Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................... 2
1.5 Keutamaan Penelitian............................................................................... 2
1.6 Luaran Penelitian ................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3
2.1. Biomaterial Logam ................................................................................ 3
2.2. Selulosa ................................................................................................. 3
2.3. Purun Tikus ........................................................................................... 3
BAB 3. METODE PENELITIAN ............................................................................. 5
3.1 Metode Penelitian ................................................................................... 5
3.1.1. Preparasi Sampel .......................................................................... 5
3.1.2. Pembuatan Lapisan Tipis ............................................................. 5
3.1.3. Pengujian Sampel ......................................................................... 5
3.1.3.1. Uji Sifat Mekanik ......................................................... 5
3.1.3.2. Uji Korosivitas ............................................................. 6
3.1.3.3. Uji Morfologi dan Kandungan ..................................... 6
3.2 Luaran ...................................................................................................... 6
3.3 Indikator Capaian ................................................................................... 6
3.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 6
3.5 Analisis Data dan Menyimpulkan Hasil ................................................. 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................................ 7
4.1 Anggaran Biaya ...................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 8
LAMPIRAN .............................................................................................................. 9
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping...................... 9
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan................................................... 14
Lampiran 3. Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas ............................. 15
Lampiran 4. Pernyataan Ketua Tim Pelaksana ............................................ 16

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia kedokteran membawa kita pada penggunaan logam
sebagai organ tubuh buatan yang menggantikan organ tubuh asli yang sudah tidak
dapat digunakan yang disebabkan oleh cacat atau kecelakaan. Logam dipilih
sebagai material implan dikarenakan memiliki sifat mekanis yang hampir sama
dengan organ tubuh manusia. Logam memiliki kekuatan (strength) yang tinggi
sehingga mampu menggantikan fungsi tulang manusia yang selalu diberikan
beban yang cukup besar.
Tubuh manusia, dilain pihak merupakan lingkungan yang sangat korosif.
Sel, protein, garam, dan enzim merupakan unsur – unsur yang membentuk
lingkungan yang korosif pada tubuh manusia. Logam secara umum merupakan
material yang memiliki ketahanan korosi yang relatif rendah. Penting untuk
melakukan berbagai perlakuan sehingga dapat memperbaiki sifat logam tersebut
Upaya untuk meningkatkan ketahanan korosi dari logam dilakukan dengan
berbagai cara seperti variasi doping, dan pelapisan oleh inhibitor. Inhibitor
merupakan material yang dapat mengurangi laju korosi saat digunakan pada
material lain seperti logam. Penggunaan inhibitor dalam dunia metalurgi sangat
luas. Logam – logam yang memiliki ketahanan korosi yang rendah akan selalu
dipasangkan oleh inhibitor saat akan digunakan pada lingkungan tertentu.
Contohnya, logam yang akan digunakan sebagai lambung kapal akan rentan
terhadap korosi dikarenakan kontak langsung dengan air laut yang korosif.
Pengecatan merupakan hal yang wajib dilakukan sebelum lambung kapal siap
digunakan. Pengecatan tersebut merupakan bentuk perlakuan yang dapat
mengurangi laju korosi pada lambung kapal. Material yang digunakan untuk
pengecatan tersebut merupakan material inhibitor yang dapat mengurangi laju
korosi lambung kapal yang terbuat dari logam.
Purun tikus (eleocharis dulcis) merupakan tanaman khas dari Kalimantan
Selatan yang sangat berlimpah di lingkungan lahan basah. Purun tikus biasanya
hidup diareal yang memiliki kelembaban yang cukup tinggi seperti sawah dan
rawa. Masyarakat Kalimantan Selatan pada umumnya tidak terlalu
memperdulikan kegunaan dari Purun Tikus sehingga banyak masyarakat yang
menganggap tanaman tersebut sebagai limbah. Lingkungan sawah dan rawa pada
umumnya merupakan lingkungan yang korosif. Kemampuan hidup purun tikus di
lahan basah berarti purun tikus memiliki ketahanan yang tinggi terhadap korosi.
Sifat ini merupakan sifat inhibitor yang artinya purun tikus dapat digunakan
sebagai bahan inhibitor alami.
Purun tikus memiliki kandungan selulosa 32,62 % dengan diameter serat
sebesar 5.89 µm; diameter lumen sebesar 2.68 µm; ketebalan dinding sel 1.61 µm;
dan Panjang serat 1.68 mm (Sunardi & Istikowati, 2012). Kandungan selulosa
yang cukup tinggi dari purun tikus berpotensi untuk diolah kembali menjadi
produk yang memiliki nilai lebih seperti lapisan tipis. Lapisan tipis dari selulosa
2

memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah bahan baku yang lebih murah
dan mudah didapatkan dibandingkan dengan bahan pembentuk lapisan tipis yang
lain.
Biokompatibilitas merupakan faktor penentu kelayakan suatu biomaterial
sebelum diaplikasikan pada tubuh manusia. Biokompatibilitas suatu biomaterial
dapat diuji melalui beberapa aspek. Uji sifat mekanik, toksisitas, dan korosivitas
merupakan beberapa jenis uji biokompatibilitas biomaterial.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi dan
merumuskan masalah yang ada adalah bagaimana biokompatibilitas dari lapisan
tipis selulosa purun tikus?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan khusus dari penelitian ini ialah mengetahui biokompatibilitas dari
lapisan tipis selulosa purun tikus.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian lebih lanjut mengenai purun tikus belum banyak dilakukan
dikarenakan purun tikus merupakan tanaman yang khas dari kalimantan selatan
yang sulit ditemukan didaerah lain. Manfaat dari penelitian kami ialah dapat
memberikan informasi mengenai biokompatibilitas lapisan tipis selulosa purun
tikus pada logam implan
1.5 Keutamaan Penelitian
Perkembangan zaman menuntut kita untuk dapat memanfaatkan limbah
menjadi produk yang memiliki nilai lebih. Purun tikus sebagai limbah dapat
digunakan sebagai inhibitor yang akan dilihat biokompatibilitas lapisan tipis
selulosanya.
1.6 Luaran Penelitian
Luaran yang diharapkan dari pembuatan proposal ini adalah penelitian
mengenai biokompatibilitas dari lapisan tipis selulosa purun tikus sebagai
inhibitor logam implan. Hasil dari penelitian ini akan berupa data
biokompatibilitas dari lapisan selulosa purun tikus yang dapat dijadikan acuan
untuk menentukan apakah lapisan tipis selulosa purun tikus dapat dimanfaatkan
menjadi lapisan inhibitor pada logam implan.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Biomaterial Logam
Biokompabilitas merupakan syarat penting satu material logam dapat
digunakan sebagai biomaterial. Korosi juga merupakan satu diantara masalah
yang sering dihadapi logam yang digunakan sebagai material pembentuk
perangkat ortopedi implan pada tubuh manusia. Logam yang digunakan sebagai
implan memiliki sifat mekanis yang jauh lebih bagus dibandingkan dengan
material implan lain.
Stainless Steels (SS), kobalt-kromium alloys (CoCr), dan titanium (Ti) dan
campurannya merupakan logam yang sering digunakan untuk menambah waktu
hidup biodevices di tubuh manusa. Apabila korosi terjadi pada implan logam di
tubuh, aliran elektron dari logam akan menyebabkan aliran ion di jaringan
sekitarnya dan akan mengganggu sel – sel lainnya. Perbedaan tegangan yang
terbentuk antara logam dan cairan tubuh yang meningkatkan laju korosi. Namun,
semua hambatan pada larutan atau pelapisan film oksida pada permukaan logam
dapat menurunkan laju korosi.
Implan buatan dapat menyebabkan berbagai reaksi terhadap lingkungan
tubuh melalui interaksi antara biomaterial dengan cairan tubuh, protein, enzim,
dan berbagai sel yang dapat menimbulkan toksisitas dan alergi atau bahkan
implant failure. Biokompabilitas dari implan logam menjadi satu syarat logam
untuk implan, dikarenakan laju korosi pada lingkungan in vivo. Komposisi kimia,
struktur mikro, dan surface properties merupakan variabel material, dan tipe dan
konsentrasi bahan kimia, temperatur, dan tekanan merupakan sifat medium yang
mempengaruhi korosivitas biomaterial logam. Sebagai tambahan, dominasi dari
tipe korosi yang terjadi bergantung pada lingkungan tempat implan tersebut
bekerja (beban statis, atau dinamis) dan sifat termomekanik dari implan saat
proses manufaktur (dislocation density, jumlah tegangan termal atau residual,
cacat titik, dan rasio deformasi) (Dikiei et al, 2015).
2.2. Selulosa
Selulosa adalah polisakarida yang dihasilkan oleh sitoplasma sel tanaman
yang membentuk dinding sel (KBBI, 2019). Selulosa merupakan senyawa organik
yang melimpah di alam. Selulosa sering digunakan dalam produksi kertas dan
sebagian kecil digunakan untuk produksi cellophane yaitu lembaran tipis
transparan yang sering digunakan sebagai pembungkus makanan.
Selulosa adalah polimer, yang sifatnya berkaitan erat dengan panjang rantai
atau derajat polimerisasi, yaitu jumlah glukosa yang membentuk satu molekul
polimer. selulosa juga tidak berbau, hidrofilik, dan biodegradable.
2.3. Purun Tikus
Purun tikus adalah satu diantara tumbuhan liar yang banyak terdapat di
lahan rawa pasang surut sulfat masam. Tumbuhan sejenis rumput ini mempunyai
rimpang pendek dengan stolon memanjang berujung bulat gepeng, berwarna
kecoklatan sampai hitam. Memiliki batang tegak tidak bercabang, berwarna
4

keabuan hingga hijau mengilap dengan Panjang 50 – 200 cm dan tebal 2 – 8 mm.
Purun tikus dapat dimanfaatkan sebagai biofilter, dan penyerap unsur – unsur
logam berat seperti besi, cadmium, timbal, merkuri dan sulfur. (Asikin &
Thamrin, 2012).
Kandungan kimia purun tikus yaitu kadar air sebesar 92,68%, lignin 26,4%,
dan selulosa sebesar 32,62%. Purun tikus juga memiliki diameter serat sebesar
5.89 µm; diameter lumen sebesar 2.68 µm; ketebalan dinding sel 1.61 µm; dan
Panjang serat 1.68 mm (Sunardi & Istikowati, 2012).
Purun tikus juga memiliki sifat sebagai penyerap logam berat. Hal ini
dibuktikan oleh penelitian Ariyani dkk pada tahun 2014 yang menunjukkan purun
tikus mampu menyerap Fe berkisar antara 26,92 mg/g sampel sampai dengan 91,
76 mg/g sampel, dan Mn sebesar 0,0596 mg/g sampel sampai dengan 0,2364
mg/g sampel.
5

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan.
Tahapan – tahapan penelitian yang dilakukan antara lain adalah tahapan preparasi
sampel, pembuatan sampel dan pengujian sampel. Gambar 1 menunjukkan
diagram alir penelitian.
Purun Tikus

Delignifikasi Purun Tikus

Selulosa Purun Tikus

Lapisan Tipis Selulosa

Karakterisasi

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian


3.1.1. Preparasi Sampel
Purun Tikus yang digunakan pada penelitian ini diambil di Desa Panca
Karya Kec. Alalak Kab. Barito Kuala. Sampel Purun Tikus dikeringkan pada
suhu ruang selama 7 hari kemudian diblender sampai halus. Sampel purun tikus
kemudian dicuci hingga pH sampel netral. Proses dilanjutkan dengan
delignifikasi sampel menggunakan larutan alkali NaOH 1% (Irawan et al, 2014).
3.1.2. Pembuatan Lapisan Tipis
Proses dilanjutkan dengan pembuatan lapisan tipis dari selulosa yang
telah didapat dari purun tikus. Selulosa purun tikus dicampur dengan gliserol
sebagai plasticizer dengan variasi 0,5% ; 1% ; dan 1,5%. Pembuatan lapisan tipis
kemudian dilakukan dengan metode casting di atas plastik mika dan dikeringkan
didalam oven dengan suhu 40 o C selama 20 jam (Indriyati et al, 2006).
3.1.3. Pengujian Sampel
3.1.3.1. Uji Sifat Mekanik
Pengujian sifat mekanik lapisan tipis selulosa purun tikus dilakukan
dengan menggunakan Universal Testing Machine (UTM) dan dioperasikan
berdasarkan ISO 527-5A. Sebelum dilakukan pengujian, sampel dikondisikan
pada suhu 23 o C dan kelembaban relatif 50% selama 7 hari. Kemudian sampel
dipotong sesuai ukuran UTM menggunakan dumbell cutter sebanyak 3
spesimen untuk masing – masing sampel. Kuat tarik, persentase regangan putus
(elongation), dan modulus elastisitas dihitung berdasarkan metode ISO.
6

Pengukuran ketebalan lapisan tipis selulosa purun tikus dilakukan dengan


menggunakan mikrometer digital (Indriyati et al, 2006).
3.1.3.2. Uji Korosivitas
Uji korosivitas sampel dilakukan dengan menggunakan Hank’s
Balanced Salt Solution komersial. Larutan dibuat dengan pH 7,4 dan sampel
diuji pada suhu 37 o C, dengan pelat platinum sebagai elektroda counter, dan
saturated calomel electrode (SCE) sebagai elektroda referensi (Bai et al, 2016).
3.1.3.3. Uji Morfologi dan Kandungan
Pengujian morfologi sampel dilakukan dengan menggunakan
Scanning Electron Microscope (SEM). Sedangkan pengujian kandungan
Sampel menggunakan XRD.
3.2. Luaran
Luaran dari penelitian ini adalah berupa data morfologi, kandungan,
korosivitas, dan sifat mekanik dari lapisan tipis selulosa purun tikus. Data ini akan
menentukan biokompatibilitas dari lapisan tipis selulosa purun tikus.
3.3. Indikator Capaian
Indikator capaian penelitian ini ialah dibuatnya sampel lapisan tipis
selulosa purun tikus dan dilanjutkan dengan proses karakterisasi sampel.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian didapatkan melalui hasil uji sampel lapisan tipis selulosa
purun tikus dengan uji yang dilakukan adalah uji sifat mekanis, uji korosivitas,
dan uji morfologi dan kandungan dari sampel.
3.5. Analisis Data dan Penyimpulan Hasil
Proses analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil data yang
dikumpulkan dengan referensi dan teori. Proses analisis dilakukan dengan bantuan
perangkat lunak Origin. Simpulan yang didapat dari penelitian akan mengacu
pada data hasil uji karakteristik sampel dan hasil analisa perbandingan sampel
dengan referensi dan teori yang berlaku.
7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Biaya yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebesar Rp.
12.252.000,00, dengan rincian seperti tercantum dalam Tabel berikut.
Tabel 4.1. Rencana Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang Diperlukan 2.850.000
2 Bahan Habis Pakai 2.452.000
3 Perjalanan 600.000
4 Lain - Lain 6.350.000
Jumlah 12.252.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 bulan, dengan pengaturan jadwal
seperti tercantum dalam Tabel berikut.
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Penyusunan Proposal
2 Pemesanan dan
Pembelian Alat dan
Bahan
3 Pengambilan Purun
Tikus
4 Proses Preparasi
Sampel
5 Pembuatan Lapisan
Tipis Purun Tikus
6 Pengujian sampel
7 Pembuatan Laporan
8

DAFTAR PUSTAKA

Ariyani, D. et al, 2014. Kajian absorpsi logam Fe dan Mn oleh tanaman purun
tikus (Eleocharis dulcis) pada air asam tambang secara fitoremediasi. Sains
dan Terapan Kimia, 8(2), pp. 87-93.

Asikin, S., & Thamrin, M., 2012. Manfaat purun tikuus (Eleocharis dulcis) pada
ekosistem sawah rawa. Jurnal Litbang Pertanian, 31(1), pp. 35 – 42.

Bai, W. Q., et al, 2016. Corrosion and tribocorrosion performance of M (M=Ta,


Ti) doped amorphous carbon multilayers in Hank’s solution. Surface and
Coatings Tecnology. 305, pp 11-22.

Dikici, B. et al, 2015. Corrosion of Metallic Biomaterials. Advances in Metallic


Biomaterials. Pp 275 – 302.

Indriyati, et al, 2006. Pengaruh Carboxymethyl Cellulose (CMC) dan Gliserol


terhadap Sifat Mekanik Lapisan Tipis Komposit Bakterial Selulosa. Jurnal
Sains Materi Indonesia. 8(1), pp 40 – 44.

Irawan, C., et al, 2014. Potensi hayati serta purun tikus (Eleocharis Dulcis) dalam
proses adsorpsi kandungan logam berat Merkuri (Hg), TSS dan COD pada
limbah cair pertambangan Emas. Konversi. 3(1), pp 17- 24.

KBBI, 2019. https://kbbi.web.id/selulosa. Diakses pada 6 November 2019.

Kosjoko, et al, 2012. Pengaruh waktu Perlakuan Kalium Permanganate (KMnO4)


Terhadap sifat mekanik komposit serat purun tikus (eleocharis dulcis).
Jurnal Rekayasa Mesin. 2(3), pp 193-198.

Sunardi, & Istikowati, W. T., 2012. Analisis kandungan kimia dan sifat serat
tanamn purun tikus (Elecocharis Dulcis) asal Kalimantan Selatan.
Bioscintiae. 9(2), pp 15 – 25
9
10
11
12

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Totok Wianto, S.Si., M.Si
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Fisika
4 NIP/NIDN 197805042003121004
5 Tempat dan Tanggal Lahir Selatbaru, 4 Mei 1978
6 Alamat Email totokwianto78@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081351673691
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/ Magister S3/Doktor
Institut
Teknologi Universitas
Nama Institusi Universitas Riau
Sepuluh Airlangga
November
Jurusan/Prodi Fisika Fisika Material Fisika
Tahun Masuk - Lulus 1996 - 2001 2001 – 2004 2014 – 2018

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


L.1. Pendidikan Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Fisika Zat Padat Wajib 3,0
2 Eksperimen Fisika 2 Wajib 0,2
3 Fisika dan Teknologi Semikonduktor Pilihan 2,0
4 Kristalografi dan Mineralogi Pilihan 2,0
5 Biomaterial Pilihan 2,0
6 Eksperimen Fisika Material Pilihan 0,2
L.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
Pengembangan dan fabrikasi
1 Inovasi Kemenristek 2019
everfescent Pasak Bumi
Pengembangan metode FTIR untuk
2 PTUPT 2019
deteksi kandungan Pasak Bumi
Pengembangan dan fabrikasi
3 Inovasi Kemenristek 2018
everfescent Pasak Bumi
Pengembangan metode FTIR untuk
4 PTUPT 2018
deteksi kandungan Pasak Bumi
L.3. Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
Diseminasi teknologi Portable Dikti 2019
1 smartwater untuk penyediaan air
bersih di desa jambu burung
Ibpud kerajinan Batu Mulia di Dikti 2018
2
martapura kalimantan selatan
Revitalisasi ekonomi pengrajin purun BRG 2018
3
di desa pulantani hulusungaiutara
13
14

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Dumbell Cutter 1 500.000 500.000
- Software Origin 1 1.000.000 1.000.000
(Lisensi 1
Tahun)
- Elektroda Plat 1 549.000 549.000
Platinum
- Saturated 1 351.000 351.000
Calomel
Electrode (SCE)
- pH meter digital 1 150.000 150.000
- Lain - Lain 1 300.000 300.000
Sub Total (Rp) 2.850.000
2. Bahan Habis
- Gliserol (1 3 25.000 75.000
Liter)
- NaOH (500 mL) 5 50.000 250.000
- Plastik Mika ( 1 2 90.000 180.000
Roll)
- Hank’s 4 323.000 1.292.000
Balanced Salt
Solution
(HBSS) (500
mL)
- Akuades ( 5 L) 5 31.000 155.000
- ATK 1 500.000 500.000
Sub Total (Rp) 2.452.000
3. Perjalanan
- Pengambilan 2 250.000 500.000
Purun Tikus di
desa Panca
Karya Kab.
Barito Kuala
- Pembelian 2 50.000 100.000
barang lain
Sub Total (Rp) 600.000
4. Lain – Lain
- Sewa Lab dan 1 1.500.000 1.500.000
Peralatan Gelas
- Biaya Publikasi 2 250.000 500.000
- Biaya Uji SEM 3 400.000 1.200.000
- Biaya Uji XRD 3 300.000 900.000
- Biaya Uji UTM 9 250.000 2.250.000
Sub Total (Rp) 6.350.000
Total (Rp) 12.252.000
Dua Belas Juta Dua Ratus Lima Puluh Dua Ribu Rupiah
15

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program
No Nama/NIM Bidang Ilmu Waktu Uraian Tugas
Studi
(jam/minggu)
1 Rama S-1 Fisika 8 Jam / - Koordinasi
Pharamahaesta Fisika Material Minggu Proses
Hanggarbenny/ Penelitian
1611014110020 - Pengambilan
sampel Purun
Tikus di Kab.
Barito Kuala
- Pembuatan
Lapisan Tipis
2 Muhammad S-1 Kedokteran 8 Jam / - Pengambilan
Syauqi Abid Pendidik Umum Minggu sampel Purun
Muslim/ an Tikus di Kab.
1610911110030 Dokter Barito Kuala
- Penulisan
Laporan
- Pengujian
Korosivitas
3 Nurul Hikmah/ S-1 Fisika 8 Jam / - Preparasi
1811014220005 Fisika Material Minggu sampel purun
tikus
- Preparasi
sampel sebelum
dikarakterisasi
16

Anda mungkin juga menyukai