Anda di halaman 1dari 5

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM

A. Pencegahan Primer, Sekunder dan Tersier Pasien dengan HIV/AIDS


1. Pencegahan Primer
a. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan merupakan langkah awal dalam pencegahan HIV/AIDS,
promosi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terutama
sasaran komunitas tentang penyakit HIV/AIDs. Tujuan dari promosi ini adalah
untuk meninkatkan pengetahuan dan persepsi penyakit , faktor resiko, metode
penularan dan pencegahan dari penyakit HIV/AIDS (Chin dan Editor, 2000).

Tugas :
Buatlah kelompok denga 4 – 5 mahasiswa sebagai anggota, buatlah rancangan
promosi kesehatan tentang penyakit HIV/AIDS dengan berbagai sasaran
(masyarakat, remaja, kelompok beresiko ). Baut skenario dan simulasikan (role
play)

Yang perlu dipersiapkan dalam promosi kesehatan


1) LP
2) SAP
3) Media (leaflet, lembar balik atau PPT)

b. Proteksi spesifik
Penyuluhan tentang proteksi spesifik kepada pasien dengan HIV/AIDS dan
kelompok beresiko agar tidak menularkan atau tertular penyakit HIV/AIDs.
Proteksi spesifik
1) Tidak bergani-ganti pasangan setia pada satu pasangan
2) Memakai kondom
3) Menghindari penggunaan narkoba
4) dll
2. Pencegahan Sekunder
a. Deteksi dini
b. Pengobatan yang tepat

3. Pencegahan Tersier
Bertujuan untuk membatasi akibat dari penyakit yang terjadi pada jangka waktu yang
lama dan memperbaiki kualitas hidup.

Peran perawat :

Penyuluhan

a. untuk meningkatkan adheren atau kepatuhan dalam minum obat


b. membantu pasien dalam meningkatkn kualitas hidup

kasus pemicu :
Seorang pasien wanita usia 25 tahun, dirawat dirumah sakit dengan HIV/AIDS
dengan tuberkulosis. Klien mengatakan tidak rutin meminum obat anti tuberkulosis

B. Simulasi Asuhan Keperawatan Pasien dengan HIV/AIDS

Infeksi oportunistik adalah infeksi akibat virus, bakteri, jamur, atau parasit yang terjadi
pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Dengan kata lain, infeksi ini
mengambil kesempatan dari lemahnya daya tahan tubuh, untuk bisa berkembang.
Infeksi oportunitistik tidak menyerang orang yang sehat dan memiliki sistem kekebalan
tubuh yang baik. Namun, jika terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh yang sangat
lemah, misalnya penderita AIDS, infeksi ini bisa menyebabkan kematian
Infeksi oportunistik yang sering terjadi pada penderita HIV/AIDs

1. Candidiasis

Candidiasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida yang bisa muncul di
bagian tubuh mana pun. Orang dengan infeksi HIV sering mengalami candidiasis, terutama
di mulut dan vagina.

2. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi oportunistik yang paling serius bagi penderita HIV. Infeksi
pneumonia yang biasa terjadi pada penderita HIV adalah Pneumocystis pneumonia (PCP)
yang dapat diobati dengan antibiotik.

3. Kanker serviks invasif

Kanker ini dimulai di dalam leher rahim (serviks), yang kemudian menyebar ke bagian tubuh
lainnya. Kemunculan kanker ini bisa dideteksi secara dini dan segera ditangani bila dilakukan
pemeriksaan skrining secara rutin, yaitu dengan Pap smear.

4. Cryptosporidiosis

Cryptosporidiosis adalah infeksi pada saluran cerna yang disebabkan oleh parasit
Criptosporidium. Penyakit ini mengakibatkan diare dengan feses yang cair. Pada penderita
HIV, penyakit ini bisa bertahan lebih lama dan menyebabkan gejala yang lebih parah.

5. Herpes simpleks

Infeksi virus ini dapat menyebabkan munculnya gelembung kecil dan luka yang khas di
sekitar mulut dan alat kelamin. Herpes simpleks bisa menular lewat hubungan seksual, bisa
juga menular dari ibu ke bayinya melalui proses persalinan. Selain di mulut dan kelamin,
infeksi ini juga dapat menyerang saluran napas. Orang yang daya tahan tubuhnya lemah lebih
mudah terkena herpes simpleks, dan gejala yang dialaminya juga akan lebih berat.

6. Toksoplasmosis

Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Pada orang
sehat, infeksi ini umumnya tidak berbahaya. Namun, pada orang dengan sistem kekebalan
tubuh yang lemah, toksoplasmosis dapat menyerang otak dan menyebabkan gangguan
penglihatan, gangguan pendengaran, kejang, hingga koma.

7. Tuberkulosis

Tuberkulosis (TB) disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat
menyebar melalui percikan ludah ketika penderitanya batuk, bersin, atau bicara. Penderita
HIV sangat mudah terkena penyakit TB. Bila tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan
kematian.
Tugas buatlah kelompok dengan masing-masing anggota 1-4 mahasiswa.

Kasus pemicu :
1. Seorang pasien wanita usia 25 tahun, dirawat di RS dengan diagnosa. Hasil
pemeriksaan pasien mengatak an BB turun terus menerus, dan diare lebih dari 1 bulan,
terdapat kandidiasis pada mulut dan tenggorokan dan dermatitis.
2. Seorang pasien wanita usia 25 tahun, dirawat dirumah sakit dengan HIV/AIDS dengan
tuberkulosis. Klien mengeluh sesak napas dan batuk – batuk. Batuk berdahak dengan
PCH +, tampak retraksi interkosta. Hasil Pemeriksaan TD 120/80 mmhg, Nadi : 90
x/mt, Pernapasan 25X/mt. Suhu :37,5 ‘C. Pasien terlihat kurus dengan dan mengeluh
tidak nafsu makan dan lemas.
3. Seorang perempuan 26 tahun (G2A1P0). Umur kehamilan 28 minggu didiagnosa HIV
positif. Ibu bertanya apakah nanti bayi saya baik-baik saja? Apakah saya bisa
melahirkan secara normal?. Makanan apa saja yang boleh saya konsumsi?. Ibu
mengatakan punya riwayat mengkonsumsi narkoba dengan suntik dan belum pernah
mondok di rumah sakit.
4. Seorang laki – laki berusia 40 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan
batuk berdahak sudah 1 bulan yang lalu. Pada pengkajian ditemukan riwayat klien
diare sudah 1 bulan yang lalu . Hasil pemeriksaan fisik : pernapasan 28X/mt, nadi
88x/mt, TD 130/80 mmhg.
5. Seorang laki – laki usia 30 tahun, datang ke UGD dengan diagnosa HIV AIDS +
Infeksi opportunistic datang ke UGD mengeluh sariawan tidak sembuh-sembuh dan
nyeri bila tersentuh makanan sehingga ia mengalami kesulitan makan sejak 3 bulan
terakhir. Berat badan turun drastis hingga 30% .

Note:
Gunakan komunikasi terapeutik dalam setiap langkah tindakan.
Referensi

1. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-2020-
HIV.pdf
2. https://www.who.int/
3. https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/pegangankonselor.pdf
4. https://www.alodokter.com/hiv-aids
5. http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/14886/Buku%20HIV
%202016%2cfinal.pdf?sequence=1&isAllowed=y
6. https://www.kebijakanaidsindonesia.net/id/hasil-penelitian
7.

Anda mungkin juga menyukai