Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI


DI PUSKESMAS AMBULU KABUPATEN JEMBER

Oleh:
Fatimatus Zahro
NIM. 20020035

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL
2020/2021
Laporan pendahuluan nutrisi

1.1 Defenisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Alimul, 2006, hlm. 52).
Nutrisi adalah substansi organik dan non organik yang ditemukan dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik ( Kozier dalam Mubarak, 2008, hlm.
26)
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan ( Wikipedia Indonesia, 2008).

1.2 Etiologi
1. Kekurangan nutrisi
a. Efek dari pengobatan
b. Mual/ muntah
c. Gangguan intake makanan
d. Radiasi/ kemoterapi
e. Penyakit kronis
f. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker
g. Disfagia karena adanya kelainan persarafan
h. Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit / intoleransi laktosa
i. Nafsu makan menurun     ( Wartonah, 2006 dan Alimul, 2006, hlm. 67)
2. Kelebihan nutrisi
a. Kelebihan intake
b. Gaya hidup
c. Psikologi untuk konsumsi tinggi kalori
d. Penurunan laju metabolic
e. Latihan/ aktivitas yang tidak adekuat   (Wartonah, 2006 dan Potter, 2005)
1.3 Klasifikasi
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh ( Potter, 2005)

Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan :

1. Body Mass Index


Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan, BMI
dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji
kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
2. Ideal Body Weight
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat
badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 10% dari jumlah itu.
(Wartonah, 2006)

1.4 Patofisiologi
1.5 Patway

1.6 Manifestasi klinis


1. Kekurangan nutrisi
 Penurunan BB
 BB dibawah normal
 TB dibawah normal
 Malaise
 Myalgia
 Defisit albumin serum
2. Kelebihan nutrisi
 Peningkatan BB
 BB diatas normal
 DM
 PJK

1.7 Pemeriksaan penunjang


Agar didapat dukungan nutrisi yang adekuat penting dilakukan langkah-langkah sebagi
berikut:
1. Penilaian status gizi untuk mengetahui keadaan umum pasien
2. Penilaian stress metabolic mengetahui perubahan metabolism akibat penyakitnya
3. Pemantauan kebutuhan nutrisi dan metode pemberian
4. Pemeriksaan laboratorium yang berkaitan dengan perubahan metabolism

Pemeriksaan laboratorium yang penting pada gangguan metabolism karbohidrat


1. Pemeriksaan urin
2. Glukosa darah
3. Hb AI C / Hb AI total
4. Fructosamin
5. Insulin/glucagon
6. C- peptide
7. Benda keton
8. Analisa gas darah

1.8 Diagnosa banding


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor
biologis, ketidak mampuan makan , mencerna makanan ditandai dengan diare atau mual
muntah
2. Berat badan berlebih brhubungan dengan perilaku kurang gerak ditandai dengan BMI >
25 KG
3. Kekurangan volume cairan berhubngan dengan kehilangan cairan ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh dan mukusa kering
1.9 Penatalaksanaan
4. Timbang badan setiap hari dan pantau hasil pemeriksaan laboratorium , misalnya : Hb,
albumin, nematokrit
5. Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat, konsekuen pada ahli gizi
6. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat, negosiasikan dengan klien. Tujuan masukan
untuk setiap kali makan dan makan makanan kecil
7. Pertahankan kebersihan mulut yang baik (sikat gigi, membersihkan/membilas mulut)
sebelum dan sesudah mengunyah makanan
8. Jelaskan tentang konsep keseimbangan intake output

1.10 Komplikasi
1. Malnutrisi
Kekurangan zat makanan (nutrisi) ataupun kelebihan (nutrisi)
2. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20%
berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolism karena
kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam pengguanaan kalori.
3. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan
kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
4. Penyakit jantung koroner
Merupakan gangguan nutrisi yangs sering disebabkan oleh adanya peningkatan
kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya
perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas, dan lain-lain.

5. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian
lemak secara berlebihan.
6. Anoreksia nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai
dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi,
dan kelebihan energy. (Alimul, 2006, hlm.68)

1.11 Proses keperawatan


A. Pengkajian
1. Komponen pengkajian nutrisi :

Data skrining Data tambahan


Antropometri ·      Tinggi badan ·     Lipatan trisep
·      Berat badan ·     LILA
·      Berat badan ideal ·     Lingkar otot lengan
tengah
·      Indeks massa tubuh
·     Lingkar lengan tengah
Biokimia ·      Hemoglobin ·     Kadar transferin serum
·      Albumin serum ·     Nitrogen urea kemih
·      Hitung limfosit total ·     Ekskresi kreatinin
kemih
Clinical ·      Kulit ·     Analisis rambut
·      Rambut dan kuku ·     Neurologi
·      Membran mukosa
Diet ·      Porsi makan dalam 24 jam ·     Riwayat diet
·      Frekuensi makan
Environment ·      Lingkungan
Fatique ·      Tingkat aktivitas ·     Penyakit tertentu yang
berhubungan dengan
aktivitas
2. Riwayat keperawatan
a. Usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas
b. Kesulitan makan (gangguan mengunyah atau menelan)
c. Perubahan nafsu makan
d. Perubahan berat badan
e. Ketidakmampuan fisik
f. Kepercayaan budaya dan agama yang mempengaruhi dalam pemilihan makanan
g. Status kesehatan umum dan kondisi medis
h. Riwayat pengobatan
3. Pemeriksaan fisik
Pengkajian tidak hanya berfokus pada jaringan yang berproliferasi secara cepat
seperti kulit, rambut, kuku, mata, dan mukosa tetapi juga meliputi tinjauan sistematis
yang dapat dibandingkan dengan setiap pemeriksaan fisik yang rutin.

Tanda Klinis malnutrisi :

Area pemeriksaan Tanda- tanda


Penampilan umum Apatis, tidak bersemangat, lelah, mudah letih
BB Berlebih/ kurang
Kulit Kering, berlapis, bersisik, pucat/ berpigmen, ada petekie/
memar, lemak subkutan kurang
Kuku Rapuh, pucat, melengkung, bentuk seperti sendok
Rambut Kering, kusam, jarang, warna memudar, rapuh
Mata Konjungtiva pucat/merah,, kering, kornea lunak, kornea
berawan
Bibir Bengkak, pecah berwarna merah di pinggir mulut, fisura
vertical
Lidah Bengkak, berwarna merah, penampakan halus
Gusi Berspons, bengkak, mudah berdarah, meradang
Otot Lemah, mengecil
System Anoreksia, tidak mampu mencerna, diare, konstipasi,
gastrointestinal pembesaran hati
Saraf Penurunan refleks, kehilangan sensorik, rasa terbakar,
kesemutan di tangan dan kaki, iritabilitas

4. Riwayat diet
Mencakup data mengenai pola dan kebiasaan makan klien yang biasa; pilihan
makanan, alergi, dan intoleransi; frekuensi, jenis, dan kuantitas makanan yang
dikonsumsi; dan factor social, ekonomi, etnis atau agama yang mempengaruhi nutrisi.
B. Diagnosa keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.:
a. Kesulitan  untuk mencerna makanan
b. Kesulitan untuk menelan makanan
c. Anoreksia, muntah
d. Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrien
e. Depresi, stress, isolasi social
f. Peningkatan kebutuhan protein dan vitamin untuk penyembuhan luka dan
penurunan asupan sekunder akibat: pembedahan, medikasi ( mis. kemoterapi),
terapi radiasi, rekontruksi bedah mulut, kawat rahang
g. Penurunan asupan oral, ketidaknyamanan mulut, akibat : terapi radiasi,
kemoterapi, tonsilektomi

Ditandai dengan:

Data obyektif Data subyektif


·         Berat badan 20%  atau lebih di bawah Pasien mengatakan :
BB ideal ·  Nyeri abdomen
·         Diare ·  Kram abdomen
·         Bising usus hiperaktif ·  Menghindari makan
·         Penurunan BB dengan asupan ·  Cepat kenyang setelah
makanan adekuat mencerna makanan
·         Membran mukosa pucat
·         Ketidakmampuan mencerna makanan
·         Tonus otot menurun
·         Sariawan di rongga mulut
·         Steatorea
·         Kelemahan otot
·         Gangguan menelan
Laborat
·          Albumin serum
·          Transferin
·          Elektrolit
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pasien dapat menunjukan peningkatan
pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Kriteria Hasil:

 Nafsu makan meningkat


 Peningkatan masukan oral
 Peningkatan aktivitas
 Massa otot
 Berat badan

Intervensi Keperawatan :

Mandiri :
 Timbang BB setiap hari
 Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
 Berikan kondisi yang relaks saat menyajikan makanan
 Ajarkan atau bantu individu untuk beristirahat sebelum makan
 Pertahankan kebersihan mulut yang baik sebelum dan sesudah makan
 Berikan makan dalam porsi kecil namun sering
 Instruksikan individu yang mengalami penurunan nafsu makan untuk :
 Makan makanan kering (crakers) saat bangun tidur
 Makan makanan asin bila tidak ada pantangan
 Hindari makanan yang terlalu manis
 Makan kapan saja bila dapat ditoleransi
 Pada kondisi menurunnya nafsu makan, batasi asupan cairan saat makan dan
hindari mengonsumsi cairan satu jam sebelum dan sesudah makan.

Kolaborasi :

 Konsulkan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat pada ahli gizi
 Berikan suplemen makanan
 Beri makanan tinggi kalori dan tinggi protein
 Enteral. Pemberian makanan melalui selang nasogastrik (NGT)
 Nutrisi parenteral total (TPN), menggunakan larutan hiperosmolar.

2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d.:


 Perubahan pola kepuasan makan
 Penurunan indera pengecapan dan penciuman
 Obat-obatan (kortikosteroid, antihistamin, estrogen)
 Penurunan pola aktivitas, penurunan kebutuhan metabolic
 Kurang pengetahuan terhadap nutrisi dasar
 Pola makan disfungsional
 Peningkatan nafsu makan
 Pemilihan makanan yang tidak memenuhi kebutuhan sehari-hari
Ditandai dengan :

Data Obyektif Data Subyektif


·      Disfungsi pola makan (mis. Makan Pasien mengatakan :
sambil melakukan aktivitas lain) ·      Adanya pola makan yang tidak
·      Aktivitas monoton diinginkan
·      Lipatan otot triseps > 25mm pada ·      Adanya kelebihan frekuensi
wanita; >15mm pada pria makan
·      Obesitas, BB 20% melebihi tinggi dan
kerangka tubuh ideal
·      Kelebihan BB 10% melebihi tinggi
dan kerangka tubuh ideal
Laborat :
·      Albumin serum
·      Transferin
·      Elektrolit

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan   Pasien dapat menunjukan pemenuhan


kebutuhan nutrisi adekuat.

Kriteria Hasil :

 Peningkatan aktivitas dengan penurunan BB


 Mengidentifikasi pola makan yang menunjang penambahan BB
 Penurunan BB
 Lipatan otot triseps…
 BB ideal ….
 Menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu
 Masukan adekuat tapi tidak berlebihan, cukup kalori, lemak, protein,
karbohidrat, vitamin, mineral, besi, dan kalsium

Intervensi Keperawatan :
Mandiri :

 Observasi aktivitas klien


 Tentukan factor penyebab peningkatan BB
 Timbang BB klien
 Tentukan keinginan dan motivasi klien untuk mengurangi BB
 Bantu klien untuk menentukan pola makan  tentang apa, kapan, dan di mana
pasien makan.
 Berikan informasi yang sesuai tentang kebutuhan nutrisi adekuat  dan
bagaimana dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
 Anjurkan klien untuk mengikuti diet yang terdiri dari karbohidrat kompleks
dan protein, dan hindari gula, makanan cepat saji, kafein atau minuman
ringan.
 Ajarkan pemilihan makanan yang sesuai.
 Bantu pengurangan BB:
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi motivasi untuk makan dan isyarat
internal dan eksternal yang dikaitkan dengan makan
 Tentukan dengan klien tentang jumlah penurunan BB yang diinginkan
 Bantu dengan menyesuaikan diet terhadap gaya hidup dan tingkat aktivitas
 Rencanakan program latihan , pertimbangkan aktivitas  klienyang dibatasi
 Susun rencana yang realistis dengan klien untuk memasukkan pengurangan
asupan makanan dan peningkatan penggunaan energy
 Ajarkan teknik modifikasi perilaku untuk mengurangi asupan kalori :
 Jangan makan pada saat melakukan kegiatan
 Minum segelas air sesaat sebelum makan
 Kurangi porsi makanan tambahan, makanan berlemak, makanan manis, dan
alcohol.
 Siapkan makanan dalam porsi kecil cukup untuk satu kali makan
 Makan dengan perlahan dan kunyah makanan hingga sempurna

Kolaborasi :
 Diskusikan dengan ahli gizi, program penurunan BB yang meliputi
pengelolaan diet dan pengeluaran energi

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A Aziz, 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia : aplikasi konsep dan
proses  keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana asuhan keperawatan. Jakarta : EGC

Kozier, Barbara. 2010. Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses, dan praktik edisi 7.
Jakarta : EGC

Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku ajar kebutuhan dasar manusia : teori dan aplikasi dalam
praktik. Jakarta : EGC

Potter, Patricia A. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan. Jakarta :EGC

Wartonah, Tarwoto. 2006.  KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai