Anda di halaman 1dari 13

INDEKS PERIODONTAL

drg. Diah, Sp Perio

Dalam bidang periodonsia

1. Indeks Kebersihan Mulut


a. OHI-S (Oral Hygiene Index – Simplified)
Indeks untuk melihat kebersihan mulut, ditemukan oleh Greene dan Vermillion ,
yang diperiksa gigi 16, 11, 26, 36, 31, 46 terdiri dari Debris Index-Simplified (DI-S)
dan Calculus Index-Simplified (CI-S)

Debris Index
0= (-) debris atau stain
1= (+) debris lunak ≤ 1/3 yang menutupi permukaan gigi atau (+) stain ekstrinsik
yang menutupi permukaan gigi
2= (+) debris yang menutupi > 1/3 ≤2/3 permukaan gigi
3= debris yang mentupi > 2/3 permukaan gigi

Calculus Index
0= (-) kalkulus
1= (+) kalkulus supragingiva yang menutupi ≤1/3 permukaan gigi
2= (+) kalkulus supragingiva yg menutupi > 1/3 ≤ 2/3 permuk gigi atau (+) noda
kalkulus subgingiva pd bag servikal gigi atau keduanya
3= (+) kalkulus supragingiva yg menutupi > 2/3 permuk gigi atau (+) lempengan
kalkulus subgingiva pada bagian servikal gigi atau keduanya

SKOR
jumlah skor debris pada permukaan gigi
Skor DI-S individu =
banyaknya permukaan gigi yang diperiksa
jumlah skor kalkulus pada permukaan gigi
Skor CI-S individu=
banyaknya permukaan gigi yang diperiksa
Skor OHI-S= DI-S + CI-S
Indikasi skor OHI-S
0,0-1,2 baik
1,3-3,0 sedang
3,1-6,0 buruk

b. Plaque Index
Loe and Sillnes
Melihat ketebalan plak
Boleh diperiksa semua gigi atau gigi tertentu, 16+12 (index teeth)
Permukaan: Mesial, Distal, Fasial, Lingual atau permukaan yang dipilih
Pemeriksaan: gigi dikeringkan dengan semprotan  diperiksa dengan sonde
Plaque index dipakai untuk:
 Survei epidemiologi
 Eksperimen klinik
 Memonitor kemajuan penderita
Kriteria:
0 = (-) plak
1= tidak ada plak yang terlihat oleh mata tapi bisa dirasakan dengan menjalankan
sonde pada sekitar permukaan gigi didekat sulkus gingiva
2= akumulasi plak yang tipis sampai sedang pada area gingiva, terlihat oleh mata
3= akumulasi plak yang banyak pada sulkus gingiva
jumlah skor 4 permukaan
Skor plak gigi=
4
jumlah skor plak gigi
Skor individu =
banyaknya gigi yang diperiksa

Turesky-Gilmore-Glickman dan Modifikasi dari Quigley-Mein


Quigley-Mein  index plak pada 1/3 servikal
 Permukaan fasial gigi anterior
 Menggunakan disclosing agent
Turesky, dkk  modifikasi: permukaan fasial-lingual seluruh gigi setelah pemakaian
disclosing agent
Kriteria:
0= (-) plak
1= flek dari plak yang terpisah pisah pada servikal
2= selapis tipis plak berbentuk band (sampai 1mm) pada servikal
3= band >1mm, tetapi <1/3 mahkota
4= plak menutupi >1/3 mahkota, tetapi <2/3
5= plak menutupi ≥ 2/3 mahkota

2. Indeks Penyakit Gingiva dan Periodontal


a. Index gingivitis
 Indeks ideal  sederhana dan cepat digunakan, akurat dan kuantitatif
 Mengukur salah satu atau beberapa dari: warna gingiva, kontur, perdarahan,
perluasan keterlibatan gingiva dan aliran GCF
b. Gingival Index (Loe and Silness)
Untuk melihat keparahan dan kuantitas keradangan gingiva, baik untuk perorangan
maupun populasi yang banyak
 Menggunakan kaca mulut dan probe
 Pemeriksaan gingiva bidang mesial, distal, fasil, dan lingual
Dapat digunakan untuk melihat keparahan penyakit gingiva persegmen atau seluruh
mulut
Kriteria gingival indeks (G.I)
0= gingiva normal
1= keradangan ringan, sedikit perubahan warna, sedikit oedem, tidak berdarah saat
probing
2= keradangan sedang, kemerahan, oedem, mengkilat, berdarah saat probing
3= keradangan parah, merah nyata, oedem, ulserasi, tendensi berdarah spontan
jumlah skor 4 bidang gigi
G.I=
4
jumlah G . I gigi
G.I. Individu =
jumlah gigi yang diperiksa

TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT GINGIVA


0,1-1,0 ringan
1,1-2,0 sedang
2,1-3,0 parah
c. Modified Gingival Index (MGI)
Terdapat 2 perubahan penting dari GI:
 Eliminasi probing gingiva, untuk mengetahui +/- keradangan
 Redefinisi sistem skoring untuk keradangan ringan dan sedang
Lebih sensitif  dapat mengetahui perubahan keradangan dini
Pemeriksaan pada gigi di 4 bagian gingiva (mesial, distal, fasial, dan lingual)
Dapat untuk pemeriksaan seluruh/ sebagian RM
jumlah skor gingiva
Skor rata-rata MGI =
jumlah gingiva yang diperiksa
Tidak memeriksa poket periodontal/ attachment loss
Skor MGI
1 (-) keradangan
2 Keradangan ringan: perubahan warna ringan, sedikit perubahan tekstur
sebagian marginal dan apillary gingiva
3 Keradangan ringan: =1, melibatkan seluruh marginal dan papillary gingiva
4 Keradangan sedang: mengkilap, kemerahan, odea, dan/ atau hipertropi
marginal/ papillary gingiva
5 Keradangan parah: kemerahan yang nyata, odema, dan / atau hipertropi
marginal/ papillary gingiva, perdarahan, spontan, ulserasi

d. Papillary Bleeding Index (PBI) (Saxer and Muhlemann 1975)


Perdarahan pada papila
Periodontal probe diinsersikan kedalam sulkus pada dasar papila pada aspek mesial,
kemdian digerakkan ke koronal dari ujung papila
Kemudian diulangi pada aspek distal
angka pendarahan
PBI=
jumlah sisi yang diperiksa

Skor PBI
0= (-) perdarahan
1= satu titik perdarahan
2= beberapa titik perdarahan atau satu garis perdarahan
3= segitiga pada interdental terisi darah segera setelah prbing
4= perdarahan yang parah setelah probing, darah mengalir segera kearah marginal
sulkus
e. Sulcus Bleeding Index
Bleeding on Probing (BOP)
Mesial-distal-bukal-lingual
30 detik setelah probing untuk melihat ada perdarahan atau tidak

0 Klinis tampak sehat, BOP (-)

1 Klinis tampak sehat, tanpa perubahan warna dan kontur, BOP (+)

2 Klinis tampak sehat, BOP (+), perubahan warna, tanpa pembengkakan

3 BOP (+), perubahan warna, sedikit pembengkakan

4 BOP (+), pembengkakan nyata, dengan atau tanpa perubahan warna

5 BOP (+), perdarahan spontan, perubahan warna, pembengkakan berarti, dengan atau
tanpa ulserasi

f. Bleeding on Probing Index


Pemeriksaan warna gingiva, bentuk, tekstur, dan perdarahan  tanda tanda
keradangan
Pemelitianperdarahan pada probing terjadi lebih dulu dibandingkan perubahan
warna, bentuk, dan tekstur
Perdarahan gingiva dihubungkan dengan periodontitis dan gingivitis
Digunakan untuk pemeriksaan klinis, survey populasi dan trial klinis bahan antiplak
dan antigingivitis
Pemerksaan pada semua sisi: bukal, lingual, mesial, distal
Kriteria:
0= gingiva normal
1= ada tanda keradangan gingiva tetapi tidak berdarah pada probing ringan
2= berdarah saat probing
3= perdarahan gingiva spontan

g. Periodontal Index (PI)


Ditemukan Russel
Untuk melihat keradangan, kedalaman pocket, gangguan fungsi pengunyahan
Yang diperiksa: semua gigi semua sisi
Untuk survey epidemiologi, eksperimen klinis
penjumlahan skor gigi
PI=
jumlah gigi yang diperiksa
Kriteria:
0 = negatif : tidak ada keradangan jaringan lunak maupun berkurangnya fungsi
karena destruksi jaringan penyangga
1 =Mild Gingivitis: ada keradangan pada free gngiva tetapi tidak mengelilingi gigi
2 = Gingivitis: ada keradangan pada seluruh permukaan gigi tetapi tidak terjadi
kerusakan epithelial attachment
6 = Gingivitis dengan pocket : epithelial attachment rusak, ada pocket, fungsi
pengunyahan tidak terganggu, gigi tidak goyang, tidak ada migrasi
8 = Kerusakan lanjut dengan hilangnya fungsi kunyah: gigi tanggal, drifted, tidak
cekat, bisa ditekan kedalam soket

KRITERIA KEPARAHAN PENY PERIODONTAL

Keadaan klinis Skor P.I Tingkat penyakit


Jar normal 0 - 0,2
Simple gingivitis 0,3 - 0,9 Reversible
Mulai peny perio destruktif 0,7 - 1,9
Peny perio destruktif nyata 1,9 - 5,0
Fase akhir 3,8 - 8,0 Irreversible
Periodontal Index menggabungkan pemeriksaan keradangan gingiva, poket
periodontal dan kegoyangan gigi dalam satu score

Keterbatasan Periodontal Index:


 Tidak menunjukkan keparahan attachment loss, kedalaman poket, atau
kondisi gingiva
 Misalnya: PI score 6,5 atau 7: menunjukkan destruksi periodontal parah,
tetapi tidak dapat menunjukkan kedalaman poket atau attachment loss

h. Periodontal Disease Index (PDI)


Oleh Ramfjord
Memeriksa 6 gigi: 16, 21, 24, 36, 41, 44  disebut gigi-gigi Ramfjord
Evaluasi kondisi gingiva dan mengukur kedalaman poket dan attachment loss
Yang diukur:
1. Keradangan gingiva di seputar 6 gigi pada permukaan M, D, B, L
2. Jarak margin gingiva (MG)-CEJ
3. Jarak MG – dasar sulkus
4. Attachment loss: CEJ-dasar sulkus

Pemeriksaan Gingiva

Skor Kriteria

G0 (-) keradangan

G1 Keradangan ringan sampai sedang, tetapi tidak mengelilingi gigi

G2 Keradangan ringan sampai sedang, mengelilingi gigi

G3 Keradangan parah dengan karakteristik kemerahan yang nyata, perdarahan dan ulserasi

Pemeriksaan Poket

Jarak MG – CEJ dan jarak MG – dasar sulkus (poket) pada 4 permuk M,D,B,L.
Bila MG pada enamel :

1. Ukur MG – CEJ.
Bila epithel attach pd
mahkota & CEJ tdk
teraba oleh probe, catat
kedalaman sulkus
gingiva

2. Ukur MG – dasar
poket

 Jarak CEJ – dasar


poket = attach loss =
penguk 2 – 1

Bila MG pada sementum :

1. Ukur CEJ –Kriteria


MG PDI
0= (-) keradangan, sehat
2. Ukur CEJ –1=dasar
keradangan gingiva ringan sampai sedang, tetapi tidak mengelilingi gigi
poket 2= keradangan igngiva ringan sampai sedang, mengeilingi gigi
3= keradangan gingiva parah: kemerahan, tendensi berdarah, ulserasi
4= ≤3mm pergerakan dasar poket ke apikal dari cej
5= 3-6 pergerakan dasar poket ke apikal dari cej
6= >6mm pergerakan dasar poket ke apikal dari cej
Metode Ramfjord sering disebut Pengukuran periodontal attach loss secara tidak
langsung
Pengukuran berdasar keradangan gingiva dan kedalaman sulkus gingiva yg dihub dgn
CEJ
jumlah skor gigi
Skor PDI =
jumlah gigi yang diperiksa
bila dr ke-6 gigi ada yg hilang, tidak dapat diganti
Jarang digunakan sekarang, tetapi ada 2 hal yang umum dipakai yaitu seleksi ke-6
gigi Ramfjord serta pengukuran kedalaman poket & attach loss.

3. Indeks Kebutuhan Perawatan Periodontal


a. CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs)
i. Standar Pemeriksaan WHO
ii. Lebih ditujukan pada kebutuhan perawatan periodontal d.p status periodontal
iii. Menggunakan WHO Periodontal Examination Probe
iv. RA & RB dibagi dalam 6 sextant, M3 tidak termasuk kecuali fungsi M3
menggantikan M2
v. Semua gigi diperiksa, skor terjelek dari tiap sextant dicatat sebagai skor
sextant tsb

Tiap sextant harus ada minimal 2 gigi


Bila dalam 1 sextant hanya ada 1 gigi dimasukkan ke sextant sebelahnya.
Sextant tidak bergigi  garis diagonal
16 13 12 11 21 22 24 25 26 27
23
45 44 43 42 41 31 32 33

Untuk studi epidemiologi  index teeth

≤ 20 tahun > 20 tahun


16 11 26 17 16 11 26 27
46 31 36 47 46 31 36 37
 Melihat : * Ada / t.a perdarahan dgn probing
 * Ada / t.a supra/subgingival kalkulus
 * Ada / t.a poket
• Dicatat 6 skor yang terjelek dari tiap sextant
• Bila index teeth tidak ada : semua gigi dari sextant tersebut diperiksa, yang terjelek  skor sextant
 Tiap sextant diklasifikasikan untuk perawatan
Cat:
 Molar kedua pada dewasa muda tidak diperiksa
 Tidak melakukan probing pada anak dibawah 15 tahun

Kriteria CPITIN

BASIC PERIODONTAL EXAMINATION (BPE)

 Metode pemeriksaan (screening) dasar  Mudah


melihat status periodontal
 Cepat
 Dapat dilakukan pada semua pasien

 Instrumen: WHO Probe

Prosedur BPE

 Sextant

 Semua gigi dalam semua sextant kecuali M3 ?

 Minimal 2 gigi dalam 1 sextant  ?

 Probing dilakukan pada semua aspek gigi. Perhatikan daerah proksimal

 Kekuatan probe: 20-25 g

 Dicatat nilai paling jelek dari tiap sextant

Kode skoring BPE

Contoh pengisian BPE


Interpretasi skor BPE

Anda mungkin juga menyukai