Anda di halaman 1dari 5

Pertumbuhan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu makhluk hidup,

dimana pada dasarnya pertumbuhan yaitu penambahan massa, ukuran, dan jumlah

sel. Mikroorganisme pada pertumbuhan selnya dapat berubah langsung menjadi

pertumbuhan populasi, karena jumlah sel bertambah sangat cepat dengan waktu

yang cepat pula. Mikroorganisme dapat tumbuh dibawah pengaruh fisik, kimia,

dan kondisi nutrient. Nutrient yang cocok akan sangat menguntungkan bagi

mikroorganisme. Mikroorganisme menguraikan nutrient dari media dan

mengubahnya dalam komposisi-komposisi biologi. Sebagian dari nutrient-nutrient

digunakan untuk memproduksi energi dan sebagian lagi digunakan untuk

biosintesis dan pembentukkan produk.

Pertumbuan mikrobia biasanya dicirikan dengan waktu yang dibutuhkan untuk

menggandakan massa atau jumlah sel. Waktu ganda massa dapat berbeda dengan

waktu ganda sel, karena massa sel dapat meningkat tanpa peningkatan jumlah sel.

Laju pertumbuhan ditunjukkan langsung oleh konsentrasi sel dan penambahan

jumlah sel (biomassa) yang merupakan keluaran yang normal dari reaksi tersebut.

Namun demikian, bila pada suatu lingkungan tertentu interval antara massa sel

atau penggandaan jumlah konstan dengan waktu, maka organisme itu tumbuh

pada kecepatan eksponensial.

Pertumbuhan suatu mikroorganisme secara umum dapat diketahui melalui

kinetika pertumbuhan. Studi mengenai kinetika pertumbuhan kultur mikroba

dapat digunakan dalam bidang industri untuk menduga efisiensi biaya produksi

dalam sekala besar. Pentingnya mengetahui kinetika fermentasi tampak pada

beberapa hasil penelitian misalnya pada kinetika pertumbuhan Saccharomyces


cerevisiae khamir pada produksi anggur apel. model kinetika pertumbuhan sel

Aspergillus fumigatus UB260. Kinetika fermentasi yeast di bawah kondisi oksigen

terbatas. Kinetika bakteri asam laktat asal keju putih. Kinetika produksi

biosurfaktan oleh

Bacillus subtilis dan masih banyak lagi.


IIatauI awal adalah fase sejak inokulasi sel pada medium dan merupakan suatu

periode

adaptasi.Pada fasa ini sebagian besar mikroba menyesuaikan diri (adaptasi)

dengan

lingkungan barunya dan belum mengadakan perbanyakan sel, bahkan sebagian

selnya

mati, hanya sel yang kuat saja yang bertahan hidup.Dan sintesis enzim sudah

terjadi.

Selama fase ini massa sel dapat berubah tanpa adanya suatu perubahan jumlah sel.

Dapat

juga terjadi fase awal yang palsu bilamana inokulum yang diberikan terlalu sedikit

atau

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Fase-fase Kinetika Pertumbuhan

Fase lag atau fase awal adalah fase sejak inokulasi sel pada medium dan

merupakan suatu periode adaptasi. Mikroorganisme pada fase ini sebagian besar

masih menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungan barunya dan belum

mengadakan perbanyakan sel, bahkan sebagian selnya mati, hanya sel yang kuat

saja yang bertahan hidup.Dan sintesis enzim sudah terjadi. Selama fase ini massa

sel dapat berubah tanpa adanya suatu perubahan jumlah sel. Dapat juga terjadi
fase awal yang palsu bilamana inokulum yang diberikan terlalu sedikit atau

mempunyai viabilitas yang rendah. Suatu saat bila perubahan-perubahan telah

terjadi, maka sel-sel bergerak kearah fase tumbuh. Fase ini biasanya merupakan

fase eksponensial atau fase logaritmik. Ciri daripada fasa ini adalah Tidak ada

pertumbuhan populasi karena sel mengalami perubahan komposisi kimiawi dan

ukuran serta bertambahnya substansi intraseluler sehingga siap untuk membelah

diri.

Fase eksponensial atau logaritmik adalah fase dimana pembelahan mikroba sangat

cepat dan konstan mengikuti kurva logaritmik. Dalam kondisi kultur yang

optimum, sel mikroba mengalami reaksi metabolisme yang maksimum. Selama

fase logaritma, konsentrasi nutrient esensial ada dalam keadaan cukup jenuh untuk

menunjang reaksi-reaksi metabolisme utama dari pertumbuhan. Pada saat ini

paling sensitif terhadap lingkungan. Fase logaritmik dicirikan oleh suatu garis

lurus pada plot semilog antara In x melawan waktu. Periode ini adalah keadaan

pertumbuhan yang seimbang atau mantap, dengan laju pertumbuhan spesifik. µ

konstan dan selnya membelah diri dengan laju yang konstan, massa menjadi dua

kali lipat dan keadaan pertumbuhan seimbang.

Fase stasioner adalag fase dimana kecepatan pertumbuhan adalah nol. Jumlah sel

baru sebagai hasil reproduksi, seimbang dengan jumlah sel yang mati.Ini

menyebabkan grafiknya linier dan sejajar dengan absisnya. Reproduksi sel masih

terjadi selama fasa ini menggunakan cadangan makanan yang ada dalam

protoplast sebagai building blocks pembangun sel yang baru. Nutrisi yang

kurangan maka sel kemungkinan mempunyai komposisi yang berbeda dengan sel
yang tumbuh pada fasa logaritmik. Mikroorganisme pada fasa ini lebih tahan

terhadap keadaan ekstrim, seperti panas, dingin, radiasi, dan bahan kimia,

sehingga muncul modifikasi struktur biokimiawi sel.

Anda mungkin juga menyukai