Anda di halaman 1dari 5

defining entrepreneurship

1. Latar belakang/Backround : Pemilihan dasar yang tepat untuk mendefinisikan dan


memahami arti entrepreneur.

Ide-ide untuk memulai sebuah usaha atau bisnis diawali dengan mengamati lingkungan.
Biasanya ide baru muncul sebagai hasil dari proses interaksi seseorang dengan lingkungan.
Oleh karena itu pilihan akan lingkungan dan bentuk bisnis harus diamati dengan seksama.
Kesulitan usaha kecil perlu di antisipasi dengan melakukan tindakan pengujian empiric
melalui kajian terhadap jiwa kewirausahaan, nilai kewirausahaan, dan kajian perilaku
kewirausahaan yang dapat mempengaruhi proses terwujudnya kemandirian usaha. Di sini
seorang wirausahawan harus jeli dalam menilai dan menangani berbagai permasalahan dan
peluang yang muncul di lingkungan tersebut.Kesulitan usaha kecil perlu diantisipasi dengan
melakukan tindakan pengujian empirik melalui kajian terhadap jiwa kewirausahaan, nilai
kewirausahaan, dan kajian perilaku kewirausahaan yang dapat mempengaruhi proses
terwujudnya kemandirian usaha.

Kepemimpinan sebagai entrepreneur adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu


yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan inovatif.Perilaku entrepreneurship pad
amiddle manager sangat penting untuk perusahaan.

Kewirausahaan dipandang sebagai peristiwa diskrit berdasarkan pencarian peluang


inovatif secara otonom. Adapun Bisnis kecil dapat menjadi roda bagi pengusaha
Schumpeterian untuk memperkenalkan produk dan proses baru yang mengubah industri
dan untuk orang yang hanya menjalankan dan memiliki bisnis.
2. Rumusan masalah/tujuan penelitian : Artikel ini menjelaskan enam sekolah pemikiran
dan upaya untuk menunjukkan caranya dan mungkin ini berguna untuk pemahaman
proses kewirausahaan.  Sekolah ini menawarkan sudut pandang yang unik untuk
mengilustrasikan apa yang dilakukan wirausahawan dan apa fungsi dan prosesnya?

untuk mengetahui Pengembangan Kewirausahaan dengan Pengembangan Usaha Baru.


Juga untuk menganalisis pengaruh jiwa kewiruasahaan dan nilai kewirausahaan terhadap
perilaku kewirausahaan untuk menciptakan kemandirian usaha.

Tujuannya menguji hubungan antara unit-level transformational leadership, unit


coporate entrepreneurship, cross level mediation, dan mekanis memoderasi. Serta
mengetahui hubungan perilaku entrepreneurship dan kepuasan kinerja middle manager.

-memberikan penjelasan yang jelas tentang komponen penting dari penyelidikan


penelitian paradigma, metodologi, desain / metode, dan hubungan

-membantu peneliti dalam memahami dan menerapkan konsep dengan benar dalam
metodologi penelitian dan melakukan penelitian dengan mengingat elemen-elemen ini.

-membantu supervisor pasca sarjana untuk mengevaluasi studi penelitian yang sesuai.

-untuk mengeksplorasi dan memahami fenomena secara induktif dan percaya bahwa
peristiwa sosial dipahami dari sudut pandang individu yang merupakan bagian dari
tindakan yang sedang diselidiki.

3. Temuan :

1.the "great person" school of entrepreneurship


dapatkah seseorang mengajar orang lain atau belajar menjadi manajer, pemimpin, atau
wirausahawan, atau apakah individu tersebut datang ke dunia ini dengan membawa gen
atau kapasitas alami bawaan untuk melakukan aktivitas ini? untuk menjadi inspiratif,
individu-individu ini harus mampu menyajikan gagasan, konsep, dan bantuan yang
menurut orang lain menarik, menggugah, atau merangsang. ini menunjukkan bahwa
mereka diberkahi dengan sifat atau kualitas tertentu yang membedakan merekaothers
(garfield 1986, hughes 1986, silver 1985).
2. pendidikan karakteristik psikologis kewirausahaan mengenali peluang
• wirausahawan memiliki keunikan, sikap, dan kebutuhan yang mendorong mereka
• dugaan : orang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai mereka, perilaku hasil dari upaya
untuk memuaskan kebutuhan
• perilaku dan keterampilan : nilai pribadi, pengambilan risiko, kebutuhan berprestasi, dan
lain-lain
• kondisi :perusahaan yang baru merintis (start up)

3. pendidikan karakteristik psikologis kewirausahaan mengenali peluang


• perilaku seseorang dihasilkan dari upaya untuk memuaskan kebutuhan, baik itu untuk
kekuasaan, pengakuan, pencapaian, atau penerimaan dan cinta. sekolah psikologi ini, yang
berfokus pada faktor kepribadian, percaya bahwa wirausahawan memiliki nilai dan sikap yang
unik terhadap pekerjaan dan kehidupan.
4. pendidikan klasik kewirausahaan bertindak dan mengelola
• ciri utama dari perilaku wirausaha adalah inovasi
• aspek kritis kewirausahaan adalah dalam proses melakukan daripada memiliki
• inovasi, kreativitas, dan penemuan
• kondisi : untuk perusahaan yang baru merintis dan yang baru tumbuh (growth)

5. pendidikan kepemimpinan kewirausahaan menilai kembali dan beradaptasi


• mempunyai kemampuan memimpin, kemampuan beradaptasi dan memahami apa yang
orang butuhkan
• wirausahawan tidak dapat mencapai tujuannya sendirian tetapi bergantung pada orang
lain
• memotivasi, mengarahkan, dan memimpin
• kondisi perusahaan yang baru tumbuh atau yang sudah lama tumbuh

6.pendidikan kewirausahaan intrapreneurship


• sebuah peluang untuk mengimplementasikan keterampilan bisnis dan bahkan wirausaha
dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
• pengembangan unit independen untuk menciptakan, memasarkan, dan memperluas
layanan
• organisasi perlu beradaptasi untuk bertahan hidup, aktivitas kewirausahaan mengarah
pada buliding organisasi dan pengusaha menjadi manajer
• kewaspadaan terhadap peluang, memaksimalkan keputusan
• yangbsudah berpengalaman masuk ke tahap perubahan

5. Metoda-metoda Penelitian
pendidikan kewirausahaan "orang hebat“
• (kemampuan intuitif) kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional
dan intelektualitas. sifat dan naluri (dimana dia terlahir) maksudnya pemahaman itu tiba tiba
datang
• anggapan : tanpa bawaan ini individu akan menjadi seperti kita manusia fana lainnya
yang tidak memiliki ujian
• perilaku dan keterampilan : intuisi, kekuatan, ketekunan energi dan harga diri
• kondisi : perusahaan yang baru merintis (start up)

Metode dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis deskriptif dengan menerangkan
proses berfikir induktif yaitu berangkat dari faktor- faktor khusus, peristiwa-peristiwa yang
konkrit kemudian dari faktor-faktor atau peristiwa yang khusus dan konkrit kemudian itu ditarik
generalisasi yang bersifat umum.

Metode yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan Analisis Jalur (Path
Analysis).Pribadi yang sukses adalah pribadi yang bisa mengenal, mengoptimalkan potensi, jati
diri secara terus-menerus dengan penuh kepercayaan dan keyakinandiri yang kuat. Kemudian
orang tersebut mendaya gunakan potensinya sehingga bermanfaat untuk keluarga, tetangga
maupun anggota masyarakat lain, dan lingkungannya. Nilai kemanfaatan inilah yang disebut
sukses.

Metode menggunakan kuisioner elektronik dengan mengumpulkan data multi level dan data
literatur.

Kesimpulan : Hasil pengujian menunjukkan bahwa jiwa kewirausahaan mempunyai pengaruh


secara langsung terhadap perilaku kewirausahaan dan pengaruh tidak langsung terhadap
kemandirian usaha. Nilai kewirausahaan mempunyai pengaruh langsung terhadap perilaku
kewirausahaan dan juga berpengaruh tidak langsung terhadap kemandirian usaha. Sedangkan
perilaku kewirausahaan berpengaruh positif terhadap kemandirian usaha.

Kepemimpinan kewirausahaan dalam organisasi merupakan inovasi berkelanjutan (dalam hal


produk, proses, teknologi, dan kegiatan administratif) dan kemampuan untuk bersaing secara
aktif di pasar global adalah strategi utama yang akan menentukan kinerja perusahaan di abad 21.
Terdapat hubungan yang baik antara kepemilikan psikologis middle manager dan perilaku
kewirausahaan yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Kepuasan kerja middle manager dapat
meningkat dengan adanya perasaan kepemilikan psikologis, selanjutnya akan mempengaruhi
perilaku entrepreneurship.Middle manager sebagai leader berperan penting untuk mengarahkan
timatau unit – unit dibawahnya. Hubungan Dengan meningkatnya kinerja individu sehingga
meningkatkan efektifitas organisasi dan perusahaan dapat berkembang. Suatu perusahaan harus
menetapkan etika secara hokum dalam organisasi agar individu dapat patuh terhadap standar
etika perusahaan yang telah ditetapkan, yaitu ada 4 konsep :pengembangan bisnis, pencurian
terkait uang, pengambilan keputusan administrative, dana ksestekanan perusahaan.

kepemimpinan kewirausahaan melibatkan dua tantangan pemberlakuan yang saling


terkait yang dicapai melalui peran terkait. Pemberlakuan pemeran melibatkan perakitan
pemain individu dengan kompetensi untuk menyelesaikan perubahan yang diperlukan
melalui peran membangun komitmen dan spesifikasi batasan yang membatasi, sementara
pemberlakuan scenario melibatkan reorientasi model bisnis melalui peran menyerap
ketidakpastian, membingkai tantangan, dan jalan yang jelas. setiap enterpreneur memiliki
kebutuhan untuk bergabung dalam aanalisa ekonomi.

Implikasi
Perusahaan melakukan pelatihan leadership untuk meningkatkan komunikasi dan
keterampilan sehingga dapat menjadi sarana pemberian informasi mengenai hal-hal
penting dalam perusahaan dan target perusahaan agar tercipta inovasi dan usaha baru.
Perusahaan menentukan standar etika dalam perusahaan untuk meminimalkan kejadian
perilaku tidak etis dari individu yang dapat merugikan perusahaan.

Kebijakan pemerintah dalam ekonomi terkelola sebagian besar adalah tentang kontrol.
Kepastian yang tinggi terkait dengan teknologi dan stabilitas pasar konsumen massal
menentukan bahwa diketahui apa yang akan diproduksi, bagaimana harus diproduksi, dan
siapa yang akan memproduksinya.

Anda mungkin juga menyukai