CURRENT TREATMENT OF
RABIES
DEVIYANTY SYAHMI
PEMBIMBING:
Dr. dr. Jumraini Tammasse, Sp.S(K)
1
PENDAHULUAN
Flis, M. 2020. Rabies In Europe. Zuhriyah, Fatmawati, et al. 2019. zone Health Strategies For Rabies Outbreak
2
control.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit infeksi tertua yang diketahui manusia.
WHO: > 150 negara di seluruh dunia & membunuh sekitar 59.000 orang,
di mana sekitar 40% kasus melibatkan anak di bawah usia 15 tahun.
Kematian mencapai 95% dari semua kematian di dunia sebagai akibat dari
penyakit ini terjadi di Afrika dan Asia.
Indonesia pertama kali dilaporkan oleh Esser tahun 1884 pada seekor
kerbau.
Flis, M. 2020. Rabies In Europe. Gholami A & Alamdary A. 2020. The World Rabies Day. Zuhriyah, Fatmawati, 3
et al. 2019. zone Health Strategies For Rabies Outbreak control.
ETIOLOGI
• V ir u s d a r i g e n u s l y s s a v i r u s ( f a m i l y
Rhabdoviridae).
• Virus bersifat neurotropic, berbentuk
menyerupai peluru dengan Panjang 130-
300 nm dan diameter 70 nm.
• Virus : inti RNA (Ribo Nucleui Acid)
rantai tunggal diselubungi lipoprotein.
• Selubung luar berupa tonjolan terdiri dari
glikoprotein G berperan penting dalam
timbulnya imunitas & penting dalam
identifikasi serologi dari virus rabies.
4
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Teknis Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular
Rabies di Indonesia.
ETIOLOGI
Suhu 56ºC --> 30 menit Suhu 4ºC --> bertahun- Air liur --> 24 jam.
tahun.
Suhu 100ºC --> 2-3
menit.
Flis, M. 2020. Rabies In Europe. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Teknis Penatalaksanaan Kasus Gigitan
Hewan Penular Rabies di Indonesia.
5
CARA PENULARAN
RESERVOIR
Non gigitan (goresan
cakaran atau jilatan
Gigitan
pada kulit
terbuka/mukosa)
Anjing
Kucing Kera
Rubah Musang
Flis, M. 2020. Rabies In Europe. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Teknis Penatalaksanaan
Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia.
6
MASA INKUBASI
• Masa inkubasi : 2 minggu-2 tahun, tetapi pada umumnya 3-8 minggu.
Menurut WHO (2007) disebutkan bahwa masa inkubasinya rata-rata 30-
90 hari.
• Perbedaan masa inkubasi ini dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu:
a) Jenis/strain virus rabies.
b) Jumlah virus yang masuk.
c) Kedalaman luka gigitan.
d) Lokasi luka gigitan.
e) Banyaknya persarafan di wilayah luka.
f) Imunitas dari penderita.
Flis, M. 2020. Rabies In Europe. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Teknis Penatalaksanaan
Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia.
7
PATOGENESIS
WHO Expert Consultation on Rabies. 2018. Ministry of Health. 2020. Management of Potential Rabies
Exposures Guideline.
9
TAHAPAN GEJALA PADA ANJING
• 3-7 hari
WHO Expert Consultation on Rabies. 2018. Ministry of Health. 2020. Management of Potential Rabies
Exposures Guideline.
10
TIPE RABIES PADA HEWAN
12
KLASIFIKASI KASUS RABIES
SUSPEK PROBABLE TERKONFIRMASI
Gejala Klinis
Kasus suspek atau
kemungkinan
Gejala Klinis
terkonfirmasi dari hasil
Riwayat kontak dengan laboratorium
hewan yang dicurigai /
terkonfirmasi
WHO Expert Consultation on Rabies. 2018. Switzerland: WHO Technical Report Series.
13
LABORATORIUM
Adanya
antigen
virus dalam
sampel
(jaringan
otak, kulit)
Adanya asam
nukleat virus
dalam sampel
(misalnya
jaringan otak,
kulit, air liur,
urin)
WHO Expert Consultation on Rabies. 2018. Switzerland: WHO Technical Report Series.
14
DETEKSI ANTIGEN VIRUS
Gold standar
Pemeriksaan mikroskopis fluorescence /
apusan jaringan otak setelah inkubasi dengan
globulin poliklonal anti-rabies atau mAbs
secara luas terkonjugasi dengan fluorescein
isothiocyanate.
WHO Expert Consultation on Rabies. 2018. Switzerland: WHO Technical Report Series.
15
IMAGING
CT Scan
• Memiliki nilai diagnostik
yang kecil.
WHO Expert Consultation on Rabies. 2018. Switzerland: WHO Technical Report Series.
16
IMAGING
MRI Brain
WHO Expert Consultation on Rabies. 2018. Switzerland: WHO Technical Report Series. steven et al,
Rabies Encephalitis 2015
17
PENATALAKSANAAN
18
TERAPI PALIATIF
Perawatan RS pasien rabies dianjurkan -->
mengurangi penderitaan & memastikan bahwa
pasien menerima perawatan paliatif yang
memadai.
WHO Expert Consultation on Rabies. 2018. Switzerland: WHO Technical Report Series. Ministry of Health.
2020. Management of Potential Rabies Exposures Guideline.
19
TERAPI PALIATIF
Benzodiazepin (diazepam) diberikan secara subkutan,
intravena atau rektal efektif --> sedasi & relaksasi otot.
Lorazepam & midazolam (benzodiazepin alternatif).
Morfin : analgesia subkutan atau intravena --> sulit diakses di
pusat kesehatan perifer.
Haloperidol (obat penenang utama) : kegelisahan, agitasi,
halusinasi & agresi.
Antikolinergik Skopolamin : hipersalivasi
National Rabies Prevention and control program. 2019. WHO Expert Consultation on Rabies. 2018
20
National Rabies Prevention and control program. 2019
21
Pusdatin. 2016. Jangan Ada Lagi Kematian Akibat Rabies. 22
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Buku Saku Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Kasus Gigitan
Hewan Penular Rabies di Indonesia.
23
KRITERIA LUKA
Luka Resiko Rendah
• Jilatan pada kulit terbuka atau cakaran/gigitan yang
menimbulkan luka lecet (ekskoriasi) di area badan,
tangan & kaki
National Rabies Prevention and control program. 2019. WHO Expert Consultation on Rabies. 2018
24
KATEGORI PAJANAN & REKOMENDASI
TATALAKSANA MENURUT WHO
Pusdatin. 2016. Jangan Ada Lagi Kematian Akibat Rabies. Infodatin : Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI. Ministry of Health. 2020. Management of Potential Rabies Exposures Guideline.
25
VAKSIN ANTI RABIES (VAR)
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Buku Saku Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Kasus Gigitan
Hewan Penular Rabies di Indonesia. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan 26
Zoonotik. Ministry of Health. 2020. Management of Potential Rabies Exposures Guideline.
VAKSIN ANTI RABIES (VAR)
1. Post Exposure Prophylaxis (PEP)
b. Purified Chick Embriyo Cell-culture Vaccine/PCECV®)
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Buku Saku Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Kasus
Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor
dan Zoonotik. Ministry of Health. 2020. Management of Potential Rabies Exposures Guideline. 27
VAKSIN ANTI RABIES (VAR)
2. PreExposure Prophylaxis (PrEP)
a. Purified Vero Rabies Vaccine/PVRV (Verorab®)
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Buku Saku Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Kasus
Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor
dan Zoonotik. Ministry of Health. 2020. Management of Potential Rabies Exposures Guideline. 28
VAKSIN ANTI RABIES (VAR)
3. PreExposure Prophylaxis (PrEP)
a. Purified Chick Embriyo Cell-culture Vaccine/PCECV (Rabipur®)
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Buku Saku Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Kasus
Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor
dan Zoonotik. Ministry of Health. 2020. Management of Potential Rabies Exposures Guideline. 29
SERUM ANTI RABIES (SAR)
1. Serum Homolog (Human Rabies Immunoglobulin/HRIG)
Kemasan : Vial 2 ml (1 ml = 150 IU)
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Buku Saku Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Kasus
Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor
dan Zoonotik. Ministry of Health. 2020. Management of Potential Rabies Exposures Guideline. 30
SERUM ANTI RABIES (SAR)
2. Serum Heterolog (Equine Rabies Immunoglobulin/ERIG)
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Buku Saku Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Kasus
Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor
dan Zoonotik. Ministry of Health. 2020. Management of Potential Rabies Exposures Guideline. 31
TERIMA KASIH
32