MAKALAH
Disusun oleh:
Kelompok 7
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah prinsip kerja pembangkit
tegangan induksi pada generator berpenguat sendiri ini dengan baik sesuai dengan waktu
yang telah di tentukan.
Tulisan dalam makalah ini merupakan hasil dari beberapa sumber dari situs di internet.
Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini dengan baik.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran
sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi
kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan
adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu
pengetahuan.
DAFTAR ISI
Daftar isi................................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PENUTUP
PENDAHULUAN
Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas dan strategis
serta mempunyai nilai ekonomis tinggi sehingga harus dikelola secara efektif dan
efisien guna memperoleh manfaat yang optimal dengan memperhatikan kaidah
hukum nasional maupun international.
Batasan masalah dalam hal ini adalah pembahasan hanya terbatas pada spektrum
Low Frequency (LF) atau Frekuensi Rendah
1
1.4 Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui apa itu Low Frequency
2. Mengetahui kegunaan Low Frequency
3. Mamahami pengaplikasian LF pada sistem telekomunikasi
Makalah ini disusun mulai dari pendahuluan, lalu di teruskan lewat teori dasar
yang mencakup : Pengertian Gelombang Radio, Sejarah Penemuan Gelombang
Radio, dan Spektrum Frekuensi Radio. Selanjutnya masuk ke pembahasan yang
membahas: Low Frequency, Propagasi atau Perambatan, dan Kegunaan dari Low
Frequency. Terakhir ditutup dengan kesimpulan.
2
BAB II
TEORI DASAR
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk
ketika objek bermuatan listrik dari gelombang osilator (gelombang pembawa)
dimodulasi dengan gelombang audio (ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi
yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF; "radio frequency")) pada
suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan
cara osilasi elektrik maupun magnetik.
Ketika gelombang radio dikirim melalui kabel kemudian dipancarkan oleh antena,
osilasi dari medan listrik, dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus
bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Dari pancaran gelombang radio ini
kemudian dapat diubah oleh radio penerima (pesawat radio) menjadi signal audio
atau lainnya yang membawa siaran, dan informasi.
3
Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi amplitudo
(AM) dan modulasi frekuensi (FM).
Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat
penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar
gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya.
Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan, dan
menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan
induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia
mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya
dibilang itu cuma merupakan induksi.
Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali
membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi
radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang
Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat
diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang.
Spektrum Frekuensi Radio adalah susunan pita frekuensi radio yang mempunyai
frekuensi lebih kecil dari 3000 GHz sebagai satuan getaran gelombang
elektromagnetik yang merambat dan terdapat dalam dirgantara (ruang udara dan
4
antariksa). Pengalokasian Spektrum Frekuensi Radio di Indonesia mengacu
kepada alokasi frekuensi radio internasional untuk region 3 (wilayah 3) sesuai
dengan peraturan Radio yang ditetapkan oleh International Telecommunication
Union (ITU) atau Himpunan Telekomunisai Internasional. Penepatan Jalur atau
Spektrum Frekuensi Radio yang menentukan kegunaannya ini bertujuan untuk
menghindari terjadinya gangguan (Interference) dan untuk menetapkan protokol
demi keserasian antara pemancar dan penerima.
Panjang
Frekuensi Nama band Singkatan
gelombang
Tremendously low
< 3 Hz > 105 km TLF
frequency
5
30 – 300 MHz 1 – 10 m Very high frequency VHF
6
BAB III
PEMBAHASAN
Frekuensi Rendah atau Low Frequency (LF) adalah frekuensi radio yang berjarak
30 kHz – 300 kHz dengan panjang gelombang berkisar 1 – 10 km
7
3.3 Kegunaan Low Frequency
Di Eropa dan Jepang, sejak akhir tahun 1980an banyak perangkat konsumen
murah yang mengandung Jam Radio dengan receiver frekuensi rendah. Karena
frekuensi ini hanya merambat melalui Gelombang Tanah, ketepatan waktu sinyal
tidak terpengaruh dengan memvariasikan jalur propagasi (rambatan) antara
pemancar (transmitter), ionosfer, dan penerima (receiver). Di Amerika Serikat,
perangkat tersebut menjadi layak untuk pasar massal setelah output power dari
WWVB meningkat pada tahun 1997 dan 1999.
- Militer
Sinyal radio dibawah 50 kHz mampu menembus kedalaman laut hingga sekitar
200 meter, semakin panjang gelombangnya semakin dalam jarak yg mampu
ditempuh. Inggris, Jerman, Rusia, Swedia, India, Amerika Serikat dan mungkin
angkatan laut lainnya berkomunikasi dengan kapal selam pada frekuensi ini.
8
World Radiocommunication Conference tahun 2007 (WRC-07) menjadikan
frekuensi rendah sebagai alokasi radio amatir diseluruh dunia. Sebuah alokasi
Internasional 2.1 kHz, pita frekuensi 2200 meter (135.7 kHz – 137.8 kHz) tersedia
untuk operator radio amatir di beberapa Negara di Eropa, Selandia Baru, Kanada
dan Perancis.
Di Amerika Serikat, ada alokasi bebas lisensi spesial dalam kisaran gelombang
panjang yang disebut LowFER. Alokasi eksperimental ini antara 160 kHz dan 190
kHz kadang-kadang disebut “Lost Band”. Operasi tanpa lisensi oleh masyarakat
dari setiap modus yang jatuh dalam bandwidth 30 kHz diperbolehkan, kecuali jika
gangguan akan terjadi pada stasiun layanan lokasi berlisensi yang terletak di
sepanjang pantai.
Di bagian dunia di mana tidak ada layanan siaran gelombang panjang, Non-
directional Beacons (NDB) digunakan untuk navigasi pesawat terbang beroperasi
pada 190-300 kHz (dan seterusnya ke pita Medium Wave). Di Eropa, Asia dan
Afrika, alokasi NDB dimulai pada 283,5 kHz.
- Penyiaran Radio
Siaran Radio AM disahkan dalam pita gelombang panjang pada frekuensi antara
148.5 dan 283.5 kHz di Eropa dan Sebagian daerah Asia.
- Pengaplikasian Lainnya
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Spektrum Frekuensi Radio adalah susunan pita frekuensi radio yang mempunyai
frekuensi lebih kecil dari 3000 GHz sebagai satuan getaran gelombang
elektromagnetik yang merambat dan terdapat dalam dirgantara (ruang udara dan
antariksa).
10
DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/Low_frequency
http://teknikelektronika.com/pengertian-spektrum-frekuensi-radio-
pengalokasiannya/
https://www.academia.edu/8696680/MAKALAH_PENGGUNAAN_SPEKTRU
M_RADIO
https://id.wikipedia.org/wiki/Radio
https://en.wikipedia.org/wiki/Radio_spectrum
11