Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn. M DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI :

HALUSINASI PENDENGARAN

DI RUANG HUDOWO RSJD AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) KENDAL

2012
A. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn. M

Umur : 23 tahun

Alamat : Ds.mentosari Rt/Rw. 02/01 Gringsing Batang

Pendidikan Terahir : SMP

Agama : Islam

No. CM : 090857

Informan : Tn. M

Tanggal masuk : 24 April 2013

Tanggal pengkajian :

B. Identitas Penanggung Jawab

Inisial : Tn. W

Umur :

Alamat : Ds.mentosari Rt/Rw. 02/01 Gringsing Batang

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : SD

Hubungan dg klien : Ayah

C. ALASAN MASUK

Keluarga klien mengatakan sebelum dibawa ke RSJ, sejak satu minggu

sebelumndi bawa ke RSJ klien nampak binggung, marah tanpa sebab, mondar-

mandir dan sulit tidur. Dan ahirnya klien dibawa ke RSJ oleh ayah
kandungnya karena nampak binggung, marah tanpa sebab, mondar-mandir

dan sulit tidur sering mondar-mandir.

Masalah Keperawatan :

D. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?

Belum Pernah.

Klien mengatakan belum pernah opname sebelumnya, dan baru kali inii di

opname di RSJ.

2. Aniaya fisik

Klien tidak pernah mengalami ataupun melakukan penganiayaan fisik

kepada siapapun

3. Aniaya seksual

Klien tidak pernah mengalami ataupun melakukan penganiayaan seksual

4. Kekerasan dalam keluarga

Klien tidak pernah mengalami ataupun melakukan tindak kekerasan dalam

keluarga, hanya saja setiap marah klien sering merusak barang.

5. Tindakan kriminal

Klien tidak pernah melakukan tindakan kriminal seperti mencuri,

membunuh orang, dll

Masalah keperawatan : resiko mencederai diri sendiri dan orang lain

6. Ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?

Anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa

Masalah Keperawatan :
7. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenagkan

Klien mengatakan sejak 6 bulan masuk RSJ ibunya meninggal, sejak itu

saya bingung, engak bias tidur, sedih, malas keluar rumah karena sudah

tidak punya ibu.

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

E. FISIK

Tanda vital : TD : 110/80 mmHg

N : 90x/mnt

Ukuran : TB : 170 cm BB : 60 Kg

Keluhan fisik : Tidak ada

Jelaskan : Tidak ada gangguan fisik yang terjadi pada klien

Masalah Keperawatan :

F. PSIKOSOSIAL

1. Genogram
Ket :

: Perempuan

: Laki-laki

: Klien

: Tinggal serumah

Jelaskan : Keluarga klien tidak ada yang mengalami sakit sama

seperti klien

Masalah keperawatan :-

2. Konsep diri

a. Gambaran diri

Klien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya, klien

mengatakan tidak ada anggota badan yang tidak dia sukai

b. Identitas

Klien mengatakan dia adalah seorang laki-laki berusia 23 tahun, kliaen

adalah anak no dua dari empat bersaudara.

c. Peran

Klien mengatakan kadang membantu orangtuanya dirumah, sedangkan

ketika dikampus dia belajar seperti mahasiswa pada umumnya.

d. Ideal diri

Klien berharap bisa sembuh dan lekas pulang dari RSJ kemudian bisa

lekas bekerja.

e. Harga diri
Klien mengatakan minder dan malu karena tidak bisa bekerja dan

menghasilkan uang sendiri.

3. Hubungan sosial

a. Orang yang berarti

Ayah dan Keluarga

Klien mengatakan dirumah dekat dengan ayahnya dan disini dekat

dekat dengan temanya bernama wawan.

b. Peran serta dalam kegiatan/masyarakat

Klien mengatakan saya malas dengan orang lain, klien banyak diam,

menyediri didalam rumah.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan tidak senang bergaul dengan orang lain karena malu

dan minder kalu ingin berkumpul dan mengobrol dengan orang lain

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama islam

b. Kegiatan ibadah : Klien jarang melakukam kegiatan ibadah

seperti shalat 5 waktu

Masalah Keperawatan : Tidak ada

G. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Penampilan klien secara menyeluruh rapi, bersih. Penggunaan pakaian

sesuai. Selama di RS klien setiap hari mau gosok gigi setiap pagi sesudah
makan, klien juga mau keramas dua kali dalam satu minggu serta klien

setiap hari ganti baju dengan yang bersih dan menggunakan seragam yang

disediakan rumah sakit.

Masalah Keperawatan :

2. Pembicaraan

Saat dilakukan pengkajian klien nampak bicara kacau dengan nada tinggi.

Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang

Lain dan Lingkungan

3. Aktifitas motorik

Klien tampak lesu, kadang terlihat gelisah mondar mandir.

Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang

Lain dan Lingkungan

4. Alam perasaan

Klien mengatakan saat mendengar bisikan yang isinya seseorang yang

sedang membicarakan dirinya, klien, klien Nampak bingung dan merasa

ketakutan.

Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang

Lain dan Lingkungan

5. Afek

Saat dilakukan pengkajian afek Nampak emosi yang labil, mudah

tersingung dan mudah marah saat mendengar bisikan.

Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang

Lain dan Lingkungan


6. Interaksi selama wawancara

Klien Nampak menengok kekanan dan kekiri seperti memperhatikan

sesuatu, saat wawancara klien Nampak curiga.

Masalah Keperawatan : Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang

Lain dan Lingkungan

7. Persepsi

Klien mengatakan sering mendengar bisikanyang isinya seseorang yang

sedang membicarakan dirinya pada pagi, siang dan malam hari, terutama

pada malam hari saat mau tidur. Klien kadang Nampak bingung dan bicara

sendiri serta nampak ketakutan.

8. Proses pikir

Pembicaraan klien dapat dimengerti perawat. Selama berinteraksi dengan

perawat, klien berbicara dan menjawab pertanyaan dengan lancar dan

tidak berbelit-belit.

9. Isi pikir

Saat dilakukan pengkajian, klien tidak mengalami gangguan isi pikir.

Klien mengatakan sebagai manusia biasa.

10. Tingkat kesadaran

Tingkat kesadaran klien : komposmentis, klien dapat berorientasi tempat,

waktu dan orang secara tepat. Klien mengetahui sekarang berada di RSJD

Aminogondo Hutomo Semarang, klien bingung dan disorientasi terhadap

hari, klien dapat membedakan pagi, siang dan malam, klien dapat

mengenali orang lain yang sudah dikenalnya.


11. Memori

Klien tidak dapat mengingat kejadian yang sudah lama berlalu seperti

dirinya dapat mengingat tanggal kelahirannya. Klien juga mampu

mengingat kejadian jangka pendek seperti siapa yang mengantar dirinya ke

RSJ. Disamping itu klien dapat mengingat kejadian saat ini seperti tadi

pagi makan dengan lauk tempe dan ayam goreng.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Tingkat konsentrasi klien kurang. Klien tidak dapat menjawab pertanyaan

perawat, dapat mengulang kembali apa yang telah dibicarakan dengan

perawat. Klien tidak dapat berhitung angka – angka dengan penambahan

dan pengurangan, seperti 10 + 5 – 5 = 10

13. Kemampuan penilaian

Pasien dapat mengambil keputusan sederhana dengan bantuan, dimana

saat diajukan dua pilihan berbincang di teras atau diruang makan klien

dapat menentukan pilihan berbincang di teras.

14. Daya tilik diri

Klien mengatakan alasannya ia dibawa ke rumah sakit karena ia

mengalami stres akibat ditinggal pacarnya menikah dengan orang

lain,kemudian klien juga sering mendengar suara-suara (halusinasi) dan

klien dapat mengetahui bahwa ia bisa pulang bila sudah tidak stres dan

tidak mendengar halusinasi lagi. Klien menyadari bahwa dirinya sakit.

H. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan
Klien makan 3 kali sehari dengan menu yang di sediakan dari rumah sakit,

saat makan klien habis 1 porsi, klien makan dengan menggunakan sendok.

Klien mampu membereskan peralatan makan sendiri setelah selesai

makan.

2. BAB/BAK

Klien mampu melakukan BAB dan BAK sendiri di kamar mandi. Klien

juga dapat membersihkan diri setelah BAB dan BAK.

3. Mandi

Tubuh klien cukup bersih, tidak bau. Selama di rumah sakit, klien mandi 2

kali sehari tanpa bantuan, menggosok gigi 1 kali sehari, klien pernah

keramas.

4. Barpakaian/berhias

Klien mampu mengenakan pakaian sendiri secara tepat, penggunaan

pakaian sesuai dan rapi.

5. Istirahat dan tidur

Klien mengatakan bisa tidur dengan lelap baik siang maupun malam hari.

Klien juga mengatakan terkadang tidak bisa tidur malam karena merasa

mendengar suara-suara.

6. Penggunaan obat

Klien mengikuti perawatan dan pengobatan sesuai yang dianjurkan

perawat.

7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan setelah pulang dari rumah sakit akan selalu kontrol dan

minum obat secara teratur agar penyakitnya tidak kambuh lagi.

I. MEKANISME KOPING

Jika ada masalah klien kadang – kadang menceritakan kepada keluarganya,

namun kadang hanya memikirkannya sendiri. Keluarga mengatakan setelah

klien mengalami pengalaman tidak menyenangkan dengan pacarnya, klien jadi

sering menyendiri, melamun, berdiam diri dikamar dan marah-marah tidak

jelas.

J. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

1. Masalah dengan dukungan kelompok

Klien tidak mengalami masalah dengan dukungan dari berbagai pihak

kelompok yang mengenalnya

2. Masalah berhubungan dengan lingkungan

Klien lebih suka menyendiri didalam kamar dari pada berkumpul dan

berinteraksi dengan orang lain

3. Masalah dengan pendidikan

Sebelum sakit klien adalah seorang mahasiswa disalah satu perguruan

tinggi di Semarang, akan tetapi karena klien mengalami gangguan jiwa

kuliahnya berhenti.
4. Masalah dengan pekerjaan

Klien belum mempunyai pekerjaan yang mampu untuk memenuhi seluruh

kebutuhan hidupnya

5. Masalah dengan perumahan

Klien tidak ada masalah dengan lingkungan rumah disekitar rumahnya

6. Masalah ekonomi

Klien tidak mengalami masalah ekonomi dalam keluarganya

7. Masalah dengan pelayanan kesehatan

Klien tidak pernah mengalami masalah dengan pelayanan kesehatan yang

menanganinya selama klien sakit

8. Masalah lainnya : Tidak ada

Masalah keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri

K. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

Klien tidak mengetahui tentang penyakit yang dideritanya secara detail dn

benar, klien juga tidak mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

penyakit yang dideritanya, cara menanganinya dengan benar dan obat-obat

yang harus diminum ketika sakit.

L. ASPEK MEDIS

Diagnosa medik : Skizofrenia tidak terinci

Terapi medik : Inj. Diazepam 10 mg

Kalxetin 1x20 mg

Risperidan 2x2 m
M. ANALISA DATA

Nama : Tn. M Ruang : 5 (Hendro Tenoyo)

No. CM : 090857

No Data Fokus Masalah

1. S : Klien mengatakan pernah marah-marah Resiko menciderai diri,


dan membanting barang-barang sewaktu orang lain dan
masih di rumah lingkungan (resiko
bunuh diri)
O:-

2. S :Klien mengatakan “saya sering mendengar Perubahan persepsi


suara-suara, suaranya macam-macam, sensori : halusinasi
suara itu muncul kadang-kadang siang, pendengaran dan
kadang-kadang malam, kadang saya penglihatan
melihat bayangan setan”
O : Klien banyak diam, sering terlihat
melamun seperti memperhatikan atau
mendengarkan sesuatu, kadang-kadang
senyum sendiri, Klien tampak bingung.

3. S :Klien mengatakan lebih suka dikamar, Isolasi sosial : menarik


males ngobrol dengan orang lain diri
O : Pandangan mata tampak kosong, Interaksi
kurang, Klien lebih sering menyendiri
dikamar, Klien tampak bingung, Posisi
tidur menekur

N. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Risiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan

2. Isolasi sosial : menarik diri

3. Perubahan persepsi sensori: halusinasi pendengaran dan Penglihatan

O. POHON MASALAH

Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

Perubahan persepsi sensori :


Core Problem
halusinasi pendengaran

Isolasi sosial : menarik diri

P. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Resiko menciderai diri sendiri, orang lain, lingkungan berhubungan

dengan halusinasi penglihatan dan pendengaran

2. Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran dan penglihatan

berhubungan dengan Isolasi sosial : menarik diri


Q. RENCANA TINDAKAN
Initial : Tn. M Ruang : 5 (Hendro Tenoyo)
Umur : No. CM : 090857
DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL KEPERAWAT
AN TUJUAN KRITERIA EVALUASI RENCANA TINDAKAN RASIONAL
Resiko TUM :
mencederai diri,
Klien tidak
orang lain, dan
mencederai diri,
lingkungan
orang lain, dan
berhubungan
lingkungan
dengan
perubahan TUK : 1.1. Ekspresi wajah 1.1.1. Bina hubungan saling  Hubungan saling
persepsi sensori : bersahabat, percaya dengan percaya merupakan
1. Klien dapat
halusinasi menunjukkan rasa menggunakan prinsip dasar untuk kelancaran
membina huungan
senang, ada kontak komunikasi terapeutik : hubungan interaksi
saling percaya.
mata, mau berjabat a. Sapa klien dengan selanjtnya.
tangan, mau ramah baik verbal
menyebutkan nama, maupun non verbal
mau menjawab salam, b. Perkenalkan diri
mau duduk dengan sopan
berdampingan dengan c. Tanyakan nama
perawat, mau lengkap klien dan nama
mengutarakan panggilan yang disukai
masalah yang dihadapi d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Tunjukkan sikap
empati dan menerima
klien apa adanya

2. Klien dapat 1. Klien dapat 1. Adakan kontak  Kontak sering dan


mengenal menyebutkan waktu, sering dan singkat secara singkat selain upaya
halusinasinya isi, frekuensi bertahap. membina hubungan
timbulnya halusinasi. saling percaya, juga
dapat memutuskan
2. Klien dapat hallusinasi.
mengungkapkan 2. Observasi tingkah
perasaan terhadap laku klien terkait dengan  Mengenal perilaku pada
halusinasinya. halusinasinya: bicara dan saat hallusinasi timbul,
tertawa tanpa stimulus memudahkan perawat
memandang ke kiri/ke dalam melakukan
kanan/ kedepan seolah-olah hallusinasi.
ada teman bicara
3. Bantu klien
mengenal halusinasinya
a. Jika menemukan klien  Mrngenal hallusinasi
yang sedang halusinasi, memungkinkan klien
tanyakan apakah ada untuk menghindarkan
suara yang didengar factor pencetus
b. Jika klien menjawab : timbulnya hallusinasi.
ada, lanjutkan : apa yang
dia katakan
c. Katakan bahwa perawat
percaya klien mendengar
suara itu, namun perawat
sendiri tidak
mendengarnya (dengan
nada bersahabat tanpa
menuduh/menghakimi)
d. Katakan bahwa klien lain
juga ada seperti dia
e. Katakan bahwa perawat
akan membantu dia
4. Diskusikan dengan klien :
a. Situasi yang
menimbulkan/tidak
menimbulkan halusinasi
b. Waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi
(pagi, siang, sore, malam)
5. Diskusikan dengan  Dengan mengetahui
klien apa yang dirasakan waktu, isi, frekuensi
jika terjadi halusinasi munculnya hallusinasi
(marah, takut, sedih, senang) dapat mempermudah
beri kesempatan klien tindakan keperawatan
mengungkapkan yang akan dilakukan
perasaannya perawat.
 Untuk mengidentifikasi
pengaruh pengaruh
hallusinasi pada klien.
3. Klien dapat 1. Klien dapat 1. Identifikasi  Upaya untuk
mengontrol menyebutkan tindakan bersama klien cara tindakan memutuskan siklus
halusinasinya yang biasanya yang dilakukan jika terjadi hallusinasi sehingga
dilakukan untuk halusinasi ( tidur, marah, hallusinasi tidak
mengendalikan menyibukkan diri dll) berlanjut.
halusinasinya 2. Diskusikan manfaat  Reinforcement positif
cara yang digunakan klien, dapat meningkatkan
2. Klien dpat jika bermanfaat ber pujian harga diri klien.
menyebutkan cara 3. Diskusikan cara  Memberikan alternative
baru baru untuk pilihan bagi klien untuk
memutus/mengontrol mengontrol hallusinasi.
3. Klien dapat timbulnya halusinasi:  Memotivasi dapat
memilih cara a. Katakan “ saya tidak mau meningkatkan
mengatasi halusinasi dengar” keinginan klien untuk
seperti yang telah b. Menemui orang lain mencoba memilih salah
didiskusikan dengan c. Membuat jadwal kegiatan satu cara
klien sehari-hari mengendalikan
d. Meminta hallusinasi dan dapat
4. Klien dapat keluarga/teman/perawat meningkatkan harga
melaksanakan cara untuk menyapa jika klien diri klien.
yang telah dipilih tampak bicara sendiri  Member kesempatan
untuk mengendalikan 4. Bantu klien kepada klien untuk
halusinasi memilih dan melatih cara mencoba cara yang
memutus halusinasinya telah dipilih.
5. Klien dapat secara bertahap  Stimulasi persepsi
mengikuti terapi 5. Beri kesempatan dapat mengurangi
aktivitas kelompok untuk melakukan cara yang perubahan interprestasi
telah dilatih, evaluasi realitas klien akibat
hasilnya dan beri pujian jika hallusinasi.
berhasil
6. Anjukan klien
mengikuti therapi aktivitas
kelompok, orientasi realita,
aticulasi persepsi
4. Klien dapat 1. Klien dapat 1. Anjurkan klien  Untuk mendapatkan
dukungan dari membina hubungan untuk memberitahu keluarga bantuan keluarga
keluarga dalam saling percaya dengan jika mengalami halusinasi mengontrol hallusinasi.
mengontrol perawat 2. Diskusikan dengan  Untuk mengetahui
halusinasinya keluarga (pada saat pengetahuan keluarga
2. Keluarga dapat berkunjung/pada saat dan meningkatkan
menyebutkan kunjungan rumah): kemampuan
pengertian, tanda dan a. Gejala halusinasi yang pengetahuan tentang
tindakan untuk dialami klien hallusinasi.
mengendalikan b. Cara yang dapat
halusinasi dilakukan klien dan
keuarga untuk memutus
halusinasi
c. Cara merawat anggota
keluarga yang halusinasi
dirumah, diberi kegiatan,
jangan biarkan sendiri,
makan bersama,
bepergian bersama
3. Beri informasi
waktu follow up atau kenapa
perlu mendapat bantuan :
hausinasi tidak terkontrol,
dan resiko mencederai diri
atau orang lain
5. Klien 1. Klien dapat 1. Diskusikan dengan  Dengan menyebutkan
memanfaatkan menyebutkan manfaat, klien dan keluarga tentang dosis, frekuensi dan
obat dengan baik dosis dan efek dosis, frekuensi dan manfaat manfaat obat
samping obat minum obat diharapkan klien
2. Anjurkan klien melaksanakan program
2. Klien dapat meminta sendiri obat pada pengobatan.
mendemonstrasikan perawat dan merasakan  Menilai kemampuan
penggunaan obat manfaatnya klien dalam
dengan benar 3. Anjurkan klien perngobatanya sendiri.
bicara dengan dokter tentang  Dengan mengetahui
3. Klien dapat manfaat dan efek samping efek samping obat klien
informasi tentang efek minum obat yang dirasakan akan tahu apa yang
dan efek samping obat 4. Diskusikan akibat harus dilakukan setelah
berhenti obat-obat tanpa minum obat.
4. Klien dapat konsultasi  Program pengobatan
memahami akibat 5. Bantu klien dapat berjalan sesuai
berhentinya obat tanpa menggunakan obat dengan rencana.
konsultasi prinsip 6 benar.  Dengan mengetahui
prinsip penggunaan
5. Klien dapat obat, maka kemandirian
menyebutkan prinsip 5 klien untuk pengobatan
benar penggunaan dapat ditingkatkan
obat secara bertahap.
R. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Initial : Tn. M Bangsal : 5 (Hendro Tenoyo)

Umur : No. CM : 090857

HARI/TGL No. DP IMPLEMENTASI EVALUASI


Selasa/20/11/12 DP I 1. SP 1 S:
10:30 WIB a. Membina
hubungan saling percaya - “Nama saya M”
b. Mengajak - “Mas perawat ya”
klien berkenalan
c. Menjelaskan “Saya sudah 2 minggu disini
tujuan pertemuan - “Iya, saya mendengar suara-suara“
d. Menjelaskan
- “Suaranya dari mana-mana mas,
tentang penyebab klien dibawa dan
dirawat di rumah sakit kadang perempuan kadang laki-laki”
e. Mengidentifik - “Suaranya macam-macam, perintah-
asi jenis halusinasi klien perintah, nyuruh saya macam-macam”
f. Mengidentifik
asi isi halusinasi klien - “Sering, 5 kali sampai 10 kali,
g. Mengidentifik lamanya paling 1-2 menit”
asi waktu halusinasi klien - “Saya sering mendengar suara itu
h. Mengidentifik
kalau pas lagi sendirian kok mas”
asi frekuensi halusinasi klien
i. Mengidentifik - “Saya dengarkan saja suara itu”
asi situasi yang menimbulkan - “Iya mas, saya mau diajari”
halusinasi
j. Mengidentifik - “Saya mau latihan sehari 2x setelah
asi respons klien terhadap halusinasi
makan pagi dan makan siang”
k. Mengajarkan
klien cara mengontrol halusinasi
O:
dengan cara mengahardik
l. Menganjurka - Kontak mata klien cukup dengan
n klien memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan perawat
harian - Klien mau duduk berdampingan
dengan perawat
- Klien sering terlihat bingung
- Klien kooperatif saat interaksi

A : Masalah teratasi
P:

- Perawat :
- Lanjutkan ke SP 2
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien,
melatih klien mengendalikan halusinasi
dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain, menganjurkan klien memasukkan
dalam jadwal harian
- Klien :
- Motivasi pada klien untuk
mengungkapkan perasaanya terhadap
halusinasi yang dirasakannya
- Motivasi klien untuk
menyampaikan pada perawat ketika
halusinasinya muncul.

Rabu DP I SP 2 S:
21/11/1 1. Mengevaluasi
- jadwal
“Tadikegiatan
malem gaharian
bisa klien
tidur”
2. Melatih klien mengendalikan halusinasi
08.30 dengan cara bercakap-cakap dengan - “…denger suara-suara, merintah-
orang lain merintah”
3. Menganjurkan
- klien
“sayamemasukkan kedalam
lawan, nggak saya turuti”
jadwal harian
- “saya males hari ini”
- “bingung mas, dengar suara terus”
- “saya pengen sembuh”
- “nggak pengen dengar suara lagi”
- “ iya saya bersedia dilatih dengan
cara lain”
O:

- Kontak mata klien cukup dengan


perawat
- Klien mau duduk berdampingan
dengan perawat
- Klien kooperatif saat interaksi
- Klien bercerita
- Klien masih tampak bingung
- Klien tampak sering melamun
A:

- SP 2 belum optimal
- Klien belum adekuat dalam
mengontrol halusinasinya

P:

- Perawat :
- Optimalkan SP 2
Review cara mengontrol halusinasinya

- Klien :
- Motivasi klien untuk
mengaplikasikan cara mengontrol halusinasi
dengan ; Menghardik suara yang didengar,
mendatangi perawat dan berkomunikasi
dengan perawat, beraktivitas ringan, minum
obat secara teratur, jika halusinasi tersebut
muncul
- Motivasi klien untuk
mengungkapkan perasaaanya setelah
menggunakan cara/metode yang telah
diajarkan untuk mengontrol halusinasi
Jum’at DP 1 SP 2 S:
23/10/06 1. Mengevaluasi
- jadwal
“sayakegiatan harian suara,
masih dengar klien saya ngga
2. Mengevaluasi kemampuan klien dalam
10.00 mau turuti suara itu”
mengontrol halusinasinya (dengan cara
menghardik dan bercakap-cakap) - “saya ingin pulang”
3. Mereview
- cara mengontrol halusinasi
“saya ingat, caranya menghardik,
(dengan cara menghardik)
4. atau aktivitas”
Memotivasi klien untuk terus
menggunakan cara yang telah diajarkan - “saya suka bingung, saya males,
5. Memotivasi
pengenklien
tiduruntuk
aja” mengungkapkan
pada perawat bila menemui kesulitan

O:

- Klien tampak mengantuk


- Klien masih tampak bingung
- Kontak mata klien cukup dengan
perawat
- Klien mau duduk dengan perawat
- Klien kooperatif saat interaksi
A:

- SP 2 masih belum optimal


Klien belum adekuat dalam mengontrol
halusinasinya
P:

- Perawat :
- Optimalkan SP 2, evaluasi kemampuan klien
mengontrol halusinasinya
- Lanjut SP 3
- Klien :
- Motivasi klien untuk
mengaplikasikan cara yang lain dalam
mengontrol halusinasinya
- Motivasi klien untuk
mengungkapkan perasaanya dalam
mengontrol halusinasi pada perawat

Sabtu DP 1 SP 3 S:
13/10/06 1. Mengevaluasi
- kemampuan
“suaranya klien
masihdalam
ada, tapi sudah
09.30 mengontrol halusinasinya berkurang”
2. Mengajarkan
- Klien untuk
“saya usir,mengontrol
saya lawan suara itu”
halusinasi dengan cara beraktivitas dan
interaksi dengan perawat - “udah ngga terlalu bingung lagi”
3. Motivasi
- klien untuk
“sayaterus menggunakan
masih males, rasanya ngantuk”
cara yang telah diajarkan
- “saya ingin pulang, biar cepat
kumpul keluarga”
O:

- Klien terlihat lebih segar dari hari


sebelumnya
- Klien tampak mengantuk
- Klien masih tampak bingung
- Kontak mata klien cukup dengan
perawat
- Klien mau duduk dengan perawat
- Klien kooperatif saat interaksi
A:

- SP 3 belum optimal
Pertahankan intervensi
P:
- Perawat :
- Optimalkan SP 3 :
- Jelaskan cara mengontrol
halusinasi dengan mengkonsumsi obat teratur

- Klien :
- Motivasi mengenali obat
yang biasa diminum
- Motivasi minum obat
secara teratur
Sabtu 14/10/06 DP 1 SP 4, 5 S:
09.30 1. Mengevaluasi
- kemampuan
“suaranya klien dalam
masih ada, tapi dah
mengontrol halusinasinya, dengan cara
berkurang”
menghardik, aktivitas, interaksi
2. -
Mengajarkan “saya
Klien ingin
untuk ketemu keluarga”
mengontrol
halusinasi dengan obat - “rasanya lebih baik dibandingkan
3. Motivasi klien untuk terus menggunakan
cara yang telah diajarkan kemaren”
4. -
Mendiskusikan “Saya dan
kondisi minum obat tiap hari, ngga
permasalahan
klien dengan keluarga kenal obatnya”
b. cara yang dapat - Keluarga mengatakan dirumah klien
dilakukan klien dan keuarga untuk
memutus halusinasi tinggal dengan kedua orangtuanya saja, bapak
c. cara merawat klien keras dan otoriter. tidak ada yang
anggota keluarga yang halusinasi memperhatikan klien dirumah
dirumah, diberi kegiatan, jangan biarkan O :
sendiri, makan bersama, bepergian
bersama - Klien terlihat lebih segar
- Klien tampak mengantuk
- Klien masih tampak bingung
- Kontak mata klien cukup dengan
perawat
- Klien mau duduk dengan perawat
- Klien kooperatif saat interaksi

A:

- SP 4 belum optimal
Pertahankan dan optimalkan intervensi

- SP 5 belum optimal
Berikan penkes bila keluarga menemui klien
P:

- Perawat :
- Lanjutkan SP 4:
- Jelaskan cara mengontrol
halusinasi dengan penggunaan obat”
- Klien :
- Motivasi mengenali obat
yang biasa diminum
- Motivasi minum obat
secara teratur

Anda mungkin juga menyukai