Anda di halaman 1dari 12

STEP 1

1. Nausea: Mual merupakan suatu rasa ketidak-nyamanan yang terjadi pada area perut atas,

dan adanya keinginan untuk muntah. 


2. Vomitus: istilah medis untuk muntah.
3. Oliguria: kondisi ketika jumlah urine Anda terlalu sedikit.
4. Tugor kulit:  elastisitas pada kulit. Ini adalah kemampuan kulit untuk berubah bentuk dan
kembali normal.

STEP 2

1. Bagaimana etiologi yang dapat menyebabkan keluhan pada pasien?


2. Apa saja factor resiko terjadinya keluhan pada pasien?
3. Bagaimana mekanisme terjadinya BAB cair?
4. Bagaimana mekanisme terjadinya muntah yang berisi makanan?
5. Bagaimana mekanisme timbulnya keluhan nyeri perut dan tubuh terasa lemas pada
pasien?
6. Bagaimana pemeriksaan lanjutan yang harus dilakukan pada pasien tersebut?
7. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus tersebut?
1. Etiologi
- Masuknya mikroorganisme (toksin) dari makanan atau minuman yang terkontaminasi
- Karena infeksi internal dan parenternal
- Malabsorbsi, makanan, psikologis
- Mikroorganisme yang tersering menyebabkan diare salmonella s., sigella, stapilococcus,
dll.
2. Factor resiko
- Makanan dan minuman yang terkontaminasi, gizi buruk, lingkungan yang tidak bersih.
3. Mekanisme BAB cair
- Duhubungkan dengan factor resiko
Masuknya makanan yang terinfeksi → menyebabkan infeksi pada mukosa usus
- Terjadi jika absorbs cairan dan elektrolit yang menurun tetapi sekresinya meningkat
- Mekanisme
a) BAB cair osmotic
b) Sekretorik
c) Motilitas
d) Inflamatorik
4. Mekanisme terjadinya muntah yang berisi makanan
- Peningkatan stimulus perifer dari saluran cerna melalui nervus vagus atau melalui
serotonin yang menstimulasi reseptor 5HT3 pada usus.
5. Mekanisme timbulnya keluhan nyeri perut dan tubuh terasa lemas pada pasien
- Diakibatkan oleh 3 faktor yaitu faktor mekanis, inflamasi, dan iskemia
- Dikarenakan pelepasan mediator-mediator nyeri seperti prostaglandin yang akan
merangsang reseptor nyeri (factor inflamasi)
6. Pemeriksaan lanjutan
- Pemeriksaan darah tepi lengkap
Leukositosis (infeksi bakteri)
- Pemeriksaan tinja
7. Penatalaksanaan
- Rehidrasi
- Diet
- Obat anti diare
- Obat anti mikroba
- Nutrisi
- Terapi simptomatik

Step IV
1. Etiologi
- Mikroorganisme yang masuk melalui mulut (factor internal)
a) Virus: rotavirus, astrovirus, enteric adenovirus
b) Bakteri: shigella (pada peternakan, pada masakan yang tidak matang yang
menyebabkan diare seperti disentri), salmonella (melalui beberapa toksin
menyebabkan mual, muntah, diare), staphylococcus, e-colli, vibrio colera, concoli
bacter, clostridium difficile
c) Protozoa: giardia, entamoeba
d) Cacing: ascaris lumbricoides, trichuris trichura
- Parenteral
a) Makanan: intoksikasi yang mengandung logam
b) Alergi
c) Susu sapi
d) Malabsorbsi
e) Factor psikologis (stress, marah, takut bisa merangsang system saraf simpatis).
2. Factor resiko
- Makanan dan minuman yang terkontaminasi
- Lingkungan yang kurang bersih (shigelosis)
- Higenitas pada pasien
Factor predisposisi (yang melibatkan flora normal)
3. Bagaimana mekanisme terjadinya BAB cair
- Osmotic
Karena adanya perubahan absorbsi cairan sehingga menimbulkan retensi cairan
Terjadi akibat adanya substansi yang akan menyebabkan terjadinya retensi
- Sekretorik
Disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, dll)
Contoh kolera: toksin → meningkatkan siklik → kehilangan cairan
Karekterisitiknya fesenya cair
- Motilitas
Terjadi perubahan motilitas gastrointestinal yang mempengaruhi kemampuan absorbs
(secara tidak langsung)
- Inflamatorik
Adanya proses peradangan yang mengakibatkan destruksi vili usus sehingga
menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit
Karakteristinya mucus, atau darah karena ada kerusakan pada mukosanya sendiri
- Sesuai dengan etiologinya
Ketika adanya invasi → Memproduksi endotoksin dan sitotoksin → Akan terjadi GEA →
Motilitas usus → Gangguan absorbs dan peningkatan sekresi → Terjadinya diare → Bisa
terjadi kerusakan integritas jaringan anus
Factor infeksi, malabsorbsi, makanan, psikologis
a) Factor infeksi (mikroorganisme): berkembangbiak diusus
b) Factor malabsorbsi: tekanan osmotic dirongga usus – terjadi pergerakan air dan
elektrolit di rongga usus
c) Factor makanan: toksin tidak dapat diserap sehinggta terjadi peristaltic usus.

Makanan/ air terkontaminasi masuk melalui mulut

Mikroorganisme mengalami kolonisasi


(ileum terminalis/kolon, terutama di kolon distal)

Mikroorganisme invasi ke sel epitel mukosa usus

Terjadi multiplikasi menyebabkan penyebaran di intrasel dan intersel


Memprodukdi enterotoksin

cAMP dan hipersekresi usus

DIARE
BAB sering dengan Inflamasi saluran
Konsistensi cair Pencernaan Gangguan

Kulit disekitar anus lecet Cairan yang Frekuensi defekasi Agen pirogenic Mual
dan teriritasi keluar banyak dan muntah

Kemerahan & Dehidrasi BAB encer dg / Suhu tubuh Anoreksia


Gatal, sering digaruk tanpa darah meningkat

Kerusakan Gangguan Gangguan Hiperter Nutrisi


integritas kulit pemenuhan eliminasi BAB mi kurang
cairan & diare dr keb.
elektrolit tubuh
4. Mekanisme terjadinya muntah yang berisi makanan
Proses pengosongan isi lambung → glottis menutup dan spinchter esophagus dilatasi →
adanya perbedaan tekanan menyebabkan → diafragma tertekan → tekanan itratoraksnya
meningkat → kimus keluar → lambung bisa relaksasi → kimus yang masih ada diesofagus
bisa kembali ke lambung → reseptor serotonis 5HT3 sebagai respon terhadap rangsangan
terjadinya muntah.
5. Mekanisme timbulnya keluhan nyeri perut dan tubuh terasa lemas pada pasien?
- Iritasi pada mukosa usus → pelepasan mediator nyeri → merangsang reseptor nyeri →
sreabut tipe C → menuju … → menimbulkan rasa nyeri
- Diare – menurunnya kesempatan usus untuk mengabsorbsi makanan sehingga
menyebkan keluhan lemas dan bisa juga disebabkan karena muntah.
Etilogi Etilogi

Penyumbatan Tumor atau benda


asing

Massa keras dari


feses Tekanan intraluminal

Edema
Penghambatan
aliran limfe
Diapedesis bakteri

Ulserasi mukosa Appendiks berisi pus

Appendikstis
akut fokal Nyeri abdomen pada
Sekresi mukus meningkat
kuadran kanan bawah

Peningkatan tekanan

Infark dinding appendiks

ganggrenosa

Massa lokal (infiltrat appendikularis)

Nyeri hebat appendiksitis

appendiktomy
Spasme abdomen

Insisi bedah
Distensi abdomen

Nyeri post op
Menekan gaster
Kelemahan fisik
Pembatasan intake cairan
Peningkatan produksi HCL

Resiko kurang vol cairan Intoleransi


aktivitas
Peningkatan produksi HCL

Mual muntah

Nafsu makan berkurang

Resiko perubahan nutrisi


kurang dari kebutuhan
6. Pemerikaan lanjutan
- Pemeriksaan analisa gas darah
Asidosis metabolic
- Pemeriksaan tinja (relevan)
Leukosit polimorfonuklear
- ELISA
Ph feses kurang dari 6
- Pemeriksaan darah rutin (relevan)
- Pemeriksaan fungsi ginjal
Disesuaikan: bila dengan dehidrasi: feses, darah, urin.
7. Penatalaksanaan
- Rehidrasi
- Diet
- Obat anti diare
- Obat anti mikroba
- Nutrisi
- Terapi simptomatik
Mind Map

Etiologi

Faktor
Risiko

Klasifikasi

Patomekanisme
Diare Manifestasi
Klinis Anamnesis

Penegakan Pemeriksaan Fisik


Diagnosis
Pemeriksaan
Penunjang

Awal
Tatalaksana
Lanjutan

Step V

1. Faktor predisposisi gastroenteritis


2. Klasifikasi (internasional, dll)
3. Pendekatan klinis
- Penegakan diagnosis (anamnesis, pemeriksaan fisik, Pemeriksaan penunjang (prioritas)
- Penatalaksanaan (farmakologi, non farmakologi, awal, lanjutan, sesuai dengan derajat
dehidrasinya, mekanisme kerja obat)
- Komplikasi
- Prognosis

Anda mungkin juga menyukai