Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1         DEFINISI LABORATORIUM

Status kesehatan yang optimal merupakan syarat untuk menjalankan tugas dalam
pembangunan. Menurut paradigma sehat, diharapkan orang tetap sehat dan lebih sehat, sedangkan
yang berpenyakit lekas dapat disembuhkan agar sehat. Untuk segera dapat disembuhkan, perlu
ditentukan penyakitnya dan pengobatan yangb tepat, serta prognosis atau ramalan yaitu ringan,
berat, atau fatal.

Pemeriksan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan
mengambil bahan atau sampel dari penderita, dapat berupa urin, darah, spuntum, dan sebagainya
untuk menetukan diagnosis atau membantu menentukan diagnosis penyakit bersama dengan tes
penunjang lainnya, anamnesis, dan pemeriksaan lainnya.

Sekumpulan pemeriksaan laboratorium yang dirancang, untuk tujuan tertentu misalnya


unuk mendeteksi penyekit, menentukan resiko, memantau perkembangan penyakit, memantau
perkembangan pengobatan, dan lain-lain. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakityang
banyak dijumpai dan potensial membahayakan. Pemeriksaan yang juga merupakan proses general
medical chek up (GMC) meliputi ; hematologi rutin, urine rutin, feaces rutin, bilirubin total, bilirubin
direx, GOT, GPT, fotafase alkali, gamma GT, protein elektroforesis, glukosa puasa, urean, kreatinin,
asam urat, cholestrol HDL, cholestrol LDL-direk.

Tes atau periksaan dapat secara kimia klinik, hematologi, imunologi, serologi, mikrobiologi
klinik, dan parasitologi klinik. Metode pemeriksaan terus berkembang dari kualitatif, semi
kuantitatif, dan dilaksanakan dengan cara menual, semi otomatik, otomatik, sampai robotik. Hal ini
berarti peralatanpun berkembang dari yang sederhana sampai yang canggih dan mahal hingga biaya
tespun dapat meningkat. Oleh karena itu hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting
dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit, sertamenentukan pronogsa dari suatu
penyakit atau keluhan pasien.

Menurut kep.menkes no.943/menkes/SK/VII/2002 yang dimaksud dengan


laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran,
penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan
berasal dari manusia untuk menentukan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang
dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Sebagai bagian yang
integral dari pelayanan kesehatan, dan dimanfaatkan untuk keperluan penegakan
diagnosis, pemberian pengobatan serta pengambilan keputusan lainnya.
Oleh karena itu mutu pelayanan laboratorium kesehatan  haruslah baik dan
bermutu agar dapat memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat, teliti, benar,
dapat dipercaya dan memuaskan pengguna jasa.dalam penelaksaan penyakit secara umum
kita mengenal proses penanganan pasien yang diawali dengan ; anamnesapasien dan
pemeriksaaan fisik.

Pada pengertian lain, laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk


mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu
fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain.

     Laboratorium Kesehatan dibagi menjadi 2, yaitu       :

-                 LABORATORIUM KLINIK

Sebagaimana penjelasan dari KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


TENTANG LABORATORIUM KESEHATAN SWASTA pasal 1 menjelaskan bahwa       :

Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan


pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik,
patologi anatomi, dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit,
dan pemulihan kesehatan.

Laboratorium klinik dibagi menjadi 2, yaitu     :

a.              UMUM

Sesuai yang tertera pada pasal 3. Laboratorium klinik umum melaksanakan


pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi
klinik, dan imunologi klinik serta bidang lainnya.

Pada pasal 3 ayat (1). Laboratorium klinik umum dibagi menjadi 2, yaitu         :

                          i.                   LABORATORIUM KLINIK UMUM PRATAMA

Laboratorium klinik umum pratama melaksanakan pelayanan laboratorium klinik dengan


kemampuan pemeriksaan terbatas.

               ii.                   LABORATORIUM KLINIK UMUM UTAMA

Laboratorium klinik umum utama melaksanakan pelayanan laboratorium klinik dengan


kemampuan pemeriksaan yang lebih luas.

b.             KHUSUS
Laboratorium klinik khusus melaksanakan pelayanan satu bidang pemeriksaan khusus
dengan kemampuan pemeriksaan tertentu.

Laboratorium klinik umum dibagi menjadi 3, yaitu         :

                          i.                   Laboratorium klinik khusus mikrobiologi

                        ii.                   Laboratorium klinik khusus parasitologi

                      iii.                   Laboratorium klinik khusus patologi anatomi

-                 LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT

Laboratorium kesehatan Masyarakat adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan


pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiolohi, fisika, kimia, atau bidang lain yang
berkaitan dengan kepentingan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan terutama
untuk menunjang upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.

Laboratorium kesehatan masyarakat dibagi menjadi 2, yaitu :

a.         PRATAMA

Laboratorium kesehatan masyarakat pratama melaksanakan pelayanan laboratorium


kesehatan masyarakat dengan kempuan pemeriksaan dasar.

b.        UTAMA

Laboratorium kesehatan masyarakat pratama melaksanakan pelayanan laboratorium


kesehatan masyarakat dengan kempuan pemeriksaan dasar.

2.1.1   VISI DAN MISI

VISI

1.             Meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan.

2.             Memenuhi tuntunan masyarakat.

3.             Memberikan kepuasan kepada pelanggan.

4.             Mengantisipasi era keterbukaan dan persaingan bebas.

MISI

1.             Pelayanan laboratorium kesehatan kepada masyarakat.


2.             Pembinaan faslitas pelayanan laboratorium kesehatan.

3.             Pengembangan upaya-upaya pelayanan laboratorium kesehatan.

2.1.2   TUJUAN

Sebagai penjabaran dari visi, maka tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pelayanan
laboratorium kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pelayanan laboratorium kesehatan yang berhasil
guna dan berdaya guna dapat dicapai melalu pembinaan , pengembnagan dan pelaksanaan serta
pemantapan fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh SIK (Sistem Informasi Kesehatan)
serta hukum kesehatan. Pelayanan laboratorium kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran,
yaitu;

                  1.               Terpenuhinya akreditasi lembaga laboratorium kesehatan.

                  2.               Tercapainya sertifikasi personil UPTD LABKESDA.

                  3.               Terpenuhinya persyaratan sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan penunjang diagnostik
lainnya.

2.1.3   FUNGSI LABORATORIUM

Laboratorium sebagai pelaksaan teknos kesehatan dan sebagai tujuan penelitian kesehatan
mempunyai Fungsi laboratorium, diantaranya            ;

1.             Pelaksana kesehatan sesuai denga pembanagunan kesehatan.

2.             Pelaksana dan pembina hubungan kerjasama dengan tenaga kesehatan yang lain dan masyarakat.

Agar pembangunan bidang kesehatan ini dapat berhasil serta tugas dan fungsi kesehatan dapat
dilaksakan dengan baik, maka perlu peningkatan sumber daya manusia  (SDM) dan peningkatan
pemberdayaan sarana dan prasarana laboratorium bagi penunjangnya, yang merupakan salah satu
faktor prnrntuan keberhasilan dalam peningkatan mutu kesehatan dan akan mempengaruhi pula
efisieni dan efektivitas dalam pelaksanaannya.

2.2         PENGELOLAAN SUMBER DAYA DILABORATORIUM


Pengelolaan sumber daya manusia sangatlah penting untuk menjaga kelancaran kegiatan di
Laboratorium. Sebagaimana penjelasan yang tertera pada KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA TENTANG LABORATORIUM KESEHATAN SWASTA pasal 8 BAB III tentang
PERSYARATAN.

Laboratorium kesehatan swasta harus mempunyai persyaratan minimal yang meliputi bangunan,
peralatan, ketenagaan dan kemampuan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan klasifikasinya.

Ketentuan persyaratan minimal sebagaimana dimaksud pada pasal 9 ayat (1), yaitu   :

Laboratorium kesehatan swasta harus mempunyai penanggung jawab teknis yang memenuhi
ketentuan sebagai berikut   :

1.        LABORATORIUM KLINIK.

a.         UMUM

                                    i.         Laboratorium klinik umum pratama

Minimal       :

1.             Analis kesehatan                   : 2

2.             Perawat                                 : 1

3.             Administrasi                          : 1

                                  ii.         Laboratorium klinik umum utama 

Minimal       :

1.             Dokter/                                  : 1

2.             Analis kesehatan                   : 3

3.             Perawat                                 : 1

4.             Administrasi                          : 2

b.         KHUSUS

                                    i.         Laboratorium klinik khusus mikrobiologi

Minimal       :

1.          Dokter                         : 1

2.          Analis kesehatan          : 1
3.          Tenaga teknis               : 1

4.          Perawat                                    : 1

                                  ii.         Laboratorium klinik khusus parasitologi

Minimal       :

1.          Dokter                                     : 1

2.          Tenaga teknis               : 1

3.          Analis kesehatan         : 1

4.          Perawat                       : 1

                                iii.         Laboratorium klinik khusus patologi anatomi

Minimal       :

1.          Teknisi patologi                       : 1

2.          Administrasi                : 1

2.             LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT

a.             PRATAMA

Minimal       :

1.          Analis kesehatan                     : 2

b.             UTAMA

Minimal       :

1.          Dokter                                     : 1

2.          Analis kesehatan                     : 3

2.3         PELAYANAN PEMERIKSAAN DI LABORATORIUM


Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, dan pengobatan, serta
pemulihan ksehatan.

Penyelenggara sarana laboratorium kesehatan bisa dilakukan oleh pemerintah (pusat/daerah) atau
swasta, baik secara perseorangan atau berbadan hukum sesuai dengan persyaratan jenis dan fungsi
laboratorium yang diatur berdasarkan undang-undang dan peraturan pemerintah, dan secara lebih
khusus terhadap penyelenggaraan pelayanan laboratorium kesehatan ini pemerintah telah
mengeluarkan aturan main dalam bentuk Kep.Menkes No.04/Menkes/SK.I/2002 tentang
laboratorium kesehatan swasta yang terdiri dari laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan
mesyarakat.

Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap kondisi kesehatn individu, maka


kedepan nantinya mereka dapat menggunakan pelayanan laboratorium kesehatan tersebut secara
lebih efisisen dan efektif sehingga kebutuhan untuk mengetahui dan mendeteksi secara dini dengan
rujukan dari tenaga medis lainnya (terutama parameter pemeriksaan yang berhubungan dengan
upaya pencegahan penyakit dan penongkatan kesehatan.

Dengan demikian laboratorium kehilangan kemandirian motivasi dan menunjukkan


kesehatan, termasuk perbaikan mutu kesehatan yang merupakan salah satu tujuan kesehatan
nasional. Peran serta masyarakat, khususnya tenaga kesehatan dalam penyelenggaraan kesehatan
selama ini sangat minim. Dengan demikian hasil laboratorium mempunyai beban untuk
mempertanggung jawabkan hasil penelitian kepada pasien, klien ataupun tenaga kesehatan lainnya
sebagai penentu tindakan selanjutnya.

Labratorium kesehatan yang bermutu menunjukkan pada derajat atau tingkat keunggulan suatu
kesehatan dalam memadukan berbagai input seperti bahan dan alat penelitian, sarana kesehatan,
suasana laboratorium yang kondusif, lingkungan yang nyaman dan dukungan administrasi, sehingga
terjadi interaksi pelayanan yang baik.

2.4         TUJUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM      

Tujuan dilakukan pemeriksaan laboratorium adalah     :

1.             Menyaring berbagai penyakit dan mengarahkan tes kepenyakit tertentu, misalnya dengan urinalisis
ditemukan bilirubin dan urobilin positif yang berarti ikterus, maka tes selanjutnya adalah untuk
melihat gangguan faal hati.

2.             Menegakkan atau menyingkirkan diagnosis, misalnya anemia, malaria, TBC, DM.

3.             Memastikan diagnosis dari diagnosis dugaan, misalnya tifoid, hepatitis B, HIV.


4.             Memasukkan/mengeluarkan dari diagnosis diferensial, misalnya pasien dengan panas ; tifoid,
malaria, dengue hemorrhagic (DHF).

5.             Menetukan beratnya penyakit, misalnya hepaitits, infeksi saluran kemih.

6.             Menentukan tahap penyakit, misalnya penyakit kronis ; TBC paru, sirosis  hati.

7.             Menyaring penyakit dalam seleksi calon donor darah.

8.             Membantu menetukan rawat inap, misalnya observasi tifoid, observasi leukimia.

9.             Membantu dalam menentukan terapi atau pengolahan dan pengendalian penyakit, misalnya
leukimia, diabetes.

10.         Membeantu ketetapan terapi, misalnya tes kepekaan kuman.

11.         Memonitor terapi, misalnya HbA1c pada diabetes, widal pada tifoid.

12.         Menghindari kesalahan terapi dan pemborosan obat setelah ditemukan diagnosis.

13.         Membantu mengikiuti perjalanan  penyakit, misalnya diabetes, hepatitis.

14.         Memprediksi atau menentukan ramalan (Prognosis) penyakit, misalnya dislipidemia dengan penyakit
jantung, kanker dengan kematian.

15.         Membantu menentukan pemulangan pasien rawat inap, misalnya bila hasil pemeriksaan
laboratorium kembali normal.

16.         Membantu dalam bidang kedokteran kahakiman, misalnya tes untuk membuktikan perkosaan.

17.         Mengetahui status kesehatan umum.

2.5         PRODUK LABORATORIUM KESEHATAN

Labortorium kesehatan merupakan sarana pelayanan jasa yang menghasilkan produk berupa
sekumpulan data yang akan digunakan sebagai bahan informasi bagi pihak tertentu dalam upaya
mendukung dan menegakkan diagnosis, evaluasi terhadap proses pengobatan, informasi terhadap
adanya suatu kasus dimasyarakat dan lain sebgainya. Sebagai sebuah saran kesehatan yang
menghasilkan data yang akan digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dan tindakan bagi
pengguna jasa tersebut maka kehandalan hasil pemeriksaan sangat diutamakan.

Hasil pemeriksaan dikatakan handal jika hasil pemeriksaan tersebut memenuhi syarat
ketelitian, ketetapan hasil pemeriksaan, memiliki sensitifitas dan spesifisitas metode yang tinggi.

Apabila hasil pemeriksaaan laboratorium yang dikeluarkan oleh laboratorium tersebut


handal menunjukkan laboratorium tersebut memiliki kualitas laboratorium kesehatan tersebut maka
tiga (3) faktor utama yang perlu diperhatikan, yaitu ; manajemen, sumber daya manusia, dan sarana
alat & reagensia.

2.6         EDUKASI TERHADAP PASIEN

Penyuluhan kesehatan masyarakat meliputi tiga jenis yaitu :

1.        Preventif     : yaitu pencegahan beberapa penyakit

2.        Promotif     : yaitu pengenalan terhadap macam-macam

                             penyakit.

3.        Kuratif                    : yaitu pengobatan

Penyuluhan biasanya dilakukan di sekolahan, maupun ditempat umum

Anda mungkin juga menyukai