Anda di halaman 1dari 4

ANALOGI MEKANIS LISTRIK

Pada system mekanis dapat dinyatakan dan dipelajari dengan sirkuit elektris

dan ekuivalennya, yang lebih mudah dibuat, dibandingkan dengan model system

mekanis yang bersangkutan dan lebih baik dengan mengambil hasil experimental

system sicuit elektris ekuvalen daripada hasil eksperiment dari model mekanis.

Rangkaian ekuivalen elektris dapat diperoleh dengan membandingkan

persamaan gerakan untuk kedua system, baik system mekanis maupun elektris pada

persamaan analog. Apabila dilihat secara matematis mempunyai bentuk persamaan

deferentialnya sama. Sehingga untuk mempermudah analisis ekuvalen dari

rangkaian elekrtris dapat dibuat dengan menggunakan hokum Kirchoff.

Hukum kirchoff I ( hukum arus )

Definisi : Yaitu jumlah aljabar semua arus yang mengalir menuju titik sembarang

dalam rangkaian setara sama dengan nol.


Ib ∑I = 0 Pada satu simpul

Ia ID maka : Ia + Ib + Ic = ID
Ia + Ib + Ic - ID = 0
Ic

Hukum Kirchoff II :
Definisi : Yaitu Jumlah aljabar dari tegangan dan penurunan tegangan didalam
sembarang rangkaian tertutup sama dengan nol.
R12

+ +
V1 I(t) V2
∑E ± ∑I x R = 0

R2 - V1 + I x R + V2 + I x R2 = 0

1
Didalam analogi Listrik ke Mekanis yaitu terdapat dua analogi :
1. Voltase ke Gaya atau analogi massa - Induktansi (mass –Inductance
analogy)
2. Arus ke Gaya atau analogi massa – Kapasitor( mass–Capacitance analogy)

Sebagaimana diperlihatkan didalam table analogi mekanis listrik bahwa analogi


ini mempunyai keuntungan yaitu : Bahwa rangkaian electris dan rangkaian
mekanis dua- duanya bentuknya sama.

Komponen – komponen Mekanis:

Pada komponen-komponen mekanis dapat dijelaskan dalam kerjanya


menjadi dua besaran yaitu : gerakan translasi dan gerakan rotasi

1. Gerakan Translation : Dalam menganalisa system mekanik ada 3 cara antara


lain :

a. Element Massa :
X(t) dimana :
V(t)
F(t) dv d x
2

Massa F M M
Ref dt dt 2

b. Elemen pegas :
X1(t) X2(t)

V1(t) F Kx1 x2 K.X


K V2(t)
F(t)
t
t
F v1 v 2 dt K Vdt

c. Element Damper/peredam
X1(t) X2(t) .
F Dx1 x2 D. X
V1(t)
D/f V2(t)
F(t)
F Dv1 v2 D.V

note : X(m) perpindahan; v (m/det) ; M(kg); F (gaya Newton ) kgm/det

K (N/m) Konstante pegas; D/f (Newton per m/det )


* Untuk konstanmte pegas K (Nm/det )

2. Gerakan Rotasi : Dalam menganalisa system mekanik ada 3 cara antara lain :
1.Element Inertia/kelembaman :
dimana :
Inersia
T J J
T(t) ώ, θ dt dt 2

2. Elemen Torsional pegas :


K
T K 1 2 K.
T(t)
ώ1, θ1 ώ2, θ2
t
t
T K 1 2 dt K .dt

3. Element Damper/peredam
D/f
T D1 2 D.
T(t)
ώ1, θ1 ώ2, θ2 T D1 2 D.
Secara umum, amatilah pada table untuk membuat rangkaian ekivalen elektrik dari
system mekanis. Apabila gaya bekerja secara seri dalam system mekanis, maka
gaya ini dalam elemen elektris dinyatakan secara parallel, dan apabila gaya secara
parallel dalam system mekanis, maka dirangkaian listrik dinyatakan secara seri.
Catatan :
T = Torsi pada system ( Nm )
J = Momen Inersia ( kgm2 )
= Kecepatan sudut (rad/det)
θ = Perpindahan sudut (rad)
Nm / rad
f Koefisien...gesek / visko s
dt

Anda mungkin juga menyukai