Anda di halaman 1dari 11

ACUAN PRAKTIK KLINIK PENGENDALIAN PENYAKIT TROPIK

SEMESTER VI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL


T.A. 2020/2021

A. DISKRIPSI SINGKAT PENGENDALIAN PENYAKIT TROPIK

Indonesia masih menghadapi beban penyakit infeksi tropis yang cukup tinggi
walaupun sudah tersedia terapi yang adekuat untuk memberantasnya. Meskipun Indonesia
merupakan negara endemis untuk penyakit infeksi tropis tetapi ada perbedaan distribusi
penyakit yang membutuhkan strategi yang sesuai dengan permasalahan spesifik di setiap
daerah untuk dapat mencapai target eradikasi atau eliminasi penyakit infeksi tropis.

B. TUJUAN MATA AJARAN

1. Mahasiswa mampu memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang status kesehatan


masyarakat sesuai kenyataan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.

2. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap


risiko sosial.

C. LINGKUP PEMBELAJARAN KLINIK

Upaya Promosi dan Preventif dalam Pengendalian penyakit TBC, Malaria, Kusta, Typhus
Abdominalis,ISPA, Diare, HIV/AIDS, DBD, Varisela, Leptospirosis, Filariasis, Scabies

D. IMPLEMENTASI DALAM PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN

1. Penemuan kasus
2. Masalah yang dihadapi pasien
3. Pembuatan SAP ( Kelompok & Individu )
4. Melaksanakan penyuluhan

Alur penemuan kasus :

Data dari Dinas Kesehatan Data dari Puskesmas

Wilayah kerja Puskesmas ( RT/RW )

E. ALOKASI WAKTU PELAKSANAAN

Praktik klinik Pengendalian Penyakit Tropik oleh mahasiswa Program Studi Keperawatan
Tual dilaksanakan dilahan praktik (PUSKESMAS) selama 2 minggu yaitu mulai tanggal 15
Maret 2021 s/d 10 April 2021 yang diikuti oleh mahasiswa Tingkat III Semester VI Tahun
Akademik 2020/2021.

F. TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTIK

Tempat Praktek klinik Pengendalian penyakit Tropik oleh mahasiswa Program Studi
Keperawatan Tual dilaksanakan di Puskesmas Watdek, Puskesmas Kolser, Puskesmas Un,
Puskesmas Tual, Puskesmas Taar, Puskesmas Fiditan, Puskesma Ohoitahit

1
G. PEMBIMBING PRAKTIK KLINIK PENGENDALIAN PENYAKIT TROPIK

Tabel 1. Nama Pembimbing Lahan (CI)

No Tempat Praktik Nama Pembimbing


1 Puskesmas Tual Surya Tamge, AMd.Kep
2 Puskesmas Taar Tabita Patjanan, S.Kep,Ns
3 Puskesmas Un Marsyel Werluka, S.Kep,Ns
4 Puskesmas Fiditan Lasidi, S.Kep
5 Puskesmas Ngadi Rukia Uar, AMd.Kep
6 Puskesmas Ohoitahit Hi. Syarifudin Husaen, S.Kep
7 Puskesmas Watdek Joulanda L.V. Tharob, AMd.Kep
8 Puskesmas Kolser Kamaludin Asyik, S.Kep,Ns

Tabel 2. Nama Pembimbing Institusi (CT)

No Tempat /Tanggal Praktik Nama Pembimbing


Mahasiswa Bimbingan
1 Puskesmas Tual Ns. Lucky H. Noya, S.Kep,.M.Kep
(15 -27 Maret 2021)
2 Puskesmas Tual Ns. N.A. Amanupunnyo, S.Kep.,M.Kes
(29 Maret – 10 April 2021)
3 Puskesmas Un Ns. M.F. Papilaya, S.Kep.,M.Kes
(15 -27 Maret 2021)

4 Puskesmas Un Ns. R. Tanlain, S.kep.,M.Kep


(29 Maret – 10 April 2021)
5 Puskesmas Taar Dr. A. Batmomolin, S.Kep,M.Kes
(15 -27 Maret 2021)
6 Puskesmas Un Ns. Simon Koupun, S.Kep
(29 Maret – 10 April 2021)
7 Puskesmas Fiditan Ns. R. Metananuan, S.Kep.,M.Kes
(15 -27 Maret 2021)
8 Puskesmas Fiditan J. kelabora, S.SiT.,M.Kes
(29 Maret – 10 April 2021)
9 Puskesmas Watdek Ns. Yohanis Buiswarin, S.Kep
(15 -27 Maret 2021)
10 Puskesmas Fiditan M. Tiven, S.SiT.,M.Kes
(29 Maret – 10 April 2021)
11 Puskesmas Kolser Ns. Johanis lefta, S.Kep.,M.Kep
(15 -27 Maret 2021)
12 Puskesmas Kolser Ns. Johanis W. Lera, S.Kep
(29 Maret – 10 April 2021)
13 Puskesmas Ohoitahit Ns. I.A.V. Gasper, S.Kep.,M.Kep
(15 -27 Maret 2021)
14 Puskesmas Ngadi Jhon. D. Haluruk, S.ST.,M.Kes
(29 Maret – 10 April 2021)

2
G. KETENTUAN UMUM PRAKTIK KLINIK

1. Tugas Individu
a. Mengisi daftar hadir
b. Mengikuti pre dan post conferens
c. Melaksanakan praktik klinik sesuai tujuan yang akan dicapai
d. Mengisi buku kegiatan
e.. Membat laporan kegiatan

2. Tugas kelompok
a. Tentukan kasus yang akan ditangani
b. Membuat SAP untuk penyuluhan ( minimal 3 kasus )
c. Membuat laporan Kelompok tentang Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
Pengendalian Penyakit Tropik dan diserahkan kepada Pembimbing klinik Puskesmas
sebelum diimplementasikan kepada pasien.
d. Mempresentasikan hasil laporan kelompok tentang strategi pelaksanaan tindakan
keperawatan sesuai dengan kasus yang diambil.
3. Pembimbing Klinik.
a. Mengorientasikan mahasiswa kepada lingkungan tempat praktik
b. Memilih kasus bagi mahasiswa untuk dikelola oleh mahasiswa
c. Melaksanakan pre dan post conference
d. Memeriksa dan menandatangani presensi mahasiswa
e. Melakukan observasi implementasi hasil laporan strategi pelaksanaan tindakan
keperawatan sesuai dengan Strategi pelaksanaan tindakan
f. Mencatat dan menginformasikan pelanggaran yang dilakukan mahasiswa kepada
pembimbing institusi.
4. Pembimbing Institusi.
a. Melaksanakan respons dan penilaian hasil laporan strategi pelaksanaan tindakan
keperawatan.
b. Memberikan bimbingan pada mahasiswa dalam melaksanakan praktek .

E. SANKSI
Apabila terjadi pelangggaran praktik, maka akan diberikan sanksi oleh pendidikan menurut
berat ringannya` pelanggaran berupa :
1. Teguran
2. Membuat surat pernyataan
3. Diskors (tidak diikutkan praktik)
4. Tidak diikutkan dalam ujian
5. Ketidakhadiran karena mahasiswa,orang tua,anak, suami/isteri sakit, maka mahasiswa
wajib membawa surat keterangan sakit dari dokter yang merawatnya dan diserahkan
kepada koordinator untuk mendapat ijin dan mahasiswa wajib mengganti sesuai hari yang
ditinggalkannya.

3
6. Ketidakhadiran diluar keterangan sakit, dipertimbangkan secara khusus oleh koordinator
praktik.
7. Ketidakhadiran tanpa keterangan , maka mahasiswa wajib menggantikan 2 x hari yang
ditinggalkan.
8. Apabila mahasiswa dalam 7 hari atau lebih selama periode praktik Pengendalian penyakit
Tropik tidak hadir tanpa keterangan apapun maka mahasiswa dianggap mengundurkan diri
dan otomatis mahasiswa harus mencari kesempatan lain untuk praktik dimulai dari awal
dan dikenakan biaya administrasi secara penuh.umpulanlaoran, maka nilai akan dikurangi
10% da
9. Bila terlambat dalam pengumpulan laporan selama satu minggu, maka nilai akan dikurangi
10% dan 15% dalam selama minggu.

F. EVALUASI

1. Evaluasi proses(100%)
2. Laporan pelaksanaan penyuluhan lengkap dengan SAP , materi dan lieflet.
3. Nilai lulus 2,76 (B)

4
FORMAT PENILAIAN PENYULUHAN KESEHATAN

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI

PENYAJIAN / PRESENTASI 1 2 3 4

1 Memperkenalkan Diri

2 Menjelaskan Tujuan

3 Kejelasan dalam penyampaian materi

4 Kejelasan dalam penyajian

5 Ketepatan Waktu

6 Penampilan/sikap penyaji pada saat presentasi

7 Penggunaan bahasa

8 Intonasi suara

PENGGUNAAN ALAT BANTU

9 Jeni salat bantu yang digunakan sesuai dengan sasaran

10 Jeni alat bantu yang digunakan sesuai dengan sifat materi


yang disampaikan

11 Ketrampilan menggunakan alat bantu

KETERLIBATAN PETUGAS DAN SASARAN

12 Kemampuan menghidupkan suasana (suasana tidak kaku)

13 Peserta diberikan kesempatan untuk bertanya

EVALUASI

14 Dilakukan Pre-Test

15 Dilakukan Post-Test

TOTAL

KETERANGAN :

Nilai 1 = Kurang D : 41 - 55
Nilai 2 = Cukup C : 56 - 67
Nilai 3 = Baik B : 68 - 78
Nilai 4 = Sangat Baik A : 79 – 100

Nilai = Total Nilai yang didapat X 100%


60

Langgur,…………………………….

Pembimbing Klinis

………………………………………………….

5
FORMAT PENILAIAN PENYULUHAN
PRAKTEK KLINIK PENGENDALIAN PENYAKIT TROPIK
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

Kelompok : ..............................
Anggota kelompok : 1. .............................................
2. .............................................
3. .............................................
4. .............................................
5. .............................................

Hari-tanggal : ................................................
Tempat : ................................................
Materi Penyuluhan : ................................................

No Aspek yang dinilai Nilai Nilai Didapat


Maksimal
1 Persiapan tempat 5
2 Persiapan media & audio visual 5
3 Menyampaikan tujuan pokok 5
penyuluhan
4 Kejelasan dalam menyampaikan 20
materi
5 Ketepatan waktu 5
6 Kemampuan menyampaikan 10
argumentasi
7 Kemampuan memahami 10
pertanyaan
8 Ketepatan menjawab pertanyaan 20
9 Kemampuan mendorong diskusi 10
secara aktif
10 Kemampuan menyimpulkan hasil 10
penyuluhan
Jumlah 100

Langgur/Tual, ..................................
Dosen pembimbing

( ..................................................... )

6
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYULUHAN KESEHATAN TUBERKULOSIS (TBC)

Topik : PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC)

Waktu : 20 Menit

Tempat : Puskesmas ……………………

Sasaran : ..........................

Metode : ………………………………….

Media : Leaflet

Materi : Terlampir

Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan ini masyarakat dapat mengetahui tentang


penyakit Tuberkulosis (TBC) dan pengobatan / pencegahannya.

Tujuan Khusus

Setalah mengikuti penyuluhan kesehatan ini keluarga akan mampu :

1. Menyebutkan pengertian TB Paru

2. Menyebutkan penyebab TB Paru

3. Menyebutkan tanda-tanda dan gejala penyakit Tuberkulosis

4. Menyebutkan tempat/kemana harus memeriksakan diri

5. Menyebutkan bagaimana cara penularan Penyakit TBC.

7. Menyebutkan bagaimana pencegahan TB

7
I. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Kegiatan waktu

1. Pendahuluan  Memberi salam terapeutik 4 menit


 Menjelaskan tujuan
 Kontrak waktu

 Menyebutkan pengertian TBC


 Menyebutkan penyebab TBC
2. Penyajian  Menyebutkan gejala TBC 10 menit
 Menyebutkan cara pencegahan. Dan
pengobatan TBC

 Memberikan kesempatan kepada


sasaran untuk bertanya
3. Penutup  Menjelaskan kembali hal yang belum
dimengerti oleh masyarakat
 Menanyakan kembali materi yang 6 menit
telah diberikan
 Salam terapeutik

II. Evaluasi.
1. Menyebutkan pengertian TBC

Baik : Dapat menyebutkan pengertian TBC secara lengkap

Cukup : Dapat menyebutkan sebagian dari pengertian TBC

Kurang: Tidak dapat menyebutkan pengertian dari TBC

2. Menyebutkan penyebab TBC

Baik : Dapat menyebutkan penyebab TBC secara lengkap

Cukup : Dapat menyebutkan 2 dari 4 penyebab TBC

Kurang: Hanya menyebutkan < 2 dari 4 penyebab TBC

3. Menyebutkan tanda – tanda TBC

Baik : Dapat menyebutkan secara lengkap tanda-tanda TBC

Cukup : Dapat menyebutkan 4 dari 7 tanda-tanda TBC

Kurang : Hanya menyebutkan < 4 dari 7 tanda-tanda TBC

5. Menyebutkan tentang cara pencegahan TBC

Baik : Dapat menjelaskan cara pencegahan TBC secara lengkap

Cukup : Dapat menyebutkan 3 dari 5 cara pencegahan TBC

Kurang : hanya menyebutkan < 3 dari 5 cara pencegahan TBC

8
Materi Penyuluhan
1. Pengertian
Apa itu penyakit Tuberkulosis (TBC) itu ?

 Penyakit TBC adalah penyakit menular yang dapat berpindah dari penderita ke orang lain
utamanya lewat saluran pernafasan.
 Sebagian besar kuman TB menyerang paru, akan tetapi dapat juga mengenai
organ tubuh yang lain.

2. Penyebab
Basil/Kuman Mycrobacterium tuberculosis, kuman ini berbentuk batang mempunyai sifat
khusus yaitu tahan asam pada pewarnaan.

3. Bagaimana Gejala Penyakit TB


Gejala umum dari TB pada orang dewasa batuk berdahak, selama tiga minggu atau lebih,
adapun gejala lain yang sering dijumpai yaitu : dahak bercampur darah, batuk darah, sesak
nafas dan rasa nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, rasa
kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tidak ada kegiatan, demam
meriang lebih dari sebulan. Gejala tersebut diatas dijumpai pula pada penyakit paru selain
tuberculosis, oleh karena itu orang yang datang dengan gejala seperti ini dianggap sebagai
seorang “suspek tuberculosis” atau tersangka penderita TB.

4. Kemana Harus Memeriksakan Diri


Kemana harus diperiksa TB Paru & bagaimana langkah pengobatannya ?

 Puskesmas pelaksana program atau dokter keluarga.


 Pemeriksaan dilakukan terhadap tersangka penderita TB Paru.
 Pemeriksaan badan
 Pemeriksaan dahak di laboratorium minimal 3 kali
 Cara mengeluarkan dahak akan mudah apabila :
Malam sebelum tidur minum air hangat 2 – 3 gelas, paginya akan mudah mengeluarkan
dahak.

Dengan menelan obat batuk.

Dengan cara duduk dikursi berjemur matahari dipagi hari.

Dengan berlari-lari kecil sampai terasa sesak napas, kemudian ditahan sebentar dan
dibatukkan.

5. Bagaimana persyaratan dahak untuk pemeriksaan yang benar


 Apabila dahak yang diperiksa benar-benar berasal dari paru-paru.
 Dahaknya berwarna hijau kekuning-kuningan seperti nanah dan agak kental.

9
6. Cara penularan Penyakit TB
 Sumber penularan adalah dari penderita TB BTA poaitif, melalui droplet (percikan dahak)
dari batuk atau bersin, yang dapat bertahan diudara pada suhu kamar selama beberapa
jam. Orang dapat terinfeksi jika menghirup droplet tersebut.
 Penularan TB akan lebih mudah terjadi, antara lain karena hunian padat. dan kondisi
perumahan yang tidak sehat, situasi sosial ekonomi yang kurang menguntungkan.
7. Kapan pengobatan dilakukan
Setelah penderita melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium (dinyatakan BTA
positif), dan pemeriksaan foto dada positif, akan diberikan pengobatan yang spesifik tapi
gratis.

8. Bagaimana pengobatan TBC


Obat TB diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan
dosis tepat selama 6 -8 bulan, supaya semua kuman (termasuk kuman persister/istirahat)
dapat dibunuh. Pengobatan TB dilaksanakan dengan 2 tahap, yaitu tahap intensif (awal) dan
lanjutan. Pada tahap intensif, penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung
untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap semua OAT (Obat Anti Tuberkulosis)
terutama rifampisin. Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat, penderita
menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar penderita TB
BTA positif menjadi BTA negative pada akhir pengobatan intensif (dilakukan pemeriksaan
ulang dahak).

Pada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu
yang lebih lama, untuk membunuh kuman dormant sehingga mencegah terjadi kekambuhan.

Oleh karena itu untuk menjamin kepatuhan penderita menelan obatnya perlu dilakukan
dengan pengawasan langsung (Directly Observed Treatment = DOT) oleh seorang
pengawas minum obat (PMO), yaitu orang dekat dengan penderita misalnya keluarga, yang
dapat memantau setiap waktu minum obat, dan juga memberi motivasi kepada penderita agar
tidak jenuh dalam berobat. Juga perlu diingat bahwa penderita haruslah menceritakan riwayat
pengobatan sebelumnya, agar dapat diberikan obat yang tepat, selain itu pengobatan harus
dilakukan secara rutin dan tidak boleh terputus, karena akan mengakibatkan kuman menjadi
resisten, olehnya itu penting dilakukan pengobatan hingga tuntas dan berobat melalui
Program Penanggulangan TB di Puskesmas.

Apakah efek samping obat dan tindakan bila ada efek ?

 Setelah minum obat, air kencing berwarna merah, karena obat rifampisin dan
sejenisnya.
 Jika timbul pusing, sakit kepala, mual atau muntah segera minta petunjuk ke
puskesmas atau dokter
imana penderita TB akan berobat ?

 Pengobatan TB diberikan secara gratis pada Puskesmas Pelaksana Program atau


unit kesehatan yang ditunjuk. Pemerintah secara bertahap berupaya agar semua
Puskesmas dapat memberikan pengobatan TB secara gratis.
Apa akibatnya jika pengobatan yang dilakukan tidak teratur dan tidak menyelesaikan seluruh
paket pengobatan ?

 Apabila penderita tidak patuh untuk meminum obatnya secara teratur maka kuman TB
akan berkembang menjadi kuman yang kebal obat (resisten). Sehingga tidak ada lagi
obat yang mampu membunuh kumannya, artinya penderita tidak akan sembuh. Atau
penderita akan memerlukan obat yang lebih kuat dan mahal untuk bisa sembuh.

10
Kapan penderita dinyatakan sembuh ?

 Setelah pengobatan 6-8 bulan, satu bulan sebelum akhir pengobatan dan pada akhir
pengobatan dilakukan pemeriksaan ulang dahak. Apabila hasil pemeriksaan
keduanya BTA negative dan penderita telah menyelesaikan pengobatannya secara
lengkap, maka penderita dinyatakan sembuh.
9. Pencegahan TBC
 Ajarkan penderita apabila batuk menutup mulut, mengeluarkan dahak dengan
menggunakan sapu tangan atau tissue, dan membuang tissue tersebut ke tempat
penampungan dahak yang berisi larutan desinfektan/pembunuh kuman yang
tertutup.
 Anjurkan penderita saat batuk dan bicara tidak berhadapan langsung tetapi
memalingkan kepala.
 Ajarkan cara batuk yang benar, yaitu malam hari saat menjelang tidur malam,
anjurkan penderita untuk mengkonsumsi air minum yang hangat 2 – 3 gelas, dan
pada pagi harinya anjurkan menekan dada dengan kedua tangan dan menarik nafas
dalam sebanyak 3 kali lalu batukkan.
 Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam, dengan bernafas biasa sebanyak 3 kali lalu
pada hitungan pertama menarik nafas dan pada hitungan kedua tahan nafas lalu
pada hitungan ketiga dihembuskan secara perlahan – lahan, dilakukan selama 15
menit.
 Jelaskan pentingnya upaya isolasi bagi pencegahan penularan melalui udara,
sampai tingkat pengobatan memadai untuk tidak terjadi penularan.
 Jelaskan pentingnya pemenuhan diit tinggi protein dan karbohidrat sesuai usia,
tinggi badan, jenis pekerjaan, dan jenis kealamin.
 Anjurkan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan
 Vaksinasi BCG dapat melindungi anak yang berumur kurang dari 15 tahun sampai
80%, dengan indikasi yaitu :
- Pada negara maju vaksinasi BCG ditujukan pada orang dengan tes
tuberkulin yang negatif dan pada orang – orang yang mempunyai risiko
tinggi, misalnya perawat atau pekerja sukarela .
- Pada negara berkembang maka vaksinasi BCG hanya efektif diberikan pada
neonatus.

11

Anda mungkin juga menyukai