Anda di halaman 1dari 16

SYSTEM DITRIBUSI PADA GARDU INDUK ( GI )DAN KOMPONEN

PENDUKUNG PADA GARDU INDUK ( GI )

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

Ade Arya Poetra ( 18.03.0.010)


A.Ipanhar (18.03.0.003)
Hafizh (18.03.0.032)
Ramly Harianto Rajaguguk (18.03.0.016 )
Satria Mandala Permana ( 16.03.0.003)

Jurusan Teknik Elektro


Universitas Riau Kepulauan
Batam
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
SYSTEM DITRIBUSI PADA GARDU INDUK (GI) DAN KOMPONEN
PENDUKUNG PADA GARDU INDUK ( GI ) ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Bapak Muhammad Irsyam.ST.Msi pada mata kuliah system distribusi.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambahh wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad


Irsyam.ST.Msi, selaku yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
ditekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.

Menyadari makalah yang ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan makalah ini. Supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya

Batam,15 April 2021

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3 Batasan Pembahasan ..................................................................................................2
1.4 Tujuan.........................................................................................................................2
1.5 Maanfat.......................................................................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan.................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................................3


2.1 Pengertian Sistem Distribusi......................................................................................3
2.2 Sistem Tenaga Listrik.................................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................................5


3.1 Sistem Distribusi........................................................................................................6
3.2 Pengertian Gardu Induk..............................................................................................7
3.3 Fungsi Gardu Induk.............................……………………………………………...8
3.4 Jenis Gardu Induk.......................................................................................................9
3.5 Komponen Pendukung Pada Gardu Induk...................................................................

BAB IV PENUTUP............................................................................................................11
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................11
4.2 Saran........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Induk sampai ke konsumen gardu
Induk adalah sub sistem dari sistem transmisi atau penyaluran tenaga listrik. Sebagai
subsistem dari sistem transmisi tenaga listrik, peranan Gardu Induk sangat besar. Jadi,
pengoperasian Gardu Induk ini tidak bisa dipisahkan sama sekali dari sistem transmisi
listrik. Gardu Induk juga bisa diibaratkan sebagai terminal atau stasiun transmisi, di
mana tegangan listrik bisa diatur apabila tegangan turun.

Gardu Induk memiliki Komponen – komponen / peralatan yang ada pada switchyard
gardu induk diantara Adalah Transformator Daya, Neutral Grounding Resistant
(NGR),Circuit Breaker (CB), Disconnecting Switch (DS), Lightning Arrester (LA),
Current Transformer (CT), Potential Transformer (PT), Trafo Pemakaian Sendiri (TPS),
Rel (Busbar).

1.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan penulis hadapi dalam pembuatan makalah ini
adalah:

1) Apa yang dimaksud dengan gardu induk ?


2) Bagaimana system distribusi pada gardu induk?

1.3 Batasan Masalah

Pada pembahasan pembuatan makalah ini lebih terfokus dan memperoleh hasil yang lebih
baik dan tidak meluas maka penulis membatasi masalah dengan penjelasan sebagai berikut :

1) Generator Sinkron yang penulis ambil sebagai bahan pembuatan makalah adalah
Generator Sinkron Tiga Fasa
2) Penulis hanya membahas system distribusi pada gardu induk

1
1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan system distribusi pada Gardu Induk
2) Untuk mengetahui komponen pendukung pada Gardu Induk

1.5 Manfaat

Untuk memberikan pengetahun tentang system distribusi pada gardu induk dan
komponen pendukungnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Tinjaun sistematika penulisan adalah untuk mempermudah pembaca dalam membahas


dan memahami isi dari penulisan,maka makalah disusun menjadi beberapa bab yang masing-
masing diuraikan sebagai berikut:

BAB1 Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan,
manfaat, sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Pada bab ini berisi penjelasan tentang landasan teori yang meliputi pengertian definisi.

BAB III Pembahasan

Pada bab ini menjelaskan cara kerja eksitasi mesin sinkron beserta fungsinya.

BAB IV Penutup

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian System Distribusi


Sistem distribusi merupakan penyaluran energi listrik dari gardu induk ke
konsumen. Terdapat 2 (dua) sistem distribusi yaitu distribusi primer dan distribusi sekunder.
Distribusi primer, penyalurannya dimulai dari gardu induk (sisi sekunder trafo daya) ke gardu
distribusi (sisi primer trafo distribusi) atau dari gardu induk langsung ke konsumen tegangan
menengah 20 kV.dimana tegangan tinggi terlebih dahulu diturunkan menjadi tegangan
menengah sebesar 20 kV melalui transformator step down. Distribusi sekunder,
penyalurannya dimulai dari gardu distribusi (sisi sekunder trafo distribusi) ke konsumen
tegangan rendah. Energi tenaga listrik disalurkan melalui penyulang-penyulang yang berupa
saluran udara ataupun saluran kabel bawah tanah. Penyulang distribusi terletak di gardu
distribusi. Fungsi gardu distribusi untuk menurunkan tegangan distribusi primer menjadi
tegangan rendah atau tegangan distribusi sekunder sebesar 220/380 V

2.2 Pengertian Umum Gardu Induk

Gardu induk di sebut juga gardu unit pusat beban yang merupakan gabungan dari
transformer dan rangkaian switchgear yang tergabung dalamsatu kesatuan melalui sistem
kontrol yang saling mendukung untuk keperluan operasional. Pada dasarnya gardu induk
bekerja mengubahtegangan yang dibangkitkan oleh pusat pembangkit tenaga listrik
menjaditenaga listrik menjadi tegangan tinggi atau tegangan transmisi dansebaliknya
mengubah tegangan menengah atau tegangan distribusi.

Gardu Induk juga merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga
listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi). Penyaluran
(transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik. Berarti, gardu induk
merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari sistem
penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam
pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara
keseluruhan. Pengaturan daya ke gardu-gardu induk lainnya melalui tegangan tinggi dan
gardu-gardu induk distribusi melalui feeder tegangan menengah.

3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Gardu Induk (GI)

Gardu induk merupakan bagian yang tak terpisahkan dari saluran transmisi distribusi
listrik.Dimana suatu system tenaga yang dipusatkan pada suatu tempat berisi saluran
transmisi dan distribusi,perlengkapan hubung bagi,transfomator, dan peralatan pengaman
serta peralatan control.

3.2 Fungsi Gardu Induk. 

a) Mentransformasikan daya listrik :


 Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV).
 Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV).
 Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV).
 Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz).
b) Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem tenaga listrik.
c) Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui tegangan
tinggi dan kegardu distribusi-gardu distribusi, setelah melalui proses penurunan
tegangan melalui penyulang- penyulang (feeder- feeder) tegangan menengah yang
ada di gardu induk.
d) Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang kita kenal
denganistilah SCADA
e) Sebagai tempat untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan distribusi.

3.3 Jenis Gardu Induk


Jenis Gardu Induk bisa dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu :
• Berdasarkan besaran tegangannya.
• Berdasarkan pemasangan peralatan
• Berdasarkan fungsinya.
• Berdasarkan isolasi yang digunakan.
• Bedasarkan sistem (busbar).

4
 Gardu Induk Berdasarkan Pemasangan Peralatan
Sedangkan berdasarkan rekonstruksi letak pemasangan gardu induk,maka
gardu induk dapat dibedakan atas :
o Gardu Induk jenis pasang dalam .Gardu Induk jenis pasang luar
o Gardu Induk jenis setengah pasang luar
o .Gardu Induk jenis pasang bawah Tanah
o Gardu Induk jenis Mobil

3.3.1 Gardu Induk Jenis Pasang Luar


Gardu Induk yang terdiri dari peralatan tinggi pasang luar,misalnya
Transformator,peralatan penghubung (switch gear) yang mempunyai peralatan control
pasang dalam seperti meja penghubung (switch board). Pada umumnya,gardu induk untuk
transmisi yang mempunyai kondensator pasangan dalam dan sisi tersier trafo utama dan
trafo pasangan dalam disebut juga sebagai pasangan luar.
Jenis gardu ini memerlukan tanah yang luas akan tetapi biaya konstruksinya murahdan
pendinginnya mudah Oleh karena itu biasanya gardu induk jenis
ini dipasang dipinggiran kota.

3.3.2 Gardu Induk Jenis Pasang Dalam


semua komponen yang berada pada gardu induk terpasang didalam,meskipun ada
beberapa sejumlah kecil peralatan terpasang diluar. Gardu induk ini dipakai dipusat
kota,dimana harga suatu lokasi sangat tidak relevan (mahal) dan biasa digunakan untuk
menghindari kebakaran dan gangguan suara.

3.3.3 Gardu Induk Jenis Pasang Setengah Pasang Luar


gardu induk yang sebagian dari peralatan tegaangan tingginya terpasang didalam
gedung.Gardu ini juga dapat dikatakan sebagai jenis setengah pasang dalam.Biasanya jenis
gardu ini bermacam-macam bentuknya dengan berbagai pertimbangan yang sangat
ekonomis serta pencegahan kontaminasi garam.

3.3.4 Gardu Induk Jenis Pasang Bawah Tanah


dimana hamper semua peralatan terpasang dalam bangunan bawah tanah.Biasanya alat
pendinginnya terletak diatas tanah terletak dipusat kota seperti dijalan-jalan kota yang
ramai dimana kebanyakan gardu induk ini dibangun dibawah jalan raya.

5
3.3.5 Gardu Induk Jenis Mobil
dimana gardu jenis ini dilengkapi dengan peralatan diatas kereta hela (trailer).
Gardu ini biasa digunakan jika ada gangguan disuatu gardu lain maka digunakan gardu
jenis ini guna pencegahan beban lebih berkala dan juga biasa digunakan pada pemakaian
sementara dilokasi pembangunan tenaga listrik. Maka dapat dikatakan bahwa gardu ini
tidak dijadikan sebagai gardu utama melainkan sebagai gardu induk cadangan (sebagai
penghubung yang dapat berpindah-pindah). Gardu Induk Kombinasi Pasangan Luar dan
Pasangan Dalam Gardu Induk kombinasi pasanganluar dan pasangan dalam Adalah gardu
induk yang komponen switchgear-nya ditempatkan didalam gedung dan sebagian
komponen switchgear ditempatkan di luar gedung, misalnya gantry(tie line) dan saluran
udara tegangan tinggi (SUTT) sebelum masuk ke dalam switchgear.Transformator daya
juga ditempatkan di luar gedung.

Berdasarkan Fungsinya

• Gardu Induk Penaik Tegangan Gardu induk penaik tegangan adalah gardu induk yang
berfungsi untuk menaikkan tegangan, yaitu tegangan pembangkit (generator) dinaikkan
menjadi tegangan sistem. GarduInduk ini berada di lokasi pembangkit tenaga listrik.
Karena output voltage yang dihasilkan pembangkit listrik kecil dan harus disalurkan pada
jarak yang jauh, maka dengan pertimbanganefisiensi, tegangannya dinaikkan menjadi
tegangan ekstra tinggi atau tegangan tinggi.

• Gardu Induk Penurun TeganganGardu induk penurun teganan adalah gardu induk
yang berfungsi untuk menurunkantegangan, dari tegangan tinggi menjadi tegangan tinggi
yang lebih rendah dan menengah atautegangan distribusi. Gardu induk terletak di daerah
pusat-pusat beban, karena di gardu indukinilah pelanggan (beban) dilayani.

• Gardu Induk Pengatur TeganganPada umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh
dari pembangkit tenaga listrik. Karenalistrik disalurkan sangat jauh, maka terjadi tegangan
jatuh (voltage drop) transmisi yang cukup besar. Oleh karena diperlukan alat penaik
tegangan, seperti bank capasitor, sehingga tegangankembali dalam keadaan normal.

• Gardu Induk Pengatur Beban :Pada gardu induk ini terpasang beban motor, yang pada
saat tertentu menjadi pembangkit tenaga listrik, motor berubah menjadi generator dan
suatu saat generator menjadimotor atau menjadi beban, dengan generator berubah menjadi
motor yang memompakan airkembali ke kolam utama.

6
• Gardu Induk DistribusiGardu induk yang menyalurkan tenaga listrik dari tegangan
sistem ke tegangandistribusi. Gardu induk ini terletak di dekat pusat-pusat beban.

3.4 Persyaratan Perencanaan Gardu Induk

Oleh karena itu,sesuatu yang berhubungan dengan rekonstruksi pembangunan gardu


induk harus memiliki syarat-syarat yang berlaku dan pembanguna gardu induk harus
diperhatikan besarnya beban.Maka prencanaan suatu gardu induk harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut.

 Operasi,yaitu dalam segi perawatan dan perbaikan mudah


 .Flexsibel
 .Konstruksi sederhana dan Kuat
 4.Memiliki tingkat keandalan dan daya guna yang tinggi
 5.Memiliki tingkat keamanan yang tinggi

3.5 Komponen Pendukung Pada Gardu Induk

Komponen pendukung padagardu induk yang dimaksudkan adalah semua peralatan


yang ada di dalamnya berhubungan secara langsung dengan operasional dari gardu induk
itu sendiri.

1. Transformator

Transformator yang ada di gardu induk difungsikan untuk menaikkan tegangan listrik
yang keluar dari generator pembangkit. Atau dengan kata lain transformator yang
digunakan pada gardu induk adalah trafo jenis step up. Umumnya trafo yang digunakan
adalah trafo 3 fasa.

2. Bus Bar

Bus bar digunakan untuk menampung dan menyalurkan daya listrik dari generator
pembangkit. Bahan yang banyak dipaki untuk membuat bus bar adalah tembaga.

Secara umum bentuk bus bar ada dua macam yakni

 Busbar berbentuk batangan bulat memanjang Penampang dari bus bar ini
disesuaikan dengan besarnya arus.
 Bus bar berbentuk persegi Panjang Umumnya besar ukuran bus bar ini disesuaikan
atau ditentukan oleh kemampuan besarnya arus hubung singkat.

7
3. Alat Pengubah Fasa

Alat ini dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran transmisi dengan
mengatur daya reaktip atau untuk menurunkan rugi daya dengan memperbaiki faktor daya
(cos phi). Alat ini ada yang berputar dan ada juga yang stationer sifatnya.

Alat pengubah fasa yang berputar adalah motor sinkron. Prinsip kerja dari motor
sinkron dalam menguba fasa di sistem transmisi listrik adalah dengan mengatur arus
medan yang lebih besar maka motor sinkron akan bisa memberikan arus kapasitip pada
saluran. Dengan demikian bisa untuk memperbaiki faktor daya. Namun alat ini jarang
digunakan dalam sistem transmisi karena beberapa alasan seperti harganya yang relatif
mahal, pemeliharaan cukup rumit, dan juga sistem starting yang cukup sulit.

Sedangkan alat pengubah fasa yang bersifat tidak berputar (stationary) adalah
kondenstator statis / kapasitor bank. Alat ini bisa dipasang / dihubungkan secara delta
maupun bintang yang kemudian akan memberikan arus kapasitip pada saluran.

4. Peralatan Penghubung

Gardu induk merupakan tempat pemusatan dari tenaga listrik yang dibangkitkan dan
interkoneksi dari sistem transmisi distribusi kepada pemakai beban dihubungkan dengan
rel daya atau bus bar melalui transformator utama. Adapun setiap saluran mempunyai
pemutus daya. Beberapa peralatan penghubung dan pemutus daya ini antara lain adalah
sebagai berikut :

4.1. Circuit Breaker

Circuit breaker atau CB merupakan alat yang dugunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan rangkaian listrik baik dalam kondisi berbeban maupun tanpa beban dan bisa
memutus rangkaian secara otomatis saat terjadi gangguan.

Beberapa jenis Circuit breaker (CB) yang biasanya dipakai di sistem transmisi antara lain
adalah air circuit breaker (ACB), Oil Circuit Breaker (OCB), Vacuum Circuit Breaker
(VCB). Semua circuit breaker ini dulengkapi dengan rangkaian tripping coil dan rangkaian
ini dihubungkan dengan rangkaian pengaman yang ada pada gardu induk.

4.2. Disconecting Switch

Disconecting switch (DS) atau sering juga disebut sebagai isolating switch merupakan
perangkt yang berfungsi untuk memutus dan menyambungkan rangkaian listrik dengn
tidak boleh ada beban.

4.3. Low Breaker Switch

Untuk memutus dan menyambung rangkaian listrik dalam kondisi berbeban maupun
tidak dan bisa melepas apabila terjadi gangguan. Secara fungsi bisa dibilang low breaker
switch ini hampir sama dengan circuit breaker namun perbedaannya jika CB

8
menggunakan tripping coil sebagai pengendali, low breaker switch ini dikendalikan oleh
fuse / sekring.

5. Alat Pengaman Pada Gardu Induk

Sesuai dengan namanya alat ini tentunya berfungsi untuk mengamankan saluran
transmisi apabila ada gangguan. Beberapa jenis pengaman yang biasa dipakai antara lain
adalah sebagai berikut :

Relai arus lebih (overcurrent relay)

Relay daya balik (reverse power relay)

Relau pelindung diferensial ( Differential Relay)

Relai jarak (distant relay)

6. Peralatan Netral

Beberapa di antara peralatan netral di gardu induk antara lain adalah Netral Ground
Relay (NGR) yakni peralatan yang digunakan pada titik netral transformator. Fungsinya
untuk mengamankan trafo pada saat terjadi gangguan pada tanah.

7. Peralatan Bantu Lainnya

Selain alat alat vital di atas di gardu induk juga menggunakan beberapa peralatan /
perangkat lainnya seperti :

 Baterai / Aki / Charging Battery


 Panel Box
 Metering atau alat ukur seperi vol meter, ampere meter, KW meter, Cos phi meter,
Hour meter, KWH meter
 Trafo alat ukur baik CT maupun PT.
 Lightning arrester (LTA)
 Alat Pendingin
 Alat penerangan
 Alat keselamatan kerja

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Sistem distribusi merupakan penyaluran energi listrik dari gardu induk ke
konsumen. Dan Terdapat 2 (dua) sistem distribusi yaitu distribusi primer dan
distribusi sekunder. Distribusi primer, penyalurannya dimulai dari gardu induk (sisi
sekunder trafo daya) ke gardu distribusi (sisi primer trafo distribusi) atau dari gardu
induk langsung ke konsumen tegangan menengah 20 kV.
2. Gardu induk merupakan bagian yang tak terpisahkan dari saluran transmisi
distribusi listrik.Dimana suatu system tenaga yang dipusatkan pada suatu tempat
berisi saluran transmisi dan distribusi. untuk pembangunan gardu induk harus
memiliki syarat-syarat yang berlaku dan pembanguna gardu induk harus
diperhatikan besarnya beban.

4.2 Saran
1. Dengan jumlah kapasitas konsumen yang meningkat, seharusnya pada transformator
distribusi nya harus di tingkatkan pula.
2. Melakukan rutinitas pengecekan pada jaringan distribusi yang meliputi kualitas daya
yang di salurkan guna mencapai penyaluran listrik yang efisien.
.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://dunia-listrik.blogspot.com/
http://www.scribd.com/
http://gilangmanyun.wordpress.com/2010/10/13/spesifikasi-gardu-induk/
http://ichsandi.blogspot.com/2010/04/peranan-gardu-induk-dalam-
sistem.html

11
PERTANYAAN
1. Ragil Elitrizal (14.03.0.049) Kelompok 2
Pertanyaan : fungsi utama dari gardu induk adalah menurunkan tegangan dari tegangan
transmisi ke tegangan distribusi , jelaskan secara singkat bagaiman proses menurunkan
tegangan tersebut ?

Jawab :
Gardu induk menurunkan tegangan transmisi ke distribusi dengan cara dengan
menggunakan trafo-trafo distribusi, dimana tegangan distribusi 20k.v diturunkan
Kelevel yang lebih rendah menjadi 380/220v

2. Deny Febian S. ( 18.03.0.027) Kelompok 6


Pertanyaan : Jenis-jenis gangguan apa saja yang sering terjadi pada gardu induk ?

Jawab :
Gangguan tersebut umumnya adalah :
 Gangguan pada Rel Tegangan Tinggi maupun Tegangan Rel Tegangan
Menengah yang umurnnya disebabkan karena adanya binatang yang
menimbulkan hubungan singkat di Rel. Gangguan pada Rel terutama pada Rel
Tegangan Tinggi akan menyebabkan jatuhnya semua Saluran Transmisi yang
mengirim daya Rel yang terganggu sehingga akibat gangguan tersebut akan
terasa luas.

 Gangguan pada Transformator dalam GI, hal ini biasanya disebabkan karena ada
kerusakan pada Transformator, seperti kerusakan bushing, kerusakan kontak-
kontak tap changer atau ada kumparan yang terbakar. Juga ont disebabkan karena
radiator minyak dan Transformator telah kotor sehingga pendinginannya kurang
sempurna dan menyebabkan Relay suhu bekerja menjatuhkan PMT
Transformator dalam keadaan beban yang belum penuh. Ada kalanya gangguan
semacam ini disebabkan karena motor kipas pendingin Transformator mengalami
kerusakan.

 Gangguan yang disebabkan karena salah melakukan kontrol dalam operasi


seperti membuka PMS sebelum membuka PMT terlebih dahulu.Juga ont
disebabkan karena lupa mengeluarkan PMS tanah selesai melakukan pekerjaan
yang memerlukan pertanahan kemudian langsung memberikan tegangan kedalam
bagian instalasi yang masih ditanahkan. Gangguan semacam ini telah banyak
berkurang dengan digunakannya ontro interlock. Namun belum semua GI
memakai interlock yang sempurna sehingga Gangguan semacam ini masih juga
terjadi.

12
.

3. Zukri Febri Guna (18.03.0.009) Kelompok 1


Pertanyaan : pada system distribusi terbagi mejadi 2 yaitu primer dan sekunder, sebutkan
kedala apa saja yang sering terjadi pada keduanya serta bagaiman cara penanganannya?

Jawab :

 Primer
Gangguan GI seperti di SUTT atau dijaringan distribusi primer yang ikut
mentrip PMT Transformator sebagai akibat kurang selektifnya kerja relay atau
karena ada kegagalan pada kontro pengaman dari SUTT atau dari jaringan
distribusi yang terganggu. Biasanya untuk peenangannya sendiri dilakukan
pengecekan dan pemeliharaan setian 3 bulan sekali secara rutin

 Sekunder
Gangguan dalam sirkitk ontrol yang mengakibatkan jatuhnya salah satu PMT
GI. Gangguan semacam ini biasanya disebabkan karena ada kesalahan yang
dilakukan petugas relay pada waktu melakukan pengecheckan rutin dari relay
dalam GI. Untuk penanganannya bila terjadi gangguan pada sirkuit control
langsung diganti dengan alat yang baru agar tidak mengganggu kenerja alat yang
lain

13

Anda mungkin juga menyukai