http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/link
_________________________________________________________________
Abstract
Tujuan perancangan software sistem pakar untuk memudahkan pengguna dalam mendapatkan
hasil diagnosis penyakit dan saran perawatan sesuai dengan gejala-gejala karies. Software sistem
pakar diagnosa penyakit karies gigi metode forward chaining telah dirancang dan perlu di lakukan
studi kelayakan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui studi kelayakan software dalam
mendiagnosa karies gigi. Jenis penelitian ini adalah deskripsi kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Studi kelayakan software bertujuan untuk mengetahui apakah software dapat diterima
atau tidak sebagai media deteksi penyakit karies gigi. Studi kelayakan software menggunakan 20
pasien karies gigi, 5 ahli IT dan 10 dokter gigi di Semarang. Data hasil studi kelayakan
ditampilkan secara distribusi frekuensi. Pada aspek teknologi pasien memberikan kelayakan
software sebesar 95%. Secara aspek operasional ahli IT, dokter gigi dan pasien memberikan
kelayakan di atas ≥ 75%. Secara kelayakan hukum pasien memberikan kelayakan sebesar 90%,
Hasil penelitian menunjukan software sistem pakar metode forward chaining 100% layak diterima
oleh ke-3 kelompok responden yaitu dokter gigi, ahli IT dan pengguna software.Disarankan
software sistem pakar ini dilakukan uji validasi untuk dapat digunakan dalam mendeteksi secara
benar antara diagnose dokter gigi dengan hasil diagnose software.
Abstrak
*) Penulis Korespondensi.
E-mail: anipoersuhada.30@gmail.com
kelayakan software sebesar 95% dan dokter gigi memberikan kelayakan sebesar 90%, sedang ahli
memberikan ketidaklayakan sebesar 30%. Secara IT dan dokter gigi menilai ketidaklayakan
aspek operasional ahli IT, dokter gigi dan pasien hukumnya sebesar 40%. Pasien atau pengguna
memberikan kelayakan di atas ≥ 75%. Secara software menilai bahasa mudah dipahami, sopan
kelayakan hukum pasien memberikan kelayakan dan sesuai dengan tingkat pemahaman
sebesar 90%, sedang ahli IT dan dokter gigi kelompok orang dewasa. Peneliti merancang
menilai ketidaklayakan hukumnya sebesar 40%. software deteksi karies ini untuk penggunaan
Software deteksi karies yang telah pasien yang mempunyai keluhan gigi berlubang
dirancang ini perlu dilakukan tahap studi pada orang dewasa (17-45 tahun). Di mana
kelayakan untuk bisa digunakan sesuai dengan orang dewasa mempunyai kelebihan dalam
tujuan perancang. Studi kelayakan yang mengoperasionalkan komputer dibandingkan
dilakukan meliputi aspek teknologi, operasional dengan anak-anak atau orang lanjut usia. Jadi
dan hukum (Mulyanto, 2009). Hasil dari studi kekurangan software ini tidak dapat digunakan
kelayakan menunjukkan bahwa semua pada pasien anak-anak, karena tingkat
kelompok responden baik 10 dokter gigi sebagai pemahaman bahasa anamnesa tidak mudah
pakar gigi, 5 ahli IT sebagai pakar software dan dimengerti oleh anak-anak. Pada kelompok
20 pasien sebagai pengguna menyatakan lansia juga akan mengalami kesulitan
software ini layak diterima. Pada aspek mengoperasikan software karena keterbatasan
teknologi pasien memberikan kelayakan kemampuan. Kekurangan tersebut diatas dapat
software sebesar 95%. Hal ini disebabkan pasien di atasi dengan cara responden anak dan lansia
merasa bahwa software yang dia jalankan dipandu dalam mengoperasionalkan software.
merupakan suatu yang baru dan menggunakan
basis teknologi komputer. Dan penampilan 4. Simpulan dan Saran
teknologi dan disertai gambar gigi menambah
Secara kelayakan teknologi pasien
software tersebut bagus. Sedangkan ada
memberikan kelayakan sebesar 95%. Secara
responden dokter gigi memberikan
aspek operasional ahli IT, dokter gigi dan pasien
ketidaklayakan (30%) software pada penampilan
memberikan kelayakan di atas ≥ 75%. Secara
gambar gigi yang kurang lengkap
kelayakan hukum pasien memberikan kelayakan
bagian-bagiannya. Hal ini disebabkan dokter
sebesar 90%. Rancangan software sistem pakar
gigi sebagai seorang pakar kedokteran gigi
metode forward chaining deteksi karies ini
merasa gambar kurang jelas jika yang melihat
layak di terima oleh responden dokter gigi, ahli
orang awam yang tidak tahu anatomi gigi.
IT dan pengguna/pasien.
Dengan adanya pendapat tersebut, penampilan
gambar diperbaiki dan di tambah bagian lapisan
5. Ucapan Terima Kasih
gigi dari email sampai pulpa serta jaringan
pendukung gigi. Terima kasih disampaikan kepada
Studi kelayakan secara aspek operasional Poltekkes Kemenkes Semarang yang telah
ahli IT, dokter gigi dan pasien memberikan mendanai keberlangsungan jurnal ini. Atau
kelayakan di atas ≥ 75%. Hal ini dikatakan layak ucapan terima kasih terutama ditujukan kepada
kemungkinan seorang dokter gigi menilai pemberi dana penelitian atau donatur. Ucapan
dengan operasional teknologi seperti ini sangat terima kasih dapat juga disampaikan kepada
membantu dokter gigi dalam menentukan pihak-pihak yang membantu pelaksanaan
diagnosa tanpa dokter gigi harus melakukan penelitian.
tanya jawab yang membutuhkan waktu lama.
Ada seorang responden dokter gigi yang 6. Daftar Pustaka
memberikan masukan, bahwa software ini dapat
Arnaka Sandy Putra, Susanto, dan Mufadhol.
diaplikasikan di ruang klinik gigi yaitu dengan
2013. Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit
cara diisi dan di cetak kemudian disertakan
Gigi Berlubang Dengan Metode Forward
dalam kartu status dan diserahkan ke dokter gigi
chaining Pada Klinik Dokter Gigi "Ani
sebagai diagnosa awal sebelum dilakukan
Subekti" Semarang, Jurnal Transit
pemeriksaan gigi. Ahli IT sebagai pakar IT
Volume 1 Nomer 2 Februari 2013.
tentunya lebih menguasai teknologi IT sehingga
Universitas Semarang. Hal. 47-59.
dapat menilai operasional software ini sangat
Budi Kurniawan. 2011. Aplikasi Sistem Pakar
mudah aplikasinya.
Berbasis Web Untuk Diagnosa Penyakit
Secara kelayakan hukum pasien
Gigi dan Mulut, Sripsi, UIN, Jakarta.
Durkin, J. 1994. Expert Sistem Design and Muhammad Arhami. 2005. Konsep Dasar Sistem
Development. Prentice-Hall Pakar, Andi Offset, Yogyakarta.
InternationaL Inc. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi: Konsep
Giarratano, J. dan Riley, G. 2005. Expert Sistem: & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Principles and Programming, 4th Edition Nurzaman, Dini Destiani, dan Dhami Johar
PWS Publishing Company, Boston.. Dhamiri. 2012. Pembangunan Aplikasi
Isnaini, F. 2013. Penerapan Teknologi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit
Augmented Reality Sebagai Media Gigi dan Mulut Pada Manusia,
Edukasi Kesehatan Gigi Bagi Anak http://iurnal.sttgarut.ac.id. Diakses
Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar, tanggal 20 Januari 2015.
Yogyakarta : Andi Offset. Samad F. 2008. Karies Gigi, FK-UNRI, RSUD AA,
Pekanbaru