Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ratri Purwaningrum

NIM : 2014017069

Kelas : 4A3

PENYELESAIAN AUDIT

Penyelesaian pekerjaan lapangan


Selama auditnya, auditor membuat dan mengumpulkan skedul pendukung untuk
mencatat hasil pengujian pengendalian dan hasil pengujian substantif yang dilaksanakannya.
Selain itu, auditor juga mencatat jurnal adjustment yang akan disulkannya kepada klien di
dalam skedul pendukung.
Auditor harus me review dengan teliti semua jurnal adjusment yang tercantum di
dalam daftar ringkasan jurnal adjustment. Yang perlu diperhatikan auditor dalam me review
jurnal adjustment tersebut adalah :
1. Kebebasan akun yang didebit dan dikredit serta ketelitian perhitungan jurnal
adjustmenet yang akan diusulkan tersebut
2. Kelengkapan penjelasan jurnal adjustment
3. Reaksi klien yang mungkin timbul atas adjustment yang diusulkan tersebut

Tahapan penyelesaian audit


1. Review Contingent Liabilities (Kewajiban kontijensi)
2. Review Subsequent Events
3. Pengumpulan Final Evidence
4. Evaluasi Hasil Audit
5. Penerbitan Audit Report
6. Komunikasi dengan Komite Audit dan Manajemen
7. Subsequent Discovery of Facts

Review Contingent Liabilities (Kewajiban Kontijensi)


Contingent Liability (kewajiban bersyarat) adalah potensi kewajiban di masa depan kepada
pihak ketiga sebagai akibat dari aktivitas yang telah terjadi, namun besarnya belum dapat
diketahui

1
Tiga kondisi dalam contingent liability:
1. Adanya potensi/kemungkinan pembayaran atau penyerahan aset kepada pihak lain di
masa yang akan datang yang diakibatkan oleh kondisi saat ini/telah lewat.
2. Adanya ketidakpastian mengenai jumlah yang harus dibayar atau diserahkan.
3. Jumlah yang harus dibayar ditentukan oleh peristiwa/kejadian di masa yang akan
datang

Prosedur Audit Untuk Menemukan Contingent Liabilities


1. Inquire (permintaan keterangan) dari manajemen mengenai kemungkinan
contingencies yang belum dicatat.
2. Review laporan audit pajak/ketetapan pajak tahun ini dan tahun sebelumnya mengenai
kewajiban pajak.
3. Review notulen rapat direksi mengenai indikasi adanya tuntutan hukum atau
kewajiban lainnya.
4. Analisa tagihan dari konsultan hukum perusahaan dan biaya yang terkait dengan
masalah hukum.
5. Dapatkan konfirmasi dari konsultan hukum perusahaan mengenai status tuntutan
hukum yang tertunda.
6. Review konfirmasi bank dan catatan lainnya yang dapat menunjukkan adanya wesel
yang didiskontokan, dijaminkan.
Review terhadap Subsequent Events
Subsequent Events ( peristiwa kemudian) adalah peristiwa yang terjadi dalam periode sejak
tanggal neraca sampai dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan.
Ada dua tipe peristiwa kemudian, yaitu:
1. Peristiwa kemudian yang secara langsung mempengaruhi laporan keuangan auditan
2. Peristiwa kemudian yang tidak memerlukan penyesuaian terhadap laporan keuangan
auditan
Subsequent Events yang Memerlukan Penyesuaian dalam Laporan Keuangan
Subsequent events mengharuskan adanya penyesuaian terhadap laporan keuangan apabila:
 Telah ada pada tanggal neraca sheet date)
 Mempengaruhi kewajaran penyajian laporan keungan.

Contoh subsequent events mengharuskan adanya penyesuaian terhadap laporan keuangan


(jika jumlahnya material):
2
1. Pengumuman bangkrut oleh pelanggan yang memiliki saldo piutang
2. Selesainya sengketa hukum dengan kewajiban pembayaran yang berbeda dengan
yang dicantumkan dalam laporan keuangan
3. Penjualan investasi di bawah harga yang tercantum dalam neraca
Subsequent Events yang Memerlukan Pengungkapan (Disclosure) dalam Laporan
Keuangan
Syarat: sudah terdapat bukti/informasi mengenai kondisi yang belum terjadi pada tanggal
neraca, tetapi memiliki pengaruh signifikan sehingga memerlukan pengungkapan.
Contoh subsequent events yang memerlukan disclosure dalam laporan keuangan:
1. Penurunan nilai pasar surat berharga
2. Penurunan nilai pasar persediaan barang
3. Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan
4. Akibat kebakaran
Pengujian Audit untuk Subsequent Events
1. Inquiry/permintaan keterangan dari manajemen.
2. Korespondensi dengan kuasa hukum/pengacara Auditee
3. Review terhadap laporan dan catatan yang dibuat setelah tanggal neraca
4. Review/menelah catatan pembukuan yang dibuat setelah tanggal neraca
5. Examine/memeriksa notulen rapat dewan direksi
6. Obtain/per oleh letter of representation dari manajemen Auditee
Pengumpulan Bukti Akhir
Management Representation Letter
Tujuan Surat Representasi Manajemen ini adalah:
1. mengingatkan manajemen akan tanggung jawabnya mengenai asersi dalam laporan
keuangan,
2. mendokumentasikan tanggapan manajemen atas pernyataan mengenai berbagai aspek
audit

4 Kategori Management Representation Letter :


1. Laporan Keuangan

3
2. Kelengkapan Informasi
3. Pengakuan, Pengukuran, dan Pengungkapan
4. Peristiwa Kemudian
Mengevaluasi Hasil
Kecukupan Bukti Audit
 Untuk membantu pembuatan kesimpulan akhir mengenai kecukupan bukti audit,
auditor biasanya menggunakan Daftar Penyelesaian Penugasan
 Auditor memiliki 2 pilihan apabila bukti audit yang telah dikumpulkan ternyata tidak
memadai:
1. Mengumpulkan bukti tambahan
2. Membuat opini qualified (wajar dengan pengecualian) atau disclaimer (tidak
memberi
Menerbitkan Laporan Audit
 Auditor belum dapat menerbitkan laporan audit sebelum seluruh bukti
auditdikumpulkan dan dievaluasi.
 Laporan audit harus benar karena laporan audit menjadi pokok pertimbangan dari
pemakai laporan keuangan dan menggambarkan keseluruhan
Komunikasi dengan Audit Committee dan Manajemen
Komunikasi dengan Audit Committee
SA Seksi 380 (PSA No. 48) mengharuskan auditor untuk mengkomunikasikan seluruh
(material maupun tidak material) fraud dan tindakan illegal kepada komite audit.
Auditor juga harus mengkomunikasikan significant deficiencies dan material weaknesses
dalam disain maupun penerapan internal control.
Komunikasi dengan Manajemen
1. Management letter ditujukan untuk memberitahu pegawai auditee mengenai
rekomendasi akuntan publik untuk memperbaiki usaha auditee.
2. Management letter bersifat opsional (boleh dibuat atau tidak).

Anda mungkin juga menyukai