Jurnal Perencanaan Dan Pengembangan Sistem Distribusi
Jurnal Perencanaan Dan Pengembangan Sistem Distribusi
Abstrak—PDAM Kabupaten Lamongan memiliki 2 lokasi ditingkatkan menjadi 200 Lt/detik pada tahun 2015 [3].
IPAM, yaitu IPA Babat dan IPA Plosowahyu. Di IPA Diketahuinya berbagai masalah yang ada pada jaringan
Plosowahyu direncanakan akan ditingkatkan kapasitasnya distibusi yang sudah ada, maka dapat diberikan solusi dengan
sebesar 100 lt/detik, dari awalnya sudah 100 lt/detik. Kondisi di penyaluran tingkat pelayanan debit yang diambil dari instalasi
lapangan di tahun 2016, belum terealisasi kapasitas produksi 200
baru tersebut. Disini juga akan dievaluasi berbagai kekurangan
lt/detik tersebut. Diketahuinya rencana pengembangan tersebut,
maka akan dianalisis sistem yang sudah ada dahulu dan
dan penyelesaiannya. Memang tingkat pelayanan debit dan
kemudian dianalisis perencanaan pengembangannya. Aplikasi tekanan sudah baik, dan ternyata debit dari instalasi baru
yang digunakan untuk menganalisis kondisi eksisting dan tersebut masih tersisa besar, maka dalam jangka waktu
pengembangan nantinya adalah aplikasi Epanet 2.0. Hasil analisis kedepan dapat direncanakan pengembangan jaringan distribusi
kondisi menunjukkan running tidak sukses. Perencanaan di Kabupaten Lamongan, terutama dari instalasi PDAM
dilakukan dalam 2 tahap, yaitu tahun (2021-2021) dan tahun Plosowahyu.
(2012-2026). Wilayah pengembangan yang ditargetkan mulai
tahun 2021 ini adalah Kelurahan Made yang awalnya telah
dilayani IPA Unit Babat, oleh karena dibentuknya blok atau zona
sebanyak 37 blok. Tujuan dibentuknya blok ini, untuk II. METODE PERENCANAAN
memudahkan kontrol sistem ditribusi. Perbaikan pipa yang
dilakukakan ini juga dibagi menjadi tahap, yaitu di tahun 2021
dan tahun 2026. Hal ini untuk menekan biaya perencanaan, A. Perijinan
karena anggaran pembangunan yang digunakan juga akan dibagi Proses perijinan dilakukan dengan pembuatan proposal dan
menjadi 2 tahap. surat pengantar dari Jurusan Teknik Lingkungan ITS, yang
Kata Kunci— Epanet 2.0, pengembangan, sistem distribusi, ditujukan kepada Kepala Bakesbangpol Kabupaten Lamongan.
Unit Plosowahyu, zona Dari Bakesbangpol ini, maka berikutnya akan ada surat
tembusan yang ditujukan ke instansi PDAM Kabupaten
Lamongan, BAPPEDA, dan BPS Kabupaten Lamongan.
I. PENDAHULUAN
Proses perijinan jika telah dilakukan sesuai regulasi yang ada,
b) Membuat blok pelayanan nantinya bisa dilakukan penggantian pipa pada jalur tersebut
Pembangian blok yang telah dilakukan, maka terdapat 29 atau bisa dengan mempararel pipa.
blok untuk kondisi eksiting ini. Sistem distribusi yang ada hingga tahun 2016 ini,
c) Perhitungan debit blok mamanfaatkan 3 sistem pemompaan yang bertujuan untuk
Perhitungan debit ini, dilakukan berdasarkan pembagian tetap menjaga pelayanan agar tetap baik. Pemompaan
persentase jalan yang sudah terlayani dengan mengacu pada tersebut, diantaranya pertama ada di IPA Plosowahyu
data PDAM. sendiri, dan kedua pemompaan sisanya ada di tengah-tengah
sistem distribusi yang memanfaatkan ground reservoir. Data
4) Analisis Eksisting Menggunakan Epanet 2.0 pemompaan yang terjadi hingga tahun 2016 ini, akan
Data-data yang perlu dimasukkan untuk membantu ditunjukkan pada tabel 2.
pemodelan ini, diantaranya adalah elevasi, panjang pipa,
diameter pipa, debit blok/zona, kekasaran pipa, data Tabel 2.
Data pemompaan di tahun 2016
reservoir berupa elevasi, data pompa berupa head dan debit
pompa. Dalam pemompaan sistem distribusi kali ini, tidak No Node Debit
Lokasi Head (m)
ID (L/detik)
memakai input data fluktuasi pemompaan yang dimasukkan
pada menu Pattern di aplikasi Epanet 2.0. Cara lain untuk Pump 1 IPAM 100 45
mengatasi ini, yaitu hanya dengan memasukkan faktor jam Pump 72 Kantor PDAM 60 25
puncak pada Demand Multiplier (Option – Hydraulic Pump 69 Jl. Veteran 30 50
Option – Demand Multiplier). Rentang nilai yang bisa
dipilih adalah (1,5 – 1,75), namun angka yang dipilih kali
B. Proyeksi Penduduk dan Fasilitas Umum
ini adalah 1,75.
Hasil running yang akan ditampilkan ini adalah hasil dari 1) Proyeksi Penduduk
node dan pipa. Node pada running ini menunjukkan hasil Perhitungan proyeksi penduduk memiliki tiga metode yang
dari pressure, base demand, demand, dan head. Pressure dapat digunakan, yaitu metode aritmatik, geometrik, dan
adalah sisa tekan setelah melewati beberapa friksi, baik metode least square. Dari ketiga metode tersebut terpilih
yang disebabkan oleh kekasaran pipa maupun panjang pipa. menggunakan metode geometrik, dengan rumus perhitungan
Base demand adalah kebutuhan air atau debit yang diinput pertumbuhan penduduk sebagai berikut :
pada tiap blok. Demand adalah kebutuhan air atau debit Pn = Po (1+r)n
pada saat jam puncak, yang didapat dengan cara base Dimana :
demand dikalikan dengan faktor pengali jam puncak dan Pn = Jumlah penduduk pada akhir tahun periode
nilai tersebut adalah 1,75. Po = Jumlah penduduk pada awal proyeksi
Hasil running untuk pipa, nantinya akan menghasilkan flow, r = rata-rata persentase pertambahan penduduk tiap
velocity, dan unit headloss. Berikut adalah hasil running tahun.
eksisting, yang ditunjukkan pada gambar 1. n = kurun waktu.
Keterangan:
r = koefisien korelasi
X = nomor data
Y = data penduduk per tahun
n = jumlah data
1) Persentase Pelayanan PDAM, minimal 100 Lt/detik lagi. Hal ini supaya bisa
Perhitungan kebutuhan air ini, sebelumnya perlu dilakukan mencukupi hingga tahun 2026,
perhitungan persentase pelayanan eksisting di tiap
kelurahannya. Tujuan dari persentase ini, untuk mengetahui 3) Skematik Sistem Distribusi
kondisi persentase pelayanan eksisiting ditahun 2016 dan Skematik sistem distribusi ini akan menunjukkan
kemudian nantinya bisa dilakukan proyeksi peningkatan perbandingan sistem distribusi yang eksisting di tahun
persentase pelayanan di tiap tahunnya. Berikut persentase 2016 dengan sistem distribusi saat sudah mulai dilakukan
pelayanan eksisting tahun 2016, yang ditunjukkan pada pengembangan. Melihat skematik sistem distribusi yang
tabel 3. sudah mulai dikembangkan pada tahun 2021, ground
reservoir yang ada di kantor PDAM, nantinya juga akan
Tabel 3. melayani wilayah Deket. Air yang di Jl. Veteran juga akan
Persentase pelayanan di tahun 2016
didistribusikan hampir secara menyeluruh dan saling
No Kecamatan Kelurahan % terhubung. Berikut perbedaan skematik, yang ditunjukkan
Pelayanan
1 Sidomukti 45
pada gambar 2 dan gambar 3.
2 Tlogoanyar 99,4
3 Sidoharjo 99,2
Lamongan
4 Sukomulyo 37,4
5 Sukorejo 78,6
6 Tumenggungan 60,9
7 Jetis 100
8 Banjarmendalan 88
9 Sidokumpul 61
10 Deket Kulon 40
11 Deket Deket Wetan 17
12 Sidorejo 49
13 Tikung Tambakrigadung 52
2) Analisis Epanet 2.0 merupakan pipa utama dari distribusi dari IPA Plsowahyu
Analisis epanet pada wilayah pengembangan ini, menuju ke sistem distribusi. Pipa tersebut perlu dilakukan
merupakan hasil pemodelan kondisi sistem distribusi pada pararel pipa sepanjang 500 m dengan diameter 250 mm.
tahun 2021 dan tahun 2026. Pemodelan akan dilakukan Kode pipa tersebut jika di Epanet adalah Pipe 106. Lokasi
terhadap tahap pertama dahulu, yaitu pada tahun 2021. lain yang perlu dilakukan pararel pipa lainnya adalah di Jl.
Hasil setelah running Epanet 2.0 di tahun 2026 telah Pahlawan dengan kode pipa di Epanet adalah Pipa 100.
menunjukkan sukses. Suksesnya running ini, menunjukkan Besarnya pipa ini adalah 150 mm dengan panjang 336 m.
bahwa sistem telah berjalan dengan baik, Solusi yang Berikut adalah hasil running epanet yang ditunjukkan pada
dilakukan untuk mengatasi masalah dianalisis eksisting, tahun 2021 dan tahun 2026, yang ditunjukkan pada gambar
yaitu dengan melakukan pararel pipa agar tidak terjadi 4 dan gambar 5.
negative pressure. Tujuan dari pararel pipa adalah untuk
membagi tekanan dan mengurangi unit headloss. Diketahui
bahwa semakin besar unit headloss dan pipa juga terlalu
panjang, maka friction/ kehilangan tekanan juga akan
semakin besar..
Lokasi-lokasi yang terpaksa dilakukan pararel pipa pada
tahun 2021 ini, diantaranya adalah pipe 72 yang sebesar
150 mm dan pipe 69 yang sebesar 200 mm yang ada di Jl.
Veteran. Di sepanjang jalan yang akan menuju ke
Kelurahan Tambakrigadung juga harus dilakukan
pemararelan pipa, diantaranya pipa 250 mm yang
sepanjang 602 m, dan pipa 200 mm yang sepanjang 1241
m. Lokasi lainnya yang perlu dilakukan pemararelan pipa Gambar 4. Pemodelan pengembangan di tahun 2021
adalah di Jl. Lamongrejo sebelum air dimasukkan ke dalam
ground reservoir yang ada di Kantor PDAM. Besarnya
pipa yang dipararelkan adalah pipa 250 mm yang
sepanjang 400 m. Lokasi berikutnya yang harus dilakukan
pararel pipa adalah di sepanjang jalan yang akan menuju
Kelurahan Made, yaitu harus dipararel pipa dengan
diameter 150 mm yang sepanjang 200 m. Pipa yang ada di
Jl . Merpati juga perlu dilakukan pararel, yaitu dengan pipa
berdiameter 150 m sepanjang 627 m. Lokasi terakhir yang
perlu dilakukan parare pipa di tahun 2021 adalah di Jl.
Kombespol M. Duryat, yaitu pipa sebesar 150 mm yang
sepanjang 533 m. Hasil running tersebut, memanfaatkan
sistem pemompaan dan pada tahun 2021 ini, tidak harus
mengganti sistem pemompaan dari eksistingnya di tahun Gambar 5. Pemodelan pengembangan di tahun 2026
2016. Sistem pemompaan, harus dilakukan pararel untuk di E. Analisis Desinfeksi
IPA Plosowahyu dan kantor PDAM, sedangkan sistem
Analisa desinfeksi ini, bertujuan untuk menganalisis bahwa
pemompaan di Jl. Veteran, tetap dalam keadaan semula.
apakah pengolahan desinfeksi yang ada di IPA Plosowahyu
Berikut data dan sistem pemompaan yang dipakai mulai
tersebut sudah benar atau belum.
tahun 2021, yang ditunjukkan pada tabel 4.
1) Analisa Laboratorium
Tabel 4. Berdasarkan data hasil laboratorium dan grafik, maka
Kapasitas pompa di tahun 2021 didapat konsentrasi kaporit optimum, sebesar 0,603 mg/lt
Lokasi Flow Head
Sistem
Jumlah dengan sisa khlor 0,28 mg/lt.
Pompa (Lt/detik) (m) Pompa 2) Analisa Kebutuhan Gas Khlor
IPA
Plosowahyu 121 70 Pararel 2
Berdasarkan perhitungan dan konversi yang telah dilakukan,
Kantor maka pembubuhan injeksi gas khlor yang telah ada di IPA
PDAM 100 50 Pararel 3 Plosowahyu sudah dalam keadaan benar. Hal ini karena injeksi
Jl. Veteran 30 50 Single 1 gas khlor di lapangan adalah sebesar 0,5 kg/jam, sedang
berdasarkan perhitungan adalah 0,19 kg/jam.
Pemodelan untuk tahap kedua, yaitu pada tahun 2026
F. BOQ dan RAB Perencanaan
bertujuan untuk melihat sistem distribusi pada tahun 2026.
Sistem di tahun 2026 ini, sebagian besar tidak ada bedanya Perencanaan dilakukan sebanyak 2 tahap, maka perhitungan
dengan sistem distribusi ditahun 2021. Perbedaan pada BOQ dan RAB ini juga akan dilakukan sebanyak 2 tahap,
tahun 2026 ini hanya pada peningkatan debit pelayanan. yaitu di tahun (2017-2021) dan tahun (2022-2026). Lokasi
Lokasi-lokasi yang perlu dilakukan pararel pipa di tahun perencanaan pengembangan tersebut, akan ditunjukkan pada
2026 ini, diantaranya adalah di Jl. J. A. Suprapto yang Tabel 5 dan Tabel 6.
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D252
Tabel 7.
Total biaya pada tahun 2021
No Jenis RAB Biaya
1 Biaya Pekerjaan Rp 703.061.425,13
2 Pipa dan Aksesoris Pipa Rp 719.396.905,00
3 Thrust Block Rp 2.369.981,20
4 Detail Jucntion Blok Rp 759.914.796,30
Total RAB Rp 2.184.743.107,63
Tabel 7.
Total biaya pada tahun 2026
No Jenis RAB Biaya
1 Biaya Pekerjaan Rp 156.225.918,52
2 Pipa dan Aksesoris Pipa Rp 217.361.245,00
3 Thrust Block Rp 1.029.264,95
Total RAB Rp 374.616.428,46
IV. KESIMPULAN
a. Pada masing-masing kelurahan yang telah terlayani oleh
sistem distribusi IPA Plosowahyu, dilakukan peningkatan
persentase pelayanan untuk Kecamatan Lamongan,
Kecamatan Deket, dan Kecamatan Tikung yang telah
terlayani sampai tahun 2016 saat ini. Rata-rata peningkatan
persentase pelayanan ini adalah 10% untuk wilayah yang
sudah cukup banyk dalam pelayanan.
b. Dibentukknya sistem zona atau blok pada tiap kawasan
dan totalnya terbentuk hingga 37 blok, untuk memantau
dan membagi perataan pelayanan dengan mengatur debit
air yang diberikan kepada tiap kawasan tersebut.
c. Dilakukannya analisis injeksi gas khlor, yaitu dengan cara
melakukan percobaan untuk menentukan pembubuhan
kaporit yang optimum. Nilai konsentrasi kaporit yang