TINJAUAN KASUS
33
3.1.2.3 Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dikaji di ICU Bedah Dewasa (27 Mei 2021) pasien
dalam posisi semi fowler, tampak lemah terintubasi dengan
Ventilator mode PS 6, FiO2 40%, RR 18, tidal volume 345, PEEP
7. Direncanakan proses weanning ventilator sampai ekstubasi.
3.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga
Didalam keluarga tidak ditemukan penyakit seperti yang dialami
oleh pasien.
34
3.1.5. Pemeriksaan Fisik (27 Mei 2021 pukul 10.00 WIB)
3.1.5.1 Keadaan umum : Sakit Berat
3.1.5.2 Kesadaran : Composmentis Terintubasi
3.1.5.3 Berat Badan : 39 kg
3.1.5.4 Tinggi Badan : 155 cm
3.1.5.5 Tanda-tanda Vital
a. HR : 79 kali/menit
b. TD : 115 / 58 mmHg
c. MAP : 73 mmHg
d. SpO2 : 100% dengan FiO2 40%
e. RR : 18 x/menit (on ventilator)
f. Suhu : 36,8 °C
g. BMI : 16, 2 (Kurus)
3.1.5.6 Kepala dan Leher
a. Kepala : bentuk mesosepal, tidak ada luka, jejas
b. Rambut : Berwarna putih, bersih, dan tidak rontok
c. Mata : Simetris, Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik, tidak ada archus sinilis.
d. Hidung : Bentuk simetris. Nampak terpasang NGT 16 fr pada
tanggal 26 Mei 2021 dilubang hidung sebelah kanan.
e. Telinga : Bentuk simetris, bersih dan tidak terdapat lesi.
f. Mulut : Bibir tidak sianotik, mukosa kering, terpasang
ETT No. 7 kedalaman 21 cm batas bibir, dilakukan suction
secara berkala jika ada indikasi
g. Leher :Tidak ada distensi vena jugularis. Terpasang Side
port di vena jugularis kanan.
3.1.5.7 Dada
Pada pemerikasaan dada pernapasan pasien terlihat sesak, pasien
dalam posisi semifowler 30°- 45°. Terpasang CVP di subclavia kiri.
Tampak luka post operasi yang tertutup kasa di sternum, terdapat
drain di substernal.
35
a. Jantung
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada cekungan atau
cembung dada.
Palpasi : Ictus Cordis teraba terasa berdetak di ICS ke 5 mid
Clavikula kiri, nadi teraba lemah di perifer
Perkusi : batas kanan atas jantung di ruang interkosta II kanan
linea parasternalis kanan, batas bawah kanan jantung di
interkosta IV kanan, batas atas kiri jantung di interkosta II kiri di
linea parasternalis kiri, batas bagian bawah jantung di Intercosta
V kiri ke median linea mmid clavikularis kiri.
Askultasi : tidak terdengar suara bunyi tambahan pada jantung
b. Paru Paru
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak, support ventilasi mekanik,
pergerakkan dinding dada simetris, penggunaan otot-otot bantu
pernafasan tidak ada.
Auskultasi : bunyi paru vesikuler paru paru kanan dan paru pru
kiri
Palpasi: ictus cordis teraba di ICS V mid clavikula kiri.
Perkusi: paru terdengar sonor
3.1.5.8 Abdomen
a. Inspeks : tanda-tanda asites tidak ada, terpasang drain intra
abdomen
b. Auskultasi : bising usus 10x/menit
c. Palpasi : supel, hepatomegaly tidak ada
d. Perkusi : bunyi abdomen pekak
3.1.5.9 Genitalia
kateter urine no 16 Fr terpasang pada hari ke 3 dengan intake:
1166cc, Output: 3170cc balance cairan 24 jam -1355 tanggal 27
Mei 2021 jam 06.38. Urine output 3.6 cc/jam.
3.1.5.10 Ekstremitas
Akral hangat, Capilary Refill Time <2 detik, tidak ada oedema
ekstermitas atas dan bawah, Terpasang arteri line di arteri radialis
36
dextra. Terpasang TPM On Pacing rate dengan rate 80 x/m, output
10 mA, sensitivity 3mV di arteri femoralis dextra.
37
3.1.6.2 Transtorakal Echocardiografi Evaluasi Harian (26 Mei 2021)
Gambar 2
38
Irama : Reguler
HR : 90 x/m
Gel P : P Sulit untuk di nilai
Gel QRS : lebar 0.16 detik di lead I, II, III, AVR, AVL, V1-V6 dan
adanya Pacing Pace Maker
Axis : Normal
Hipertrofi : Tidak ada
Inteprestasi : Sinus dengan terpasang Temporaly Pace Maker On
Pacing rate dengan rate 80 x/m, output 10 mA, sensitivity 3mV di
arteri femoralis dextra
39
Kesan :
Cardiomegali ec post op MVR
Infiltrat pneumonia paru.
40
3.1.6.6 Terapi
Terapi yang diberikan mulai tanggal 27 Mei 2021
Injeksi
1) Dopamin 3 mcg/ KgBB (IV)
2) Vascon 0.09 mcg/ KgBB (IV) jam 16.30 WIB
3) Heparin 400 unit/jam (IV)
4) Roxemide 10 Mg (IV)
5) SNMC 1 x 800 mg 9IV)
6) Cernevit 1 x 1 vial (IV)
7) Cefefime 2 x 2gr (IV)
8) Ondancentron 2 x 4 mg (IV)
9) Omeprazole 1 x 40 Mg (IV)
10) Paracetamol Flash 3 x 1 gr (IV)
Per Oral
1) Curcuma 2 x 1 tab (PO)
2) HP Pro 2 x 1 Cap (PO)
3) Diamox 2 x 500 mg (PO)
4) Geriavita 1 x 1 tab (PO)
5) Sildenafil 3 x 3,125 mg (PO)
6) Concor 1 x 125 Mg (PO)
7) Flumucil 3x400 mg (PO)
Inhalasi Terapi
1) Ventonile inhalasi 3 x 2,5 mL
41
3.1.7. Analisa Data
Tabel 3
42
Transtorakal Echocardiografi
Evaluasi Harian (27 Mei 2021)
Tampak efusi perikard minimal,
tampak efusi pleura bilateral dengan
ukuran 2.0-3.0 cm.
Ventilator mode PS 6, FiO2 40%,
RR 18, tidal volume 345, PEEP 7.
3 Ds: Terpasang ETT Penggunaan alat Bersihan Jalan
bantu ventilasi Nafas Tidak
Do : Tampak ETT nomer 7
mekanik Efektif
kedalaman 21 cm batas bibir (D0149)
Tampak sputum diselang ETT
Tidak mampu batuk
Data Terapi : Flumucil 3x400 mg
(PO)
Inhalasi Terapi : Ventonile inhalasi 3
x 2,5 mL
3.1.9. Intervensi
Tabel 4
43
1 Penurunan curah Setelah dilakukan asuhan Pemantauan Hemodinamik
jantung keperawatan pada klien, Invasif (I.02058)
berhubungan diharapkan curah jantung Observasi:
dengan perubahan pasien meningkat, dengan Monitor frekuensi dan irama
kontraktilitas Kriteria Hasil: jantung
(D.0008) Kekuatan nadi Monitor TDS, MAP,
perifer cukup tekanan vena senttral,
meningkat (4) tekanan arteri pulmonal,
Ejection fraction tekanan baji arteri paru.
cukup meningkat Monitor curah jantung dan
(4) indeks jantung
Gambaran EKG Monitor bentuk
aritmia cukup gelombamng hemodinamik
menurun (4) Teraupetik:
Sianosis cukup Dampingi saat pemasangan
menurun (4) dan pelepasan kateter jalur
CRT cukup hemodinamik
membaik (4) Lakukan tes Allen untuk
Left Ventricular menilai kolateral ulnaris
Stroke Work sebelum kanulasi pada arteri
Index cukup radialis
meningkat (4) Pastikan set selang
Stroke volume terangkai dan terpasang
index cukup dengan tepat
meningkat (4) Konfirmasi ketepatan posisi
Pulmonary selang dengan pemeriksaan
vascular x-ray, jika perlu
resistance cukup Pastikan balon deflasi dan
menurun (4) kembali ke posisi normal
Pulmonary artery setelah pengukuran tekanan
wedge pressure baji arteri pulmonal.
cukup membaik Atur interval pemantauan
44
(4) sesuai dengan kondisi
Central venous pasien
pressure cukup Dokumentasikan hasil
membaik (4) pemantauan
Perawatan Jantung (I.02075):
Observasi:
Identifikasi tanda gejala
primer penurunan curah
jantung (dipsnea, kelelahan,
edema, ortopnea, PND,
peningkatan CVP)
Identifikasi tanda/gejala
sekunder penurunan curah
jantung ( peningkatan berat
badan, hepatomegali,
distensi vena jugularis,
palpitasi, ronkhi basah,
oliguria, batuk, kulit pucat)
Monitir tekanan darah
Monitor saturasi oksigen
Monitor aritmia
Monitor nilai laboratorium
jantung
Teraupetik:
Posisikan pasien semi
fowler atau fowler dengan
kkaki dibawah atau posisi
nyaman
Berikan diit jantung yang
sesuai
Berikan tterapi relaksasi
untuk mengurangi stress
45
Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi
oksigen
Edukasi:
Anjurkan beraktivitas fisik
sesuai toleransi
Anjurkan beraktivitas secara
bertahap
Ajarkan pasien dan keluarga
mengukur intake dan output
cairan harian
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
antiaritmia jika perlu
Rujuk ke program
rehabilitasi jantung
46
membaik (4) Ambil spesimen darah arteri
Sianosis membaik untuk pemriksaan AGD
(5) pasien
Berikan oksifen sesuai
indikasi
Edukasi:
Jelaskan penyebab dan
mekanisme terjadinya
gangguan asam nbasa jika
perlu
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
ventilasi mekanik jika perlu
47
cukup menurun (4) Kolaborasi pemberian
Dosis sedasi cukup bronkodilator jika perlu
menurun (4) Manajemen Jalan Nafas Buatan
(I.01012)
Observasi:
Monitor posisi selang ETT
Teraupetik
Cegah ETT terlipat
(kinking)
Berikan pre-oksigenasi
100% selama 30 detik (3-6
kali ventilasi) sebelum dan
setelah penghisapan
Lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
Kolaborasi:
Kkolaborasi intubasi ulang
jika terbentuk mucous plug
yang tidak dapat dilakukan
penghisapan.
3.2.0. Implementasi
48
Diagnosa Tgl/Jam Implementasi Evaluasi
49
yang sesuai
memberikan dukungan
emosional dan spiritual
memberikan oksigen
untuk mempertahankan
saturasi oksigen > 94%
Edukasi:
menganjurkan segera
melaporkan nyeri dada
menganjurkan
menghindari maneuver
valsava (mengedan saat
BAB atau batuk)
mengajarkan tehnik
menurunkan kecemasan
dan ketakutan
menjelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan
Kolaborasi:
berkolaborasi pemberian
antiangina
berkolaborasi pemberian
inotropic
berkolaborasi pemberian
antiplatelet
50
alveolus kapiler Monitor frekuensi dan kesadaran E4 M6 V ETT
kedalaman nafas TD : 124/81 mmHg
Monitor status neurologis HR 102x/ menit
pasien RR: 20x/m
Monitor irama dan Saturasi oksigen 100 %
frekuensi jantung Hasil AGD:
Monitor perubahan nilai Ph 7,40
laboratorium analisa gas PaO2 183,2
darah pasien PaCo2 60,6
Teraupetik: HCO3 38,0
Ambil spesimen darah BE 11,9
arteri untuk pemriksaan SaO2 99,8
AGD pasien Asam laktat 0,9
Berikan oksigen sesuai Arteri perifer teraba kuat
indikasi A : masalah teratasi sebagian
Edukasi: P : lanjutkan intervensi
Jelaskan penyebab dan Perawatan ventilasi mekanik
mekanisme terjadinya Manajemen asam basa
gangguan asam nbasa jika
perlu
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
ventilasi mekanik jika perlu
Bersihan Jalan Nafas 27/5/2021 Observasi: Jam 12.30 WIB
Tidak Efektif (D0149) Jam 10.00 memonitor pola napas S:-
berhubungan Retensi (frekuensi, kedalaman, O:
Seputum (Sekresi yang usaha napas) Kondisi umum lemah
tertahan) memonitor bunyi napas kesadaran: E4 M6 VETT
tambahan (gurgling, RR: 20x/ menit
mengi, wheezing, ronkhi PO2 : 183,2 mmHg
kering) Saturasi oksigen 99 %
mengidentifikasi Slime sedang, kental, warna
51
kebutuhan dilakukan kuning
penghisapan Posisi ETT paten, terfiksasi
memonitor sputum baik
(jumlah, warna, aroma) Posisi pasien semifowler
memonitor saturasi O2 Pergerakan dada simetris
memonitor hasil AGD A: masalah teratasi sebagian
monitor kemampuan P : lanjutkan intervensi
batuk efektif Manajemen jalan napas
memonitor status Penghisapan jalan napas
oksigenasi, status Pemantauan respirasi
neuroligis, status Pemberian obat inhalasi
hemodinamik
memverifikasi order obat
sesuai dengan indikasi
Terapeutik :
mempertahankan kepatenan
jalan napas
memberikan
posisisemifowler
melakukan fisioterapi dada
melakukan palpasi
kesimetrisan ekspansi paru
melakukan penghisapan
lender kurang dari 15 detik
melakukan penghisapan
hanya pada sepanjang ETT
menghentikan penghisapan
dan berikan terapi oksigen
jika mengalami kondisi
seperti bradikardia,
penurunan saturasi
melakukan prinsip 6
52
benarpemberian obat
Edukasi:
menjelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
menginformasikan hasil
pemantauan
Kolaborasi:
Memberikan therapy
kolaborasi bronkodilator,
mukolitik
53