Oleh
1. LUMILA MARTHINA
2. DANIATI
3. ISTRONINGSIH SETITIT
4. MEYLON BATUNGRABA
5. HALIMA TATROMAN
6. SITI B. RAHAWARIN
7. ULFA LETSOIN
8. NURHAYATI LA ADISAMU
9. RAHMA MAKATITA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu faktor yang mendukung keyakinan diatas adalah kenyataan yang dapat
dilihat di unit pelayanan kesehatan seperti di rumah sakit, di mana tenaga yang
selama 24 jam harus berada di sisi pasien adalah tenaga perawat. Namun sangat
disayangkan bahwa pelayanan keperawatan pada saat ini masih jauh dari apa yang
diharapkan. Keadaan ini bukan saja disebabkan oleh terbatasnya jumlah tenaga
kemampuan profesional yang dimiliki oleh sebagian besar jenis tenaga ini. Proses
digunakan secara sistematis dan menggunakan konsep dan prinsip ilmiah yang
mutu serta hasil asuhan keperawata. Pendekatan sistem dapat didefinisikan untuk
memandang sesuatu sebagai suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur, komponen-
2
berinteraksi, saling tergantung dalam mencapai tujuan. Pendekatan sistem meliputi
cara berpikir tentang fenomena secara keseluruhan, metode atau teknik dalam
B. Tujuan
keperawatan
standar keperawatan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pada era sekarang ini, kita hidup dalam organisasi yang terdiri dari
berbagai komponen didalamnya, seperti sifat mereka, interaksi mereka, dan derajat
organisasi yang lekat didalamnya. Organisasi seperti ini dianggap sebagai suatu
organisasi sosial. Oleh karena itu, kita tidak bisa memandang dan menjelaskannya
dalam bagian-bagiannya, akan tetapi bagian-bagian itu harus dijelaskan dalam arti
menyeluruh.
Teori sistem dapat dikatakan teori yang relatif baru. Teori ini muncul
dasarnya dibentuk oleh sekelompok manusia yang berinteraksi antara satu dengan
yang lainnya, maka munculah teori hubungan manusia serta teori perilaku yang
Teori sistem sangat penting dalam dunia keperawatan, karena dalam teori
sistem ini kita dapat mempelajari suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan
tim kesehatan lain berhasil secara sempurna apabila ada sikap saling menunjang
4
pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada
perbedaan yang akanterjadi antara perawat dan pasien. Di samping itu, dalam
menyeluruh (holistik).
Salah satu kemajuan yang dicapai saat ini adalah kemajuan dalam
Sistem Informasi Kesehatan, yaitu suatu sistem yang terpadu untuk menyajikan
data tersebut sesuai instruksi dan mengeluarkan hasilnya. Model dasar sistem
berupa masukan, pengolahan dan keluaran adalah model yang sesuai bagi suatu
kasus informasi yang paling sederhana. Oleh karena itu, pengetahuan sistem dan
pendekatan sistem dasar sangat penting untuk dipelajar dalam sistem informasi
kesehatan.
5
B. Pengertian Sistem
1. Pengertian Sistem
tersebut saling berhubungan dan merupakan bagian dari suatu tujuan umum
yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.
berinteraksi.
Dari beberapa definisi diatas yang lebih jelas memaparkan sistem adalah
Dengan kata lain, suatu bukanlah merupakan unsur-unsur yang terkait secara
kebersamaan yang menyatu disebabkan tujuan atau sasaran yang sama. Wilian A.
6
Shorde dan Dan Voich J.R. dalam bukunya “Organization and Management”
tertentu.
3. Keterbukaan : sistem saling berhubungan dengan sebah sistem yang lebih besar,
yakni lingkungannya.
mempunyai nilai.
sistem bersangkutan.
yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Misalnya,
Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti
provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu Negara denga rakyat
sehari-hari, forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk
banyak hal dan berbagai bidang sehingga memiliki makna yang beragam.
Dalam pengertian yang paling umum, sebagai sistem adalah sekumpulan alat
didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian yang
7
Sistem merupakan suatu kerangka yang berhubungan dengan keseluruhan
internal dan lingkungan disekitarnya. Sistem terdiri atas tujuan, proses da nisi.
Tujuan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga tujuan dapat memberikan
arah pada sistem. Proses berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak dicapai
2 Jenis-jenis sistem
Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL
Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara
fisik.
sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia
Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat
(khasiat suatu obat oleh apoteker) sedangkan sistem tak tentu adalah sistem
8
4. Sistem tertutup dan terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luar atau
otomatis (contoh : reaksi kimia dalam tabung), sedangkan sistem terbuka adalah
3 Karakteristik sistem
Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server”, sistem memiliki
karakteristik, antara lain komponen sistem (Sistem terdiri dari sejumlah komponen
yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen
sistem atau bagian-bagian dari sistem), batasan sistem (Daerah yang membatasi
suatu sistem dengan sistem lain atau dengan lingkungannya), subsistem (Bagian-
bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk
(Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi
subsistem lain), masukan sistem (Energi yang masuk kedalam sistem), keluaran
sistem (Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
keluaran), sasaran sistem (Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan
9
4. Pendekatan Sistem
yang dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan
yang ada dan relevansi antara beberapa komponen (subsistem) dari suatu sistem
yang ada. Analisa sistem adalah suatu cara kerja yang dengan mempergunakan
fasilitas yang ada, dilakukan pengumpulan pelbagai masalah yang dihadapi untuk
definisi masalah yang spesifik, mencegah analisis menerapkan secara dini model
segala upaya dan kegiatan pencegahan dan pengobatan penyakit, semua upaya
10
Pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan adalah upaya-upaya yang
C. Sistem Klien
Klien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam
keadaan sakit maupun sehat (Wijono, 1999). Jika dikaitkan dengan teori Roy,
bahwa manusia (klien) adalah suatu sistem dalam pelayanan kesehatan. Klien
merupakan salah satu komponen tunggal yang memiliki hak dan kewajiban
lingkup klien dapat dibedakan menjadi 3 yaitu individu sebagai klien, keluarga
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
11
3. Kelompok dan Masyarakat Sebagai Klien
erat yang secara kontinu hingga terjadi interaksi baik dalam lingkungan sendiri
lingkungannya
dan terdiri atas individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang mempunyai
Convention Civil and Political Right 1966 yaitu hak memperoleh pemeliharaan
kesehatan (the right to health care) dan hak menetukan nasib sendiri.
12
Finland 1964 ditetapkan hak untuk memperoleh informasi ( Poernomo, 1992
dengan situasi nyata dan melihat situasi tersebut secara individu, serta tetap
Consent mengandung arti suatu tindakan atau aksi beralasan yang diberikan
pengambilan consent yang tepat juga tidak bertentangan dengan hak pasien
2. Hak perlindungan Bagi Anak, Individu Gangguan Mental, Usia Lanjut, dan
Wanita
usia lanjut yang sudah mengalami gangguan pola berpikir atau kelemahan
fisik yang mereka tidak dapat membuat keputusan tentang nasibnya sendiri,
sini, hak-hak mereka tidak dilanggar dan segala keputusan yang dibuat
13
terhadap mereka merupakan keputusan yang terbaik. Apabila diperlukan
orang lain ( misalnya orang tua atau wali), pengaturan ini harus dijamin
Pasien secara umum tidaklah mempunyai hak atas terapi tertentu yang
5. Hak untuk memilih tenaga kesehatan dan rumah sakit yang akan merawat
pasien.
dirinya, tenaga kesehatan yang akan merawatnya, aturan rumah sakit dan
14
atas segala pertanyaan yang diajukannya. Hak tersebut merupakan dasar bagi
c. Pasien dalam keadaan tidak sadar ( dalam keadaan darurat dianggap sudah
ada izin)
15
bergantung pada usia, pendidikan, keadaan umum pasien dan mentalnya, namun
pada umumnya dapat dipedomani hal-hal berikut: (Hanafiah dan Amir, 1999)
1. Informasi yang diberikan haruslah dengan bahasa yang dimengerti oleh pasien.
3. Untuk anak-anak dan pasien penyakit jiwa, maka infromasi diberikan kepada
23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan UU Nomor 2009 Tahun 2004 tantang
praktik kedokteran.
ini juga sangat penting, agar tenaga kesehatan tidak melakukan kesalahan.
16
3. Kewajiban menghormati kerahasiaan diri dan kewajiban tenaga kesehatan
thn 2004.
Pelayanan Kesehatan
17
Penyuluhan kesehatan masyarakat
Peningkatan gizi
Pemeliharaan kesehatan perseorangan
Pemeliharaan kesehatan lingkungan
Olahraga secara teratur
Rekreasi
Pendidikan seks
invasi mikroba patogen karena adanya prosedur dan tindakan medis. Upaya
kegiatan-kegiatan:
Imunisasi masal terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
kunjungan rumah
rumah
meningkatkan kesehatan dan melindungi klien dari penyakit. Hal ini dapat
18
mencakup pemberian nutrisi dan perhatian terhadap perkembangan pribadi
klien.
c. Asuhan Primer
klinik kesehatan kerja, dan pusat keperawatan. Asuhan Primer merupakan salah
19
masyarakat dan lingkungan jika ingin melayani kebutuhan kesehatan dari
kelompok dewasa muda dengan usia antara 19-20 tahun (Collins, et. Al, 2006).
Padahal kelompok usia ini memiliki angka insiden yang tinggi untuk obesitas,
kehamilan, dan HIV. Mereka yang tidak memilki asuransi kesehatan cenderung
(disebut juga pelayanan akut) memakan biaya lebih banyak. Tempat pelayanan
kesehatan sekunder dan tersier meliputi departemen darurat rumah sakit, sentra
pelayanan darurat, unit pelayanan kritis, dan unit rawat jalan medis-operatif.
dekat dengan seluruh anggota tim pelayanan kesehatan. Perawat juga harus
memiliki kemampuan berpikir kritis dan mengenali masalah klien secara tepat.
20
e. Asuhan restoratif (pemulihan)
melalui pengenalan perawatan diri dan kemandirian. Aspek penting dari asuhan
patofisiologi, dan rasional ilmiah atas terapi yang dilakukan perawat dalam
restoratif. Tanggung jawab utama sistem adalah bekerja dengan keluarga klien
dan anggota tim lain serta membantu klien meningkatkan kemampuannya untuk
f. Asuhan berkelanjutan
yang tidak akan hidup mandiri, atau mereka yang menderita penyakit stadium
komunitas (contoh: perawatan harian dewasa dan pusat lansia), atau dirumah
21
Asuhan berkelanjutan di lingkungan institusional atau komunitas lebih
menjadi:
1) Asuhan promotif
2) Asuhan preventif
maupun potensial (Potter dan Perry, 2005:14). Pada asuhan promotif dan
dan sesuai serta peduli akan pentingnya hidup dalam taraf kesehatan yang
baik.
22
Asuhan primer, sekunder, dan tertier
1) Asuhan primer
2) Asuhan sekunder
23
tidak diinginkan yang mungkin disebabkan oleh pengobatan atau
24
DAFTAR PUSTAKA
Allimul, Aziz. 2004. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya medika
Anggoro, Yoga. (2004). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
1992 tentang Kesehatan dan Undang-undang Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Jakarta: Visimedia.
Asmafi. 2005 konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Collins S.R., et al. 2006. “Rite of Passege? Why Young Adult Become Uninsured
and How New Policies Can Help”. The Commonwealth Fund:
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial, Problematika, dan Pengendaliannya. Jakarta:
Salemba Medika
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
EGC
Engram, Barbara. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC
Hanafiah, Yusuf., Amri Amir. (1999). Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan
Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hegner, Barbara dan Esther Caldwell. 1994. Asisten Keperawatan Suatu
Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta: EGC
Heryanto. 2007. Konsep Dasar Keperawatan dengan Pemetaan Konsep. Jakarta:
Salemba Medika.
25
26