Anda di halaman 1dari 32

1. Merumuskan masalah.

Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya

masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.

Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang

melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya,

menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.

2. Merumuskan hipotesis.

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan

pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis.

3. Mengumpulkan data.

Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan

sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang

peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data

berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya.

4. Menguji hipotesis.

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu

permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan

sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis,

peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau

menolak hipotesis tersebut.

5. Merumuskan kesimpulan.

Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah

kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan

masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam

bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas.


Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang peneliti antara lain adalah memiliki kemampuan untuk
membedakan fakta dan opini, memiliki sikap berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
dalam ber argumentasi, memiliki kemampuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu, memiliki
kepedulian terhadap lingkungan, memiliki kemampuan dalam berpendapat secara ilmiah dan kritis,
serta memiliki keberanian mengusulkan suatu pemecahan masalah dan bertanggung jawab terhadap
usulannya. Sikap ilmiah ini merupakan salah satu bekal dasar bagi peneliti dalam menjalankan
penyelidikan atau penelitian ilmiah.

Pembahasan

Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya wajib dimiliki oleh seorang peneliti. Untuk dapat melalui
proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula, maka peneliti harus memiliki beberapa sifat-
sifat berikut ini:

Mampu Membedakan antara Fakta dan Opini

Fakta merupakan suatu kenyataan yang kemudian disertai dengan bukti-bukti ilmiah dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini berupa pendapat pribadi dari seseorang
yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Dalam melakukan studi pustaka yang dilakukan oleh
peneliti pada tahap observasi, seorang peneliti diharapkan mampu membedakan antara fakta dan
opini agar hasil penelitiannya tersebut memiliki ketepatan dan akurat serta dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan dan dalam melakukan Argumentasi

Peneliti yang baik diharapkan dapat mengedepankan sifat rendah hati ketika berada dalam satu
ruang dengan orang lain terlebih dengan orang yang memiliki pandangan yang berbeda dengan
peneliti. Saat ada peneliti lain yang bertanya, kemudian saat  berargumentasi, atau saat
mempertahankan hasil penelitiannya, diharapkan peneliti selalu menjunjung tinggi sikap sopan
santun dan dapat menghindari perdebatan yang melibatkan emosi. Dalam mengemukakan pendapat
dan berargumentasi kepala harus tetap dingin, tetapi peneliti juga harus  tetap berani
mempertahankan kebenaran yang diyakininya dengan dasar  bahwa pendapatnya sudah dilengkapi
dengan fakta pendukung yang jelas sumber dan kajiannya.

Mengembangkan Rasa Ingin Tahu

Peneliti hendaknya memiliki sifat haus akan ilmu sehingga akan memiliki keinginan untuk menuntut
ilmu, dengan demikian peneliti akan selalu berusaha memperluas pengetahuan dan serta
wawasannya, kemudian peneliti tersebut tidak ingin ketinggalan berbagai informasi di segala bidang,
dan selalu akan berusaha mengikuti perkembangan berbagai  ilmu pengetahuan yang semakin hari
semakin bertumbuh, semakin canggih dan semakin modern seiring dengan perkembangan jaman.

Peduli terhadap Lingkungan

Dalam melakukan aktivitas penelitian, peneliti diharapkan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya
dan berusaha agar hasil penelitian yang dilakukannya akan membawa dampak yang baik bagi
lingkungan dan bukan sebaliknya merusak lingkungan sekitarnya.  

Mengemukakan pendapat secara Ilmiah dan Kritis

Pendapat dari seorang peneliti diharapkan selalu bersifat ilmiah dan sifatnya tidak mengada-ada
tanpa didukung bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Peneliti juga harus
bersikap kritis terhadap permasalahan yang sedang terjadi dan berkembang di masyarakat.

Berani Mengusulkan Perbaikan atas Suatu Kondisi dan Bertanggung Jawab terhadap Usulannya
tersebut

Peneliti duharapkan memiliki sifat berani dan sifat bertanggung jawab terhadap semuakeadaan hasil
konsekuensi penelitian yang harus dihadapinya jika sudah mengusulkan sesuatu terkait perbaikan
kondisi tertentu. Usulan yang telah diutarakan tersebut akan selalu diemban dengan baik dan
dilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian diwujudkan dalam bentuk nyata sehingga hasilnya
dapat dinikmati oleh orang lain dalam bentuk yang lebih baik.

Bekerja Sama dalam melakukan aktivitas penelitian

Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti diharapkan  mampu bekerja sama dengan orang lain dan tidak
individualis atau tidak  mementingkan diri sendiri

Jujur terhadap Fakta yang terjadi dalam penelitian

Peneliti diwajibkan  harus jujur terhadap fakta terkait penelitian dan tidak boleh memanipulasi fakta
demi kepentingan penelitiannya sendiri. Proses penelitian  harus berlandaskan pada studi
kepustakaan yang benar agar jika orang lain melakukan penelitian yang sama,  akan didapatkan hasil
yang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa itulah hasil penelitian yang
sebenarnya.

Tekun
Seorang peneliti hendaknya harus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, tidak boleh ada sifat
malas, mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin, bersemangat, serta tidak mudah putus asa.
1. Genetika

Pada cabang ilmu biologi ini, kamu akan mempelajari tentang gen, materi


genetik (DNA dan RNA), dan pewarisan sifat dari induk kepada
keturunannya serta persilangan gen. Pernah nggak sih kamu bertanya-
tanya kenapa warna kulitmu bisa sama dengan warna kulit
ibumu? Hmm, dengan mempelajari ilmu ini, kamu bisa menemukan
jawabannya, lho.

2. Sitologi

Pada ilmu sitologi, kamu dapat mempelajari unit penyusun seluruh


makhluk hidup. Apakah itu? Yup! Itu adalah sel. Mulai dari struktur dan
organel sel, pembelahan sel, interaksi antar sel, daur hidup sel, hingga
kematian sel semua dibahas dalam ilmu ini. Gimana, seru kan?

3. Histologi

Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jaringan pada makhluk


hidup, seperti jaringan epitelium, jaringan pengikat, jaringan penyokong,
jaringan saraf, dan masih banyak lagi. Nah, bagi kamu yang ingin masuk
jurusan kedokteran, ilmu ini sangat bermanfaat untuk dipelajari lho, Squad.

4. Anatomi
Selain histologi, anatomi juga penting untuk dipelajari dalam dunia
kedokteran. Pada ilmu ini, kamu dapat mempelajari tentang struktur
tubuh dalam dari makhluk hidup. Squad, jika kamu memperhatikan
struktur lidah kalian, pasti kamu akan melihat tonjolan-tonjolan halus yang
ada di permukaan lidahmu yang disebut papila. Lalu, apa sih fungsi papila?
Seperti apa struktur lidah kita sebenarnya? Nah, semua itu akan dikupas
tuntas dalam ilmu ini.

Anatomi pada otot manusia (sumber: rawatanbekam.com)

5. Morfologi

Berlawanan dengan anatomi, kalau dalam morfologi kamu


akan mempelajari tentang struktur tubuh luar dari makhluk hidup.
Kamu penasaran nggak sih kenapa di telapak kaki kucing terdapat
bantalan yang berwarna pink? atau apa sih yang menyebabkan paruh dan
kaki burung memiliki bentuk yang berbeda-beda? Tenang Squad, Morfologi
dapat menjawab semua rasa penasaran kalian, kok.

6. Fisiologi
Pada ilmu Fisiologi, kamu akan mempelajari tentang fungsi tubuh baik
secara anatomi maupun morfologi Squad. Pernahkah kalian mendengar
tentang fisioterapi? Fisioterapi juga bagian dari Fisiologi, lho! Hayo, ada
yang tahu kalau fisioterapi itu buat mengobati apa?

7. Ekologi

Pada ilmu ini, kamu akan mempelajari tentang interaksi yang terjadi


antara makhluk hidup dengan lingkungannya maupun interaksi antar
sesama makhluk hidup di muka bumi lho, Squad. Gambar di bawah ini
merupakan salah satu bentuk interaksi yang saling menguntungkan antara
anemon laut dengan ikan badut.

 Simbiosis mutualisme antara anemon laut dan ikan badut (sumber:


imagologi.com)

8. Taksonomi

Pada ilmu Taksonomi, kamu akan mempelajari tentang


pengklasifikasian atau penggolongan makhluk hidup. Penggolongan
ini tidak dilakukan secara sembarangan lho, melainkan didasarkan pada
hierarki atau tingkatan tertentu.
Beliau lah yang pertama kali memperkenalkan ketujuh hierarki
tersebut lho, Squad. Masih ingatkah kamu dengan urutan dari ketujuh
hierarki itu?

9. Evolusi

Mendengar kata evolusi, apakah kamu teringat dengan Bapak Teori


Evolusi yaitu Charles Darwin? Ternyata, Evolusi termasuk kedalam
cabang ilmu biologi juga, lho. Pastinya, ilmu ini menjadi salah satu materi
yang paling menarik untuk dipelajari karena membahas tentang
perubahan makhluk hidup dari generasi ke generasi.

10. Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang


mikroorganisme, seperti bakteri, protozoa, fungi, alga mikroskopik,
dan archaea. Dalam mempelajari ilmu ini, kamu akan menggunakan
mikroskop karena objek yang diamati berukuran sangat kecil. Hayo, ada
yang sudah pernah pakai mikroskop? 

11. Zoologi

Jika dalam ilmu Sosial kalian belajar mengenai perilaku manusia, maka di
cabang ilmu biologi ini kamu dapat mempelajari tentang klasifikasi serta
perilaku hewan, lho.
Bayi penyu (sumber: brilio.net)

Tahukah kamu, kalau bayi penyu yang baru lahir dapat menemukan
jalannya sendiri untuk kembali ke laut tanpa bantuan dari orang tua
mereka? Kamu bisa temukan jawabannya pada ilmu ini nih, Squad.
Bagaimana, menarik bukan?

12. Botani

Botani merupakan salah satu cabang ilmu Biologi yang mempelajari


tentang tumbuhan meliputi jenis, struktur, persebaran, dan
klasifikasinya. Ilmu ini sangat berguna dalam dunia pertanian lho karena
kita dapat mengetahui karakteristik dari berbagai macam jenis tumbuhan.

13. Virologi

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata virus? Mungkin di antara
kamu banyak yang memikirkan tentang penyakit-penyakit berbahaya yang
disebabkan oleh virus, ya. Salah satu cabang ilmu Biologi
yang membahas tentang virus meliputi struktur, reproduksi, dan
peranannya adalah virologi.

14. Bakteriologi
Ternyata tidak semua bakteri bersifat patogen (merugikan
inangnya) lho, Squad. Bakteri juga dapat bermanfaat bagi kehidupan
manusia salah satunya dalam hal fermentasi. Salah satu cabang ilmu
Biologi yang khusus mempelajari tentang bakteri adalah bakteriologi.
Pada ilmu ini, kamu dapat mempelajari tentang struktur, reproduksi,
sampai peranan bakteri tersebut.

Bakteri (sumber: giphy.com)

15. Mikologi

Squad, tentunya kamu pernah melihat adanya jamur pada makanan yang
telah kadaluarsa, beberapa jamur yang tumbuh di pohon, bahkan ada juga
jamur yang bisa kalian makan, kan? Ternyata, jamur-jamur tersebut
berasal dari jenis yang berbeda, lho. Di dalam cabang ilmu biologi ini kamu
dapat mempelajari tentang berbagai macam jenis jamur meliputi
struktur, reproduksi, serta peranannya, nih.

16. Ornitologi

Cabang ilmu biologi yang satu ini khusus mempelajari tentang


burung. Pada ilmu ornitologi, kamu tidak hanya mempelajari
tentang pengklasifikasian jenis burung saja, melainkan kamu juga dapat
mengetahui perilaku burung tersebut. Di sini, siapa yang di rumahnya
memelihara burung?
17. Entomologi

Tahukah kamu, kalau serangga merupakan organisme dengan jumlah


populasi paling banyak dan beragam di bumi? Keberagaman inilah yang
menyebabkan serangga menjadi obyek yang menarik untuk
dibahas lho, Squad. Dalam cabang ilmu biologi, terdapat ilmu yang
khusus mempelajari tentang serangga, yaitu entomologi. Di sini, kamu
dapat mengetahui tentang jenis, klasifikasi,
perilaku, bahkan persebaran seluruh serangga yang hidup di bumi.

18. Mamologi

Sementara itu, mamologi mempelajari tentang mamalia yang ada di


bumi. Ilmu ini menarik banget untuk kamu pelajari lho karena dapat
menambah ilmu pengetahuan kamu tentang segala jenis, klasifikasi,
perilaku, bahkan persebaran hewan menyusui tersebut.

Setelah kamu membaca artikel ini, sekarang kamu jadi bisa tahu kan kalau
ilmu biologi membahas semua makhluk hidup yang ada di bumi mulai dari
organisme berukuran mikro sampai organisme terbesar di bumi. Oh ya,
seiring berkembangnya teknologi, tentunya cabang-cabang  ini akan terus
bertambah.
Berdasarkan tingkat organisasi kehidupan, objek Biologi merupakan kehidupan
pada tingkatan-tingkatan yang berurutan dari yang paling sederhana sampai yang
paling kompleks. Tingkatan tersebut sebagai berikut:

The Aghnanisme - Organisasi


Kehidupan

1. Molekul
Molekul adalah bahan kimia dasar penyusun kehidupan. Contoh: asam
nukleat berupa DNA/RNA.
2. Sel
Sel adalah satuan (unit) kehidupan terkecil dari makhluk hidup. Contoh: sel
darah merah dan sel darah putih.
3. Jaringan
Jaringan adalah kelompok sel yang sejenis, memiliki bentuk dan fungsi yang
sama dalam tubuh makhluk hidup multiseluler. Contoh: pada tumbuhan:
jaringan epitel, jaringan otot, jaringan tulang, dll. pada hewan: jaringan
epidermis, jaringan meristem, jaringan pengangkut, dll.
4. Organ
Organ adalah kelompok jaringan yang bersatu dan bekerja sama yang
menjalankan fungsi tertentu. Contoh: usus, lambung, paru-paru, jantung, dan
lain-lain.
5. Sistem organ
Sistem organ adalah gabungan dari organ-organ yang bekerja sama untuk
membentuk suatu sistem dalam kehidupan. Contoh: sistem pencernaan
disusun oleh lambung, usus halus, usus besar, dan usus 12 jari; sistem
koordinasi dan indera disusun oleh otak, sumsum tulang belakang, serabut
saraf, dan panca indera.
6. Individu (Organisme)
Organisme gabungan dari sistem-sistem organ yang bekerja sama
membentuk kehidupan. Satu organisme dapat disebut juga individu. Individu
adalah satu makhluk hidup tunggal. Contoh: seorang manusia, seekor anjing,
seekor kucing, sebuah pohon jambu, dll.
7. Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah
tertentu. Contoh: populasi harimau berjumlah 30 ekor, populasi badak
berjumlah 100 ekor, populasi gajah berjumlah 23 ekor, dll.
8. Komunitas
Komunitas adalah seluruh makhluk hidup yang hidup di suatu daerah
tertentu. Contoh: komunitas sawah, terdiri dari padi, tikus, ular, elang;
komunitas kolam terdiri dari teratai, ikan, katak, dll.
9. Ekosistem
Ekosistem adalah sekumpulan makhluk hidup dengan benda mati dalam
satu kesatuan tempat hidup yang mempunyai hubungan timbal balik.
Contoh: ekosistem hutan, benda mati terdiri dari tanah, bebatuan, hujan,
angin, dll., makhluk hidup terdiri dari harimau, lintah, gajah, dll.; ekosistem
laut, benda mati terdiri dari air laut, batu karang, dll., makhluk hidup terdiri
dari ikan, udang, kepiting, plankton, dll.
10. Bioma
Bioma merupakan organisasi kehidupan yang cukup beragam, khususnya
jenis makhluk hidup di dalamnya. Bioma adalah satuan daerah daratan yang
luas di bumi bercirikan sejenis tumbuhan dominan di daerah tersebut.
Contohnya bioma gurun, bioma taiga, bioma hutan hujan tropis, dan bioma
tundra.
11. Biosfer
Biosfer (lapisan kehidupan) adalah seluruh planet bumi beserta makhluk
hidup yang ada di dalamnya.
Sumber resensi: Biologipedia dan Biology-Knowledge
Semoga artikel di atas membantu Sahabat yang sedang belajar biologi.

Manusia selalu menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupannya. Hal tersebut mendorong
manusia untuk mempelajari ilmu biologi.  Permasalahan biologi tidak hanya berhubungan dengan
makhluk hidup, tetapi juga mencakup tentang segala segi  kehidupan makhluk hidup, mulai dari
tingkatan molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, hingga tingkatan
bioma. 

Berikut ini adalah penjelasan permasalahan biologi dalam berbagai tingkat organisasi kehidupan.

Permasalahan biologi pada tingkat molekul


Molekul merupakan tingkat organisasi kehidupan terendah pada makhluk hidup. Molekul penyusun
makhluk hidup pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu molekul sederhana dan molekul
kompleks.

Contoh permasalahan biologi yang muncul pada tingkat molekul adalah virus. Tubuh virus
tersusun atas protein dan asam nukleat. Meskipun tersusun oleh komponen yang sangat sederhana
tersebut, virus dapat tumbuh dan berkembang biak saat berada dalam tubuh makhluk hidup. Oleh
karena itu, virus dimasukkan ke dalam kelompok tersendiri dalam klasifikasi makhluk hidup.

Permasalahan biologi pada tingkat sel

Tingkat organisasi di atas molekul adalah sel. Sel yang menyusun makhluk hidup pada umunya
dibedakan menjadi dua, yaitu sel tunggal dan sel majemuk. Sel yang merupakan unit struktural dan
fungsional pada makhluk hidup memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Tumbuh dan berkembang.


2. Dapat menghasilkan keturunan (bereproduksi).
3. Melakukan pencernaan intrasel dan pengeluaran (digesti).
4. Mampu memberikan tanggapan atau respons terhadap rangsangan.

Contoh permasalahan biologi  yang muncul pada tingkat sel adalah perbedaan antara sel hewan dan
sel tumbuhan. Secara struktural dan fungsional, sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai perbedaan
yang sangat nyata.

Permasalahan biologi pada tingkat jaringan

Kumpulan dari beberapa sel akan membentuk jaringan. Jaringan pada makhluk hidup mempunyai
struktur dan fungsi khusus. Beberapa jaringan penyusun tumbuhan antara lain jaringan epidermis,
parenkim, sklerenkim, xilem, floem, dan lain-lain. Adapun contoh jaringan penyusun hewan antara
lain jaringan otot, epitelium, tulang, dan saraf.

Contoh masalah biologi yang muncul pada tingkat jaringan adalah adanya struktur khusus pada
epidermis daun sehingga karbondioksida dapat masuk ke tubuh tanaman dan digunakan untuk
pengolahan makanan (fotosintesis).

Permasalahan biologi pada tingkat organ

Sekumpulan jaringan akan bekerjasama membentuk organ. Salah satu organ penyusun tubuh
manusia adalah mata. Mata merupakan organ manusia yang tersusun atas jaringan ikat, jaringan
otot, dan jaringan saraf.

Contoh masalah biologi pada tingkat organ adalah adanya infeksi pada organ mata sehingga
menyebabkan penglihatan manusia terganggu.
Permasalahan biologi pada tingkat sistem organ
PROMOTED CONTENT

Berkat trik ini, Anda bisa menjadi miliarder dalam waktu 2 bulan!
Storiespace

Gadis ini menghasilkan lebih dari 19 juta rupiahsehari!


Storiespace

Saya memenangkan berkat Wealth Amulet!


Moneyamulet

Ini menghancurkan rasa sakit di lutut dalam 3 menit


Arthroneo

Beberapa organ yang ada pada makhluk hidup akan membentuk sistem organ. Beberapa sistem
organ yang ada pada manusia adalah sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem ekskresi, sistem
koordinasi, sistem gerak, sistem peredaran darah, sistem pertahanan tubuh, dan sistem reproduksi.

Contoh masalah biologi yang muncul pada tingkat sistem organ adalah adanya kembar siam yang
hanya memiliki satu sistem pencernaan.

Permasalahan biologi pada tingkat individu

Individu terbentuk karena adanya beberapa sistem organ yang saling berhubungan. Permasalahan
biologi pada tingkat individu adalah setiap individu tidak dapat hidup sendiri, tetapi harus
berinteraksi dengan individu lainnya. contoh individu adalah seekor sapi dan sebuah pohon kelapa.

Permasalahan biologi pada tingkat populasi


Beberapa individu sejenis akan saling berinteraksi membentuk populasi. Individu dikatakan sejenis
apabila dapat melakukan perkawinan dan  menghasilkan keturunan yang fertil. Jadi, bukan sesama
jenis kelamin. Yang dimaksud sejenis di sini adalah manusia laki-laki dengan manusia perempuan,
sapi jantan dengan sapi betina, ikan hiu dengan ikan hiu, dan lain-lain. Contoh populasi adalah
sekumpulan manusia, sekumpulan sapi, sekumpulan ikan hiu, sekumpulan tanaman , dan lain-lain.

Salah satu masalah biologi pada tingkat populasi adalah budi daya ikan mas. Untuk melakukan budi
daya ikan mas, maka kita membutuhkan individu-individu sejenis yang mempunyai sifat unggul
sehingga dapat menghasilkan keturunan yang fertil.

Permasalahan biologi pada tingkat ekosistem

Ekosistem berasal dari kata oikos dan systema. Oikos berarti rumah sendiri dan systema yang berarti
bagian-bagian yang utuh dan saling mempengaruhi. Oleh karena itu, ekosistem dapat diartikan
sebagai sistem yang dibentuk oleh suatu daerah, di mana komponen makhluk hidup dan
lingkungannya terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi. Ekosistem tersusun atas
komponen biotik dan komponen abiotik.

Contoh masalah biologi yang muncul pada tingkat ekosistem adalah adanya pencemaran perairan
yang menyebkan matinya beberapaa jenis ikan yang hidup di perairan tersebut. Selain matinya ikan,
pencemaran tersebut juga akan mengancam kehidupan yang ada di ekosistem tersebut.

Permasalahan biologi pada tingkat bioma

Bioma merupakan masyarakat umum dari kehidupan organisasi yang ada di permukaan bumi.
Menurut garis lintang, ada 6 macam bioma, yaitu bioma gurun, padang rumput (savana), hutan
gugur, hutan hujan tropis,  taiga, dan tundra (padang lumut). Contoh masalah biologi yang muncul
pada tingkat bioma adalah kondisi lingkungan yang mempengaruhi keragaman jenis tumbuhan dan
hewan yang ada pada suatu bioma.

Demikianlah penjelasan mengenai macam-macam permasahalan biologi yang bisa muncul pada


berbagai tingkat organisasi kehidupan. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.

1.      Masalah Biologi Tingkat Molekul


         Permasalahan : Gen Anemia Bulan Sabit (Sickel sel anemia)
Anemia sel sabit adalah penyakit turunan berupa kelainan hemoglobin (hemoglobinopati)
yaitu terbentuknya hemoglobin S yang fungsinya terganggu sehingga sel darah merah
berbentuk bulan sabit. Anemia sel sabit merupakan kelainan genetik terkait gen resesif.
Awalnya anemia sel sabit banyak ditemukan pada daerah endemis malaria sebagai upaya
tubuh mengatasi malaria, tetapi akibat perpindahan manusia dan perkawinan silang maka
kasus ini semakin banyak ditemukan di luar area endemis malaria
         Alternatif Penyelesaian
a)      Tidak menikah dengan penderita anemia bulan sabit / pembawa gen anemia bulan sabit.
b)      Transplantasi sumsum tulang merupakan satu-satunya terapi pada anemia sel sabit, dan
sebaiknya dilakukan sebelum anak berusia 16 tahun.
2.      Masalah Biologi Tingkat Sel
         Permasalahan : Plasmolisis
Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Sel tumbuhan dalam kondisi
lingkungan berbeda Sebelum plasmolisis Sesudah plasmolisis Jika sel tumbuhan diletakkan
di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga
tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi
seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis:
tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding
sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis -
runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. Ada beberapa mekanisme di dalam sel
tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara
berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses
sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa
difusi.
         Alternatif Penyelesaian
a)      Tumbuhan tersebut harus dihilangkan konsentrasi garamnya dan diberi air secukupnya agar
tidak terus kekurangan air.

3.      Masalah Biologi Tingkat Jaringan


         Permasalahan : Leukimia
Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih
yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini
dalam tubuh manusia memproduksi tiga tipe sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi
sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oksigen ke
dalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).
          Alternatif Penyelesaian
a)      menjalani gaya hidup sehat dan menghindari zat beradiasi atau karsinogenik – hal ini
termasuk radiasi terionisasi.
b)      Pengobatan leukemia antara lain kemoterapi, radioterapi dan transplantasi sumsum tulang.

4.      Masalah Biologi Tingkat Organ


         Permasalahan : Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak
terkontrol pada jaringan paru-paru. Bila tidak dirawat, pertumbuhan sel ini dapat menyebar
ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut metastasis ke jaringan yang terdekat
atau bagian tubuh yang lainnya. Sebagian besar kanker yang mulai di paru-paru, yang dikenal
sebagai kanker paru primer, adalah karsinoma yang berasal dari sel epitelium. Jenis kanker
paru yang utama adalah SCLC (kanker paru sel kecil), atau disebut juga kanker sel gandum,
dan NSCLC (kanker paru non-sel-kecil). Gejala paling umum adalah batuk (termasukbatuk
darah), berat badan turun dan sesak napas.[1]
         Alternatif Penyelesaian
a)      Pencegahan :
o   Mengubah gaya hidup dan pola makan
o   Menjauhi factor penyebab kanker paru-paru seperti rokok, paparan zat radioaktif, polusi udara,
Keturunan.
b)      Pengobatan :
o   Mengambil obat obatan untuk mengobati kondisi prakanker atau kanker sejak awal
berkembang.
o   Dengan kemoterapi, radioterapi.
5.      Masalah Biologi Tingkat Sistem Organ
         Permasalahan : Asma
Pengertian penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang
menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan
(inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas
yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak ditemukan di
negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun
debu padang pasir. Bentuk serangan bisa terjadi secara berbeda-beda dari waktu ke waktu.
Penderita bisa mendapat serangan dari jam ke jam atau bahkan dari hari ke hari.
         Alternatif Penyelesaian
a)      Penyakit asma belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya, namun dapat diringankan
dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol)
atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.

6.      Masalah Biologi Tingkat Organisme


         Permasalahan : Penderita AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency
Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV;[1] atau
infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus
yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan
menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun
penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit
ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
         Alternatif Penyelesaian
a)      Hindari melakukan hubungan intim dengan yang bukan pasangan kita.
b)      Hindari penggunaan narkoba dengan mennyuntikkan ke aliran darah kita.
c)      Selalu menggunakan alat medis yang steril.
d)     Jika anda terkena HIV/AIDS maka bayi anda punya resiko tertular, kecuali jika anda
mendapat perawatan selama kehamilan.

7.      Masalah Biologi Tingkat Populasi


         Permasalahan : Penyebaran Flu Burung
Flu Burung (Avian Influenza/AI) adalah penyakit berbahaya kategori I yang dapat menyerang
unggas dan manusia. Flu Burung yang sering dikenal juga dengan istilah Fowl plaque
merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang berbagai
unggas, termasuk unggas darat maupun air. Pada unggas air seperti bangau, belibis dan bebek
liar virus sudah beradaptasi dengan inangnya sehingga tidak menyebabkan penyakit namun
tetap menjadi pembawa (reservoir) yang berbahaya. Sedangkan unggas domestik seperti
ayam dan kalkun rentan terhadap virus AI. Virus influenza yang terganas sepanjang sejarah
adalah H1N1 yang telah menyebabkan kematian jutaan manusia, terjadi pada tahun 1918 dan
dikenal sebagai wabah Spanish Flu.
         Alternatif Penyelesaian
a)      Jaga jarak dan jangan melakukan kontak langsung dimana unggas sedang terjangkit wabah
flu burung
b)      Jangan menyentuh kotoran unggas disekitar kita kalau perlu segerakan pembersihan kotoran
tersebut
c)      Pembersihan secara berkala kandang hewan peliharaan unggas dan penyemprotan
desinfektan
d)     Hindari berdekatan dengan orang yang terinfeksi virus, dan gunakan masker setiap kali harus
berdekatan
e)      Jika merasakan gejala flu burung segerakan ke rumah sakit untuk pemeriksaan
f)       Menjaga sanitasi atau kebersihan lingkungan, biasakan rajin mencuci tangan dengan sabun,
dan mulailah gaya hidup sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh
g)      Lakukan vaksinasi virus flu manusia untuk mengurangi terjadinya gabungan virus flu burung
manusia dan flu burung dalam satu orang.

8.      Masalah Biologi Tingkat Komunitas


         Permasalahan : Kerusakan padi oleh hama tikus
Tikus merupakan hama utama tanaman padi (Oryza sativa L.) yang dapat menurunkan hasil
produksi cukup tinggi. Pada umumnya, tikus sawah (Rattus argentiventer) tinggal di
pesawahan dan sekitarnya, mempunyai kemampuan berkembangbiak sangat pesat.
Kerusakan dan penurunan hasil produksi padi sangat besar akibat dari serangan hama
tikus dan susah untuk dikendalikan. Hal ini disebabkan tikus beraktifitas pada malam hari.
Tikus dapat merusak secara langsung yaitu mencari makan pada saat tanaman sudah mulai
berbuah sedangkan secara tidak langsung yaitu tikus merusak batang tanaman padi hanya
untuk mengasah gigi depannya. Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama tikus dapat dilihat
pada batang padi yang terpotong dan membentuk 45oC serta masih mempunyai sisa bagian
batang yang tak terpotong. Dengan kondisi kerusakan dan cepatnya peningkatan populasi
tikus akan menurunkan hasil produksi secara drastis.
         Alternatif Penyelesaian
o   Dibasmi dengan pestisida nabati.
o   Mengurangi populasi tikus dengan mengembangbiakkan predatornya.

9.      Masalah Biologi Tingkat Ekosistem


         Permasalahan : Hampir Punahnya badak bercula Satu
Badak jawa, atau badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota
famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badakyang masih ada. Badak ini masuk ke
genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai
baju baja.
Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak menyebar. Meski
disebut "badak jawa", binatang ini tidak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, tapi di
seluruh Nusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok. Spesies ini kini
statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas,
dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di
bumi.[4] Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di
pulau Jawa,Indonesia. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman
Nasional Cat Tien, Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada
tahun 2007. Berkurangnya populasi badak jawa diakibatkan oleh perburuan untuk
diambil culanya, yang sangat berharga pada pengobatan tradisional Tiongkok, dengan
harga sebesar $30.000 per kilogram di pasar gelap.
         Alternatif Penyelesaian
a)      meningkatkan pemantauan biologis, perbaikan manajemen dan melakukan operasi anti-
perburuan yang lebih bergigi.
b)      Membuat tempat untuk pelestarian badak bercula satu.

10.  Masalah Biologi Tingkat Biosfer


         Permasalahan : Kebocoran Ozon
Ozon merupakan gas yang secara alami terdapat didalam atmosfer.  Ozon adalah hasil reaksi
antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara berfungsi menahan
radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita semua.
Lapisan ozon sangat penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari
matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam
bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya.
Radiasi UV dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang
dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B
sebelum ia sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang
merusak kehidupan.
         Alternatif Penyelesaian
a)        Melakukan Reboisasi (Penghijauan)
b)      Mengurangi pemakaian senyawa CFC, contoh : AC (Air Conditioner), Parfum, dan senyawa
berbahaya lainnya
c)      Mengurangi penebangan hutam secara liar
 Prosedur keselamatan kerja di laboratorium begitu penting untuk di perhatikan
mengingat hasil riset tunjukkan sudah berlangsung kecelakaan kerja dengan intensitas
yang mencemaskan yakni 9 orang/hari. Keselamatan semuanya pihak adalah tanggung
jawab semuanya pemakai laboratorium. Tetapi, banyak pekerja yang menyepelekan
resiko kerja, hingga tak memakai alat-alat pengaman meskipun telah ada. Selalu
menggunakan jas lab, sepatu safety, sarung tangan, kaca mata safety ketika sedang
bekerja. Laboratorium adalah ruang yang mempunyai resiko yang cukup besar. Di
sana terdapat banyak bahan kimia yang disebut bahan gampang meledak, gampang
terbakar, beracun, dan lain-lain. Diluar itu ada juga benda gampang pecah dan
memakai listrik. Oleh karena itu, kita mesti begitu waspada dalam memakai
laboratorium. Tersebut disini prosedur keselamatan kerja di laboratorium. Segera saja
kita simak yang pertama :

1. Prasyarat Laboratorium yang Baik

Ruang laboratorium yang penuhi standard yaitu satu diantara aspek untuk hindari
kecelakaan kerja. Prasyarat itu mencakup keadaan ruang, susunan ruang, kelengkapan
perlengkapan keselamatan, nomor telepon penting (pemadam kebakaran, petugas
medis), dan lain-lain.

Ruang laboratorium yang mempunyai system ventilasi yang baik. Sistem keluar
masuk hawa yang stabil. Aliran hawa fresh yang masuk kedalam ruang. Keduanya
mesti di perhatikan dengan baik. Makin baik aliran hawa, maka keadaan laboratorium
akan sehat. Seperti tempat tinggal, aliran hawa ada pada posisi paling utama dan tidak
bisa dikesampingkan demikian saja.

Ruang laboratorium mesti diatur dengan rapi. Peletakan bahan kimia dan
perlengkapan percobaan mesti diatur dengan rapi agar mempermudah untuk
mencarinya. Jika memang perlu, berikanlah denah dan tips peletakan bahan kimia di
raknya agar makin mempermudah untuk mencari bahan kimia tertentu.

Alat keselamatan kerja mesti senantiasa ada dan dalam keadaan yang baik. Terlebih
kotak P3K dan alat pemadam api. Berikanlah juga nomor telepon penting seperti
pemadam kebakaran dan petugas medis agar saat berlangsung kecelakaan yang cukup
kronis bisa diakukan dengan selekasnya. Berikanlah juga lembaran mengenai cara
pemakaian alat pemadam api dan tata teratur laboratorium. Jika ingin membeli APD
lengkap, bisa langsung ke website sepatu safety online.

Laboratorium mesti mempunyai jalur evakuasi yang baik. Laboratorium sekurang-


kurangnya mempunyai dua pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh. Bahan kimia
yang beresiko mesti diletakkan di rack spesial dan pisahkan dua bahan kimia yang
bisa menyebabkan ledakan apabila bereaksi.

2. Tata Teratur Keselamatan Kerja

Ketentuan umum dalam tata teratur keselamatan kerja yaitu seperti berikut :

 Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat dan bahan dalam


laboratorium tanpa ada seizin petugas laboratorium.
 Orang yg tidak mempunyai urusan dilarang masuk ke laboratorium. Hal
semacam ini untuk menghindar beberapa hal yg tidak dikehendaki.
 Pakai alat dan bahan sesuai sama panduan praktikum yang didapatkan.
 Janganlah bereksperimen sebelumnya tahu info tentang bahaya bahan kimia,
alat-alat, dan cara penggunaannya.
 Bertanyalah jika Anda terasa sangsi atau tak tahu saat lakukan percobaan.
 Mengetahui semuanya jenis perlengkapan keselamatan kerja dan letaknya
untuk mempermudah pertolongan saat berlangsung kecelakaan kerja.
 Gunakanlah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium.
 Mesti tahu cara penggunaan alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye
shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lain.
 Jika berlangsung rusaknya atau kecelakaan, baiknya selekasnya melaporkannya
ke petugas laboratorium.
 Hati-hatilah apabila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen
yang volatil dan gampang terbakar.
 Tiap-tiap pekerja di laboratorium mesti tahu cara berikan pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K).
 Buanglah sampah pada tempatnya.
 Upayakan tidak untuk sendirian di ruangan laboratorium. Agar apabila
berlangsung kecelakaan bisa dibantu dengan selekasnya.
 Janganlah bermain-main didalam ruang laboratorium.
 Kerjakan latihan keselamatan kerja dengan cara periodik.
 Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium.
3. Alat Keselamatan Kerja

Didalam ruangan laboratorium mesti telah ada semua alat keselamatan kerja agar saat
berlangsung kecelakaan atau darurat, itu dapat diatasi dengan cepat. Tersebut disini
alat-alat keselamatan kerja yang ada di laboratorium. Yakinkan semua ada dan Anda
tahu di mana letaknya.

 Pemadam kebakaran (hidrant)


 Eye washer
 Water shower
 Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
 Jas Laboratorium
 Perlengkapan pembersih
 Obat-obatan
 Kapas
 Plaster pembalut

4. Lambang Keselamatan Kerja

Gambar di atas yaitu beberapa lambang yang biasanya ada di laboratorium. Lambang
ini mesti di perhatikan dan dipahami agar Anda tahu bahaya yang ada disuatu benda
atau zat kimia. Tersebut disini keterangan beberapa lambang itu.

 Animal hazard yaitu bahaya yang datang dari hewan. Bisa saja hewan itu
beracun karena sudah disuntik berbagai macam zat hasil uji coba atau bisa
menggigit dan mencakar Anda.
 Sharp instrument hazard yaitu bahaya yang datang dari benda-benda yang
tajam. Benda itu jika tak dipakai dengan benar maka bisa melukai Anda.
 Heat hazard yaitu bahaya yang datang dari benda yang panas. Tangan Anda
akan kepanasan jika menyentuh benda itu dalam kondisi aktif atau menyala.
 Glassware hazard yaitu bahaya yang datang dari benda yang gampang pecah.
BIasanya berbentuk gelas kimia.
 Chemical hazard yaitu bahaya yang berasal berbahan kimia. Mungkin bahan
kimia itu bisa membuat kulit kita gatal dan iritasi.
 Electrical hazard yaitu bahaya yang datang dari benda-benda yang keluarkan
listrik. Hati-hati dalam memakainya agar tak tersengat listrik.
 Eye & face hazard yaitu bahaya yang datang dari benda-benda yang bisa
membuat iritasi pada mata dan muka. Pakai masker atau pelindung muka
sebelumnya memakai bahan itu.
 Fire hazard yaitu bahaya yang datang dari benda yang gampang terbakar.
Misalnya yaitu kerosin (minyak tanah) dan spiritus.
 Biohazard yaitu bahaya yang berasal berbahan biologis. Bahan itu dapat bisa
mengakibatkan penyakit membahayakan seperti AIDS. Misalnya yaitu tempat
pembuangan jarum suntik.
 Laser radiation hazard yaitu bahaya yang datang dari cahaya laser.
 Radioactive hazard yaitu bahaya yang datang dari benda radioaktif. Benda ini
bisa keluarkan radiasi apabila terkena sangat lama maka akan mengakibatkan
kanker.
 Explosive hazard yaitu bahaya yang datang dari benda yang gampang
meledak. Jauhkan benda itu dari api.

5. Cara Memindahkan Bahan Kimia

Sebelumnya memindahkan bahan kimia, hal yang perlu dikerjakan yaitu tahu semua
info mengenai bahan kimia yang akan dipakai. Seperti cara membawa, bahaya yang
diakibatkan, dan lain-lain. Pindahkanlah sesuai sama keperluan dan janganlah terlalu
berlebih. Apabila ada sisa bahan kimia, janganlah dikembalikan ke tempatnya awal
mulanya karena bisa mengakibatkan kerancuan pada bahan kimia.

Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud cair, pindahkan dengan memakai
batang pengaduk atau pipet tetes. Jauhi percikan karena dapat mengakibatkan iritasi
pada kulit. Janganlah menyimpan tutup botol di atas meja agar tutup botol tak kotor
oleh kotoran diatas meja.

Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud padat, pakai sendok atau alat lain yg
tidak terbuat dari logam. Jauhi memakai satu sendok untuk mengambil sebagian jenis
zat kimia agar terlepas dari kerancuan.

6. Pembuangan Limbah

Seperti yang kita kenali kalau limbah bisa mencemari lingkungan. Oleh karena itu,
kita butuh mengatasi limbah itu dengan pas. Untuk limbah kimia sebaiknya dibuang
ditempat spesial karena sebagian jenis zat kimia begitu beresiko bagi lingkungan.
Buang selekasnya limbah setelah lakukan percobaan. Sesaat limbah yang lain seperti
kertas, korek api, dan yang lain dibuang ditempat sampah. Baiknya pisahkan limbah
organik dan nonorganik agar pemrosesan sampahnya lebih gampang.

7. Perlakuan Kecelakaan

Kecelakaan saat kerja umum berlangsung meskipun kita sudah bekerja dengan hati-
hati. Hal yang paling penting yaitu janganlah cemas dan ikuti prosedur perlakuan
kecelakaan yang baik dan benar. Mencari pertolongan petugas laboratorium untuk
menolong Anda. Jika memang perlu, panggil petugas medis atau pemadam kebakaran.

Apabila terserang bahan kimia, bersihkan bagian kulit yang terserang bahan kimia
hingga bersih. Kulit yang terserang janganlah digaruk agar tak menebar. Bawa keluar
korban dari laboratorium agar memperoleh oksigen. Apabila keadaan cukup kronis,
panggil petugas kesehatan secepat-cepatnya.

Apabila berlangsung kebakaran karena bahan kimia atau korsleting listrik, selekasnya
bunyikan alarm sinyal bahaya. Janganlah segera disiram dengan air. Pakai hidran
untuk memadamkan api. Jauhi hirup asap. Apabila kebakaran meluas, selekasnya
panggil petugas pemadam kebakaran. 

HEADLINE

Gerhana Bulan Penumbra: Proses Terjadi – Dampak – Peristiwa yang Terjadi


10:58:05 pm

Saturday 21st, September 2019 /

15 November,2016

 HOME

 IKLIM
 HUTAN

 METEOROLOGI

 TANAH

 HIDROLOGI

 ILMU SOSIAL

 GEOLOGI

 SAMUDERA

Go to...

Home » Biogeografi » 9 Manfaat Keanekaragaman Hayati Bagi Kehidupan Manusia

9 Manfaat Keanekaragaman Hayati Bagi


Kehidupan Manusia
Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragam ekosistem dan habitat disertai banyaknya
spesies hewan dan tumbuhan yang menghuni ekosistem tersebut. Terdapat berbagai jenis hewan
dan tanaman unik di Indonesia (baca : Flora dan Fauna Asli Indonesia yang Terancam Punah). Hal
tersebut disebabkan karena Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia.
Kedua benua di dunia tersebut turut mempengaruhi keanekaragaman hayati di Indonesia. Manusia
sebagai makhluk paling cerdas di bumi harus bisa memanfaatkan keanekaragaman hayati yang ada
secara bijak. Berikut adalah uraian tentang manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan
manusia.

1. Sebagai sumber pangan


Manfaat pertama yang bisa diambil dari keanekaragam hayati adalah sebagai sumber pangan.
Manusia membutuhkan energi untuk bisa beraktivitas (baca : Energi Dalam Ekosistem). Energi
tersebut diperoleh dari makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Makanan tersebut bisa berasal dari
hewan maupun tumbuhan. Beberapa contoh sumber bahan makanan yang dikonsumsi manusia dari
berbagai jenis hewan dan tumbuhan adalah :

 Bahan makanan berkarbohidrat yang berasal dari tanaman padi, singkong, jagung, sagu,
gandum, talas dan tanaman umbi- umbian lainnya.
 Bahan makanan berprotein yang berasal dari daging berbagai jenis hewan mamalia, unggas
maupun ikan. Misalnya daging ayam, daging sapi, kambing, ikan dan udang.
 Sayur- sayuran yang bersumber dari berbagai macam tanaman sayur seperti bayam,
kangkung, tomat, wortel, sawi, kubis, buncis dan lain- lain.
 Buah- buahan yang berasal dari berbagai jenis tumbuhan buah. Misalnya apel, nanas, jeruk,
melon, semangka, durian, mangga dan lain sebagainya.
 Minuman yang kaya akan mineral dan vitaman seperti susu sapi dan susu kambing.

2. Sebagai sumber sandang


Salah satu kebutuhan manusia selain pangan adalah sandang. Pakaian yang digunakan manusia
berasal dari hewan dan tumbuhan. Meski seiring perkembangan zaman, pakaian dibuat dari bahan-
bahan sintesis tetapi masih ada beberapa produk fashion yang dibuat dari bagian tubuh hewan atau
tumbuhan tertentu. Contohnya yaitu :

 Kain dibuat dari kapas yang merupakan buah dari tanaman randu.
 Kain sutra terbuat dari pintalan benang yang berasal dari ulat sutra.
 Songket dan kain tenun yang terbuat dari berbagai macam serat tumbuhan.
 Jaket wol dibuat dari rambut domba dan biri- biri.
 Jaket kulit, tas dan ikat pinggang dibuat dari kulit berbagai jenis hewan reptil seperti ular dan
buaya.
 Pakaian tradisional dan aksesorisnya banyak yang memanfaatkan tulang belulang hewan,
bulu burung dan merak, serta kulit kayu.

3. Sebagai sumber papan


Rumah tempat tinggal manusia memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan bangunan
dan aksesorisnya. Misalnya bermacam- macam pohon berkayu seperti kayu jati, kayu sengon, kayu
bangkieri, kayu mahoni dimanfaatkan sebagai atap rumah, pintu, kusen jendela maupun dinding
rumah. Selain itu, masih banyak rumah di pedalaman yang menggunakan bambu sebagai dinding
dan penyangga bangunan. Atap rumah- rumah tradisional di daerah tertentu masih memanfaatkan
alang- alang dan daun kelapa yang sudah kering. Sedangkan rumah- rumah modern
menggunakan furniture yang terbuat dari rotan.

4. Sebagai sumber pendapatan


Mata pencaharian manusia banyak yang bergantung pada kelangsungan hidup hewan dan
tumbuhan. Bahkan salah satu sumber devisa negara berasal dari ekspor kayu, minyak sawit dan
bagian tumbuhan- tumbuhan tertentu lainnya. Contoh mata pencaharian yang beehubungan dengan
keanekaragaman hayati adalah :

 Petani – Bermacam- macam tanaman pertanian dimanfaatkan petani sebagai sumber


pendapatan, diantaranya adalah tanaman padi, jagung, kacang hijau dan lain sebagainya
(baca : Pertanian Lahan Basah dan Lahan Kering).
 Nelayan – Sebagai pencari ikan, nelayan menggantungkan pendapatan pada banyaknya ikan
yang mereka peroleh .
 Petani tambak – Beberapa jenis ikan, udang dan kerang dibudidayakan agar menjadi sumber
penghasilan bagi petani tambak.
 Peternak – Banyak masyarakat Indonesia yang memelihara beberapa jenis hewan unggas
maupun mamalia pemamah biak untuk diambil telur dan dagingnya. Misalnya sapi, kambing, kerbau,
ayam dan itik. Para peternak mendapatkan penghasilan dari penjualan telur, daging dan susu hewan
peternakan tersebut.
 Industri perkebunan – Tumbuhan perkebunan yang sering ditanam adalah tebu dan teh.

Baca : Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati

5. Sebagai bahan obat- obatan


Indonesia mempunyai sekitar seribu spesies tanaman obat. Tanaman obat tersebut dapat ditanam di
rumah sebagai tanaman obat keluarga (toga). Selain itu, teknologi yang terus berkembang membantu
industri jamu atau obat tradisional untuk mengetahui manfaat dari setiap bagian tanaman yang
berkhasiat. Penggunaan tanaman sebagai obat ini lebih aman dan mengurangi efek samping. Contoh
beberapa tanaman obat yang sering digunakan yaitu tanaman jahe, kencur, temulawak, daun sirih,
kayu putih, buah mengkudu dan alang- alang.

6. Sebagai bahan kosmetik


Kosmetik yang digunakan perempuan banyak memanfaatkan keanekaragaman flora di Indonesia.
Misalnya minyak bunga melati dan bunga kantil digunakan untuk parfum. Ekstrak lidah buaya
untuk shampo.  Ekstrak bunga mawar untuk aroma bedak. Ekstrak teh hijau, bengkoang dan kelapa
juga sering digunakan dalam berbagai jenis produk kosmetik.
7. Sebagai sumber ilmu pengetahuan
Seseorang harus mengetahui ilmu anatomi hewan dan tumbuhan agar bisa mengembangkan potensi
dari tumbuhan dan hewan tersebut. Dengan meneliti flora dan fauna (baca : Pengertian Flora dan
Fauna), manusia bisa mendalami berbagai ilmu terutamanya adalah biologi. Penelitian tersebut akan
menghasilkan berbagai metode keilmuan, misalnya perkembangbiakan vegetatif buatan pada hewan
maupun tumbuhan. Ilmu pengetahuan bisa terus berkembang dan berguna bagi manusia jika
keanekaragaman hayati sebagai sumber ilmu itu sendiri terus dijaga eksistensinya (baca : Pelestarian
Ekosistem).

8. Sebagai aspek budaya


Budaya di beberapa daerah di Indonesia masih menggunakan tanaman dan hewan tertentu. Misalnya
pada upacara adat di daerah Sulawesi mengharuskan memotong hewan kerbau. Ritual Larung sesaji
di Jawa juga menyembelih sapi atau kerbau untuk di larutkan ke laut. Budaya nyekar atau berkunjung
ke makam juga memanfaatkan jenis- jenis flora seperti mawar, melati dan kenanga untuk di tabur di
atas makam.

9. Sebagai penyeimbang ekosistem


Manfaat paling penting dari keanekaragaman hayati adalah sebagai penyeimbang ekosistem. Setiap
makhluk hidup yang mendiami suatu ekosistem mempunyai perannya masing- masing. Jika
keberadaan makhluk hidup tersebut terancam, tentu akan mengganggu keseimbangan ekosistem
(baca : Cara Menjaga Keseimbangan Ekosistem). Apabila ekosistem tidak seimbang, maka akan
mengakibatkan berbagai bencana yang merugikan manusia, lingkungan dan makhluk hidup yang lain.
Contoh keanekaragaman hayati sebagai penyeimbang ekosistem adalah adanya ekosistem hutan
hujan tropis yang dapat menurunkan kadar karbondioksida dan berperan sebagai paru- paru dunia
(baca : Manfaat Hutan). Ekosistem hutan juga menjaga iklim global agar tetap stabil, yaitu dengan
cara mempertahankan temperatur dan kelembapan udara di bumi (baca : Manfaat Hutan Bagi
Manusia).

Bumi adalah tempat hidup bagi mahkluk hidup. Bumi merupakan salah satu planet yang ada di dalam
tatasurya (baca: Planet di Tata Surya dan Penjelasannya). Sebagai tempat tinggal makhluk hidup,
bumi memiliki banyak sekali ekosistem. Ekosistem tersebut terbentuk akibat adanya permukaan bumi
yang tidak rata. Permukaan bumi juga di sebut sebagai kerak bumi. kerak bumi yang tidak rata,
menghasilkan relief- relief permukaan bumi yang memiliki kekhasan dan ciri- ciri masing- masing.

Kekhasan tersebut akibat tempat ekosistem tersebut. Relief bumi yang bisa berupa tonjolan akibat
adanya dua tenaga yang membentuk permukaan bumi. Gaya tersebut adalah endogen dan eksogen.
Endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi (Baca: Macam-macam Tenaga Endogen dan
Penjelasannya). sedangkan eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi (baca: Jenis Tenaga
Eksogen Pengubah Muka Bumi). kedua tenaga ini menyebabkan bumi memiliki berbagai macam
karakteristik, yang pada akhirnya melahirkan banyak ekosistem.

Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah sekumpulan makhluk hidup yang saling membaur dan membetuk suatu sistem
ekologi utuh bersama- sama. Setiap ekosistem memiliki jenis flora dan fauna khas masing- masing.
Bumi adalah sebuah planet yang berisi berbagai macam ekosistem. Ekosistem tersebut berada pada
setiap relief yang ada di bumi. Bumi sendiri memiliki dua ekosistem besar. Yaitu ekosistem darat dan
ekosistem air. Ekosistem darat adalah ekosistem yang berada di daratan (baca: Ekosistem Darat :
Pengertian, Ciri- ciri, Jenis dan Manfaatnya). Beberapa contoh ekosistem dara antara lain ekosistem
hutan hujan tropis, ekosistem hutan gugur, ekosistem sabana, ekosistem gurun, dan masih banyak
ekosistem lainnya. Sedangkan ekosistem air adalah ekosistem yang berada di tempat yang berair
(baca: Ekosistem Air : Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenisnya). Seperti ekosistem sungai, ekosistem
rawa, ekosistem danau, atau ekosistem air laut.

Setiap ekosistem yang ada di bumi, memiliki berbagai macam flora dan fauna. Setiap flora dan fauna
memiliki karakteristik serta kekhasan masing- masing. Akan tetapi, akibat dari ulah manusia,
keseimbangan ekosistem mulai terganggu. Beberapa jenis flora maupun fauna terancam punah,
bahkan beberapa sudah punah, seperti burung moa, burung dodo, atau gajah mamoth. Fauna dan
flora yang ada di bumi, memiliki fungsi sebagai penyeimbang ekosisem. Ekosistem yang tidak
seimbang ataupun rusak akan berdampak pada manusia serta alam itu sendiri. Keanekaragaman
hayati perlu di pelihara, sehingga ekosistem tetap seimbang (baca: Peran Manusia Dalam Menjaga
Keseimbangan Lingkungan Hidup). Banyak cara yang bisa di pakai manusia dalam melestarikan
keanekaragaman hayati. Salah satunya dengan metode insitu dan eksitu

Metode Insitu
Insitu adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati, yang langsung di lakukan di di alam tempat
flora dan fauna tersebut berada. Metode insitu, memberikan perlindungan kepada daerah yang
dianggap memiliki ekosistem yang unik, dengan flora dan faunanya yang terancam punah. Selain itu,
metode insitu adalah bentuk konservasi cagar alam, yang langsung dilakukan di daerah tersebut. Ada
beberapa bentuk pelestarian hayati memakai metode insitu, yaitu suaka marga satwa, taman
nasional, cagar alam dan hutan suaka alam.

1. Suaka marga satwa adalah upaya perlindungan pada ekosistem yang dinilai memiliki
keunikan. Keunikan itu juga berisi berbagai macam jenis flora dan fauna yang harus dilindungi.
2. Taman nasional adalah sebidang tanah yang mendapatkan perlindungan mutlak dari
pemerintah. Tanah ini berisi ekosistem- ekosistem yang dilindungi.
3. Cagar alam adalah keadaan alam yang mempunyai sifat yang khas melalui flora dan fauna
yang ada di dalamnya. Cagar alam juga memiliki ekosistem yang harus dilindungi.
4. Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki ekosistem dilindungi di dalamnya. Hutan
suaka alam juga bisa disebut hutan lindung.

Setiap daerah yang dilindungi pemerintah, tidak boleh mengalami penebangan. Selain itu, perburuan
hewan yang berada di dalam daerah yang dilindungi dianggap ilegal. Hanya saja, akibat dari
perluasan perkebunan kelapa sawit, beberapa hutan lindung di Kalimantan, berbatasan langsung
dengan perkebunan kelapa sawit. Akibatnya, beberapa hewan ditemukan merusak sekitar
pemukiman warga akibat kekurangan sumber makanan. Beberapa daerah konsevasi metode insitu di
indonesia adalah:

 Taman nasional ujung kulon yang melindungi badak bercula satu dan badak jawa
 Taman nasional ujung putiing yang melindungi orang utan dan beberapa jenis palem
 Taman nasional kerinci adalah taman nasional terbesar di indonesia dengan luas 15000 km.
Taman nasional ini khusus melindungi hewan endemik Sumatra.
 Taman nasional komodo yang melindungi hewan komodo
 Taman nasiobal gunung lauser yang memiliki 1000 jenis flora dan 4000 jenis fauna. Taman
nasional ini memegang sebagai taman nasional dengan jenis flora fauna terbanyak se asia tenggara.

Metode Eksitu
Metode eksitu adalah metode pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan dengan cara
mengambil fauna dan flora dari wilayah aslinya, dengan tujuan melakukan konservasi, perlindungan,
serta pengembang biakan. Metode ini juga dilakukan saat ekosistem tempat flora maupun fauna
tersebut tinggal, telah hancur total atau rusak, dan membutuhkan waktu untuk dapat layak diinggali
kembali. Metoden eksitu juga sebagai upaya konservasi dengan cara mengoleksi spesies langka,
sehingga masa hidup mereka bisa sedikit lebih lama. Dalam metode eksitu, terdapat beberapa cara,
antara lain dengan kebun binatang, taman safari, dan taman hutan raya.

1. Kebun binatang adalah salah satu bentuk konservasi dengan memakai lingkungan alam
buatan, yang terpisah- pisah pada setiap jenis spesies. Setiap spesies akan berada di dalam kandang
yang terpisah dengan spesies lain. kekurangan dari kebun binatang adalah ruang herak menjadi
sangat terbatas, akibat berada dalam kandang.
2. Taman safari adalah upaya pelestarian flora dan fauna melalui pembuatan lingkungan
buatan. Berbeda dengan kebung binatang yang setiap spesies berada dalam satu kandang, pada
taman safari, beberapa spesies berada dalam satu wilayah besar. Setiap wilayah terpisah oleh pagar
tinggi. Pengunjung harus memakai mobil atau kendaraan dari taman safari jika ingin mengunjungi
serta melihat jenis fauna dan flora di dalamnya. Di taman safari, ruang gerak hewan lebih bebas
karena daerahnya yang luas.
3. Taman hutan ruya adalah taman hutan yang sebagian masih habitat asli, dan sebagian telah
di perbarui dengan lingkungan buatan. Taman hutan raya mengkhususkan pada konservasi koleksi
tumbuhan. Ciri- ciri hutan raya adalah mempunyai koleksi tumbuhan yang banyak serta unik,
mempunyai wilayah yang luas, serta masih memiliki keindahan habitat aslinya.

Metode eksitu adalah salah satu metode yang baik dalam pelestarian kekayaan hayati. Hanya saja,
beberapa kebun binatang tidak mampu mememlihara setiap satwa yang ada di tempat mereka.
Bahkan beberapa satwa harus mati akibat kelaparan atau karena penyakit akibat tidak adanya dokter
hewan. Metode eksitu memerlukan perhatian lebih, karena flora dan fauna ini berada dalam
lingkungan buatan yang berbeda dengan lingkungan alami empat mereka tinggal. Beberapa daerak
konservasi eksitu yang ada di indonesia adalah:

 Taman Safari Prigen Jawa Timur


 Taman Hutan Raya Purwodadi Jawa Timur
 Taman Hutan Raya Bogor
 Kebun Binatang Ragunan Jakarta

Menjaga dan melestarikan keanekaragam hati perlu dilakukan. Karena keanekaragaman hayati
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ekosistem. Ekosistem memiliki peranan penting dalam
kehidupan manusia. Ekosistem yang baik, akan memberikan banyak keuntungan bagi manusia.
Sedangkan ekosistem yang rusak akan merugikan manusia serta merusak bumi.

Anda mungkin juga menyukai