Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya
masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
2. Merumuskan hipotesis.
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan
3. Mengumpulkan data.
4. Menguji hipotesis.
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis,
5. Merumuskan kesimpulan.
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah
masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam
Pembahasan
Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya wajib dimiliki oleh seorang peneliti. Untuk dapat melalui
proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula, maka peneliti harus memiliki beberapa sifat-
sifat berikut ini:
Fakta merupakan suatu kenyataan yang kemudian disertai dengan bukti-bukti ilmiah dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini berupa pendapat pribadi dari seseorang
yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Dalam melakukan studi pustaka yang dilakukan oleh
peneliti pada tahap observasi, seorang peneliti diharapkan mampu membedakan antara fakta dan
opini agar hasil penelitiannya tersebut memiliki ketepatan dan akurat serta dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan dan dalam melakukan Argumentasi
Peneliti yang baik diharapkan dapat mengedepankan sifat rendah hati ketika berada dalam satu
ruang dengan orang lain terlebih dengan orang yang memiliki pandangan yang berbeda dengan
peneliti. Saat ada peneliti lain yang bertanya, kemudian saat berargumentasi, atau saat
mempertahankan hasil penelitiannya, diharapkan peneliti selalu menjunjung tinggi sikap sopan
santun dan dapat menghindari perdebatan yang melibatkan emosi. Dalam mengemukakan pendapat
dan berargumentasi kepala harus tetap dingin, tetapi peneliti juga harus tetap berani
mempertahankan kebenaran yang diyakininya dengan dasar bahwa pendapatnya sudah dilengkapi
dengan fakta pendukung yang jelas sumber dan kajiannya.
Peneliti hendaknya memiliki sifat haus akan ilmu sehingga akan memiliki keinginan untuk menuntut
ilmu, dengan demikian peneliti akan selalu berusaha memperluas pengetahuan dan serta
wawasannya, kemudian peneliti tersebut tidak ingin ketinggalan berbagai informasi di segala bidang,
dan selalu akan berusaha mengikuti perkembangan berbagai ilmu pengetahuan yang semakin hari
semakin bertumbuh, semakin canggih dan semakin modern seiring dengan perkembangan jaman.
Dalam melakukan aktivitas penelitian, peneliti diharapkan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya
dan berusaha agar hasil penelitian yang dilakukannya akan membawa dampak yang baik bagi
lingkungan dan bukan sebaliknya merusak lingkungan sekitarnya.
Pendapat dari seorang peneliti diharapkan selalu bersifat ilmiah dan sifatnya tidak mengada-ada
tanpa didukung bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Peneliti juga harus
bersikap kritis terhadap permasalahan yang sedang terjadi dan berkembang di masyarakat.
Berani Mengusulkan Perbaikan atas Suatu Kondisi dan Bertanggung Jawab terhadap Usulannya
tersebut
Peneliti duharapkan memiliki sifat berani dan sifat bertanggung jawab terhadap semuakeadaan hasil
konsekuensi penelitian yang harus dihadapinya jika sudah mengusulkan sesuatu terkait perbaikan
kondisi tertentu. Usulan yang telah diutarakan tersebut akan selalu diemban dengan baik dan
dilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian diwujudkan dalam bentuk nyata sehingga hasilnya
dapat dinikmati oleh orang lain dalam bentuk yang lebih baik.
Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti diharapkan mampu bekerja sama dengan orang lain dan tidak
individualis atau tidak mementingkan diri sendiri
Peneliti diwajibkan harus jujur terhadap fakta terkait penelitian dan tidak boleh memanipulasi fakta
demi kepentingan penelitiannya sendiri. Proses penelitian harus berlandaskan pada studi
kepustakaan yang benar agar jika orang lain melakukan penelitian yang sama, akan didapatkan hasil
yang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa itulah hasil penelitian yang
sebenarnya.
Tekun
Seorang peneliti hendaknya harus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, tidak boleh ada sifat
malas, mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin, bersemangat, serta tidak mudah putus asa.
1. Genetika
2. Sitologi
3. Histologi
4. Anatomi
Selain histologi, anatomi juga penting untuk dipelajari dalam dunia
kedokteran. Pada ilmu ini, kamu dapat mempelajari tentang struktur
tubuh dalam dari makhluk hidup. Squad, jika kamu memperhatikan
struktur lidah kalian, pasti kamu akan melihat tonjolan-tonjolan halus yang
ada di permukaan lidahmu yang disebut papila. Lalu, apa sih fungsi papila?
Seperti apa struktur lidah kita sebenarnya? Nah, semua itu akan dikupas
tuntas dalam ilmu ini.
5. Morfologi
6. Fisiologi
Pada ilmu Fisiologi, kamu akan mempelajari tentang fungsi tubuh baik
secara anatomi maupun morfologi Squad. Pernahkah kalian mendengar
tentang fisioterapi? Fisioterapi juga bagian dari Fisiologi, lho! Hayo, ada
yang tahu kalau fisioterapi itu buat mengobati apa?
7. Ekologi
8. Taksonomi
9. Evolusi
10. Mikrobiologi
11. Zoologi
Jika dalam ilmu Sosial kalian belajar mengenai perilaku manusia, maka di
cabang ilmu biologi ini kamu dapat mempelajari tentang klasifikasi serta
perilaku hewan, lho.
Bayi penyu (sumber: brilio.net)
Tahukah kamu, kalau bayi penyu yang baru lahir dapat menemukan
jalannya sendiri untuk kembali ke laut tanpa bantuan dari orang tua
mereka? Kamu bisa temukan jawabannya pada ilmu ini nih, Squad.
Bagaimana, menarik bukan?
12. Botani
13. Virologi
Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata virus? Mungkin di antara
kamu banyak yang memikirkan tentang penyakit-penyakit berbahaya yang
disebabkan oleh virus, ya. Salah satu cabang ilmu Biologi
yang membahas tentang virus meliputi struktur, reproduksi, dan
peranannya adalah virologi.
14. Bakteriologi
Ternyata tidak semua bakteri bersifat patogen (merugikan
inangnya) lho, Squad. Bakteri juga dapat bermanfaat bagi kehidupan
manusia salah satunya dalam hal fermentasi. Salah satu cabang ilmu
Biologi yang khusus mempelajari tentang bakteri adalah bakteriologi.
Pada ilmu ini, kamu dapat mempelajari tentang struktur, reproduksi,
sampai peranan bakteri tersebut.
15. Mikologi
Squad, tentunya kamu pernah melihat adanya jamur pada makanan yang
telah kadaluarsa, beberapa jamur yang tumbuh di pohon, bahkan ada juga
jamur yang bisa kalian makan, kan? Ternyata, jamur-jamur tersebut
berasal dari jenis yang berbeda, lho. Di dalam cabang ilmu biologi ini kamu
dapat mempelajari tentang berbagai macam jenis jamur meliputi
struktur, reproduksi, serta peranannya, nih.
16. Ornitologi
18. Mamologi
Setelah kamu membaca artikel ini, sekarang kamu jadi bisa tahu kan kalau
ilmu biologi membahas semua makhluk hidup yang ada di bumi mulai dari
organisme berukuran mikro sampai organisme terbesar di bumi. Oh ya,
seiring berkembangnya teknologi, tentunya cabang-cabang ini akan terus
bertambah.
Berdasarkan tingkat organisasi kehidupan, objek Biologi merupakan kehidupan
pada tingkatan-tingkatan yang berurutan dari yang paling sederhana sampai yang
paling kompleks. Tingkatan tersebut sebagai berikut:
1. Molekul
Molekul adalah bahan kimia dasar penyusun kehidupan. Contoh: asam
nukleat berupa DNA/RNA.
2. Sel
Sel adalah satuan (unit) kehidupan terkecil dari makhluk hidup. Contoh: sel
darah merah dan sel darah putih.
3. Jaringan
Jaringan adalah kelompok sel yang sejenis, memiliki bentuk dan fungsi yang
sama dalam tubuh makhluk hidup multiseluler. Contoh: pada tumbuhan:
jaringan epitel, jaringan otot, jaringan tulang, dll. pada hewan: jaringan
epidermis, jaringan meristem, jaringan pengangkut, dll.
4. Organ
Organ adalah kelompok jaringan yang bersatu dan bekerja sama yang
menjalankan fungsi tertentu. Contoh: usus, lambung, paru-paru, jantung, dan
lain-lain.
5. Sistem organ
Sistem organ adalah gabungan dari organ-organ yang bekerja sama untuk
membentuk suatu sistem dalam kehidupan. Contoh: sistem pencernaan
disusun oleh lambung, usus halus, usus besar, dan usus 12 jari; sistem
koordinasi dan indera disusun oleh otak, sumsum tulang belakang, serabut
saraf, dan panca indera.
6. Individu (Organisme)
Organisme gabungan dari sistem-sistem organ yang bekerja sama
membentuk kehidupan. Satu organisme dapat disebut juga individu. Individu
adalah satu makhluk hidup tunggal. Contoh: seorang manusia, seekor anjing,
seekor kucing, sebuah pohon jambu, dll.
7. Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah
tertentu. Contoh: populasi harimau berjumlah 30 ekor, populasi badak
berjumlah 100 ekor, populasi gajah berjumlah 23 ekor, dll.
8. Komunitas
Komunitas adalah seluruh makhluk hidup yang hidup di suatu daerah
tertentu. Contoh: komunitas sawah, terdiri dari padi, tikus, ular, elang;
komunitas kolam terdiri dari teratai, ikan, katak, dll.
9. Ekosistem
Ekosistem adalah sekumpulan makhluk hidup dengan benda mati dalam
satu kesatuan tempat hidup yang mempunyai hubungan timbal balik.
Contoh: ekosistem hutan, benda mati terdiri dari tanah, bebatuan, hujan,
angin, dll., makhluk hidup terdiri dari harimau, lintah, gajah, dll.; ekosistem
laut, benda mati terdiri dari air laut, batu karang, dll., makhluk hidup terdiri
dari ikan, udang, kepiting, plankton, dll.
10. Bioma
Bioma merupakan organisasi kehidupan yang cukup beragam, khususnya
jenis makhluk hidup di dalamnya. Bioma adalah satuan daerah daratan yang
luas di bumi bercirikan sejenis tumbuhan dominan di daerah tersebut.
Contohnya bioma gurun, bioma taiga, bioma hutan hujan tropis, dan bioma
tundra.
11. Biosfer
Biosfer (lapisan kehidupan) adalah seluruh planet bumi beserta makhluk
hidup yang ada di dalamnya.
Sumber resensi: Biologipedia dan Biology-Knowledge
Semoga artikel di atas membantu Sahabat yang sedang belajar biologi.
Manusia selalu menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupannya. Hal tersebut mendorong
manusia untuk mempelajari ilmu biologi. Permasalahan biologi tidak hanya berhubungan dengan
makhluk hidup, tetapi juga mencakup tentang segala segi kehidupan makhluk hidup, mulai dari
tingkatan molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, hingga tingkatan
bioma.
Contoh permasalahan biologi yang muncul pada tingkat molekul adalah virus. Tubuh virus
tersusun atas protein dan asam nukleat. Meskipun tersusun oleh komponen yang sangat sederhana
tersebut, virus dapat tumbuh dan berkembang biak saat berada dalam tubuh makhluk hidup. Oleh
karena itu, virus dimasukkan ke dalam kelompok tersendiri dalam klasifikasi makhluk hidup.
Tingkat organisasi di atas molekul adalah sel. Sel yang menyusun makhluk hidup pada umunya
dibedakan menjadi dua, yaitu sel tunggal dan sel majemuk. Sel yang merupakan unit struktural dan
fungsional pada makhluk hidup memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Contoh permasalahan biologi yang muncul pada tingkat sel adalah perbedaan antara sel hewan dan
sel tumbuhan. Secara struktural dan fungsional, sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai perbedaan
yang sangat nyata.
Kumpulan dari beberapa sel akan membentuk jaringan. Jaringan pada makhluk hidup mempunyai
struktur dan fungsi khusus. Beberapa jaringan penyusun tumbuhan antara lain jaringan epidermis,
parenkim, sklerenkim, xilem, floem, dan lain-lain. Adapun contoh jaringan penyusun hewan antara
lain jaringan otot, epitelium, tulang, dan saraf.
Contoh masalah biologi yang muncul pada tingkat jaringan adalah adanya struktur khusus pada
epidermis daun sehingga karbondioksida dapat masuk ke tubuh tanaman dan digunakan untuk
pengolahan makanan (fotosintesis).
Sekumpulan jaringan akan bekerjasama membentuk organ. Salah satu organ penyusun tubuh
manusia adalah mata. Mata merupakan organ manusia yang tersusun atas jaringan ikat, jaringan
otot, dan jaringan saraf.
Contoh masalah biologi pada tingkat organ adalah adanya infeksi pada organ mata sehingga
menyebabkan penglihatan manusia terganggu.
Permasalahan biologi pada tingkat sistem organ
PROMOTED CONTENT
Berkat trik ini, Anda bisa menjadi miliarder dalam waktu 2 bulan!
Storiespace
Beberapa organ yang ada pada makhluk hidup akan membentuk sistem organ. Beberapa sistem
organ yang ada pada manusia adalah sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem ekskresi, sistem
koordinasi, sistem gerak, sistem peredaran darah, sistem pertahanan tubuh, dan sistem reproduksi.
Contoh masalah biologi yang muncul pada tingkat sistem organ adalah adanya kembar siam yang
hanya memiliki satu sistem pencernaan.
Individu terbentuk karena adanya beberapa sistem organ yang saling berhubungan. Permasalahan
biologi pada tingkat individu adalah setiap individu tidak dapat hidup sendiri, tetapi harus
berinteraksi dengan individu lainnya. contoh individu adalah seekor sapi dan sebuah pohon kelapa.
Salah satu masalah biologi pada tingkat populasi adalah budi daya ikan mas. Untuk melakukan budi
daya ikan mas, maka kita membutuhkan individu-individu sejenis yang mempunyai sifat unggul
sehingga dapat menghasilkan keturunan yang fertil.
Ekosistem berasal dari kata oikos dan systema. Oikos berarti rumah sendiri dan systema yang berarti
bagian-bagian yang utuh dan saling mempengaruhi. Oleh karena itu, ekosistem dapat diartikan
sebagai sistem yang dibentuk oleh suatu daerah, di mana komponen makhluk hidup dan
lingkungannya terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi. Ekosistem tersusun atas
komponen biotik dan komponen abiotik.
Contoh masalah biologi yang muncul pada tingkat ekosistem adalah adanya pencemaran perairan
yang menyebkan matinya beberapaa jenis ikan yang hidup di perairan tersebut. Selain matinya ikan,
pencemaran tersebut juga akan mengancam kehidupan yang ada di ekosistem tersebut.
Bioma merupakan masyarakat umum dari kehidupan organisasi yang ada di permukaan bumi.
Menurut garis lintang, ada 6 macam bioma, yaitu bioma gurun, padang rumput (savana), hutan
gugur, hutan hujan tropis, taiga, dan tundra (padang lumut). Contoh masalah biologi yang muncul
pada tingkat bioma adalah kondisi lingkungan yang mempengaruhi keragaman jenis tumbuhan dan
hewan yang ada pada suatu bioma.
Ruang laboratorium yang penuhi standard yaitu satu diantara aspek untuk hindari
kecelakaan kerja. Prasyarat itu mencakup keadaan ruang, susunan ruang, kelengkapan
perlengkapan keselamatan, nomor telepon penting (pemadam kebakaran, petugas
medis), dan lain-lain.
Ruang laboratorium yang mempunyai system ventilasi yang baik. Sistem keluar
masuk hawa yang stabil. Aliran hawa fresh yang masuk kedalam ruang. Keduanya
mesti di perhatikan dengan baik. Makin baik aliran hawa, maka keadaan laboratorium
akan sehat. Seperti tempat tinggal, aliran hawa ada pada posisi paling utama dan tidak
bisa dikesampingkan demikian saja.
Ruang laboratorium mesti diatur dengan rapi. Peletakan bahan kimia dan
perlengkapan percobaan mesti diatur dengan rapi agar mempermudah untuk
mencarinya. Jika memang perlu, berikanlah denah dan tips peletakan bahan kimia di
raknya agar makin mempermudah untuk mencari bahan kimia tertentu.
Alat keselamatan kerja mesti senantiasa ada dan dalam keadaan yang baik. Terlebih
kotak P3K dan alat pemadam api. Berikanlah juga nomor telepon penting seperti
pemadam kebakaran dan petugas medis agar saat berlangsung kecelakaan yang cukup
kronis bisa diakukan dengan selekasnya. Berikanlah juga lembaran mengenai cara
pemakaian alat pemadam api dan tata teratur laboratorium. Jika ingin membeli APD
lengkap, bisa langsung ke website sepatu safety online.
Ketentuan umum dalam tata teratur keselamatan kerja yaitu seperti berikut :
Didalam ruangan laboratorium mesti telah ada semua alat keselamatan kerja agar saat
berlangsung kecelakaan atau darurat, itu dapat diatasi dengan cepat. Tersebut disini
alat-alat keselamatan kerja yang ada di laboratorium. Yakinkan semua ada dan Anda
tahu di mana letaknya.
Gambar di atas yaitu beberapa lambang yang biasanya ada di laboratorium. Lambang
ini mesti di perhatikan dan dipahami agar Anda tahu bahaya yang ada disuatu benda
atau zat kimia. Tersebut disini keterangan beberapa lambang itu.
Animal hazard yaitu bahaya yang datang dari hewan. Bisa saja hewan itu
beracun karena sudah disuntik berbagai macam zat hasil uji coba atau bisa
menggigit dan mencakar Anda.
Sharp instrument hazard yaitu bahaya yang datang dari benda-benda yang
tajam. Benda itu jika tak dipakai dengan benar maka bisa melukai Anda.
Heat hazard yaitu bahaya yang datang dari benda yang panas. Tangan Anda
akan kepanasan jika menyentuh benda itu dalam kondisi aktif atau menyala.
Glassware hazard yaitu bahaya yang datang dari benda yang gampang pecah.
BIasanya berbentuk gelas kimia.
Chemical hazard yaitu bahaya yang berasal berbahan kimia. Mungkin bahan
kimia itu bisa membuat kulit kita gatal dan iritasi.
Electrical hazard yaitu bahaya yang datang dari benda-benda yang keluarkan
listrik. Hati-hati dalam memakainya agar tak tersengat listrik.
Eye & face hazard yaitu bahaya yang datang dari benda-benda yang bisa
membuat iritasi pada mata dan muka. Pakai masker atau pelindung muka
sebelumnya memakai bahan itu.
Fire hazard yaitu bahaya yang datang dari benda yang gampang terbakar.
Misalnya yaitu kerosin (minyak tanah) dan spiritus.
Biohazard yaitu bahaya yang berasal berbahan biologis. Bahan itu dapat bisa
mengakibatkan penyakit membahayakan seperti AIDS. Misalnya yaitu tempat
pembuangan jarum suntik.
Laser radiation hazard yaitu bahaya yang datang dari cahaya laser.
Radioactive hazard yaitu bahaya yang datang dari benda radioaktif. Benda ini
bisa keluarkan radiasi apabila terkena sangat lama maka akan mengakibatkan
kanker.
Explosive hazard yaitu bahaya yang datang dari benda yang gampang
meledak. Jauhkan benda itu dari api.
Sebelumnya memindahkan bahan kimia, hal yang perlu dikerjakan yaitu tahu semua
info mengenai bahan kimia yang akan dipakai. Seperti cara membawa, bahaya yang
diakibatkan, dan lain-lain. Pindahkanlah sesuai sama keperluan dan janganlah terlalu
berlebih. Apabila ada sisa bahan kimia, janganlah dikembalikan ke tempatnya awal
mulanya karena bisa mengakibatkan kerancuan pada bahan kimia.
Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud cair, pindahkan dengan memakai
batang pengaduk atau pipet tetes. Jauhi percikan karena dapat mengakibatkan iritasi
pada kulit. Janganlah menyimpan tutup botol di atas meja agar tutup botol tak kotor
oleh kotoran diatas meja.
Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud padat, pakai sendok atau alat lain yg
tidak terbuat dari logam. Jauhi memakai satu sendok untuk mengambil sebagian jenis
zat kimia agar terlepas dari kerancuan.
6. Pembuangan Limbah
Seperti yang kita kenali kalau limbah bisa mencemari lingkungan. Oleh karena itu,
kita butuh mengatasi limbah itu dengan pas. Untuk limbah kimia sebaiknya dibuang
ditempat spesial karena sebagian jenis zat kimia begitu beresiko bagi lingkungan.
Buang selekasnya limbah setelah lakukan percobaan. Sesaat limbah yang lain seperti
kertas, korek api, dan yang lain dibuang ditempat sampah. Baiknya pisahkan limbah
organik dan nonorganik agar pemrosesan sampahnya lebih gampang.
7. Perlakuan Kecelakaan
Kecelakaan saat kerja umum berlangsung meskipun kita sudah bekerja dengan hati-
hati. Hal yang paling penting yaitu janganlah cemas dan ikuti prosedur perlakuan
kecelakaan yang baik dan benar. Mencari pertolongan petugas laboratorium untuk
menolong Anda. Jika memang perlu, panggil petugas medis atau pemadam kebakaran.
Apabila terserang bahan kimia, bersihkan bagian kulit yang terserang bahan kimia
hingga bersih. Kulit yang terserang janganlah digaruk agar tak menebar. Bawa keluar
korban dari laboratorium agar memperoleh oksigen. Apabila keadaan cukup kronis,
panggil petugas kesehatan secepat-cepatnya.
Apabila berlangsung kebakaran karena bahan kimia atau korsleting listrik, selekasnya
bunyikan alarm sinyal bahaya. Janganlah segera disiram dengan air. Pakai hidran
untuk memadamkan api. Jauhi hirup asap. Apabila kebakaran meluas, selekasnya
panggil petugas pemadam kebakaran.
HEADLINE
15 November,2016
HOME
IKLIM
HUTAN
METEOROLOGI
TANAH
HIDROLOGI
ILMU SOSIAL
GEOLOGI
SAMUDERA
Go to...
Bahan makanan berkarbohidrat yang berasal dari tanaman padi, singkong, jagung, sagu,
gandum, talas dan tanaman umbi- umbian lainnya.
Bahan makanan berprotein yang berasal dari daging berbagai jenis hewan mamalia, unggas
maupun ikan. Misalnya daging ayam, daging sapi, kambing, ikan dan udang.
Sayur- sayuran yang bersumber dari berbagai macam tanaman sayur seperti bayam,
kangkung, tomat, wortel, sawi, kubis, buncis dan lain- lain.
Buah- buahan yang berasal dari berbagai jenis tumbuhan buah. Misalnya apel, nanas, jeruk,
melon, semangka, durian, mangga dan lain sebagainya.
Minuman yang kaya akan mineral dan vitaman seperti susu sapi dan susu kambing.
Kain dibuat dari kapas yang merupakan buah dari tanaman randu.
Kain sutra terbuat dari pintalan benang yang berasal dari ulat sutra.
Songket dan kain tenun yang terbuat dari berbagai macam serat tumbuhan.
Jaket wol dibuat dari rambut domba dan biri- biri.
Jaket kulit, tas dan ikat pinggang dibuat dari kulit berbagai jenis hewan reptil seperti ular dan
buaya.
Pakaian tradisional dan aksesorisnya banyak yang memanfaatkan tulang belulang hewan,
bulu burung dan merak, serta kulit kayu.
Bumi adalah tempat hidup bagi mahkluk hidup. Bumi merupakan salah satu planet yang ada di dalam
tatasurya (baca: Planet di Tata Surya dan Penjelasannya). Sebagai tempat tinggal makhluk hidup,
bumi memiliki banyak sekali ekosistem. Ekosistem tersebut terbentuk akibat adanya permukaan bumi
yang tidak rata. Permukaan bumi juga di sebut sebagai kerak bumi. kerak bumi yang tidak rata,
menghasilkan relief- relief permukaan bumi yang memiliki kekhasan dan ciri- ciri masing- masing.
Kekhasan tersebut akibat tempat ekosistem tersebut. Relief bumi yang bisa berupa tonjolan akibat
adanya dua tenaga yang membentuk permukaan bumi. Gaya tersebut adalah endogen dan eksogen.
Endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi (Baca: Macam-macam Tenaga Endogen dan
Penjelasannya). sedangkan eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi (baca: Jenis Tenaga
Eksogen Pengubah Muka Bumi). kedua tenaga ini menyebabkan bumi memiliki berbagai macam
karakteristik, yang pada akhirnya melahirkan banyak ekosistem.
Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah sekumpulan makhluk hidup yang saling membaur dan membetuk suatu sistem
ekologi utuh bersama- sama. Setiap ekosistem memiliki jenis flora dan fauna khas masing- masing.
Bumi adalah sebuah planet yang berisi berbagai macam ekosistem. Ekosistem tersebut berada pada
setiap relief yang ada di bumi. Bumi sendiri memiliki dua ekosistem besar. Yaitu ekosistem darat dan
ekosistem air. Ekosistem darat adalah ekosistem yang berada di daratan (baca: Ekosistem Darat :
Pengertian, Ciri- ciri, Jenis dan Manfaatnya). Beberapa contoh ekosistem dara antara lain ekosistem
hutan hujan tropis, ekosistem hutan gugur, ekosistem sabana, ekosistem gurun, dan masih banyak
ekosistem lainnya. Sedangkan ekosistem air adalah ekosistem yang berada di tempat yang berair
(baca: Ekosistem Air : Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenisnya). Seperti ekosistem sungai, ekosistem
rawa, ekosistem danau, atau ekosistem air laut.
Setiap ekosistem yang ada di bumi, memiliki berbagai macam flora dan fauna. Setiap flora dan fauna
memiliki karakteristik serta kekhasan masing- masing. Akan tetapi, akibat dari ulah manusia,
keseimbangan ekosistem mulai terganggu. Beberapa jenis flora maupun fauna terancam punah,
bahkan beberapa sudah punah, seperti burung moa, burung dodo, atau gajah mamoth. Fauna dan
flora yang ada di bumi, memiliki fungsi sebagai penyeimbang ekosisem. Ekosistem yang tidak
seimbang ataupun rusak akan berdampak pada manusia serta alam itu sendiri. Keanekaragaman
hayati perlu di pelihara, sehingga ekosistem tetap seimbang (baca: Peran Manusia Dalam Menjaga
Keseimbangan Lingkungan Hidup). Banyak cara yang bisa di pakai manusia dalam melestarikan
keanekaragaman hayati. Salah satunya dengan metode insitu dan eksitu
Metode Insitu
Insitu adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati, yang langsung di lakukan di di alam tempat
flora dan fauna tersebut berada. Metode insitu, memberikan perlindungan kepada daerah yang
dianggap memiliki ekosistem yang unik, dengan flora dan faunanya yang terancam punah. Selain itu,
metode insitu adalah bentuk konservasi cagar alam, yang langsung dilakukan di daerah tersebut. Ada
beberapa bentuk pelestarian hayati memakai metode insitu, yaitu suaka marga satwa, taman
nasional, cagar alam dan hutan suaka alam.
1. Suaka marga satwa adalah upaya perlindungan pada ekosistem yang dinilai memiliki
keunikan. Keunikan itu juga berisi berbagai macam jenis flora dan fauna yang harus dilindungi.
2. Taman nasional adalah sebidang tanah yang mendapatkan perlindungan mutlak dari
pemerintah. Tanah ini berisi ekosistem- ekosistem yang dilindungi.
3. Cagar alam adalah keadaan alam yang mempunyai sifat yang khas melalui flora dan fauna
yang ada di dalamnya. Cagar alam juga memiliki ekosistem yang harus dilindungi.
4. Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki ekosistem dilindungi di dalamnya. Hutan
suaka alam juga bisa disebut hutan lindung.
Setiap daerah yang dilindungi pemerintah, tidak boleh mengalami penebangan. Selain itu, perburuan
hewan yang berada di dalam daerah yang dilindungi dianggap ilegal. Hanya saja, akibat dari
perluasan perkebunan kelapa sawit, beberapa hutan lindung di Kalimantan, berbatasan langsung
dengan perkebunan kelapa sawit. Akibatnya, beberapa hewan ditemukan merusak sekitar
pemukiman warga akibat kekurangan sumber makanan. Beberapa daerah konsevasi metode insitu di
indonesia adalah:
Taman nasional ujung kulon yang melindungi badak bercula satu dan badak jawa
Taman nasional ujung putiing yang melindungi orang utan dan beberapa jenis palem
Taman nasional kerinci adalah taman nasional terbesar di indonesia dengan luas 15000 km.
Taman nasional ini khusus melindungi hewan endemik Sumatra.
Taman nasional komodo yang melindungi hewan komodo
Taman nasiobal gunung lauser yang memiliki 1000 jenis flora dan 4000 jenis fauna. Taman
nasional ini memegang sebagai taman nasional dengan jenis flora fauna terbanyak se asia tenggara.
Metode Eksitu
Metode eksitu adalah metode pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan dengan cara
mengambil fauna dan flora dari wilayah aslinya, dengan tujuan melakukan konservasi, perlindungan,
serta pengembang biakan. Metode ini juga dilakukan saat ekosistem tempat flora maupun fauna
tersebut tinggal, telah hancur total atau rusak, dan membutuhkan waktu untuk dapat layak diinggali
kembali. Metoden eksitu juga sebagai upaya konservasi dengan cara mengoleksi spesies langka,
sehingga masa hidup mereka bisa sedikit lebih lama. Dalam metode eksitu, terdapat beberapa cara,
antara lain dengan kebun binatang, taman safari, dan taman hutan raya.
1. Kebun binatang adalah salah satu bentuk konservasi dengan memakai lingkungan alam
buatan, yang terpisah- pisah pada setiap jenis spesies. Setiap spesies akan berada di dalam kandang
yang terpisah dengan spesies lain. kekurangan dari kebun binatang adalah ruang herak menjadi
sangat terbatas, akibat berada dalam kandang.
2. Taman safari adalah upaya pelestarian flora dan fauna melalui pembuatan lingkungan
buatan. Berbeda dengan kebung binatang yang setiap spesies berada dalam satu kandang, pada
taman safari, beberapa spesies berada dalam satu wilayah besar. Setiap wilayah terpisah oleh pagar
tinggi. Pengunjung harus memakai mobil atau kendaraan dari taman safari jika ingin mengunjungi
serta melihat jenis fauna dan flora di dalamnya. Di taman safari, ruang gerak hewan lebih bebas
karena daerahnya yang luas.
3. Taman hutan ruya adalah taman hutan yang sebagian masih habitat asli, dan sebagian telah
di perbarui dengan lingkungan buatan. Taman hutan raya mengkhususkan pada konservasi koleksi
tumbuhan. Ciri- ciri hutan raya adalah mempunyai koleksi tumbuhan yang banyak serta unik,
mempunyai wilayah yang luas, serta masih memiliki keindahan habitat aslinya.
Metode eksitu adalah salah satu metode yang baik dalam pelestarian kekayaan hayati. Hanya saja,
beberapa kebun binatang tidak mampu mememlihara setiap satwa yang ada di tempat mereka.
Bahkan beberapa satwa harus mati akibat kelaparan atau karena penyakit akibat tidak adanya dokter
hewan. Metode eksitu memerlukan perhatian lebih, karena flora dan fauna ini berada dalam
lingkungan buatan yang berbeda dengan lingkungan alami empat mereka tinggal. Beberapa daerak
konservasi eksitu yang ada di indonesia adalah:
Menjaga dan melestarikan keanekaragam hati perlu dilakukan. Karena keanekaragaman hayati
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ekosistem. Ekosistem memiliki peranan penting dalam
kehidupan manusia. Ekosistem yang baik, akan memberikan banyak keuntungan bagi manusia.
Sedangkan ekosistem yang rusak akan merugikan manusia serta merusak bumi.