Anda di halaman 1dari 21

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN DATA DASAR


3.1.1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
No Rekam Medis : 2020-48-60-63
Usia : 53 tahun
Tanggal lahir : 01 – 11 – 1967
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Ruangan : ICU Bedah Dewasa
Diagnosa Medis : Respiratory Failure type II Post Operasi
hari ke 3 MVr Dengan Annuloplasty, AVR
Dengan Katup Mekanik, TVr Dengan Ring
Annuloplasty
Tanggal MRS : 16 Mei 2021 (10.00 WIB)
Tanggal Operasi : 25 Mei 2021
Tanggal Pengkajian : 27 Mei 2021 (10.00 WIB)

3.1.2. Riwayat Penyakit dan Kesehatan


3.1.2.1 Keluhan Utama
Terintubasi dengan ETT nomer 7 dengan Ventilator mode PS 6,
FiO2 40%, RR 18, tidal volume 345, PEEP 7.
3.1.2.2 Riwayat Kesehatan Sebelumnya
Pasien masuk dari IGD tanggal 16 Mei 2021 jam 10.00 dengan
keluhan nafas sesak dan ulu hati terasa begah. Kesadaran CM,
ekstremitas motoric baik. TD : 86/ 48 mmHg, HR : 89 X/m, RR :
22 X/m, S: 36.3.

33
3.1.2.3 Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dikaji di ICU Bedah Dewasa (27 Mei 2021) pasien
dalam posisi semi fowler, tampak lemah terintubasi dengan
Ventilator mode PS 6, FiO2 40%, RR 18, tidal volume 345, PEEP
7. Direncanakan proses weanning ventilator sampai ekstubasi.
3.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga
Didalam keluarga tidak ditemukan penyakit seperti yang dialami
oleh pasien.

3.1.3. Pengkajian Pola Fungsional


3.1.3.1 Pola Nutrisi
a. Sebelum sakit frekuensi makan 3 kali sehari.
b. Saat pengkajian pasien mendapatkan diet Peptamin 250cc/ 3 jam
dalam bentuk cair melalui NGT no 16 hari ke 3, residu tidak ada.
3.1.3.2 Pola Eliminasi
a. Sebelum sakit, keluarga mengatakan BAK pasien lebih dari 3 - 4
kali sehari tanpa adanya keluhan.
b. Saat pengkajian pasien terpasang kateter urine no 16 Fr dengan
intake: 1166cc, Output: 3170cc balance cairan 24 jam -1355 tanggal
27 Mei 2021 jam 06.38. Urine output 3.6 cc/jam.
3.1.3.3 Kebiasaan Aktivitas dan Latihan
a. Sebelum sakit, pasien mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari
secara mandiri.
b. Saat pengkajian, semua ADL (Activity Daily Living) pasien dibantu
oleh perawat.

3.1.4. Kebiasaan Istirahat Tidur


a. Sebelum sakit, keluarga mengatakan pasien tidak mempunyai
masalah dengan tidur.
b. Saat pengkajian kesadaran pasien composmentis terintubasi.

34
3.1.5. Pemeriksaan Fisik (27 Mei 2021 pukul 10.00 WIB)
3.1.5.1 Keadaan umum : Sakit Berat
3.1.5.2 Kesadaran : Composmentis Terintubasi
3.1.5.3 Berat Badan : 39 kg
3.1.5.4 Tinggi Badan : 155 cm
3.1.5.5 Tanda-tanda Vital
a. HR : 79 kali/menit
b. TD : 115 / 58 mmHg
c. MAP : 73 mmHg
d. SpO2 : 100% dengan FiO2 40%
e. RR : 18 x/menit (on ventilator)
f. Suhu : 36,8 °C
g. BMI : 16, 2 (Kurus)
3.1.5.6 Kepala dan Leher
a. Kepala : bentuk mesosepal, tidak ada luka, jejas
b. Rambut : Berwarna putih, bersih, dan tidak rontok
c. Mata : Simetris, Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik, tidak ada archus sinilis.
d. Hidung : Bentuk simetris. Nampak terpasang NGT 16 fr pada
tanggal 26 Mei 2021 dilubang hidung sebelah kanan.
e. Telinga : Bentuk simetris, bersih dan tidak terdapat lesi.
f. Mulut : Bibir tidak sianotik, mukosa kering, terpasang
ETT No. 7 kedalaman 21 cm batas bibir, dilakukan suction
secara berkala jika ada indikasi
g. Leher :Tidak ada distensi vena jugularis. Terpasang Side
port di vena jugularis kanan.
3.1.5.7 Dada
Pada pemerikasaan dada pernapasan pasien terlihat sesak, pasien
dalam posisi semifowler 30°- 45°. Terpasang CVP di subclavia kiri.
Tampak luka post operasi yang tertutup kasa di sternum, terdapat
drain di substernal.

35
a. Jantung
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada cekungan atau
cembung dada.
Palpasi : Ictus Cordis teraba terasa berdetak di ICS ke 5 mid
Clavikula kiri, nadi teraba lemah di perifer
Perkusi : batas kanan atas jantung di ruang interkosta II kanan
linea parasternalis kanan, batas bawah kanan jantung di
interkosta IV kanan, batas atas kiri jantung di interkosta II kiri di
linea parasternalis kiri, batas bagian bawah jantung di Intercosta
V kiri ke median linea mmid clavikularis kiri.
Askultasi : tidak terdengar suara bunyi tambahan pada jantung
b. Paru Paru
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak, support ventilasi mekanik,
pergerakkan dinding dada simetris, penggunaan otot-otot bantu
pernafasan tidak ada.
Auskultasi : bunyi paru vesikuler paru paru kanan dan paru pru
kiri
Palpasi: ictus cordis teraba di ICS V mid clavikula kiri.
Perkusi: paru terdengar sonor
3.1.5.8 Abdomen
a. Inspeks : tanda-tanda asites tidak ada, terpasang drain intra
abdomen
b. Auskultasi : bising usus 10x/menit
c. Palpasi : supel, hepatomegaly tidak ada
d. Perkusi : bunyi abdomen pekak
3.1.5.9 Genitalia
kateter urine no 16 Fr terpasang pada hari ke 3 dengan intake:
1166cc, Output: 3170cc balance cairan 24 jam -1355 tanggal 27
Mei 2021 jam 06.38. Urine output 3.6 cc/jam.
3.1.5.10 Ekstremitas
Akral hangat, Capilary Refill Time <2 detik, tidak ada oedema
ekstermitas atas dan bawah, Terpasang arteri line di arteri radialis

36
dextra. Terpasang TPM On Pacing rate dengan rate 80 x/m, output
10 mA, sensitivity 3mV di arteri femoralis dextra.

3.1.6. Pemeriksaan Penunjang


3.1.6.1 Laboratorium
Tabel 2

Pemeriksaan 27-05-2021 27-05-2021 Nilai Normal


Jam 06.00 WIB Jam 10.00 WIB
Ph 7,40 7,42 7,35-7,45
PaO2 183,2 178,9 80 – 100
PaCo2 60,6 54,8
HCO3 38,0 35,8
BE 11,9 10
SaO2 99,8 99,1
Hemoglobin 10,0 - 11,4-15,1 g/Dl
Hematokrit 30,1 - 37-45%
Leukosit 17.800 - 5000-10000/Ul
Trombosit 126.000 - 150.000-
400.000
Ureum 107 - 15-43
Creatinin 1,03 - 0,57-1,11
Na 137 139 135-147
K 3,3 1,13 3,5-5,5
Cl 112 102 95-111
Mg 0,56 0,58 1,6-2,6
Ca 1,12 1,13 2,1-2,55
Asam laktat 0,9 1,0
GDS 155 139
KETERANGAN Nilai AGD saat Nilai AGD saat
terpasang terpasang
ventilasi Ventilasi
mekanik mode Mekanik mode
PSIMV dengan PS 6, Rate 18
FiO2 40%, RR x/mnt PEEP 7,
18x/menit, tidal FiO2 40 %, TV
volume 422, 345
PEEP 5

37
3.1.6.2 Transtorakal Echocardiografi Evaluasi Harian (26 Mei 2021)
Gambar 2

Pukul 15.42 WIB


Kontraktilitas LV menurun (EF20-25%)
Kontraktilitas RV menurun (Tapse 1,2 cm)
Pulmonal Hipertensi
Status hemodinamik: SV : 48ml, CO : 3.6 L/min, SVR: 1866
dyness sec/cm

3.1.6.3 Transtorakal Echocardiografi Evaluasi Harian (27 Mei 2021)


Pukul 08.57 WIB
Kontraktilitas LV menurun (EF: 20-25%)
Kontraktilitas RV menurun (Tapse: 1.2 cm)
Tampak efusi perikard minimal, tampak efusi pleura bilateral
dengan ukuran 2.0-3.0 cm.
3.1.6.4 Pemeriksaan EKG
25 Mei 2021
Gambar 3

38
Irama : Reguler
HR : 90 x/m
Gel P : P Sulit untuk di nilai
Gel QRS : lebar 0.16 detik di lead I, II, III, AVR, AVL, V1-V6 dan
adanya Pacing Pace Maker
Axis : Normal
Hipertrofi : Tidak ada
Inteprestasi : Sinus dengan terpasang Temporaly Pace Maker On
Pacing rate dengan rate 80 x/m, output 10 mA, sensitivity 3mV di
arteri femoralis dextra

3.1.6.5 Rontgen Thoraks (tgl 24 Mei 2021)


Gambar 4

39
Kesan :
Cardiomegali ec post op MVR
Infiltrat pneumonia paru.

40
3.1.6.6 Terapi
Terapi yang diberikan mulai tanggal 27 Mei 2021
Injeksi
1) Dopamin 3 mcg/ KgBB (IV)
2) Vascon 0.09 mcg/ KgBB (IV) jam 16.30 WIB
3) Heparin 400 unit/jam (IV)
4) Roxemide 10 Mg (IV)
5) SNMC 1 x 800 mg 9IV)
6) Cernevit 1 x 1 vial (IV)
7) Cefefime 2 x 2gr (IV)
8) Ondancentron 2 x 4 mg (IV)
9) Omeprazole 1 x 40 Mg (IV)
10) Paracetamol Flash 3 x 1 gr (IV)
Per Oral
1) Curcuma 2 x 1 tab (PO)
2) HP Pro 2 x 1 Cap (PO)
3) Diamox 2 x 500 mg (PO)
4) Geriavita 1 x 1 tab (PO)
5) Sildenafil 3 x 3,125 mg (PO)
6) Concor 1 x 125 Mg (PO)
7) Flumucil 3x400 mg (PO)
Inhalasi Terapi
1) Ventonile inhalasi 3 x 2,5 mL

41
3.1.7. Analisa Data
Tabel 3

N Data Etiologi Masalah


O
1 DS : Terpasang ETT Perubahan Preoad, Penurunan
DS : TD: 115 / 58 mmHg, HR : 79 Perubahan Curah Jantung
Afterload, (D008)
kali/menit SpO2 : 100%, RR : 18
Perubahan
x/menit (on ventilator) Suhu : 36,8 Kontraktilitaas,
°C,
Intake: 1166cc, Output: 3170cc
balance cairan 24 jam -1355
CVP : 12 mmHg
SVR : 1866 mmHg
Nadi perifer teraba lemah
Hasil Echo : Kontraktilitas LV
menurun (EF20-25%)
Kontraktilitas RV menurun (Tapse
1,2 cm)
Pulmonal Hipertensi
Data Terapi : Dopamin 3 mcg/
KgBB (IV), Vascon 0.09 mcg/
KgBB (IV)

2 DS : Terpasan ETT Ketidakseimbangan Gangguan


ventilasi-perfusi Pertukaran
DO: Mode ventilator PS 6 FiO2 40%
Gas (D003)
PEEP 5
Hasil AGD
PH : 7,4
PaO2 : 183,2
PCO2 : 60,6
HCO3 : 38
BE : 11,9
SaO2 : 99,8

42
Transtorakal Echocardiografi
Evaluasi Harian (27 Mei 2021)
Tampak efusi perikard minimal,
tampak efusi pleura bilateral dengan
ukuran 2.0-3.0 cm.
Ventilator mode PS 6, FiO2 40%,
RR 18, tidal volume 345, PEEP 7.
3 Ds: Terpasang ETT Penggunaan alat Bersihan Jalan
bantu ventilasi Nafas Tidak
Do : Tampak ETT nomer 7
mekanik Efektif
kedalaman 21 cm batas bibir (D0149)
Tampak sputum diselang ETT
Tidak mampu batuk
Data Terapi : Flumucil 3x400 mg
(PO)
Inhalasi Terapi : Ventonile inhalasi 3
x 2,5 mL

3.1.8. Diagnosa Keperawatan


Berdasarkan analisa data diatas, kami megangkat diagnosa
keperawatan :
1) Penurunan Curah Jantung (D008) berhubungan dengan perubahan
kontraktilitas
2) Gangguan Pertukaran Gas (D003) berhubungan dengan
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
3) Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif (D0149) berhubungan Retensi
Seputum (Sekresi yang tertahan)

3.1.9. Intervensi
Tabel 4

No Standart Diagnosis Standart Luaran Standart Intervensi Keperawatan


Keperawatan Keperawatan Indoneisa Indonesia
Indonesia

43
1 Penurunan curah Setelah dilakukan asuhan Pemantauan Hemodinamik
jantung keperawatan pada klien, Invasif (I.02058)
berhubungan diharapkan curah jantung Observasi:
dengan perubahan pasien meningkat, dengan  Monitor frekuensi dan irama
kontraktilitas Kriteria Hasil: jantung
(D.0008)  Kekuatan nadi  Monitor TDS, MAP,
perifer cukup tekanan vena senttral,
meningkat (4) tekanan arteri pulmonal,
 Ejection fraction tekanan baji arteri paru.
cukup meningkat  Monitor curah jantung dan
(4) indeks jantung
 Gambaran EKG  Monitor bentuk
aritmia cukup gelombamng hemodinamik
menurun (4) Teraupetik:
 Sianosis cukup  Dampingi saat pemasangan
menurun (4) dan pelepasan kateter jalur
 CRT cukup hemodinamik
membaik (4)  Lakukan tes Allen untuk
 Left Ventricular menilai kolateral ulnaris
Stroke Work sebelum kanulasi pada arteri
Index cukup radialis
meningkat (4)  Pastikan set selang
 Stroke volume terangkai dan terpasang
index cukup dengan tepat
meningkat (4)  Konfirmasi ketepatan posisi
 Pulmonary selang dengan pemeriksaan
vascular x-ray, jika perlu
resistance cukup  Pastikan balon deflasi dan
menurun (4) kembali ke posisi normal
 Pulmonary artery setelah pengukuran tekanan
wedge pressure baji arteri pulmonal.
cukup membaik  Atur interval pemantauan

44
(4) sesuai dengan kondisi
 Central venous pasien
pressure cukup  Dokumentasikan hasil
membaik (4) pemantauan
Perawatan Jantung (I.02075):
Observasi:
 Identifikasi tanda gejala
primer penurunan curah
jantung (dipsnea, kelelahan,
edema, ortopnea, PND,
peningkatan CVP)
 Identifikasi tanda/gejala
sekunder penurunan curah
jantung ( peningkatan berat
badan, hepatomegali,
distensi vena jugularis,
palpitasi, ronkhi basah,
oliguria, batuk, kulit pucat)
 Monitir tekanan darah
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor aritmia
 Monitor nilai laboratorium
jantung
Teraupetik:
 Posisikan pasien semi
fowler atau fowler dengan
kkaki dibawah atau posisi
nyaman
 Berikan diit jantung yang
sesuai
 Berikan tterapi relaksasi
untuk mengurangi stress

45
 Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi
oksigen
Edukasi:
 Anjurkan beraktivitas fisik
sesuai toleransi
 Anjurkan beraktivitas secara
bertahap
 Ajarkan pasien dan keluarga
mengukur intake dan output
cairan harian
Kolaborasi:
 Kolaborasi pemberian
antiaritmia jika perlu
 Rujuk ke program
rehabilitasi jantung

2 Gangguan Setelah dilakukan asuhan Manajemen Asam basa (I.02036)


pertukaran gas keperawatan pada pasien Observasi:
behubungan dengan selama, diharapkan  Identifikasi penyebab
perubahan membran pertukaran gas meningkat, ketidakseimbangan asam-
alveolus-kapiler dengan Kriteria Hasil: basa
(D.00003)  PCO2 membaik  Monitor frekuensi dan
(5) kedalaman nafas
 PO2 membaik (5)  Monitor status neurologis
 Takikardi pasien
membaik (5)  Monitor irama dan
 pH arteri membaik frekkuensi jantung
(5)  Monitor perubahan nilai
 pola nafas cukup laboratorium analisa gas
membaik (4) darah pasien
 warna kulit cukup Teraupetik:

46
membaik (4)  Ambil spesimen darah arteri
 Sianosis membaik untuk pemriksaan AGD
(5) pasien
 Berikan oksifen sesuai
indikasi
Edukasi:
 Jelaskan penyebab dan
mekanisme terjadinya
gangguan asam nbasa jika
perlu
Kolaborasi:
 Kolaborasi pemberian
ventilasi mekanik jika perlu

3 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan asuhan Manajemen Jalan Nafas


(I.01011)
tidak efektif keperawatan pada pasien
Observasi:
berhubungan diharapkan bersihan jalan
 Monitor unyi nafas
dengan Retensi nafas pasien meningkat
tambahan
Seputum (Sekresi dan respon ventilasi
 Monitor sputum
yang tertahan) mekanik meningkat
 Posisikan semi fowler atau
(D.00149) dengan kriteria hasil:
fowler
 Produksi sputum
 Lakukan penghisapan lendir
cukup menurun (4)
kurang dari 15 detik
 Pola nafas cukum
 Lakukan hiperoksigenasi
membaik (4)
sebelukm penghisapan
 FiO2 memenuhi
endotrakeal
kebutuhan cukup
Edukasi:
meningkat (4)
 Anjurkan asupan cairan
 Sekresi jalan nafas
2000 ml/hari jika tida
cukup menurun (4)
kontraindikasi
 Kesulitan bernafas
 Ajarkan batuk efektif
dengan ventilator
Kolaborasi:

47
cukup menurun (4)  Kolaborasi pemberian
 Dosis sedasi cukup bronkodilator jika perlu
menurun (4) Manajemen Jalan Nafas Buatan
(I.01012)
Observasi:
 Monitor posisi selang ETT
Teraupetik
 Cegah ETT terlipat
(kinking)
 Berikan pre-oksigenasi
100% selama 30 detik (3-6
kali ventilasi) sebelum dan
setelah penghisapan
 Lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
Kolaborasi:
 Kkolaborasi intubasi ulang
jika terbentuk mucous plug
yang tidak dapat dilakukan
penghisapan.

3.2.0. Implementasi

48
Diagnosa Tgl/Jam Implementasi Evaluasi

Penurunan curah 27/5/2021 Observasi: Jam 12.30 WIB


S:-
jantung berhubungan Jam 10.00  Mengidentifikasi
O:
dengan perubahan karakteristik nyeri dada
 Kondisi umum lemah,
kontraktilitas (D.0008)  memonitor EKG 12 lead
kesadaran E4 M6 V ETT
 memonitor aritmia
 TD : 124/81 mmHg
 memonitor tekanan darah
 MAP 95 mmHg
 memonitor nadi
 HR 102x/ menit
(frekuensi, kekuatan,
 Saturasi oksigen 100 %
irama)
 Irama EKG sinus rhytm
 memonitor intake dan
output cairan  Hasil Echo: Ejeksi Fraksi 20-
25%
 mengidentifikasi
tanda/gejala primer  CRT < 2detik

penurunan curah jantung  Akral hangat

 mengidentifikasi  Intake : 452 ml/jam

tanda/gejala sekunder  Output : 580 ml/jam


penurunan curah jantung  Arteri perifer teraba kuat
Terapeutik: A : masalah teratasi sebagian
 mempertahankan tirah P : lanjutkan intervensi
baring minimal 12 jam  Perawatan jantung akut
 memberikan terapi  Perawatan jantung
relaksasi untuk  Pemantauan tanda vital
mengurangi stress
 menyediakan lingkungan
yang kondusif untuk
istirahat dan pemulihan
 memberikan posisipasien
semifowler
 memberikan diet jantung

49
yang sesuai
 memberikan dukungan
emosional dan spiritual
 memberikan oksigen
untuk mempertahankan
saturasi oksigen > 94%
Edukasi:
 menganjurkan segera
melaporkan nyeri dada
 menganjurkan
menghindari maneuver
valsava (mengedan saat
BAB atau batuk)
 mengajarkan tehnik
menurunkan kecemasan
dan ketakutan
 menjelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
 Informasikan hasil
pemantauan
Kolaborasi:
 berkolaborasi pemberian
antiangina
 berkolaborasi pemberian
inotropic
 berkolaborasi pemberian
antiplatelet

Gangguan Pertukaran 27/5/2021 Observasi: Jam 12.30 WIB


Gas (D003) Jam 10.00  Identifikasi penyebab S :-
berhubungan dengan ketidakseimbangan asam- O:
perubahan membran basa  Kondisi umum lemah,

50
alveolus kapiler  Monitor frekuensi dan kesadaran E4 M6 V ETT
kedalaman nafas  TD : 124/81 mmHg
 Monitor status neurologis  HR 102x/ menit
pasien  RR: 20x/m
 Monitor irama dan  Saturasi oksigen 100 %
frekuensi jantung  Hasil AGD:
 Monitor perubahan nilai Ph 7,40
laboratorium analisa gas PaO2 183,2
darah pasien PaCo2 60,6
Teraupetik: HCO3 38,0
 Ambil spesimen darah BE 11,9
arteri untuk pemriksaan SaO2 99,8
AGD pasien Asam laktat 0,9
 Berikan oksigen sesuai  Arteri perifer teraba kuat
indikasi A : masalah teratasi sebagian
Edukasi: P : lanjutkan intervensi
 Jelaskan penyebab dan  Perawatan ventilasi mekanik
mekanisme terjadinya  Manajemen asam basa
gangguan asam nbasa jika
perlu
Kolaborasi:
 Kolaborasi pemberian
ventilasi mekanik jika perlu
Bersihan Jalan Nafas 27/5/2021 Observasi: Jam 12.30 WIB
Tidak Efektif (D0149) Jam 10.00  memonitor pola napas S:-
berhubungan Retensi (frekuensi, kedalaman, O:
Seputum (Sekresi yang usaha napas)  Kondisi umum lemah
tertahan)  memonitor bunyi napas  kesadaran: E4 M6 VETT
tambahan (gurgling,  RR: 20x/ menit
mengi, wheezing, ronkhi  PO2 : 183,2 mmHg
kering)  Saturasi oksigen 99 %
 mengidentifikasi  Slime sedang, kental, warna

51
kebutuhan dilakukan kuning
penghisapan  Posisi ETT paten, terfiksasi
 memonitor sputum baik
(jumlah, warna, aroma)  Posisi pasien semifowler
 memonitor saturasi O2  Pergerakan dada simetris
 memonitor hasil AGD A: masalah teratasi sebagian
 monitor kemampuan P : lanjutkan intervensi
batuk efektif  Manajemen jalan napas
 memonitor status  Penghisapan jalan napas
oksigenasi, status  Pemantauan respirasi
neuroligis, status  Pemberian obat inhalasi
hemodinamik
 memverifikasi order obat
sesuai dengan indikasi
Terapeutik :
 mempertahankan kepatenan
jalan napas
 memberikan
posisisemifowler
 melakukan fisioterapi dada
 melakukan palpasi
kesimetrisan ekspansi paru
 melakukan penghisapan
lender kurang dari 15 detik
 melakukan penghisapan
hanya pada sepanjang ETT
 menghentikan penghisapan
dan berikan terapi oksigen
jika mengalami kondisi
seperti bradikardia,
penurunan saturasi
 melakukan prinsip 6

52
benarpemberian obat
Edukasi:
 menjelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
 menginformasikan hasil
pemantauan
Kolaborasi:
 Memberikan therapy
kolaborasi bronkodilator,
mukolitik

53

Anda mungkin juga menyukai