Anda di halaman 1dari 4

RESUME DI RUANG IWB dan IWM

Nama : Ruth Oktaviani, S.Kep.,Ns.

Instansi : RS Keluarga Sehat Pati

1. Persiapan operasi
a. Persiapan Administrasi, meliputi: Inform Consent (Surat Ijin Tindakan/SIT), SLIP.
b. Persiapan Fisik, meliputi: Status kesehatan fisik, Status nutrisi, Keseimbangan Cairan dan
Elektrolit
c. Persiapan Mental
Peranan perawat dalam memberikan dukungan mental dapat dilakukan dengan berbagai
cara:
1) Membantu pasien mengetahui tentang tindakan-tindakan yang dialami pasien
sebelum operasi, memberikan informasi pada pasien tentang waktu operasi, hal-hal
yang akan dialami oleh pasien selama proses operasi, menunjukkan tempat kamar
operasi, dll
2) Memberikan penjelasan terlebih dahulu sebelum setiap tindakan persiapan operasi
sesuai dengan tingkat perkembangan.
3) Memberi kesempatan pada pasien dan keluarganya untuk menanyakan tentang segala
prosedur yang ada
4) Mengoreksi pengertian yang salah tentang tindakan pembedahan dan hal-hal lain
karena pengertian yang salah akan menimbulkan kecemasan pada pasien.
5) Kolaborasi dengan dokter terkait dengan pemberian obat pra medikasi, seperti valium
dan diazepam tablet sebelum pasien tidur untuk menurunkan kecemasan dan pasien
dapat tidur sehingga kebutuhan istirahatnya terpenuhi.
d. Persiapan Penunjang: Pemeriksaan Radiologi dan diagnostic, Pemeriksaan Laboratorium,
Echo
e. Persiapan Medikal Persiapan Medikal meliputi:
1) Obat-obatan: Obat-obatan antikoagulan, diuretik dihentikan tiga hari sebelum operasi,
digitalis dihentikan dua belas jam sebelum operasi, calcium bloker (adalat dan
herbesser) atau beta bloker diberikan sampai hari operasi, antibiotika diberikan untuk
profilaksis dan diberi waktu untuk induksi anestesi di kamar operasi, hanya
diperlukan test kulit sebelum alergi, untuk mengetahui adanya alergi atau tidak.
2) Persiapan darah
Permintaaan darah PMI ada 3 komponen, yaitu:
a) Packed cell: 1000 cc (15-20cc/kgBB)
b) Fresh frozen plasma: 1000 cc (15-20 cc/kgBB)
c) Thrombosit: 5 unit
d) Permintaan komponen darah tambahan atas instruksi dokter bedah.

2. Pemantauan WSD
Posisi tidur klien semifowler.
  

a. Letak botol WSD harus mudah diamati.


b. Selang dada tidak boleh tertekuk/terpelintir.
c. Awasi drainase setiap jam pertama pasca pemasangan selang dada
d. Awasi daerah insersi selang dan kepatenan selang
e. Observasi jumlah dan warna cairan drainase.

Untuk tekanan penghisapan yaitu 200 mmHg.

3. Type pacu jantung


a. Single-chamber pacemaker.
Tipe ini kawat pacing hanya ada satu yang akan ditempatkan di salah satu ruang
jantung yaitu atrium (bilik) atau ventrikel.(serambi).
b. Dual-chamber pacemaker.
Tipe ini kawat pacing yang akan ditempatkan ada dua, satu ditempatkan di atrium dan
satu di ventrikel. Tipe ini lebih fisiologis atau lebih mirip dengan cara kerja pacu
jantung orang yang sehat dengan adanya koordinasi pemacuan antara atrium dan
ventrikel.
Perawatan selanjutnya  adalah melakukan kontrol lanjutan ke dokter jantung untuk
memastikan kondisi alat  baik atau tidak,  dengan cara reprogram dan pencabutan
dilakukan di poli.

4. Untuk mengatasi nyeri post op CABG menggunakan sedasi seperti morfin sampai dengan
dosis terendah dan stop, lalu dilanjutkan dengan PCT drip 3x1 gram.
Untuk tindakan keperawatan bisa dengan teknik nafas dalam untuk meminimalisir rasa
nyeri.
5. ACS adalah kurangnya asupan oksigen dan nutrisi ke otot jantung yang menyebabkan
iskemik myokard.
a. Pengkajian nyeri pada ACS
1) P : penyebab nyeri, nyeri hilang saat istirahat, nyeri muncul saat aktivitas
2) Q : rasa nyeri seperti tertusuk, tertindih, terbakar
3) R : nyeri dirasa di dada, substernal, menjalar sampai bahu, leher, lengan kiri,
rahang
4) S : range dari nilai 1-10
5) T : onset (nyeri dirasa sakit sudah berapa lama)
b. Jenis dari ACS
1) UAP (ustatable angina pectoris) : nyeri dada, EKG normal, enzim normal
2) Nstemi (Non ST elevasi miokard) : nyeri ada, tidak ada ST elevasi, enzim jantung
ada peningkatan. Kerusakan lapisan jantung hanya di sub endokardium. Dari
sadapan resiprokal gambaran EKG akan terbaca ST depresi.
3) Stemi (ST elevasi miokard) : nyeri dada, ada ST elevasi, peningkatan enzim
jantung. Kerusakan lapisan jantung dari endokardium sampai epikardium atau
semua sel jantung rusak.
c. Penanganan ACS (MONACO) yaitu Morfin, Nitrat, Aspilet, Clopidogrel, Oksigen.
d. Komplikasi ACS
Killip yang dibagi menjadi 4 kuadran, antaralain :
1) Killip 1 : ada ACS tetapi tidak ada komplikasi
2) Killip 2 : sudah ada mulai gangguan di paru-paru. Contoh hipertensi
pulmonal.
3) Killip 3 : cairan di intrasisial yang akan masuk ke alveoli yang berlanjut
akan menyebabkan akut lung oedem (ALO).
4) Killip 4 : gabungan dari perfusi dan ventilasi yang akan menyebabkan syok
kardiogenik.

Anda mungkin juga menyukai