Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH DAKWAH SEBELUM NABI MUHAMMAD SAW

(NABI NUH AS SAMPAI DENGAN NABI ISA AS)


Junaidi dan Maskur

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewajiban dakwah merupakan suatu kewajiban yang telah Allah perintahkan kepada kita
semua sebagai umat islam untuk menyampaikan risalah kebenaran islam. Pada hakikatnya,
dakwah bukan hanya kewajiban nabi ataupun para rosul yang mempunyai amanah khusus untuk
menyampaikan setiap kebenaran dan ketauhidan Allah, namun juga menjadi kewajiban setiap
umat islam yang mempercayai dan meyakini akan kebenaran islam sebagai Rahmatan lil alamin.
Sehingga, islam tidak hanya dipandang dari satu sisi saja melainkan berbagai tinjauan yang akan
mengantarkan kita kepada pemahaman yang menyeluruh. Dan salah satu media yang bisa kita
gunakan untuk menyampaikan risalah kebenaran islam ialah melalui dakwah.
Mempelajari sejarah dakwah pada intinya adalah mempelajari sunnatullah yang terjadi
pada dakwah dalam rentang waktu panjang. Banyak orang mengatakan bahwa sejarah dakwah
mengulang dirinya. Sebenarnya bukan sejarah yang mengulang dirinya, tetapi Allahlah yang
memutarnya kembali pada saat orang-orang pada zaman tertentu melakukan perubahan  yang
sama atau  mendekati perbuatan yang dilakukan oleh orang tersebut dalam sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dakwah Nabi Nuh AS.


Dakwah Nabi Nuh dalam Al-Qur’an diungkapkan dalam satu surat lengkap, yaitu surat
Nuh. Dalam surat tersebut dikisahkan kepada kita tentang sebagian dari metode dakwah,
prioritas dakwah, dan kesabaran beliau berkhidmat untuk kaumnya dalam waktu yang lama.
Prioritas dakwah beliau adalah meluruskan aqidah umat. Mayoritas waktu beliau difokuskan
untuk membenahi permasalahan akidah, mengajak umatnya untuk bertakwah kepada Allah, dan
setia kepada dirinya.
Berbagai metode beliau gunakan. Kadang-kadang dengan cara mengingatkan bahaya
pembangkangan, kadang-kadang menyampaikan berita gembira kepada orang yang taat. Pada
saat tertentu beliau bersikap keras, saat yang lain berlaku lemah lembut.
Umur Nabi terpanjang yang kita ketahui adalah umur Nabi Nuh yang hidup selama seribu tahun
kurang lima puluh tahun (950 tahun). Ketika putus ada menghadapi mereka, beliau berdoa
kepada Allah sembari berkata:
Nuh berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku; maka itu ad
kanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka, dan selamatkanlah aku dan orang-orang
yang mukmin bersertaku.” Allah memerintahkan kepadanya untuk membuat kapal, dan Allah
selamatkan Nuh dan orang yang bersamanya, sedangkan nasib kaum yang membangkang dari
ajaran yang dibawanya adalah tenggelam. Kesabaran Nabi Nuh menghadapi umatnya dam
kesungguhan beliau dalam dakwah dengan menerapkan berbagai metode adalah contoh yang
berharga bagi pada da’i sepeninggalan beliau.
B. Dakwah Nabi Hud AS
Nabi Hud menggunakan metode komunikasi yang jitu kepada mereka. Beliau berusaha
untuk mencari titik persamaan yang sebanyak-banyaknya dengan umatnya dan mengingatkan
prestasi-prestasi masa lalu kaumnya. Akan tetapi, kaum Nabi Hud tetap memilih untuk
menentang dan mendustakan kerasulannya.
Ketika kondisi semakin tidak kondusif, Nabi Hud berdoa kepada Tuhannya:
“Rasul itu berdoa:”Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku.” Kemudian
Allah menjawab doa Nabi Hud dan berfirman: “Allah berfirman: “Dalam sedikit waktu lagi pasti
mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal.” Dan Allah pun merealisasikan ancaman-Nya
kepada umat Nabi Nuh as.. Allah SWT. berfirman:
“Adapun kaum ‘Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin
lagi amat kencang (6), yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam
dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan
seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk) (7). Maka kamu
tidak melihat seorang pun tinggal di antara mereka” (8)1.
C. Dakwah Nabi Shaleh AS.
Dakwah utama Shaleh adalah tauhid sebagaimana Nabi yang lain. Beliau datang untuk
meluruskan persepsi umatnya tentang asal usul penciptaan dan tugas mereka di muka bumi. Nabi
Shaleh sangat menguasai sejarah umatnya dan menggunakan untuk kemaslahatan dakwah.
Beliau mengingatkan kebesaran dan kejayaan bangsanya pada masa lalu yang pernah memimpin
dunia setelah kaum ‘Ad. Kejayaan tersebut adalah karena kedekatan mereka dengan ajaran Allah
dan tidak berbuat semena-mena di muka bumi. Manakala mereka menjauh, kehancuran pun
terjadi.
Kaum Tsamud menolak dakwah Nabi Shaleh dan mendebat Shaleh dengan cara yang
batil. Lalu mereka meminta Shaleh untuk memperlihatkan mukjizat kepada mereka, yaitu
mengeluarkan unta dari batu. Allah membantu Shaleh untuk memenuhi permintaan mereka.
Tetapi setelah permintaan mereka benar-benar menjadi kenyataan, mereka malah bertambah
ingkar dan tidak percaya. Mereka sembelih unta mukjizat itu dan mereka melanggar perintah
Tuhan mereka. Allah SWT berfirman:
“Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan
kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu
mengganggunya dengan gangguan apapun yang menyebabkan kamu ditimpa azab yang

1
Lihat Nourouzzamanshiddiqi. MA. Menguak Sejarah Muslim. (Jakarta :PLP2M, Cet 1, Januari 1984), hlm 8-9.
dekat(64). Mereka membunuh unta itu, maka berkata Shaleh: “Bersukarialah kamu sekalian di
rumahmu selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan (65).”
Mereka tidak hanya membunuh unta, tetapi malah menantang Shaleh untuk
mendatangkan azab jika Shaleh benar-benar seorang rasul. Karena kesombongan mereka
tersebut, maka Allah benar-benar mendatangkan azab buat mereka. Mayat-mayat mereka
bergelimpangan di rumah-rumah mereka.2
D. Dakwah Nabi Ibrahim AS.
Tentang dakwah yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim, Allah SWT. berfirman: Dan
bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim 69. Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya:
“Apakah yang kamu sembah?” 70. Mereka menjawab: “Kami menyembah berhala-berhala dan
kami senantiasa tekun menyembahkan” 71.
Berkata Ibrahim: “Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa) mu sewaktu kamu berdoa
(kepadanya)? 72 atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudarat?”
73. Mereka menjawab: “(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami
berbuat demikian” 74.
Ibrahim berkata: “Maka apakah kamu telah memerhatikan apa yang selalu kamu sembah
75, kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu? 76 karena sesungguhnya apa yang kamu
sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan semesta alam 77, (yaitu Tuhan) Yang telah
menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku 78, dan Tuhanku, yang Dia memberi makan
dan minum kepadaku 79, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku 80, dan yang
amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat” 82 (Ibrahim berdoa):
“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan
orang-orang yang saleh 83, dan jadikanlah aku buat tutur yang baik bagi orng-orang (yang akan
datang) kemudian 84, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang
penuh kenikmatan 85, (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna 88 kecuali
orang-orang yang menganggap Allah dengan hati yang bersih 89.
Dalam masa kenabiannya, Ibrahim banyak mengalami cobaan berat tetapi beliau selalu
tegar dan penuh keyakinan. Allah SWT. memerintahkan kepadanya untuk membangun Ka’bah.
Al-Qur’an tidak menyebutkan kapan Ibrahim wafat dan hubungannya dengan kaumnya. Tetapi

2
Harjani Heefni, Makalah Dakwah dalam Prespektif Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hlm 1-2
kisah kapan Ibrahim terfokus kepada biografi hidup beliau yang patut dijadikan contoh, cobaan
yang beliau alami dan bagaimana kesabaran beliau menghadapinya dan kemuliaan Allah buatnya
dengan selalu menolongkannya dan mengabulkan doanya.
E. Dakwah Nabi Luth As
Nabi Luth mengajak umatnya untuk menyembah Allah dan melarang mereka berbuat
maksiat dan kemesuman yang telah tersebar luas di kalangan mereka. Kamu Nabi Luth
mendustakan Luth dan berencana untuk mengusir Nabi Luth dari negeri mereka sambil
menantang agar mereka didatangkan azab. Allah menyelamatkan Nabi Luth dari rencana jahat
mereka, dan Allah membinasakan mereka dengan mengirimkan hujan batu ke atas mereka.
F. Dakwah Nabi Yusuf As3
Al-Qur’an tidak menjelaskan kepada kita tentang rincian dakwah Nabi Yusuf. Yang ada
hanyalah isyarat-isyarat. Tentang Yusuf, Al-Qur’an lebih terfokus kepada biografi hidup beliau.
Kisah dimulai dengan kedengkian saudara-saudaranya kepadanya lalu melakukan makar
terhadapnya. Kemudian cerita tentang cobaan demi cobaan yang dialami oleh beliau di masa
mudanya. Kisah Yusuf adalah simbol pemuda yang takwa dan sabar. Kehidupannya penuh
dengan pelajaran yang amat baik untuk dipetik. Ketika mengakhiri surat Yusuf, Allah berfirman:
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat
bagi kaum yang beriman.”
G. Dakwah Nabi Syu’aib As
Nabi Syu’aib berdakwah kepada kaumnya agar menyembah Allah dan meninggalkan
kemungkaran dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Kaum Nabi Syu’aib menanggapi
dakwah Nabinya dengan mengolok-olok. Melihat sikap seperti itu, Nabi Syu’aib menyikapinya
dengan tenang dan lembut, dan mengingat kepada mereka nasib kaum sebelum mereka yang
mendustakan kenabian. Mereka semakin tegar dalam kebatilan, bahkan mereka mengancam
untuk mengusir Nabi Syu’aib. Melihat fenomena seperti itu akhirnya Nabi Syu’aib memohon
kepada Allah agar membinasakan mereka. Akhirnya Allah siksa mereka dengan azab pada hari

3
Tentang kisah Ibrahim, lihat surat asy-Syu’ara’: 69-89, surat al-An’am: 74-83, surat al-Baqarah: 287
mereka dinaugi awan. Dan Allah menyelamatkan Nabi Syu’aib beserta orang-orang yang
beriman.
H. Dakwah Nabi Musa As
Nabi Musa diutus oleh Allah untuk bani Israil. Ia tumbuh di rumah Fir’aun dan setelah
dewasa ia diangkat oleh Allah menjadi Nabi dan diturunkan kepadanya Taurat. Dalam
dakwahnya ia dibantu oleh saudarnya : Harun as. dan juga dibekali dengan beberapa mukjizat.
Allah memerintahkan Musa dan Harun untuk berangkat menemui Fir’aun dan mendakwahinya
dengan kata-kata yang lembut.
Tentang isi dialog antara Musa dan Harun dengan Fir’aun dapat dilihat pada surat Thaha
ayat 49-64, surat al-Qashash ayat 36-40, dan surat as-Syu’ara’ ayat 18-21. Secara garis besar
dialog tersebut berbicara tantang hakikat ketuhanan yang saat itu sudah hilang, bahkan Fir’aun
dengan kesombongan menobatkan dirinya sebagai Tuhan. Masyarakat saat itu menganggap
Fir’aunlah Tuhan mereka. Ketika Musa datang dan membawa ajaran sebenarnya tentang
ketuhanan dengan dibuktikan oleh beberapa mukjizat yang diberikan Allah kepadanya, Fir’aun
dan para pembesarnya menganggap bahwa Musa menggunakan sihir untuk meruntuhkan
kekuasaan mereka dan mengusir mereka dari negeri mereka. Untuk melenyapkan pengaruh
Musa, akhirnya Fir’aun yang dibisiki oleh para pembesarnya memutuskan untuk memanggil
tukang sihir bayaran.
Sampai pada hari yang ditentukan, terjadilah pertarungan antara tukang sihir Fir’aun
dengan mukjizat Musa. Allah memenangkan Musa dan bahkan membuat tukang sihir tersebut
tunduk dan beriman kepada Musa.
Di saat mereka merasa sengsara dengan azab yang diturunkan Allah kepada mereka,
akhirnya mereka datang menemui Musa meminta agar azab yang diturunkan-Nya. Kemudian
Allah memerintahkan kepada Musa agar membawa orang-orang yang beriman keluar dari Mesir.
Melihat aksi tersebut Fir’aun dan tentaranya membuntuti mereka. Setelah peristiwa
pengejaran Fir’aun dengan tewasnya bala tentara di Laut Merah, Musa mulai hidup dengan
kaumnya bani Israil. Banyak cobaan yang dihadapi Nabi Musa menghadapi kaumnya. Mereka
menyembah anak lembu, menyakiti Musa dengan kata-kata yang tidak senonoh, meminta kepada
Musa agar menampakkan sosok Allah secara nyata dan akhirnya mereka disambar halilintar dan
kemudian mereka dihidupkan kembali oleh Allah. Setelah hidup lama bersama umatnya, Musa
dan Harun dipanggil oleh Allah untuk menemui-Nya. Mereka berdua telah mengemban risalah
dan telah melaksanakan amanah4
I. Dakwah Nabi Daud as
Nabi Daud dalam berdakwah dibekali oleh Allah dengan kitab Zabur. Selain itu, beliau
juga memiliki suara yang indah, dapat menundukkan besi, Allah tundukkan gunung sehingga
bertasbih kepada Daud, begitu juga burung, Allah kukuhkan kerajaannya dan Allah berikan
kepadanya hikmah yang berbentuk kesempurnaan ilmu dan ketelitian amal perbuatan. Tetapi Al-
Qur’an tidak menjelaskan secara rinci bentuk dakwah Nabi Daud dan bagaimana sikap kaumnya
terhadap dakwah beliau.
J. Dakwah Nabi Sulaiman As
Al-Qur’an juga tidak menjelaskan dakwah Nabi Sulaiman dan respon masyarakatnya
terhadap dakwah itu. Yang disebut dalam Al-Qur’an adalah keistimewaan dan mukjizat yang
berikan Allah kepada Sulaiman. Di antara keistimewaan itu adalah kerajaan yang besar,
tunduknya angin dan setan kepada perintahnya, dan dia mengetahui bahasa binatang.
K. Dakwah Nabi Isa As
Sebelum Nabi Isa sebenarnya masih ada nabi-nabi yang lain, seperti Nabi Ayyub, Yunus,
Yusuf dan lain-lain, kami di sini hanya mengambil sampel. Kelahiran Nabi Isa adalah salah satu
di antara kekuasaan Allah. Allah menurunkan kepadanya kirab Injil dan berdakwah di kalangan
umatnya untuk menauhidkan Allah. Karena ketegaran beliau berdakwah, umat beliau yang tidak
senang akhirnya merecanakan makar ke atas belau, meskipun mukjizat tentang kenabian beliau
sangat banyak mereka saksikan. Allah selamatkan Nabi Isa dan ia diangkat ke langit dan menurut
hadis-hadis mutawatir ia akan dibangkitkan kembali pada akhir zaman.
L. Gambaran Umum Seputar Pejalanan Dakwah Sebelum Nabi Muhammad SAW
1. Semua Nabi memiliki kesamaan ajaran: yaitu mengajak untuk menauhidkan Allah SWT
memerangi kekufuran dan kemusyrikan, mengajak untuk berbuat taat, dan melarang manusia
untuk melakukan perbuatan yang diharamkan.
2. Risalah-risalah sebelum Nabi Muhammad bersifat mahaliyyah (hanya untuk kawasan tertentu.
Setiap rasul diutus untuk kaum tertentu. Risalah mereka bertujuan untuk memberikan solusi

4
Cerita tentang Nabi Sulaiman dapat dibaca pada surat Saba’: 12-14, surat Shaad: 37-42, surat an-Naml: 15-44
yang dibutuhkan pada masanya, memenuhi kebutuhan masyarakat saat itu yang masing-
masing memiliki kebutuhan khas dan tuntutan yang berbeda.
3. Sunnatullah dalam dakwah pada masa silam selalu mengatakan bahwa kemenangan pada
akhirnya akan selalu berpihak kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang kafir akan
binasa.
4. Dalam mengungkapkan tentang sejarah perjalanan para Nabi dan Rasul dengan kaumnya, Al-
Qur’an al-Karim menceritakannya dengan gaya bahasa yang bervariasi kadang-kadang
mengungkapnya dengan rinci dan ada juga yang ringkas, ada pengulangan cerita tertentu pada
surat-surat yang lain, dan ada penekanan tertentu pada perjalanan hidup para nabi dan rasul
dan karakteristik mereka, kadang-kadang mengungkapkan metode dakwah mereka, di tempat
lain mengungkapkan tentang sarana yang dipakai oleh para rasul.
5. Sudah menjadi sunnatullah bahwa setiap rasul dibantu oleh Allah dengan mukjizat agar orang
menjadi beriman dan orang yang tidak mau beriman telah sampai kepada mereka hujah.
6. Grafik penerimaan dakwah oleh umat sebelum Nabi Muhammad cukup variatif, antara naik
dan turun. Dakwah tidak diterima secara mutlah, dan tidak selalu ditolak.
7. Secara umum, para nabi sebelum Muhammad berdakwah dengan dua pendekatan, pertama,
dakwah kultural, hidup bersama masyarakat dan menjadi bagian yang tidak dipisahkan dari
mereka yang didakwahi. Yang masuk dalam kategori pertama antaranya adalah Nabi Nuh,
Hud, Shaleh, Ibrahim, Luth, Syu’aib, Musa, Harun, Isa. Kedua, dakwah struktural, mereka
menjadi Nabi sekaligus menjadi penguasa. Yang masuk kategori adalah Nabi Yusuf, Daud
dan Sulaiman.5

5
Lihat Surat Ali-Imran: 59, Surat Al-Maidah: 46
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian yang disampaikan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa sejarah dakwah
adalah peristiwa masa lampau manusia dalam upaya menyeru, mengajak dan memanggil umat
manusia untuk taat kepada Allah, serta bagaimana reaksi dari manusia yang diseru dan
perubahan-perubahan apa saja yang terjadi setelah dakwah itu dilakukan.
Sejarah dakwah dimulai saat diutusnya nabi dan rasul oleh Allah untuk memerintahkan
umat manusia agar taat kepada Allah. Sejarah dakwah sangat penting untuk kita pelajari karena
dengan mengetahui sejarah dakwah dari nabi dan rasal terdahulu kita dapat menggunakan
strategi yang mereka gunakan dan kite terapkan dalam kehidupan sekarang ini. Tentunya dengan
sedikit memodifikasinya sedemikian rupa sehingga cara yang dapat diterapkan pada zaman
sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA

Lihat Nourouzzamanshiddiqi. MA. Menguak Sejarah Muslim. (Jakarta :PLP2M, Cet 1, Januari

1984), hlm 8-9.

Harjani Heefni, Makalah Dakwah dalam Prespektif Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hlm 1-2

Tentang kisah Ibrahim, lihat surat asy-Syu’ara’: 69-89, surat al-An’am: 74-83, surat al-Baqarah:

287

Cerita tentang Nabi Sulaiman dapat dibaca pada surat Saba’: 12-14, surat Shaad: 37-42, surat an-

Naml: 15-44

Lihat Surat Ali-Imran: 59, Surat Al-Maidah: 46

Anda mungkin juga menyukai