Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKM MESIN CNC


Diajukan untuk menenuhi syarat kegiatan praktikum Mesin CNC

Disusun Oleh :
Rahmat Efendi
NIM : 2113181023

PROGRAM STUDI S1
LABORATORIUM MESIN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVRSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MESIN CNC
TAHUN AJARAN 2020/2021

Laporan Akhir Telah Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan


Mata Kuliah Praktikum Mesin CNC

Oleh :
Rahmat Efendi
NIM : 2113181023

Jurusan Teknik Mesin


Universitas Jenderal Achmad Yani

Bandung, 12 Februari 2021

Mengetahui,
Kepala Laboratorium Mesin CNC

Martijanti,ST,MT.
NID. 412142572
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan kehendak-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum ini. Laporan ini
merupakan salah satu syarat kelulusan matakuliah Praktikum Mesin CNC di
Universitas Jenderal Achmad Yani yang di ajukan unuk memenuhi persyaratan
dalam menyelesaikan Praktikum Mesin CNC
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua saya
2. Teman – teman kontrakan
3. Teman – teman kuliah dan kelompok
4. Ibu/bapa dosen yang telah membantu
5. Asisten Laboratorium Mesin CNC yaitu Akang yang telah membimbing saat
pelaksanaan praktikum.

Bandung,12 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum..............................................................................2
1.3 Metode Praktikum.............................................................................2
1.4 Lokasi Praktikum..............................................................................2
1.5 Sistematika Penulisan........................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................4
2.1 Pengertian Mesin CNC....................................................................4
2.2 Pemograman Mesin CNC................................................................5
2.2.1 Metode Pemograman...................................................................5
2.3 Jenis Mesin CNC..........................................................7
2.3.1 Mesin Bubut CNC.......................................................................7
2.3.1.1 Prinsip Kerja Mesin CNC Bubut.........................................8
2.3.1.2 Bagian-Bagian Mesin CNC Turning...................................8
2.3.2 Mesin Frais CNC.........................................................................10
2.3.2.1 Prinsip Kerja Mesin CNC Milling.......................................10
2.3.2.2 Bagian-Bagian Mesin CNC TU 3A....................................11
2.4 Bahasa Pemograman.....................................................12
2.4.1 Kode Standar12
BAB III TAHAPAN PRAKTIKUM................................................................15
3.1 Mesin CNC TU 2 Axis.....................................................................15
3.1.1 Skema Proses Mesin CNC TU 2 Axis........................................15
3.1.2 Penjelasan Skema Proses Mesin CNC 2 Axis.............................16
3.2 Mesin CNC 3 Axis...........................................................................17
3.2.1 Skema Proses Mesin CNC 3 Axis...............................................17
3.2.2 Penjelasan Skema Proses Mesin CNC 3 Axis...........................18
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN....................................................19
4.1 Mesin CNC TU 2 Axis.....................................................................19
4.1.1 Data Praktikum............................................................................19
4.2 Mesin CNC TU 3 Axis.....................................................................22
4.2.1 Data Praktikum............................................................................22
4.3 Analisa dan Pembahasan..................................................................27
4.3.1 Analisa dan Pembahasan Mesin CNC TU 2 Axis.......................27
4.3.2 Analisa dan Pembahasan Mesin CNC TU 3 Axis......................28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................30
5.1 Kesimpulan......................................................................................30
5.2 Saran.................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR SIMBOL

Simbol
~ = Tombol pengalih (Rapid)
Ø = Diameter mm Milimeter
R = Radius
F = Feeding
C = Chamfer
S = Spindle speed
G = Fungsi Gerakan sumbu
N = Nomor pemprograman
M = Fungsi gerakan pembantu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Incremental....................................................................... 6


Gambar 2.2 Sistem Absolute............................................................................6
Gambar 2.3 Sumbu Mesin Bubut CNC TU 2A................................................7
Gambar 2.4 Prinsip Kerja Mesin CNC TU 3A.................................................10

iv
Gambar 3.1 Skema Proses Mesin CNC TU 2 Axis..........................................15
Gambar 3.2 Skema Proses Mesin CNC TU 3 Axis.........................................17
Gambar 4.1 Gambar Kerja TU 2 Axis..............................................................19
Gambar 4.2 Gambar Kerja TU 3 Axis..............................................................22
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Working Plan Mesin CNC TU 2 Axis..............................................19


Tabel 4.2 Program Mesin CNC TU 2 Axis......................................................21
Tabel 4.3 Working Plan Mesin CNC TU 3 Axis..............................................22
Tabel 4.4 Program Mesin CNC TU 3 Axis......................................................25
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled ,
merupakan mesin perkakas yang dilengkapi dengan sistem control
berbasis komputer yang mampumembaca instruksi kode N dan G
( Gkode) yang mengatur kerja sistem peralatan mesinnya, yakni sebuah
alat mekanik bertenaga mesin yang digunakan untuk membuat komponen/benda
kerja. Mesin perkakas CNC merupakan mesin perkakas yang
dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat
benda kerja secara presisi dan dapatmelakukan interpolasi/sisipan
yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka).Parameter sistem
operasi/sistem kerja CNC dapat diubah melalui program perangkatlunak
( s oftwar e l oad pr ogr am ) ya n g sesu a i .
Adan ya m esin CNC bera wal da r i berkembangnya system
Numerically Controlled (NC) pada akhir tahun 1940an dan awal tahun 1950an
yang ditemukan oleh John T. Parsons dengan bekerjasama dengan
Perusahaan Servomechanism MIT. Adanya mesin CNC didahului oleh penemuan
mesin NC yang mempunyai ciri parameter sistem pengoperasiannya tidak
dapat diubah. Sistem CNC pada awalnya menggunakan jenis perangkat
keras ( hard ware ) NC, dankomputer yang digunakan sebagai alat
penghitungan kompensasi dan terkadangsebagai alat untuk mengedit. Akhir-
akhir ini mesin- mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan
sehingga mengubah industri pabrik yang selama ini menggunakan tenaga
manusia menjadi full otomasi. Berkembangnya Mesin CNC, maka benda
kerja yang rumit sekali pun dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang
banyak

1
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MESIN CNC Kelompok 8

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan utama praktikum ini :
1. Mengetahui beberapa teknik dan proses Mesin CNC dalam suatu proses
produksi. .
2. Mengetahui besaran-besaran atau parameter proses yang terlibat dan
berpengaruh terhadapa kualitas Mesin CNC yang dihasilkan.
3. Merencanakan dan melaksanakan proses pemesinan dari produk yang
ditetapkan.
4. Dapat mengetahui secara langsung Mesin CNC dari awal proses sampai
terbentuknya produk sebagai salah satu proses manufaktur.
5. Mampu melakukan analisa dalam proses pengerjaan meliputi mekanisme
yang seharusnya dilakukan, kebutuhan material dan alat yang
diperlukan, serta kualitas geometri dari hasil proses
pemesinan/pengerjaan.
6. Mampu melakukan improvement terhadap tahapan dan tata cara dalam
operasi pemesinan.
7. Mampu menerapkan proses Mesin CNC dalam industry manufaktur
dengan baik.

1.3 Metode Praktikum


Metode yang digunakan dalam praktikum Mesin CNC
yaitu : Metode Absolute

1.4 Lokasi Praktikum


Tempat : Laboratorium Mesin CNC
Fakultas : Teknologi Manufaktur
Jurusan : Teknik Mesin
Universitas : Jenderal achmad yani Bandung

Kelompok 8 2
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan akhir Perlakuan Panas ini terdiri dari Pendahuluan dan 5 bab dengan
sistematika penulisan sebagai berikut :
1. BAB I Pendahuluan
Pada pendahuluan ini berisikan latar belakang, tujuan, metode
praktikum,lokasi praktikum dan sistematika penulisan.
2. BAB II Landasan Teori
Pada bab ini berisikan tentang landasan teori yang mendukung dalam
praktikum dan laporan akhir praktikum mesin CNC..
3. BAB III Tahapan Praktikum
Pada bab ini berisikan tentang skema proses dan penjelasan skema proses
praktikum Mesin CNC.
4. BAB IV Data dan Pembahasan
Pada bab ini berisikan tentang data praktikum serta pembahasan dari
praktikum Mesin CNC.
5. BAB V Kesimpulan Saran
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari praktikum Mesin CNC serta
saran-saran yang mendukung atau membangun untuk pelaksanaan praktikum
selanjutnya..
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Mesin CNC


CNC singkatan dari Computer Numerical Control, merupakan mesin
perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer
yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode
tersebut menginstruksikan mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda
kerja yang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak
berbeda dengan mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih
banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional.
Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi
siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan
lain-lain. Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan
potong, kecepatan makan dan kedalaman pemotongan), penggantian pahat,
pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros
utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.
Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat
membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang
diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC
dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang
sesuai. Tingkat ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu
millimeter.
Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas
berlubang sebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol.
Setelah tahun 1950,ditemukan metode baru mentransfer data dengan
menggunakan kabel RS232, floppydisk, dan terakhir oleh Komputer Jaringan
Kabel (Computer Network Cables) bahkan bisa dikendalikan melalui internet.
Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan
sehingga telah mengubah industri pabrik yang selama ini menggunakan tenaga
manusia menjadi mesin - mesin otomatik. Dengan telah berkembangnya Mesin

4
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MESIN CNC Kelompok 8

CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam
jumlah yang banyak.
Dari segi pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibedakan atas :
a. mesin CNC training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana
pendidikan, dosen dan training.
b. mesin CNC production unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan untuk
membuat benda kerja/komponen yang dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara
lain:
a. mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya pada
arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z, atau
dikenal dengan mesin bubut CNC,
b. mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki gerakan
sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal dengan mesin
frsais CNC.
c. mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan pekerjaan
bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan peralatan pengukuran
sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas pembubutan/ pengefraisan
pada benda kerja yang dihasilkan. Pada umumnya mesinCNC yang sering
dijumpai adalah mesin CNC 2A (bubut) dan mesin CNC 3A (frais)
.
2.2. Pemrograman Mesin CNC
Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap
blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang
harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC diperlukan
hal-hal berikut.
2.2.1. Metode Pemrograman.
Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua,yaitu:

5
a. Metode Incremental

Gambar 2.1. Sistem Incremental

Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu


berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru
untuk ukuran berikutnya.
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan
sebagai acuan (referensi). Untuk mesin bubut, titik referensinya
diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada
bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan
pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.

b. Metode Absolute

Gambar 2.2. Sistem Absolute


Adalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya
selalu tetap yaitu satu titik/tempat dijadikan referensi untuk semua
ukuran. Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai
acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang
dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais
diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses
pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat
potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap
berikutnya.

2.3. Jenis Mesin CNC


2.3.1 Mesin Bubut CNC
Mesin CNC turning berfungsi untuk mengerjakan semua proses turning.
Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
a. Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)
Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halny
Mesin Bubut konvensional yaitu gerakan kearah melintang dan horizontal
dengan sistem koordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-
2A juga sama denganMesin Bubut konvensional yaitu benda kerja yang
dipasang padacekam bergerak sedangkan alat potong diam.Untuk arah gerakan
pada Mesin Bubut diberi lambing sebagai berikut :
- Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
- Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.
Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNCTU-2A dapat
dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini :

Gambar 2.3. Sumbu Mesin Bubut CNC TUA 2A

b. Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU)


Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama,akan tetapi
yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di
lapangan. CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan
pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (external programing
system). Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk
pekerjaan pekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak.
Sedangkan Mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal,
sehingga mesin ini dilengkapi dengan aksesoris tambahan seperti sistem
pembuka otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal,
dsb. Gerakan Mesin Bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua
gerakan yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan
dari sistem ini adalah memungkinkan mesin untuk diperintah mengulang
gerakan yang sama secara terus menerus dengan tingkat ketelitian yang sama
pula.

2.3.1.1 Prinsip Kerja Mesin CNC Bubut


Prinsip Kerja Mesin CNC Turning antara lain benda kerja berputar
pada sumbu mesin atau spindle dengan melakukan gerak makan, sedangkan
tool melakukan gerak potong terhadap benda kerja pada sumbu x atau z.
Pergerakan tool dijalankan secara otomatis dengan menginputkan program
(data) pada mesin CNC Turning.

2.3.1.2 Bagian-bagian Mesin CNC Turning


1. Motor
Motor utama adalah motor penggerak cekam ( Chuck )
untuk memutar benda kerja. Motor ini adalah motor jenis
arus searah ( DC ) dengan kecepatan yang variabel.
2. Step Motor
Step motor adalah motor penggerak untuk eretan memanjang,
melintang dan rumah alat potong. Jenis dan ukuran masing -
masing step motor adalah sama.
3. Bed Mesin
Berfungsi sebagai tempat untuk mendukung atau meletakkan
komponen- komponen utama mesin CNC Turning.
4. Tail Stock ( Kepala Lepas )
Berfungsi untuk mendukung salah satu ujung benda kerja yang
ukurannya panjang, dengan menggunakan senter putar dan senter
tetap.
5. Cekam ( Chuck )
Berfungsi untuk mencekam benda kerja yang akan dikerjakan.
6. Tool Post
Berfungsi sebagai tempat dudukan pahat atau tool pada mesin
CNC Turning. Jumlah pahat yang dapat digunakan adalah 8 tool.
7. Panel Mesin
Berfungsi sebagai pengontrol mesin dan sebagai
sarana tempat penginputan data.
8. Bar Feeds Header
Berfungsi untuk mengatur posisi benda kerja yang akan dikerjakan
dengan skala yang lebih panjang.
9. Tool
Berfungi untuk memotong benda kerja. Pahat yang digunakan adalah
treading insert, cut off tool, turning tool dan HSS tool.
10. Pintu Pengaman Mesin
Berfungsi untuk melindungi operator dari beram dari hasil proses
Turning.
11. Revolver / Toolturret
Rumah alat potong pada mesin bubut CNC TU-2A digunakan
untuk menjepit alat potong atau pahat.
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MESIN CNC KELOMPOK 8

2.3.2 Mesin Frais CNC


Mesin CNC Milling berfungsi untuk mengerjakan semua
proses Milling. Mesin Frais CNC secara garis besar dapat
digolongkanmenjadi dua, yaitu :
a) Mesin Frais CNC Training Unit
b) Mesin Frais CNC Production Unit
Kedua mesin tersebut mempunyai fungsi kerja yang sama dengan
mesin bubut/turning CNC.

2.3.2.1 Prinsip Kerja Mesin CNC Milling


Mesin CNC Milling memiliki prinsip kerja yang sama
dengan mesin Milling lainnya, yaitu mempunyai gerak utama
berputar , dimana mata pahat atau pisau melakukan gerak potong
terhadap benda kerja sedangkan benda kerja bergerak mendekati
pisau CNC Milling dengan melakukan gerak makan.
Sedangkan pada Mesin Frais CNC TU-3A menggunakan
sistem persumbuan dengan dasar system koordinat Cartesius
Prinsip kerja mesin CNC TU-3A adalah meja bergerak melintang
dan horizontal sedangkan pisau / pahat
berputar. Untuk arah gerak persum-buan Mesin Frais CNC
TU-3A tersebut diberi lambang pesumbuan sebagai berikut :

Gambar 2.4. Prinsip Kerja Mesin CNC TU 3A

 Sumbu X untuk arah gerakan horizontal.


Kelompok 8 10
 Sumbu Y untuk arah gerakan melintang.
 Sumbu Z untuk arah gerakan vertikal.

2.3.2.2 Bagian Bagian Mesin CNC TU 3A


a. Spesifikasi Mesin
- Daerah kerja putaran spindle antara 50 – 3200 rpm
- Kecepatan pahat arah longitudinal atau melintang
- Kecepatan penuh (G00) adalah 700 mm/menit
- Kecepatan secara manual (mode manual) antara 5 – 400
mm/menit
- Kecepatan secara otomatis (mode cnc) antara 5 – 499
mm/menit
- Ketelitian gerakan adalah 0,01 mm
- Kapasitas ragum adalah 60 x 60 mm
- Gaya pemakanan diijinkan adalah 1000 N
b. Monitor
Berfungsi menampilkan pemprograman yang di input
kedalam mesin cnc TU 3A.
c. Ragum
Ragum pada mesin milling dipergunakan untuk
menjepit benda kerja pada waktu proses penyayatan benda
kerja berlangsung.
d. Arbor
Berfungsi untuk mencekam pahat pada mesin milling.
e. Motor Listrik
Berfungsi mengubah energy listrik menjadi gerak pada
mesin CNC.
f. Tempat pahat
Berfungsi untuk menyimpan ragam pahat.
2.4. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok
dengan menggunakan kode huruf, angka, dan simbol. Di dalam mesin
perkakas CNC terdapat perangkat komputer yang disebut dengan
Machine Control Unit (MCU). MCU ini berfungsi menterjemahkan
bahasa kode ke dalam bentuk - bentuk gerakan pahat sesuai bentuk
benda kerja. Kode - kode bahasa dalam mesin perkakas CNC dikenal
dengan kode G dan M, di mana kode-kode tersebut sudah distandarkan
oleh ISO atau badan Internasional lainnya.

2.4.1 Kode Standar


Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah
disepakati oleh industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode
standar tersebut, pabrik mesin CNC dapat menggunakan PC sebagai
input yang diproduksi sendiri atau yang direkomendasikan. Kode
standar pada mesin CNC yaitu :
a. Kode G
G 00 : Gerak lurus cepat ( tidak boleh menyayat)
G 01 : Gerak lurus penyayatan
G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)
G 04 : Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
G 20 : Data input dalam inchi
G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekantombol ~
dan INP
G 25 : Memanggil program sub routine
G 27 : Perintah meloncat ke nomeor blok yang dituju
G 28 : Mengembalikan posisi pahat pada titik referensi (0)
G 33 : Pembuatan ulir tunggal
G 64 : Mematikan arus step motor
G 65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)
G 73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G 78 : Siklus pembuatan ulir
G 81 : Siklus pengeboran langsung
G 82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
G 83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal
G 84 : Siklus pembubutan memanjang
G 85 : Siklus pereameran
G 86 : Siklus pembuatan alur
G 88 : Siklus pembubutan melintang
G 89 : Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat G 90 :
Program absolut
G 91 : Program Incremental
G 92 : Penetapan posisi pahat secara absolut G 98 : Feed per Menit
G 99 : Feed per revolution.

b. Kode M
M00 : Berhenti terprogram
M03 : Sumbu utama searah jarum jam
M02 : Untuk menutup program
M04 : untuk putaran spindle berlawanan arah jarum jam diikuti
dengan kode S untuk kecepatan putaran dalam mm/min atau
inchi/min
M05 : Sumbu utama berhenti
M06 : Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat
M08 : Untuk menghidupkan cairan pendingin (coolant)
M09 : Untuk menghentikan cairan pendinggin (coolant)
M 10 : Untuk membuka chuck
M 11 : Untuk Mengunci Chuck
M 13 : kombinasi antara kode M 03 dan M 08
M 14 : kombinasi antara kode M 04 dan M 08
M l7 : Perintah melompat kembali
M 22 : Titik tolak pengatur
M 23 : Titik tolak pengatur
M 26 : Titik tolak pengatur
M 30 : Untuk menutup program
M 38 : untuk membuka pintu pelindung
M 39 : Untuk menutup pintu pelindung
M 99 : Parameter lingkaran
M 98 :Kompensasi kelonggaran/ kocak Otomatis
BAB III
TAHAPAN PRAKTIKUM

3.1. Mesin CNC TU 2 Axis


3.1.1. Skema Proses Mesin CNC TU 2 Axis

Mulai

Siapkan benda kerja ukuran 70 X 30

Nyalakan Mesin CNC-TU-2 Axis

Masukkan Program yang sudah dibuat sebelumnya

Siapkan pulpen flotter untuk simulasi

Tidak sesuai
Lakukan simulasi

Sesuai
Pasang benda kerja

Lakukan pengerjaaan pada mesin

selesai

Gambar 3.1 skema proses Mesin CNC TU 2 Axis

15
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MESIN CNC Kelompok 8

3.1.2. Penjelasan Skema Proses Mesin CNC 2 Axis


1. Mulai
2. Siapkan Benda kerja Sesuai ukuran Ø30 X 70
3. Nyalakan mesin CNC-TU-2A
4. Program CNC yang telah dibuat di input pada mesin CNC yang
akan diproses.
5. Program yang telah di input lakukan simulasi contur pada
program yang telah di input pada mesin CNC menggunakan
kertas pada plat dan tinta sebagai pengganti pahat.untuk
mengecek pergerakan pahat.
6. Jika pergerakan pahat tidak sesuai kembali ke tahap 4
7. Jika pergerkan pahat sesuai lanjut ketahap 8
8. Pasang benda kerja pada chuck dan pastikan chuck terkunci dan
benda kerja tidak goyang.
9. Cari titik nol pada sumbu X dengan menyentuhkan pahat
terhadap bidang benda kerja sumbu X kemudian lakukan delete
hingga menjadi titik nol kemudian tambahkan jarak sesuai
program G92 dan sesuaikan dengan diameter benda kerja,
kemudian pada sumbu Z sentuhkan kembali kemudian delete
dan sesuaikan dengan program G92.
10. Program yang telah di input dan setelah melakukan langkah
simulasi dan titik nol program melakukan pengerjaan pada
benda kerja.
11. Selesai

Kelompok 8 16
3.2. Mesin CNC 3 Axis
3.2.1. Skema Proses Mesin CNC 3 Axis

Mulai

Siapkan benda kerja ukuran 50 X 50 X 30

Nyalakan Mesin CNC TU 3 Axis

Masukkan Program yang sudah dibuat sebelumnya

Siapkan pulpen flotter untuk simulasi

Tidak sesuai
Lakukan simulasi
sesuai Pasang benda kerja

Lakukan pengerjaaan pada mesin

selesai

Gambar 3.2 Skema Proses Mesin CNC TU 3 Axis


3.2.2. Penjelasan Skema Proses Mesin CNC 3 Axis
1. Mulai
2. Siapkan Benda kerja Sesuai ukuran 50 X 50 X 30
3. Nyalakan Amesin CNC-TU-3A
4. Program CNC yang telah dibuat di input pada mesin CNC yang
akan diproses.
5. Program yang telah di input lakukan pengecekan program dan
lakukan simulasi contur pada program yang telah di input pada
mesin CNC menggunakan kertas pada plat dan tinta sebagai
pengganti pahat.
6. Jika pergerakan pahat tidak sesuai kembali ke tahap 4
7. Jika pergerkan pahat sesuai lanjut ketahap 8
8. Pasang benda kerja pada chuck dan pastikan chuck terkunci dan
benda kerja tidak goyang.
9. Cari titik nol pada sumbu X dengan menyentuhkan pahat
terhadap bidang benda kerja sumbu X kemudian lakukan delete
hingga menjadi titik nol kemudian cari titik nol pada sumbu Y
dengan menyentuhkan pahat terhadap bidang benda kerja sumbu
Y kemudian cari titik nol pada sumbu Z dengan menyentuhkan
pahat terhadap bidang benda kerja sumbu Z kemudian lakukan
delete hingga menjadi titik nol lakukan delete hingga menjadi
titik nol tambahkan jarak sesuai program G92 dan sesuaikan
dengan ukuran pada kepala program.
10. Program yang telah di input dan setelah melakukan langkah
simulasi dan titik nol program dimulai lakukan pengerjaan pada
mesin CNC TU 3 Axis
11. Selesai
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Mesin CNC TU 2 Axis


4.1.1 Data Praktikum
a. Gambar Kerja :

Gambar 4.1 Gambar Kerja TU 2 Axis

b. Working Plan

Tabel 4. 1. Working Plan Mesin CNC TU 2 Axis

GAMBAR KETERANGAN
Benda kerja awal dengan dimensi Ø
30 dan panjang 70 mm

Simulasi program terhadap siklus


pembubutan yang akan dilakukan.

19
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MESIN CNC KELOMPOK 8

Pembubutan rata menggunakan


siklus G84,pada:
X 2000 Z - 3500

Pembubutan rata menggunakan


siklus G84,pada:
X 1600 Z - 3000

Pembubutan radius G03 pada


X 1600 Z - 800

Pembubutan tirus
X 800 Z-1800

Pembubutan Radius G03 pada


X 1600 Z-2200

Pembubutan radius G02 pada


X 3000 Z-4000
Lalu pahat kembali ketitik awal
X 4000 Z 500

Kelompok 8 20
Selesai

c. Mesin yang digunakan :


Mesin CNC Control TU 2 Axis.
d. Pisau yang digunakan:
Pisau 1 = Pisau ploting untuk menggambar.
Pisau 2 = Pahat insert carbida r = 0.4mm..
e. Dimensi benda kerja :
Panjang = 70 mm.
Diameter = 30 mm.
f. Program yang dibuat :

Tabel 4. 2. Program Mesin CNC TU 2 Axis

N G X Z F H
N00 G92 4000 500 - -
N01 M03 - - - -
N02 G00 3000 500 - -
N03 G84 2000 - 3500 100 100
N04 G00 2000 500 - -
N05 G84 1600 - 3000 100 100
N06 G01 00 00 100 -
N07 G03 1600 -800 100 -
N08 G01 800 -1800 100 -
N09 G03 1600 -2200 100 -
N10 G01 1600 -3000 100 -
N11 G01 2000 -3000 100 -
N12 G01 2000 -3500 100 -
N13 G02 3000 -4000 100 -
N14 G00 4000 500 - -
N15 M05 - - - -
N16 M30 - - - -

4.2 Mesin CNC TU 3 Axis


4.2.1 Data Praktikum
a. Gambar Kerja :

Gambar 4.2. Gambar Kerja TU 3 Axis

b. Working Plan
Tabel 4. 3. Working Plan Mesin CNC TU 3 Axis

GAMBAR KETERANGAN
Benda kerja awal dengan dimensi :
Panjang 50 mm
Lebar 50 mm
Tinggi ± 30 mm
Simulasi program terhadap siklus
pemakanan yang akan dilakukan

Pemakanan pada arah Z = -400 mm


dengan koordinat X = 5000 , Y = 00 dari
titik Nol pada program G92.

Pemakanan pada arah Z = -400 mm


dengan koordinat X = 5000, Y =5000

Pemakanan pada arah Z = -400 mm


dengan koordinat X = 00, Y =5000

Pemakanan pada arah Z = -400 mm


dengan koordinat X = 0, Y = 0
Pemakanan pada arah Z = -200 mm
dengan koordinat X = 2500, Y=5000

Pemakanan pada arah Z = -200 mm


dengan koordinat X = 5000, Y=2500

Pembuatan lubang dengan kode program


G83 dengan koordinat X = 3700, Y=
3700 dengan kedalaman Z = -400.

Pembuatan lubang dengan kode program


G83 dengan koordinat X = 1300, Y=
3700 dengan kedalaman Z = -400.

Pembuatan lubang dengan kode program


G83 dengan koordinat X = 1300, Y=
1300 dengan kedalaman Z = -400.
Pembuatan lubang dengan kode program
G83 dengan koordinat X = 3700, Y=
1300 dengan kedalaman Z = -400.

Program selesai dan benda jadi

c. Mesin yang digunakan:


Mesin CNC Control TU 3 Axis.
d. Pisau yang digunakan:
Pisau 1 = Pisau ploting untuk menggambar.
Pisau 2 = Pisau pahat endmill Ø 10 mm.
e. Dimensi benda kerja :
Panjang = 50 mm.
Lebar = 50 mm.
Tinggi = 30 mm
f. Program yang dibuat :

Tabel 4. 4. Program Mesin CNC TU 3 Axis

No. Program G/M X Y Z F


N00 G92 -1000 -1000 200 -
N01 M03 - - - -
N02 00 00 00 200 -
N03 01 00 00 -200 100
N04 01 5000 00 -200 100
N05 01 5000 5000 -200 100
N06 01 00 5000 -200 100
N07 01 00 00 -200 100
N08 01 00 00 -400 100
N09 01 5000 00 -400 100
N10 01 5000 5000 -400 100
N11 01 00 5000 -400 100
N12 01 00 00 -400 100
N13 00 2500 00 -200 -
N14 01 2500 5000 -200 100
N15 00 00 5000 -200 -
N16 00 00 2500 -200 -
N17 01 5000 2500 -200 100
N18 00 5000 2500 200 -
N19 00 3700 3700 200 -
N20 83 - - 400 100
N21 00 1300 3700 200 -
N22 83 - - -400 100
N23 00 1300 1300 200
N24 83 - - -400 100
N25 00 3700 1300 200
N26 83 - - -400 100
N27 00 -1000 -1000 200
N28 M05
4. 3 Analisa dan Pembahasan
4.3.1 Analisa dan pembahasan Mesin CNC TU 2 Axis
Pada praktikum Mesin CNC TU (Training Unit ) 2 Axis merupakan
mesin Computer Numerical Control Turning. Dalam praktikum kali ini kita
melakukan praktikum menggunakan program absolute dengan benda kerja
berukuran Ø 70 X 30 dengan benda kerja yang berbahan nylon dan
menggunakan pahat carbida ukuran r = 0,4 mm.
Pada proses praktikum kali ini sebelum masuk ketahap pengerjaan di
Mesin CNC kita ditugaskan untuk membuat program dari gambar yang
tercantum dalam jobsheet setelah membuat program, kemudian melakukan
proses simulasi di Mesin CNC TU karena sebelum melakukan langsung pada
benda kerja dilakukannya simulasi menggunakan flotter dengan menggunakan
pulpen dan kertas untuk menggambarkan cara kerja pahat yang telah dibuat
program untuk pengecekan benar apa salah program yang telah kita buat.
Sebelum melakukan simulasi, sebelum melakukan simulasi program dicek
terlebih dahulu dengan menggunakan tombol “M”, apabila tidak terjadi
kesalahan kemudianlakukan penentuan titik nol secara manual setelah
dilakukannya penentuan titik nol kemudian lakukan pengerjaan simulasi sesuai
program yang telah di input kedalam Mesin.
Setelah melakukan simulasi program akan terdeteksi apabila ada program
yang memang salah, mesin akan berhenti dengan sendirinya tetapi apabila
program benar mesin akan melakukakan simulasi sampai selesai program.
Apabila mesin telah melakukan simulasi dan benar maka selanjutnya bisa
langsung pengerjaan menggunakan pahat carbida dan benda kerja berbahan
nylon yang telah disediakan. Sama seperti sebelumnya, sebelum melakukan
pengerjaan lakukan proses penentuan titik nol secara manual kepada benda
kerja setelah dilakukan penentuan titik nol maka selanjutnya lakukakn
pengerjaan mesin CNC TU 2 axis.
Pada proses Pemesinan CNC TU 2 axis untuk penentuan titik nolnya
dilakukan dengan manual dan pada pengerjaan pembuatan program harus benar
apabila program salah mesin akan langsung berhenti karena mesin mempunyai
sensor yang mendeteksi program yang dibuat salah akan tetapi apabila mesin
tidak berhenti ada kemungkinan program tidak salah akan tetapi tidak tepat dan
akan menghasilkan benda kerja yang berbentuk berbeda karena program tidak
tepat.

4.3.2 Analisa dan Pembahasan Mesin CNC TU 3 Axis


Pada praktikum Mesin CNC TU (Training Unit ) 3 Axis merupakan mesin
Computer Numerical Control Milling. Pada praktikum yang menggunakan
mesin CNC 3 axis ini tidak jauh berbeda dengan mesin CNC 2 axis yang
membedakannya hanya dalam sumbu apabila 2 axis hanya ada 2 sumbu
sedangkan dimesin CNC ada 3 sumbu yang digunakan , dan untuk benda kerja
yang dikerjakan di Mesin CNC berukuran Ø50 X 50 X 30 dengan benda kerja
berbahan nylon serta menggunakan pahat endmill yang berdiameter 10 mm.
Pada proses praktikum Mesin CNC TU 3 Axis sama seperti Mesin CNC 2
Axis sebelum melakukan proses pada Mesin kita ditgaskan untuk membuat
program terlebih dahulu dengan menggunakan gambar yang ada pada jobsheet
yang telah diberikan, setelah membuat program kemudian kita masuk pada
proses mesin karena akan dilakukannya simulasi pahat pada benda kerja,
program di input kedalam mesin lalu dilakukannya pengecekan menggunakan
tombol “M” apabila program benar dilayar akan mendeteksi sampai selesai akan
tetapi apabila berhenti maka program ada yang salah dan dilakukannya perbaikan
program tetapi apabila sudah sesuai tidak harus melakukan perbaikan program.
Sama seperti yang dilakukan pada mesin CNC TU 2 axis di msin CNC TU
3 axis juga melakukan simulasi menggunakan flotter untuk mengentahui cara
pahat bekerja pada benda kerja dan sebelum simulasi dilakukannya proses
penentuan titik nol. setelah melakukan titik nol maka kemudian lakukan
simulasi. Setelah melakukan simulasi dan simulasi pahat telah selesai dan benar
maka kemudian masuk pada proses pemesinan menggunakan benda kerja yang
berbahan nylon dan kemudian melakukan penentuan titik awal setelah itu proses
pengerjaan pada benda kerja nylon dilakukan sampai selesai.
Pada proses praktikum Mesin CNC TU 3 axis tidak jauh berbeda dengan
mesin CNC yang membedakan hanya dari sumbu yang ada apabila mesin 2 axis
hanya ada 2 sumbu sedangkan mesin 3 axis ada 3 sumbu dan mungkin bisa
menjadi lebih rumit dikarenakan ada 3 sumbu. Untuk dalam proses pengerjaan
mesin CNC TU 3 axis hamper semuanya sama dalam mulai penentuan titik nol,
simulasi, trus tombol yang digunakan dalam mesin serta sampai proses
pengerjaannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum mesin CNC dapat kesimpulan bahwa :


Mesin CNC sangat berperan penting dalam dunia industri manufaktur yang
memproduksi komponen – komponen atau bagian terkecil dari suatu produk
yang harus memiliki tingkat keakuratan yang tinggi serta dalam jumlah yang
banyak dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Berdasarkan cara pemakanan pahat, mesin CNC TU dibedakan atas
beberapa jenis yaitu diantaranya mesin CNC TU 2A dan mesin CNC TU 3A.
Yang membedakannya adalah sumbu yang dimiliki oleh mesin tersebut. Untuk
mesin CNC TU 2A memiliki dua sumbu yaitu sumbu X, dengan arah
pemakanan adalah vertical dan sumbu Z dengan arah pemakanan Horizontal.
Sedangkan, pada mesin CNC TU 3A memiliki 3 sumbu, yaitu sumbu X dengan
arah pemakanan kearah kanan atau kiri, sumbu Y dengan arah pemakanan
kedalam atau keluar menuju atau menjauhi operator, dan sumbu Z dengan arah
pemakanan naik atau turun.
Dalam pemprogramannya mesin CNC memiliki dua metode pemprograman
yaitu incremental dan absolute. Incremental, yakni titik referensi selalu berubah,
setiap akhir pengukuran adalah menjadi titik awal untuk pengukuran berikutnya.
Sedangkan metode absolute adalah titik referensi diukur dari titik nol yang
sama, yakni jarak pemakanana pada sumbu tegak dan seumbu mendatar diukut
dari satu titi referensi.

5.2 Saran

Berikut saran yang kami tuliskan agar kedepannya praktikum mesin CNC
lebih baik lagi, yaitu diantaranya :
- Alangkah baiknya untuk praktikum CNC dilakukannya tidak dalam 1 hari

30
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MESIN CNC KELOMPOK 8

dikarenakan dalam proses pemesinan harus dilakukannya pengulangan


percobaan agar praktikan dapat menguasai cara menggunakan mesin CNC.
- Benda kerja yang digunakan mungkin bisa lebih dari benda kerja yang
berbahan nylon atau benda kerja yang diperuntukkan di industri bisa
digunakan untuk praktikum.
- Terdapat beberapa mesin tidak dapat digunakan, mohon diperbaiki.

Kelompok 8 31
DAFTAR PUSTAKA

Hardjoko W, Sri, & Yuwana, Yatna.1985. Mesin Perkakas. Bandung :


Penerbit ITB.
Kristianto, G.H. Yudhi.2006. Pemprograman CNC TU – 3A. Yogyakarta :
Penerbit Gava Media.
Rochim, Taufiq. Pemprogram[an NC, Mechanical & Production
Engineering (MPE). Bandung. Penertbit ITB.
Rochim, Taufiq. Teori Dan Teknologi Proses Pemesinan. Bandung.
Penertbit ITB.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai