Nim : 160204055
Resume
Sejarah Bani Israil (orang Yahudi) menggambarkan sejarah bangsa yang mengklaim
akidah mereka sebagai akidah paling benar dan termulia. Atas dasar ini mereka mencela dan
menyerang dengan terang-terangan sejarah bangsa lain sekaligus meremehkan kesucian agama
lain. Bani Israil adalah sebutan untuk keturunan Ya'qub. Nabi Ya'qub memiliki 12 putra yaitu,
Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda (Yahuda), Dan, Naftali, Gad, Asyer, Isakhar, Zebulon, Yusuf,
dan Benyamin. Keturunan mereka kemudian menjadi 12 suku dalam Bani Israil. Keturunan
Yusuf dibagi menjadi dua yaitu Suku Manasye yang merupakan keturunan putra sulung Yusuf
dan suku Efraim yang merupakan keturunan putra kedua Yusuf. Istilah bahasa Indonesia
"Yahudi" berasal dan merujuk pada putra Nabi Ya'kub bernama Yehuda. Mereka tinggal
menetap di sana selama 400 tahun, hingga kelahiran Nabi Musa 'alaihissalam yang nanti
memimpin Bani Israil keluar dari Mesir seperti yang dikisahkan dalam Kitab Keluaran (exodus).
pada zaman Nabi Yusuf yang memerintah di Mesir ialah bangsa Hyksos, yakni salah satu
suku Semit. Menjelang lahirnya Nabi Musa, Hyksos beserta dengan bangsa Israel dikalahkan
oleh Raja Ramses 1 dari suku lain memerintahkan semua anak laki-laki yang lahir harus
dibunuh. Tetapi Nabi Musa lahir pada saat itu justru dipelihara oleh Fir’aun (Ramses 1). Nabi
Musa adalah putra Imran yang terkecil, sedangkan dua kakaknya yakni Harun dan Maryam dua
tahun lebih muda dibandingkan Nabi Musa. Nabi Harun diangkat oleh Allah untuk mendampingi
Nabi Musa berdakwah. Allah mengangkatnya sebagai Rasul dan Nabi bagi bangsa Yahudi dan
ditugaskan mengajak Fir'aun agar menyembah Allah. Ajakan itu ditolak oleh Fir'aun dan
mencegahnya untuk keluar dari Mesir. Barulah ketika Allah memberikan bencana kepada Fir'aun
maka Fir’aun mengizinkan untuk keluar dari Mesir lalu mereka mengejar Bani Israil sehingga
Allah membebaskan Bani Israil dan menenggelamkan Raja Fir'aun. Hal inilah yang dijadikan
Nabi Yusya bin Nun menggantikan Nabi Musa memimpin bangsa Israil (1280- 1200 SM)
dan menduduki Kan'an setelah lama dijanjikan Allah. Selama hampir 500 tahun ditingalkan oleh
keluarga Nabi Ya'kub. setelah menduduki Kan'an, mereka lupa perjanjiannya dengan Allah.
Mereka membaurkan diri dengan adat istiadat Kan'an dengan kekafiran. Di antara
penyelewengan mereka adalah penyembahan terhadap sapi emas. Bangsa Israil kembali jaya
tatkala dipimpin oleh Raja Talut (Kristen menyebutnya Saul) 1042-1012 SM; Nabi Daud
(Kristen menyebutnya David) 1012-972 SM; dan Nabi Sulaiman (Kristen menyebutnya
Solomon) 972-932 SM. Ketiga raja itu adalah tokoh kerajaan Bani Israil. Untuk mengetahui
kisahnya lihat QS Al-Baqarah Ayat 246-51, dan QS An-Nahl Ayat 15-44. Nabi Daud berjasa
dalam meletakkan agama sebagai dasar negara seperti yang telah dirintis oleh syariat Nabi Musa.
Sedangkan Nabi Sulaiman menyempurnakan cita-cita ayahnya mendirikan masjid untuk Bangsa
Israil di Baitul Maqdis, walaupun telah direncanakan pada masa Daud. Di dalamnya tersimpan
10 Amar Allah.
Baitul Maqdis dibangun di atas bukit Moria (Sion), di bagian utara Kota Yerussalem. Akan tetapi
tatkala Yerussalem diduduki oleh Nebukadnezar (Raja Babilon) tahun 606 SM. Baitul Maqdis
dibakar dan dibawa peralatannya ke Babilon, mereka membangun kembali Baitul Maqdis. Alat
peribadatan yang dirampas oleh Raja Babilon dikembalikan oleh Cyrus. Pada masa Raja Herodes
tahun 20 SM diperbesar, tetapi 90 tahun kemudian (70 M) dimusnahkan oleh bangsa Romawi.
Ada beberapa kitab yang dianggap suci agama Yahudi yakni Taurat, Talmud, Septuaginta
dan Pentateuch. Akan tetapi, intinya adalah Kitab Taurat dinamakan Perjanjian Lama atau yang
biasa disebut Tanakh. Sedangkan kitab suci agama agama Kristen (Nasrani) adalah Perjanjian
Lama ditambah dengan Perjanjian Baru atau biasa disebut Bible atau al-Kitab. Talmud adalah
sebuah kitab yang dianggap suci oleh orang-orang Yahudi berisi ajaran agama yang bersifat
lisan. Lebih jelasnya lagi Talmud adalah ideologi yang menafsirkan dan menjelaskan semua
pengetahuan, ajaran, undang-undang, moral dan budaya Bangsa Israel. Sulaiman bin Daud
adalah seorang Nabi sekaligus raja terakhir bagi Bangsa Israel. Beliau diganti oleh putranya
Rabeam, yang melanjutkan tahta kekuasaan ayahnya selama masa fatrah (masa di antara dua
orang Nabi) yang kurang lebih tujuh belas tahun. Setelah Rabeam wafat, Bangsa Israel terpecah-
pecah hingga mendekati kemusnahan akibat kekuatan intern dan faktor eksterm berupa
penyerangan tanah Palestina dan daerah sekitarnya. Orang Yahudi sebelumnya beribadah di Bait
Allah (Rumah Suci). Setelah Bait Suci hancur, orang Yahudi membangun Sinagoge sebagai
tempat ibadah mereka. Tokoh-tokoh berpengaruh bagi orang Yahudi adalah Musa, Abraham,
Ya'kub dan Daud. Yang menjadi tokoh sentral bagi mereka adalah Musa. Begitulah sejarah
singkat bangsa Israel sebelum kelahiran Nabi Isa. Pada masa kelahiran Nabi Isa, Roma
menyerang Mantiqah hingga Mantiqah dan Palestina tunduk di bawah kekuasaan Raja Herodes
dan yang menjadi hakimnya pada masa itu adalah Pilatus al-Nabthi. Bagi orang Kristen, tokoh
sentralnya-ialah Yesus Kristus (Isa Al-Masih). Orang Kristen menjadikan gereja sebagai rumah
ibadah mereka. Mereka beribadah pada hari Minggu karena menganggap Yesus Kristus bangkit
Putra-putra Ya'qub inilah yang adalah cikal bakal lahirnya istilah Bani Israil. Mereka dan
keturunannya dinamakan sebagai Al-Asbath, yang berfaedah cucu-cucu. Sibith dalam bangsa
Yahudi yaitu seperti suku untuk bangsa Arab dan mereka yang telah tersedia dalam satu sibith
berasal dari satu bapak. Masing-masing anak Ya'qub kemudian menjadi bapak untuk sibith Bani
Israil. Karenanya seluruh Bani Israil berasal dari putra-putra Ya'qub yang berjumlah 12 orang.
Sifat-sifat Bani Israel digambarkan di dalam Al-Qur'an beberapa besar sebagai manusia
yang keras kepala, membangkang, pesimis, tamak terhadap dunia, pengecut, suka menghina,
“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang
Telah ditunjukkan beberapa mukjizat oleh para nabi Musa, Isa dan lainya. Mereka tetap
tidak mengakui tentang kebenaran paham yang dibawa oleh para nabinya. Pembunuhan bukan
hal asing dalam sejarah Bani Israel, bahkan nabi-nabi mereka, seperti Zakariyya dan Yahya pun
dibunuh. Mereka juga mengira telah sukses membunuh Isa dan bangga atas usahanya.
Semasa Yusuf mempunyai kekuasaan di Mesir, Bani Israel mengembang dari tujuh puluh
orang menjadi tiga juta orang. Di sela mereka terdapat ratusan ribu orang Yahudi dari keturunan
Yahuda yang rata-rata berotak cerdas tetapi beberapa besar dari bangsa ini mempunyai watak
buruk seperti, kikir, sombong, keduniaan, berharapan menguasai bangsa lain, ashabiyah (fanatis),
Ketika Isa terus mendakwahkan risalah Tuhan, kaum Bani Israel mengetahui gelagat
yang tidak menguntungkan pihaknya. Karenanya kaum Bani Israel pun mengambil jalan dengan
memfitnah Isa. Diceritakan bahwa Isa diceritakan mempunyai kekuatan sebagai penyihir dan
sebagai orang yang akan mengubah syariat dan mereka menisbatkan kekuatannya yang luar biasa
untuk kekuatan setan. Ketika mereka tidak lagi mempunyai tipu daya yang dapat melumpuhkan
Isa dan mereka melihat orang-orang yang lemah dan orang-orang fakir bersama-sama menjadi
satu golongan di sekitarnya, karenanya mereka mulai membuat suatu makar, yaitu mereka mulai
memengaruhi orang-orang Romawi. Ketika orang Yahudi tidak sukses memerangi Isa,
Mulailah para ketua pendeta Yahudi bermusyawarah untuk membuat suatu kesimpulan
tentang agenda yang mereka lakukan untuk menangkap Nabi Isa yang tidak menirnbulkan
karenanya malu seorang dari murid al-Masih yang dua belas pergi untuk mereka, yaitu Yahuda
al-Iskhariyutha, dengan meminta sejumlah imbalan. Tetapi pada akhirnya Isa tidak sukses
mereka bunuh.