalosis Metabolik merupakan keadaan kelebihan basa (atau
defisit H+) relatif pada cairan tubuh yang diakibatkan akumulasi
bikarbonat atau hilangnya asam-asam terfiksasi. (Black, 2014)
Alkalosis Metabolik terjadi melalui mekanisme dua fase. Pada
Fase generasi , ge
Muntah yang terus menerus
Ingesti obat-obat alkali
Alkalosis metabolik
Albumin serum adalah protein dengan berat molekul sekitar 65.000 Da dan terdiri
dari 584 asam amino. Albumin adalah protein plasma yang paling banyak beredar
di tubuh manusia. Albumin berperan sebagai pendapar atau buffer dengan adanya
muatan sisa dan molekul albumin dan jumlahnya relatif banyak dalam plasma.
Pada keadaan pH normal albumin bermuatan negatif dan berperan dalam
pembentukan gugus anion yang dapat mempengaruhi status asam basa. Penurunan
kadar albumin akan menyebabkan alkalosis metabolik, karena penurunan albumin
1 g/dl akan meningkatkan kadar bikarbonat 3,4 mmol/L dan produksi basa >3,7
mmol/L serta penurunan anion 3 mmol/L (Nicholson dan Wolmaran, 2000).
Kadar albumin serum bergantung pada laju sintesis, jumlah yang disekresi oleh
sel hati, distribusi pada cairan tubuh dan derajat degradasi. Hipoalbuminemia
terjadi akibat gangguan pada satu atau lebih dari proses-proses tersebut. Albumin
serum merupakan indikator prognostik yang penting. Pada pasien yang di rawat di
rumah sakit, kadar albumin serum yang rendah berkolerasi dengan peningkatan
risiko mordibitas dan mortalitas.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Perubahan tingkat keasamaan atau basa mengindikasikan terjadinya
asidemia pada keadaan pH turun di bawah normal yang berkelanjutan,
serta terjadi juga alkalosis pada peningkatan pH yang berkelanjutan. Baik
asidosis maupun alkalosis keduanya sering diikuti komponen biokimia
yang mengalami perubahan sehingga disebut asidosis metabolic, asidosis
respiratorik, alkalosis metabolic, alkalosis respiratorik, selain itu terjadi
hipoalbumin, hiperalbumin, hipokloremia maupun hiperkloremia.
Perubahan tersebut berhubungan dengan perubahan konsentrasi komponen
biokimia yang akan mempengaruhi komponen lainnya.
B. SARAN
Pemahaman mahasiswa keperawatan terhadap bidang ilmu keperawatan
kritis dalam hal ini aspek abnormalitas asam basa harus terus di tingkatkan
dengan proses pembelajaran yang kontinyu selain untuk meningkatkan
pemahaman yakni sebagai upaya meningkatkan displin ilmu yang lebih
kompeten, berjiwa pengetahuan dan selalu berfikir kritis terhadap ilmu
pengetahuan tersebut.