Anda di halaman 1dari 2

Nama : TITIK SANDARI

Nim : P05140119046

Kelas : II A

Prodi : D3 KEBIDANAN

Bidan berperan strategis dalam upaya penanganan COVID-19

Paragraf Deskripsi

Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)


Purwokerto Dr. Ridlwan Kamaluddin mengatakan, bidan memiliki peran strategis sebagai
salah satu garda terdepan dalam upaya penanganan COVID-19.

Paragraf Narasi

"Bidan khususnya yang bertugas di desa, sebagai salah satu komponen masyarakat
yang mengerti seluk beluk desa tersebut, berperan strategis dalam peningkatan dan
pemeliharaan status kesehatan masyarakat terutama pada masa pandemi ini," katanya di
Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Paragraf Eksposisi

Koordinator bidang kesehatan Pusat Mitigasi Bencana Unsoed tersebut mencotohkan


selama masa pandemi ini bidan desa ikut melakukan pendataan pemudik yang pulang
kampung dan menyosialisasikan mengenai pentingnya karantina mandiri selama 14 hari guna
mencegah penyebaran COVID-19.Selain itu bidan juga berperan dalam menyosialisasikan
mengenai upaya mencegah COVID-19 dan pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan
sehat kepada penduduk desa."Dengan bekal ilmu yang dimiliki dan pemahaman mengenai
kondisi desa maka bidan berperan strategis dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat
setempat dengan mengedepankan kearifan lokal dan budaya setempat," katanya.

Paragraf Persuasif

Dia menambahkan pada masa pandemi ini bidan mempunyai kontribusi besar dalam
pengurangan risiko bencana berbasis komunitas."Dengan bekal keilmuan dan kompetensinya,
bidan dapat mempunyai kontribusi spesifik dalam penanganan COVID-19 berbasis
komunitas dengan cara mendorong warga desa untuk berperan aktif memutus mata rantai
penularan virus," katanya.Dia menambahkan upaya tersebut daoat dilakukan dengan
sinkronisasi dan kerja sama dari berbagai pihak dalam menjalankan program penanganan
COVID-19."Bidan juga dapat mendorong agar masyarakat tangguh dan siap dalam
penanggulangan bencana dan melawan COVID-19 melalui berbagai upaya berbasis
komunitas. Kolaborasi antara tenaga kesehatan seperti dokter desa dan bidan desa bersama
masyarakat menjadi sebuah tantangan dan keharusan dalam menghadapi normal baru,"
katanya.

Paragraf Argumentasi
Kolaborasi tersebut, tambah dia, sesuai dengan program pengurangan risiko bencana
berbasis komunitas (PRBBK)."Program ini merupakan suatu upaya pendekatan kepada
masyarakat atau komunitas dalam mengelola risiko bencana di lingkungan sendiri,"
katanya.Dia menambahkan program ini adalah serangkaian kegiatan yang meliputi
pengkajian dan interpretasi sendiri atas ancaman dan risiko bencana yang dihadapi."Inti dari
kegiatan ini adalah optimalisasi sumber daya yang dimiliki masyarakat setempat serta
menjadi bagian integral dari kehidupan dan keseharian masyarakat tersebut dan program ini
bisa dijalankan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.

Anda mungkin juga menyukai