Anda di halaman 1dari 15

PERSPEKTIF HIV/AIDS BERDASARKAN AGAMA ISLAM

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah HIV AIDS

Dosen : Rosalina, S.Kp., M.Kes.

OLEH :

YENI RATNASARI (010118A152)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEMESTER 2

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya,
maka kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perspektif HIV/AIDS berdasarkan Pandangan
Agama Islam ini merupakan salah satu tugas mata kuliah hiv aids, kami selaku penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini bukanlah hal yang mudah. Banyak kesulitan
yang kami hadapi dalam penyelesaiannya, tetapi berkat bimbingan dosen dan teman teman, saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada ibu Rosalina, S.Kp., M.Kes.selaku
dosen mata kuliah hiv aids . Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu
saya selaku penulis mohom maaf apabila terdapat kesalahan dalam hal menulis. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Ungaran, 4 agustus 2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kata AIDS tidaklah asing ditelinga kita, baik dari kalangan masyarakat kecil sampai
masyarakat elit. AIDS adalah virus ganas dan mematikan yang belum ada obat untuk
penyembuhannya sampai sekarang ini sehingga AIDS sangat mengancam kehidupan di dunia.
Penularan AIDS sangat sederhana, bisa melalui luka, jarum suntik, serta sex bebas,
menyeramkan bukan?? Hal-hal di atas adalah pandangan AIDS secara umum, bagaimanakah
pandangan agama terhadap virus ini??

AIDS adalah suatu penyakit akibat perbuatan yang dibenci ALLAH SWT, AIDS sendiri
tidak ada hukum pasti, hanya saja perbuata seperti prilaku seks bebas yang menyimpang seperti
Homo atau lesbian, yang sering mendatangkan virus ini, hukumnya haram. Tidak
mengeherankan lagi AIDS telah menjadi berita yang menggemparkan seluruh dunia, selain
Karen obat yang menyebuhkan belum ada, tetapi juga penyebaran virus ini terjadi sangat cepat
perihal seks bebas yang menyimpang terus dilakukan oleh masyarakat.

Di beberapa Negara pernikahan sesama jenis tidak lagi di anggap tabu, bahkan mereka
memperkuat pernikahan tersebut dengan adanya undang-undang yang mengesahkan pernikahan
sejenis di Negara mereka. Lain halnya di Indonesia, pernikahan sejenis memang tidak sesuai
dengan hukum di Indonesia dan tak ada yang mengesahkannya, tetapi perilaku seks bebas yang
tidak terikat hukum pun menjadi marak di kalangan masyarakat kita, baik lawan jenis maupun
sesame jenis, hal ini tercermin pada masa Nabi Luth As, yang sesuai pada firman ALLAH SWT:

“Dan(kami telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu
melakukan perbuatan keji?”, sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama
laki-laki bukan kepada perempuan. Kemu merupakan kaum yang melampaui batas. “usir
mereka (Luth dan pengikutnya) dari negeri ini. kemudian kami selamatkan dan pengikutnya
kecuali istrinya. Dan kami hujani mereka dengan hujan batu.” (surah al-A’raf ayat:80-84)

“sebenarnya ALLAH telah memperlihatkan bekas-bekas tentang peristiwa kejadian sebagai


contoh teladan bagi mereka yang suka memikirkan. Karena kaum Luth adalah orang yang
bergelimang dengan kejahatan dan kemungkaran. Mereka suka melakukan perbuatan yang keji
yaitu laki-laki kawin dengan laki-laki dan mereka tidak suka kawin dengan perempuan.
Sehingga ALLAH melaknat kaum tersebut dengan menghancurkan negeri tersebut. Negeri
tersebut dihancurkan dikarenakan perbuatan kaum Luth itu” firman ALLAH dalam AL-Qur’an

Lagi diberi tanda pada sisi tuhan engkau. Tiadalah siksa itu terjadi kecuali untuk orang yang
aniaya. (surah Hud ayat:83)

Seperti Firman ALLAH, dapat kita ambil kesimpulan bahwa AIDS pun terjadi karena
ulah manusia sendiri, tetapi bagaimanapun ALLAH tidak akan memutus rahmatnya kepada
hambanya yang mau bertaubat, begitu indahnya Islam ketika kita mau mengikuti jalan yang
benar.

Dengan adanya penyakit AIDS kita sebaga hambanya diingatkan untuk selalu
memikirkan apa yang akan kita lakukan, Bertaubatlah hai hamba ALLAH, karena ALLAH tidak
menurunkan suatu penyakit, kecuali diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit satu (pikun)
Islam memberikan tuntunan dalam pengobatan HIV /AIDS secara fisik, psikis dan sosial. Secara
fisik melalui medis dan sejenisnya, walaupun masih dalam tahap vaksin bukan obat penyembuh
hanya penghamabat, untuk melambatkan virus tersebut, teknologi saat ini yaitu ARU (Anti Retro
Viral) dan secara psikis melalui kesabaran, taubat, tagarrubilallah(dzikirullah dan berdo’a).
sedangkan secara sosial melalui penerimaan dan dukungan penuh yaitu dari masyarakat terutama
keluarganya.

Jadi, jelaslah bahwa Islam telah mengatur semuanya dalam AL-Qur’an sebagai petunjuk
agar kita tetap selalu dijalan ALLAH SWT. Karena telah banyak kejadian dan peristiwa yang di
kisahkan oleh AL-Qur’an lewat nabi-nabi dan rasul-rasul ALLAH. Semoga kita termasuk
golongan orang-orang yang sholeh.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian HIV/AIDS ?
2. Bagaimana Perilaku Masyarakat dan Hubungannya dengan AIDS?
3. Bagaimana Pandangan Agama islam Terhadap HIV/AIDS ?
4. Bagaimana Solusi Pencegahan AIDS dalam Islam?

C. TUJUAN
1. Mendefinisikan Pengertian HIV/AIDS
2. mengetahui Perilaku Masyarakat dan Hubungannya dengan AIDS
3. mengetahui Pandangan Agama islam Terhadap HIV/AIDS
4. mengetahui Solusi Pencegahan AIDS dalam Islam

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian HIV/AIDS

Acquired Immune Deficiency Syndrome, secara harfiah Acquired artinya didapat bukan
keturunan. Immune artinya sistem kekebalan. Deficiency adalah kekurangan, dan Syndrome
yakni kumpulan gejala penyakit. Sedangkan secara terminologi AIDS merupakan kumpulan
gejala penyakit yang menyerang dan atau merusak system kekebalan tubuh manusia melalui HIV
(Human Immune Virus). AIDS disebabkan salah satu kelompok virus yang disebuat dengan
retroviruses yang sering disebut dengan HIV. Seseorang yang terkena atau terinfeksi HIV AIDS
sistem kekebalan tubuhnya akan menurun drastic. Virus AIDS menyerang sel darah putih khusus
yang disebut dengan T-lymphocytes. Tanda pertama penderita HIV biasanya akan mengalami
demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang
yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan
tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.

Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah HIV( mungkin hanya sebatas
mencegah penyebarannya melalui ARV). Orang yang terinfeksi HIV akan menjadi karier selama
hidupnya, firman Allah SWT. yang artinya:

“dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit kelaparan, ketakutan,
…dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang sabar.” (Al-Baqarah:155)

B. Perilaku Masyarakat dan Hubungannya dengan AIDS


Kemajuan iptek telah menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersumber pada
doctrine of permissiveness yang kemudian melahirkan permissive society, hal tersebut tercermin
pada pola dan gaya hidup semisal;
a) perdagangan seks
b) pengesahan perkawinan sesama jenis
c) pameran seks
d) pornografi
e) legalisasi aborsi tak bertanggung jawab, dan seterusnya.
Allah s.w.t. berfirman:
“maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan, kami pun membuka semua
pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira, kami siksa mereka
dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam terdiam berputus asa.” (Al-
An’am:44)
Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an :
” Sesungguhnya Allah tidak berbuat dzalim kepada manusia sedikit pun, akan tetapi manusia
itulah yang berbuat dzalim kepada diri mereka sendiri. (QS. Yunus: 44).
Penyakit HIV-AIDS yang sangat ditakuti oleh masyarakat, bukanlah merupakan penyakit
“Kutukan Tuhan” sebagaimana pandangan sebagaian masyarakat. Melainkan penyakit biasa
sebagaimana penyakit-penyakit lainnya.”
Penyakit HIV-AIDS diatas lebih banyak di takuti oleh masyarakat karena penyakit
tersebut belum ada obatnya. Penyakit tersebut muncul dikarenakan perbuatan manusia yang
melanggar terhadap syari’ah yang telah di tetapkan.
HIV terutama terdapat di dalam darah, air mani, dan cairan vagina, cairan preseminal, air susu
ibu. Penularannya melalui:
1. Hubungan seksual dengan pengidap HIV (homo atau heteroseksual)
Kebiasaan main perempuan (berbuat zina) merupakan salah satu dari kebiasaan pada
sebagaian masyarakat. Hal ini terbukti dengan masih eksisnya beberapa tempat pelacuran di
Negara kita yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam.
Negara kita yang mayoritas penduduknya muslim ini, merupakan salah satu negara yang
memiliki tempat pelacuran terbesar jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia lainnya.
Ini adalah merupakan prestasi yang memalukan bagi umat Islam.
Islam telah melarang mendekati perbuatan di atas, sebagaimana firmannya:
‫و ال ت قرب ىا ال ز اً إ ًه ك اى ف احشة وساء س ب ي ال‬
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji dan suatu jalan yang buruk”. ( QS. Al-Isra’: 32).
“Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang
mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi.
Dan barang siapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa (itu)”. ( QS.
An-Nur: 33).
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian
itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat.” (terj. Qs: An-Nuur; 30).
Islam melarang berdua-duaan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam satu
tempat tanpa kehadiran seorang mahram. Nabi SAW bersabda : “Ketika seorang laki-laki
(pergi) berduaan dengan seorang wanita, maka setan menjadi orang ketiganya di sana.”
Dalam Islam, campur baur bebas antara laki-laki dan wanita tanpa adanya keperluan dan
kepentingan syar’i adalah terlarang. Islam memandang seks bebas sebagai sebuah
malapetaka besar.
“…dan janganlah kamu datangi perbuatan keji, baik yang nampak diantaranya maupun
yang tersembunyi….” (terj. QS :Al-An’am; 151).
Dari ayat di atas, Allah swt menjelaskan kepada hambanya, bahwa segala bentuk
perbuatan mendekati kepada zina (main perempuan) pelacuran dan seterusnya itu dilarang.
Sebagai akibat dari perbuatan di atas adalah munculnya penyakit HIV-AIDS yang hingga
sekarang belum ditemukan obatnya.
2. Transfusi darah yang mengadung HIV
3. Alat suntik bekas pengidap HIV; tindik, tattoo, narkoba (IDU), injeksi, dan lain-lain
Secara tekstual di dalam Al-Qur’an tidak sebutkan akan dilarangnya penggunaan narkoba.
Namun secara kontekstual, bail Al-Qur’an maun Hadits telah menyebutkan bahwa Narkoba
itu hukumnya adalah haram. Sebagaimana Ayat dan Hadits di bawah ini:
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: pada keduanya itu
terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar
dari manfaatnya.”(QS. Al-Baqarah: 219).
Dari ayat di atas jelas bahwa khamr itu memabukkan dan hukumnya haram sedangkan
narkoba lebih bahaya dari khamr dan hukumnya lebih haram dari khamr. Narkoba tidak
hanya membuat orang menjadi mabuk tetapi dapat membuat orang yang menyalahgunakan
menjadi mati. Melihat bahanya narkoba melebihi khamr, maka narkoba hukumnya adalah
haram.
“Setiap zat yang memabukkan itu kmar dan setiap zat yang memabukkan itu haram”.(HR.
Abdullah Ibnu Umar)
Narkoba tidak hanya sekedar membuat mabuk, tetapi narkoba membuat syaraf yang
menyalahgunakan menjadi error. Oleh karena itu narkoba harus dijauhi dengan sejauh-
jauhnya. Melihat bahaya narkoba yang sangat besar, maka Allah SWT memerintahkan agar
sesuatu yang dapat membahayakan seperti minuman keras, narkoba dan lain-lainnya itu
supaya dijauhi. Sebagaimana firman Allah :
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan
setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (QS.
Al-maidah: 90).
Khamr dan judi adalah haram
‫ك عي ال خور وال و يسر ق ل ف يهوا إث ن ك ب ير وه اٌف ع ل ل اٌس وإث وهوا أك بر مى فً عهوا‬
ً ‫ي سأل ى‬
“Mereka bertanya kepadamu tentanng khamr dan judi. Katakanlah: pada keduuanya itu
terdapat dosa besar dann beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar
dari manfaatnya”.(QS. Al-Baqarah:219)
Laknat terhadap Khamr
Malaikat Jibril datang kepadaku lalu berkata : “ hai Muhammad, Allah melaknat minuman
keras, yang memerasnya, yang meminumnya, orang yang menerima penyimpanannya, orang
yang menjualnya, orang yang membelina, orang yang menyuguhkannya dan orang-orang
yang mau disuguhi”. (Riwayat Ahmad bin Hambal ibnu Abbas)
4. Dari ibu hamil kepada janinnya.
Misalnya: Istri yang baik-baik (shalihah) bisa terkena HIV jika bergaul dengan suaminya
yang suka melacur dan pelacurnya terinfeksi HIV

C. Pandangan Agama islam Terhadap HIV/AIDS


Agama Islam mendambakan kedamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan hidup lahir dan
batin bagi seluruh umat manusia. Semua itu akan dapat diraih dan dinikmati oleh manusia, jika
mereka memelihara hubungan yang baik dengan Allah, yaitu mentaati perintahnya dan menjauhi
larangannya. Salah satu faktor yang berkaitan dan paling mendasar yang sangat mempengaruhi
kehidupan manusia ialah kesehatan.

Sehat bukan hanya bebas dari sakit dan cacat sata, tetapi mempunyai arti yang luas dan dalam,
yaitu rohani, sosial dan lingkungan. Dengan kesehatan manusia dapat melakukan segala
aktivitasnya. Allah menurunkan berbagai macam penyakit dan setiap penyakit itu ada obatnya,
kecuali maut salah satu penyakit yang menakutkan bagi manusia ialah AIDS.
ِ ْ‫َّاع َوه َُو ْال َمو‬
‫ت‬ ِ ‫ لَ ْم يَقُوْ ُل دَا َء اَالَّ اَ ْن َز َل هللاُ لَهُ َو أَ َعلِ َمةُ ِم ْن َعلِ َم ِة َوجْ هَلَهُ ِم ْن َج ِهلَ ٍة اِالَّ الس‬:‫اِ َّن هللاَ تَ َعالَى‬
“Sesungguhnya Allah telah menurunkan berbagai macam penyakit dengan berbagai macam
obatnya pula, baik yang sudah diketahui manusia maupun yang belum diketahui. Semua
penyakit ada batnya, kecuali penyakit maut.”

Salah satu motif dasar dalam kehidupan manusia ialah motif biologis. Hubungan seksual
yang mengantar untuk mencintai lawan jenis dan mengadakan hubungan kelamin dengannya.
Islam memberikan tuntunan tentang penyaluran motif biologis, penyaluran yang erat kaitannya
dengan pemeliharaan kesehatan dan kebahagiaan manusia. Secara biologis laki-laki dan
perempuan saling membutuhkan. Agama Islam, perkawinan sebagai satu-satunya bentuk hidup
berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Perkawinan merupakan peristiwa yang
mengandung nilai luhur bagi manusia dan perkawinan menghalalkan hubungan biologis antara
laki-laki dan perempuan. Kata AIDS tidaklah asing ditelinga kita, baik dari kalangan masyarakat
kecil sampai masyarakat elit. AIDS adalah virus ganas dan mematikan yang belum ada obat
untuk penyembuhannya sampai sekarang ini sehingga AIDS sangat mengancam kehidupan di
dunia. Penularan AIDS sangat sederhana, bisa melalui luka, jarum suntik, serta sex bebas,
menyeramkan bukan?? Hal-hal di atas adalah pandangan AIDS secara umum, bagaimanakah
pandangan agama terhadap virus ini??
AIDS adalah suatu penyakit akibat perbuatan yang dibenci ALLAH SWT, AIDS sendiri
tidak ada hukum pasti, hanya saja perbuata seperti prilaku seks bebas yang menyimpang seperti
Homo atau lesbian, yang sering mendatangkan virus ini, hukumnya haram. Tidak
mengeherankan lagi AIDS telah menjadi berita yang menggemparkan seluruh dunia, selain
Karena obat yang menyebuhkan belum ada, tetapi juga penyebaran virus ini terjadi sangat cepat
perihal seks bebas yang menyimpang terus dilakukan oleh masyarakat.
Di beberapa Negara pernikahan sesama jenis tidak lagi di anggap tabu, bahkan mereka
memperkuat pernikahan tersebut dengan adanya undang-undang yang mengesahkan pernikahan
sejenis di Negara mereka.
Lain halnya di Indonesia, pernikahan sejenis memang tidak sesuai dengan hukum di
Indonesia dan tak ada yang mengesahkannya, tetapi perilaku seks bebas yang tidak terikat
hukum pun menjadi marak di kalangan masyarakat kita, baik lawan jenis maupun sesame jenis,
hal ini tercermin pada masa Nabi Luth As, yang sesuai pada firman ALLAH SWT:
“Dan(kami telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, Mengapa kamu
melakukan perbuatan keji?, sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama laki-
laki bukan kepada perempuan.”Kemu merupakan kaum yang melampaui batas. “usir mereka
(Luth dan pengikutnya) dari negeri ini. kemudian kami selamatkan dan pengikutnya kecuali
istrinya. Dan kami hujani mereka dengan hujan batu.” (surah al-A’raf ayat:80-84)
“sebenarnya ALLAH telah memperlihatkan bekas-bekas tentang peristiwa kejadian
sebagai contoh teladan bagi mereka yang suka memikirkan. Karena kaum Luth adalah orang
yang bergelimang dengan kejahatan dan kemungkaran. Mereka suka melakukan perbuatan yang
keji yaitu laki-laki kawin dengan laki-laki dan mereka tidak suka kawin dengan perempuan.
Sehingga ALLAH melaknat kaum tersebut dengan menghancurkan negeri tersebut. Negeri
tersebut dihancurkan dikarenakan perbuatan kaum Luth itu” firman ALLAH dalam AL-Qur’an
Lagi diberi tanda pada sisi tuhan engkau. Tiadalah siksa itu terjadi kecuali untuk orang yang
aniaya. (surah Hud ayat:83)
Seperti Firman ALLAH, dapat kita ambil kesimpulan bahwa AIDS pun terjadi karena
ulah manusia sendiri, tetapi bagaimanapun ALLAH tidak akan memutus rahmatnya kepada
hambanya yang mau bertaubat, begitu indahnya Islam ketika kita mau mengikuti jalan yang
benar. Dengan adanya penyakit AIDS kita sebagai hambanya diingatkan untuk selalu
memikirkan apa yang akan kita lakukan, Bertaubatlah hai hamba ALLAH, karena ALLAH tidak
menurunkan suatu penyakit, kecuali diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit satu (pikun)
Islam memberikan tuntunan dalam pengobatan HIV /AIDS secara fisik, psikis dan sosial. Secara
fisik melalui medis dan sejenisnya, walaupun masih dalam tahap vaksin bukan obat penyembuh
hanya penghamabat, untuk melambatkan virus tersebut, teknologi saat ini yaitu ARU (Anti Retro
Viral) dan secara psikis melalui kesabaran, taubat, tagarrubilallah(dzikirullah dan berdo’a).
sedangkan secara sosial melalui penerimaan dan dukungan penuh yaitu dari masyarakat terutama
keluarganya.
Jadi, jelaslah bahwa Islam telah mengatur semuanya dalam AL-Qur’an sebagai petunjuk
agar kita tetap selalu dijalan ALLAH SWT. Karena telah banyak kejadian dan peristiwa yang di
kisahkan oleh AL-Qur’an lewat nabi-nai dan rasul-rasul ALLAH. Semoga kita termasuk
golongan orang-orang yang sholeh.
Acquired Immune Deficiency Syndrome, secara harfiah Acquired artinya didapat bukan
keturunan. Immune artinya sistem kekebalan. Deficiency adalah kekurangan, dan
Syndromeyakni kumpulan gejala penyakit. Sedangkan secara terminologi AIDS merupakan
kumpulan gejala penyakit yang menyerang dan atau merusak system kekebalan tubuh manusia
melalui HIV (Human Immune Virus).Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah
HIV( mungkin hanya sebatas mencegah penyebarannya melalui ARV). Orang yang terinfeksi
HIV akan menjadi karier selama hidupnya, firman Allah s.w.t. yang berbunyi:
“dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit kelaparan, ketakutan,
…dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang sabar.” (Al-Baqarah:155)

D. Solusi Pencegahan AIDS dalam Islam


Solusi tuntas permasalahan HIV/AIDS sebenarnya sudah ada dalam Islam. Solusi
tersebut terbagi menjadi dua penanganan yaitu upaya preventif dan kuratif. Upaya preventif
adalah upaya pencegahan sebelum masalah semakin besar. Tindakan preventif dilakukan dengan
menghilangkan segala bentuk praktek yang mendukung free seks seperti industri porno, media
perangsang, klub-klub malam, prostitusi, penggunaan narkoba dan tempat maksiat lainnya.

Dari sisi pelaku, Islam telah memiliki aturan yang tegas. Pintu-pintu perzinaan harus
ditutup rapat-rapat. Islam telah mengharamkan perzinahan dan seks bebas dalam surat Al Isra’
(17): 32. Islam juga melarang jalan menuju perzinahan yaitu dengan melarang pria dan wanita
berkhalwat. Tidak hanya berduaan, memandang lawan jenis dengan syahwat pun dilarang. Islam
pun melarang pria dan wanita menampakkan auratnya, melarang wanita berpakaian yang
memancing perhatian lawan jenis. Dari sisi objek seksual, Islam tegas melarang produksi,
konsumsi dan distribusi barang dan jasa yang bisa merusak masyarakat, seperti pornografi dan
pornoaksi. Karena semuanya ini bisa mengantarkan pada perbuatan zina. Sebagaimana kaidah
ushul yang menyatakan, “Sarana yang bisa mengantarkan pada keharaman, maka hukumnya
haram.”
Sedangkan upaya kuratif yang pertama adalah upaya untuk menyembuhkan penderita
penyakit HIV/AIDS yang tertular bukan karena maksiat. Negara wajib menyediakan layanan
kesehatan. Mulai dari perawatan, obat-obatan hingga layanan pengobatan. Khilafah juga akan
melakukan riset dengan serius untuk menemukan obat yang bisa menanggulangi virus HIV-
AIDS ini. Karena penyakit AIDS menular maka para penderitanya harus dikarantina agar tidak
menyebar kepada orang yang sehat. Tentunya tindakan ini harus dilakukan dengan cara yang
manusiawi.
Upaya kuratif yang kedua adalah dengan memberikan sanksi yang tegas pada pelaku
maksiat. Islam tidak membedakan para pelaku maksiat yang terkena penyakit atau tidak. Sekali
berbuat maksiat maka ia adalah pelaku maksiat. Bagi yang belum menikah dikenai hukuman
cambuk. Untuk yang sudah menikah dikenai hukuman rajam sampai mati. Maslahat dari
penerapan seluruh ketentuan dan hukum ini adalah terbebasnya masyarakat dari perilaku seks
yang tidak sehat. Tidak hanya itu, prilaku seks yang menjadi sumber penyakit HIV/AIDS pun
benar-benar telah ditutup rapat. Jika pelaku zina di-rajam sampai mati, maka salah satu sumber
penyebaran penyakit AIDS ini pun dengan sendirinya bisa dihilangkan.
Oleh karena itu Indonesia yang bebas adalah HIV/AIDS adalah sangat mungkin. Hanya
saja masalahnya, Indonesia belum bisa menerapkan hukum-hukum Islam secara keseluruhan.
Jika Indonesia mengganti sistem negaranya menjadi Islam maka semua tindakan preventif dan
kuratif akan mudah dilakukan oleh negara. Sudah saatnya Indonesia menerapkan sistem Islam
yang menyejahterakan dan menyelamatkan rakyatnya dari epidemi HIV/AIDS yang menakutkan.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
AIDS, dan bank sperma adalah masalah umum yang terjadi di masyarakat.
Fenomena ini tidak sesuai dengan kajian Islam. Islam mengharamkan perbuatan ini.
AIDS terjadi karena free sex. Virus HIV dan penyebaran AIDS merupakan adzab Allah
atas perbuatan keji atau kezaliman yang dilakukan manusia. Dalam agama ditegaskan
dampak setiap adzab Allah tidak khususmenimpa pelaku kezaliman saja,tetapi akan turun
secara menyeluruh dapat juga menimpai orang yang bertakwa dan pentingnya
memelihara kesehatan jasmani dan rohani dan disertai dengan adanya rambu-rambu
agama dalam kehidupan yang sudah dibuat agar kita bisa mematuhinya,dan tidak terjebak
dalam kehidupan yang sesat naudzubillah suma naudzubillah.Semoga kita tergolong orang-orang
yang bersyukur dan beriman takwa.
B. Saran
1. Jangan melakukan hubungan seksual di luar nikah
2. Menghindari hubungan seksual dengan tuna susila
3. Menghindari hubungan seksual dengan orang dengan orang yang mempunyai pasangan
seksual
4. Banyak Menghindari hubungan seksual dengan mereka yang mempunyai resiko tinggi
menularkan Aids
5. Menggunakan kondom saat sedang melakukan hubungan

DAFTAR PUSTAKA
Depkes dan Depag R.I., 1994, Pedoman Penyuluhan AIDS
FKM Uhamka Kelas Reguler ’99, Makalah AIDS dan PMS
Media Aesculapius, tabloid dwibulanan, ed. Juli dan Agustus 2001
WHO, Press Release no. 58, 09 July 2002, 3 Millions HIV/AIDS Sufferers Could Receive
Anti Retroviral Therapy By 2005.

Anda mungkin juga menyukai