Anda di halaman 1dari 16

PENULISAN KARYA ILMIAH

“Pengaruh Makeup terhadap Kepercayaan Diri


Mahasiswi ”

Dosen Pengampu: Mario Pratama, S.Psi., M.Psi

Disusun Oleh:

NAMA : Vesty Dheacylia Ramadhani

NIM 18011206

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 3
BAB 1 ............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................................................................. 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. Kosmetik .............................................................................................................................. 5
B. Kepercayaan Diri ................................................................................................................. 5
C. Pengaruh Makeup terhadap Kepercayaan Diri .................................................................... 6
BAB III ........................................................................................................................................... 7
PENUTUP....................................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 8

2
KATA PENGANTAR

Rasa syukur saya ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia kepada saya dalam menyusun tugas ini. Dengan harapan kami semoga makalah
dengan judul “Pengaruh Makeup terhadap Kepercayaan Diri Mahasisiwi” Mampu memberi
wawasan baru untuk yang membacanya. Untuk harapan selanjutnya saya berharap pembaca bisa
memberi kritik dan saran terhadap makalah ini. Karna saya mengakui ketidaksempurnaan atas
makalah ini ,mungkin ada kekurangan saya berharap pembaca bisa memberi kritik dan saran
untuk menjadikan makalah ini lebih baik lagi

Padang, 20 Desember 2020

Penulis

3
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu hal yang menjadi prioritas kebanyakan orang yaitu penampilan
terutama penampilan luar. Setiap orang terutama perempuan mendampakan
penampilan yang terbaik, hal yang harus diperhatikan untuk mengahadapi rutinitas
sehari-hari ialah memperhartikan penampilan fisik orang tersebut. Masing-masing
orang mempunyai cara tersendiri agar penampilannya terlihat sempurna. Salah satu
factor yang mempengaruhi penampilan itu dari pembentukan sikap untuk menjadikan
penampilannya menjadi baik, yang akan terpengaruh pada lingkungannya sendiri yang
telah dikemukakan oleh Zayati, (2013)

Diantara aspek yang dapat membuat tampilannya menjadi sempurna ialah


dibagian wajah. Salah satu hal yang dapat membuat wajah terlihat indah dan menarik
dengan memakai make-up. Pada umunya mahasisiwi sudah mengenal beberapa jenis
produk makeu-up. Make-up juga dapatmenunjukkan identitas dari diri masing-masing.
Maksud dari identitas diri disini adalah seseorang yang berusaha untuk memberikan
penampilan diri semenarik mungkin.

Menurut Arinta dan dewi (2014), Pada dasarnya kosmetik terbuat dari bahan
campuran yang digunakan pada kulit tubuh bagian epidermis. Manusia dari zaman
dahulu telah mengenal kosmetik untuk menampilkan diri yang menarik. Ngak heran
kosmetik sangat utama bagi setiap individu. Pada dasarnya setiap manusia mempunyai
kepercayaandiri yang bervariasi tergantung sifat individunya. Sehingga menjadikan
kedua hal tersebut menunjukkan perbedaan sifat masing-masing individu. Individu
yang memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat ia yakin terhadap kemampuannya,
adapun disisi lain, individu yang mempunyai kepercayaan diri yang kurang,ia kurang
yakin terhadap kemampuannya.

Menurut Yuwanto, L. (2011) Makeup dapat merubah penampilan dari bentuk


aslinya menjadi menarik. Ada dua fungsi makeup pada umunya, yang pertama makeup
untuk penampilan diri yang disebut dengan fungsi seduction. Sedangkan makeup untuk

4
menutupi kekurangan diri disebut dengan fungsi camougflage. Dengan begitu
mahasiswi menggunakan makeu-up agar terlihat manarik dan dapat menutupi
kekurangan dirinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Makeu-up ?
2. Apa yang dimaksud dengan kepercayaan diri ?
3. Apa pengaruh pengguna makeup terhadap kepercayaan diri ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui tentang kosmetik
2. Dapat mengetahui tentang kepercayaan diri
3. Dapat mengetahui tentang pengaruh makeup terhadap kepercayaan diri

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Make-up

1. Pengertian Make-up

Yuwanto (2011) mengatakan Makeu-up merupakan bagian dari kosmetik


yang jika digunakan pada tubuh akan menimbulkan warna. Menurut Kartono, I,
(2014) make-up mampu memunculkan bagian yang lain dari sifat individu.
Wajah merupakan bagian yang sangat sering ditempel make-up. Wiranata, C D.
(2017) mengatakan Wajah yang dapat memberi kesan untuk setiap orang yang
bertemu dengan individu lain. Salah satu hal yang membuat daya tarik
perempuan ialah make-up , daya tarik setiap individu mempunyai keunikan
sendiri-sendiri dengan cara berbeda memberikan penampilan yang berbeda
untuk daya tarik seseorang hal tersebut diutarakan oleh Syam, A., dan Amri.
(2017).

Make-up merupakan bahan atau wadah yang diperuntukkan untuk yang


terlihat dari luar tubuh manusia seperti rambut, kuku, bibir dan bagian fisik
sebagainnya yang memiliki fungsi untuk merubah penampilan, memelihara
tubuh untuk kondisi yang lebih baik. dalam bahasa Inggris make-up diartikan
sebagai dandan atau berdandan memakai dandanan wajah (Muliyawan, D., &
Suriana, 2013) dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai rias, yang mana
memakai gaun dengan kecantikkan dan aksesoris lainnya.

Kecantikan terbagi atas dua hal, yang pertama yaitu kecantikan luar yang
merupakan kecantikkan fisik dalam hal kulit, bentuk tubuh,wajah, rambut dan
hal lainnya yang berhubungan dengan fisik seseorang. Yang kedua yaitu
kecantikkan dari dalam yang disebut inner beauty merupakan kepribadian
seseorang yang bersifat kekal dan menetap dalam diri seseorang. Kecantikkan
yang murni dari dalam ialah kecantikkan dari dalam yang mengeluarklan aura
positif dengan memiliki kepribadian yang baik dan sikap yang baik.

6
2. Jenis Make-up

Jenis Make-up yang digunakan bagi kulit dibagi menjadi dua ,adalah

1) Make-up perawatan kulit atau disebut juga dengan skin care cosmetic
yang digunakan sebagai perawatan kulit sebagai keperluan perawatan
kebersihan dan kesehatan kulit. Contoh Makeu-up yang digunakan
diantaranya sabun, untuk perawatan kulit yang diperlukan untuk merawat
kebersihan , melembabkan menipiskan dan memutihkan kulit yang
dikemukakan oleh Congadi, Y. (2010) . disini individu lebih menekankan
untuk merawat kulit dan tubuh dengan perawatan make-up

2) Make-up dekoratif yang merupakan tujuannya lebih untuk mempercantik


dan merias yang dikemukakan Congadi, Y. (2010). Disini seseorang
lebih menekankan make-up untuk merias diri dngan tujuan memperindah
diri dan mempercantik dirinya.

B. Kepercayaan Diri

kepercayaan diri diartikan sebagai perbuatan yang dilakukan dalam


kepercayaan yang tinggi, seperti bagaimanapun rintangan dimiliki dan sepertiapapun
keadaan, semangat untuk melangkah untuk menjadi seseorang yang lebih baik juga
menjadikan diri lebih baik lagi yang dikemukakan oleh Wiasti, N. M. (2017). Menurut
Tresna, P (2010) kepercayaan diri merupakan perasaan yang baik yang bisa dilakukan
dan tidak memikirkan apa yang tidak bisa diperbuat. percaya diri yang dipunyai
seseorang merupakan salah satu tanda dari sejahtera (Sri, 2013). Adapun hal lain,
percaya diri bisa menjadi kunci pertama untuk mengeksplorasikan dirinya (Yuwanto,
2013).

Menurut Rupang, (2013), kepercayaan diri merupakan suatu keadaan disaat kita
merasakan yakin terhadap pandangan dalam mengapai hal yang kita tuju. Percaya diri
mempunyai efek terhadap masa yang dijalani , Zakaria, S. (2011) mengemukakan efek
dari percaya diri yaitu seseorang yang mempunyai sifat damai untuk melakukan semua
hal , bisa menempatkan diri , bisa bergaul dengan orang lain, mudah berinteraksi dan
selalu berfikir positif untuk menghadapi tintangab . Setiap individu mempunyai

7
tingkat percaya diri yang kuat akan menciptakan sifat optimis juga , adapun hal lain,
setiap orang yang mempunyai kepercyaan diri lemah akan menimbulkan sifat pesimis
Andiyati, A. (2016) memaparkan Kepercayaan diri dapat dikatakan sebagai
bentuk sifat yang digunakan untuk meningkatkan nilai yang baik untuk seseorang
disituasi manapun juga untuk orang disekitarnya. Syam dan Amry (2017) mengatakan
Percaya diri ialah yakin kepada potensi diri dalan mengapai keinginan, kemauan dan
goal . Menurut Saragih, dkk (2016) Orang yang Bisa melakukan sesuatu seperti yang
diinginkan pasti orang yang yakin terhadap kemampuan dirinya. Orang yang tidak
memiliki percaya diri sendiri, lalu nantinya muncul rintangan dari aspek kepribadian
dimana untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.
Menurut Zakaria (2011) mengatakan seseorang memiliki reaksi positif
terhadap rasa percaya diri yang dimilikinya percaya diri memiliki faktor internal dan
faktor eksternal yang dipaparkan oleh Hapasari dan Primastuti (2014)
1. Faktor internal adalah kondisi fisik seseorang ,dimana jika ia merasa
mempunyai kekurangan bisa dari tubuh ataupun wajah yang merasa berbeda
dengan orang lain. Itu menyebabkan seseorang mempunyai Kepercayaannya
yang kurang , namun jika individu mampu meminimalisir kelemahannya ,
justru ia mempunyai kepercayaan yang timbul terhadap individu tersebut
2. Faktor eksternal adalah lingkungan, keluarga dan teman akan mempengaruhi
kepercayaan diri seseorang, jika interaksi sesama baik,maka rasa percaya
dirinya tinggi,namun sebaliknya jika interaksinya buruk maka rasa percaya
dirinya rendah.

Ada hal-hal dibawah ini yang diutarakan oleh Febrianti, B.(2016) merupakan tanda-
tanda orang yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi
 bisa menempatkan dan bersosialisasi dalam keadaan apapun, seseorang yang
vbisa bergaul dengan lingkungan baru dan kondisi yang dihadapinya.
 mandiri , individu yang mampu melakukan sesuatu hal sendiri, tidak bergantung
kepada orang lain, tidak mengandalkan orang lain.
 pantang menyerah , individu yang tidak mundur, tidak mudah menyerah
walaupun rintangan dan tantangan yang dihadapinya berat.

8
 berfikir positif , seseorang yang selalu bisa berfikir jernih, positif
 bisa menghadapi rintangan dan tantangan , individu yang mampu menerima
tantangan dan rintangan yang dihadapinya dengan keyakinan bahwa individu
tersebut bisa menghadapinya.

Ada juga hal dibawah ini sebagai tanda dari orang yang mempunyai kepercayaan diri
yang rendah, diantaranya
 gampang khawatir , individu yang selalu cemas, memikirkan hal yang tidak
perlu difikirkan
 gugup , seseorang yang grogi , yang takut jiak melakukan hal sesuatu takut untuk
maju dan melakukan sesuatu
 berfikir negatif , seseorang yang berfikir tidak jernih, yang selalu memikirkan
hal yang gagal
 tidak tenang
 tidak suka bergaul dengan banyak orang, individu yang tidak mampu bergaul
dengan orang lain, yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

C. Pengaruh Makeup terhadap Kepercayaan Diri


Andiyati (2016) melakukan riset penelitian yang hasilnya Ialah ada kaitan
antara aura tubuh dengan percaya diri. Hasmayni (2014) menyatakan jika penyesuaian
diri remaja baik,maka tingkat kepercayaan dirinya tinggi,begitu sebaliknya jika
penyesuaian dirinya kurang maka tingkat kepercayaan dirinya rendah. Make-up
membuat perempuan terlihat menawan dan memberikan aura yang positif di
lingkungannya, seseorang akan mempunyai rasa kepercayaan diri dalam menggunakan
riasan. Karena itulah tidak di sangka sebagian individu menjadikan riasan sebagai
penyebab untuk membuat kepercayaan diri menjadi meningkat (Listriani, 2013)

Menurut Handayani (2012) ada kaitan kepercayaan diri dengan fungsi


psikologis make-up yaitu disaat individu mempunyai kepercayaan diri yang kurang
maka individu tersebut harus menaikkan rasa kepercayaan diri nya meminimalisir
kekurangan dengan menggunakan make-up.

9
Menurut woro ( 2018) , Individu yang mempunyai kepercayaan diri mereka
percaya dengan potensi individu tersebut yang mampu menyelesaikan msalah nya
sendiri. Menurut Hasmayni, B. (2014) Make-up dapat membuat perempuan menjadi
Menarik dan percaya daripada tidak memakai make-up. Menurut Wiasti (2017)
perempuan didik dari dini untuk menilai penampilan fisik dan keluhuran abadi yang
artinya keyakinan merupakan hal penting dalam menumbuhkan rasa bangga. Elianti
(2017) Memaparkan seseorang yang menggunakan Make-up dapat memberikan efek
positif terhadap kepercayaan diri Mahasiswi yang menutupi kekurangannya terutama
yang ada diwajah untuk menaikkan rasa percaya diri dengan menggunakan make-up.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari teori yang telah dipelajari dan yang telah dipahami bahwa makeup
merupakan alat atau kosmetik yang dapat merubah penampilan fisik seperti bibir,
wajah, mata, alis dan lain-lain. Makeup dapat merubah penampilan dari bentuk aslinya
menjadi menarik. penampilan fisik dapat mempengaruhi tampilan seseorang.
Penggunaan make-up dalam percaya diri yang dikatakan ada individu yang mempunyai
percaya diri terdepan sehingga individu mempunyai kekuatan dalam menggunakan
make-up

B. Saran
Diharapkan Para remaja perempuan haruslah paham dengan make-up , yang mana
bisa berfungsi dalam psikologis dan terpengaruh dalam penampilan seseorang individu.
Juga mampu meningkatkan , menyesuaikan dan menciptakan penampilan yang menarik ,
mampu menciptakan kecantikan yang terpancar di dalam maupun di luar tubuh untuk
meningkatkan rasa percaya diri yang tinggi

11
DAFTAR PUSTAKA

Andiyati, A. (2016). Hubungan antara body image dengan kepercayaan diri siswa
kelas X di SMA Negeri 2 Bantul. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 4, 80-
88.

Congadi, Y. (2010). Profil kepribadian ditinjau dari fungsi make up pada sales
Promotion girls (SPG) make up. Skripsi, tidak diterbitkan, Surabaya:
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.

Elianti, L. D. (2017). Makna Penggunaan Make Up Sebagai Identitas Diri.


Yogjakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Ilmu Sosial.

Febrianti, B., Herani, I., Supriyono, Y. (2016). Hubungan Kepercayaan Diri


Dengan Kemampuan Hubungan Interpersonal Pada Anggota
Universitas Brawijaya. Diambil kembali dari Google.com:
http://psikologi.ub.ac.id/wpcontent/upload/2020/01/JURNAL4.pdf

Hambali, Adang. Ujam Zaenudin. (2013).Psikologi Kepribadian. Bandung:


Pustaka Setia,

Hamermesh, D. S & Abrevaya, J. (2011). Beauty is the promise of happiness ?.


Working Paper No. 17327. Diunduh 27 November 2020, dari National
Bureau of Economic Research website:
http://www.nber.org/papers/w17327.

Handayani, Y. T. (2012). Self esteem dan fungsi psikologis make-up pada mahasiswi
fakultas psikologi. Skripsi, tidak diterbitkan, Surabaya: Fakultas Psikologi
Universitas Surabaya.

Hasmayni, B. (2014). Hubungan antara kepercayaan diri dengan penyesuaian diri remaja.
Jurnal Psikologi, 6(2). Hal 98-104.

12
Hapasari, A., & Primastuti, E. (2014). Kepercayaan diri mahasiswi papua ditinjau dari
dukungan teman sebaya. Jurnal Psikodimensia, Volume 13 (No. 1).

Herasafitri, R. D., Rahajeng, U. W., & Sarirah, T. (2016). Wake Up and Make Up: Efek
Kosmetik Wajah dan Waktu Pemaparan Terhadap Attractiveness. Jurnal
MEDIAPSI, Volume 2 (No. 02).

Hunt, K. A., Fate, J., Dodds, B. (2011). Cultural and social influences on the perception
of beauty: A case analysis of the cosmetics industry. Journal of Business Case
Studies, 7(1), 1-10.

Ifdil, I., Denich, A.U., & Ilyas, A. (2017). Hubungan body image dengan
kepercayaan diri remaja putri. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2, 107-
113.

Indonesia, C. (2017).Perubahan penampilan dan pengaruhnya pada psikologi.


Diambil kembali dari Google.com:
http;//www.cnnindonesia.com/gayahidup/2020052007271427754382/perub
ahan-penampilan-dan-pengatuhnya-padapsikologi/

Iswidharmanjaya, Derry. (2014).Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri. Jakarta:


Kompas Gramedia.

Kartono, Irawati.( 2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Make-up


pada Perempuan Emerging Adulthood. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Lee, H., & Oh, H. (2018). The Effects of Self-Esteem on Makeup Involvement and
Makeup Satisfaction: among Elementary.

LePage, Z. (2012 ). Making woman : A look at darker Messages of cosmetics . Under


Graduate Thesis: Psycholoy Berward College of Colombia University .

Listriani, S. (2013). Makna berdandan bagi perempuan (studi kasus tentang penggunaan
make up pada sales promotion girl di Kota Surakarta. Skrispi. Universitas

13
Sebelas Maret Surakarta. Marita,

McCabe, M., Malefyt, T. d., & Fabri, A. (2017). Women, Make Up, and Authenticity:
Negotiating Embodiment and Discourses of Beauty. Journal of Consumer
Culture .

Mitu, T. (2013). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Muhith, A. (2015). Pendidikan keperawatan jiwa teori dan aplikasi. Jakarta: Penerbit
Andi.

Mulyawan, Dewi & Neti Suriana. (2013), A-Z Tentang Kosmetik. Jakarta. PT Elex
Media Komputindo.

Bekti Murbani (2010). Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Perilaku Konsumtif
pada Remaja. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Ongga, P. C. (2015). Life satisfaction pada wanita yang berprofesi sebagai model.
Skripsi, tidak diterbitkan, Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.

Pramuningtyas, Woro Andani. Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Pada Remaja Putri
Dilihat Dari Pemakaian Kosmetika Wajah. Skripsi (Online). Email:
https://repository.usd.ac.id/2411/2/019114007_Full.pdf.
(Diakses 25 desember 2020).

Pratiwi, R. S., & Suminar, D. R. (2017). Pengaruh Fungsi Make Up Sebagai Camouflage
dan Seduction Terhadap Kepercayaan Diri Pada Remaja Putri. Jurnal Psikologi
dan Perkembangan, Vol. 06.

Putri, Tria Anggarini (2015) Hubungan Antara Body Image Dengan Kepercayaan Diri
Mahasiswi Yang MengalamiObesitas. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

14
Qodratilah, Meity Taqdir. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Remania. (2014). Tutorial make up cantik. Jakarta: Prima.

Rombe, Sufrihana.(2014). ‘’Hubungan Body Image dan Kepercayaan Diri dengan


Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri di SMA Negeri 5 Samarindah.’’ Jurnal
Psikologi. Vol. 2, No. 1, 2014.

Rustanto, Bambang. Konsep Kepercayaan diri. http://.blogspot.com.html. diakses 20


November 2015.

Rupang, Indra. Opod, Jehosua Sinolungan. (2013).‘’Hubungan tingkat kepercayaan diri


dengan Obesitas pada Siswa SMA REX Mundi Manado.’’ Jurnal e-Biomedik.
Vol. 1, No. 1,

Saragih, D. F., Opod, H., & Pali, C. (2016). Hubungan tingkat kepercayaan diri dan
jerawat (Acne Vulgaris) Pada Siswa-Siswi Kelas XII di SMA Negeri 1
Manado. Jurnal e-Biomedik, Volume 4 (No. 1).

Sari, Dewi Purnama. (2015). Analisis Kemampuan Melakukan Melakukan Rias Kuku
Pada Siswa Kelas XII SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam. Skripsi. Medan:
UNIMED.

Sri, M. L. (2013 ). Makna berdandan bagi perempuan, studi kasus tentang penggunaan
makeup pada sales promotion girl di kota Surakarta . Jurnal Sosiologi
Antropologi Vol. 3, No. 1.

Surtiningsih.(2018). Cantik dengan Bahan Alami. Dari https:// books.google.co.id/


books?isbn=9792074627. Jakarta: PT Gramedia. (Diakses 25/01/2020)

Sutanto, T. R. J. (2012). Body image dan fungsi psikologis make-up pada mahasiswa
psikologi universitas Surabaya. Skripsi, Surabaya: Fakultas Universitas
Surabaya.

15
Syam, A., & Amri. (2017). Pengaruh Kepercayaan Diri (Self Confidence) Berbasis
Kaderisasi IMM Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Studi Kasus Di Program
Studi Pendidikan Biologi FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Parepare. Jurnal Biotek, Vol. 5, No. 1.

Tambunan, A., & Aritonang, R. (2012). Hubungan kulit berjerawat dengan rasa percaya
diri pada siswa kelas XI SMAN 1 Purba Kabupaten Simalungun . Jurnal
Pendidikan dan Kejuruan Fakultas Teknik Unime Vol. 14, No. 1.

Tresna, Pipin. (2010). Bahan Ajar Dasar Rias. Bandung: UPI

Yuwanto, L. (2010). Fungsi make-up dari tinjauan psikologi. Diunduh 25/01/2020,


dari http://www.ubaya.ac.id/ubaya/articlesdetail/12/Fungsi-Makeup-dari-
Tinjauan-Psikologi.html.

Yuwanto, L. (2013). Fungsi psikologis makeup. Sidoarjo: Dwiputra Pustaka Jaya

Wiasti, N. M. (2017). Redefinisi Kecantikan Dalam Meningkatkan Produktivitas kerja


Perempuan Bali di Kota Denpasar. : Jurnal Ubaya .

Wiranata, C D. 2017. Hubungan antara Self-Esteem dan Fungsi Psikologis Make-Up


Pada Model. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.6 No.2.

Zakaria, S. I. (2011). Hubungan kepercayaan diri dengan intensi membeli kosmetik pada
mahasiswa. Malang : Fakultas Pskologi Universitas Muhammadiyah .

Zayati, N. A. (2013). Perilaku remaja Ta'miriyah Surabaya dalam mengkonsumsi produk


kecantikan . AntroUnair DotNet, Vol.2, No.1.

16

Anda mungkin juga menyukai