Anda di halaman 1dari 27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Teori Kehamilan Pada Trimester III

1. Pengertian kehamilan trimestr III

Kehamilan trimester III berlangsung dari usia kehamilan 28-40 minggu.

Jika setelah kehamilan 40 minggu belum terjadi persalinan (Mandriwati,dkk

2014). Trimester tiga kehamilan adalah triwulan terakhir dari masa kehamilan

yakni usia 7 bulan sampai 9 bulan atau 28 minggu-40 minggu (Bartini, 2013:72).

Kehamilan trimester III adalah trimester terakhir kehamilan, pada periode ini

pertumbuhan janin dalam rentang waktu 28-40 minggu. Janin ibu sedang berada

di dalam tahap penyempurnaan (Mandriawati dkk, 2016). Trimester ketiga sering

disebut sebagai periode penentuan. Pada periode ini wanita menanti kehadiran

bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk melihat

bayinya (Pantiawti dan Sarwono, 2013)

2. Tujuan Asuhan kebidanan Kehamilan Trimester III

a. Mengenal dan mengnangani sedini mungkin penyulit yang terdapat pada saat

kehamilan, saat peralinan, dan masa nifas.

b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, dan

kala nifas.

c. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,

persalinan, masa nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.

d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

8
3. Jadwal Kunjungan ANC Trimester III

Jadwal kunjungan ANC Trimester III dilakukan sesuai dengan keluhan

yang yang ibu rasakan menurut (Saifudin, 2015) :

a. Kunjunjungan 1 (28-32 minggu)

1. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan

2. Penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi, alat reproduksi dan saluran

perkemihan.

3. Mengulang perencanaan persalinan.

1) Perubahan anatomi dan adabtasi fisiologis pada ibu hamil trimester III

a) Sistem reproduksi

1) Uterus

Panjang fundus uteri pada usia kehamilan 28 minggu adalah 25

cm, pada usia kehamilan 32 minggu panjangnya 27 cm, dan pada usia

kehamilan 36 minggu, panjanya 30 cm. regangan dinding rahim karena

besarnya pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabkan istmus

uteri makin tertarik keatas dan menjadi tipis dibawah segmen bawah

rahim.(SBR),(Manuaba,2014:88)

Menurut (Nugroho, dkk,2014:21-31) pembesaran uterus

disebabkan:

a) Peningkatan vaskularasi dan dilatasi pembuluh darah

b) Hyperplasia dan hipertropi

c) Perkembangan desidua

2) Serviks uteri

9
Estrogen meningkat, bertambah hipervaskular serta meningkatnya

suplai darah maka kosistensiserviks menjadi lunak atau disebut tanda

goodel.

3) Vagina dan vulva

Hipervaskular pada vagina dan vulva mengakibatkan lebih merah,

kebiru-biruan (livide) yang disebut tanda chadwick. Warna portio

tampak livide. Selama hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam,

keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5 rentan terhadap infeksi jamur.

4) Ovarium

Sampai kehamilan 16 minggu masih terdapat corpus luteum

graviditas dengan diameter 3 cm yang memproduksi estrogen dan

progesterone. Lebih dari 16 minggu, plasenta sudah terbentuk dan

corpus luteum mengecil, sehingga produksi estrogen dan progesterone

digantikan oleh plasenta.

b) Sistem payudara

Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone

somatomamotropin, estrogen dan progesterone tapi belum mengeluarkan

ASI. Somatomamotropin mempengaruhi sel-sel asinus dan menimbulkan

perubahan dalam sel-sel sehingga pembuatan kasein, laktabulum, dan

laktoglobulin sehingga mammae dipersiapkan untuk laktasi.

Hiperpigmentasi pada aerola.

c) System endokrin

1) HCG (Hormone corionic gonadotropic)

10
Gonadotropin koronik manisia (HCG) yang disekresi oleh sel

trofoblas dari plasenta untuk mempertahankan kehamilan. HCG

meningkt 8 hari setelah ovulasi. Elama 6-8 minggu kehamilan HCG

mempertahankan korpus luteum untuk memproduksi estrogen dan

progesterone dan selanjutnya akan diambil alih oleh palsenta.

2) HPL (hormone placenta lagtogene)

HPL dihasilkan oleh plasenta. Pada kehamilan cukup bulan HPL

meningkat 10% dari produksi protein plasenta. HPL bersifat

dibetogenik sehingga kebutuhan insulin wanita hamil baik.

3) Prolactin

Prolactin meningkat selama kehamilan sebagai respon terhadap

meningkatnya estrogen.Fungsi prolactin adalah perangsangan produksi

ASI.Pada trimester II prolactin yang di sekresi oleh hipofisis janin

merupakan perangsangan pertumbuhan adrenal janin yang penting.

4) Estrogen

Estrogen dihasilkan dalam hati janin dan paling banyak dalam

kehamilan manusia.Menyebabkan pertumbuhan baik ukuran maupun

jumlah sel. Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum

yang dibuahi dapat tertanam. Estrogen juga menyebabkan hipertropi

dinding uterus dan peningkatan ukuran pemuluh darah dan limatics

yang mengakibatkan vaskulurasi, kongesti dan oedema. Akibat

perubahan ini : tanda chadwick tanda goodel tanda hegar, hipertropi

dan hyperplasia otot uterus/payudara dan system pembuluh darah.

11
Ketidaknyaman adalah keluhan yang umum terjadi pada masa

kehamilan dan masih dalam lingkup fisiologi.Ada pun berbagai

ketidaknyaman yang mungkin di alami ibu hamil di antaranya keluhan

sering kencing dapat terjadi pada trimester pertama dan trimester

akhir.Pada trimester pertama keluhan sering kencing disebabkan oleh

peningkatan berat pada fundus uteri. Peningkatan berat fundus uteri

menyebabkan ismus lunak sehingga posisi uterus menjadi ante fleksi

dan menekan kandung kemih. Keluhan ini akan menghilang seiring

membesarnya uterus dan keluar panggul menjadi organ abdomen.

Sedangkan keluhan sering kencing pada akhir kehamilan disebabkan

oleh lightning (bagian presentase masuk kedalam panggul) sehingga

menekan kandung kemih. Cara untuk mengurangi keluhan sering

kencing adalah menjelaskan kenapa hal tersebut sering terjadi,

meminta ibu untuk mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam,

senam kegel, jika dibutuhkan ganti pakai pembalut.Perlu diingat

bahwa pola berkemih ibu hamil yang awalnya di urnal berubah

menjadi nopturia (sering kencing dimalam hari).Akibat oedema

dependent yang terakimulasi sepanjang hari disekresikan.Pada saat

tidur malam hari, posisi berbaring menyebabkan tekanan pada

pembuluh panggul dan vena kafainverior sehingga aliran balik vena

dari ekstremitas menjadi lancar kembali dan pola berkemih berubah.

Varises vena lebih mudah muncul pada wanita yang memiliki

faktorpredisposisi kongenital.Selama kehamilan varises paling

12
menonjol pada kaki dan vulva.Varises terjadi karena peningkatan

tekanan vena pada ekstremitas bawah dan gangguan sirkulasi vena.

Gangguan sirkulasi vena terjadi akibat tekanan uterus yang

membesar pada vena panggul saat wanita dalam posisi duduk dan

berdiri atau tekanan pada vena kafa inferior saat tidur terlentang.

Keluhan konstipasi biasanya muncul pada trimester kedua dan

ketiga.Konstipasi disebabkan oleh penurunan peristaltic.Usus sebagai

akibat dari relaksasi usus halus karena peningkatan progesterone.

Sebab lain adalah pembesran uterus yang menekan usus sehingga

mengurangi motilitas gastrointestinal. Konstipasi juga bias disebabkan

oleh efek samping konsumsi zat besi.

Sesak nafas adalah keluhan umum yang terjadi pada trimester

ketiga.Pada periode ini uterus mengalami pembesaran hingga menekan

diafragma yang dapat meninmbulkan sulit bernafas atau sesak

nafas.Kebanyakkan wanita cenderung merespon dengan melakukan

hiperventilasi (nafas lebih cepat).

2. Kebutuhan dasar fisik ibu hamil trimester III

a) Oksigen

Kebutuhan oksigen untuk wanita hamil bertambah.Hal ini terjadi

karena selain untuk memenhi kebutuhan pernapasan ibu juga harus

13
memenuhi kebutuhan oksigen janin.Penambahan ini sekitar 20% dari

jumlah yang diperlukan sebelum hamil.Usaha yang dilakukan oleh ibu

hamil untuk memenuhi kebutuhan ini adalah dengan sering bernafas

dalam. Ibu hamil sebaiknya tidak berada di tempat-tempat yang terlalu

ramai dan penuh sesak, karena akan mengurangi masukan oksigen.

(Nugroho dkk,2014:82)

b) Nutrisi (Kusmiyati 2013:104-106) menyatakan :

Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi

bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal. Ibu hamil

seharusnya menkomsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi

dan minum cukup cairan(menu seimbang).

1) Kalori

Kebutuhan kalori untuk ibu hamil dan menyusui adalah

2300 dan 2800 kkal.Kalori dipergunakan untuk produksi energi.

Bila kurang energi akan diambil dari pembakaran protein yang

mestinya dipakai untuk pertumbuhan.

2) Protein

Dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu

untuk pertumbuhan janin,uterus,plasenta,selain itu bagi ibu penting

untuk pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi ibu(protein

plasma,hemoglobin,dll). Protein yang dianjurkan adalah protein

hewani seprti daging,susu,telur,keju dan ikan karena mereka

mengandung komposis asam amino yang lengkap. Penambahan

14
berat badan selama hamil 11,5-16 kg. Kenaikan berat badan

normal saat kehamilannya yaitu :

Trimester 1 : 1-2,5 kg/bulan

Trimester II : 0,35-0,4 kg/minggu

Trimester III : 0,4 kg/minggu

3) Mineral

Dapat terpenuhi dengan makan makanan sehari-hari yaitu

buah-buahan,sayur-sayuran dan susu.

4) Vitamin

Sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-

buahan,tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Contohnya

pemberian asam folat yang terbukti mencegah kecacatan pada bayi.

5) Makanan yang aman dikonsumsi (Nugroho dkk,2014:84-85)

adalah :

a) Hindari makan daging/ayam mentah dan setengah

matang,cuci perlengkapan masak dan tangan sebersih

mungkin setelah mengelolah bahan tersebut.

b) Hindari ikan mentah seperti susi.

c) Hindari telur mentah dan makanan yang mengandung telur

seperti mayones. Salmonella sering dijumpai pada produk

telur,produk hasil ternak,dan daging mentah.

15
d) Masukan kekulkas makanan matang,makanan beku dan

produk peternakan.

c) Personal Hygiene

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil.Mandi dianjurkan sedikit

2 kali sehari. Ibu cenderung mengeluarkan banyak keringat terutama pada

daerah lipatan kulit ketiak,bawah payudara,dan ginetalia (Kusmiyati &

Wahyuningsih,2013:106).

d) Pakaian

(Nugroho dkk,2014:85-94) pakaian yang baik bagi wanita hamil

adalah :

1) Longgar,nyaman dan mudah dikenakan.

2) Gunakan kutang/BH dgn ukuran sesuai ukuran payudara dan mampu

menyangga seluruh payudara.

3) Untuk kasus kehamilan menggantung,perlu disangga dengan stagen

atau kain bebat dibawah perut.

4) Tidak memakai sepatu tumit tinggi,sepatu berhak rendah baik untuk

punggung dan postur tubuh dan dapat mengurangi tekanan pada kaki.

e) Eliminasi

16
Ibu hamil sering BAK terutama pada trimester I dan III,sementara

frekuensi BAB menurun akibat adanya konstipasi. Kebutuhan rasa

nyaman terhadap masalah eliminasi juga perlu mendapat perhatian.

1) Ibu hamil sering kekamar mandi terutama pada saat malam

sehingga mengganggu tidur,sebaiknya intake cairan sebelum tidur

dikurangi.

2) Gunakan pembalut untuk mencegah pakaian dalam yang basah

dan lembab,sehingga memudahkan masuknya kuman

3) Setiap abis BAB dan BAK,cebok dengan baik.

f) Seksual

Wanita hamil tetap dapat melakukan hubungn seksual dengan

suaminya,sepanjang hubungan seksual tersebut tidak menganggu

kehamilannya. Ada beberapa tips untuk ibu hamil dalam melakukan

hubungan seksual :

1) Pilih posisi yang nyaman dan tidak menyebabkan nyeri pada ibu

hamil.

2) Sebaiknya gunakan kongdom,karena prostaklading yang terdapat

dalam semen bias menyebabkan kontraksi

3) Lakukan dalam frekuensi yang wajar kurang lebih 2-3 kali

seminggu.

g) Mobilisasi, bodi mekanik

17
Pertumbuhan rahim yang membesar akan menyebabkan peregangan

ligament-ligamen atau otot-otot sehingga pergerakan ibu hamil menjadi

terbatas dan kadangkala menimbulkan rasa nyeri.

1) Melakukan latihan/senam hamil agar otot-otot tidak kaku

2) Jangan melakukan gerakan tiba-tiba spontan

3) Jangan mengangkat secara langsung benda-benda yang cukup

berat, jongkoklah terlebih dahuluh baru kemudian mengangkat

benda

4) Apabila bangun tidur, miring dluh baru bangkit dari tempat tidur.

h) Senam ibu hamil

Senam ibu hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu

hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan

spontan.Keuntungan senam ibu hamil adalah :

1) Melenturkan otot

2) Memberikan kesegaran

3) Meningkatkan self exteem dan self image

i) Istirahat/tidur

1) Yoga

Yoga adalah olah fisik yang mengndalkan pernapsan dan

pemusatan pikiran. Teknik pengaturan nafas yang di lakukan

dalam yoga menimbulkan rasa relaks dan kelak sangat membantu

dalam proses persalinan. Ketidakmampuan mengatur nafas saat

mengedan, dengan yoga diharapkan ibu tidak kehabisan nafas saat

18
mengedan.Selain itu gerakan yoga dapat mengelolah otot tubuh

termasuk otot pelviks, sehingga saat bersalin kelak rasa sakit dapat

dikurangi.

2) Tidur

Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur yang

cukup. Kurang istiraht/tidur ibu hamil akan terlihat pucat, lesuh

dan kurang gairah. Usahakan tidur malam kurang lebih 8 jam dan

tidur siang kurang lebih 1 jam. Posisi tidur yang paling dianjurkan

adalah miring kekiri.Posisi ini bergna untuk mencegah varises,

sesak nafas, bengkak pada kaki serta dapat memperlancar serkulasi

darah.

3) Mendengarkan music

Selain menimbulkan persaan rileks dan nyaman saat

mendengarkannya, ternyata alunan musiknya sendiri dapat

memberikan stimulus pada perkembangan janjin.Rangsangan ini

diyakini dapat menjadi stimulus awl perkembangan otak janin.

3. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil Trimester III (Nugroho,2014:104)

a) Support keluarga

Keluarga dan suami dapat memberikan dukungan dengan

memberikan keterangan persalinan yang akan ibu lalui dan itu hanya

masalah waktu saja. Tetap memberikan perhatian dan semangat pada ibu

selama menunggu persalinannya.Bersama-sama mematangkan periapan

persalinan dengan tetap mewaspadai komplikasi yang mungkin terjadi.

19
b) Support dari tenaga kesehatan

Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin,dilaksanakan dengan

mengadakan orientasi seperti memperkenalkan ruang bersalin,alat-alat

kebidanan dan kesehatan.

4. Ketidaknyamanan Yang Terjadi Pada Kehamilan Trimester III

a) Sering berkemi

Keluhan sering berkemi dapat terjadi pada trimester III.Keluhan

sering kencing pada akhir kehamilan disebabkan oleh lightening (bagian

perentase masuk kedalam panggul) sehingga menekan kandung kemih.

b) Konstipasi

Konstipasi disebabkan oleh penurunan peristaltic usus sebagai

akibat dan relaksasi usus halus karena usus peningkatan progestron. Sebab

lain adalah pembesaran uterus yang menekan sehingga mengurangi

motilitas gastroinstetinal. Konstipasi juga bisa disebabkan oleh efek

samping konsumsi zat besi.

c) Sesak nafas

Sesak nafas adalah keluhan yang umum terjadi pada trimester

III.Pada periode ini uterus terus mengalami pembesaran hingga menekan

diafragma yang dapat menimbulkan sulit bernafas.

d) Keram kaki

Keram kaki pada kehamilan trimester III dapat disebabkan karena

terjadi gangguan aliran atau sirkulasi darah pada pembuluh darah panggul

20
yang disebabkan oleh tertekannya pembuluh tersebut oleh uterus yang

semakin membesar. (Irianti, dkk,2015:139-140)

e) Kaki bengka (Edema)

Edema biasanya terjadi pada kehamilan trimester III dapat

disebabkan karena peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bawah dan

gangguan sirkulasi vena.Gangguan sirkulasi vena terjadi akibat tekanan

uterus yang membesar pada vena panggul saat dalam posisi duduk dan

berdiri atau tekanan vena kava interior saat tidur terlentang.

f) Hemoroid

Penyebabnya dapat dikarenakan peningkatan progesterone yang

menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar.Selain itu pembesaran

uterus juga menyebabkan penekanan pada vena hemoroid.Hemoroid

biasanya didahului dengan konstipasi, sehingga ibu terpaksa mengejan

lebih kuat ketika BAB.

g) Nyeri punggung

Nyeri punggung adalah nyeri yang terjadi pada area lumbosacral.

Berat uterus yang semakin membesr akan menyebabkan punggung

lordosis seehingga terjadi lengkungan punggung yang mengakibatkan

peregangan otot punggung dan menyebabkan rasa nyeri.

h) Panas dalam perut

Penyebabnya dapat disebabkan oleh peningkatan kadar

progesterone atau meningkatnya metabolisme yang menyebabkan

relaksasi dari otot polos, sehingga terjadi penurunan pada irama dan

21
pergerakan lambung dan penurunan tekanan pada spinkter osofagus

bawah.

B. Standar Asuhan Kebidanan

Standar Asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pngambilan

keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang

dan ruang lingkup praktik berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Mulai dari

pengkajian, perumusan diagnosa/atau masalah kebidanan, perencanaan,

implementsi, evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan.

Standar Asuhan Kebidanan dalam panduan ini berdasarkan keputusan

Mentri Kesehatan Republik Indonesia no 938/SK/VIII/2007 tentang Standar

Asuhan Kebidanan.

1. STANDAR 1: Pengkajian

a. Pernyataan Standar

Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

b. Kriteria Pengkajian

1) Data tepat, akurat dan lengkap.

2) Terdiri dari data subjektif (hasil Anamnesa, biodata, keluhan

utama, riwayat obstetric, riwayat kesehatan dan latar belakang

social budaya).

3) Data Objektif (hasil pemeriksaan fisik, psikologis dan pemeriksaan

penunjang.

22
2. STANDAR II: Perumusan Diagnosa / masalah kebidanan

a. Pernyataan Standar

Bidan menganalisis data yang diperoleh pada pengkajian,

menginterpertasikan secara akurat dan logis untuk menegakkan

diagnose dan masalah kebidanan yang tepat.

b. Kriteria Perumusan Diagnosa/ atau Masalah kebidanan.

1) Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan.

2) Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien.

3) Dapat diselesaikan dengan Asuhan Kebidanan secara mandiri,

kolaborasi dan rujukan.

3. STANDAR III: Perencanaan

a. Pernyataan Standar

Bidan merencanakan Asuhan Kebidanan berdasarkan diagnosa dan

masalah yang ditegakkan.

b. Kriterian Perencanaan.

1) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan

kondisi klien, tindakan segera, tindakan antisipasi dan asuhan

secara komprehensif.

2) Melibatkan klien/pasien/ atau keluarga.

3) Mempertimbangkan kondisi psikologi, social budaya

klien/keluarga.

23
4) Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan

klien berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa

asuhan yang diberikan bermanfaat ntuk klien.

5) Mempertimbangkan kebajikan dan peraturan yang berlaku,

sumber daya serta fasilitas yang ada.

4. STANDAR IV: Implementasi

a. Pernyataan Standar.

Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara

komprehensif, efektif, efesien dan aman berdasarkan evidence based

kepada klien, dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.

b. Kriteria implementasi

1) Memperhatiakan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-

spiritual-kultural.

2) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari

klien/ keluarga (inform conset)

3) Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based.

4) Melibatkan klien dalam setiap tindakan.

5) Menjaga privacy klien

6) Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi

7) Mengikuti perkembangan kondisi klien secara

berkesinambunagan.

24
8) Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan

sesuai.

9) Melakukan tindakan sesuai standar.

5. STANDAR V: Evaluasi

a. Pernyataan standar

Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan

untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai

dengan perkembangan kondisi klien.

b. Kriteria evaluasi

1) Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan sesuai

dengan kondisi klien.

2) Hsil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien/

keluarga.

3) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.

4) Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien.

6. STANDAR VI: Pencatatan Asuhan Kebidanan

a. Pernyataan Standar

Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan

jelas mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam

memberikan asuhan kebidanan.

b. Kriteria pencatatan Asuhan Kebidanan

25
1) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada

formulir yang tersedia (Rekam Medis/KMS/Status Pasien/Buku

KIA).

2) Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP

3) S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa

4) O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan.

5) A adalah hasil analisis, mencatat diagnosa dan masalah

kebidanan.

6) P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan

penatalasanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan

antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif,

penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi dan rujukan.

C. Kewenangan Bidan

Kewenangan bidan merupakan aspek hukum dan perundangan yang

mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan yang berkaitan dengan kasus

yang yang dipilih.Kewenangan bidan berdasarkan peraturan yang terkait dan

berlaku serta yang utama mengacu pada perturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 tentang izin dan

penyelenggaran praktik bidan.Adapun dikemudian hari ada perubahan atau

penambahan peraturan, maka harus dilakukan penyesuaian.

Pasal yang perlu dicantumkan dalam sub bab ini meliputi pasal-pasal yang

berkaitan dengan penyelenggaraan praktik bidan, yang tertuang dalam pasal 9,

10, 11, 12, 13, 14. Pasal yang lain bias ditambakan sesuai dengan kondisi

26
kasus yang sedang dikelolah sebagai Laporan Tugas Akhir. Pada pasal 9

disebutkan bahwa pelayanan yang meliputi:

1. Pelayanan Kesehatan Ibu

2. Pelayanan Kesehatan Anak

3. Pelayanan Kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana

Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 9

adalah pelayanan yang diberikan pada masa pra hamil, kehamilan,

persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa diantara 2

kehamilan. pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan konseling

pada masa pra hamil, pelayanan antenatal pada kehamilan normal,

pelayanan persalinan normal, pelayanan ibu nifas normal, pelayanan

ibu menyusui dan pelayanan konseling pada masa antara kedua

kehamilan. dalam hal ini bidan berwenang untuk:

1. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil

2. Penyuluhan dan konseling

3. Bimbingan pada kelompok ibu hamil

D. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III Dengan

Metode Subjektif, Objektif, Analisa dan penatalaksanaan(SOAP).

a. (S) Data Subjektif :

Ibu mengatakan sakit punggung bagian bawah, sering buang air kecil,

sesak nafas dan ada varises pada bagian kaki ibu.

27
b. (O) Data Objektif

Pemeriksaan fisik yaitu terdiri dari keadaan umum, keasadaran tinggi

badan, berat badan Selma hamil meningkat sekitar 6,5-16,5 kg, terutama di

sebabkan oleh hasil konsepsi (fetus, plasenta, cairan ketuban) dan berat ibu

(uterus, mamae yang membesar, volume darah meningkat, lemak, protein,

adanya retensi air) Nugroho dkk, 2014:28.

1) Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital

Normal : Tekanan Darah 110/80-120/80 mmHg, suhu 35,8-

37 oC, nadi 70-90 x/menit. (Mandriwati, 2017:92)

2) Palpasi :

a) Leopold 1 menentukan tinggi fundus uteri dan apa yang teraba

di fundus. Pada usia 28 minggu fundus uteri terletak kira-kira

tiga jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosesus

xifoideus (25 cm). Usia 32 minggu fundus uteri terletak kira-

kira antar ½ jarak pusat dan prosesus xifodeus (27 cm). Usia 36

minggu fundus uteri kira-kira 1 jari dibawah prosesus xifodeus

(30 cm). Usia 40 minggu fundus uteri terletak kira-kira 3 jari

dibawah Prosesus xifodeus (33 cm).

b) Leopold II menentukan bagian janin yang berada pada kedua

sisi uterus.

c) Leopold III untuk menentukan bagian janin apa yang berada

pada bagian bawah.

28
d) Leopold IV pada dasarnya sama dengan pemerikaan leopold

III, menilai bagian janinterbawah yang berada didalam panggul

dan menilai seberapa jauh bagian tersebut melalui pintu atas

panggul (Nugroho dkk, 2014-136)

3) Auskultasi, mendengar denyut jantung janin. Normalnya adalah

120-160 x/menit (Kusmiyati, 2013:140)

4) Taksiran berat janin, kehamilan 28 minggu berat janin 1050 gram,

32 minggu 1700 gram, kehamilan 36 minggu 2500 gram,

kehamilan 40 minggu 3200-3500 gram.

5) Gerakan janin, dalam waktu 12 jam normal gerakan janin minimal

10 kali.

6) Pemeriksaan laboratorium

Menurut varney (2002:20) protein urine normal<250-300

mg/hari, kadar Hemoglobin ibu hamil dikatakan Anemia apabila

<110 g/L atau 11 g/dL, Anemia ringan(10-10,9 g/dL), Anemia

sedang (7,0-9,9 g/dL),Anemia (<7 g/dL), Protein urin merupakan

cara efektif mendeteksi preklamsi (Suryanigsih, 2018:323).

c. Analisa

Dalam asuhan kebidanan trimester III maka diagnosa kebidanan

yang muncul adalah primigrafida atau multigrafida hamil 28-40 minggu,

tunggal/ganda, intra uteri, hidup, situs bujur/lintang, posisi punggung

puka/puki, presentasi kepala, jalan lahir bayi, keadaan ibu dan janin bayi.

29
d. Penatalaksanaan

Menurut Mandiawati dkk (2017:225) asuhan terdiri atas perencanaaan,

pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan analisa. Dibuat rencana asuhan

saat ini dan akan datang, pelaksanaan asuhan sesuai rencana yang disusun

dalam rangka mengatasi permasalahan dan evaluasi dilakukan untuk

menganalisis efektifitas asuhan berupa hasil yang dicapai setelah

dilaksanakan implementasi. Asuhan diberikan untuk membantu mengatasi

keluhan klien bila terjadi :

1) Heartburn (panas dalam perut)

a) Menganjurkan pasien untuk makan sedikit-sedikit tetapi dengan

sering selang waktu.

b) Menganjurkan agar menghindari makanan yang berlemak serta

digoreng, makanan yang berbumbu meransang dan produk

makanan/minuman yang mengandung kafein.

c) Menganjurkan kepada pasien untuk mempertahankan posisi

tubuh yang tegak paling sedikit 45 menit setelah makan (hindari

berbaring setelah makan).

d) Menganjurkan kepada pasien untuk menanyakan dahulu kepada

atau bidan yang merawatnya sebelum minum obat antasit yang

dibeli bebas.

2) Konstipasi (Sembelit)

a) Menganjurkan kepada pasien untuk berolahraga setiap hari

dengan intensitas yang sedang.

30
b) Menasehati pasien untuk minum lebih banyak cairan dan makan

lebih banyak makanan berserat seperti sayuran buah.

c) Menganjurkan kepada pasien untuk memenuhi asupan cairan

yang adekuat, yaitu dengan minum air minimal 8 gelas per hari

ukuran gelas minum.

3) Hemoroid

a) Menjelaskan cara-cara untuk mencegah hemoroid.

b) Mengingatkan pasien agar tidak berdiri terlalu lama dan tidak

mengenakan pakaian yang ketat.

c) Menganjurkan kepada pasien untuk menggunakan salep wasir

atau anastesi jika diperbolehkan.

d) Gunakan kompres air es, kompres hangat atau air bath.

4) Nyeri punggung

a) Mengajarkan kepada pasien bagaimana menggunakan mekanika

tubuh yang benar.

b) Menganjurkan kepada pasien untuk mengenakan sepatu dengan

tumit yang rendah hingga sedang.

5) Keram otot tungkai

a) Jika diperlukan, membantu pasien melakukan diet yang

mengubah asupan kalsium dn fosfor.

b) Menganjurkan istrahat teratur dengan kedua tungkai yang

sedikit ditinggikan.

31
c) Menganjurkan kepada pasien untuk mengenakan pakaian yang

hangat.

d) Mengajarkan kepadanya apa yang harus dilakukan saat

mengalami keram tungkai yaitu: menarik jari-jari kaki kearah

tungkai sementara lutut ditekan kebawah.

6) Sesak nafas

a) Menganjurkan kepada pasien untuk memperthankan postur

tubuh yang benar khususnya ketika berdiri.

b) Menganjurkan kepada pasien menggunakan posisi semi fouler

ketika tidur dan memakai bantal tambahan sebagai penyanggah.

c) Menganjurkan aktifitas dan istrahat yang seimbang.

d) Membntu klien untuk latihan nafas melalui senam hamil.

e) Menganjurkan makan jangan terlalu kenyang porsi kecil tapi

sering.

f) Menganjurkan jangan merokok

g) Melakukan konsultasi dokter bila ada asma.

7) Edema pergelangan kaki

a) Menyarankan kepada pasien agar berbaring miring pada sisi

tubuh ketika berada ditempat tidur untuk meningkatkan laju

filtrasi glomerulus (GFR) ginjal.

b) Menganjurkan kepada pasien untuk menghindari pakaian yang

ketak dan menjepit.

32
c) Menganjurkan untuk meninggikan kedua tungkai pada saat

beristirahat.

d) Menganjurkan untuk melakukan gerakan dorsifleksi kaki ketika

berdiri atau duduk dalam waktu lama.

e) Menganjurkan kepada pasien untuk bangkit dan bergerak sekitar

setiap 1 hingga 2 jam sekali ketika duduk dalam waktu lama.

8) Nocturia (sering berkemih)

a) Menganjurkan untuk kosongkan kandung kemih saat terasa ada

dorongan untuk kencing

b) Menganjurkan jangan kurangi minum di malam hari untuk

mengurangi nocturia, keuali jika nocturia mengganggu tidur dan

menyebabkan keletihan.

c) Menganjurkan membatasi minum bahan diuretika alamiah

seperti kopi, The, cola dan kafein.

9) Varices

a) Menganjurkan istirahat paha dan kaki diangkat 1 jam kurang

lebih 2 kali sehari

b) Menganjurkan jangan berdiri terlalu lama

10) Keputihan

a) Menganjurkan ibu hamil jangan memakai celana dalam dari

bahan sintetis atau celana ketat, pakailah celana katun. Dan bila

pakaian dalam terasa lembab ibu harus rajin mengganti pakaian

dalam tersebut dan menjaga personal hygine.

33
b) Menganjurkan jangan memakai panty-liner setiap hari

c) Menganjurkan sesuadah mandi keringkan daerah vulva dengan

baik sebelum berpakaian. Dan jangan terbiasa melakukan irigasi

vagina, memakai tampon, pewangi/spray vagina atau

tissue/sanitary napkins berparfum.

d) Menganjurkan cebok dari depan kebelakang setiap BAK/BAB

dapat membantu mengurangi kontaminasi mikroorganisme dari

rectum (kusmiyati, 2013;106)

34

Anda mungkin juga menyukai