Anda di halaman 1dari 6

298 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 298-303

Korelasi Kualitas Pembelajaran Geografi dan Hasil Belajar


terhadap Sikap Peduli Lingkungan Siswa Kelas XII IPS
SMAN 1 Ponorogo

Novia Kresnawati
Pendidikan Dasar IPS-Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang. Email: nowvya@gmail.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) korelasi kualitas pembelajaran Georafi dengan
sikap peduli lingkungan, (2) korelasi hasil belajar dengan sikap peduli lingkungan, (3) korelasi kualitas
pembelajaran Geografi dengan hasil belajar, (4) korelasi secara serempak kualitas pembelajaran Georafi
dan hasil belajar dengan sikap peduli lingkungan. Data dikumpulkan melalui angket dan tes dari 72
siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Ponorogo, dianalisis dengan regresi. Hasil penelitian adalah (1)
adanya korelasi positif kualitas pembelajaran Geografi terhadap sikap peduli lingkungan, (2) terdapat
korelasi positif hasil belajar dengan sikap peduli lingkungan, (3) tidak ada korelasi yang signifikan
kualitas pembelajaran Geografi dengan hasil belajar, (4) terdapat korelasi secara serempak kualitas
pembelajaran Geografi dan hasil belajar terhadap sikap peduli lingkungan.

Kata kunci: kualitas pembelajaran geografi, hasil belajar, sikap peduli lingkungan

Manusia di bumi perlu sekali mengerti tentang peles- puti sikap dan tindakan yang selalu berupaya mence-
tarian lingkungan. Untuk itu pada Konferensi Bumi gah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya dan
di Rio De Janeiro pada tahun 1992 membahas ten- mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
tang pendidikan kesadaran dan pelatihan terhadap kerusakan alam yang telah terjadi. Untuk menumbuh-
lingkungan. Dalam konferensi tersebut menghasilkan kan sikap peduli terhadap lingkungan perlu adanya
“Agenda 21”, dalam agenda 21 seksi IV bab 4 berisi peran serta pendidik.
tentang pendidikan kesadaran masyarakat umum Pendidikan tentang lingkungan hidup perlu diajar-
(public awareness) dan pelatihan. kan karena dampak dari pencemaran lingkungan ber-
Konferensi Bumi di Rio De Janeiro pada tahun pengaruh global. Pendidikan karakter peduli lingkung-
1992 membahas tentang pendidikan kesadaran dan an diharapkan mampu menanamkan sikap peduli sis-
pelatihan terhadap lingkungan. Dalam konferensi wa terhadap lingkungan. Sikap peduli tersebut diha-
tersebut menghasilkan “Agenda 21” yang salah satu rapkan mampu mengubah sikap siswa untuk lebih a-
tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kesa- rif terhadap lingkungan. Pendidikan tentang lingkung-
daran publik secara luas sebagai suatu bagian dari an hidup dapat diajarkan di sekolah, dan perlu diajar-
upaya pendidikan global dalam rangka memperkuat kan sejak dini.
sikap, nilai-nilai dan aksi (action) yang sesuai dengan Seluruh satuan pendidikan menerapkan pendi-
pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelan- dikan karakter bangsa, termasuk di SMA Negeri 1
jutan (Robin, 2003). Sebagai tindak lanjut program Ponorogo. Pendidikan karakter terintegrasi dalam se-
ini, dirumuskan beberapa kurikulum pendidikan di se- mua mata pelajaran yang ada di SMA. Untuk pendi-
kolah dan di luar sekolah, khususnya untuk masyara- dikan karakter peduli lingkungan banyak materi Geo-
kat ASEAN (UNESCO/1993). grafi yang menyangkut lingkungan hidup sehingga
KTSP mendukung adanya pendidikan tentang pendidikan peduli lingkungan lebih sering dibahas di
lingkungan hidup, sehingga dalam KTSP terdapat mata pelajaran Geografi.
pendidikan budaya dan karakter bangsa. Salah satu Perilaku siswa di SMA Negeri 1 Ponorogo masih
pendidikan karakter tersebut adalah peduli lingkung- belum sadar lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan
an. Nilai pendidikan karakter peduli lingkungan meli- sikap siswa yang masih banyak membuang sampah

298
Volume 1, Nomor 3, September 2013
Kresnawati, Korelasi Kualitas Pembelajaran Geografi ... 299

sembarangan, tiap pagi jam pelajaran pertama kelas Sedangkan yang dimaksud dengan sampel pene-
masih kotor. Keadaan kamar mandi siswa juga kotor litian adalah sebagian atau wakil populasi yang diambil
dan berbau. Di saat jam istirahat siswa suka jajan di sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh po-
luar sekolah dengan bungkus plastik, setelah jajan pulasi (Arikunto, 2010:174). Dari keseluruhan popula-
habis siswa akan membuang sampah plastik tersebut si yaitu seluruh siswa IPS di SMA Negeri 1 Ponorogo
di sekitar tempat dia berada. Siswa akan berubah si- hanya siswa kelas XII IPS yang diambil sebagai sam-
kapnya bila di sekolah terdapat penilaian tentang ke- pel. Jumlah siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 1
bersihan tetapi perilaku tersebut akan kembali bila Ponorogo sebesar 72 siswa.
penilaian telah usai. Penelitian ini menggunakan tes dan angket.
Pembelajaran di SMA Negeri 1 Ponorogo ten- Penggunaan tes untuk mengetahui hasil belajar atau
tang lingkungan yang telah dilakukan sebelumnya su- nilai siswa dalam materi lingkungan hidup. Angket
dah membawa anak pada tahap memahami bahwa untuk mengetahui kualitas pembelajaran Geografi dan
dirinya merupakan bagian dari ekologi, tetapi belum sikap siswa tentang lingkungan hidup. Sebelum tes
mampu menanamkan pada anak sikap peduli ling- dan angket disebarkan untuk pengambilan data dila-
kungan. Dengan keadaan tersebut penelitian ini akan kukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk angket
mencari hal yang mempengaruhi sikap peduli siswa yang akan digunakan.
terhadap lingkungan. Pengelolaan data dapat diketahui tentang makna
Begitu pentingnya kesadaran siswa terhadap dari data yang berhasil diperoleh atau dikumpulkan
lingkungan maka pembelajaran tentang lingkungan (Riduwan & Engkos, 2010:222). Dengan demikian
perlu ditingkatkan. Selain pembelajaran tentang ling- hasil penelitian dapat diketahui. Untuk memudahkan
kungan hidup perlu juga diketahui hal apa saja yang analisis data menggunakan bantuan komputer dengan
dapat meningkatkan kesadaran siswa terhadap ling- program SPSS16.0. Teknik analisis data dalam pene-
kungan hidup. Karena pentingnya sikap peduli ling- litian ini menggunakan teknik analisis Regresi.
kungan maka penelitian ini akan mengetahui hal apa
saja yang berkaitan dengan sikap peduli lingkungan
dalam pembelajaran geografi. HASIL
Penelitian ini akan menjelaskan: (1) korelasi kua- Uji Validitas (uji kesahihan) merupakan suatu
litas pembelajaran Georafi terhadap sikap peduli ling- ukuran yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-
kungan, (2) korelasi hasil belajar terhadap sikap peduli benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk
lingkungan, (3) korelasi kualitas pembelajaran Geo- mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut
grafi terhadap hasil belajar, (4) korelasi secara serem- itu valid atau sahih, maka perlu diuji dengan uji korelasi
pak kualitas pembelajaran Georafi dan hasil belajar antara skor (nilai) tiap-tiap item pertanyaan dengan
terhadap sikap peduli lingkungan. skor total kuesioner tersebut. Untuk item-item perta-
nyaan yang tidak valid harus dibuang atau tidak dipa-
METODE kai sebagai instrumen pertanyaan.
Hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa
Desain penelitian ini kuantitatif karena ingin me- nilai korelasi antara masing-masing item pertanyaan
ngetahui korelasi kualitas pembelajaran Geografi dan terhadap nilai total, yaitu untuk Variabel Kualitas
hasil belajar tentang lingkungan hidup terhadap sikap Pembelajaran Geografi (X1) dan Variabel Sikap Pe-
peduli lingkungan. Menggunakan dua variabel bebas duli Lingkungan (Y), dinyatakan valid pada taraf sig-
yaitu proses pembelajaran Geografi (X1) dan hasil nifikan sebesar 1%.
belajar materi lingkungan hidup (X2), serta menggu- Berdasarkan hasil pengolahan data dan menga-
nakan satu variabel sikap peduli lingkungan. cu pada kriteria indeks reliabilitas, diketahui bahwa
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri masing-masing item pertanyaan untuk Variabel Kuali-
dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan tas Pembelajaran Geografi (X1) dan Variabel Sikap
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti Peduli Lingkungan (Y) mempunyai nilai Cronbach’s
untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulan (Ri- Alpha if Item Deleted yang dalam kriteria tinggi
duan, 2011:37). Populasi penelitian ini adalah seluruh (0,600–0,799).
siswa IPS di SMA Negeri 1 Ponorogo yang terdiri Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Cron-
dari 7 kelas, dengan siswa sebanyak 144 orang. bach’s Alpha if Item Deleted sebesar 0,742. Nilai
300 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 298-303

Cronbach’s Alpha if Item Deleted sebesar 0,742 pengajaran dikatakan berhasil apabila perubahan-pe-
termasuk dalam kriteria tinggi karena berada di antara rubahan yang tampak pada siswa harus merupakan
0,600–0,799. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ke- akibat dari proses belajar mengajar yang dialaminya.
tepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpul Sehingga proses pembelajaran berpengaruh terhadap
data (instrumen) yang digunakan dalam penelitian perubahan terhadap diri siswa, salah satunya adalah
ini termasuk dalam kriteria tinggi. Sehingga instrumen sikap. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dila-
yang digunakan untuk pengambilan data tetap konsis- kukan oleh Tumisem (2007) dalam penelitiannya me-
ten jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terha- nemukan bahwa pelaksanaan program pendidikan
dap gejala yang sama. lingkungan di luar sekolah berbasis ekologi perairan
Terdapat korelasi yang signifikan antara kualitas melalui kegiatan pramuka di Sekolah Dasar mampu
pembelajaran Geografi dengan sikap peduli lingkung- meningkatkan literasi lingkungan sebesar 47%, dan
an. Nilai t untuk variabel kualitas pembelajaran Geo- mengubah sikap siswa terhadap lingkungan perairan
grafi sebesar 4,087 dan nilai T tabel 1,990. Dari hasil sebesar 52%. Hal tersebut menegaskan adanya ko-
tersebut dapat diartikan bahwa nilai t hitung > t tabel relasi yang signifikan pembelajaran Geografi dengan
atau 4,087 > 1,990. Hasil analisis di atas juga menun- pembentukan sikap, sehingga semakin baik kualitas
jukkan nilai Sig. 0,000. Bila nilai Sig. dibawah 0,05 pembelajaran akan semakin besar pengaruhnya ter-
(5%) berarti Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Kua- hadap pembentukan sikap.
litas Pembelajaran Geografi (X1) berkorelasi signifi- Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator
kan dengan Variabel Sikap Peduli Lingkungan (Y). yang paling dominan ialah motivasi belajar siswa dan
Terdapat korelasi hasil belajar (X2) dengan sikap yang paling sedikit korelasinya terhadap sikap peduli
peduli lingkungan (Y). Ditemukan nilai t hitung varia- lingkungan adalah keterlaksanaan oleh guru. Dari
bel hasil belajar sebesar 2,592 dan hasil tersebut lebih hasil tersebut dapat diketahui bahwa motivasi siswa
dari 1,990. Hal ini dapat diartikan bahwa nilai t hitung sangat berperan dalam pembentukan sikap siswa un-
> t tabel atau 2, 592 > 1,990 atau nilai Sig. dibawah tuk peduli lingkungan sehingga dapat diketahui bahwa
0,05 (5%) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. faktor dari diri siswa yang paling berperan dalam
Besarnya koefisien kualitas pembelajaran sebe- pembentukan sikap peduli lingkungan. Kualitas pem-
sar 0,478 dan nilai sig. sebesar 0.634. Hal ini berarti belajaran yang paling rendah dalam penelitian ini ada-
nilai t hitung < t tabel atau 0, 478 < 1,990 atau nilai lah keterlaksanaan oleh guru, dari hal ini dapat dijadi-
Sig. lebih dari 0,05 (5%) berarti Ho diterima dan Ha kan masukan bagi guru untuk lebih meningkatkan
ditolak, artinya tidak ada korelasi secara signifikan kualitas dirinya untuk mendidik siswa, guru dituntut
Variabel Kualitas Pembelajaran Geografi (X1) de- untuk lebih kreatif saat mengajar di dalam kelas.
ngan Variabel Hasil Belajar (X2).
Besarnya regresi atau nilai F sebesar 19,905
Korelasi Hasil Belajar dengan Sikap Peduli
dan nilai sig sebesar 0,000 hal ini berarti nilai F hitung
Lingkungan
> F tabel atau 19,905 > 3,15 atau nilai Sig. dibawah
0,05 (5%) berarti Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Hasil penelitian menyebutkan ada korelasi yang
terdapat korelasi signifikan Variabel Kualitas Pembel- signifikan antara hasil belajar lingkungan hidup de-
ajaran Geografi (X1) dan Variabel Hasil Belajar (X2) ngan sikap peduli lingkungan. Hasil penelitian ini me-
secara serempak dengan Variabel Sikap Peduli Ling- nunjukkan bahwa siswa yang memiliki pengetahuan
kungan (Y). atau hasil belajar yang baik akan mendorong siswa
untuk bersikap positif.
Tes hasil belajar menunjukkan siswa yang tuntas
PEMBAHASAN
sebesar 52%. Artinya sebesar 52% siswa menguasai
Korelasi Kualitas Pembelajaran dengan Sikap materi tentang lingkungan hidup. Hasil belajar siswa
Peduli Lingkungan. erat kaitannya dengan tingkat penguasaan materi,
hal tersebut menimbulkan sikap siswa lebih bijak dan
Hasil penelitian menggambarkan adanya korela- tepat dalam pengambilan keputusan dengan dibukti-
si antara kualitas pembelajaran Geografi dengan si- kan penelitian Santoso (1993), prestasi belajar mata
kap peduli lingkungan. Hasil penelitian ini sesuai de- kuliah pengetahuan lingkungan memiliki peran terbe-
ngan pendapat Sudjana (1989:56) pendidikan dan sar kepada sikap mahasiswa pendidikan Biologi ter-

Volume 1, Nomor 3, September 2013


Kresnawati, Korelasi Kualitas Pembelajaran Geografi ... 301

hadap lingkungan hidup. Selanjutnya Hiswari (1997) kualitas pembelajaran terhadap hasil belajar berupa
dalam penelitiannya mengemukakan bahwa sikap kemampuan kognitif dan sikap saja.
siswa terhadap lingkungan hidup dipengaruhi oleh Korelasi kualitas pembelajaran dengan hasil bel-
tingkat pemahaman pengetahuan materi lingkungan ajar tidak nampak dalam penelitian ini dikarenakan
hidup. saat pengambilan data menggunakan tes yang dibuat
Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Gagne sendiri oleh peneliti, sehingga tidak sesuai dengan
dkk., yang menyatakan informasi tentang hal yang apa yang diajarkan guru di dalam kelas. Hal lain yang
berkaitan dengan sikap yang diharapkan merupakan dapat dianalisis adalah situasi, kondisi dan tujuan dia-
prasarana bagi pembentukan sikap (Santoso, 1993: dakan tes. Situasi, kondisi dan tujuan tes berpengaruh
68). Dalam penelitian lain Wahjoedi (1989:67) menya- terhadap psikologis siswa sehingga berpengaruh ter-
takan bahwa berdasarkan penguasaan pengetahuan hadap hasil tes. Tujuan tes yang dilakukan oleh guru
seseorang akan dapat memahami permasalahan, ber- dan peneliti berbeda, sehingga menunjukkan hasil
dasarkan pemahaman pada permasalahan ini seseo- yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi
rang akan dapat menentukan sikap yang benar. berbagai hal antara lain sebagai berikut. (1) Hasil
Mengacu dari hasil penelitian ini dan hasil peneli- tes dari guru cenderung bernilai tinggi karena beban
tian terdahulu serta teori yang ada maka adanya kore- sebagai guru untuk pencapaian sesuai Standar Kom-
lasi yang signifikan hasil belajar siswa tentang ling- petensi Minimal (SKM). Pencapaian nilai siswa sesu-
kungan hidup terhadap pembentukan sikap siswa ter- ai SKM ini berkaitan dengan penilaian akreditasi se-
hadap lingkungan hidup. Semakin tinggi hasil belajar kolah, (2) Hasil tes yang dilakukan guru cenderung
siswa maka sikap siswa akan lebih positif. Dengan lebih tinggi karena guru harus melaporkan hasil peni-
kata lain pemahaman kognitif siswa tentang lingkung- laian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepa-
an hidup besar pengaruhnya terhadap pengambilan da pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu
keputusan dalam memecahkan masalah-masalah nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi
yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Hal ini singkat sebagai cerminan kompetensi utuh, (3) Kare-
didukung oleh Shaw dan Wright dalam Santoso (1993: na beban pencapaian Standar Kompetensi Minimal
69) sikap seseorang terhadap suatu objek sikap erat (SKM) guru cenderung menolong siswa untuk mem-
kaitannya dengan pemahaman kognitif terhadap peroleh nilai sesuai SKM, (4) Adanya beban SKM
objek tersebut. membuat siswa berusaha dengan berbagai hal, misal-
nya bertanya kepada teman dan mencontek saat
ulangan berlangsung, (5) Hasil tes yang dilakukan
Korelasi Kualitas Pembelajaran Geografi
oleh peneliti cenderung lebih rendah karena tidak ada
dengan Hasil Belajar
beban SKM, (6) Saat tes berlangsung siswa dengan
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat ko- tertib dan tenang mengerjakan tes. Sehingga kemam-
relasi kualitas pembelajaran dengan hasil pembelajar- puan siswa dapat diukur dengan sesungguhnya.
an. Konsentrasi penelitian ini adalah hasil belajar be-
rupa sikap, sehingga kualitas pembelajaran tidak ber- Korelasi secara Serempak Kualitas
pengaruh terhadap hasil keseluruhan. Menurut Gagne Pembelajaran Geografi dan Hasil Belajar
(1977) penampilan yang dapat diamati sebagai hasil dengan Sikap Peduli Lingkungan
belajar adalah kemampuan-kemampuan (capabili-
ties), kemampuan-kemampuan tersebut dibedakan Kualitas Pembelajaran Geografi (X1) dan Varia-
berdasarkan atas kondisi mencapai kemampuan ter- bel Hasil Belajar (X2) terdapat korelasi yang signifi-
sebut berbeda-beda. Ada lima kemampuan (kapabili- kan secara serempak dengan Variabel Sikap Peduli
tas) sebagai hasil belajar yang diberikan yaitu: (1) Lingkungan (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan
informasi verbal; (2) keterampilan intelektual; (3) teori yang diungkapkan oleh Sudjana (1989) dan
strategi kognitif; (4) sikap-sikap; (5) keterampilan- Gagne (1977), yang menyatakan bahwa kualitas pem-
keterampilan motorik. Sehingga dalam penelitian ini belajaran dan hasil belajar berpengaruh dengan pem-
hanya korelasi kualitas pembelajaran terhadap sikap bentukan sikap. Jadi semakin tinggi kualitas pembela-
yang terdapat korelasi sedangkan kualitas pembela- jaran maka sikap siswa akan semakin positif dan se-
jaran dengan hasil pembelajaran tidak ada korelasi, makin bagus hasil belajar, sikap siswa akan semakin
hal ini dikarenakan penelitian ini hanya mengetahui bagus pula.
302 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 298-303

Sikap siswa yang paling nampak pada penelitian penelitian ini hanya mengetahui kualitas pembelajaran
ini adalah sikap siswa terhadap manfaat hutan se- terhadap hasil belajar berupa kemampuan kognitif
dangkan sikap siswa yang jarang dimiliki siswa adalah dan sikap saja.
sikap siswa terhadap makanan yang mereka konsum- Ada pengaruh yang signifikan kualitas pembela-
si di sekolah. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa jaran Geografi dan hasil belajar dengan sikap peduli
pemahaman siswa tentang manfaat hutan sangat ba- lingkungan siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Pono-
gus tetapi pengetahuan tentang baik tidaknya makan- rogo. Kualitas pembelajaran dan hasil belajar berpe-
an yang mereka konsumsi sangat kurang. Hal ini ka- ngaruh terhadap pembentukan sikap. Jadi semakin
rena pembelajaran tentang lingkungan hidup yang di- tinggi kualitas pembelajaran maka sikap siswa akan
ajarkan guru tidak memuat hal tersebut, berdasarkan semakin positif dan semakin bagus hasil belajar, sikap
kurikulum yang ada materi yang diajarkan saat materi siswa akan semakin positif pula.
lingkungan hidup yang terdapat dalam mata pelajaran
Geografi.
Saran
Berdasarkan kurikulum materi yang harus di-
sampaikan oleh guru tidak memuat tentang bahan Perlunya selalu menjaga dan meningkatkan kua-
makanan yang baik untuk kesehatan dan bahan ma- litas pembelajaran Geografi yang bermuatan ling-
kanan yang buruk bagi kesehatan tubuh. Tetapi yang kungan di SMA Negeri 1 Ponorogo, karena berda-
diajarkan adalah materi lingkungan hidup yang berka- sarkan penelitian ini terdapat korelasi kualitas pembel-
itan dengan pembangunan berkelanjutan dan materi ajaran geografi dengan pembentukan sikap siswa un-
tentang hutan, sehingga siswa cenderung lebih bijak tuk peduli lingkungan.
bersikap dan lebih peduli terhadap lingkungan hutan Karena pemahaman siswa tentang lingkungan
daripada terhadap dirinya sendiri. hidup dapat menciptakan generasi muda yang peduli
Dari hasil penelitian dapat dipertimbangkan oleh lingkungan, maka perlu membekali siswa SMA Ne-
guru untuk memasukkan unsur-unsur lingkungan di geri 1 Ponorogo dengan pengetahuan tentang ling-
sekitar siswa yang paling dekat dengan siswa dan kung-an hidup, terlebih baik itu dalam mata pelajaran
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perlu Geografi atau pelajaran yang lainnya.
sekali menanamkan siswa tentang perilaku mengkon- Perlu adanya pembinaan kepada siswa yang
sumsi makanan untuk keperluan jasmani mereka agar memiliki hasil belajar rendah, karena semakin baik
lebih peka terhadap lingkungan di sekitar mereka. hasil belajar kognitif siswa maka sikap siswa untuk
peduli lingkungan akan semakin positif pula.
Perlu adanya perubahan dalam proses penilaian
SIMPULAN & SARAN
siswa, bila nilai siswa dipaksakan sesuai SKM maka
Simpulan penilaian menjadi tidak objektif. Hal ini dapat mem-
bentuk sikap siswa menjadi negatif.
Ada pengaruh yang signifikan kualitas pembela- Dalam membentuk sikap peduli lingkungan sis-
jaran Geografi dengan sikap peduli lingkungan siswa wa tidak hanya diperlukan kualitas yang baik saja,
kelas XII IPS SMA Negeri 1 Ponorogo. Semakin tetapi perlu juga pembelajaran geografi yang bermu-
baik kualitas pembelajaran akan semakin besar pe- atan lingkungan.
ngaruhnya terhadap pembentukan sikap siswa untuk
peduli lingkungan.
Ada pengaruh yang signifikan hasil belajar de- DAFTAR RUJUKAN
ngan sikap peduli lingkungan siswa kelas XII IPS
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
SMA Negeri 1 Ponorogo. Semakin tinggi hasil belajar
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka cipta.
siswa maka sikap siswa akan lebih positif. Dengan
Gagne, R. 1977. The Conditions Of Learning Third Edi-
kata lain pemahaman kognitif siswa tentang lingkung-
tion. Canada: Holt, Rinehart and Winston.
an hidup besar pengaruhnya terhadap sikap peduli
Hiswari, Urai Titin. 1997. Korelasi Antara Pendidikan
lingkungan.
Lingkungan Dengan Sikap Siswa Terhadap Ling-
Tidak ada pengaruh yang signifikan kualitas pem- kungan Hidup. Tesis. Jakarta: Pascasarjana Univer-
belajaran Geografi dengan hasil belajar siswa kelas sitas Indonesia.
XII IPS SMA Negeri 1 Ponorogo, hal ini dikarenakan

Volume 1, Nomor 3, September 2013


Kresnawati, Korelasi Kualitas Pembelajaran Geografi ... 303

Krech, David. Crutchfield, Richard S. Ballachey, Egerton Tumisem. 2007. Program Pendidikan Berbasis Ekologi
L. 1962. Individual in Society (A Textbook Of So- Perairan Sebagai Upaya Pengembangan Literasi
cial Psychology). Barkeley: University of Califor- Lingkungan dan Konservasi melalui kepramu-
nia. kaan di SD. Disertasi. Bandung: Pascasarjana UPI.
Riduwan & Engkos Ahmad Kuncoro. 2010. Cara Menggu- UNESCO. 1993. A Sub Regional Strategy For Reorienting
nakan dan Memaknai Path Analysis (Analisis School Curriculum To Wards Environment and
Jalur). Bandung: Alfabeta. Development Education.
Santoso, Handoko. 1993. Hubungan Pendidikan Biologi Wahjoedi. 1989. Kondisi Lingkungan Kampus, Pengeta-
Dengan Sikap Terhadap Lingkungan Hidup. Te- huan Kependudukan Dan Lingkungan Hidup dan
sis. Malang. Fakultas Pascasarjana IKIP Malang. Modernitas Individu Dalam Mempengaruhi Sikap
Sudjana, Nana.1989. Penilaian Hasil Proses Belajar terhadap Perencanaan Pola Keluarga: Suatu
Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Survei Pada Mahasiswa Kependidikan di Malang
Jawa Timur 1987. Disertasi. Jakarta: Fakultas
Pascasarjana IKIP Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai