Anda di halaman 1dari 84

HUBUNGAN LINGKUNGAN SOSIAL ANAK DI SEKOLAH

DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK


DI SD 02 PURWOSARI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai


Gelar Sarjana Keperawatan (S-1)

Oleh :
Wahyu Yani Tri Widodo
NIM : 820163109

PEMBIMBING:
1. Dewi Hartinah, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med
2. Yulisetyanigrum, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Skripsi dengan judul “HUBUNGAN LINGKUNGAN SOSIAL ANAK


DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK SD 02 PURWOSARI
KUDUS” telah mendapat persetujuan oleh pembimbing Skripsi S1 Keperawatan
untuk diajukan dihadapan tim penguji proposal skripsi pada :

Hari :
Tanggal :
Nama : Wahyu Yani Tri Widodo
NIM : 820163109

Menyetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Dewi Hartinah,S.Kep.,Ns.,M.Si.,Med Yulisetyaningrum,S.Kep.,Ns.,M.Si.,Med


NIDN : 0605127801 NIDN : 0618048103

Mengetahui,
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor,

Rusnoto, SKM.,M.Kes.,(Epid)
NIDN : 0621087401

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Skripsi dengan judul ” HUBUNGAN LINGKUNGAN SOSIAL


ANAK DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK SD 02
PURWOSARI KUDUS”, ini telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji Proposal
Skripsi Jurusan S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus, pada :
Hari :
Tanggal :
Nama : Wahyu Yani Tri Widodo
NIM : 820163109

Menyetujui,

Penguji Utama Penguji Anggota

Dewi Hartinah,S.Kep.,Ns.,M.Si.,Med Rizka Himawan, S.Psi.,M.Psi


NIDN : 0605127801 NIDN : 0601057201

Mengetahui,
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor,

Rusnoto, SKM.,M.Kes.,(Epid)
NIDN : 0621087401

HALAMAN PERSETUJUAN

iii
Skripsi dengan judul “HUBUNGAN LINGKUNGAN SOSIAL ANAK DI
SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK SD 02 PURWOSARI
KUDUS” telah mendapat persetujuan oleh pembimbing Skripsi S1 Keperawatan
untuk diajukan dihadapan tim penguji skripsi pada :

Hari :
Tanggal :
Nama : Wahyu Yani Tri Widodo
NIM : 820163109

Menyetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Dewi Hartinah,S.Kep.,Ns.,M.Si.,Med Yulisetyaningrum,S.Kep.,Ns.,M.Si.,Med


NIDN : 0605127801 NIDN : 0618048103

Mengetahui,
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor,

Rusnoto, SKM.,M.Kes.,(Epid)
NIDN : 0621087401

HALAMAN PENGESAHAN

iv
Skripsi dengan judul ” HUBUNGAN LINGKUNGAN SOSIAL ANAK DI
SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK SD 02 PURWOSARI
KUDUS”, ini telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan S1
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus, pada :
Hari :
Tanggal :
Nama : Wahyu Yani Tri Widodo
NIM : 820163109

Menyetujui,

Penguji Utama Penguji Anggota

Noor Hidayah, A.Kep.,M.Kes Yulisetyaningrum,S.Kep.,Ns.,M.Si.,Med


NIDN : 0612077501 NIDN : 0618048103

Mengetahui,
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor,

Rusnoto, SKM.,M.Kes.,(Epid)
NIDN : 0621087401

HALAMAN PERNYATAAN

v
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Wahyu Yani Tri Widodo
NIM : 820163109

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “HUBUNGAN LINGKUNGAN SOSIAL


ANAK DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK SD 02
PURWOSARI KUDUS”, merupakan:
1. Hasil karya yang dipersiapkan dan disusun sendiri.
2. Belum pernah disampaikan untuk mendapat gelar S-1 Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Kudus.
Oleh karena itu pertanggung jawaban skripsi ini sepenuhnya berada pada
diri saya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Kudus, Oktober 2020

Penyusun,

WAHYU YANI TRI WIDODO

NIM : 820163109

MOTTO

vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS

vii
Nama : Wahyu Yani Tri Widodo
NIM : 820163109
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Demak, 01 Juni 1997
Agama : Islam
Alamat : Desa Kuwu Rt 01/ Rw 02, Kec. Dempet,
Kab. Demak
Institusi : Universitas Muhammadiyah Kudus

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TK : Lulus Tahun 2004
2. SD : Lulus Tahun 2010
3. SMP : Lulus Tahun 2013
4. SMA : Lulus Tahun 2016
5. Tahun 2016 - sekarang tercatat sebagai mahasiswa angkatan
kedelapan Prodi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus.

PERSEMBAHAN

viii
Ya Allah Ya Rabb, Alhamdulillah tak henti – hentinya ku ucapkan rasa
terimakasihku atas petunjukmu disetiap hidupku yang mengiringi setiap usaha
dan doaku dalam usaha menyelesaikan Skripsi ini.
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.
Adapun rasa terima kasih penulis ucapkan pada:
1. Bapak Rusnoto, SKM., M.Kes. (Epid) yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah
Kudus.
2. Aku persembahkan setitik keberhasilanku kepada kedua orang tuaku yaitu
Alm. Bapak Sabdo dan Ibu Suripto sebagai bentuk baktiku kepada mereka
yang selalu mendoakan, memberikan semangat, bimbingan moril, dan
material walaupun keringat mengucur deras ditubuhmu tapi kau tak hiraukan
itu.
3. Teruntuk kakakku tercinta Mirra Dwi Hidayah yang telah memberikan
dukungan dan semangat.
4. Teman-teman seperjuangan S1 Keperawatan Angkatan Delapan kelas A dan
B khususnya (..................yang selalu membantu saya saat senang maupun
susah dan berjuang hingga mencapai setitik keberhasilan ini)
Bapak dan ibu Dosen Universitas Muhammadiyah Kudus yang telah
mengajarkanku ilmu duniawi dan ukhrawi demi jalan kesuksesanku.

KATA PENGANTAR

ix
Alhamdulillah puji syukur penulis sampaikan ke-hadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN LINGKUNGAN SOSIAL
ANAK DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK SD 02
PURWOSARI KUDUS” dengan lancar.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi.
Adapun rasa terima kasih penulis ucapkan pada:
1. Rusnoto, SKM.,M.Kes.,(Epid) selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Kudus yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
2. Indanah, M.Kep.Ns.Sp.Kep.,An selaku Dekan Universitas Muhammadiyah
Kudus.
3. Umi Faridah, S.Kep.,Ners., MNS selaku Ketua Prodi S1 Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Kudus yang telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dewi Hartinah, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med selaku pembimbing utama yang
telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam menyusun skripsi.
5. Ibu Yulisetyanigrum, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med selaku pembimbing anggota yang
telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam menyusun skripsi.
6. Kepada orang tua tercinta, Bapak dan Ibu serta kakakku yang keberadaanya
selalu mencurahkan kasih sayang, dukungan moril maupun spiritual kepada
penulis.
7. Segenap dosen dan staf di Universitas Muhammadiyah Kudus.
8. Kepada Kepala sekolah SD 02 Purwosari Kabupaten Kudus yang telah
memberikan ijin penelitian.
9. Teman-teman seangkatan S1 Keperawatan yang telah memberikan
dukungan kepada penulis.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha dengan segala
kemampuan yang penulis miliki, namun penulis menyadari bahwa penyusunan
skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan lembaga
kesehatan pada khususnya.

x
Kudus, Oktober 2020

Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

xi
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL..............................................................
.............................................................................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI..................................................................
.............................................................................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................... v
PERNYATAAN.....................................................................................................
.............................................................................................................................
vi
MOTTO................................................................................................................
.............................................................................................................................
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................................
.............................................................................................................................
viii
PERSEMBAHAN..................................................................................................
.............................................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR............................................................................................. x
DAFTAR ISI..........................................................................................................
.............................................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL...................................................................................................
.............................................................................................................................
xiv
DAFTAR BAGAN..................................................................................................
.............................................................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................
.............................................................................................................................
xvi
ABSTRAK.............................................................................................................
.............................................................................................................................
xvii
ABSTRACT..........................................................................................................
.............................................................................................................................
xviii

xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 4
E. Keaslian Penelitian............................................................................ 5
F. Ruang Lingkup Penelitian................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar.................................................................................
8
B. Lingkungan Sosial ............................................................................
16
C. Penelitian Terkait ............................................................................. 20
D. Kerangka Teori.................................................................................
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Variable Penelitian............................................................................
..........................................................................................................
22
B. Hipotesis Penelitian...........................................................................
..........................................................................................................
22
C. Kerangka Konsep Penelitian.............................................................
..........................................................................................................
23
D. Rancangan Penelitian.......................................................................
..........................................................................................................
23
E. Etika Penelitian.................................................................................
..........................................................................................................
32
F. Jadwal Penelitian..............................................................................
..........................................................................................................
32
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum.............................................................................

xiii
.........................................................................................................
33
B. Karakteristik Responden..................................................................
.........................................................................................................
34
C. Analisa Univariat..............................................................................
.........................................................................................................
34
D. Analisa Bivariat................................................................................
.........................................................................................................
35
BAB V PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat..............................................................................
.........................................................................................................
37
B. Analisa Bivariat................................................................................
.........................................................................................................
39
C. Keterbatasa Penelitian.....................................................................
.........................................................................................................
41
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................
.........................................................................................................
42
B. Saran...............................................................................................
.........................................................................................................
42
DAFTARPUSTAKA.................................................................................................44
LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian........................................................................


5
Table 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Skala Ukur Variabel..................37
Tabel 3.2 Kisi-kisi Variabel Lingkungan Sekolah............................................38
Tabel 4.1 Distrbusi Frekuensi Sampel Berdasaran Umur...............................43
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis
Kelamin..........................................................................................43
Tabel 4.3 Distibusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Lingkungan
Sosial.............................................................................................43
Tabel 4.4 Disribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Pestasi
Belajar............................................................................................44
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan
Lingkungan Sosial Anak di Sekolah Dengan Prestasi
Belajar Anak...................................................................................44

xv
xvi
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori..............................................................................


21
Bagan 3.1 Kerangka Konsep..........................................................................
34

xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Check List
Lampiran 2 Jadwal Penelitian
Lampiran 3 Surat Permohonan Calon Responden
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 5 Surat Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 6 Surat Balasan Data Awa
Lampiran 7 Surat Keterangan Dari Tempat Penelitian
Lampiran 8 Surat Balasan Dari Tempat Penelitian

xviii
ABSTRAK

HUBUNGAN LINGKUNGAN SOSIAL ANAK DISEKOLAH DENGAN


PRESTASI BELAJAR ANAK DI SD 02 PURWOSARI

Wahyu Yani Tri Widodo1, Dewi Hartinah2, Yulisetyaningrum3


Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus
2,3Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus
*e-mail:

Latar Belakang : Anak usia sekolah adalah anak-anak yang dianggap sudah mulai
mampu bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua
mereka, teman sebaya, guru dan orang lain (WHO, 2012). Menurut Syah,2010 Prestasi
belajar siswa bukan semata-mata karena kecerdasan siswa saja tetapi ada faktor lain
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar tersebut.Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa adalah faktor internal yang meliputi faktor fisiologis dan psikologis,
faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan
lingkungan sosial anak di sekolah dengan prestasi belajar anak di SD 02 Purwosari
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Metode : Metode Penelitian ini menggunakan
korelasional, yaitu jenis penelitian untuk mengetahui seperangkat peristiwa maupun
masalah keperawatan. Teknik sampling dalam penelitian ini diambil dengan metode
accidental sampling. Jumlah sampel 48 responden. Analisis data menggunakan uji
Spearman Rank (Rho). Hasil : Hasil uji statistic menggunakan Spearman’s Rho
diperoleh nilai p = 0,000 < α 0,05 dan memiliki nilai r (Continuity Correlation) sebesar
0,698 yang berada diantara rentang r = 0.60 – 0.799 (korelasi memiliki keeratan kuat)
dan memiliki arah hubungan positif, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
kuat antara lingkungan sosial anak di sekolah dengan prestasi belajar anak SD 02
Purwosari Kudus. Kesimpulan : Ada hubungan lingkungan sosial anak di sekolah
dengan prestasi belajar anak SD 02 Purwosari Kudus.

Kata Kunci : Prestasi Belajar, Lingkungan Sosial Anak


Kepustakaan :

xix
ABSTRACT

CHILDREN'S SOCIAL ENVIRONMENT RELATIONSHIP WITH SCHOOLS


CHILDREN'S LEARNING ACHIEVEMENT IN SD 02 PURWOSARI

Wahyu Yani Tri Widodo1, Dewi Hartinah2, Yulisetyaningrum3


1Student of Nursing Science Muhammadiyah University of Kudus
2,3 Lecturer in Nursing, Muhammadiyah University of Kudus
*e-mail: wahyuyani2017@gmail.com

Background: School-age children are children who are considered to be able to take
responsibility for their own behavior in relationships with their parents, peers, teachers
and others (WHO, 2012). according to,2010 Student learning achievement is not solely
due to student intelligence but there are other factors that can affect learning
achievement. The factors that affect student achievement are internal factors which
include physiological and psychological factors, external factors, and learning approach
factors. Objective : To determine the relationship between the social environment of
children at school and the learning achievement of children in SD 02 Purwosari, Kota,
Kabupaten Kudus. Methods : This research method uses correlational, namely the type
of research to determine a set of nursing events and problems. The sampling technique
in this study was taken by accidental sampling method. The number of samples is 48
respondents. Data analysis used the Spearman Rank (Rho) test. Results : The results
of statistical tests using Spearman's Rho obtained p value = 0.000 <α 0.05 and has a
value of r (Continuity Correlation) of 0.698 which is between the range of r = 0.60 - 0.799
(correlation has a strong relationship) and has a positive direction, then It can be
concluded that there is a strong relationship between the social environment of children
at school and the learning achievement of children at SD 02 Purwosari Kudus.
Conclusion : There is a relationship between the social environment of children at
school and the learning achievement of children at SD 02 Purwosari Kudus.

Keywords : Learning Achievement, Children's Social Environment


Bibliography :

xx
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Menurut WHO (World Health Organization) anak adalah golongan yang
berusia antara 7 sampai 15 tahun. Anak usia sekolah adalah anak-anak
yang dianggap sudah mulai mampu bertanggung jawab atas perilakunya
sendiri dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, guru dan
orang lain (WHO, 2012). Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh
dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada
kehidupan dewasa dan memperoleh ketrampilan tertentu. (Wong,et
al.,2009).
Sudjana (2010) bahwa prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajar. Mengkaji
dari beberapa pendapat mengenai pengertian prestasi belajar, peneliti
mengambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari sebuah
proses belajar yang baik, ditandai dengan adanya kemampuan pengausaan
materi tentang pelajaran terkait dan merupakan hasil penilaian secara
menyeluruh.
Prestasi belajar siswa bukan semata-mata karena kecerdasan siswa
saja tetapi ada faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
tersebut.Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah
faktor internal yang meliputi faktor fisiologis dan psikologis, faktor eksternal,
dan faktor pendekatan belajar (Syah, 2010).
Kualitas prestasi belajar disekolah menuntut adanya pelaksanaan
kegiatan pembelajar yang berkualitas. Pelaksanaan pembelajaran yang
berkualitas sangat di tentukan oleh guru sebagai orang yang bertanggung
jawab secara langsung terhadap kegiatan pembelajaran. Guru dituntut untuk
memilki sekurang-kurangnya 3 kemampuan poko yaitu kemampuan
merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan pemeblajaran dan
mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Dengan dipenuhinya ketiga
kemampuan tersebut diharapkan pembelajaran yang dilaksanakan menjadi
berkualitas, sehingga sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dapat

1
2

memberikan bekal yang bermanfaat bagi masa depan peserta didiknya


(Mustofa, 2010).
Hertati (2009) mengatakan bahwa lingkungan sosial merupakan
lingkungan pergaulan antar manusia, pergaulan antar pendidik dengan
peserta didik serta orang-orang lainnya yang terlibat dalam interaksi
pendidikan. menjelaskan faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
perkembangan anak terdiri dari: (a) lingkungan sosial sekolah, seperti
pendidik, tenaga administrasi dan teman-teman sekelas. Hubungan yang
harmonis diantara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar
lebih baik di sekolah; (b) lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan
masyarakat tempat tinggal akan mempengaruhi perkembangan anak.
Lingkungan yang kumuh, banyak pengangguran, dan anak terlantar, juga
dapat mempengaruhi aktivitas anak, paling tidak anak akan kesulitan ketika
memerlukan teman belajar, diskusi atau meminjam alat-alat belajar yang
kebetulan belum dimilikinya; (c) lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini
sangat mempengaruhi kegiatan anak. Ketegangan lingkungan, sifat-sifat
orangtua, demografi rumah (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya
dapat memberi dampak terhadap aktivitas anak. Hubungan antara anggota
keluarga, orangtua, kakak, adik yang harmonis akan membantu anak
melakukan aktivitas dengan baik.
Dewantara (2010) “mengemukakan bahwa lingkungan sosial dibedakan
menjadi tiga tempat, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat”. Selanjutnya diuraikan indikator lingkungan sosial
antara lain dari lingkungan keluarga meliputi cara orang tua mendidik dan
suasana rumah, dari lingkungan sekolah meliputi relasi guru dengan guru
dan relasi siswa dengan siswa, dari lingkungan sosial meliputi bentuk
kehidupan masyarakat dan teman bergaul.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sudjana
(2010), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
kepercayaan diri dengan prestasi belajar dan perencanaan karir siswa kelas
VIII SMP Negeri 3 Bantul. Pendekatan dalam penelitian ini kuantitatif dengan
jenis penelitian korelasi. Subjek penelitian berjumlah 93 siswa yang diambil
melalui teknik random sampling dari populasi sebanyak 186 siswa. Teknik
analisis data untuk mengetahui korelasi antar variabel menggunakan
korelasi linier berganda. Hasil analisis penelitian ini menunjukan nilai
3

koefisien determinasi (R²) =0,528 yang mempunyai arti bahwa tingginya


keinginan siswa untuk merencanakan karir disebabkan oleh kepercayaan diri
dan prestasi belajar siswa sebesar 52,8% dan sisanya sebesar 47,2%
disebabkan oleh variabel lain seperti jasmani, psikologis dan lingkungan.
Hasil penelitian dapat disimpulkan ada hubungan positif antara kepercayaan
diri dan prestasi belajar dengan perencanaan karir siswa kelas VIII SMP
Negeri 3 Bantul. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi konselor sebagai
gambaran tentang kondisi kepercayaan diri, prestasi belajar, dan
perencanaan karir siswa yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
menyusun program layanan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Hertati, Tujuan dari
penelitian ini adalah: 1) mengetahui peranan orang tua, guru, teman sebaya,
dan masyarakat dalam kehidupan seorang anak, 2) mengetahui
perkembangan imajinasi pada anak, 3) mengetahui faktor lingkungan sosial
dapat mempengaruhi imajinasi anak. Penelitian ini merupakan penelitian
dekriptif kuantitatif dengan metode penelitian korelasi. Variabel X dalam
penelitian ini adalah lingkungan sosial, variabel Y adalah Imajinasi. Populasi
dalam penelitian adalah siswa Sekolah Dasar Negeri. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah random sampling. Hasil penelitian: untuk uji
homogenitas, membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel distribusi
F, 0.123 < 1.94 berarti homogen. Uji normalitas digunakan uji K-S, pada
variabel lingkungan sosial diketahui bahwa nilai kuantil penguji dengan α=
0,05 dan n= 30 adalah 0.242, nilai tertinggi 0.156 berarti Ho diterima Ha
ditolak karena 0.156 < 0.242. Simpulan lingkungan sosial berdistribusi
normal pada α= 0,05. pada variabel imajinasi siswa diketahui bahwa nilai
kuantil penguji dengan α= 0,05 dan n= 30 adalah 0.242, nilai tertinggi 0.197
berarti Ho diterima Ha ditolak karena 0.197<0.242. Simpulan imajinasi siswa
berdistribusi normal pada α= 0,05. Uji statistik linier sederhana dengan
product moment dapat diketahui Ẏ=53.67+1.03X, Fhitung= 0.127 dan
Ftabel= 5.79, Fhitung< Ftabel maka regresi linier. Simpulan terdapat
pengaruh lingkungan sosial terhadap imajinasi siswa
Berdasarkan hasil survey yang peneliti lakukan pada tanggal 20 April
2020 di SD 02 Purwosari, hasil nilai uas mid semester dari 10 siswa yang
diwawancari peneliti 6 siswa mendapatkan nilai dibawah 7.00,sedangkan 4
siswa mendapatkan nilai diatas 7.00, 6 siswa mengatakan bahwa minat
4

belajarnya kurang karena dilingkungannya tidak ada yg memperdulikan


untuk belajar.
Dari gambaran diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
mengenai “Hubungan Lingkungan Sosial Anak Dengan Prestasi Belajar Anak
Di SD 02 Purwosari Kecamatan Kota Kabupaten Kudus “.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dirumuskan suatu masalah yaitu Bagaimana
Hubungan lingkungan sosial anak di sekolah dengan prestasi belajar anak di
SD 02 Purwosari Kecamatan Kota Kabupaten Kudus?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan lingkungan sosial anak di sekolah
dengan prestasi belajar anak di SD 02 Purwosari Kecamatan Kota
Kabupaten Kudus
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui lingkungan sosial anak di SD 02 Purwosari Kecamatan
Kota Kabupaten Kudus
b. Mengetahui prestasi belajar anak di SD 02 Purwosari Kecamatan Kota
Kabupaten Kudus
c. Menganalisa hubungan lingkungan sosial anak dengan prestasi belajar
anak di SD 02 Purwosari Kecamatan Kota Kabupaten Kudus

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Peneliti
Diharapkan agar dapat dijadikan pengalaman belajar dilapangan dan
dapat meningkatkan pengetahuan peneliti tentang hubungan antara
Lingkungan Sosial Anak Di Sekolah Dengan Prestasi Belajar.
2. Manfaat Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
Di harapkan dapat memberikan informasi kepada prodi SI
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus dan dapat dijadikan
dokumentasi ilmiah untuk merangsang minat peneliti selanjutnya dengan
variabel dan metedologi yang berbeda.
5

3. Manfaat Bagi SD 02 Purwosari


Diharapkan agar Siswa/Siswi SD 02 Purwosari dapat mengetahui
tentang hubungan lingkungan sosial anak di sekolah dengan prestasi
belajar anak.
4. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya
Menambah khasanah ilmu tentang hubungan antara prestasi belajar
dengan anak pada siswa di SD dan termotivasi untuk meneliti lebih lanjut
lagi.

E. Keaslian Penelitian
Penelitian sejenis judul “Hubungan Lingkungan Sosial Anak Di Sekolah
Dengan Prestasi Belajar Anak Di SD 02 Purwosari Kecamatan Kota
Kabupaten Kudus” pernah dilakukan sebelumnya.
Tabel 1.1 Keaslian penelitian

No. Nama Judul Metode Hasil penelitian Perbedaan


Peneliti penelitian

1. Sukardi KEPERCA Penelitian Tujuan uji linieritas Variabel terikat


,Sumiat YAAN DIRI, menggun adalah untuk perencanaan
i, PRESTASI akan mengetahui linieritas karir.
Suherm BELAJAR, pendekat hubungan antara Tempat
an PERENCA an masing-masing variabel penelitian smp
NAAN kuantitatif penelitian. Teknik n 3 bantul
KARIR dengan analisis data untuk
jenis menguji hubungan linier
korelasio antar variabel yang satu
nal. dengan yang lain
Penentua menggunakan uji
n subjek signifikan F. Linier atau
penelitian tidaknya suatu hubungan
dengan dapat dilihat dari peluang
menggun galat (p) melalui harga
akan (F). Hubungan kedua
teknik variabel dikatakan linier
random jika p>0,05 dan
sampling. sebaliknya jika p<0,05
Subjek maka sebaran tidak
penelitian linier. Uji linieritas yang
ini digunakan dalan
sebanyak penelitian ini adalah
93 siswa, anova. Uji linieritas
yang dalam penelitian ini
merupaka bertujuan untuk
n 50% mengetahui ada tidaknya
6

dari total korelasi antara


populasi kepercayaan diri dengan
sebanyak prestasi belajar dan
siswa 186 perencanaan karir siswa
(responde kelas VIII SMP Negeri 3
n) kelas Bantul. Hasil uji linieritas
VIII di dapat diketahui pada
SMP Tabel 1. Pada Tabel 1
Negeri 3 terlihat bahwa ada
Bantul. hubungan linier antara
Instrumen kepercayaan diri,
yang prestasi belajar, dengan
digunaka perencanaan karir pada
n yaitu siswa kelas VIII SMP
berupa Negeri 3 Bantul.
angket.
Metode
analisis
data
menggun
akan
analisis
korelasi
linear
berganda
.

2 Gunadi, PENGARU Penelitian Hasil PenelitianVariabel Variabel bebas


Hertati, H dilaksana Lingkungan Sosial lingkungan
Syah LINGKUNG kan pada Instrumen Lingkungan sosial
AN SOSIAL semester Sosial berjumlah 24 butir terhadap
TERHADA genap pernyataan. Jawaban imajinasi anak.
P tahun diberi nilai skor 4 sampai Tempat
IMAJINASI ajaran dengan 1 untuk jawaban Sekolah Dasar
ANAK 2014/201 pernyataan positif, dan Negeri 03
5 bulan sebaliknya nilai 1 sampai Mampang,
Maret dengan 4 untuk jawaban Pancorran
2015 pernyataan negatif. Skor Mas, Depok.
sampai teoritik tertinggi adalah
dengan 96 dan terendah 24.
Mei 2016, Pada kelompok ini,
di responden berjumlah 30
Sekolah orang, skor tertinggi
Dasar adalah 96 dan skor
Negeri 03 terendah adalah 59.
7

Mampang Adapun jumlah total skor


, 2441, rata-rata hitung ( )
Pancorra 81.37 varians (s²) 88.70
n Mas, dan simpangan baku (s)
Depok. 9.42. x
Berdasarkan data
penelitian, dapat
diketahui bahwa ada 6
siswa atau 20% siswa
memiliki skor
Lingkungan Sosial di
bawah nilai rata-rata
kelas, ada 14 siswa atau
46.7% siswa memiliki
skor Lingkungan Sosial
sama dengan nilai rata-
rata kelas, dan ada 10
siswa atau 33.3% siswa
memiliki skor
Lingkungan Sosial di
atas nilai rata-rata kelas.

F. Ruang lingkup
1. Ruang Lingkup Waktu
Ruang lingkup waktu penelitian dimulai dari November 2019.
2. Ruang Lingkup Tempat
Lokasi yang digunakan untuk penelitian ini adalad di SD 02 Purwosari.
3. Ruang Lingkup Materi
Penelitian ini dilakukan mengenai “hubungan lingkungan sosial anak di
sekolah dengan prestasi belajar anak di SD 02 Purwosari”
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Prestasi Belajar
1. Pengertian
Prestasi belajar siswa bukan semata-mata karena kecerdasan
siswa saja tetapi ada faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa adalah faktor internal yang meliputi faktor fisiologis dan
psikologis, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar (Syah,
2010).
Sudjana (2010) bahwa prestasi belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman
belajar. Mengkaji dari beberapa pendapat mengenai pengertian
prestasi belajar, peneliti mengambil kesimpulan bahwa prestasi belajar
adalah hasil dari sebuah proses belajar yang baik, ditandai dengan
adanya kemampuan pengausaan materi tentang pelajaran terkait dan
merupakan hasil penilaian secara menyeluruh.
Menurut Sugihartono (2012) belajar merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam lembaga
pendidikan yaitu sekolah, keberhasilan proses belajar diukur melalui
prestasi belajar. Dalam mata pelajaran, prestasi belajar mempunyai
arti penting sebagai indikator tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang diajarkan selama menempuh proses belajar. Dalam
mencapai prestasi belajar yang diharapkan, masih ada beberapa
siswa yang mengalami masalah yang dapat menghambat kegiatan
belajarnya. Beberapa siswa masih kesulitan dalam belajar dan sulit
memahami materi yang diajarkan sehingga prestasi belajar yang
dicapai kurang optimal. Prestasi Belajar yang dicapai masing-masing
siswa berbeda-beda tergantung pada kondisi siswa selama proses
belajar. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua
faktor yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
muncul dari dalam diri siswa, seperti kondisi fisik, sikap, kecerdasan

8
9

emosional intelegensi, motivasi, bakat, motif, kematangan, kesiapan,


dan minat. Sedangkan faktor eksternal muncul dari luar diri siswa,
seperti lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan
belajar.
Prestasi belajar (achievement or performance) ialah hasil
pencapaian yang di peroleh sesorang pelajar setelah mengikuti ujian
dalam suatu pelajaran tertentu. Prestasi belajar di wujudkan dengan
laporan nilai yang tercantum pada buku rapor(repor book), atau kartu
hasil studi (KHS) hasil lapor belajar ini diberikan setiap tengah
semester, setiap semester atau setiap tahun. Setiap pelajar berhak
memperoleh laporan hasil prestasi belajar setelah mengikuti berbagai
rangkaian kegiatan pelajaran di kelas (Dariyo Agoes,2013).

2. Aspek-Aspek Yang Terdapat Dalam Prestasi Belajar


Prestasi belajar harus mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Ketiga aspek ini tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahkan membentuk hubungan
hierarki.
a. Tipe Prestasi Belajar Bidang Kognitif
Tipe-tipe prestasi belajar bidang kognitif mencakup sebagai berikut :
1) Tipe Prestasi Belajar Pengetahuan Hafalan (Knowledge)
Pengetahuan ini mencakup aspek-aspek faktual dan ingatan
(sesuatu hal yang harus diingat kembali) seperti batasan,
peristilahan, pasal, hukum, bab, ayat, rumus, dan lain-lain. Tipe
ini merupakan tingkatan tipe prestasi belajar yang paling rendah.
Namun demikian, tipe prestasi belajar ini penting sebagai
prasyarat untuk mengusai dan mempelajari tipe-tipe prestasi
belajar yang lebih tinggi. Sebagai contoh, bagaimana mungkin
seorang siswa bisa melakukan shalat dengan baik tanpa ia hafal
bacaan-bacaan dan urutan-urutan kegiatan yang terkait dengan
shalat. Demikian juga untuk ibadah-ibadah lainnya seperti
wudhu, tayamum, haji, dan sebagainya.
10

2) Tipe Prestasi Belajar Pemahaman (Comprehention)


Tipe ini lebih tinggi satu tingkat dari tipe sebelumnya.
Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau
arti dari suatu konsep.
3) Tipe Prestasi Belajar Penerapan (Aplikasi)
Tipe ini merupakan kesanggupan menerapkan dan
mengabtraksikan suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi
yang baru. Misalnya memecahkan persoalan matematika dengan
menggunakan rumus-rumus tertentu.
4) Tipe Prestasi Belajar Analisis
Tipe ini merupakan kesanggupan memecahkan,
menguraikan suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-
bagian yang mempunyai arti. Analisis merupakan kemampuan
menalar yang memanfaatkan unsur pengetahuan, pemahaman,
dan aplikasi.
5) Tipe Prestasi Belajar Sintesis
Sintesis merupakan laan analisis. Analisis tekanannya
adalah pada kesanggupan menguraikan suatu integritas menjadi
bagian yang bermakna, sedangkan pada sintesis adalah
kesanggupan menyatukan unsur atau bagian-bagian menjadi
satu integritas. Sintesis juga memerlukan hafalan, pemahaman,
aplikasi dan analisis. Melalui sintesis dan analisis maka berpikir
kreatif untuk menemukan sesuatu yang baru (inovasi) akan lebih
mudah dikembangkan.
6) Tipe Prestasi Belajar Evaluasi
Tipe ini merupakan kesanggupan memberikan keputusan
tentang nilai sesuatu berdasarkan judgment yang dimilikinya dan
kriteria yang digunakannya. Tipe prestasi belajar ini
dikategorikan paling tinggi. Untuk dapat melakukan evaluasi,
diperlukan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan
sintesis.
b. Tipe Prestasi Belajar Bidang Afektif
Bidang afektif berkenan dengan sikap dan nilai. Tipe prestasi
belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku
seperti atensi atau perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi
11

belajar, menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar, dan lain-


lain. Tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe prestasi
belajar mencakup antara lain :
1) Receiving atau attending, yakni kepekaan dalam menerima
rangsangan (stimulus) dari luar yang datang pada siswa.
2) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan seorang
siswa terhadap stimulus yang datang dari luar.
3) Valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan penilaian dan
kepercayaan terhadap gejala atau stimulus.
4) Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam suatu sistem
organisasi, termasuk menentukan hubungan suatu nilai dengan
nilai lain dan kemantapan, prioritas nilai yang telah dimilikinya.
Karakteristik dan internalisasi nilai, yakni keterpaduan dari semua
sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola
kepribadiannya.
c. Tipe Prestasi Belajar Bidang Psikomotor
Tipe ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill), dan
kemampuan bertindak seseorang. Dalam praktik belajar mengajar
di sekolah-sekolah, tipe-tipe prestasi belajar kognitif cenderung
lebih dominan dari tipe-tipe prestasi belajar afektif dan psikomotor.
Misalnya, seorang siswa secara kognitif (evaluasi kognitifnya)
dalam mata pelajaran shalat baik, tetapi dari segi afektif dan
psikomotor kurang, karena banyak diantara mereka yang tidak bisa
mempraktikkan gerakan-gerakan shalat secara baik (Tohirin,2009).

3. Faktor-Faktor Pencapaian Prestasi Belajar


Terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi pencapaian prestasi
belajar siswa yaitu sebagai berikut :
a. Faktor Internal
Faktor internal ialah faktor yang berhubungan erat dengan segala
kondisi siswa, meliputi :
1) Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik yang prima akan mendukung seseorang siswa
untuk melakukan kegiatan belajar dengan baik, sehingga ia
akan dapat meraih prestasi belajar yang baik pula. Sebaliknya,
12

siswa yang sakit, apalagi kondisi sakitnya sangat parah dan


harus dirawat secara intensif di rumahsakit, maka ia tidak dapat
berkonsentrasi belajar dengan baik. Tentu saja ia pun tidak
akan dapat meraih prestasi belajar dengan baik bahkan bisa
berakibat pada kegagalan belajar (learning failure) (Dariyo
Agoes, 2013).
2) Psikologis
a) Intelegensi (intelligence)
Taraf intelegensi yang tinggi (high average, superior,
genius) pada seorang siswa, akan memudahkan bagianya
dalam memecahkan masalah-masalah akademis di sekolah.
Dengan kemampuan intelegensi yang baik tersebut, maka
mereka pun akan mampu meraih prestasi belajar terbaik.
Sebaliknya siswa yang memiliki taraf intelegensi rendah, di
tandai dengan ketidakmampuan dalam memahami masalah-
masalah pelajaran akademis, sehingga berpengaruh pada
prestasi belajar yang rendah.
Intelegensi seseorang diyakini sangat berpengaruh
pada keberhasilan belajar yang dicapainya. Berdasarkan
hasil penelitian prestasi belajar biasanya berkorelasi searah
dengan tingkat intelegensi, artinya semakin tinggi tingkat
intelegensi seseorang,mmaka semakin tinggi prestasi
belajar yang dicapainya. Bahkan menurut sebagian besar
ahli, intelegensi merupakan modal utama dalam belajar dan
mencapai hasil yang optimal. Perbedaan intelegensi yang
dimiliki oleh siswa bukan berarti membuat guru harus
memandang rendah pada siswa yang kurang, akan tetapi
guru harus mengupayakan agar pembelajaran yang ia
berikan dapat membantu semua siswa, tentu saja dengan
perlakuan metode yang beragam (Khodijah, Dr. Nyayu,
2014).
b) Bakat Siswa
Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan
13

demikian, sebetulnya setiap orang mempunyai bakat dalam


arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat
tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi
secara global bakat itu mirip dengan intelegensi. Itulah
sebabnya seorang anak yang berintelegensi sangat cerdas
(superior) atau cerdas luar biasa (very superior) disebut juga
sebagai talented child, yakni anak berbakat.
c) Minat adalah ketertarikan secara internal yang mendorong
individu untuk melakukan sesuatu atau kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. Sifat minat bisa temporer, tetapi bisa menetap
dalam jangka panjang. Minat temporer (temporary interest)
hanya bertahan dalam jangka waktu pendek, dalam hal ini
bisa dikatakan minat yang rendah (low interest). Minat yang
kuat (high interest), pada umumnya bisa bertahan lama
karena seseorang benar-benar memiliki semangat, gairah
dan keseriusan yang tinggi dalam melakukan sesuatu hal
dengan baik. Bila dikaitkan dengan suatu mata pelajaran,
maka ia akan sungguh-sungguh dalam mempelajari materi
pelajaran tersebut. Hal ini mengakibatkan seseorang bisa
meraih prestasi belajar yang tinggi. Namun mereka yang
tidak mempunyai minat (minatnya rendah) terhadap suatu
pelajaran, maka ia tidak akan serius dalam belajar,
akibatnya prestasi belajarnya pun rendah.
d) Kreativitas ialah kemampuan untuk berpikir alternatif dalam
menghadapi suatu masalah, sehingga ia dapat
menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang baru
dan unik. Kreatifitas dalam belajar memberi pengaruh positif
bagi individu untuk mencari cara-cara terbaru dalam
menghadapi suatu masalah akademis. Ia tidak akan terpaku
dengan cara-cara klasik namun berupaya mencari
terobosan baru, sehingga ia tidak akan putus asa dalam
belajar.
14

3) Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang menggerakkan seseorang
untuk melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Motivasi
belajar (learning motivation) adalah dorongan yang
menggerakkan seorang pelajar untuk sungguh-sungguh dalam
belajar menghadapi pelajaran di sekolah. Motivasi berprestasi
(achievement motivation) ialah otivasi yang akan mendorong
individu untuk meraih prestasi belajar yang setinggi-tingginya.
Mereka yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, pada
umumnya ditandai dengan karakteristik bekerja keras atau
belajar secara serius, menguasai materi pelajaran, tidak putus
asa dalam menghadapi kesulitan , bila menghadapi suatu
masalah maka ia berusaha mencari cara lain.
Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau
menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya
untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil
atau mencapai tujuan tertentu.
4) Kondisi Psikoemosional Yang Stabil
Kondisi emosi adalah bagaiman keadaan perasaan
suasana hati yang dialami oleh seseorang. Kondisi emosi
seringkali dipengaruhi oleh pengalaman dalam hidupnya.
Misalnya : putus hubungan dengan kekasihnya, maka membuat
seorang pelajar tidak bergairah dalam belajarnya karena
merasa sedih, atau depresi, sehingga berakibat rendahnya
prestasi belajarnya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar individu, baik
berupa lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
1) Lingkungan fisik sekolah (school physical environmental) ialah
lingkungan yang berupa sarana dan prasaranayang tersedia di
sekolah yang bersangkutan. Sarana dan prasarana di sekolah
yang memadai seperti ruang kelas dengan penerangan,
ventilasi udara yang cukup baik, tersedianya AC (penyejuk
ruangan), Overhead Projector (OHP) atau LCD, papan tulis
(whiteboard), spidol, perpustakaan lengkap, laboratorium, dan
15

sarana penunjang belajar lainnya. Kelengkapan sarana dan


prasarana akan berpengaruh positif bagi siswa dalam meraih
prestasi belajar.
2) Lingkungan sosial kelas (Class Climate environment) ialah
suasana psikologis dan sosial yang terjadi selama proses
belajar mengajar antara guru dan murid di dalam kelas. Iklim
kelas yang kondusif memacu siswa untuk bergairah dalam
belajar dan mempelajari materi pelajaran yang baik.
3) Lingkungan sosial keluarga (Family sosial environment) ialah
suasana interaksi sosial antara orang tua dengan anak-anak
dalam lingkungan keluarga. Orangtua yang tidak mampu dalam
mengasuh anak-anak dengan baik, karena orangtua cenderung
otoriter sehingga anak-anak bersikap patuh semu (pseudo
obedience) dan memberontak bila di belakang orang tua.
Pengasuhan permisif yang serba memperbolehkan seorang
anak untuk berperilaku apa saja, tanpa ada kendali orang tua,
akibatnya anak tidak tahu akan tuntutan dan tanggung jawab
dalam hidupnya sebagai pelajar. Kedua pengasuhan ini akan
berdampak buruk pada pencapaian prestasi belajar anak
disekolah. Namun orang tua yang menerapkan pengasuhan
demokratis yang ditandai dengan komunikasi aktif orang
tua/anak, menetapkan aturan dan tanggung jawab yang jelas
bagi anak, orang tua yang mendorong anak untuk berprestasi
terbaik, maka pengasuhan yang kondusif ini akan berpengaruh
positif dalam pencapaian prestasi belajar anak di sekolah
(Dariyo, Agoes 2013).

4. Faktor Penghambat Pencapaian Prestasi Belajar


Sifat-sifat buruk yang melekat pada diri seorang individu yang dapat
menghambat pencapaian prestasi belajar di sekolah antara lain:
a. Malas ialah sifat keengganan yang menyebabkan seseorang tidak
mau untuk melakukan sesuatu. Malas belajar ialah sifat
keengganan (ketidak mampuan) yang menyebabkan seseorang
tidak mau untuk belajar dalam upaya mencapai prestasi demi
masa depan hidupnya. Orang yang malas menganggap belajar
16

sebagai suatu hal yang tidak penting, orang malas juga sering kali
menunjukkan sikap prokrastinasi yaitu menunda-nunda suatu
pekerjaan yang seharusnya dapat dikerjakan dalam waktu
secepatnya. Oleh karena itu orang malas akan berpengaruh buruk
pada prestasi belajarnya.
b. Sifat keterpaksaan ialah suatu sifat yang mudah mengeluh,
mengomel dan tidak mau melakukan suatu tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa. Sifat ini dianggap sebagai penghambat
karena seorang pelajar tidak memiliki kesadaran untuk belajar.
c. Persepsi diri yang buruk. Seorang siswa yang memiliki persepsi
yang buruk (bad perception) terhadap diri sendiri, pada umumnya
berasal dari lingkungan keluarga yang tidak mendukung
keberhasilan dalam suatu pelajaran dan senantiasa
memperlakukan secara buruk terhadap seorang anak. Persepsi
buruk ditandai dengan suatu perasaan bahwa dirinya adalah orang
yang bodoh, tidak mampu, dan tidak bisa berbuat apa-apa dalam
mengikuti pelajaran di sekolah (Dariyo, Agoes 2013).

B. Lingkungan Sosial
1. Pengertian
Dewantara (2010) “mengemukakan bahwa lingkungan sosial
dibedakan menjadi tiga tempat, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat”. Selanjutnya diuraikan indikator
lingkungan sosial antara lain dari lingkungan keluarga meliputi cara
orang tua mendidik dan suasana rumah, dari lingkungan sekolah
meliputi relasi guru dengan guru dan relasi siswa dengan siswa, dari
lingkungan sosial meliputi bentuk kehidupan masyarakat dan teman
bergaul.
Lingkungan sosial merupakan segala kondisi dalam dunia ini yang
dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,
pertumbuhan, perkembangan (life processes) atau manusia lain yang
mempengaruhi kita. Lingkungan sosial ini berpengaruh besar terutama
terhadap pertumbuhan Rohani dan Kepribadian. Lingkungan Sosial
merujuk pada lingkungan dimana seseorang individu melakukan
interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik
17

antar individu ataupun kelompok. Kita melakukan interaksi sosial


dengan anggota keluarga, teman, dan kelompok sosial lain yang lebih
besar (Setiadi, Elly M 2012).
Lingkungan Sosial merupakan segala kondisi di dalam dunia yang
dengan cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,
perkembangan manusia lain yang mempengaruhi kita yang merujuk
pada hubungan antarmanusia, hubungan manusia dengan kelompok,
serta hubungan manusia dengan organisasi untuk mengembangkan
dirinya (Nasution, M.S.A 2015).

2. Konsep Lingkungan Sosial


a. Masyarakat
Anak-anak di dalam lingkungan masyarakat, anak-anak yang
tidak berhak di bawah pengawasan keluarga atau anggota keluarga
yang lain, dan tidak ada yang mengawasi guru atau petugas
sekolah yang lain. Pengawasan tingkah laku anak-anak dalam
lingkungan masyarakat oleh petugas-petugas hukum di masyarakat
atau anak-anak yang berada dalam masyarakat (LN, Yusuf Syamsu
2012).
Pendidikan yang ada di masyarakat adalah yang ada di
perkumpulan-perkumpulan pemuda. Pengaruh dari masyarakat
yang positif, ada yang juga negatif. Terkait kita tahu negatif juga
banyak kita jumpai dalam masyarakat dan anehnya perubahan ini
sangat mudah diterima oleh anak (LN, Yusuf Syamsu 2012).
Dalam masyarakat, individu terutama anak-anak dalam
melakukan interaksi sosial dengan teman sebayanya atau anggota
masyarakat lainnya. apabila teman sebaya sepergaulan
menampilkan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama
yang baik maka anak cenderung untuk mengikuti atau mencontoh
perilaku tersebut. Hal ini akan terjadi apabila anak kurang
mendapatkan bimbingan dari keluarganya (LN, Yusuf Syamsu
2012).
b. Lingkungan Sekolah
Sekolah lembaga pendidikan formal yang secara sistematis
melaksanakan progam bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam
18

rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya,


baik yang menyangkut aspek moral-spiritual. Intelektual,
emossional, maupun sosial (LN, Yusuf Syamsu 2012).
Mengenai peranan sekolah dalam mengembangkan
keperibadian anak, dalam buku (LN, Yusuf Syamsu 2012)
mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi
perkembangan kepribadian anak (siswa), baik dalam cara berpikir,
bersikap maupun cara berperilaku. Sekolah berperan sebagai
substitusi keluarga, dan guru substitusi. Orang tua ada beberapa
alasan mengapa sekolah memainkan peranan yang berarti bagi,
perkembangan kepribadian anak, yaitu:
1) Para siswa harus hadir disekolah,
2) Sekolah memberikan pengaruh kepada anak secara dini seiring
dengan perkembangan "konsep diri”-nya,
3) Anak-anak banyak menghabiskan waktu di sekolah dari pada
tempat lain di rumah,
4) Sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk meraih
sukses, dan
5) Sekolah memberi kesempatan pertama kepada anak untuk
menilai dirinya dan kemampuannya secara realistik.
c. Kelompok Teman Sebaya
Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi anak
memiliki peran penting bagi perkembangan kepribadiannya.
Peranannya semakin penting, terutama pada saat terjadinya
perubahan dalam struktur masyarakat pada beberapa dekade
terakhir ini, yaitu:
1) Perubahan struktur keluarga, dari keluarga besar ke keluarga
kecil,
2) Kesenjangan anatara generasi tua dan generasi muda,
3) Ekspansi jaringan komunikasi di antara kawula muda, dan
4) Panjangnya masa atau penundaan memasuki masyarakat
orang dewasa (LN, Yusuf Syamsu 2012).
Pada awal masa kanak-kanak, teman-teman terutama terdiri
dari rekan dan teman bermain. Meskipun anak mengangap
beberapa teman bermain yang mereka sukai sebagai “teman”,
19

tetapi hanya sedikit yang berperan sebagai teman dalam awal masa
kanak kanak (Hurlock, 2012).
d. Hubungan Dengan Sanak Keluarga
Ada dua kondisi dalam hubungan dengan sanak keluarga
sehingga dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial
anak. Pertama, frekuensi hubungan. Kalau keluarga tinggal di
masyarakat yang berbeda atau di kota atau negara yang berlainan
maka hubungan antara anak dengan saudara akan jarang. Kedua,
peran sanak saudara adalah sebagai teman bermain, sedangkan
nenek berpran sebagai pengasuh atau pengganti ibu. Sepanjang
hubungan dengan sanak saudara bersifat sebagai teman bermain,
hubungan cenderung menyenangkan meskipun adakalanya terjadi
pertengkaran sebagaimana halnya dalam hubungan dengan
saudara-saudara sekandung (Hurlock, 2012).

3. Faktor-Faktor Lingkungan Sosial Yang Dapat Mempengaruhi


Perkembangan Anak
Hertati (2009) mengatakan bahwa lingkungan sosial merupakan
lingkungan pergaulan antar manusia, pergaulan antar pendidik dengan
peserta didik serta orang-orang lainnya yang terlibat dalam interaksi
pendidikan.
a. Lingkungan sosial sekolah, seperti pendidik, tenaga administrasi
dan teman-teman sekelas. Hubungan yang harmonis diantara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih
baik di sekolah;
b. Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat
tempat tinggal akan mempengaruhi perkembangan anak.
Lingkungan yang kumuh, banyak pengangguran, dan anak
terlantar, juga dapat mempengaruhi aktivitas anak, paling tidak
anak akan kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi
atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya;
c. Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat mempengaruhi
kegiatan anak. Ketegangan lingkungan, sifat-sifat orangtua,
demografi rumah (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya
dapat memberi dampak terhadap aktivitas anak. Hubungan antara
20

anggota keluarga, orangtua, kakak, adik yang harmonis akan


membantu anak melakukan aktivitas dengan baik.

C. Penelitian Terkait
Penelitian yang terkait sangat diperlukan guna mendukung kerangka
teori-teori dan kerangka berfikir yang dikemukakan sehingga dapat
digunakan sebagai acuan dalam pengajuan pertanyaan dalam penelitian.
a. Penelitian yang di lakukan oleh Suherman (2010) dengan judul
Kepercayaan diri, Prestasi belajar, Tujuan uji linieritas adalah untuk
mengetahui linieritas hubungan antara masing-masing variabel
penelitian. Teknik analisis data untuk menguji hubungan linier antar
variabel yang satu dengan yang lain menggunakan uji signifikan F.
Linier atau tidaknya suatu hubungan dapat dilihat dari peluang galat (p)
melalui harga (F). Hubungan kedua variabel dikatakan linier jika
p>0,05 dan sebaliknya jika p<0,05 maka sebaran tidak linier. Uji
linieritas yang digunakan dalan penelitian ini adalah anova. Uji linieritas
dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
antara kepercayaan diri dengan prestasi belajar dan perencanaan karir
siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bantul. Hasil uji linieritas dapat
diketahui pada Tabel 1. Pada Tabel 1 terlihat bahwa ada hubungan
linier antara kepercayaan diri, prestasi belajar, dengan perencanaan
karir pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bantul.
b. Penelitian yang di lakukan oleh Syah ( 2010) dengan judul Pengaruh
lingkungan sosial dengan imajinasi anak, PenelitianVariabel
Lingkungan Sosial Instrumen Lingkungan Sosial berjumlah 24 butir
pernyataan. Jawaban diberi nilai skor 4 sampai dengan 1 untuk
jawaban pernyataan positif, dan sebaliknya nilai 1 sampai dengan 4
untuk jawaban pernyataan negatif. Skor teoritik tertinggi adalah 96 dan
terendah 24. Pada kelompok ini, responden berjumlah 30 orang, skor
tertinggi adalah 96 dan skor terendah adalah 59. Adapun jumlah total
skor 2441, rata-rata hitung ( ) 81.37 varians (s²) 88.70 dan simpangan
baku (s) 9.42. x Berdasarkan data penelitian, dapat diketahui bahwa
ada 6 siswa atau 20% siswa memiliki skor Lingkungan Sosial di bawah
nilai rata-rata kelas, ada 14 siswa atau 46.7% siswa memiliki skor
Lingkungan Sosial sama dengan nilai rata-rata kelas, dan ada 10
21

siswa atau 33.3% siswa memiliki skor Lingkungan Sosial di atas nilai
rata-rata kelas.

D. Kerangka Teori
Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka, maka kerangka teori
dalam penelitian ini adalah : Hubungan lingkungan sosial anak di sekolah
dengan prestasi belajar anak di SD 02 purwosari.
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Faktor - Factor yang Menpengaruhi
Prestasi Belajar :
a. Factor Internal :
1. Kesehatan Fisik
2. Psikologis :
a) Intelegensi
b) Bakat siswa
c) Minat
d) Kreativitas
3. Motivasi Prestasi
4. Kondisi Psikoemosional Belajar
b. Factor Eksternal
1. Lingkungan Sosial keluarga
2. Lingkungan Sosial Kelas

Konsep Lingkungan Sosial :


1. Masyarakat
2. Lingkungan Sekolah
3. Kelompok Teman Sebaya
4. Hubungan dengan Anak Keluarga
Faktor – Faktor Lingkungan Sosial yang
dapat Mempengaruhi Perkembangan Anak
:
1. Lingkungan Sosial Sekolah
2. Lingkungan Sosial Masyarakat
3. Lingkungan Sosial Keluarga

Sumber : Dariyo, Agoes (2013)


: Diteliti
: Tidak diteliti
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang. Objek
atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).
Menurut Sugiyono, (2010) berdasarkan hubungan tungsional antara
variabel-variabel satu dengan yang lain, variabel dibedakan menjadi dua
yaitu:
1. Variabel Bebas (Independent Vanable)
Variabel Independen adalah suatu variabel tidak terikat yang
keberadaanya tidak di pengaruhi variabel lain. Variabel independent
(bebas) pada penelitian ini adalah Hubungan lingkungan sosial
2. Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Independen). Variabel
dependen (terikat) pada penelitian ini adalah Prestasi Belajar Anak.

B. Hipotesis Penelitian
Hipotesa adalah jawaban Sementara dalam suatu rumusan masalah
dalam penelitian. Dinyatakan sementara karena hanya berdasarkan teori
yang relevan, dan belum berdasarkan fakta empiris yang diperoleh dalam
pertemuan data. Sehingga dapat di simpulkan bahwa hipotesa adalah
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum berupa
jawaban yang empiris dengan data yang ada (Sugiyono, 2010). Hipotesis
juga merupakan sebuah pernyataan tentang hubungan yang diharapkan
antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris (Hidayat,
2009). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Hipotesa alternatif (kal. pasif)
Hipotesa alternatif biasa dinyatakan dalam kalimat positif.
Ha1 : Terdapat hubungan Lingkungan sosial dengan prestasi belajar
anak di SD 02 Purwosari

22
23

2. Hipotesa nol
Hipotesa nol dinyatakan dalam kalimat negative
Ho1 :Tidak terdapat hubungan Lingkungan sosial dengan prestasi
belajar anak di SD 02 Purwosari

C. Kerangka Konsep
Menurut Hidayat (2015) kerangka konsep merupakan model
konseptual yang berkaitan dengan bagaimana peneliti menyusun teori
atau menghubungkan secara logis faktor yang dianggap penting, yaitu
membahas keterkaitan antar variabel yang dianggap perlu untuk
melengkapi dinamika situasi yang diteliti. Kerangka konsep dalam
penelitian ini adalah:
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Variabel dependent Variabel independent

Lingkungan Sosial Prestasi Belajar Anak


Anak SD 02 Purwosari SD 02 Purwosari

D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah korelasional, yaitu jenis penelitian untuk
mengetahui seperangkat peristiwa maupun masalah keperawatan
(Dharma, 2011). Dalam penelitian ini, peneliti menggali hubungan
lingkungan sosial anak dengan prestasi belajar anak di SD 02
Purwosari Kudus .
2. Pendekatan Waktu
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan cross sectional
(belah lintang). Dalam penelitian potong lintang, variabel sebab atau
resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur
atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan).
Pengumpulan data untuk jenis penelitian ini, baik variabel resiko atau
sebab (independent variable) maupun variabel akibat (dependent
variable) dilakukan secara Bersama-sama atau sekaligus
(Notoadmojo, 2012). Dalam penelitian ini data dari variabel
24

independent yaitu lingkungan sosial anak serta data variabel


dependen yaitu prestasi belajar anak di SD 02 Purwosari Kudus.

3. Metode Pengumpulan Data


a. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber
pertama, atau dengan kata lain data yang pengumpulannya
dilakukan sendiri oleh peneliti secara langsung seperti hasil
wawancara dan hasil pengisisan angket (kuesioner) (Widoyoko,
2012). Pengumpulan data primer dalam penelitian ini berupa
lingkungan sosial anak dengan menggunakan formulir kuesioner.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber
kedua. Data yang dikumpulkan oleh orang atau lembaga lain,
dengan kata lain bukan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
(Widoyoko, 2012). Data sekunder dari penelitian ini diambil dari
dokumentasi prestasi belajar siswa SD 02 Purwosari Kudus .

4. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Saryono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas 5 dan kelas 6 SD 02 purwosari sebanyak 55 orang. 21
November 2019 di SD 02 Purwosari.

5. Prosedur Sampel dan Sampel Penelitian


a. Sampel
Menurut Sugiyono (2012), sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Sugiyono
(2012), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Menurut Nursalam (2013) teknik sampling
merupakan cara yang ditempuh dalam memperoleh sampel yang
benar-benar sesuai keseluruhan subyek penelitian. Metode
sampling penelitian ini dengan Purposive Sampling teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau yang
25

memenuhi kriteria inklusi. Menurut Notoatmodjo (2012) penentuan


besar sampel dapat menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi kelas 5 dan kelas 6
d2 : Tingkat ketepatan terhadap populasi yang diinginkan 0.05 (5%)
Dengan menggunakan rumus tersebut dapat diambil jumlah
sampel minimal sebagai berikut;

55

n = ––––––––––

1 + 55 (0,05) 2

55

n = ––––––––––

1 + 0,1375

55

n = –––––– = 48,35 dibulatkan menjadi 48 responden

1.1375

Berdasarkan penghitungan tersebut dapat diketahui bahwa


sampel minimal adalah sebanyak 48 orang.
Adapun besar atau jumlah pembagian sampel untuk masing-
masing kelas 5 dan 6 menggunakan rumus menurut Sugiyono
(2016).
X
n= x N1
N
Keterangan :
n : Jumlah sampel yang diinginkan setiap strata
N : Jumlah seluruh populasi siswi kelas 5 dan 6 SD 02 Purwosari
Kudus
X : Jumlah populasi pada setiap starata
N1 : Sampel
26

Berdasarkan rumus, jumlah sampel dari masing-masing kelas


tersebut yaitu :
26
Kelas 5 : x 48=22, 6 dibulatkan menjadi 23 siswi
55

29
Kelas 6 : x 48=25 siswi
55

6. Tehnik Sampling
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode Purposive Sampling yaitu penentuan sampel yang sesuai
dengan kriteria inklusi pada saat dilakukan penelitian, dalam penelitian
langsung mengambil sejumlah responden seseuai perhitungan sampel
(Rachmat, 2012).
Adapun kriteria-kriteria sampel ditetapkan sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel penelitian yang dapat
dimasukan atau layak diteliti, antara lain :
1) Semua siswa yang berusia 10- 12 tahun di SD 02 Purwosari.
2) Kelas 5-6 SD 02 Purwosari
3) Anak yang menjadi sampel penelitian dengan menandatangani
lembar persetujuan penelitian (informed consent).
4) Orangtua siswa yang memiliki HP android
b. Kriteria Eksklusi
Adalah kriteria dimana subyek penelitian tidak dapat mewakili
sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian
(Hidayat, 2010). Pada penelitian ini kriteria eksklusi adalah :
1) Siswa/siswi yang tidak bersekolah di SD 02 Purwosari Kudus.
2) Siswa/siswi yang sedang tidak berada dikelas 5 dan 6 tahun
2019.
3) Siswa/siswi yang berusia kurang dari 10 tahun.
4) Tidak bersedia menjadi responden dan tidak menandatangani
lembar persetujuan menjadi responden.
27

7. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Devinisi Operasional
Variabel Definisi Alat dan Cara Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur

Independen;

Lingkungan Lingkungan Koesioner Ordinal


social pergaulan antar Hasil dikategorikan
manusia, menjadi
pergaulan antar 1) Baik > 75 %
2) Cukup 50 – 75
pendidik dengan
%
peserta didik 3) Kurang Baik <
serta orang-orang 50 %
lainnya yang
terlibat dalam
interaksi
pendidikan.

Dependen;

Prestasi Kemampuan yang Raport siswa Nilai raport Ordinal


belajar anak di miliki siswa  A :90-100
dalam menerima  B :81- 89
pengalaman  C :70-80
belajar  D : <70

8. Instrumen Penelitian
Notoatmodjo (2010) menyatakan instrumen penelitian adalah alat yang
digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik. Instrument dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah alat ukur berupa pertanyaan yang
harus diisi responden secara jujur dan benar

a. Lingkungan sosial
Kisi-kisi instrument untuk mengukur lingkungan sosial disajikan
dalam bentuk tabel, yang terdiri dari kisi-kisi konsep instrument
yang akan digunakan untuk mengukur variabel lingkungan
sosial.selain itu juga memberikan gambaran sebeapa jauh
instrument ini mencerminkan indicator-indikator lingkungan sosial.
28

Indicator tersebut diukur dengan Skala Linkert kemudian di


uji cobakan kepada 30 orang siswa/siswi yang tidak terpilih
dalam sample, dan sesuai dengan karakteristik populasi yaitu
siswa kelas 5 dan 6. Kisi-kisi yang mengukur lingkungan sosial
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Variabel Lingkungan Sekolah

No. Item Jumlah Butir


No Indikator
(+) (-)

1. Kegiatan
mengarahkan murid 1,2,3,4 5,6,7 7
ke arah religius

2. Kegiatan membina
8,11,12,15 9,10,13,14 8
murid untuk disiplin

Jumlah 15

b. Prestasi Belajar
Penilaian dengan menggunakan nilai raport siswa
dalam kurun waktu tertentu sebagai bagian dari instrumen
penelitian dengan pengembangan skala rata-rata prestasi
belajar yang diperoleh siswa di semua mata pelajaran.

9. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


a. Uji Validitas
Derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh penelitian.
Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak
berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitain. Sugiyono
(2010)
b. Uji Realibitas
Realibitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau
pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau
diamati dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur
29

atau mengamati sama-sama memegang peranan yang penting


dalam waktu bersamaan (Nursalam, 2013).

Skala kuesioner lingkungan sosial :

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 20 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 20 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics

30
Cronbach's Alpha N of Items

,665 13

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Pertanyaan 1 : Orang tua saya
2,72 ,669 20
mendidik saya dengan baik
Pertanyaan 2 : Orang tua saya
jarang mengontrol hasil belajar 2,17 ,645 20
saya
Pertanyaan 3 : Saya dibantu oleh
keluarga ketika tidak bisa 2,21 ,703 20
mengerjakan tugas dari sekolah
Pertanyaan 4 : Keluarga saya tidak
bisa membantu saya ketika saya
2,08 ,712 20
mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas
Pertanyaan 5 : Saya jarang
mengeluarkan waktu untuk 2,29 ,653 20
berkomunisaksih dengan keluarga
Pertanyaan 6 : Keluarga saya
membantu menciptakan suasana
2,28 ,648 20
belajar yg menyenangkan bagi
saya
Pertanyaan 7 : Saya mendapat
uang saku yng cukup dari orang 2,29 ,897 20
tua
Pertanyaan 8 : Saya banyak
2,25 ,856 20
menghabiskan waktu untuk belajar
Pertanyaan 9 : Saya bersaing
secara sehat dngan teman-teman 2,40 ,717 20
untuk mendapatkan nilai terbaik
Pertanyaan 10 : Saya tidak perduli
saat ada teman mengalami
2,28 ,909 20
kesulitan dalam mengerjakan soal
latihan
Pertanyaan 11 : Saya selalu
menghargai pendapat teman saya 2,41 ,680 20
yang berpendapat
Pertanyaan 12 : Saya hanya mau
berteman dengan teman yang
memiliki pemikiran yang sama
2,31 ,753 20
dengan saya, dan memilih
membuat geng atau kelompok
tertentu
Pertanyaan 13 : Masyarakat
sekitar tempat tinggal saya
2,29 ,802 20
menerapkan peraturan jam belajar
bagi warganya
31

Keterangan :

nilai r tabel dari N 20 responden adalah 0,444

10. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data


a. Teknik Pengolahan Data
Data yang terkumpu masih dalam bentuk data mentah (raw
data) harus diolah menjadi informasi untuk menjawab tujuan
penelitian (Hidayat, 2015). Menurut Notoatmodjo (2012)
pengolahan data terdiri dari 4 tahap, yaitu;
1) Pemeriksaan Data (Editing)
Pengeditan adalah pemeriksaan kelengkapan data yang
dilakukan pada saat pengumpulan data.

2) Pemberian Kode (Coding)


Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf
menjadi data berbentuk angka. Tujuannya adalah
mempermudah pada saat analisis data dan juga pada saat
memasukkan data.
3) Memasukkan Data (Entry Data)
Setelah merubah data menjadi angka, selanjutnya data
dari kuesioner dimasukkan ke dalam program komputer.
Program komputer yang digunakan adalah SPSS for Window.
4) Tabulasi Data
Hasil analisis data akan disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi dan persentase.

11. Analisis Data


a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel penelitian.
Karena data bersifat kategorik maka analisis univariat
menggunakan distribusi frekuensi dan prosentase (Notoatmodjo,
2010).
b. Analisa Bivariat
32

Analisis bivariat adalah analisis data yang dilakukan pada dua


variabel yang diduga mempunyai hubungan atau korelasi
(Notoatmodjo, 2012). Analisis bivariat dalam penelitian ini adalah
menggunakan uji nonparametrik Spearman Rank (Rho) (Riwidikdo,
2012). Syarat uji Spearman Rank adalah sebagai berikut :
1) Jumlah sampel besar (> 30 responden)
2) Data berdistribusi tidak normal
3) Data bersifat kategorik (skala ordinal)
Menurut Riwidikdo (2015) berdasarkan uji tersebut dapat
diputuskan adanya hubungan yang signifikan apabila dari
perhitungan didapatkan nilai p value < 0.05 pada taraf kesalahan
5%. Sedangkan untuk melihat kuat tidaknya hubungan didasarkan
pada nilai ρ (rho) yang dikategorikan sebagai berikut:
a) 0.00 – 0.199 : Sangat Lemah
b) 0.20 – 0.399 : Lemah
c) 0.40 – 0.599 : Sedang
d) 0.60 – 0.799 : Kuat
e) 0.80 – 1.00 : Sangat Kuat

E. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2010), masalah dalam etika penelitian keperawatan
yang harus diperhatikan adalah:
a. Informed Consent
Yaitu bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden melalui
lembar persetujuan. Informed consent diberikan sebelum penelitian
dilakukan dengan memberi lembar persetujuan menjadi responden.
b. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika penelitian merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan
atau tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.
c. Confidentiality (kerahasiaan)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai
hasil penelitian.
33

F. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian sebagaimana terlampir.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan di SD 02 Purwosari Kudus yang berlokasi di Jl.


Jepara No 55 Purwosari 2/9 Purwosari Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
59316. SD 02 Purwosari Kudus merupakan salah satu SD negeri di
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus dan sudah terakreditasi A dengan nomor
NPSN 20317481. Adapun batas-batas lokasi SD 02 Purwosari Kudus,
adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : SD 03 Purwosari Kudus
2. Sebelah Timur : Pertokoan
3. Sebelah Selatan : Jalan Raya
4. Sebelah Barat : SD 03 Purwosari Kudus
Proses penelitian dimulai dari pemilihan sampel yang sesuai dengan
kriteria inklusi dan ekslusi, kemudian ditentukan sampel minimal dari
populasi dengan tehnik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling
yakni didapatkan 48 responden siswa kelas V dan VI. Responden tersebut
dinilai dengan kuesioner lingkungan sosial yang dihubungkan dengan
prestasi belajar berdasarkan nilai. Kemudian data diolah dengan bantuan
komputerisasi dan diuji statistika menggunan uji Spearman Rho.
Struktur organisasi di SD 02 Purwosari Kudus berjumlah 1 Kepala
Sekolah dan 8 guru. Jumlah siswa-siswi kelas V-VI di SD 02 Purwosari
Kudus Kabupaten Kudus sebanyak 55 orang. Sistem pembelajaran di
selama ini menggunakan pendekatan peer learning yakni pembelajaran yang
terpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki
status umur, kematangan/harga diri yang tidak jauh berbeda dari dirinya
sendiri. Sehingga siswa tidak merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-
ide dan sikap dari “gurunya” yang tidak lain adalah teman sebayanya itu
sendiri. Sementara di masa wabah Covid-19 metode pembelajaran
menggunakan daring/online, dimana pembelajaran (dalam jaringan)
merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara

33
34

guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan
internet. Hal ini dapat mempengaruhi pada hasil penelitian.

B. Karakteristik Responden

1. Umur Responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Umur (n = 48)

(95% CI)
Mean SD Min-Maks
Lower Upper

11,06 0,598 10-12 10,90 11,23

Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata umur responden


adalah 11,06 tahun dengan standart deviasi 0,598 dengan umur termuda
10 tahun dan umur tertua 12 tahun dengan 95% CI diyakini bahwa rata-
rata umur responden adalah 10,90 s/d. 11,23.

2. Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin (n = 48)

Jenis Kelamin n %

Laki-Laki 22 45,8

Perempuan 26 54,2

Jumlah 48 100,0
35

Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas jenis kelamin


responden adalah perempuan sebanyak 26 orang (54,2%), sedangkan
laki-laki sebanyak 22 orang (45,8%).

C. Analisis Univariat

1. Lingkungan Sosial
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Lingkungan Sosial (n = 48)

Lingkungan Sosial n %

Kurang Baik 9 18,8

Cukup 24 50,0

Baik 15 31,3

Jumlah 48 100,0

Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas lingkungan


sosial responden adalah cukup yaitu sebanyak 24 orang (50%),
sedangkan yang paling sedikit adalah lingkungan sosial yang kurang baik
yaitu sebanyak 9 orang (18,8%).

2. Prestasi Belajar
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Prestasi Belajar (n = 48)
36

Prestasi Belajar n %

Nilai D 5 10,4

Nilai C 18 37,5

Nilai B 19 39,6

Nilai A 6 12,5

Jumlah 48 100,0

Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas prestasi belajar


responden adalah Nilai B yaitu sebanyak 19 orang (39,6%), sedangkan
yang paling sedikit adalah prestasi belajar responden Nilai D yaitu
sebanyak 5 orang (10,4%).

D. Analisis Bivariat

1. Hubungan Lingkungan Sosial Anak di Sekolah dengan Prestasi Belajar


Anak SD 02 Purwosari Kudus
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Lingkungan Sosial
Anak di Sekolah dengan Prestasi Belajar Anak (n = 48)

Prestasi Belajar (Nilai) p


Total r valu
e
Lingkunga
n Sosial
D C B A

n % n % n % n % n %
37

Kurang 55, 44, 0 0 0 0 10


5 4 9
Baik 6 4 0

Cukup 1 54, 9 37, 2 8,3 2 10


0 0
3 2 5 4 0
0,69 0,00
8 0
Baik 1 66, 4 26, 1 10
0 0 1 6,7
0 7 7 5 0

10, 1 37, 1 39, 6 12, 4 10


Jumlah 5
4 8 5 9 6 5 8 0

Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh hasil bahwa dari 9 orang yang


berada di lingkungan sosial kurang baik, ada 5 orang yang mendapatkan
nilai D dan 4 orang mendapatkan nilai C. Dari 24 orang yang berada di
lingkungan sosial cukup, ada 13 orang yang mendapatkan nilai C, 9
orang mendapatkan nilai B dan 2 orang mendapatkan nilai A. Sedangkan
dari 15 orang yang berada di lingkungan sosial baik, ada 1 orang yang
mendapatkan nilai C, 10 orang mendapatkan nilai B dan 4 orang
mendapatkan nilai A.
Hasil uji statistic menggunakan Spearman’s Rho diperoleh nilai p =
0,000 < α 0,05 dan memiliki nilai r (Continuity Correlation) sebesar 0,698
yang berada diantara rentang r = 0.60 – 0.799 (korelasi memiliki keeratan
kuat) dan memiliki arah hubungan positif, maka dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan yang kuat antara lingkungan sosial anak di sekolah
dengan prestasi belajar anak SD 02 Purwosari Kudus.
BAB V
PEMBAHASAN

A. Analisa Univariat
1. Lingkungan Sosial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas lingkungan sosial
responden adalah cukup yaitu sebanyak 24 orang (50%), sedangkan
yang paling sedikit adalah lingkungan sosial yang kurang baik yaitu
sebanyak 9 orang (18,8%).
Lingkungan sosial sangat mempengaruhi gaya hidup dan perilaku
seseorang. Lingkungan dan perilaku inilah yang memberikan dampak
luar biasa terhadap prestasi pendidikan pada siswa. Keluarga
merupakan lingkungan sosial pertama diantara lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat. Keluarga sangat berpengaruh pada tumbuh
kembang anak. Keluarga yang harmonis idealnya dapat memenuhi
kebutuhan siswa serta memberikan contoh yang akan mendewasakan
seseorang. Ketika seorang anak tinggal dan bergaul dengan lingkungan
yang salah,maka hancurlah masa depannya. Sebaliknya lingkungan
yang agamis, penuh kasih sayang akan menimbulkan pribadi yang kuat
dan cemerlang menatap masa depan. Peran lingkungan sosial dalam
mencetak pribadi seseorang (Agustino, 2014).
Bedasarkan distribusi frekuensi lingkungan sosial pada siswa kelas
V dan VI di SD 02 Purwosari Kudus menunjukkan bahwa sebanyak 11
siswa (22,9%) orang tua terkadang jarang mengontrol hasil belajar
sebanyak 21 siswa (43,8%) terkadang keluarga ketika tidak bisa
membantu mengerjakan tugas dari sekolah. Pada penelitian ini diketahui
mayoritas jenis kelamin responden adalah perempuan sebanyak 26
orang (54,2%). Dari fenomena itu terlihat bahwa siswa perempuan
cenderung mudah bergaul dengan orang baru dan lingkungan sosial
dimanapun berada serta pengetahuan yang dimiliki (Agustino, 2014).
Hal ini didukung oleh Mudjiono (2012), yang menyatakan bahwa
cara orangtua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap
belajarnya, orangtua yang kurang atau tidak memperhatian pendidikan
anaknya seperti bersikap acuh tak acuh, tidak mengetahui kesulitan-

37
38

kesulitan yang dialami putera-puterinya akan menyebabkan anak tidak


berhasil dalam belajarnya.
Menurut asumsi peneliti, lingkungan pengasuhan yang negatif dari
keluarga sering memprediksikan munculnya masalah perilaku yang
berkelanjutan pada anak. Pengasuhan yang asal-asalan, tidak konsisten,
dan penuh penolakan akan mendatangkan kemarahan anak, frustrasi
dan ketidakpatuhan. Sebaliknya, adanya kemampuan orangtua ataupun
pengasuh untuk memenuhi kebutuhan anak akan tuntunan, dukungan,
dan berbagi emosi yang positif yang mengatur tingkat perkembangan
kepercayaan, pemahaman diri, serta kemauan untuk terlibat dengan
orang lain dalam cara yang positif dan adaptif diyakini sebagai faktor
positif bagi anak.
2. Prestasi Belajar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas prestasi belajar
responden adalah Nilai B yaitu sebanyak 19 orang (39,6%), sedangkan
yang paling sedikit adalah prestasi belajar responden Nilai D yaitu
sebanyak 5 orang (10,4%).
Prestasi belajar dengan kategori tuntas bisa dilihat dari nilai kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada
akhir jenjang satuan pendidikan. KKM ini sangat penting, karena
keberhasilan dalam arti luas berarti keberhasilan yang meliputi ranah,
cipta, karsa siswa (Permendiknas, 2016 ).
Prestasi belajar responden yang kurang baik, dimana sebanyak 23
orang (47,9%) siswa kelas V dan VI mendapatkan nilai C
kebawah/dibawah nilai KKM. Sejalan penelitiannya Bahrin (2016)
menemukan bahwa prestasi belajar paling banyak yaitu 28 siswa
(51,9%) responden memiliki prestasi belajar kurang. Prestasi belajar
yang baik juga di dukung oleh motivasi dari diri sendiri hal ini sesuai
dengan penelitian Amrina (2014) yang mengatakan motivasi adalah
proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya
perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan
bertahan lama. Jika siswa tidak merasa nyaman dengan lingkungan
belajarnya bisa jadi siswa menghadapi dan menanggulangi hal tersebut
dengan terus berjuang dan mengatasi rintangan dalam dirinya, hal
tersebutlah yang dikatakan motivasi yang besar.
39

Menurut asumsi peneliti, faktor yang mempengaruhi motivasi belajar


adalah adanya motivasi belajar lebih besar dari pada rasa takut dan
ketidaknyamanan subjek terhadap lingkungan sekolah. Prestasi belajar
yang baik juga di dukung oleh kebiasaan belajar, hal ini sesuai dengan
Afida (2017) bahwa kebiasaan belajar yang baik akan mempengaruhi
prestasi belajar menjadi baik, begitu juga dengan kebiasaan belajar
buruk akan mempengaruhi prestasi menjadi buruk.

B. Analisa Bivariat
1. Hubungan Lingkungan Sosial Anak di Sekolah dengan Prestasi Belajar
Anak SD 02 Purwosari Kudus
Hasil uji statistic menggunakan Spearman’s Rho diperoleh nilai p =
0,000 < α 0,05 dan memiliki nilai r (Continuity Correlation) sebesar
0,698, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kategori kuat
antara lingkungan sosial anak di sekolah dengan prestasi belajar anak
SD 02 Purwosari Kudus.
Pada penelitian ini mayoritas jenis kelamin responden adalah
perempuan sebanyak 26 orang (54,2%). Dari fenomena itu terlihat
bahwa siswa perempuan cenderung mudah bergaul dengan orang baru
dan lingkungan sosial dimanapun berada serta pengetahuan yang
dimiliki (Agustino, 2014).
Pentingnya pendidikan anak di lingkungan sosial menjadikan
keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan anak.
Cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua dan latar kebudayaan
juga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal ini didukung oleh
penelitian Mizan Ibnu Khajar (2011) tentang pengaruh lingkungan
keluarga terhadap prestasi belajar yang mempunyai hasil penelitian ada
pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap prestasi
belajar, semakin mendukung lingkungan keluarga maka semakin tinggi
pula prestasi belajar dan sebaliknya semakin tidak mendukung
lingkungan keluarga maka semakin rendah pula prestasi belajar.
Menurut Dwi Siswoyo (2017), menyebutkan bahwa keluarga
mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan kepribadian
anak, lingkungan sosial berpengaruh terhadap prestasi belajar. sejalan
40

penelitian yang dilakukan oleh Nelpa Fitri Yuliani (2013) tentang


hubungan antara lingkungan sosial dengan motivasi belajar memiliki
hasil hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial sekolah dengan
motivasi belajar. Pada penelitian tersebut didapatkan kesimpulan
lingkungan sosial pendidikan yang terdiri dari tenaga pendidik dan
teman sebaya sesama mahasiswa mempengaruhi kegiatan belajar.
Lingkungan sosial masyarakat memiliki pengaruh yang sangat
penting dalam memberikan motivasi ditengah lingkungan tempat
mahasiswa tinggal, lingkungan sosial masyarakat dapat dilihati dari segi
pendidikan dan budaya masyarakat. Bila lingkungan sekitar marupakan
lingkungan yang baik dan kondusif untuk belajar, maka dengan
sendirinya masyarakat penghuni lingkungan tersebut akan
terpanggil/terpengaruhi untuk belajar dengan baik (Ubaiyah, 2018).
Hal tersebut sesuai dengan teori Syah (2018) yang menyatakan
tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tak dapat diragukan lagi,
sangat menetukan tingkat belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa
intelegensi sangat berhubungan dengan baik buruknya hasil belajar
siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seseorang maka semakin
besar peluangnya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.
Sebaliknya seseorang yang memiliki intelegensi rendah akan sulit untuk
mencapai keberhasilan belajar.
Sejalan penelitian internasional yang dilakukan oleh Daniel K. Korir
& Felix Kipkemboi (2015) dengan judul “The impact of school
environment and peer influences on students’ academic performance in
Vihiga County, Kenya, hasil penelitian menunjukkan jika lingkungan
sekolah dan pengaruh teman sebaya memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
Menurut asumsi peneliti, faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar antara lain: faktor internal siswa yaitu faktor yang berasal dari
dalam diri siswa. Faktor eksternal yang berasal dari luar siswa seperti
lingkungan sosial yang mempengaruhi belajar peserta didik meliputi
keluarga, guru, teman dan masyarakat. Lingkungan non sosial (fisik)
disekolah mencakup kondisi dan materi fisik seperti rumah, sekolah,
peralatan atau perlengkapan di sekolah dan alam. Disamping itu juga
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar bukan hanya karena
41

lingkungan sekolah akan tetapi faktor lain misalnya metode belajar yang
diterapkan keluarga di rumah (family teaching).

C. Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah peneliti tidak mengontrol
variabel pengganggu yaitu metode pembelajaran sekolah, pola asuh
orang tua karena manajemen yang kurang terkontrol secara empiris
(nyata) dan faktor lainnya misalnya bimbingan les privat yang dapat
mempengaruhi tingkat prestasi belajar siswa.
2. Sistem pembelajaran sebelum pandemi covid 19 menggunakan
pendekatan peer learning. Sementara di masa wabah Covid-19 metode
pembelajaran menggunakan daring/online, dimana pembelajaran (dalam
jaringan). Hal ini dapat mempengaruhi pada hasil penelitian.
3. Memilih orang tua /siswa yang memiliki HP android sehingga dapat
mengikuti penelitian, dimana penelitian diselenggarakan melalui mengisi
google formulir (daring/online).
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Mayoritas lingkungan sosial responden adalah cukup sebanyak 24
orang (50%).
2. Mayoritas prestasi belajar responden adalah Nilai B sebanyak 19 orang
(39,6%).
3. Ada hubungan lingkungan sosial anak di sekolah dengan prestasi
belajar anak SD 02 Purwosari Kudus, dengan p value = 0,000 dan nilai r
= 0,698 memiliki korelasi keeratan kuat dan memiliki arah hubungan
yang positif.

B. Saran
1. Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
Memberikan informasi ilmiah bagi mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Kudus dan sebagai tambahan kepustakaan atau
dokumentasi dalam pengembangan ilmu.
2. Bagi SD 02 Purwosari Kudus
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan mengenaI
lingkungan sosial anak dengan prestasi belajar di SD 02 Purwosari. Hal
ini menunjukkan bahwa siswa masih perlu perhatian dari pihak sekolah
dalam menyediakan fasilitas belajar yang lengkap dan sungguh-
sungguh dimanfaatkan seara optimal dan mendukungan siswa dalam
belajar sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu guru
dapat memberikan penjelasan dan konseling kepada orang tua
responden tentang hubungan lingkungan sosial anak dengan prestasi
belajar di SD 02 Purwosari Kudus dan diharapkan orang tua dan guru
dapat memberikan motivasi belajar untuk siswa sehingga prestasi
belajar siswa tidak menurun.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk
penelitian selanjutnya dan berguna bagi pengembangan ilmu dimasa
mendatang, misalnya dengan meneliti prestasi belajar menggunakan

42
43

variabel yang berbeda antara lain motivasi belajar, kesehatan fisik dan
psikologis.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Dariyo, Dasar-Dasar Pedagogi Modern, (Jakarta : PT Indeks Permata Puri
Media. 2013).
Dharma, Kusuma. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta. Trans
Infomedia.
Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo
Persada. 2014).
Drs. Tohirin, Ms. M. Pd, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2009
Hertati, 2013, Hubungan antara Lingkungan Belajar dengan Semangat Belajar
Warga Belajar dalam Mengikuti Pembelajaran Paket B di Wilayah Kerja
SKB Tanah Datar, Padang, Jurnal Spektrum PLS Volume 1 Nomor 2 Juli
2013, hal 48-62
Hidayat, A. Aziz. 2015. Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika.

Hurlock, E. B. (2012). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan Edisi 5 . Jakarta : Erlangga

Muhammad Syukri Albani Nasution. Filsafat Hukum Islam, Jakarta: Rajawali


Pers, 2013
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi penelitian kesehatan. Rineka Cipta:
Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Rineka Cipta:
Jakarta.Widoyoko, E.P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen
Penelitian.Yogyakata: Pustaka Belajar
Riwidikdo, Handoko. 2012. Statistik Kesehatan. Mitra Cendekia Press :
Yogyakarta.
Saryono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, Nana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Baru


Algesindo, 2010.
Sugihartono. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung:Alfabeta

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Syamsu Yusuf LN, M. P. (2012). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.


Bandung : PT REMAJA POSDAKARYA

WHO. (2012). Pengertian Anak. World Health Organization.

44
45

LAMPIRAN
Jadwal Penelitian

Tahun 2019 – 2020

Bulan ke

Oktober November Desember Januari Februari Maret April-Mei Juni-Juli Agustus September November
No Jenis kegiatan
. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan judul

2 Menyusun
proposal

3 Ujian proposal

4 Penelitian

5 Penyusunan
hasil penelitian

6 Ujian hasil
penelitian
Data Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner Lingkungan Sosial

No.
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 Total Pertanyaan Skor Lingkungan Sosial
Res

1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 25 48% Kurang Baik


2 3 2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 3 3 33 63% Cukup
3 4 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 31 60% Cukup
4 4 2 2 1 2 3 3 3 2 3 2 3 3 33 63% Cukup
5 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 24 46% Kurang Baik
6 3 1 3 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 31 60% Cukup
7 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 34 65% Cukup
8 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 32 62% Cukup
9 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 31 60% Cukup
10 3 1 2 1 2 2 3 2 3 2 4 3 3 31 60% Cukup
11 4 2 3 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 33 63% Cukup
12 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 40 77% Baik
13 3 1 2 1 2 2 3 2 1 1 3 2 2 25 48% Kurang Baik
14 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 34 65% Cukup
15 3 1 2 1 2 2 4 3 3 3 2 2 2 30 58% Cukup
16 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 3 3 26 50% Cukup
17 4 1 2 1 2 2 3 3 3 4 3 2 3 33 63% Cukup
18 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 35 67% Cukup
19 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 31 60% Cukup
20 3 3 2 2 2 3 4 4 3 3 4 4 3 40 77% Baik
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Scale: Kuesioner Lingkungan Sosial

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 20 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 20 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,665 13
Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
Pertanyaan 1 : Orang tua saya mendidik saya dengan baik 2,72 ,669 20
Pertanyaan 2 : Orang tua saya jarang mengontrol hasil belajar
2,17 ,645 20
saya
Pertanyaan 3 : Saya dibantu oleh keluarga ketika tidak bisa
2,21 ,703 20
mengerjakan tugas dari sekolah
Pertanyaan 4 : Keluarga saya tidak bisa membantu saya ketika
2,08 ,712 20
saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas
Pertanyaan 5 : Saya jarang mengeluarkan waktu untuk
2,29 ,653 20
berkomunisaksih dengan keluarga
Pertanyaan 6 : Keluarga saya membantu menciptakan suasana
2,28 ,648 20
belajar yg menyenangkan bagi saya
Pertanyaan 7 : Saya mendapat uang saku yng cukup dari orang
2,29 ,897 20
tua
Pertanyaan 8 : Saya banyak menghabiskan waktu untuk belajar 2,25 ,856 20
Pertanyaan 9 : Saya bersaing secara sehat dngan teman-teman
2,40 ,717 20
untuk mendapatkan nilai terbaik
Pertanyaan 10 : Saya tidak perduli saat ada teman mengalami
2,28 ,909 20
kesulitan dalam mengerjakan soal latihan
Pertanyaan 11 : Saya selalu menghargai pendapat teman saya
2,41 ,680 20
yang berpendapat
Pertanyaan 12 : Saya hanya mau berteman dengan teman
yang memiliki pemikiran yang sama dengan saya, dan memilih 2,31 ,753 20
membuat geng atau kelompok tertentu
Pertanyaan 13 : Masyarakat sekitar tempat tinggal saya
2,29 ,802 20
menerapkan peraturan jam belajar bagi warganya

Item-Total Statistics
Scale Scale
Mean if Variance if Corrected Cronbach's
Item Item Item-Total Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
Pertanyaan 1 : Orang tua saya
27,28 16,853 ,670 ,650
mendidik saya dengan baik
Pertanyaan 2 : Orang tua saya
jarang mengontrol hasil belajar 27,83 17,199 ,619 ,657
saya
Pertanyaan 3 : Saya dibantu oleh
keluarga ketika tidak bisa 27,79 18,251 ,606 ,687
mengerjakan tugas dari sekolah
Pertanyaan 4 : Keluarga saya
tidak bisa membantu saya ketika
27,92 17,372 ,652 ,667
saya mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas
Pertanyaan 5 : Saya jarang
mengeluarkan waktu untuk
27,71 17,291 ,696 ,660
berkomunisaksih dengan
keluarga
Pertanyaan 6 : Keluarga saya
membantu menciptakan suasana
27,72 16,691 ,616 ,644
belajar yg menyenangkan bagi
saya
Pertanyaan 7 : Saya mendapat
uang saku yng cukup dari orang 27,71 16,237 ,641 ,657
tua
Pertanyaan 8 : Saya banyak
menghabiskan waktu untuk 27,75 15,381 ,698 ,628
belajar
Pertanyaan 9 : Saya bersaing
secara sehat dngan teman-teman 27,60 16,135 ,671 ,635
untuk mendapatkan nilai terbaik
Pertanyaan 10 : Saya tidak
perduli saat ada teman
27,72 14,204 ,548 ,597
mengalami kesulitan dalam
mengerjakan soal latihan
Pertanyaan 11 : Saya selalu
menghargai pendapat teman 27,59 16,678 ,696 ,646
saya yang berpendapat
Pertanyaan 12 : Saya hanya mau
berteman dengan teman yang
memiliki pemikiran yang sama
27,69 16,188 ,635 ,640
dengan saya, dan memilih
membuat geng atau kelompok
tertentu
Pertanyaan 13 : Masyarakat
sekitar tempat tinggal saya
27,71 15,399 ,636 ,622
menerapkan peraturan jam
belajar bagi warganya

Keterangan :

nilai r tabel dari N 20 responden adalah 0,444


LEMBAR REKAPITULASI DATA PENELITIAN
SISWA KELAS V & VI DI SD 02 PURWOSARI

No.
Jenis Lingkungan Prestasi
Re Nama Umur Nilai
Kelamin Sosial Belajar
s
1 F 11 Laki-laki Cukup 76 C
2 H 11 Laki-laki Baik 81 B
Perempua
3 12 85
M n Cukup B
4 D 11 Laki-laki Kurang Baik 65 D
5 M 12 Laki-laki Kurang Baik 68 D
Perempua
6 11 86
G n Baik B
Perempua
7 12 82
F n Cukup B
8 M 10 Laki-laki Cukup 76 C
9 M 12 Laki-laki Cukup 80 C
Perempua
10 11 88
N n Baik B
Perempua
11 11 90
P n Baik A
12 M 12 Laki-laki Kurang Baik 66 D
Perempua
13 11 74
A n Cukup C
14 N 12 Laki-laki Kurang Baik 72 C
15 W 11 Laki-laki Baik 80 C
16 M 12 Laki-laki Cukup 76 C
Perempua
17 11 96
A n Baik A
Perempua
18 11 92
M n Baik A
Perempua
19 12 78
N n Cukup C
20 A 11 Laki-laki Baik 88 B
Perempua
21 11 80
F n Cukup C
Perempua
22 11 82
A n Cukup B
23 F 11 Laki-laki Cukup 78 C
Perempua
24 11 90
A n Cukup A
Perempua
25 11 88
I n Cukup B
Perempua
26 11 82
A n Cukup B
Perempua
27 11 78
S n Cukup C
28 A 12 Laki-laki Baik 88 B
29 H 10 Laki-laki Kurang Baik 70 C
Perempua
30 11 76
K n Cukup C
Perempua
31 10 78
S n Cukup C
Perempua
32 11 84
B n Baik B
33 K 11 Laki-laki Cukup 80 C
Perempua
34 11 84
N n Cukup B
35 M 11 Laki-laki Baik 86 B
Perempua
36 11 84
A n Cukup B
Perempua
37 11 88
N n Baik B
38 M 11 Laki-laki Kurang Baik 75 C
39 M 11 Laki-laki Kurang Baik 66 D
40 M 10 Laki-laki Kurang Baik 68 D
41 M 11 Laki-laki Kurang Baik 76 C
Perempua
42 10 88
F n Baik B
43 M 11 Laki-laki Cukup 82 B
Perempua
44 11 96
R n Cukup A
Perempua
45 10 84
A n Baik B
Perempua
46 10 78
A n Cukup C
Perempua
47 12 98
K n Baik A
48 Y 11 Laki-laki Cukup 82 B
Tabulasi Data Penelitian
Kuesioner Lingkungan Sosial

No. Total
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 Skor Lingkungan Sosial
Res Pertanyaan

1 2 2 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 2 32 62% Cukup
2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 43 83% Baik
3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 37 71% Cukup
4 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 23 44% Kurang Baik
5 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 24 46% Kurang Baik
6 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 42 81% Baik
7 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 32 62% Cukup
8 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 4 2 2 38 73% Cukup
9 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 4 33 63% Cukup
10 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 43 83% Baik
11 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 44 85% Baik
12 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 25 48% Kurang Baik
13 3 2 4 2 2 4 2 3 2 3 2 3 2 34 65% Cukup
14 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 3 23 44% Kurang Baik
15 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 47 90% Baik
16 3 2 2 3 2 3 3 2 3 1 2 3 3 32 62% Cukup
17 4 3 4 3 2 4 2 3 4 3 4 3 3 42 81% Baik
18 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 43 83% Baik
19 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 4 33 63% Cukup
20 3 3 4 3 2 3 3 2 4 3 3 4 4 41 79% Baik
21 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 33 63% Cukup
22 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 33 63% Cukup
23 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 4 3 37 71% Cukup
24 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 32 62% Cukup
25 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 35 67% Cukup
26 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 36 69% Cukup
27 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 33 63% Cukup
28 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 43 83% Baik
29 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 23 44% Kurang Baik
30 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 32 62% Cukup
31 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 33 63% Cukup
32 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 43 83% Baik
33 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 30 58% Cukup
34 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 35 67% Cukup
35 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 42 81% Baik
36 1 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 33 63% Cukup
37 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 43 83% Baik
38 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 23 44% Kurang Baik
39 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 25 48% Kurang Baik
40 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 25 48% Kurang Baik
41 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 24 46% Kurang Baik
42 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 40 77% Baik
43 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 33 63% Cukup
44 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 36 69% Cukup
45 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 43 83% Baik
46 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 35 67% Cukup
47 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 43 83% Baik
48 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 36 69% Cukup
OUTPUT SPSS

Frequencies

Statistics
Umur Responden
Bootstrapa
95% Confidence Interval
Statistic Bias Std. Error Lower Upper
N Valid 48 0 0 48 48
Missing 0 0 0 0 0
Mean 11,06 ,00 ,08 10,90 11,23
Std. Error of Mean ,086
Median 11,00 ,00 ,00 11,00 11,00
Mode 11
Std. Deviation ,598 -,013 ,058 ,462 ,697
Variance ,358 -,012 ,067 ,213 ,485
Skewness -,017 ,020 ,127 -,195 ,323
Std. Error of Skewness ,343
Kurtosis -,056 ,153 ,687 -,863 1,648
Std. Error of Kurtosis ,674
Range 2
Minimum 10
Maximum 12
Sum 531
Percentiles 25 11,00 -,03 ,15 10,25 11,00
50 11,00 ,00 ,00 11,00 11,00
75 11,00 ,24 ,40 11,00 12,00
a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 bootstrap samples

Jenis Kelamin Responden


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 22 45,8 45,8 45,8
Perempuan 26 54,2 54,2 100,0
Total 48 100,0 100,0
Lingkungan Sosial
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Baik 9 18,8 18,8 18,8
Cukup 24 50,0 50,0 68,8
Baik 15 31,3 31,3 100,0
Total 48 100,0 100,0

Prestasi Belajar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Nilai D 5 10,4 10,4 10,4
Nilai C 18 37,5 37,5 47,9
Nilai B 19 39,6 39,6 87,5
Nilai A 6 12,5 12,5 100,0
Total 48 100,0 100,0
UJI SPEARMAN'S RHO

Nonparametric Correlations

Correlations
Lingkungan Prestasi
Sosial Belajar
Spearman's Lingkungan Correlation
1,000 ,698**
rho Sosial Coefficient
Sig. (2-tailed) . ,000
N 48 48
Prestasi Belajar Correlation
,698** 1,000
Coefficient
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 48 48
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lingkungan Sosial * Prestasi Belajar

Lingkungan Sosial * Prestasi Belajar Crosstabulation


Prestasi Belajar Total
Nilai D Nilai C Nilai B Nilai A
Lingkungan Kurang Count 5 4 0 0 9
Sosial Baik Expected Count ,9 3,4 3,6 1,1 9,0
% within
55,6% 44,4% 0,0% 0,0% 100,0%
Lingkungan Sosial
Cukup Count 0 13 9 2 24
Expected Count 2,5 9,0 9,5 3,0 24,0
% within
0,0% 54,2% 37,5% 8,3% 100,0%
Lingkungan Sosial
Baik Count 0 1 10 4 15
Expected Count 1,6 5,6 5,9 1,9 15,0
% within
0,0% 6,7% 66,7% 26,7% 100,0%
Lingkungan Sosial
Total Count 5 18 19 6 48
Expected Count 5,0 18,0 19,0 6,0 48,0
% within
10,4% 37,5% 39,6% 12,5% 100,0%
Lingkungan Sosial

Anda mungkin juga menyukai