Full
Full
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Theresia Aprilia Rahmawati
NIM : 009114082
Motto :
BUDYO TULUS”
PANGASTUTI”
♥ Keluarga besarku ♥
♥ Kekasih hatiku ♥
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur atas berkat Allah Yang Maha Kasih sehingga penulis
Quotient Pada Siswa SMA Kelas XI” yang merupakan tugas akhir di Fakultas
Psikologi. Keberhasilan ini tercapai atas bantuan dari berbagai pihak yang telah
penulis. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
4. Mas Muji, Mas Gandung, Bapak Giyono, Mbak Nanik dan seluruh Staf
menuntut ilmu.
Pirngadi selaku Guru Bimbingan dan Konseling dan seluruh staf pengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadikanku seorang Sarjana. Terima kasih Pak, terima kasih Bu. Aku
sayang kalian.
10. Sepuluh Ponakanku yang lucu-lucu, kalian telah memberi semangat untuk
terus menatap masa depan. Memberi arti bahwa hidup harus dijalani
bagaimanapun beratnya.
semangat untuk terus melangkah maju dalam skripsi dan dalam hidup
12. Seluruh karyawan CV. Putra Abadi yang telah dengan tekun bekerja untuk
saudara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Kukuh, sahabat dan kekasihku yang setia, yang telah menemaniku
wanita. Semoga bekal kasih dan sayang kita dapat melewati semua
“Gimana skripsimu ?”
15. Min-min (yang mau mendengarkan keluh kesah dan cerita hidupku), Nila
17. Mudika Stasi Pringgolayan, Ricki, Dian, Yayan dan teman-teman Mudika
18. Teman-teman Musisi Jalanan Alkid yang bersedia menemani dalam hari-
hari sulitku. Thanks Guys, dari kalianlah aku belajar banyak hal tentang
hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….……...i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iii
HALAMAN MOTTO…………………………………………………………….iv
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….……..v
ABSTRAK………………………………………………………………………..vi
ABSTRACT…………………………………………………………………..…...vii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….……xvi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Adversity Quotient
F. Pembahasan
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………...79
B. Saran
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Susunan butir Skala Uji Coba Adversity Quotient ……………...…...39
Tabel 3.2 : Blue Print Skala Uji Coba Adversity Quotient ……..……………….40
Tabel 4.5 : Norma kategorisasi Adversity Quotient dengan batasan angka …......57
Tabel 4.8 : Norma kategorisasi Aspek Control dengan batasan angka …….……58
Tabel 4.11 : Norma kategorisasi Origin dan Ownership dgn batasan angka …...59
Tabel 4.14 : Norma kategorisasi Aspek Reach dengan batasan angka ………….61
Tabel 4.17 : Norma kategorisasi Aspek Endurance dengan batasan angka ……..
62
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
usia yang dikemukakan oleh Hurlock (1997) yaitu antara 13-18 tahun. Masa
remaja merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan, suatu periode
peralihan, suatu masa perubahan, usia bermasalah, saat dimana individu mencari
identitas, usaha yang menakutkan, masa tidak realistik dan ambang dewasa.
Masa remaja juga disebut sebagai usia bermasalah. Masalah remaja sering
menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh remaja laki-laki maupun remaja
masalah yang harus dihadapi oleh remaja. Terlebih pada abad ke-21 yang
ekonomi, budaya dan teknologi pada abad sebelumnya. Perubahan teknologi yang
sangat cepat dan disertai adanya semangat globalisasi akan membawa perubahan
cara hidup masyarakat. Dalam perubahan itu, persoalan yang dihadapi oleh remaja
Mappiare (1982) mengungkapkan bahwa masa remaja adalah masa yang kritis.
Dikatakan kritis sebab dalam masa ini remaja akan dihadapkan dengan
atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghadapi masalah yang banyak sekali dan sukar untuk diselesaikan. Beberapa
kegiatan yang paling pokok bagi siswa namun aktivitas belajar bagi setiap siswa
yang diyakininya. Remaja menganggap bahwa yang benar ialah kesesuaian antara
dalam diri remaja ketika menilai benar dan salahnya suatu perbuatan. Remaja
mulai menyangsikan konsep benar dan salah yang dikemukakan oleh orang
dewasa.(Mappiare,1982)
bidang itu menimbulkan kekecewaan dan gangguan emosional yang besar artinya.
mengatasi masalah atau kesulitan. Hal ini dikemukakan oleh Gunarsa, S dan
Gunarsa (1991) dimana pemuda pemudi atau para remaja memiliki daya juang,
daya menegakkan diri dan membentuk masa depannya sendiri. Dengan ketekunan
mengembangkan rasa percaya pada diri sendiri dan mampu menghadapi segala
sesuatu. Bila tidak, dia akan mengembangkan perasaan gagal dan tidak mampu
menghadapi apa-apa, dimana perasaan itu dapat tetap tinggal dalam dirinya untuk
yang dapat menentukan kesuksesan dan kegagalan remaja dalam menjalani masa
untuk melihat tingkat Adversity Quotient yang dimiliki oleh siswa kelas XI
sebagai remaja.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Adversity Quotient
Adversity Quotient.
1. Adversity Quotient
dicapai melalui usaha yang tidak kenal lelah untuk terus mendaki, meskipun
bergerak ke depan dan keatas, terus maju dalam menjalani hidupnya, kendati
peluang, dan setiap peluang harus disambut. Perubahan merupakan bagian dari
suatu perjalanan yang harus diterima dengan baik. Pada umumnya ketika
atau Intelligence Quotient, kecerdasan yang terukur secara ilmiah dan dipengaruhi
oleh faktor keturunan ini telah lama dianggap oleh para orang tua dan guru
sebagai si peramal kesuksesan. Namun banyak orang yang memiliki IQ tinggi tapi
bisa berkembang pesat. Selain IQ, kita semua mempunyai EQ atau Emotional
bertahan dan bergaul secara efektif dengan orang lain. Goleman mengemukakan
EQ lebih penting daripada IQ, namun seperti halnya IQ tidak setiap orang
kecakapan yang berharga itu mereka miliki. Karena EQ tidak mempunyai tolok
ukur yang sah dan metode yang jelas untuk mempelajarinya, maka kecerdasan
dan EQ, serta lebih menentukan kesuksesan seseorang yaitu Adversity Quotient.
hidup sebagian besar ditentukan oleh AQ. Stoltz juga mengemukakan bahwa ada
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sukses adalah orang yang tetap gigih
berusaha meskipun banyak rintangan atau bahkan kegagalan. Tidak ada orang
merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk memprediksi siapa yang akan
Ketiga, AQ memprediksi siapa yang akan mencapai kinerja sesuai harapan dan
potensi dan siapa yang gagal. Semua orang memiliki potensi yang besar untuk
menjadi sukses. Tetapi hanya sedikit orang yang menyakini potensi dirinya.
Orang yang memiliki keyakinan terhadap potensinya dapat bekerja dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rendah. Keempat, AQ memprediksi siapa yang akan menyerah dan siapa yang
akan menang. Apakah seseorang akan berhasil atau gagal dalam melaksanakan
konseptual yang baru untuk memahami dan meningkatkan semua segi kesuksesan.
pengetahuan baru, tolok ukur dan peralatan yang praktis, merupakan sebuah paket
seseorang dalam bertahan dan mengatasi masalah atau kesulitan serta tantangan
dalam hidup ini mereka menikmati berbagai macam tingkat kesuksesan dan
kebahagiaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Quitters atau orang-orang yang berhenti adalah orang yang memilih untuk
kehidupan.
banyak hal dan telah bekerja dengan rajin untuk sampai ke tempat dimana
mereka kemudian berhenti. Pendakian yang tidak selesai itu oleh sementara
jika energi dan sumber dayanya diarahkan dengan semestinya. Mereka tidak
kepadanya. Climbers yakin bahwa segala hal bisa dan akan terlaksana,
meskipun orang lain bersikap negatif dan sudah memutuskan bahwa jalannya
semangat tinggi, dan berjuang untuk mendapatkan yang terbaik dari hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
alasan-alasan yang kuat untuk berhenti mendaki. Climbers tidak asing terhadap
situasi yang sulit. Kehidupan mereka memang menghadapi dan mengatasi arus
bagian dari hidup. Jadi, menghindari kesulitan sama saja dengan menghindari
kehidupan.
sementara, dan terbatas cenderung menikmati banyak manfaat, mulai dari kinerja
sampai kesehatan. Martin Seligman (dalam Stoltz, 2000) menjelaskan hal tersebut
sesuatu yang sifatnya permanen, meluas dan pribadi memiliki gaya pesimistis.
Orang yang kurang ulet akan langsung menyerah. Sama dengan kaum optimis,
kegagalan. Mereka adalah Climbers. Kemampuan ini tidak berasal dari kesulitan
yang dialami tetapi dari cara mereka merespons kesulitan. Carol Dweck
kesulitan tidak akan banyak belajar dan berprestasi jika dibandingkan dengan
a. C = Control (Kendali)
suatu situasi hampir tidak mungkin diukur. Kendali yang dirasakan jauh lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penting. Kendali diawali dengan pemahaman bahwa sesuatu apapun itu, dapat
dilakukan.
Perbedaan antara respons AQ yang rendah dan yang tinggi dalam dimensi
ini cukup dramatis. Mereka yang AQ-nya lebih tinggi merasakan kendali yang
lebih besar atas peristiwa-peristiwa dalam hidup daripada yang AQ-nya lebih
lebih banyak kendali lagi. Merasakan tingkat kendali, bahkan yang terkecil
sekalipun akan membawa pengaruh yang radikal dan sangat kuat pada
(pengakuan). O2 mempertanyakan dua hal yaitu siapa atau apa yang menjadi
asal usul kesulitan dan sampai sejauh manakah seseorang mengakui akibat-
Asal-usul atau origin ada kaitannya dengan rasa bersalah. Orang yang AQ-
nya rendah cenderung menempatkan rasa bersalah yang tidak semestinya atas
dirinya sendiri sebagai satu-satunya penyebab atau asal usul (origin) kesulitan
tersebut.
Mempersalahkan diri sendiri itu penting dan efektif tapi hanya sampai
destruktif. Yang jauh lebih penting lagi adalah sampai sejauh mana seseorang,
bersedia mengakui akibat kesulitan itu. Rasa bersalah tidak sama dengan
kesulitan mencerminkan tanggung jawab, inilah paro kedua dari dimensi O2.
sambil mengelakkan tanggung jawab. Orang yang AQ-nya tinggi lebih unggul
daripada orang yang AQ-nya rendah dalam kemampuan untuk belajar dari
semacam itu memaksa mereka untuk bertindak, membuat mereka jauh lebih
berdaya daripada rekan-rekan mereka yang AQ-nya rendah. Orang yang AQ-
peran mereka pada tempat yang sewajarnya. Mereka tahu mana yang betul-
c. R = Reach (Jangkauan)
kehidupan seseorang.
wilayah lain dalam kehidupan, akan semakin merasa tidak berdaya dan
lama kesulitan akan berlangsung dan berapa lama penyebab kesulitan itu akan
Johnson dan Stuart Biddle (dalam Stolz, 2000) menunjukkan bahwa ada
yang sifatnya sementara versus sesuatu yang lebih permanen atau abadi.
siswa kelas XI termasuk dalam usia remaja, yaitu antara 13 sampai 18 tahun yaitu
usia matang secara hukum. Karena itulah pada bagian ini akan dikemukakan
berbagai hal mengenai remaja yaitu perkembangan kognitif, ciri khas masa
remaja.
1. Perkembangan kognitif
Gunarsa, S dan Gunarsa, 1981) terletak pada Tahap IV : yaitu masa formal-
operasional. Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berfikir
abstrak dan hipotetis. Berpikir abstrak merupakan cara berpikir yang bertalian
dengan hal-hal yang tidak dilihat dan kejadian-kejadian yang tidak langsung
dihayati.
Shaw dan Costanzo (dalam Ali dan Asrori, 2005) menambahkan bahwa
secara lebih abstrak, menguji hipothesis dan mempertimbangkan apa saja peluang
yang ada padanya daripada sekedar melihat apa adanya. Hal yang sama
kemampuan pikir remaja dalam menerima dan mengolah informasi abstrak dari
pendapat orang tua atau pendapat orang dewasa lainnya. Seirama dengan
sesuatu. Berbantahan dengan orang tua atau dengan orang dewasa lainnya
intelegent. Hal emosi dan aspirasi-aspirasi memang tidak dapat diabaikan oleh
(Mappiare, 1982)
1982)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa. Ditinjau dari segi fisiknya, mereka sudah bukan anak-anak lagi
tetapi jika mereka diperlakukan sebagai orang dewasa ternyata belum dapat
sebabnya masa ini disebut juga sebagai masa pencarian identitas diri.
(Kristiyani, 2005)
mandiri dalam segala aspek kehidupan. Tentu saja ini bukan sesuatu yang
mudah, mengingat sebelumnya mereka banyak bergantung pada orang tua atau
diperlakukan sebagai orang dewasa, tetapi di sisi lain mereka belum bisa
untuk belajar. Tinjauan psikologis bahwa masa remaja adalah masa belajar
Masa remaja adalah masa belajar karena dalam masa ini remaja mempelajari
bakat yang semakin berkembang, remaja tertarik pada pelajaran dan latihan. Di
SMA mereka dibantu untuk memilih pendidikan lanjutan atau pekerjaan yang
sesuai bagi bakat dan minat mereka masing-masing (Staf Yayasan Cipta Loka
Caraka, 1982). Selain itu minat yang muncul adalah minat remaja pada prestasi.
Prestasi yang baik dapat memberikan kepuasan pribadi dan ketenaran. Inilah
sebabnya mengapa prestasi, baik dalam olah raga maupun tugas-tugas sekolah
Kesulitan belajar ini tidak hanya disebabkan karena faktor intelegensi yang
rendah, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi.
Salah satu ciri masa remaja yaitu masa remaja sebagai usia bermasalah.
Masalah remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh remaja.
Terdapat 2 alasan bagi kesulitan itu. Pertama pada masa kanak-kanak masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru, sehingga kebanyakan remaja
sendiri dan menolak bantuan orang tua dan guru (Hurlock, 1997).
mengemukakan bahwa dalam masa remaja banyak masalah yang harus dihadapi
oleh remaja sebagai individu, hal ini dikarenakan sifat emosional remaja.
dengan dirinya.
yang kritis. Dikatakan kritis sebab dalam masa ini remaja akan dihadapkan
atau tidak. Keadaan remaja yang dapat menghadapi masalahnya dengan baik,
merupakan kegiatan yang paling pokok bagi siswa. Aktivitas belajar bagi
non intelegensi. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang
dan Supriyono,1991)
sekolah, dan lain lain. Selain itu, remaja juga bersikap kritis terhadap guru
dan buruk serta patut dan tidak patut. Remaja tidak begitu saja menerima
konflik dalam diri remaja ketika menilai benar dan salahnya suatu
Remaja memerlukan perangkat nilai dan falsafah hidup. Jika remaja tidak
serta saudara dan diganti dengan teman-teman sekelas atau teman sekolah.
Dalam masa peralihan ini timbul dorongan yang kuat dalam diri remaja
besar artinya. Dalam hubungan ini, remaja sering dihadapkan pada persoalan
Dalam masa ini remaja sangat tidak stabil keadaannya. Kesedihan yang
tiba-tiba berganti dengan kegembiraan, rasa percaya kepada diri sendiri berganti
dengan rasa meragukan diri sendiri, semuanya ini adalah ketidakstabilan emosi
yang biasa dari remaja. Ketidak stabilan ini juga nampak dalam hubungannya
sehingga belum dapat menentukan rencana untuk masa depan. Keadaan tidak
stabil ini adalah akibat dari perasaan yang tidak pasti mengenai dirinya.
(Soesilowindradini, 2006)
realistik ini akan menimbulkan ketidakstabilan emosi, selain itu ketika ada
disangkanya orang lain sepikiran dan ikut tidak puas mengenai dirinya.
rasional, akan membuat remaja memandang diri sendiri, keluarga, teman dan
Mulai masa pubertas perbedaan antara pria dan wanita makin jelas
adanya dan dengan ini timbul peranan-peranan bagi remaja pria dan wanita.
jenis
Hal yang penting dalam masa ini adalah diterimanya seseorang dalam
pembentukan kelompok-kelompok
Orang-orang dewasa yang gagal menjalankan tugas ini dalam masa remaja
mereka, akan menjadi orang yang tidak dapat membuat keputusan sendiri
dan menerima tanggung jawab sebagai yang diharapkan dari orang dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tugas ini berasal dari keinginan untuk menjadi dewasa dan menerima
remaja makin lama makin harus berdiri sendiri, maka harus membuat pilihan
yaitu mampu memikul sendiri juga menjadi masalah tersendiri bagi mereka.
Karena tuntutan peningkatan tanggung jawab tidak hanya datang dari orang
tua atau anggota keluarganya tetapi juga dari masyarakat sekitarnya. Tidak
jarang remaja mulai meragukan tentang apa yang disebut baik dan buruk.
keluarga
(dalam Ali dan Asrori, 2005) tujuh kebutuhan khas remaja adalah :
terpenuhi.
5. Pergaulan Remaja
dalam usaha mencapai status orang dewasa yang memiliki tugas dan tanggung
orang tuanya, dengan kakak atau adik, dan diganti dengan teman-teman sekelas
atau teman sekolah. Dalam masa peralihan itu remaja mulai merasa sendirian dan
bidang itu menimbulkan kekecewaan yang besar dan gangguan emosional yang
besar artinya. Kalau remaja berhasil menjalin relasi-relasi yang baik dengan
teman-temannya, dia akan berhasil melewati masa peralihan itu tanpa banyak
Kanisius yang didalamnya berkarya para Bruder FIC bertambah banyak, hingga
sejumlah sekolah dan asrama ditanggung konggresi FIC, sekaligus menjadi titik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pangudi Luhur tepatnya pada tanggal 6 Oktober 1954 dengan akta notaris, yang
dirumuskan dalam rapat dewan oleh Br. Petrus Claver. Sekaligus penyerahan
dengan SK kementerian pada tanggal 1 Agustus 1955. Dalam waktu yang singkat
nama “Pangudi Luhur” sudah terkenal dan mempunyai reputasi yang cukup baik.
Pengurus Yayasan Pangudi Luhur dan berkantor dibekas pastoran dan rumah
yavenat, disinilah kantor Yayasan Pangudi Luhur didirikan. Pada tahun 1973 Br.
dibantu Br. Ignatius Ngadiso hingga tahun 1980 dan kepemimpinan Kantor
lagi dilanjutkan kepemimpinan baru oleh Br. Dr. Martinus T.H, Br. Drs. Anton
Hadiwardaya, Br. Drs. Heribertus Sumarjo MM (th. 1996 – 2001), Br. Antherus
generasi muda yang potensial dengan memadukan dua model kepemimpinan yaitu
kredibilitas pendidikan. Beliau adalah Drs. Br. Theodorus Suwariyanto, MA, FIC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Misi Yayasan Pangudi Luhur adalah untuk bisa mencapai cita-cita yang
informal antara Yayasan Pangudi Luhur dan Bruder serta Instansi terkait.
tersingkir dan cacat, lemah, dan mereka yang kurang mengalami cinta.
SMA Pangudi Luhur Sedayu berdiri pada tahun 1967. Pada awal mulanya
penduduk, karena pada saat itu belum mempunyai gedung sendiri. Pada saat itu
ketika pelaksanaan ujian, para murid harus pergi ke Bantul untuk mengikuti ujian.
Oktober 1971 sampai 1 April 1972 dan diresmikan pada tanggal 22 April 1972.
Mulai saat itu SMA Pangudi Luhur Sedayu mulai menyelenggarakan ujian
sekolah sendiri, sehingga para murid tidak harus pergi ke Bantul untuk mengikuti
ujian.
Sedayu, Bantul. Dengan bapak Kepala Sekolah saat ini adalah Bpk Drs. Markoes
Padmonegoro.
Seperti yang telah diungkapkan pada bagian sebelumnya bahwa siswa kelas
dikemukakan oleh Hurlock (1997), maka pada bagian ini akan digambarkan
Adversity Quotient yang dimiliki oleh siswa kelas XI sebagai remaja. Masa remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Ditinjau dari segi fisiknya, mereka sudah bukan anak-anak lagi tetapi jika mereka
segala aspek kehidupan. Ini tidak mudah, mengingat sebelumnya mereka banyak
bergantung pada orang tua atau orang dewasa lain. Keadaan ini seringkali
Remaja ingin diperlakukan sebagai orang dewasa, tetapi di sisi lain mereka belum
Masa remaja juga disebut sebagai usia bermasalah. Masalah remaja sering
menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak
masalah yang harus dihadapi oleh remaja sebagai individu. Masa remaja juga
disebut masa yang kritis, sebab dalam masa ini remaja akan dihadapkan dengan
atau tidak. Keadaan remaja yang dapat menghadapi masalahnya dengan baik,
memenuhi tuntutan dan kebutuhan diri sendiri, akan tetapi ada yang tidak mampu
memenuhi tuntutan yang ada di lingkungannya yang sangat cepat bertambah dan
berubah.(Djuwarijah, 2002)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merasa mengalami kesulitan, sehingga remaja harus mampu memilih dengan bijak
hal-hal apa yang baik untuk dilakukannya. Ketangguhan dan daya juang dalam
memenuhi tuntutan sosial harus dimiliki remaja kalau dia tidak ingin dikatakan
kesulitan pada masa remaja menjadi sangat penting serta menunjang pencapaian
tugas-tugas perkembangan dan harapan sosial yang berlaku pada saat itu.
(Kristiyani,2005)
peluang, dan setiap peluang harus disambut. Perubahan merupakan bagian dari
suatu perjalanan yang harus diterima dengan baik. Pada umumnya ketika
seseorang dalam mengatasi setiap kesulitan hidup itulah yang oleh Stoltz disebut
mengatasi kesulitan. Hal ini dikemukakan oleh Gunarsa, S dan Gunarsa (1991),
para remaja memiliki daya juang, daya menegakkan diri dan membentuk masa
depannya sendiri. Dengan ketekunan dan daya juang untuk mengatasi rintangan-
perjalanan hidupnya. Para remaja atau muda mudi harus meneliti diri sendiri,
2000) menemukan bahwa mereka yang merespon kesulitan sebagai sesuatu yang
sementara, dan terbatas cenderung menikmati banyak manfaat, mulai dari kinerja
sampai kesehatan.
mengembangkan rasa percaya pada diri sendiri dan mampu menghadapi segala
sesuatu. Bila tidak, dia akan mengembangkan perasaan gagal dan tidak mampu
menghadapi apa-apa, dimana perasaan itu dapat tetap tinggal dalam dirinya untuk
(Mappiare, 1982)
Remaja dalam hal ini siswa- siswa kelas XI, jika mempunyai Adversity
Quotient yang tinggi dan mampu mengatasi kesulitan serta hambatan yang ada,
maka akan timbul rasa puas dan percaya diri dalam menghadapi masalah.
mengatasi kesulitan dan hambatan yang ada, maka akan timbul perasaan gagal
kelas XI sebagai remaja dan melihat sepintas mengenai SMA Pangudi Luhur
yaitu bagaimana sebenarnya tingkat Adversity Quotient yang dimiliki oleh siswa-
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Data yang
mempelajari implikasi. (Azwar, 2005) Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian
ini yaitu untuk melihat tingkat Adversity Quotient siswa SMA kelas XI, tanpa
Pada penelitian deskripsi ini dilakukan analisis hanya sampai pada taraf
statistika, sehingga uraian kesimpulan dalam penelitian ini didasari oleh angka
B. Subyek Penelitian
SMA Pangudi Luhur Sedayu. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur
Sedayu dikarenakan sekolah ini adalah sekolah yang terbuka dan memberi
C. Variabel Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah studi deskriptif, karena itu tidak ada kontrol
D. Definisi Operasional
yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga tidak terjadi salah pengertian
mengatasi masalah atau kesulitan serta tantangan hidup yang dihadapi. Adversity
Quotient diukur dengan menggunakan skala Adversity Quotient yang dibuat oleh
dimaksud :
a. C = Control (Kendali)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. R = Reach (Jangkauan)
dengan pendidikan.
Tinggi rendahnya Adversity Quotient dinilai dari skor total Skala Adversity
Quotient. Semakin tinggi skor total subyek dalam skala tersebut, semakin
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
skala. Metode skala yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk
berupa pernyataan yang mengungkap indikator perilaku dari atribut yang akan
diukur, skala berisikan banyak aitem dan jawaban dalam skala dapat diterima
dalam penelitian ini karena metode skala jika dirancang dengan baik umumnya
Skala Adversity Quotient ini disusun oleh peneliti. Pembuatan skala ini
a. C = Control (Kendali)
c. R = Reach (Jangkauan)
Skala Adversity Quotient untuk uji coba terdiri atas enam puluh empat butir.
Dalam blue print skala Adversity Quotient dapat dilihat prosentase masing-
masing aspek dan area masalah, dimana area masalah pendidikan memiliki
prosentase yang lebih besar dibanding 2 area masalah yang lain. Hal ini
pendidikan.
Blue print skala Adversity Quotient dapat dilihat dalam tabel 3.1. sedangkan
sebaran butir dalam skala uji coba dapat dilihat dalam tabel 3.2.
Tabel : 3.1
Berapa lama
kesulitan 3,13 % 1,56 % 1,56 % 3,13 % 1,56 % 1,56 %
E berlangsung
25%
Berapa lama
1,56 % 3,13 % 3,13 % 1,56 % 1,56 % 1,56 %
penyebab
kesulitan
berlangsung
Total 50 % 28.% 22% 100%
Tabel : 3.2
Berapa lama
kesulitan 51,41 23 12 9, 42 7 44
E berlangsung 16
Berapa lama
penyebab 13 19, 55 38, 46 10 58 43
kesulitan
berlangsung
Total 16 16 9 9 7 7 64
kategori dengan skornya masing-masing yang dapat dilihat dalam tabel berikut
ini:
Tabel : 3.3
Kategori Skor
Pernyataan Pernyataan
Jawaban
Favorable Unfavorable
SS 4 1
S 3 2
TS 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STS 1 4
Keterangan kategori jawaban :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
pernyataan favorable maka akan mendapat skor lebih tinggi daripada respon
Validitas alat ukur adalah seberapa jauh suatu alat ukur dapat mengukur aspek
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar,2002). Alat ukur
dikatakan valid jika dapat memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validitas yang digunakan dalam skala penelitian ini adalah validitas isi.
Validitas isi dilakukan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis
keseluruhan isi kawasan ukur dan ciri atribut yang hendak diukur (Azwar,2002).
Salah satu cara untuk mengetahui apakah validitas isi telah dipenuhi adalah
dengan melihat apakah aitem-aitem telah disusun menurut blue print-nya yaitu
Dalam hal ini, peneliti menyusun skala berdasarkan aspek-aspek yang ada
dalam landasan teori yang telah termuat dalam blue print, kemudian
berkompeten. Setelah skala dikoreksi oleh dosen pembimbing dan telah dilakukan
sampel kecil ini dilakukan dengan tujuan meminta masukan apakah kalimat dari
pemahaman dari kelima subyek uji coba sampel kecil tersebut sesuai dengan yang
dimaksudkan dengan isi pernyataan atau tidak. Dari hasil uji coba sampel kecil
tersebut, maka peneliti menyusun skala tersebut dalam satu bendel skala yang
Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat kesahihan dan reliabilitas aitem alat
ukur yang akan digunakan untuk penelitian. Peneliti mengambil sebagian dari
siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu, sebagai subyek dalam uji coba alat
ukur yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 Agustus 2007 pukul 12.00 –
Subyek uji coba alat ukur berjumlah 36 orang. Dari 36 bendel skala yang
diberikan, seluruhnya memenuhi syarat untuk dianalisis. Berikut ini analisis data
SPSS 10.0 for Windows dengan mengukur korelasi antara aitem-aitem yang
diuji dengan skor total responden uji coba. Dari hasil pengujian ini, 19 aitem
aitem dari aspek Origin dan Ownership, 3 aitem dari aspek Reach dan 6 aitem
dari aspek Endurance. Diantara aspek-aspek dalam skala ini tidak didapati
Aspek Reach merupakan aspek dengan jumlah aitem terbesar, yaitu terdiri
dari 13 aitem. Aspek Origin dan Ownership dan aspek Endurance merupakan
aspek dengan jumlah aitem terkecil, yaitu 10 aitem. Dengan demikian selisih
antara aspek dengan jumlah aitem terbesar dan aspek dengan jumlah aitem
Dalam tabel berikut ini disajikan aitem gugur dan aitem sahih dalam skala
uji coba Adversity Quotient, serta sebaran aitem dalam skala penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel : 3.4
Tabel : 3.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada satu
Cronbach dalam program SPSS 10.0 for Windows menunjukkan bahwa skala
suatu variabel bersifat normal atau tidak. Menurut Kerlinger data yang sudah
Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S) dalam program SPSS 10.0 for windows. Uji
Quotient lebih dari 0,05 (p > 0,05). Dari hasil uji normalitas tersebut
Tabel : 3. 6
Smirnov Signifikansi
Adversity 36 0,726 0,668
Quotient
G. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penyajian data melalui tabel, perhitungan nilai maksimum, nilai minimum, mean
jenjang. Tujuan dari kategori jenjang ini adalah menempatkan individu ke dalam
berdasar atribut yang diukur. Menurut Azwar (2002) penentuan kategori jenjang
Tabel : 3. 7
Tabel norma kategorisasi
Norma Kategori
(µ + 1,0 σ) ≤X Tinggi
(µ - 1,0 σ) ≤ X < (µ + 1,0 σ) Sedang
X < (µ - 1,0 σ) Rendah
Keterangan :
X : Skor total subyek
µ : Mean teoritis, yaitu rata-rata teoritis dari skor maksimum dan skor
minimum
σ : Standar deviation, yaitu luas jarak sebaran yang dibagi dalam 6 satuan
standar deviasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
Samping kiri, kanan dan belakang gedung sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu
adalah area persawahan, sedangkan kira-kira 100 meter didepan gedung sekolah
Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu ini mempunyai fasilitas yang cukup
menjadi sejuk. Kondisi gedung sekolah baik di dalam maupun di sekitar gedung
peneliti melihat bahwa sekolah ini menjalankan jadwal jam pelajaran dengan
dislipin dan tepat waktu. Misalnya bila tidak ada keadaan khusus, maka jam
masuk, jam istirahat dan jam pulang sekolah selalu dijalankan tepat waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seluruh siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu juga terlihat menaati peraturan ini.
Hal ini terlihat dari tidak adanya siswa yang berada di luar kelas ketika jam
memasuki ruang kelas, dan siswa tidak pulang sebelum bell pulang sekolah
berbunyi.
Peneliti juga melihat selain aturan waktu, siswa SMA Pangudi Luhur
Sedayu juga menaati peraturan baju seragam dengan baik, hal ini terlihat dari
baju-baju yang dikenakan oleh siswa. Selain itu peneliti juga melihat hubungan
antara siswa dengan guru cukup baik. Hal ini terlihat dari cara berkomunikasi
antara siswa dan guru yang cukup baik dan akrab baik selama pelajaran
B. Pelaksanaan Penelitian
kepada pihak SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul dengan memberikan surat ijin
surat : 85.b/D/KP/Psi/USD/VIII/2007
Pangudi Luhur Sedayu, Bantul yaitu Bpk Drs. Markoes Padmonegoro. Kemudian
Konseling yaitu Bpk Pirngadi untuk membantu peneliti selama proses penelitian
berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala Adversity Quotient kepada siswa kelas XI. Penelitian dilaksanakan pada
penelitian adalah sebagian dari siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu,
Bantul yang bukan merupakan subyek uji coba alat ukur. Jumlah subyek
Pengambilan data dilakukan 2 kali yaitu pada pukul 8.30 WIB di kelas
9.30 WIB di kelas IPS1 dengan subyek sebanyak 36 orang. Proses pengambilan
yang ada dengan jujur, sesuai dengan kondisi masing-masing subyek, dan
Dari 62 bendel skala Adversity Quotient yang disebar oleh peneliti dan
Cronbach dalam program SPSS 10.0 for Windows menunjukkan bahwa skala
K-S) dalam program SPSS 10.0 for Windows menunjukkan bahwa variabel
variabel Adversity Quotient lebih dari 0,05 (p> 0,05). Dari hasil uji normalitas
normal.
Tabel : 4.1
Hasil Uji Normalitas Skala Penelitian
Smirnov Signifikansi
Adversity 62 0,489 0,970
Quotient
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Deskripsi Data
Tabel : 4.2
Rangkuman Deskripsi Data Penelitian
V N Skor Mean SD
Min t Max t Min e Max e Teoritik Empiris Teoritik Empiris
AQ 62 45 180 115 163 112,5 136,45 11,25 10,88
total
C 62 12 48 30 44 30 36,29 3 3,45
O2 62 10 40 24 39 25 31,26 2,5 3,19
R 62 13 52 24 48 32,5 38,11 3,25 4,18
E 62 10 40 22 38 25 30,79 2,5 3,06
c. Skor minimum teoritik (Min t) adalah skor paling rendah yang diperoleh
d. Skor maksimum teoritik (Max t) adalah skor paling tinggi yang diperoleh
e. Skor minimum empirik (Min e) adalah skor paling rendah yang telah
f. Skor maksimum empirik (Max e) adalah skor paling tinggi yang telah
g. Mean teoritik, yaitu rata-rata teoritik dari skor maksimum dan minimum yang
gambaran yang mudah dipahami mengenai variabel yang bersangkutan. Dari sini
dapat diketahui keadaan subyek penelitian pada variabel yang ditentukan dengan
pada 62 subyek menghasilkan skor mean empiris sebesar 136,45. Dengan standar
deviasi sebesar 10,88. Dan mean teoritiknya sebesar 112,5. Dengan demikian,
mean empiris lebih tinggi dari mean teoritik berarti subyek secara umum memiliki
Tabel : 4.3
Deskripsi Data Adversity Quotient
N Skor Mean SD
Mint Maxt Mine Maxe Teoritik Empiris Teoritik Empiris
62 45 180 115 163 112,5 136,45 11,25 10,88
Tabel : 4.4
Norma kategorisasi Adversity Quotient
Norma Kategori
(112 + 1,0 (11)) ≤X Tinggi
(112 - 1,0 (11)) ≤ X < (112 + 1,0 (11)) Sedang
X < (112 – 1,0 (11)) Rendah
Tabel : 4.5
Norma kategorisasi Adversity Quotient dengan batasan angka
total Adversity Quotient yang diperoleh subyek dapat dilihat pada lampiran.
Tabel : 4.6
Kategorisasi Adversity Quotient
Tabel : 4.7
Deskripsi Data Aspek Control
N Skor Mean SD
Mint Maxt Mine Maxe Teoritik Empiris Teoritik Empiris
62 12 48 30 44 30 36,29 3 3,45
Tabel : 4.8
Norma kategorisasi Aspek Control dengan batasan angka
Norma Kategori
33 ≤X Tinggi
27 ≤ X < 33 Sedang
X < 27 Rendah
berdasar norma kategorisasi yang telah ada. Deskripsi skor aspek Control yang
diperoleh subyek dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini hasil dari
pengkategorisasian skor aspek Control disertai prosentase jumlah subyek dari tiap
kategori :
Tabel : 4.9
Kategorisasi Aspek Control
Tabel : 4.10
Deskripsi Data Aspek Origin dan Ownership
N Skor Mean SD
Mint Maxt Mine Maxe Teoritik Empiris Teoritik Empiris
62 10 40 24 39 25 31,26 2,5 3,19
Tabel : 4.11
Norma Kategori
27 ≤X Tinggi
23 ≤ X < 27 Sedang
X < 23 Rendah
aspek Origin dan Ownership yang diperoleh subyek dapat dilihat pada lampiran.
Berikut ini hasil dari pengkategorisasian skor aspek Origin dan Ownership
Tabel : 4.12
Kategorisasi Aspek Origin dan Ownership
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel : 4.13
Deskripsi Data Aspek Reach
N Skor Mean SD
Mint Maxt Mine Maxe Teoritik Empiris Teoritik Empiris
62 13 52 24 48 32,5 38,11 3,25 4,18
Tabel : 4.14
Norma kategorisasi Aspek Reach dengan batasan angka
Norma Kategori
35 ≤X Tinggi
29 ≤ X < 35 Sedang
X < 29 Rendah
berdasar norma kategorisasi yang telah ada. Deskripsi skor aspek Reach yang
diperoleh subyek dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini hasil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengkategorisasian skor aspek Reach disertai prosentase jumlah subyek dari tiap
kategori :
Tabel : 4.15
Kategorisasi aspek Reach
Tabel : 4.16
Deskripsi Data Aspek Endurance
N Skor Mean SD
Mint Maxt Mine Maxe Teoritik Empiris Teoritik Empiris
62 10 40 22 38 25 30,79 2,5 3,06
Tabel : 4.17
Norma kategorisasi Aspek Endurance dengan batasan angka
Norma Kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 ≤X Tinggi
23 ≤ X < 27 Sedang
X < 23 Rendah
berdasar norma kategorisasi yang telah ada. Deskripsi skor aspek Endurance
yang diperoleh subyek dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini hasil dari
tiap kategori :
Tabel : 4.18
F. Pembahasan
total Adversity Quotient sebesar 136,45 sedang mean teoritis sebesar 112,5. Hasil
Adversity Quotient yang tinggi karena mean empiris lebih tinggi dibanding mean
teoritik.
tidak ada subyek (0%) yang mempunyai tingkat Adversity Quotient rendah.
penelitian memiliki Adversity Quotient yang tinggi, artinya sebagian besar subyek
Quotient yang dimiliki oleh sebagian besar subyek penelitian tersebut dapat
tinggi berarti subyek tersebut merasakan kendali yang besar terhadap peristiwa-
skor Origin dan Ownership tinggi berarti subyek penelitian tersebut mempunyai
perlu sambil menempatkan tanggung jawab diri sendiri pada tempatnya yang
tepat. Semakin tinggi skor Origin dan Ownership subyek, semakin besar dirinya
menyelesaikan masalah.
penyebabnya sebagai sesuatu yang bersifat sementara, cepat berlalu dan kecil
kemungkinannya terjadi lagi. Hal ini akan meningkatkan energi, optimisme, dan
Quotient yang tinggi akan merespon kesulitan sebagai sesuatu yang sifatnya
eksternal, sementara, dan terbatas, serta optimis dalam menjalani hidup. Mereka
adalah yang oleh Stoltz disebut sebagai Climbers. Climbers selalu menyambut
hal bisa dan akan terlaksana. Mereka bisa memotivasi diri sendiri, memiliki
semangat tinggi, dan berjuang untuk mendapatkan yang terbaik dari hidup.
mengatasi kesulitan. Hal ini dikemukakan oleh Gunarsa, S dan Gunarsa (1991),
para remaja memiliki daya juang, daya menegakkan diri dan membentuk masa
Menurut Shaw dan Costanzo (dalam Ali dan Asrori, 2005) salah satu
perkembangan kognitif subyek sebagai remaja yang berada dalam taraf berpikir
abstrak, menguji hipothesis dan mempertimbangkan apa saja peluang yang ada
harapan sosial dari masyarakat yang banyak sekali berkaitan dengan masalah
dalam menghadapi dan mengatasi setiap hambatan dan kesulitan yang ada.
Quotient subyek adalah keadaan sekolah subyek, dalam arti reputasi yang baik
pada sekolah subyek penelitian. SMA Pangudi Luhur Sedayu, meskipun terletak
di daerah pinggiran kota namun termasuk salah satu sekolah favorit di daerah
mereka yang telah lolos seleksi. Kemungkinan besar yang berhasil lolos seleksi
adalah mereka yang memiliki daya juang tinggi dan cukup berpretasi sebelumnya.
Dari hasil penelitian juga dapat kita lihat bahwa sebagian kecil subyek
sedang yang dimiliki oleh sebagian kecil subyek penelitian ini dapat dilihat dalam
yang menimbulkan kesulitan tergantung pada besarnya peristiwa itu. Subyek akan
masalah atau tantangan yang lebih berat. Hal ini akan mengakibatkan perasaan tak
Origin dan Ownership sedang, ini menunjukkan bahwa subyek tersebut kadang
akan mempersalahkan diri sendiri secara tidak perlu, selain itu mungkin subyek
akan bertanggung jawab atas akibat-akibat yang timbul dari suatu kesulitan, tetapi
penyebab langsung dan tidak bersedia memberikan lebih banyak kontribusi. Hal
ini akan membuat subyek tidak maksimal memanfaatkan potensi dirinya dalam
kehidupan, akan membuat subyek semakin merasa tidak berdaya dan kewalahan
sesuatu yang berlangsung lama dimana hal ini akan memunculkan perasaan tak
berdaya atau hilangnya harapan sehingga akan cenderung kurang bertindak dalam
yang ada, oleh Stoltz (2000) termasuk dalam golongan Campers. Campers
melepaskan kesempatan untuk maju, yang sebenarnya dapat dicapai jika energi
oleh orang tua dan guru, sehingga remaja menjadi tidak berpengalaman dalam
Adversity Quotient sedang, ketika menghadapi kesulitan akan lebih dikuasai oleh
penelitian yang ada, sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Mappiare.(1982),
bahwa masa remaja adalah masa yang kritis. Dikatakan kritis sebab dalam masa
ini remaja akan dihadapkan dengan persoalan apakah ia dapat menghadapi dan
mengembangkan rasa percaya diri dan mampu menghadapi segala sesuatu. Bila
tidak, dia akan mengembangkan perasaan gagal dan tidak mampu, dimana
yang tidak dilaksanakannya dengan baik, makin tinggi pula intensitas persoalan
Dari penjelasan diatas dan dari hasil penelitian dapat kita lihat, sebagian
dapat dilihat dalam 4 aspek yang membentuk Adversity Quotient. Pertama, aspek
sendiri yang tidak perlu sambil menempatkan tanggung jawab diri sendiri pada
tempatnya yang tepat. Ketiga aspek Reach, dimana subyek merespons kesulitan
sebagai sesuatu yang spesifik dan terbatas. Keempat, aspek Endurance, dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah atau kesulitan, dan tetap teguh dalam pendekatan mencari penyelesaian
masalah. Dimana hal ini akan menimbulkan rasa puas dan percaya diri dalam
perkembangan selanjutnya.
Quotient yang sedang atau lebih rendah dapat dilihat dari keempat aspek
Adversity Quotient yang ada. Pertama aspek Control, dimana subyek sulit
masalah atau tantangan yang berat. Kedua aspek Origin dan Ownership, dimana
subyek kadang mempersalahkan diri sendiri secara tidak perlu dan bertanggung
jawab hanya pada hal-hal dimana dirinya merupakan penyebab langsung dan tidak
Tingkat sedang pada keempat aspek Adversity Quotient yang dimiliki oleh
subyek menimbulkan perasaan tak berdaya dan mudah menyerah, yang dapat
perasaan gagal serta tidak mampu menghadapi masalah dalam diri subyek.
dasar bagi subyek sebagai remaja dalam menghadapi masalah selanjutnya sampai
dewasa.
aspek Control sebesar 36,29 sedang mean teoritis sebesar 30. Hal ini
tinggi karena mean empiris lebih tinggi dibanding mean teoritik. Pada
mempunyai tingkat Control sedang, dan tidak ada subyek yang mempunyai
membawa ke pendekatan yang lebih berdaya dan proaktif. Kendali yang tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghadapi kesulitan-kesulitan, dan tetap teguh dalam niat serta lincah dalam
tuntutan untuk mandiri dan kebutuhan untuk berdiri sendiri, maka remaja
membuat pilihan atau keputusan sendiri. Dengan adanya kendali itu akan
Dari hasil penelitian juga dapat kita lihat bahwa sebagian kecil subyek
kendali, tergantung pada besarnya peristiwa itu. Subyek tidak mudah berkecil
orang tua atau orang dewasa lain di sekitarnya. Keadaan ini seringkali
dikarenakan masalah yang dihadapi remaja mungkin terlalu banyak dan sukar
untuk diatasi seperti yang dikemukakan oleh Hurlock (1997), sehingga remaja
aspek Origin dan Ownership sebesar 31,26 sedang mean teoritis sebesar 25.
Hal ini menunjukkan bahwa subyek penelitian memiliki skor aspek Origin dan
Ownership yang tinggi karena mean empiris lebih tinggi dibanding mean
Ownership sedang, dan tidak ada subyek yang mempunyai tingkat Origin dan
Ownership rendah.
penelitian mempunyai skor Origin dan Ownership tinggi, hal ini berarti
jawab diri sendiri pada tempatnya yang tepat. Ini mencerminkan kemampuan
penyebabnya. (Stoltz,2000)
Skor tinggi dalam aspek Origin dan Ownership yang diperoleh subyek
orang tua. Remaja mulai memikirkan tentang hal-hal yang benar dan yang
baik, maka subyek akan mempunyai kemampuan untuk menilai apakah yang
perlu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor tinggi dalam aspek Origin dan Ownership juga dapat disebabkan
baik oleh subyek akan memunculkan rasa tanggung jawab dalam diri subyek
tanggung jawab diri sendiri pada tempatnya yang tepat, tidak menghindari
dengan kesulitan sebagai sesuatu yang kadang berasal dari luar dan kadang
berasal dari diri sendiri. Subyek kadang akan mempersalahkan diri sendiri
dari suatu kesulitan, tetapi membatasi tanggung jawab hanya pada hal-hal
konsep benar dan salah yang dikemukakan oleh orang dewasa. (Mappiare,
1982) Keragu-raguan tentang konsep nilai benar dan salah akan membuat
subyek kadang mempersalahkan diri sendiri secara tidak perlu atas akibat-
yaitu mampu memikul sendiri juga menjadi masalah tersendiri bagi mereka.
Karena tuntutan peningkatan tanggung jawab tidak hanya datang dari orang
tua atau anggota keluarganya tetapi juga dari masyarakat sekitarnya. Tidak
jarang masyarakat juga menjadi masalah bagi remaja. Melihat fenomena yang
kontradiksi dengan nilai-nilai moral yang mereka ketahui, tidak jarang remaja
mulai meragukan tentang apa yang disebut baik dan buruk. (Ali dan Asrori,
ikut bertanggung jawab atas akibat-akibat yang timbul dari suatu kesulitan,
aspek Reach sebesar 38,11 sedang mean teoritis sebesar 32,5. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan bahwa subyek penelitian memiliki skor aspek Reach yang tinggi
mempunyai skor Reach rendah. Hal ini menunjukkan bahwa subyek yang
terbatas namun dengan begitu banyaknya masalah yang harus dihadapi oleh
remaja, sering timbul banyak konflik dalam diri dan membuat remaja
yang banyak sekali dan sukar untuk diselesaikan. Ditambah lagi dengan
subyek dapat merespon kesulitan atau masalah secara spesifik atau terbatas
namun bisa jadi pada saat subyek merasa kecewa, mungkin dirinya akan
jangkauan peristiwa-peristiwa buruk itu lebih luas dan lebih hebat daripada
dalam kehidupan akan sangat meningkatkan bobot beban yang dirasakan dan
aspek Endurance sebesar 30,79 sedang mean teoritis sebesar 25. Hal ini
tinggi karena mean empiris lebih tinggi dibanding mean teoritik. Pada
berlalu dan kecil kemungkinannya terjadi lagi. Hal ini akan meningkatkan
yang lebih gelap serta tantangan-tantangan yang sangat besar. (Stoltz, 2000)
rasional, akan membuat remaja memandang diri sendiri, keluarga, teman dan
saat dimana subyek dibuat lemah dan harapan lenyap, terutama sewaktu
mengalami kemunduran yang cukup berat. Pada subyek yang mempunyai skor
Subyek yang mempunyai skor Endurance yang sedang dan rendah ini
kehidupan melalui kaca berwarna merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan
kurang realistik ini akan menimbulkan ketidakstabilan emosi, selain itu ketika
ada persoalan yang timbul akan dirasakan remaja mencekam dirinya, karena
disangkanya orang lain sepikiran dan ikut tidak puas mengenai dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Gunarsa, S dan Gunarsa, 1981). Hal inilah yang dapat menyebabkan subyek
sifatnya permanen atau berlangsung lama. Bila hal ini dibiarkan maka lama-
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
tinggi, karena mean empirik (136,45) lebih tinggi dari mean teoritik (112,5).
Quotient rendah.
a. Aspek Control
Subyek penelitian memiliki skor aspek Control yang tinggi, karena mean
Subyek penelitian memiliki skor aspek Origin dan Ownership yang tinggi,
karena mean empiris (31,26) lebih tinggi dibanding mean teoritik (25).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan Ownership sedang, dan tidak ada subyek yang mempunyai tingkat
c. Aspek Reach
Subyek penelitian memiliki skor aspek Reach yang tinggi, karena mean
d. Aspek Endurance
mean empiris (30,79) lebih tinggi dibanding mean teoritik (25). Pada
B. Saran
1. Bagi Sekolah
seoptimal mungkin. Hal itu dapat dilakukan pihak sekolah antara lain dengan
yang terdapat pada skala yang digunakan dalam penelitian ini sehingga dapat
alat yang digunakan dalam penelitian ini. Kelemahan skala dalam penelitian
ini adalah peneliti hanya melihat Adversity Quotient siswa kelas XI dalam 3
menyadari bahwa masih banyak area permasalahan lain yang dapat dibahas
C. Keterbatasan Penelitian
Adversity Quotient yang dibuat oleh peneliti masih dirasa kurang memadai. Hal
ini dikarenakan masih banyak hal yang belum dimasukkan dalam aitem-aitem
skala, sehingga perlu diperhatikan kembali untuk hasil yang lebih baik dalam
penelitian-penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, S dan Gunarsa. 1991. Psikologi Untuk Muda Mudi. Jakarta: PT BPK
Gunung Mulia.
Kristiyani, T. 2005. Adversity Quotient pada Siswa Siswi Kelas 3 SMUK Xaverius
I Jambi. Manasa,Vol 1, No 1, 7-11.
Staf Yayasan Cipta Loka Caraka. 1982. Pahamilah Remajamu. Jakarta: Yayasan
Cipta Loka Caraka.
Soejanto, A. 1990. Bimbingan Kearah Belajar Yang Sukses. Jakarta: Aksara Baru
D.Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IDENTITAS RESPONDEN
Kelas : ………………………
Umur : ………………………
Jenis Kelamin : ……………………….
PETUNJUK PENGISIAN
Bacalah setiap pernyataan dan pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban yang paling
sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran anda dengan memberi tanda silang (X),
pada:
SS : Bila pernyataan sangat sesuai dengan keadaan anda
S : Bila pernyataan sesuai dengan keadaan anda
TS : Bila pernyataan tidak sesuai dengan keadaan anda
STS : Bila pernyataan sangat tidak sesuai dengan keadaan anda
Setiap orang mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang dianggap
salah,
semua pilihan jawaban adalah benar. Oleh karena itu, pilihlah jawaban yang paling sesuai
dengan diri anda
Selamat Mengerjakan.
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya yakin dapat mengatasi masalah yang menimpa saya SS S TS STS
seberapapun besarnya masalah tersebut
2 Saya selalu berusaha memusatkan perhatian secara penuh SS S TS STS
untuk menyelesaikan tugas sekolah
3 Hubungan dengan teman-teman yang memburuk, SS S TS STS
merupakan tanggung jawab saya untuk memperbaikinya
4 Saya merasa akan gagal dalam suatu mata pelajaran bila SS S TS STS
tidak memiliki buku panduan yang dibutuhkan
5 Kegagalan ujian semester akan menghancurkan impian SS S TS STS
saya untuk melanjutkan pendidikan di Universitas
6 Ketika hubungan dengan sahabat memburuk, saya merasa SS S TS STS
kesalahpahaman adalah penyebabnya
7 Pertengkaran dengan sahabat, saya yakin hanya akan SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berlangsung sebentar
8 Saya merasa saya sangat bodoh dihadapan teman-teman SS S TS STS
jika hasil tugas saya dikritik di depan kelas
9 Saya merasa masalah saya tidak akan pernah berakhir SS S TS STS
10 Saya merasa nasib sial selalu berpihak pada saya SS S TS STS
11 Saya yakin akan ada jalan keluar untuk setiap masalah SS S TS STS
yang saya hadapi
12 Setiap kali ada masalah, saya akan mencoba SS S TS STS
menyelesaikannya segera mungkin
13 Saya menganggap gagalnya ujian karena kurangnya SS S TS STS
konsentrasi belajar
14 Jika nilai rapor saya menjadi lebih buruk itu adalah SS S TS STS
tanggung jawab saya sepenuhnya
15 Komputer yang mengalami kerusakan saat harus SS S TS STS
menyelesaikan tugas sekolah, merupakan situasi yang
tidak bisa saya kendalikan
16 Saya menganggap konflik dengan sahabat tidak akan SS S TS STS
mengganggu hubungan persahabatan yang sudah terjalin
selama ini
17 Saya tidak diundang ke acara ulang tahun sahabat, saya SS S TS STS
merasa alasan saya tidak diundang berkaitan dengan diri
saya sepenuhnya
18 Jika saya terlambat ke sekolah, maka itu akan SS S TS STS
mengacaukan seluruh hari saya
19 Saya merasa setiap hari ada hal-hal yang dapat SS S TS STS
menyebabkan saya terlambat ke sekolah
20 Penyebab saya sering terlambat ke sekolah adalah sesuatu SS S TS STS
yang tidak bisa saya kendalikan
21 Setiap kali ada masalah, saya berhati-hati untuk melihat SS S TS STS
siapa yang menyebabkan masalah tersebut
22 Ketika tim kami gagal meraih juara pada Lomba Antar SS S TS STS
Sekolah, saya merasa saya bukan satu-satunya penyebab
kegagalan itu
23 Untuk mata pelajaran yang saya anggap sulit, saya merasa SS S TS STS
nilai yang saya dapat tidak akan pernah bisa memenuhi
standar ketuntasan di kelas
24 Ketika kelompok presentasi kami gagal mendapat nilai SS S TS STS
terbaik di kelas, saya merasa sayalah yang menjadi
penyebab utamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Skala Penelitian
IDENTITAS RESPONDEN
Kelas : ………………………
Umur : ………………………
Jenis Kelamin : ……………………….
PETUNJUK PENGISIAN
Bacalah setiap pernyataan dan pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban
yang paling sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran anda dengan memberi
tanda silang (X), pada :
SS : Bila pernyataan sangat sesuai dengan keadaan anda
S : Bila pernyataan sesuai dengan keadaan anda
TS : Bila pernyataan tidak sesuai dengan keadaan anda
STS : Bila pernyataan sangat tidak sesuai dengan keadaan anda
Setiap orang mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang
dianggap salah, semua pilihan jawaban adalah benar. Oleh karena itu, pilihlah
jawaban yang paling sesuai dengan diri anda
Selamat Mengerjakan.
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya selalu berusaha memusatkan perhatian secara penuh untuk
menyelesaikan tugas sekolah
2 Hubungan dengan teman-teman yang memburuk, merupakan
tanggung jawab saya untuk memperbaikinya
3 Saya merasa akan gagal dalam suatu mata pelajaran bila tidak
memiliki buku panduan yang dibutuhkan
4 Pertengkaran dengan sahabat, saya yakin hanya akan
berlangsung sebentar
5 Saya merasa saya sangat bodoh dihadapan teman-teman jika
hasil tugas saya dikritik di depan kelas
6 Saya merasa masalah saya tidak akan pernah berakhir
7 Saya merasa nasib sial selalu berpihak pada saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 Saya yakin akan ada jalan keluar untuk setiap masalah yang
saya hadapi
9 Setiap kali ada masalah, saya akan mencoba menyelesaikannya
segera mungkin
10 Jika nilai rapor saya menjadi lebih buruk itu adalah tanggung
jawab saya sepenuhnya
11 Komputer yang mengalami kerusakan saat harus menyelesaikan
tugas sekolah, merupakan situasi yang tidak bisa saya
kendalikan
12 Jika saya terlambat ke sekolah, maka itu akan mengacaukan
seluruh hari saya
13 Setiap kali ada masalah, saya berhati-hati untuk melihat siapa
yang menyebabkan masalah tersebut
14 Ketika tim kami gagal meraih juara pada Lomba Antar Sekolah,
saya merasa saya bukan satu-satunya penyebab kegagalan itu
15 Ketika kelompok presentasi kami gagal mendapat nilai terbaik
di kelas, saya merasa sayalah yang menjadi penyebab utamanya
16 Sulitnya suatu mata pelajaran tidak menghalangi saya untuk
mencapai nilai terbaik di kelas
17 Saya yakin bisa menyelesaikan tugas yang diberikan guru
meskipun waktu yang tersedia terbatas
18 Kegagalan melaksanakan tugas yang diberikan guru oleh
kelompok kami, bukanlah tanggung jawab saya sama sekali
19 Saya akan mencari cara untuk mempelajari mata pelajaran yang
sulit saya pahami sampai bisa menguasainya
20 Saya mudah menyerah bila menghadapi jalan buntu dalam
menyelesaikan masalah
21 Saya merasa kesehatan tubuh saya merupakan tanggung jawab
saya seutuhnya
22 Saya merasa sudah nasib saya ketika gagal membina hubungan
dengan lawan jenis
23 Saya merasa sia-sia merubah nilai-nilai saya yang jelek.
24 Saya adalah penyebab dari semua masalah yang selama ini
menimpa saya
25 Ketika bertengkar hebat dengan sahabat, saya merasa penyebab
pertengkaran tersebut sebenarnya adalah sesuatu yang bisa saya
kendalikan
26 Saya merasa penyebab gagalnya ujian adalah sesuatu yang
sebenarnya bisa saya kendalikan seutuhnya
27 Meskipun sedang sakit saat ujian berlangsung, saya yakin tetap
bisa mengerjakan soal-soal ujian
28 Saya adalah orang yang suka menunda-nunda pekerjaan
29 Saya yakin konflik dengan sahabat akan merusak hubungan
persahabatan yang sudah terjalin
30 Saya merasa hidup saya tidak berarti, ketika gagal dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terima kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
R1 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2
R2 3 3 4 3 4 2 2 2 4 4 4 2 4 3 3
R3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3
R4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3
R5 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3
R6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
R7 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3
R8 2 2 3 2 3 4 2 3 3 4 4 2 4 3 3
R9 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 4 2 1
R10 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R11 3 3 4 2 2 4 4 1 3 3 4 4 4 2 2
R12 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
R13 2 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 2 4 3 3
R14 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3
R15 3 3 2 3 3 4 4 1 3 2 3 4 4 2 1
R16 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4
R17 1 2 4 2 1 3 2 1 2 3 3 2 4 2 3
R18 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 1
R19 3 4 4 4 2 4 1 3 4 4 4 1 4 3 3
R20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2
R21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
R22 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2
R23 3 3 3 3 1 4 2 2 3 4 4 2 3 3 2
R24 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R25 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4
R26 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
R27 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3
R28 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2
R29 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
R30 3 3 3 3 3 4 3 1 2 1 4 3 4 2 2
R31 2 3 4 4 1 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3
R32 3 3 4 4 1 3 2 3 4 3 4 2 4 3 3
R33 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R34 3 3 3 3 3 4 3 1 2 1 4 3 4 2 2
R35 4 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 3 3 3 2
R36 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
3 3 1 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3
3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3
2 3 1 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3
2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 2 2 3 4 2 2 3 4 4 2 3 3 4 3
2 3 1 4 4 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3
3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 4 3
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
2 1 1 4 3 2 2 2 2 2 2 1 4 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3
1 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3
2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
3 2 1 2 4 2 2 2 3 2 2 1 4 2 3 3
1 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4
1 2 1 3 4 2 2 2 2 2 2 3 4 3 4 2
2 1 4 4 4 2 2 3 3 2 2 4 4 3 3 4
2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4
2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3
3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 3 1 4 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 4 3
4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3
3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 2 2 2 3 3 1 2 3 4 3 2 4 3 4 3
2 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 4 3
2 3 1 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3
2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3
1 3 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3
2 2 1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
2 3 1 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3
1 3 2 2 1 4 4 3 2 4 3 3 2 4 1 2
3 3 4 2 3 3 1 2 3 4 3 2 4 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3
3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
2 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 3
2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2
2 4 4 2 4 2 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 1 3 1 4 2 2 2 2 2 1 1 3 3 1
1 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3
3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 1 3 4 4 3 3
3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2
3 3 3 1 1 2 3 3 2 2 1 3 1 3 1 3 2
3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3
3 4 3 3 4 3 4 2 2 2 1 2 3 3 2 2 1
2 4 4 1 4 3 4 3 2 2 2 3 1 3 4 4 2
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4
2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2
2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2
3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2
2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3
1 4 4 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2
4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 1 3 3
3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3
2 4 3 2 3 3 4 2 1 3 3 2 2 3 3 3 2
4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3
2 4 4 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1
4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1
3 1 2 2 3 1 3 3 4 4 1 2 2 2 4 2 1
2 4 3 3 3 3 4 4 1 3 3 2 3 3 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 Total
1 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 188
3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 4 4 200
1 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 189
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 199
2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 194
2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 177
2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 199
1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 175
3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 186
3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 188
1 2 4 2 1 3 1 3 4 3 2 2 3 1 4 3 162
3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 198
4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 213
2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 185
1 2 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 4 3 3 3 158
3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 207
1 2 4 2 2 2 1 3 4 3 2 4 3 1 3 3 170
4 2 4 3 1 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 193
4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 4 4 3 220
3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 182
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 174
2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 186
2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 185
2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 178
1 3 3 2 3 4 2 3 4 3 2 4 4 2 4 3 197
4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 202
3 2 4 3 2 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 199
2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 172
2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 196
1 2 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 163
2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 192
2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 196
1 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 186
1 2 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 163
2 4 4 3 1 2 3 4 2 4 2 1 2 3 3 4 164
4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.DATA PELAKSANAAN
PENELITIAN
R47 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4
R48 4 4 4 2 2 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3
R49 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2
R50 3 4 4 3 1 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4
R51 3 3 3 3 1 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2
R52 3 3 3 2 2 4 3 3 3 1 3 4 2 2 4
R53 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
R54 3 3 4 3 2 4 4 3 4 2 3 3 2 4 3
R55 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
R56 3 4 4 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3
R57 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
R58 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4
R59 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3
R60 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R61 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3
R62 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
q16 q17 q18 q19 q20 q21 q22 q23 q24 q25 q26 q27 q28 q29 q30
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 4
2 4 3 1 3 4 2 3 1 3 2 2 1 3 2
4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2
2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3
3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 1
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2
2 1 3 4 3 4 4 3 3 2 2 2 2 4 1
2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3
4 4 3 1 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1
3 3 3 3 1 4 3 4 1 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2
2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3
4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3
2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3
4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4
3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3
4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3
4 4 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 4 4 3
3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 2
3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 4 2
3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2
3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 3 4 3
3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 1
4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4 4 3
2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3
3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 2
2 3 2 2 3 3 4 4 1 3 1 2 3 3 1
3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 4 1
3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2
3 4 2 3 2 4 3 2 4 1 3 4 3 4 2
4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 2 3 4 3
2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 4 4 4 4 1 2 4 3 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
2 3 3 1 4 4 3 3 2 3 1 3 1 4 2
4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2
4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 4
2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 2 4 3 4 1
3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 3
4 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2
3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 2 3 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 3 4 2
3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 1 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 3 3
3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 4 2 4 3 2 4 3 4 1 2 3 4 1
3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 2
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3
4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2
4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4
q31 q32 q33 q34 q35 q36 q37 q38 q39 q40 q41 q42 q43 q44 q45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3
4 3 4 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4
3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3
4 2 4 4 2 3 2 4 2 2 2 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2
4 3 2 4 4 2 3 4 3 2 4 3 3 4 4
3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4
3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4
4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4
3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4
3 3 2 3 3 1 3 4 2 2 2 1 1 3 1
3 3 3 3 3 1 2 3 2 2 3 1 1 3 1
4 4 1 4 1 2 4 4 2 3 4 4 3 4 4
3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 2 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 4
4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
4 3 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4
4 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3
4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4
4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4
4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4
3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3
4 4 3 4 4 1 4 4 2 3 4 2 1 4 4
4 4 4 4 1 2 2 2 4 2 4 1 1 3 2
4 3 2 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 4
4 3 3 4 2 2 3 4 4 2 4 3 2 3 3
4 3 3 4 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3
4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4
4 3 2 4 3 1 3 4 3 2 3 2 2 3 4
3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3
2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 4 4
3 4 4 4 4 4 1 4 2 1 1 1 4 4 4
4 3 3 4 2 1 3 4 2 2 3 2 1 4 4
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3 2 3 3 1 2 3 3 4 3 2 3 2 4 3
3 2 3 3 3 1 3 4 2 3 4 2 2 4 4
3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2
4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 4 4 4 1 3 3 3 3 1 4 4 4
3 1 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3
4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4
3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4
2 2 3 2 1 2 1 2 4 1 3 1 3 4 3
4 3 3 3 4 2 2 3 3 2 1 3 2 4 4
3 3 3 4 2 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3
3 3 3 4 3 2 2 4 3 2 3 2 3 3 4
3 2 4 3 3 1 3 4 2 3 4 2 2 4 4
2 3 3 4 1 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 2 1 3 4
2 2 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 1 4 2 2 2 3 3 2 1 2 4 2 2 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3
4 4 3 4 2 1 3 2 2 3 4 3 2 4 4
3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2
4 4 1 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
33 30 35 29 127
38 29 44 28 139
31 32 38 23 124
43 36 43 36 158
39 34 40 32 145
40 37 35 34 146
37 33 40 31 141
39 34 42 35 150
34 33 24 27 118
31 27 30 27 115
34 32 36 35 137
32 31 36 30 129
33 29 35 28 125
36 33 34 31 134
44 35 44 36 159
30 30 32 27 119
43 34 48 35 160
38 32 43 31 144
41 38 46 38 163
33 34 45 34 146
38 30 35 34 137
44 36 37 35 152
37 32 38 29 136
38 32 41 30 141
40 33 38 34 145
36 30 41 32 139
36 31 41 30 138
39 36 39 30 144
37 35 34 32 138
37 31 33 32 133
35 28 41 22 126
34 31 34 30 129
36 33 41 31 141
35 26 36 32 129
34 28 38 33 133
35 28 34 29 126
44 33 42 36 155
35 30 38 30 133
33 24 43 29 129
31 26 36 28 121
42 33 39 31 145
36 32 45 34 147
31 26 36 28 121
33 25 35 27 120
34 33 38 32 137
37 30 37 33 137
34 25 38 32 129
34 34 36 32 136
37 32 37 29 135
32 27 34 27 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33 31 38 28 130
35 30 36 29 130
37 30 38 32 137
34 32 33 29 128
36 29 39 31 135
40 39 36 31 146
34 29 35 29 127
37 30 38 28 133
38 33 40 31 142
39 30 42 32 143
Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ***
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P
H A)
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 130,6944 220,7325 14,8571 45
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P
H A)
Item-total Statistics
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P
H A)
Item-total Statistics
Reliability Coefficients
Alpha = ,9290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NPar Tests
Descriptive Statistics
AQ_TOTAL
N 36
Normal Parameters a,b Mean 130,67
Std. Deviation 14,844
Most Extreme Absolute ,121
Differences Positive ,103
Negative -,121
Kolmogorov-Smirnov Z ,726
Asymp. Sig. (2-tailed) ,668
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis
******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P
H A)
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 136,4516 118,3173 10,8774 45
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P
H A)
Item-total Statistics
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P
H A)
Item-total Statistics
Reliability Coefficients
Alpha = ,8430
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NPar Tests
Descriptive Statistics
AQTOTAL
N 62
Normal Parameters a,b Mean 136,4516
Std. Deviation 10,8774
Most Extreme Absolute ,062
Differences Positive ,062
Negative -,041
Kolmogorov-Smirnov Z ,489
Asymp. Sig. (2-tailed) ,970
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V
LAMPIRAN VI :
R41 33 Tinggi
R42 31 Sedang
R43 42 Tinggi
R44 36 Tinggi
R45 31 Sedang
R46 33 Tinggi
R47 34 Tinggi
R48 37 Tinggi
R49 34 Tinggi
R50 34 Tinggi
R51 37 Tinggi
R52 32 Sedang
R53 33 Tinggi
R54 35 Tinggi
R55 37 Tinggi
R56 34 Tinggi
R57 36 Tinggi
R58 40 Tinggi
R59 34 Tinggi
R60 37 Tinggi
R61 38 Tinggi
R62 39 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R39 33 Tinggi
R40 30 Tinggi
R41 24 Sedang
R42 26 Sedang
R43 33 Tinggi
R44 32 Tinggi
R45 26 Sedang
R46 25 Sedang
R47 33 Tinggi
R48 30 Tinggi
R49 25 Sedang
R50 34 Tinggi
R51 32 Tinggi
R52 27 Tinggi
R53 31 Tinggi
R54 30 Tinggi
R55 30 Tinggi
R56 32 Tinggi
R57 29 Tinggi
R58 39 Tinggi
R59 29 Tinggi
R60 30 Tinggi
R61 33 Tinggi
R62 30 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R42 36 Tinggi
R43 39 Tinggi
R44 45 Tinggi
R45 36 Tinggi
R46 35 Tinggi
R47 38 Tinggi
R48 37 Tinggi
R49 38 Tinggi
R50 36 Tinggi
R51 37 Tinggi
R52 34 Sedang
R53 38 Tinggi
R54 36 Tinggi
R55 38 Tinggi
R56 33 Sedang
R57 39 Tinggi
R58 36 Tinggi
R59 35 Tinggi
R60 38 Tinggi
R61 40 Tinggi
R62 42 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R41 29 Tinggi
R42 28 Tinggi
R43 31 Tinggi
R44 34 Tinggi
R45 28 Tinggi
R46 27 Tinggi
R47 32 Tinggi
R48 33 Tinggi
R49 32 Tinggi
R50 32 Tinggi
R51 29 Tinggi
R52 27 Tinggi
R53 28 Tinggi
R54 29 Tinggi
R55 32 Tinggi
R56 29 Tinggi
R57 31 Tinggi
R58 31 Tinggi
R59 29 Tinggi
R60 28 Tinggi
R61 31 Tinggi
R62 32 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VII :