Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TEORI KEPUSTAKAAN

A. Deskripsi Teori
1. Guided inquiry
Pembelajaran dengan menggunakan inkuiri terbimbing dapat
menjadi sarana guru untuk dapat menyesuaikan pengalaman belajar,
sumber daya, kebutuhan yang disesuaikan dengan kemampuan masing-
masing siswa. Pembelajaran penemuan melibatkan siswa dalam proses
menjawab pertanyaan dalam fenomena alam atau peristiwa dalam
melakukan penyelidikan ilmiah dimana mereka bekerjasama
mengembangkan rencana, mengumpulkan dan menjelaskan bukti,
menghubungkan penjelasan pengetahuan ilmiah, dan berkomunikasi untuk
meningkatkan pemahaman (Rahmawati dkk, 2016). Pembelajaran inquiry
adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa didorong untuk belajar
melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman
dan melakukan percobaan yang mendorong siswa menemukan prinsip-
prinsip untuk diri mereka sendiri (Ismail dkk, 2019: 34). Pembelajaran
berbasis inkuiri terbimbing berisi kegiatan belajar yang mendorong siswa
untuk menganalisis, memecahkan masalah berdasarkan fakta yang
ditemukan disekitar mereka dan melibatkan partisipasi siswa secara aktif
dalam serangkaian pembelajaran pengalaman untuk menemukan jawaban
atas masalah yang ada di sekitar mereka sehingga siswa membangun
pengetahuan mereka. Pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing memiliki
pemgaruh yang signifikan dan efektif dalam meningkatkan keterampilan
berpikir kritis siswa (Irwan, dkk 2019).
model inkuiri terbimbing dapat digunakan sebagai informasi dan
alternatif dalam pembelajaran fisika guna meningkatkan keterampilan
proses sains siswa, keterampilan berpikir kritis fisika siswa(Nasution,
2018). Pembelajaran inkuiri lebih mengutamakan pada penggunaan
keterampilan proses yang melibatkan aktivitas fisik dan pikiran untuk
memecahkan masalah, pengembangan konsep, serta mengonstruksi solusi
terhadap permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi siswa (Hajrin,
dkk 2019).
2. Aplikasi Videoscribe

Videoscribe merupakan sebuah software yang digunakan guru dan


siswa membuat animasi berbentu papan tulis untuk meningkatkan minat
dan retensi dalam pembelajaran. Video scribe dapat mengilustrasikan
konsep yang kompleks dalam pembelajaran, meningkatkan minat, dan
motivasi siswa (Rahmawati dkk, 2016). Penggunaan videoscribe
menggunakan media punya efek yang positif, membuat pembelajaran
lebih mudah dan lebih jelas, dan membangun hubungan baik dengan
sesama siswa. Penggunaan videoscribe meningkatkan partisipasi aktif
dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi kelompok (Arini dkk, 2019).
Sparkol videoscribe media pembelajaran dalam bentuk perangkat lunak
untuk membuat papan tulis animasi otomatis (Pratiwi dkk, 2020).

3. Berpikir kritis
Menurut Liberna (2013) kemampuan berpikir kritis adalah
kemampuan dalam memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-
hari dengan berpikir serius, aktif dan teliti dalam menganalisis informasi-
informasi yang diterima dengan alasan yang rasionalsehingga
pengambilan keputusan yang dilakukan benar. Fisher (2008), keterampilan
berpikir kritis adalah kemampuan ide-ide memecahkan masalah,
merumuskan kesimpulan, menghitung kemungkinan-kemungkinan dan
membuat keputusan. Kemampuan berpikir kritis mengacu dan membantu
siswa pada kemampuan untuk menganalisis informasi, menentukan
informasi yang relevan dan menafsirkan informasi dalam menyelesaikan
masalah (Setiawan dkk, 2019). Berpikir kritis adalah pemikiran yang
masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti
dipercaya atau dilakukan (Hajrin, dkk 2019). Kemampuan berpikir kritis
sangatdiperlukan dalam proses pembelajaran yang terkait bagaimana siswa
berpikir kritis dan melihat isu sains yang dipelajari (Mulhayatiah, dkk
2019).
4. Penjelasan mengenai hubungan antar variabel penelitian
a. Hubungan guided inquiry dengan berpikir kritis
implementasi pembeajaran inkuiri terbimbing akan dapat
meningkatkan penalaran dan kemampuan untuk berpikir secara bebas
dan melatih keterampilan kognitif siswa dengan cara menemukan dan
memecahkan masalah yang ditemui dengan pengalaman yang dimiliki
serta menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna(Hajrin,
dkk 2019). Model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode
pembelajaran terpadu membantu peserta didik dalam menekankan
pengalaman-pengalaman belajar dan menemukan konsep-konsep serta
prinsip pembelajaran yang bermakna. Selain itu, mampu menciptakan
suasana aktif yang melibatkan proses berpikir untuk mendukung
keterampilan berpikir kritis siswa(Loka, dkk 2019). Model
pembelajaran inkuiri terbimbing melatih Siswa untuk menemukan
suatu konsep dalam kehidupan sehari-hari dengan kemampuan mereka
sendiri. Serta mendorong siswa mengumpulkan informasi tentang
fenomena yang dialami dan dilihat. Dalam hal ini siswa dilatih
menganalisis yang merupakan salah satu keterampilan berpikir kritis
(Indah, dkk 2019). (dengan model ini dapat membuat kegiatan
pembelajaran menjadi lebih aktif , melatih kemmapuan berpikir kritis
siswa dan membuat siswa lebih mengenal dan lebih dekat dengan
lingkungan sekitar, patisipasi aktif siswa (Falahudin, dkk 2016).
5. Penelitian yang relevan
a. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2016) tentang
pengembangan perangkat pembelajaran fisika model inkuiri
terbimbing berbantuan videoscribe pada materi kalor yang
dikembangkan peneliti layak digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa SMA. Beda penelitian ini dengan penelitian saya adalah
dengan menggunakan model guided inkuiri berbantuan videoscribe
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, selain apakah model
inkuiri menggunakan videoscribe dapat meningkatkan berpikir kritis
peserta didik.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Devi (2019) tentang penerapan model
pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi hukum
archimedes hasilnya sangat baik. Dengan berbantuan aplikasi
videoscribe diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis.
c. Penelitian yang dilakukan oleh Loka (2019) tentang penerapan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dengan dengan metode pembelajaran
terpadu memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan
berpikir kritis. Beda dengan penelitin ini adalah dengan berbantuan
aplikasi videoscribe diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan
kemampuan berpikir kritisnya.
d. Penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2018) tentang keterampilan
proses sains siswa selama mengikuti pembelajaran fisika
menggunakan model inkuiri terbimbing dalam pembelajaran fisika
termasuk kategori baik. Beda dengan penelitian ini adalah Dengan
menggunakan model inkuiri terbimbing berbantuan aplikasi
videoscribe diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritisnya.
e. Penelitian yang dilakukan oleh Hajrin, dkk (2019) tentang pengaruh
model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan berpikir
kritis siswa pada pembelajaran fisika kelas X IPA SMA Negeri dapat
digunakan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran fisika di
sekolah. Beda dengan penelitian ini adalah dengan menggunakan
model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan berpikir
kritis peserta didik ditambah berbantun aplikasi videoscribe.
6. Kerangka berpikir

proses pembelajaran Fisika selama ini masih bersifat


konvensional. Guru masih sering menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab. Sebagian guru tidak menggunakan media pendukung selain buku,
sehingga pembelajaran kurang maksimal, siswa bosan, dan kurang
berminat terhadap materi yang diajarkan. Proses pembelajaran yang
digunakan belum bervariasi sehingga menyebabkan kurang aktifnya siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan
dalam pembelajaran tersebut dapat diatasi dengan model pebelajaran
guided inquiry media video pembelajaran menggunakan aplikasi
videoscribe. Pembelajaran inkuiri terbimbing menekankan pada proses
mencari dan menemukan, dalam model inkuiri terbimbing peran guru
cukup dominan, guru membimbing siswa untuk melakukan kegiatan
inkuiri dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan awal dan
mengarahkan siswa pada suatu diskusi. Capaian solusi pada media
pembelajaran ini yaitu pembelajaran menjadi lebih menarik dan
menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, untuk lebih
jelasnya ada gambar 1.

Media guided Aplikasi videoscribe Berpikir


inkuiry kritis

Gambar 1. Kerangka berpikir

7. Hipotesis
a. (Hi) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis yang berarti antara
model pembelajaran guided inquiry dengan siswa yang belajar dengan
model pembelajaran langsung.
b. (H0) tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis yang berarti
antara model pembelajaran guided inquiry dengan siswa yang belajar
dengan model pembelajaran langsung.

Anda mungkin juga menyukai